Kelompok 3
Kelas 6 B (2018)
Kelompok 3
i
DAFTAR PEMBAGIAN TUGAS
Materi
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................1
C. Tujuan Penulisan...........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
A. Validitas........................................................................................................3
B. Macam-Macam Validitas..............................................................................4
A. Kesimpulan.................................................................................................10
B. Saran...........................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1
C. Tujuan Penulisan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Validitas
Secara etimologi validitas berasal dari kata dalam bahasa inggris yaitu
“Valid”. valid didalam kamus oxford dikatakan “Valid is the state of being
legally acceptable” Atau sesuatu yang bisa diterima menurut hukum. Mudahnya,
valid dapat diartikan benar atau sah.
Seperti yang kita ketahui validitas berasal dari kata valid, tetapi ada sedikit
perbedaan dalam penempatannya. Contohnya, jika dikatakan “ Soal itu valid”,
merupakan kalimat yang dapat dipahami, sedangkan jika dikatakan “Soal itu
validitas”, maka kalimat tersebut tidak akan dapat dipahami, kecuali bila
dikatakan “Soal itu memiliki validitas yang tinggi”, maka kalimat tersebut dapat
dipahami. ( Suharsimi Arikunto, 2001)
Dari paragraf diatas dapat kita pahami bahwasannya, validitas memang
berasal dari kata valid, tetapi dalam penggunaannya ada sedikit perbedaan. Kata
valid dapat diartikan benar atau sah sedangkan bila berubah menjadi kata validitas
diartikan sebagai takaran atau ukuran kebenaran atau keabsahan sesuatu. Adapun
dalam kamus besar bahasa indonesia, validitas adalah kesahan, sahnya,
berlakunya sesuatu. (Poerwadarminta. 2007)
Validitas dalam evaluasi pendidikan berhubungan erat dengan pelaksanaan
tes hasil belajar. Bila dikaitkan dengan fungsi tes sebagai alat pengukur, maka
sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut dengan secara tepat, secara benar,
secara shahih, atau secara absah dapat mengukur apa yang seharusnya diukur.
Dengan kata lain, sebuah tes dikatakan telah memiliki “Validitas” apabila tes
tersebut secara tepat, benar, absah atau shahih telah dapat mengungkap atau
mengukur apa yang seharusnya diungkap atau diukur lewat tes tersebut (Anas &
Sudjiono. 2001)
3
B. Macam-Macam Validitas
Menurut (Sudjiono, 1996) validitas dibagi menjadi 2 yaitu validitas tes dan
validitas item. Berikut akan dijelaskan macam-macam validitas:
1) Validitas Tes
Validitas tes dibagi menjadi 2 yaitu validitas tes secara rasional, validitas tes
secara empirik. Perincianya sebagai berikut:
a) Validitas tes secara rasional
Validitas rasional adalah validitas yang diperoleh atas dasart hasil
pemikiran, validitas yang diperoleh dengan berpikir secara logis. Validitas
tes secara rasional dibagi menjadi validitas isi dan validitas konstruksi.
(1)Validitas isi
Sebuah tes dikatakan memiliki validitas isi apabila mengukur tujuan
khusus tertentu yang sejajar dengan materi atau isi pelajaran yang
diberikan. Oleh karena itu materi yang diajarkan tertera dalam kurikulum
maka validitas isi sering disebut validitas kurikuler (Arikunto, 1999).
Validitas isi diharapkan mampu mengungkap isi suatu konsep atau
variabel yang hendak diukur. Misalnya tes hasil belajar mata pelajaran
biologi, maka validitas isi harus bisa mengukur isi mata pelajaran biologi
tersebut.
(2)Validitas konstruksi
Validitas konstruksi disebut juga Validitas bangun pengertian yaitu
validitas yang berkenaan dengan kesanggupan alat ukur mengukur
pengertian-pengertian yang terkandung dalam materi yang diukurnya
(Sujana & Ibrahim, 2009). Seperti hanya validitas isi, validitas konstruksi
dapat diketahui dengan cara merinci dan memasangkan setiap butir soal
dalam setiap aspek dalam mata pelajaran biologi.
b) Validitas tes secara empirik
Validitas secara empirik adalah ketepatan mengukur yang didasarkan hasil
analisis yang bersifat empirik (Sudjiono, 1996). Validitas empirik dibagi
menjadi dua yaitu validitas ramalan dan validitas bandingan.
4
(1)Validitas ramalan
Sebuah tes dikatakan memiliki validitas ramalan/prediksi apabila
mempunyai kemampuan untuk meramalkan apa yang terjadi pada masa
yang akan datang (Arikunto, 1999). Misalnya tes hasil belajar biologi,
jika nilai tes lebih tinggi daripada KKM maka dikatakan tuntas, tapi nilai
tes kurang dari KKM maka tidak tuntas.
(2)Validitas bandingan
Tes sebagai alat ukur dapat dikatakan telah memiliki validitas banding
apabila tes tersebut dalam kurun waktu yang sama dengan secara tepat
telah mampu menunjukkan adanya hubungan searah, antara tes pertama
dengan tes berikutnya (Sudjiono, 1996). Validitas banding disebut juga
validitas ada sekarang.
2) Validitas Item
Validitas item dari suatu tes adalah ketepatan mengukur yang dimiliki
sebutir item (yang merupakan bagian tak terpisahkan dari tes sebagai suatu
totalitas), dalam mengukur apa yang seharusnya diukur lewat butir item tersebut
(Sudjiono, 1996). Untuk mengetahui validitas item/butir soal digunakan rumus
korelasi product moment, sebagai berikut:
Keterangan:
rxy = Koefisien korelasi antara variabel X dan Y
N = Banyaknya peserta tes
ΣX = Jumlah skor item
ΣY = Jumlah skor total item
ΣXY = Hasil perkalian antara skor item dengan skor total
ΣX2 = Jumlah skor item kuadrat
ΣY2 = Jumlah skor total kuadrat (Arikunto, 1999).
5
C. Cara Mengetahui Validitas Alat Ukur
Dimana:
Rxy = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
Σxy = Jumlah perkalian X dan Y
X2 = kuadrat dari X
Y2 = kuadrat dari Y
6
menyelidiki faktor keberhasilan belajar siswa, maka harus diambil lebih dahulu
suatu kriterium yang telah dipandang mencerminkan suatu keberhasilan belajar
siswa. Melalui kriterium itulah kemudian hasil dari pengukuran faktor
keberhasilan belajar siswa disoroti, Jika hasil pengukuran faktor keberhasilan
belajar siswa menunjukkan besarnya sesuai dengan kriterium, maka alat pengukur
itu dipandang valid. Ada dua jenis kriterium yang digunakan untuk menguji
kejituan alat pengukur, yaitu :
7
D. Validitas Butir Soal Atau Validitas Item
Menurut Sudijono (2005 : 182), “Validitas item dari suatu tes adalah
ketetapan mengukur yang dimiliki oleh sebutir item (yang merupakan bagian yang
tak terpisahkan dari tes sebagai suatu totalitas) dalam mengukur apa yang
seharusnya diukur lewat butir item soal tersebut”. Eratnya hubungan antara butir
item dengan tes hasil belajar sebagai totalitas itu kiranya dapat dipahami dari
kenyataan, bahwa semakin banyak butir item yang dapat dijawab dengan betul
oleh testee, maka skor-skor total hasil tes akan semakin tinggi. Sebaliknya,
semakin sedikit butir- butir item yang dapat dijawab dengan betul oleh testee,
maka skor-skor total hasil tes itu akan semakin rendah atau menurun.
Setiap item soal dianalisis validitas butirnya dengan cara sebagai berikut:
a. Tabel skor diurutkan dari total skor tertinggi ke terendah.
b. Setiap butir soal dihitung nilai validitasnya dengan menggunakan rumus
korelasi product moment person :
Keterangan:
rxy = Koefisien korelasi antara variabel X dengan variabel Y
n = Jumlah Responden
ΣX = Jumlah skor item variabel X
ΣY = Jumlah skor variabel Y
ΣXY = Jumlah skor dalam sebaran X dan Y
ΣX2 = Jumlah kuadrat dari jumlah skor dalam sebaran X
ΣY2 = Jumlah kuadrat dari jumlah skor dalam sebaran Y
c. Harga/nilai koefisien korelasi (r) dikonfirmasikan dengan tabel kritik product
moment pada taraf singnifikansi 5% (α = 0,05) dan dk n-1. Kreteria nilai
koefisien korelasi tersebut dikategorikan sebagai berikut:
0,8≤ r ≤ 1 sangat tinggi.
0,6 ≤ r ≤ 0,79 tinggi.
0,4 ≤ r ≤ 0,59 cukup.
0,2 ≤ r ≤0,39 rendah.
8
0,0 ≤ r ≤ 0,19 rendah sekali.
Apabila hasil perhitungan validitas butir untuk soal tertentu diperoleh r-
hitung lebih besar jika dibandingkan dengan r-tabel pada taraf signifikansi 5% (α
= 0,05) dan dk n-1 berarti soal tersebut valid. Perhitungan serupa dilakukan untuk
semua soal yang ada. Terkait dengan penafsiran nilai koefesien korelasi r,
Widoyoko dan Sugiyono mengatakan, bahwa harga kritik untuk validitas
instrumen adalah 0,3. Artinya, bahwa butir soal dikatakan valid jika nilai
koefesien korelasi 0,3 atau lebih (paling kecil 0,3) dan sebaliknya dikategorikan
butir soal tidak valid. Dari sejumlah soal yang divalidasi, maka kemungkinan
terdapat beberapa soal yang tidak valid.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
10
B. Saran
Makalah kami ini disusun dari beberapa sumber buku, maupun sumber-
sumber lain yang berhubungan dengan materi makalah yang diberikan. Namun
isinya masih jauh dari kata sempurna. Ada banyak kekurangan dari makalah ini,
seperti kurangnya sumber referensi buku, serta pengetahuan kami yang terbatas.
Oleh karena itu, makalah ini perlu mendapatkan respon positif baik itu berupa
saran ataupun kritik yang mengarah kepada yang lebih baik, guna
mengembangkan dan meningkatkan disiplin ilmu.
11
DAFTAR PUSTAKA
Kadir, Abdul. 2015. Menyusun dan Menganalisis Tes Hasil Belajar, Jurnal Al-
Ta’dib, Vol. 8 No. 2. (Online), (ejournal.iainkendari.ac.id), diakses 24 April
2021.
Nurjanah., dan Marlianingsih, Noni. 2015. Analisis Butir Soal Pilihan Ganda
dari Aspek Kebahasaan, FAKTOR : Jurnal Ilmu Kependidikan, Volume II,
Nomor 1. (Online), (journal.lppmunindra.ac.id/), diakses 24 April 2021.
Oeleo, Sri., Marhadi, Hendri., dan Kurniaman, Otang. 2017. Analisis Butir Soal
Ujian Semester Ganjil Kelas V SD Negeri 163 Pekanbaru Tahun
Pelajaran 2016/2017. (Online), (www.neliti.com), diakses 24 April 2021.
Riyani, Rizki., Maizora, Syafdi., dan Hanifah. 2017. Uji Validitas Pengembangan
Tes untuk Mengukur Kemampuan Pemahaman Relasional pada Materi
Persamaan Kuadrat Siswa Kelas VIII SMP, Jurnal Penelitian Pembelajaran
Matematika Sekolah (JP2MS), Vol. 1, No. 1. Online, (ejournal.unib.ac.id),
diakses 24 April 2021.
Sari, Apriyani Permata. 2017. Analisis Validitas Butir Soal IPA Fisika Kelas VIII
Buatan Mahasiswa Berdasarkan Indikator Pencapaian Kompetensi Dasar
dan Tujuan Pembelajaran di SMP Negeri 26 Makassar. Skripsi tidak
12
diterbitkan. Fakultas Tarbiyah dan Keguruan : UIN Alauddin Makasar.
Online, (repositori.uin-alauddin.ac.id), diakses 24 April 2021.
13