Anda di halaman 1dari 2

1.

Independensi auditor mengacu pada independensi auditor internal atau


auditor eksternal dari pihak-pihak yang mungkin memiliki kepentingan finansial
dalam bisnis yang diaudit. Independensi membutuhkan integritas dan pendekatan
objektif untuk proses audit. Konsep tersebut mengharuskan auditor untuk
melaksanakan pekerjaannya secara bebas dan obyektif.

Andersen pada kasus di atas menurut saya tidak melakukan tugasnya dengan
benar karena KAP Andersen tidak melakukan tindakan atas terjadinya kecurangan
yang dilakukan oleh manajemen internal World.Com dan malah menyetujui
laporan keuangan palsu World.Com . Sesuai dengan teks di atas, Andersen tidak
di berikan akses ke buku besar yang telah terkomputerisasi

2. Andersen sebetulnya menggunakan audit approach yang cukup terintegrasi


dalam mengaudit World.Com, tetapi penerapan due care dan professional
sceptism tidak diterapkan dalam proses pengauditan World.Com
Arthur Andersen diduga mengetahui proses pembukuan atas biaya operasional ke
dalam pos investasi serta menyetujui laporan keuangan palsu WorldCom.
Sehingga perusahaan telekomunikasi tersebut mengalami kelebihan pendapatan
(overstated) yang seharusnya justru merugi.

3. Prosedur substantif adalah suatu prosedur audit yang dirancang untuk


mendeteksi salah saji yang material pada tingkat asersi dan uji pengendalian
detail adalah suatu prosedur audit yang dirancang untuk mengevaluasi
berfungsinya secara efektif pengendalian untuk mencegah, atau mendeteksi dan
memperbaiki salah saji yang material pada tingkat asersi.

Andersen selaku auditor pada dasarnya di tuntut untuk melakukan pendekatan


audit yaitu prosedur substantive untuk mendeteksi salah saji material. Andersen
sebetulnya mengetahui salah saji laporan keuangan yang dilakukan oleh pihak
internal manajemen world.com ketika mereka melebihkan laba dan mengurangi
cost, tetapi Andersen malah bersikap tidak independent dengan menyetujui
laporan keuangan itu.

4. Menurut PCAOB 5 salah satu contoh konkret yaitu fokuskan audit pengendalian
internal pada area paling kritis dan area dengan risiko terbesar. Ini termasuk
memfokuskan ruang lingkup audit, meningkatkan perencanaan audit, dan
memberikan panduan tentang alternatif untuk menangani area berisiko rendah.

5. Salah satu Kode Etik yang dilanggar oleh KAP Andersen adalah mengenai
“Independensi”. Kode Etik Akuntan Publik menyebutkan bahwa independensi
adalah sikap yang diharapkan dari seorang akuntan publik untuk tidak mempunyai
kepentingan pribadi dalam melaksanakan tugasnya, yang bertentangan dengan
prinsip integritas dan objektivitas. Auditor yang independen adalah auditor yang
tidak memihak dan yang tidak dapat diduga memihak, sehingga tidak merugikan
pihak manapun. Oleh karena itu, para auditor tidak dibenarkan memihak kepada
siapapun, sebab bagaimanapun sempurnanya keahlian teknis yang dimilikinya
para auditor akan kehilangan sikap tidak memihak yang justru sangat diperlukan
untuk mempertahankan kebebasan pendapatnya. Dalam merumuskan dan
menyatakan pendapatnya sikap mental audit tersebut harus meliputi
independence in fact (independensi dalam fakta) dan independence in
appearance (Independensi dalam Penampilan).

Anda mungkin juga menyukai