Anda di halaman 1dari 10

TUGAS FINAL

LITERATUR REVIEW JOURNAL

“KETAHANAN KELUARGA MISKIN DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEMISKINAN:


SEBUAH PENDEKATAN PENELITIAN GROUNDED”

Oleh :
ARDI ANSAR
(P19020157)
KELAS F2-19
KONSENTRASI MANAJEMAN KESEHATAN

PROGRAM STUDI MANAJEMAN (S2)


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) AMKOP
MAKASSAR

1
2021

DAFTAR ISI

SAMPUL………………..………………………………………………………………… i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………… ii
1. PENDAHULUAN……….……………………………………………………………. 1
1.1 Latar belakang…………………………………………………………………. 1
1.2 Tujuan Penelitian……………….……………………………………………… 2
1.3 Teori Utama yang digunakan …………………………………………………. 2
2. METODE PENELITIAN....…………………………………………………………... 2
2.1 Pendekatan Penelitian…………………………………………………………. 2
2.2 Sampel/Subyek Penelitian.................................................................................. 2
2.3 Teknik Pengumpulan Data………………......................................................... 2
2.4 Teknik Analisa Data…………………………………………………………... 2
3. HASIL DAN PEMBAHASAN……………..………………………………………… 2
3.1 Hasil Penelitian……………………………………………………………….. 2
3.2 Kesesuaian Hasil Penelitian dengan Teori yang digunakan.............................. 4
4. KESIMPULAN DAN SARAN......…………………………………………………… 4
4.1 Kesimpulan Penelitian...………………………………………………………. 4
4.2 Saran Dan Rekomendasi..…………………………………………………….. 5
5. DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………. 5

5.1 Kemutahiran Dafat Pustaka..………………………………………………….. 5


6. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PENELITIAN….……………………………. 5

6.1 Kelebihan Penelitian ….…...………………………………………………….. 5


6.2 Kekurangan Penelitian……..………………………………………………….. 5
6.3 Komentar lain……………....…………………………………………………..5
DAFTAR PUSTAKA ….……………....………………………………………………….. iii

2
3
Judul Ketahanan Keluarga Miskin dan Dampaknya terhadap
Jurnal Kemiskinan: Sebuah Pendekatan Penelitian Grounded
Tahun 2019
Penulis Dr. Umi Farida, S.E., M.M., Yuswari Nur, S.E., M.Sc., dan
Dr. Gunawan Bata Ilyas, S.E., M.Sc.

1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Melihat kemiskinan dari keluarga miskin dalam menghadapi keadaan
keluarga yang sangat terbatas Keluarga miskin dihadapkan pada situasi yang
sangat terbatas dan dengan pendapatan yang sangat sedikit setiap hari selalu
berusaha untuk tetap hidup dan keluar dari kemiskinan. Sebagian kecil berhasil
keluar dari kemiskinan yang terjerat dia , tetapi kebanyakan orang lain hanya
bisa bertahan dalam situasi itu. Mereka mencoba mengatur semua yang mereka
miliki untuk dinikmati bersama dalam keluarga mereka. Kesulitan yang mereka
hadapi sejak lama menjadi pembelajaran bagi sebagian dari mereka, namun
sebagian lagi tidak tidak peduli tentang hal ini, sehingga mereka jatuh ke
lembah terdalam, yaitu menjadi pengemis dan beberapa bahkan akhirnya
menjadi kriminal karena pemaksaan atau pencopetan . Situasi masyarakat yang
umumnya memiliki akses terbatas terhadap pendidikan, fasilitas kesehatan,
perbankan, dan lainnya pelayanan pemerintah membuat mereka memiliki
tingkat pendidikan yang rendah dan kesehatan dan sangat rentan terhadap
pengaruh lingkungan. Tidak dapat dipungkiri bahwa keluarga miskin terkadang
menjadi sasaran beberapa kalangan untuk mendapatkan keuntungan, baik
keuntungan materi maupun keuntungan politik. Jika hal itu terjadi, maka
adanya situasi kemiskinan di masyarakat akan menguntungkan “unsure”
sehingga kemiskinan bagi sebagian “unsure” adalah berkah baginya. Namun,
keluarga miskin akan semakin sulit untuk keluar dari situasi tersebut.Situasi
yang mereka hadapi inilah yang menyebabkan sebagian keluarga miskin
memiliki ketangguhan dalam melakukan berbagai hal cara untuk membuat

1
mereka tetap hidup (tidak putus asa, bunuh diri, dan tetap berusaha mengatur
keluarganya dengan baik). Masalahnya adalah apa yang membuat mereka
mampu bertahan dalam kemiskinan dan bagaimana hal itu dapat
mempengaruhi kemiskinan?" Makalah ini berusaha untuk mendeskripsikan
yang hasil penelitian yang dilakukan di Kota Makassar pada tahun 2010 dan
kembali pada akhir 2018 di lokasi yang sama.
1.2 Tujuan Penelitian
Apa yang membuat mereka mampu bertahan dalam kemiskinan dan
bagaimana hal itu dapat mempengaruhi kemiskinan?
1.3 Teori Utama yang digunakan
Teori human capital dan teori interaksi.

2. METODE PENELITIAN
2.1 Pendekatan Penelitaian
Penelitian kualitatif.
2.2 Sampel/Subjek Penelitian
14 Informan di kota Makassar.
2.3 Teknik Pengumpulan Data
Peneliti menggunakan triangulasi, baik triangulasi sumber data maupun triangulasi
teknik pengumpulan data (Bungin, 2007; John W. Creswell, 2013; Sugiyono, 2016).
2.4 Teknis Analisis data
Teori beralas (grounded)

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


3.1 Hasil Penelitian
Berdasarkan temuan dari (Hasmin, 2011a), ini menunjukkan bahwa dugaan
kemiskinan berkaitan dengan latar belakang etnis keluarga miskin. Ini diyakini
bahwa setiap suku memiliki prinsip yang diturunkan kepada generasi penerus
dari generasi ke generasi.
Studi ini mengidentifikasi adanya pola berulang di semua wilayah penelitian
terkait pengelolaan keluarga miskin. Secara umum, mereka yang bertekun
dalam kehidupan yang baik-baik saja tetapi tidak mengemis adalah berprinsip

2
kehidupan yang ditanamkan dalam keluarga mereka seperti yang dikemukakan
di awal tulisan ini bahwa ada sebagian yang tidak tahan mereka menggunakan
identitasnya sebagai keluarga miskin untuk mengemis. Mereka memohon di
lampu merah atau berkeliling ke rumah orang yang bisa atau nongkrong di
tempat ibadah sambil mengangkat tangan ke semua orang di tempat itu.
Namun bagi penulis yang menarik untuk dibahas dalam makalah ini adalah
pola- pola situasi yang bertahan mereka menghadapi dengan kesabaran.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa mereka memiliki prinsip-
prinsip yang ada tertanam dalam keluarga mereka agar asas-asas tersebut
dipegang teguh kemudian diteruskan ke generasi berikutnya. Keluarga
pengelolaan bertujuan untuk menghindari pengaruh lingkungan (Puspitawati,
2013; Trisnaningsih & Widyasari, 2010).
Pola yang muncul pada keluarga miskin ini tersebar di seluruh lokasi
penelitian. Pola-pola ini, misalnya, tanamkan kehidupan biasa. Mereka
menanamkan kehidupan yang teratur agar anak-anaknya dididik untuk
mengikuti apa yang dikatakan orang tuanya, misalnya jangan terlalu lama di
luar rumah jika tidak ada yang penting, ada waktu tertentu untuk membantu
orang tua di rumah dan tempat kerja mereka. Juga, mereka selalu menanamkan
tujuan berdasarkan kehidupan kepada anak-anak mereka; ini sejalan dengan
manajemen oleh objektif (Rivai, 2008). Untuk membeli sesuatu, mereka harus
memikirkannya terlebih dahulu; oleh karena itu, misalnya, anak-anak mereka
harus menyisihkan sebagian uang mereka untuk celengan. Bila cukup, Anda
bisa membelinya sesuai keinginan. Maka hidup ini memiliki tujuan tertentu
yang mereka tanamkan pada anak-anaknya, yaitu selalu berdoa dan
mengusahakan agar tujuan itu tercapai. Dengan tujuan yang jelas dalam
menjalani kehidupan yang terbatas ini, membuat mereka selalu menanamkan
perasaan diawasi, baik oleh mereka orang tua dan pencipta alam semesta ini.
Perasaan inilah yang akan membentuk karakter masing-masing anak mereka
selama ini bersabar dan tidak mudah mengikuti lingkungan dimana mereka
seperti ikut kenakalan remaja dan lain-lain. Pandangan ini sejalan dengan yang
dikemukakan (Patterson & Stouthamer-Loeber, 1984; Sampson, 2017).

3
Para orang tua dari keluarga miskin ini juga menanamkan kesabaran dalam
menghadapi kehidupan dalam keterbatasan. Menurut mereka, jika mereka tidak
bisa sabar, akan mudah terjadi perilaku yang menyelamatkan dari komitmen
keluarga yang mereka miliki dibangun, terutama dalam hal keterbatasannya,
yang sejalan dengan pandangan Cohen (2009). Mereka selalu berusaha sebagai
sebanyak yang mereka bisa. Secara umum, keluarga miskin ini memiliki
pekerjaan dengan keterampilan yang relatif rendah. Meski demikian, mereka
sangat setia pada pekerjaannya karena takut rugi sehingga penghasilannya
hilang. Yang menarik disini sangat kecil penghasilan tidak membuat mereka
putus asa tetapi tetap bersemangat untuk bekerja. Mereka hanya pasrah kepada
yang maha kuasa dan percaya bahwa kehidupan di dunia ini hanya sementara.
Pekerjaan yang mereka miliki saat ini adalah yang terbaik, jadi mereka harus
melakukannya. Mereka memiliki antusiasme dan berpikir bahwa segalanya
sudah diatur.
3.2 Kesesuaian Hasil Penelitian dengan teori yang digunakan
Teori yang digunakan sudah sesuai dengan hasil penelitian.

4. KESIMPULAN DAN SARAN


4.1 Kesimpulan Penelitian
Ketahanan keluarga miskin terhadap kondisi stres terbatas pada akses
pendidikan, kesehatan, dan fasilitas lainnya merupakan modal sosial yang
dapat dijadikan patokan dalam penanggulangan kemiskinan. Penelitian ini
menunjukkan ketahanan tersebut dapat dilaksanakan jika keluarga miskin dapat
menerapkan beberapa prinsip yang dianut oleh sebagian masyarakat miskin.
Prinsip-prinsip ini adalah untuk menanamkan kehidupan yang teratur, menanamkan
kehidupan berdasarkan tujuan, menanamkan perasaan diawasi, menanamkan
kesabaran dalam menghadapi kehidupan, berserah diri kepada yang maha kuasa, hidup
di dunia hanya sementara, dan berusaha semua sudah diatur. Kami menyebut prinsip-
prinsip ini sebagai "manajemen keluarga berbasis agama", yaitu rumah tangga
manajemen sebagai organisasi terkecil yang merupakan gambaran dari konsep
manajemen (ancaman melaksanakan dan mengatur) yang prinsipnya berdasarkan
agama.

4
Ketahanan keluarga miskin juga dapat dibangun karena pola relasi antar warga
keluarga miskin. Pola hubungan seperti perilaku tumbuh bersama, kebiasaan berbagi,
kebiasaan saling membantu, pentingnya kebersamaan untuk saling menguatkan,
kebiasaan saling mengunjungi, mempercayai rejeki dari pemilik alam melalui orang
lain, dan tetangga adalah keluarga terdekat. Kami menyebut pola hubungan ini
"kualitas silaturrahim". “Kualitas silaturrahim” merupakan rangkaian pola perilaku
keluarga miskin dalam membangun relasi di antara mereka yang saling
menguntungkan sehingga menjadi modal sosial yang memungkinkan mereka untuk
bertahan hidup dalam kemiskinan yang mereka alami.
Penelitian ini juga menghasilkan hipotesis bahwa penerapan "manajemen
keluarga berbasis agama" akan meningkatkan "kualitas silaturrahim" di antara mereka.
Selanjutnya penerapan “manajemen keluarga berbasis agama" akan meningkatkan
ketahanan dalam situasi kemiskinan mereka. Hal yang sama adalah" kualitas
silaturrahim " yang terbangun di antara mereka semakin mempererat hubungan mereka
sehingga tahan terhadap situasi kemiskinan membaik. Tidak demikian halnya dengan
keluarga miskin yang tidak menerapkan "pengelolaan keluarga berbasis agama" dan
"kualitas silaturrahim".
4.2 Saran dan Rekomendasi
Bisa menjadi bahan diskusi para pemerhati isu kemiskinan. Kemiskinan
adalah masalah multidimensi yang membutuhkan berbagai pendekatan untuk
mengatasinya. Hipotesis temuan ini dapat dilanjutkan lebih luas lagi, penelitian
dan dengan metode yang sama sehingga dapat menjustifikasi hasil.
Selanjutnya, penelitian juga bisa dilakukan dengan pendekatan yang berbeda
(penelitian kuantitatif) untuk memastikan hubungan yang dibangun ke dalam
hipotesis ini. Jika ini Bisa dibuktikan lebih jauh lagi, penerapan "manajemen
berbasis agama" dan "kualitas silaturrahim" bisa menjadi solusi untuk
mempercepat penanganan masalah kemiskinan.

5. DAFTAR PUSTAKA
5.1 Kemutahiran daftar pustaka
Daftar pustaka belum cukup mutakhir karena rujukan yang digunakan rata-
rata lebih dari 5 tahun yang lalu.

5
6. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PENELITIAN INI
6.1 Kelebihan Penelitian
Mampu melahirkan hipotesis baru sehingga memberi peluang kepada
peneliti lain untuk lebih menyempurnakan.
6.2 Kekurangan Penelitian
Kurangnya informan yang digunakan dan tidak disebutkannya dasar ilmiah
mengenai sedikitnya informan tersebut.
6.3 Komentar Lain
Penelitian ini sudah cukup bagus, hanya saja perlu lebih memperhatikan
rujukan di setiap langkah yang di ambil.

6
DAFTAR PUSTAKA

IOSR Journal of Business and Management (IOSR-JBM) e-ISSN: 2278-487X, p-ISSN: 2319-
7668. Volume 21, Issue 6. Ser. V (June. 2019), PP 01-05. www.iosrjournals.org

iii

Anda mungkin juga menyukai