Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Psikologi merupakan ilmu yang mempelajari perilaku manusia. Perilaku manusia
yang dinamis menjadikan psikologi berperan untuk menjelaskan hal yang mendasari
perilaku manusia terbentuk. Berbagai tokoh psikologi muncul dengan membawa
pandangannya masing-masing hingga menciptakan aliran psikologinya sendiri. Dari
beberapa tokoh psikologi yang muncul, terdapat salah satu tokoh penting di dalam psikologi,
yaitu Sigmund Freud dengan aliran psikoanalisis yang dibawakannya.
Psikoanalisis memandang bahwa perilaku manusia terbentuk karena adanya
dorongan dari kepribadian atau personalitasnya. Kepribadian tersebut mengandung unsur
kegiatan mental yang tidak terlihat hingga membentuk ketidaksadaran. Konsep
ketidaksadaran inilah yang ditonjolkan dalam teori psikoanalisis ini. Freud juga terkenal
dengan konsepnya mengenai tingkat dan struktur kepribadian. Adapun tingkat kepribadian
dibagi menjadi kesadaran (conscious), pra-sadar (pre-conscious), dan tidak sadar
(unconscious). Lalu struktur kepribadian dibagi menjadi id, ego, dan superego.
Islam memandang bahwa nilai-nilai substansial dari kepribadian terdiri dari
substansi jasmani, ruhani, nafsani. Dari ketiga substansi tersebut dapat secara tegas
dibedakan bentuknya, namun tetap saling berkaitan. Substansi jasmani menekankan pada
sesuatu yang ada dalam diri manusia bersifat material. Sifat tersebut dapat ditangkap oleh
indera manusia. Subtansi ruhani menekankan pada sesuatu yang tidak nampak namun
menjadi esensi kehidupan Sebagian ahli menyebut ruh sebagai badan halus (jism lathîf), ada
yang menyebutnya sebagai substansi sederhana (jauhar basîth), dan ada juga substansi
ruhani (jawhar rûhanî). Ruh adalah penggerak bagi keberadaan jasad manusia yang sifatnya
ghaib. Al-Ghazâlî menyebutnya dengan al-Rûh al-Jismiyyah (ruh material). Terakhir adalah
substansi nafsani yang menggabungkan substansi jasmani dan ruhani. Dengan
penggabungan inilah adanya potensi-potensi yang dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk
selalu menjadi manusia yang berguna bagi sesama.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu psikoanalisis ?
2. Bagaimana psikonalisis dikaji dalam pandangan Islam ?
3. Bagaimana konsep jiwa menurut pandangan Islam ?
4. Apa yang menjadi perbedaan psikoanalisis dengan Psikologi Islam ?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dan sejarah psikoanalisis.
2. Mengetahui pandangan Islam dalam mengkaji psikoanalisis.
3. Mengetahui konsep jiwa dalam pandangan Islam.
4. Mengetahui perbedaan psikoanalisis dengan Psikologi Islam.

D. Manfaat
1. Manfaat teoritis
Makalah ini dapat bermanfaat untuk menambah teori atau ilmu pengetahuan tentang
psikoanalisis yang dikaji menggunakan perspektif keislaman.

2. Manfaat Praktis
a. Manfaat bagi akademisi
Makalah ini bisa menjadi bahan rujukan yang dapat memperkaya literasi mengenai
psikoanalisis dan Psikologi Islam.

b. Manfaat bagi masyarakat


Makalah ini bisa menjadi sumber bacaan yang menarik, terutama masyarakat
Muslim yang ingin mengetahui tentang psikologi, kepribadian, teori psikoanalisis,
dan pandangan Islam terhadap psikoanalisis.

Anda mungkin juga menyukai