Oleh :
KELOMPOK V
Grup/Sem : F/IV
2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas kuasa dan rahmat-Nya kami dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Strategi Pengembangan Kurikulum ini tepat
pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari
Bapak Andrianus Nababan, M.Pd. pada mata kuliah Pengembangan Kurikulum PAK.
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang bagaimana
Strategi Pengembangan Kurikulum bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Kurikulum
B. Pengertian Strategi Pengembangan Kurikulum
C. Straegi Pengembangan Kurikulum
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULLUAN
1. Latar Belakang
2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pengertian kurikulum?
2. Apa itu Strategi Pengembangan Kurikulum itu?
3. Bagaimana Strategi Pengembangan Kurikulum?
3. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Pengertian kurikulum;
2. Unttuk Mengetahui Apa itu strategi pengembangan kurikulum itu
2. Untuk mengetahui bagaimana Strategi Pengembangan Kurikulum itu;
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengerttian Kurikulum
Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang
diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan
pelajaran yang akan diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu periode
jenjang pendidikan. Penyusunan perangkat mata pelajaran ini disesuaikan
dengan keadaan dan kemampuan setiap jenjang pendidikan dalam
penyelenggaraan pendidikan tersebut serta kebutuhan lapangan kerja.1
3
Sudjana, Nana. 1996. Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di Sekolah Bandung : Sinar Biru
Algensindo.
A). Merumuskan Tujuan Pembelajaran (instructional objective) Terdapat tiga
tahap dalam merumuskan tujuan pembelajaran. Tahap yang pertama yang harus
diperhatikan dalam merumuskan tujuan adalah memahami tiga sumber, yaitu
siswa (source of student), masyarakat (source of society), dan konten (source of
content). Tahap kedua adalah merumuskan tentative general objective atau
standar kompetensi (SK) dengan memperhatikan landasan sosiologi
(sociology), kemudian di-screen melalui dua landasan lain dalam
pengembangan kurikulum yaitu landasan filsofi pendidikan (philosophy of
learning) dan psikologi belajar (psychology of learning), dan tahap terakhir
adalah merumuskan precise education atau kompetensi dasar (KD)
4
Nana Syaodih. 2005. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek. Bandung : Remaja Rosdakarya.
orang-orang yang secara resmi diberi status sebagai pemimpin urusan
kurikulum.
Kurikulum yang nyata, yang riil, hanya terdapat di tempat guru dan
murid berada, yakni di sekolah atau dalam kelas. Di sinilah masalah
kurikulum yang sesungguhnya berada. Dalam kelas kurikulum menjadi
hidup, bukan hanya secarik kertas. Dalam menghadapi anak dengan segala
macam karakteristiknya, setiap guru akan menghadapi masalah yang tidak
selalu dapat diperkirakan sebelumnya. Guru harus mengadakan
penyesuaian. Oleh karena itu, betapa pun ketat dan rincinya sebuah
kurikulum, guru selalu mendapat kesernpatan untuk mencobakan pikiran
dan kreativitasnya.. Kelaslah yang menjadi garis depan serta basis
perubahan dan pengembangan kurikulum. Di bawah pimpinan kepala
sekolah dapat diadakan rapat seluruh staf, setiap tingkatan, atau setiap
bidang studi. Rapat-rapat mengenai pengembangan kurikulum sebaiknya
dilakukan secara kontinu. Pengembangan yang sesungguhnya akan terjadi
bila guru sendiri menyadari kekurangannya, baik karena pemikirannya
sendiri, interaksi dengan siswa, maupun diskusi dengan teman guru lainnya.
Usaha pengembangan yang dijalankan oleh guru-guru memerlukan
kordinasi kepala sekolah. Perubahan kurikulum di sekolah tidak berarti
bahwa sekolah itu menyendiri dan melepaskan diri dari kurikulum resmi.
Sekolah itu tetap bergerak dalam kerangka kurikulum resmi yang berlaku,
akan tetapi sekolah berusaha menyesuaikan dan mengaitkannya dengan
kebutuhan anak dan lingkungan. Kurikulum seperti ini ada yang
menyebutnya sebagai "kurikulum plus". Kurikulum resmi hanya
memberikan kurikulum minimal yang diharapkan harus dicapai oleh
segenap siswa di seluruh Indonesia. Sama sekali tidak dilarang memberi
bahan yang lebih mendalam dan luas bagi anak-anak yang berbakat.
Adanya perbedaan antara apa yang diajarkan di suatu sekolah tidak perlu
mempersulit anak pindah sekolah, selama sekolah itu mengajarkan konsep-
konsep dan prinsip-prinsip atau struktur ilmu, sedangkan isinya secara detail
tidak esensial.
4. Supervisi
5. Reorganisasi sekolah.
2. Saran
Saran yang dapat diambil dari makalah tersebut adalah:
1. Pendidik harus mengetahui bagaimana strategi pengembangan kurikulum
itu
2. Siswa harus bisa berpartsipasi aktif dalam pengembangan Kurikulum,
khususnya dalam program pembelajaran maupun pendidiikan yang
diharapkan bisa tercapai dengan optimal.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2136882-pengertian-pengembangan-
kurikulum/
Nana Syaodih. 2005. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek. Bandung : Remaja
Rosdakarya.