DOSEN PENGAMPU :
METODE PENELITIAN
Metode yang dipilih :
Penelitian kami memlilih motode terjun
langsung kelapangan
Menggali informasi tentang beberapa jenis
pohon di arberotum aek nauli kec.
Simalungun
Mengidentifikasi tumbuh tumbuhan lain yang
hidup disekitar perjalanan kepuncak
panorama secara langsung.
Lokasi penelitian:
hari/tanggal : 2-3 april 2019
Lokasi : Balitbang Aek Nauli kec.
Simalungun Sumatera utara
Waktu penelitian : diluar perkulihaan
Alat tulis
Kamera
buku
PROSEDUR KERJA :
Bertanya langsung kepada ahlinya tentang
pohon pohon yang berada di arboretum
Melihat langsung jenis pohon dan mengambil
sample daun, buah, serta kayu yang ada pada
pohon
Mengidentifikasi langsung beberapa
perbedaan antara pohon pinus satu dengan
pohon pinus lainnya.
Mengetahui pemamfaatan hasil dari kayu
pohon yang ada di arboretum aek nauli.
PEMBAHASAN :
Pengenalan pohon yang ada di arboretum
Pemamfaatan pohon
Diameter pohon, Tinggi pohon, daun, serta buah
Lama umur tanaman
Perbedaan pohon pinus.
Morfologi tanaman pohon pinus
Tempat tumbuh yang baik bagi jenis pinus ini memiliki curah hujan
1200-3000 mm/tahun dan jumlah bulan kering 0-3 bulan. Di Pulau
Jawa, Pinus merkusii dapat tumbuh baik pada tempat yang memiliki
ketinggian di atas 400 mdpl dengan curah hujan 4000 mm/tahun
(Perhutani 1993).
MORFOLOGI POHON PINUS
Daun : Daun pada tanaman pinus termasuk kedalam daun majemuk (folium
compositum). Pada daun pinus ini tidak ada bagian terlebar, karena pangkal
dan ujung hamper sama ukurannya. Sedangkan panjang daun sekitar 10-20
cm. Daun pinus memiliki ujung daun (apex folii) berbentuk meruncing
(acuminatus), memiliki pangkal daun (basis folii) berbentuk rompang/ rata
(truncatus) dengan diselubungi sisik berupa selaput tipis, dan juga memiliki
tepi daun (margofolii) berbentuk rata (integer), serta ranting daun berukuran
pendek dan berbentuk seperti jarum.
Akar : Akar pada Tanaman Pinus merupakan akar tunggang (radix primaria)
tapi juga bercabang – cabang. Struktur akarnya kuat, mencengkeram tanah,
dan berwarna cokelat. Memiliki akar lembaga yang akan terus tumbuh
menjadi akar pokok yang bercabang – cabang dan menjadi akar – akar yang
lebih kecil. Hal ini menyebabkan daerah perakaran menjadi luas dan
jangkauan penyerapan air, unsur hara juga semakin luas.
Batang : Batang pada Tanaman Pinus merupakan pohon yang mempunyai
kayu yang keras. Pohon Pinus ini jika dilihat dari kejauhan akan tampak
seperti berbentuk kerucut atau lima segitiga yang memanjang. Karena
batang Pohon Pinus ini memiliki bagian bawah yang besar dan semakin ke
atas sampai puncaknya mengecil.
Buah : Buah pada Tanaman Pinus yaitu Buah Pinus mempunyai bentuk
kerucut, namun ada juga yang silindris. Bentuknya seperti pohon natal tapi
kecil. Mempunyai panjang sekitar 5-10 cm dan lebar sekitar 2-4 cm. Buah
Pinus ini pada umunya berwarna cokelat dan termasuk buah semua yang
tidak dapat dimakan.
Biji :
Biji pada Tanaman Pinus berbentuk pipih dan bulat telur (oval) dan
dilengkapi dengan sayap yang dihasilkan pada setiap dasar bunga
(recetaculum) atau dari sisik buah. Pada setiap sisik buah menghasilkan dua
biji, dan warna biji Pinus umumnya putih kekuningan.
Akasia: Akasia adalah genus dari semak-semak dan pohon yang termasuk
dalam subfamili Mimosoideae dari familia Fabaceae, pertama kali
diidentifikasi di Afrika oleh ahli botani Swedia Carl Linnaeus tahun 1773
Kenanga : Kenanga adalah nama bagi sejenis bunga dan pohon yang
menghasilkannya. Ada dua forma kenanga, yaitu macrophylla, yang dikenal
sebagai kenanga biasa, dan genuina, dikenal sebagai kenanga filipina atau
ylang-ylang. Selain itu, masih dikenal pula kenanga perdu, yang banyak
ditanam sebagai hiasan di halaman rumah.
LEBAH RATU
LEBAH JANTAN
LEBAH PEKERJA
Lebah ratu
lebah ratu adalah merupakan induk semua lebah dalam satu koloni
dalam satu koloni hanya satu ekor lebah ratu.
Lebah ratu dapat bertelur lebih dari 2000 butir telur per hari dan
dapat hidup dari 4 tahun sampai 5 tahun. Hal itu disebabkan lebah ratu
mengonsumsi royal jelly sepanjang hidupnya.
Lebah jantan
Bentuk badan lebah jantan lebih besar dari pada lebah pekerja, tapi
lebih kecil dari pada ratu lebah. Lebah jantan tidak memiliki sengat
sehingga tidak bisa menyengat. Lebah jantan bertugas sebagai
pejantan, Lebah jantan memiliki fungsi tugas utama yaitu mengawini
calon ratu, dan agar mampu mengawini ratu lebah, bagian dada lebah
jantan dilengkapi dengan otot yang kuat dan mata yang besar. Setelah
perkawinanya berlangsung beberapa detik, lebah jantan pasti akan
mati. Ia mati karena pangkal batang kelaminnya tertinggal pada ratu
lebah, kehabisan tenaga setelah kawin dan abdomennya pecah ketika
berusaha memisahkan diri dari ratu lebah.
Lebah pekerja
Cara pembuatan
Bakarlah kayu
Tutup sela sela lubang menggunakan pasir agar asap tidak keluar
SARAN
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/search?safe=strict&ei=xtKqXKLPB-3hz7sPrdu
https://www.google.com/search?
q=pinus&safe=strict&tbm=isch&source
https://www.google.com/search?
safe=strict&ei=bNKqXJqUB7Thz7sPlIK48A4&q=pohon+swietenia+ma
crophylla&oq=pohon+swetenia
Google.com