Anda di halaman 1dari 5

Nama : Tia ivanka Situngkir

Npm : 190110015

Prodi : Manajemen 2A

M.kuliah : Pkn

JAWABAN UAS PKN

1. Pengertian berpikir filsafat :


a. kritis adalah sikap yang senantiasa mempertanyakan sesuatu (berdialog), mempunyai
rasa ingin tahu yang tinggi,membedakan, membersihkan, menyisihkan, dan menolak,
hingga akhirnya di temukan hakikat.
b. Rasional adalah sumber pengetahuan yang mencukupi dan yang dapat dipercaya
adalah rasio ( akal ), selalu menggunakan nalar ketika berpikir atau bertindak atau
kegiatan yang mempergunakan kemampuan pikiran untuk menalar yang berbeda
dengan aktivitas berdasarkan perasaan dan naluri.
c. Logis adalah sikap yang digunakan untuk melakukan pembuktian, berpikir sesuai
kenyataan atau kegiatan berpikir yang berjalan menurut pola, alur dan kerangka
tertentu.dalam berpikir membutuhkan keterampilan untuk bisa mengerti fakta,
memami konsep, saling keterkaitan atau hubungan,sesuatu yang tersurat dan tersirat,
alasan dan menarik kesimpulan.
d. Konseptual adalah merupakan hasil generalisasi dan abstraksi pengalaman manusia,
menyingkirkan hal-hal khusus,kongkrit, individual, sehingga terbentuk konsep dan
teori yang terumuskan secara obyektif, permanen dan universal.
2. 3 hak warga negara :
1) Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak: “ tiap warga negara berhak atas
pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”(pasal 27 ayat 2)
2) Hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan : “ setiap orang berhak untuk
hidup derta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya.”( pasal 28A)/
3) Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan
yang sah ( pasal 28B ayat 1 ).
Dan 3 kewajiban warga negara :
1) Wajib menaati hukum dan pemerintahan : “ segala warga negara bersamaan
kedudukannya di dalm hukum dan pemerintahan dan wajib menjungjung hukum
dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya”( pasal 27 ayat 1 )
2) Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara : “ setiap warga negara berhak
dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara”( pasal 27 ayat 3)
3) Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain : “setiap orang wajib
menghormati hak asasi manusia orang lain”( pasal 28J ayat 1 ).
3. Dasar hukum penerapan demokrasi di indonesia
Pada alinea keempat pembukaan UUD 1945 terdapat penegasan berikut ini “..
terbentuk dalam susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan
rakyat..”dan juga “..kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan, serta dengan mewujudkan keadilan sosial bagi
seluruh rakyat indonesia.”kedua kalimat ini adalah penegasan kedudukan rakyat
sebagai sumber kedaulatan tertinggi yang merupakan inti dari demokrasi.

Pada pasal 1 ayat (2) UUD 1945 terdapat penegasan yang berbunyi “ kedaulatan
ada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut undang-undang dasar”.

Bunyi pasal 28 UUD 1945 ini adalah penegasan atas nilai-nilai


demokrasi.Adapun bunyinya adalah “ Kemerdekaan berserikat dan berkumpul,
mengeluarkan pkiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dalam
undang-undang”.

Pasal 28E ayat (3) adalah penegasan pasal 28 yang bunyinya adalah “ Setiap
orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul dan mengeluarkan
pendapat”.kebebasan dalam berpendapat sendiri adalah salahsatu ciri dari
demokrasi.

4. Tahapan-tahapan pendidikan demokrasi


Pendidikan demokrasi seperti halnya demokrasi, pendidikan demokrasi
secara substantif bukan semata keterlibatan publik dalam elektoral, seperti
pilkada pileg (Fachruddin:2006). Pendidikan demokrasi memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk meraih a)Pengetahuan,
b)Keterampilan, c) Sikap, d)Nilai-nilai yang berkaitan dengan berbudaya
demokratis (Naval et all : 2002). Pendidikan demokrasi membentuk
warga negara `politik`, warga negara yang percaya,setia, menjungjung
tinggi, dan mendukung prinsip-prinsip dasar demokrasi, dan menjadi
warga negara yang efektif atau melek politik ( Pring:1999). Ada dua hal
yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan demokrasi kini dan
kedepan, yakni kohesitas sosial dan integrasi masyarakat.karenanya,
pendidikan demokrasi secara hakiki ialah menumbuhkan sikap kesediaan
berbagi dalam menghadapi persoalan yang muncul dalam masyarakat,
budaya, ekonomi, politik, dan lain (Biesta:2011) sehingga demokrasi
bukan semata bentuk pemerintahan, melainkan juga merupakan bentuk
kesediaan berbagi dalam kehidupan sosial ( Dewey, 1915.2004: 104;
Katz).
5. Ruang lingkup hak-hak asasi manusia
Hak asasi manusia merupakan hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan
manusia, kodrati dan alami sebagai mahluk Tuhan Yang Maha Kuasa. Hak asasi
adalah hak yang dimiliki manusia yang telah diperoleh dan dibawanya bersamaan
dengan kelahiran atau kehadirannya didalam kehidupan masyarakat. Oleh karena
itu wajib dihormati, dijungjung tinggi, dan dilindungi oleh negara , hukum,
pemerintah dan setiap orang. Nilai-nilai persamaan, kebebasan dan keadilan yang
terkandung dalam ham dapat mendorong terciptanya masyarakat yang menjadi
ciri civil society.
Hak asasi manusia adalah merupakan hak dasar yang dimiliki oleh setiap manusia
semenjak lahir dan merupakan anugrah dari Tuhan Yang Maha Esa. Dengan
demikian, hak asasi manusia bukanlah merupakan hak yang bersumber dari
negara dan hukum. Tidak terkecuali hak yang dimiliki seorang anak. Menurut UU
no 39 tahun 1999 anak adalah setiap manusia yang berada dibawah 18 tahun dan
belum menikah, termasuk anak yang masih dalam kandungan apabila hal tersebut
adalah demi kepentingannya ( pasal 1 angka (5) UU no 39 tahun 1999).
6. Tujuan umum, tujuan internal dan tujuan eksternal wawasan nusantara
a. Tujuan wawasan nusantara adalah mewujudkan nasionalisme yang tinggi dari segala
aspek kehidupan rakyat indonesia yang mengutamakan kepentingan nasional dari
pada kepentingan perorangan, kelompok, golongan, suku bangsa atau daerah.
Kepentingan tersebut tetap dihargai agar tidak bertentangan dari kepentingan
nasional.
b. Tujuan internal adalah mewujudkan kesatuan segenap aspek kehidupan baik alamiah
maupun sosial, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan bangsa Indonesia adalah
menjunjung tinggi kepentingan nasional, serta kepentingan kawasan untuk
menyelenggarakan dan membina kesejahteraan, kedamaian dan budi luhur serta
martabat manusia ..
c. Tujuan eksternal wawasan nusantara adalah Mewujudkan nasionalisme yang tinggi di
segala aspek kehidupan rakyat Indonesia yang lebih mengutamakan kepentingan
nasional daripada kepentingan individu, kelompok, golongan, suku bangsa, atau
daerah.
7. 2 musuh utama ketahanan nasional
Ketahanan nasional suatu negara yang merupakan faktor penting dan determinan
terhadap eksistensi suatu bangsa dan negara yang dimiliki. Ketahanan nasional
merupakan pertahanan bangsa dan negara yang terlibat dan memecahkan berbagai
masalah yang dilakukan oleh bangsa dan negara yang disetujui, tak terkecuali bagi
bangsa Indonesia. Hal ini penting, mengingat ketahanan nasional tidak hanya
menyangkut aspek keamanan dan ketertiban masyarakat saja, terkait dengan aspek
kehidupan bangsa, termasuk aspek penyelenggaraan negara dan pemerintahan negara.
Secara filosofis, ketahanan nasional mengandung makna yang sangat dalam dan
mendasar bagi kedaulatan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),
sedangkan secara empiris pertahanan nasional menggunakan berbagai masalah yang
dinamis terkait dengan perubahan iklim bangsa dan negara Indonesia, baik perubahan
iklim yang terkait melibatkannya Juga perubahan global Luar negeri. Sebagai bangsa
yang besar, bangsa dan negara Indonesia harus mampu mengatasi berbagai masalah
dengan memperkuat dan memperkuat negara dengan dilandasi semangat persatuan dan
kesatuan, nasionalisme, dan cinta tanah air berdasarkan pancasila dan UUD 1945.  
Untuk membangun ketahanan nasional yang tangguh atau kuat lemahnya ketahanan
nasional sangat tergantung oleh tidak - tidak tahan nasional bangsa dan negara. Menurut
para pakar ketahanan nasional. Untuk mengatahui tidak - faktor bebas atau - faktor yang
memperbaiki ketahanan nasional dapat diuraikan di bawah ini.
Basrie (2002) mengemukakan bahwa yang diperlukakan untuk dapat membangun
ketahana nasional adalah tidak - tidak sbb .:
1.Ketahanan Individu, yaitu peningkatan yang diberikan oleh warga negara yang sehat
jasmani dan rohani.
2.Ketahanan Keluarga, yaitu ketahanan yang dimiliki oleh suami, istri dan anak dalam
keluarga yang harmonis dalam menciptakan kerukunan di dalam rumah tangga.
3.Ketahanan Wilayah, yaitu ketahanan yang dimiliki oleh masyarakat di daerah yang
didukung oleh wilayah sejahtera dan aman.
4.Ketahanan Nasional, yaitu pertahanan yang dimiliki oleh negara untuk diperoleh
keamanan nasional.
5.Ketahanan nasional terdiri dari seluruh yang lengkap atau dipahami integral yang
mencerminkan keterpaduan antara seluruh aspek kehidupan nasional yang terangkum
dalam asta gartra.

Dengan demikian mempertahankan nasional Indonesia akan semakin kuat dan kokoh,
berhasil dilakukan pembinaaan dan pengembangan terhadap setiap aspek atau gatra yang
terencana, terpadu dan berkelanjutan. Pembinaan kemunduran nasional dilakukan dengan
menggunakan Asta Gatra, yang merupakan keseluruhan aspek - aspek kehidupan bangsa
dan negara Indonesia.

8. Tentang bela negara secara militer dan non militer

pertahanan nirmiliter merupakan kekuatan pertahanan negara yang dibangun dalam


kerangka pembangunan nasional untuk mencapai kesejahteraan nasional dan
dipersiapkan untuk menghadapi ancaman nirmiliter. Lapis pertahanan nirmiliter tersusun
dalam fungsi keamanan untuk keselamatan umum yang mencakup penanganan bencana
alam dan operasi kemanusiaan lainnya, sosial budaya, ekonomi, psikologi pertahanan,
yang pada intinya berkaitan dengan pemikiran kesadaran bela negara, dan pengembangan
teknologi.

Inti pertahanan nirmiliter adalah pertahanan secara nonfisik yang tidak menggunakan
senjata seperti yang dilakukan oleh Lapis pertahanan militer, tetapi pemberdayaan faktor-
faktor ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan teknologi melalui profesi,
pengetahuan dan keahlian, serta kecerdasan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat
yang berkeadilan.

Anda mungkin juga menyukai