SPM PROSES PENGENDALIAN MANAJEMEN. Ratih
SPM PROSES PENGENDALIAN MANAJEMEN. Ratih
Npm : 1833121428
Kelas : D7 Akuntansi
Dari kasus yang telah disampaikan, menurut saya analisis laporan keuangan
yang harus disajikan agar dapat memberi manfaat dimasa yang akan datang adalah :
ABC system :
Beraneka ragam opsi ada dalam mengembangkan suatu paket kompensasi insentif bagi
manajer unit bisnis.
1) Penghargaan Keuangan
a) Kenaikan gaji
b) Nonus
c) Manfaat
d) Fasilitas
2) Penghargaan Psikologi dan Sosial
a) Kemungkinan Promosi
b) Peningkatan Tanggung Jawab
c) Peningkatan Otonomi
d) Kondisi Geografis yang Baik
e) Pengakuan
4. Kompensasi Finansial dan Non Finansial, Contoh, dan yang Paling Banyak
Dipilih
a) Kompensasi Finansial
Jika digali lebih dalam, kompensasi finansial dapat dibagi lagi menjadi dua,
yakni finansial langsung dan tidak langsung. Kompensasi perusahaan bersifat finansial
langsung adalah berupa gaji, tunjangan dan segala jenis pembayaran kepada karyawan
yang dinominalkan dan diberikan pada karyawan secara langsung. Sedikit berbeda
dengan kompensasi finansial tidak langsung, yang diberikan dalam wujud bukan uang
secara fisik. Kompensasi ini lebih kepada asuransi dan sejenisnya, yang bisa diberikan
kepada karyawan ketika situasi dan kondisinya tepat. Yang termasuk didalamnya adalah
asuransi, jaminan hari tua, pensiun dan beberapa program BPJS Ketenagakerjaan yang
lain yang mewajibkan iuran secara rutin.
Kompensasi Non Finansial ini tidak berupa nominal uang atau bernilai rupiah.
Biasanya, jenis kompensasi ini lebih kepada hal-hal yang tidak memiliki wujud fisik
namun bisa dirasakan oleh karyawan secara langsung. Kompensasi non finansial
memiliki wujud yang sangat beragam. Misalnya, jam kerja yang fleksibel. Tidak semua
perusahaan memiliki peraturan jam kerja fleksibel yang dapat dinikmati oleh setiap
karyawan. Pada beberapa perusahaan tradisional, jam kerja telah ditetapkan oleh
perusahaan dan harus ditaati oleh setiap karyawan. Bahkan pelanggaran pada ketetapan
ini bisa diganjar dengan sanksi tegas.
Pada era sekarang, jam kerja fleksibel merupakan salah satu nilai tawar yang
dimiliki perusahaan dan diberikan sebagai wujud kompensasi non finansial. Beberapa
perusahaan menerapkan jam masuk dan pulang kantor yang dapat dikatakan bebas. Hal
ini digantikan dengan sistem kerja pemenuhan kuota jam kerja. Jadi misalkan Anda
masuk pada pukul 10.00 pagi, maka Anda memiliki kewajiban bekerja selama waktu
kerja yang ditetapkan perusahaan. Jam berapapun Anda mulai bekerja, kuota jam kerja
harian harus dipenuhi.
Teori yang digunakan pada uraian tersebut adalah teori keagenan atau Agency
Theory dimana definisi dari teori agensi adalah hubungan antara principal
(pemilik/pemegang saham) dan agent (manajer). Dan di dalam hubungan keagenan
tersebut terdapat suatu kontrak dimana pihak principal memberi wewenang kepada
agent untuk mengelola usahanya dan membuat keputusan yang terbaik bagi principal.
Ada dua bentuk hubungan keagenan. Pertama, adanya kesepakatan dimana pemilik
ataupun pemegang saham suatu perusahaan menyewa Chief Executive Officer untuk
menjadi agen mereka dalam mengelola perusahaan dengan menjaga kepentingan terbaik
perusahaan tersebut. Kedua, adanya persetujuan dimana CEO perusahaan bertindak
sebagai principal dan menyewa manajer suatu bagian atau divisi sebagai agen untuk
mengelola suatu unit organisasi yang telah didesentralisasi.
Konsep dasar teori keagenan adalah suatu hubungan ada jika satu pihak
(prinsipal) menyewa pihak yang lain (agen) untuk menjalankan beberapa jasa agar
mencapai tujuan yang diinginkan. Memberikan kompensasi merupakan suatu bentuk
sederhana dari teori keagenan dimana pada uraian trrsebut menjelaskan pemberian
kompensasi bagi manajemen dapat diberikan untuk menjamin tercapainya keselarasan
tujuan pimpinan organisasi atau pemegng saham karena pemilik organisasi
menginginkan anggota organisasi mencapai tujuan mencapai tujuan organisasinya.