Anda di halaman 1dari 1

STUDI KASUS LUKA BAKAR (1)

Pasien bernama Tn.S (usia 53 tahun) mengalami musibah dimana pasien tersiram air mendidih
dan mengalami luka bakar pada punggung dan tangannya. Pasien merupakan seorang petani dan
pendidikan terakhir SD, BB=54 kg, TB=161 cm. pasien memiliki satu orang istri dan dua orang
anak laki-laki dimana semuanya sudah berkeluarga.
Pasien tersebut didiagnosa terkena luka bakar derajat II dengan keluhan utama nyeri, panas pada
lukanya, nyeri terasa pada punggung dan tangan secara terus menerus. Pasien tidak memiliki
riwayat penyakit apapun dan juga tidak memiliki riwayat penyakit keluarga.
Hasil pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum pasien tampak lemah, kesadaran compos
mentis, tekanan darah 170/100, nadi 96 kali/menit, suhu 36,50C.
Terdapat luka bakar pada tangan sebelah kanan dengan luas 5% dan 2% pada tangan sebelah kiri
berwarna kemerahan, tidak terdapat pus, tidak ada bula, tidak ada perubahan bentuk tulang dan
tangan terasa hangat. Pada punggung terdapat luka bakar dengan luas 11% berwarna kemerahan,
tidak terdapat pus dan bula, dan kulit mengelupas sekitar luka bakar.
Hasil pemeriksaan laboratorium, WBC 12,0 x 103 n/1 (normal = 4,5 – 11,0 x 103 n/1), MCV 80,4
fL (normal=82-92 fL), limphosyt 11,2% (normal= 22 – 40%), RDW 44,3 fL (Normal 57 – 180
fL).
Hasil anamnesa gizi, pola makan pasien teratur 3x/hari, pasien jarang mengkonsumsi lauk
hewani seperti ayam, daging hanya 3x/bulan kecuali telur dan ikan mengkonsumsinya
3x/minggu. Pasien sering mengkonsumsi tempe dan hampir setiap hari tetapi tidak menyukai
tahu. Pasien sering mengkonsumsi sayuran 4-5 x/minggu, tetapi jarang sekali mengkonsumsi
buah hanya 1x/2 minggu. Pada saat terkena luka bakar, nafsu makan pasien berkurang
namuntidakadamual dan muntahsertatidakmemilikigangguanpencernaan.
Hasil recall:
E = 1889 kkal
P = 67 gr
L = 88 gr
KH = 267 gr

Sebagai ahli gizi buatlah asuhan gizi serta menu seharinya!

Anda mungkin juga menyukai