Nim : 170210104094 Kelas : A ANALISIS ARTIKEL DARI JURNAL NASIONAL TERINDEKS SINTA 4-6
Penulis, Tujuan Landasan Teori Metode Penelitian Hasil Penelitian
Tahun, Judul, Scientif Sumber (Nama ic Jirnal, Text) Level
Neng Widiya Lapora Mendeskripsik Pendekatan Metode Dengan
Puspitasari.201 n an penerapan “Creative problem Penelitian yang menerapkan 8. Penerapan Peneliti pendekatan solving” (CPS) digunakan yaitu pendekatan Pendekatan an Creative adalah suatu Classroom creative Creative problem pendekatan Action Reseach. problem Problem solving (CPS) pembelajaran yang Rancangan solving Solving (CPS) pada menekankan pada penelitian yang proses belajar pada Konsep pembelajaran keterampilan digunakan sesuai mengajar di Gaya untuk konsep Gaya pemecahan masalah. dengan kidah- kelas menjadi Meningkatkan dikelas IV Ketika dihadapkan kaidah penelitian lebih efektif Hasil Belajar dengan jumlah dengan suatu tindakan kelas. sehingga Siswa. Jurnal 40 orang siswa pertanyaan, siswa Pelaksanaan siswa dapat Pendidikan, pada dapat melakukan penelitian terlibat aktif Volume 19, prembelajaran keterampilan tindakan kelas dan kreatif Nomor 1, IPA di SDN memecahkan terdiri dari 4 dalam Maret 2018, Kalibuntu masalah untuk (empat) tahapan pembelajaran. 53-67 Kecamatan memilih dan dasar yang saling Siswa kelas Baros mengembangkan terkait dan IV SDN Kabupaten tanggapannya. berkesinambung Kalibuntu Serang. Ketika dihadapkan an, yaitu (1) dapat Mendeskripsik pada suatu perencanaan menguasai an peningkatan pertanyaan, siswa (planning), (2) konsep gaya hasil belajar dapat melakukan pelaksanaan dengan lebih siswa pada keterampilan (acting), (3) efektif setelah konsep Gaya memecahkan pengamatan diterapkanny melalui masalah dengan (observing), dan a pendekatan penggunaan memilih dan (4) refleksi creative Lembar Kerja mengembangkan ide (reflecting). problem Siswa (LKS) serta gagasannya. Pada peneltian solving. Hal serta Tidak hanya dengan ini dilaksanakan ini terlihat pemecahan menghafal tanpa dalam beberapa dari masalah dipikir, siklus. Siklus I peningkatan melalui keterampilan dilaksanakan prosentase brainstorming memecahkan dalam 4 kali ketuntasan (urun masalah pertemuan, hasil belajar pendapat) memperluas proses selama 1 minggu siklus I yaitu melalui proses berpikir dan siklus II 1 52,50% dan berpikir (Pepkin,2004:1). kali pertemuan. siklus II yaitu divergen dan Osborn 87,50%. konvergen (Cahyono,2007) Aktivitas mengemukakan siswa kelas bahwa model IV SDN creative problem Kalibuntu solving mempunyai dalam proses tiga prosedur, antara kegiatan lain: belajar pada 1) Menemukan konsep gaya fakta, meliputi dengan proses menjabarkan menerapkan dan merumuskan pendekatan masalah, creative mengumpulkan dan problem meneliti data serta solving informasi yang meningkat. relevan. Siswa aktif 2) Menemukan bertanya dan gagasan, yang mengemukak berkaitan dengan an pendapat memunculkan dan baik dalam memodifikasi kegiatan gagasan tentang apersepsi bagaimana strategi maupun yang harus kegiatan inti dilakukan untuk pembelajaran. memecahkanmasala Hasil belajar h. siswa kelas 3) Menemukan IV SDN solusi, yaitu proses Kalibuntu evaluatif sebagai pada materi puncak pemecahan konsep gaya masalah. menignkat Langkah-langkah dari siklus I dalam pendekatan sebesar creative problem 52,50% dan solving menurut siklus II William E. Mitchell sebsesar dan Thomas F. 77,50%. Kowalk (Cahyono:2007) adalah sebagai berikut: 1. Mess-finding (menemukan masalah yang dirasakan sebagai pengganggu) tahap pertama merupakan suatu usaha untuk mengidentifikasi situasi yang dirasakan mengganggu. 2. Fact-finding (menemukan fakta) tahap kedua dilakukan dengan mendaftar semua fakta yang diketahui dan berhubungan dengan situasi tersebut untuk menjelaskan informasi yang tidak diketahui tapi essensial yang sedang diidentifikasi dan dicari. 3. Problem-finding (menemukan masalah) pada tahap menemukan masalah diupayakan siswa dapat mengidentifikasi semua kemungkinan pernyataan masalah dan kemudian memilih apa yang paling penting atau yang mendasari masalah. 4. Idea-finding (menemukan gagasan) pada tahap ini diupayakan untuk menemukan sejumlah ide dan gagasan yang mungkin dapat digunakan untuk memecahkan masalah. Adapun langkah- langkah dalam pembelajaran pemecahan masalah secara kreatif (Suryosubroto, 2009: 200) adalah sebagai berikut: 1. Penemuan fakta (fact-finding) 2. Penemuan masalah (problem- finding) 3. Penemuan gagasan (idea finding), menjaring sebanyak mungkin alternatif jawaban untuk memecahkan masalah 4. Penemuan jawaban (solution- finding), penentuan tolok ukur atas kriteria pengujian jawaban, sehingga ditemukan kebaikan dan kelemahan gagasan, kemudian menyimpulkan dari masalah yang dibahas. Secara operasional langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan (Suryosubroto, 2009:200) adalah sebagai berikut: 1. Pembentukan kelompok (4-5 orang setiap kelompok). 2. Penjelasan prosedur pembelajaran (petunjuk kegiatan). 3. Pendidik menyajikan situasi problematik dan menjelaskan prosedur solusi kreatifkepada peserta didik (memberikan pertanyaan, pertanyaan problematik, dan tugas). 4. Pengumpulan data verifikasi mengenai suatu peristiwa yang dilihat dan dialami (dilakukan dengan mengumpulkan data di lapangan). 5. Eksperimental aternatif pemecahan masalah dengan diperkenankan pada elemen baru ke dalam situasi yang berbeda (diskusi dalam kelompok kecil). 6. Memformulasikan penjelasan dan menganalisis proses solusi kreatif (dilakukan dengan diskusi kelas yang didampingi oleh pendidik). Menurut Sudjana (2001:22) hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh siswa melalui kegiatan belajar. Hasil belajar dibagi menjadi tiga macam, yaitu: keterampilan dan kebiasaan, pengetahuan dan pengertian sikap dan cita-cita yang masing-masing golongan dapat diisi dengan bahan yang ada pada kurikulum sekolah. Lebih lanjut Sudjana menjelaskan mengenai hasil belajar merupakan suatu akibat dari proses belajar dengan menggunakan alat pengukuran yaitu berupa tes yang disusun secara terencana, baik tes tertulis, tes lisan maupun tes perbuatan.