Anda di halaman 1dari 6

A.

Definisi

Apa itu infeksi kandung kemih (cystitis)?

Infeksi kandung kemih, atau istilah medisnya dikenal dengan cystitis adalah kondisi
ketika kandung kemih dan bagian atas uretra meradang (merah dan bengkak). Sering kali
peradangan ini disebabkan infeksi bakteri. Kondisi ini menyakitkan serta mengganggu, bahkan
dapat menjadi masalah kesehatan yang serius jika infeksi menyebar ke ginjal.

Pada umumnya, infeksi kandung kemih dapat terjadi sebagai reaksi terhadap obat-obatan
tertentu serta iritasi dari penggunaan semprotan pembersih kewanitaan atau pemakaian kateter
jangka panjang. Tidak hanya itu, kondisi ini juga dapat terjadi sebagai komplikasi dari  penyakit
lain.

Seberapa umumkah infeksi kandung kemih (cystitis)?

Cystitis adalah infeksi yang dapat terjadi pada siapa saja. Akan tetapi, kondisi ini lebih
umum dialami wanita daripada pria. Kadang-kadang cystitis bisa jadi kronik (kambuhan) dan
sulit diobati. Infeksi ini dbisa diatasi dengan mengurangi faktor risiko Anda. Silakan diskusikan
dengan dokter Anda untuk informasi lebih lanjut.

B. Tanda-tanda & gejala

Apa saja tanda-tanda dan gejala infeksi kandung kemih (cystitis)?

Tanda dan gejala khas dari cystitis adalah:

 Rasa sakit dan terbakar ketika kencing


 Nyeri dan tekanan di perut bagian bawah
 Urin berbau amis atau berwarna keruh
 Kencing berdarah
 Sering buang air kecil
 Demam ringan
Mungkin ada tanda-tanda atau gejala lain yang tidak disebutkan. Jika Anda memiliki
kekhawatiran tentang gejalanya, silakan konsultasikan dengan dokter Anda.

Kapan harus periksa ke dokter?

Segera cari pertolongan medis jika Anda memiliki tanda-tanda dan gejala umum infeksi ginjal,
yaitu:

 Nyeri punggung
 Demam dan menggigil
 Mual dan muntah-muntah

Jika Anda mengalami buang air kecil sering dan sakit dan berlangsung selama beberapa jam atau
lebih lama, atau jika Anda melihat darah dalam urin Anda, hubungi dokter Anda. Jika Anda
memiliki riwayat penyakit infeksi saluran kencing (ISK) dan gejala Anda berkembang mirip
seperti ISK sebelumnya, segera hubungi dokter Anda.

Juga hubungi dokter Anda jika gejala cystitis muncul kembali setelah Anda menghabiskan
antibiotik. Anda mungkin perlu pengobatan berbeda.

C. Penyebab

Apa penyebab infeksi kandung kemih (cystitis)?

Cystitis adalah penyakit yang umumnya disebabkan oleh bakter Escherichia coli (E.Coli).
Bakteri ini dapat ditularkan lewat hubungan seksual. Pada wanita, meskipun tidak aktif secara
seksual tetap berpotensi mengalami infeksi ini karena area genital wanita sering jadi tempat
berkumpulnya bakteri penyebab cystitis.

Di samping infeksi, beberapa penyebab lain cystitis adalah:

 Obat-obatan tertentu, terutama obat kemoterapi sikolofosfamid dan ifosfamid


 Terapi radiasi di daerah panggul
 Penggunaan kateter jangka panjang
 Beberapa orang mungkin sangat sensitif terhadap bahan kimia yang terkandung dalam
produk-produk tertentu, seperti detergen dalam sabun, semprotan pembersih kewanitaan,
atau jeli spermisida.
 Komplikasi dari gangguan lain, seperti diabetes, batu ginjal, pembesaran prostat atau
cedera tulang belakang

Selain itu, ada jenis cystitis yang disebut intersititial cystitis. Penyebab peradangan kandung
kemih kronis ini tidak jelas. Hal ini membuat intersititial cystitis sulit untuk dilakukan diagnosis
dan pengobatan.

D. Faktor-faktor risiko

Apa yang meningkatkan risiko untuk infeksi kandung kemih (cystitis)?

Beberapa orang lebih berisiko memiliki infeksi kandung kemih atau infeksi saluran
kemih berulang. Wanita adalah salah satunya. Alasan utamanya adalah anatomi fisik. Wanita
memiliki uretra yang lebih pendek, yang memperpendek jarak bakteri melakukan perjalanan ke
kandung kemih.

Beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko wanita mengalami cystitis adalah:

 Aktif secara seksual. Berhubungan seksual dapat mengakibatkan bakteri didorong ke


uretra
 Menggunakan KB jenis tertentu. Wanita yang menggunakan kb diafragma yang
mengandung gen spermisida berisiko lebih tinggi mengembangkan kondisi ini.
 Hamil. Perubahan hormon selama kehamilan dapat meningkatkan risiko infeksi kandung
kemih.
 Sedang menopause. Perubahan kadar hormon pada wanita menopause sering dikaitkan
dengan ISK.

Hal lain yang dapat meningkatkan risiko pria dan wanita mengalami cystitis adalah:

 Gangguan pada aliran urin.


 Perubahan dalam sistem kekebalan tubuh. Sistem kekebalan tubuh yang tidak optimal
meningkatkan risiko infeksi bakteri dan, dalam beberapa kasus, infeksi virus di kandung
kemih.
 Penggunaan jangka panjang dari kateter kandung kemih. Tabung-tabung ini biasanya
dibutuhkan oleh orang dengan penyakit kronis atau pada orang lanjut usia. Penggunaan
jangka panjang dapat mengakibatkan kerentanan terhadap infeksi bakteri serta kerusakan
jaringan kandung kemih.

E. Obat & Pengobatan di rumah sakit

Apa saja pilihan pengobatan untuk infeksi kandung kemih (cystitis)?

Pengobatan paling umum untuk cystitis adalah menggunakan obat antibiotik. Biasanya
pil dikonsumsi 3-10 hari untuk menghentikan infeksi bakteri. Dokter mungkin ingin melakukan
pemeriksaan lain setelah 1-2 minggu, atau sebelumnya, untuk memastikan infeksi tersebut
hilang. Jika infeksi sering terjadi, obat mungkin perlu dikonsumsi sampai 6 bulan.

Penyebab lain selain infeksi memerlukan perawatan lain, termasuk menghindari produk-
produk tertentu, seperti mandi busa dan spermisida, stimulasi saraf, dan obat-obatan lainnya.

Sementara pada kasus interstitial cystitis, penyebab peradangan tidak pasti, jadi belum
ada pengobatan yang terbaik untuk mengatasi kondisi tersebut. Namun dokter umumnya akan
melakukan terapi untuk meringankan tanda-tanda dan gejala interstitial sisitis. Beberapa terapi
yang dilakukan dokter meliputi:

 Mengonsumsi obat oral atau yang dimasukkan langsung ke dalam kandung kemih Anda.
 Prosedur yang memanipulasi kandung kemih Anda untuk memperbaiki gejala, seperti
peregangan kandung kemih dengan air atau gas (kandung kemih distensi) atau operasi.
 Stimulasi saraf, yang menggunakan sengatan listrik ringan untuk meredakan nyeri
panggul dan, dalam beberapa kasus, mengurangi frekuensi kencing.
Terapi antibiotik untuk membunuh bakteri gram positif maupun gram negatif. Antibiotik
umum digunakan adalah: 
1) Amoxicillin 
2) Doxycycline (tidak boleh digunakan di bawah umur 8) 
3) Cephalosporins 
4) Nitrofurantoin 
5) Sulfa narkoba (sulfonamides) 
6) Trimethoprim-sulfamethoxazole 
7)

Apa saja tes yang biasa dilakukan untuk infeksi kandung kemih (cystitis)?

Jika Anda memiliki gejala cystitis, bicarakan dengan dokter Anda segera. Selain membahas
tanda-tanda dan gejala dari rekam medis Anda, dokter Anda dapat merekomendasikan tes
tertentu. Beberapa tes yang biasa dilakukan dokter untuk mendiagnosis cystitis adalah:

 Analisis urin. Jika Anda dicurigai mengidap infeksi kandung kemih, dokter Anda
mungkin meminta sampel urin untuk menentukan apakah ada bakteri, darah, atau nanah
dalam urine Anda. Jika demikian, ia dapat meminta kultur bakteri urin
 Cystoscopy. Selama tes ini, dokter Anda akan menyisipkan cystoscopy – tabung tipis
dengan cahaya dan kamera terpasang – melalui uretra ke dalam kandung kemih untuk
melihat saluran kemih Anda dan mencari tanda-tanda penyakit.
 Pencitraan. Tes pencitraan biasanya tidak diperlukan, tetapi dalam beberapa kasus –
terutama ketika tidak ada bukti infeksi ditemukan – pencitraan dapat membantu.
Misalnya, X-ray atau USG dapat membantu dokter menemukan penyebab potensial lain
dari peradangan kandung kemih, seperti tumor atau kelainan struktural.

F. Pengobatan di rumah

Apa saja perubahan gaya hidup atau pengobatan rumahan yang dapat dilakukan untuk
mengatasi infeksi kandung kemih (cystitis)?

Beberapa perubahan gaya hidup dan pengobatan di rumah yang mungkin bisa membantu Anda
mengatasi cystitis adalah:

 Minum obat Anda persis seperti yang diinstruksikan oleh dokter


 Minum banyak cairan, terutama air
 Buang air kecil setelah berhubungan seks
 Wanita sebaiknya memakai celana dalam katun. Hindari pakaian dalam dan baju ketat
 Jaga area kelamin Anda tetap bersih.
 Hindari menggunakan parfum atau deodoran di area kelamin
 Jaga kondisi medis lainnya. Misalnya jika Anda memiliki diabetes, maka usahakan untuk
selalu mengontrol kadar gula darah
 Hubungi dokter Anda jika demam atau jika gejala terus berlangsung bahkan dengan
antibiotik

Anda mungkin juga menyukai