Disusun oleh:
Hafidhatul Awaliya Rahmah (1610104095)
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Angka Kematian Bayi (AKB) adalah jumlah kematian bayi per 1000 kelahiran
hidup (Shetty dan Sraddha, 2014: 49). Angka Kematian Bayi (AKB)
Sampai saat ini ikterus masih merupakan masalah pada neonatus yang
sering dihadapi tenaga kesehatan terjadi pada sekitar 25-50% neonatus cukup
bulan dan lebih tinggi pada neonatus kurang bulan. Oleh sebab itu memeriksa
neonatal pada saat memeriksa bayi diklinik (Depkes RI, 2006: 24). Ikterus
neonatal adalah waktu yang paling rentan untuk kelangsungan hidup seorang
kehidupan. Pada tahun 2016, yaitu sekitar 7.000 bayi baru lahir meninggal
setiap hari, sebagian besar terjadi di minggu pertama, dengan sekitar 1 juta
kematian pada hari pertama dan mendekati 1 juta meninggal dalam enam hari
berikutnya.
daerah Yogyakarta, pada tahun 2013 angka kematian bayi sebesar 11,8 per
1000 kelahiran hidup dan meningkat menjadi 14,19 per 1000 kelahiran hidup
yang terjadi tidak berlangsung cepat, tetapi turun perlahan. Berdasarkan pola
per 1000 kelahiran maka salah satu tolok ukur adalah menurunnya angka
mortalitas dan morbiditas neonatus, dengan proyeksi pada tahun 2025 AKB
dapat turun menjadi 18 per 1000 kelahiran hidup. Salah satu penyebab
mortalitas pada bayi baru lahir adalah ensefalopati bilirubin (lebih dikenal
neonatorum yang paling berat. Selain memiliki angka mortalitas yang tinggi,
juga dapat menyebabkan gejala sisa berupa cerebral palsy, tuli nada tinggi,
paralisis dan displasia dental yang sangat mempengaruhi kualitas hidup (SDKI
tahun 2007).
Pelayanan Obstetrik dan Neonatal Emergensi Dasar, meliputi kemampuan
pada bayi, Asfiksia pada bayi, Gangguan nafas pada bayi, Kejang pada bayi baru
ضا َعةَ َو َعلَى ْال َم ْولُو ِد لَهُ ِر ْزقُ ُه َّن َو ِكس َْوُت ُ ُه َّن َّ َاملَي ِْن ِل َم ْن أ َ َرادَ أ َ ْن يُتِ َّم
َ الر ِ َو ْال َوا ِلدَاتُ ي ُْر
ِ ض ْعنَ أ َ ْو ََلدَه َُّن َح ْولَي ِْن ك
ِ ار َوا ِلدَة ٌ ِب َولَ ِدهَا َو ََل َم ْولُودٌ لَهُ ِب َولَ ِد ِه َو َعلَى ْال َو ِار
ِ ِمْْ ُُ ََلََِ ََِِ ْن َ ُ س ِإ ََّل ُو ْس َع َها ََل ُت
َّ ض ِ ِب ْال َم ْع ُر
ُ َّوف ََل ُت ُ َكل
ٌ ف نَ ْف
ير
ٌ ص َّ اَّللَ َوا ْعلَ ُموا أَ َّن
ِ اَّللَ ِب َما ُت َ ْع َملُونَ َب ِ سلَّ ْمت ُ ْم َما آُت َ ْيت ُ ْم ِب ْال َم ْع ُر
َّ وف َواُتَّقُوا َ ِإََا
Ayat diatas menjelaskan salah satu ujian yang diberikan Allah kepada orang
tua adalah anak-anak mereka. Itulah sebabnya setiap orangtua hendaklah benar-
benar bertanggung jawab terhadap amanah yang diberikan Allah Swt sekaligus
pelayanan tindak lanjut. Sebagai bentuk konseling, bidan dapat mencegah atau
pendidikan kesehatan kepada ibu pada saat hamil mengenai kebutuhan nutrisi
dan setelah lahir mengenai pentingnya ASI ekslusif bagi bayi (Maruni,2008).
daerah DIY maka perlu penanganan yang memadai untuk mencegah terjadinya
masalah Ikterus maupun komplikasi lebih lanjut agar dapat menekan dan
menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi, maka penulis merasa tertarik
untuk menyusun Karya Tulis Ilmiah tentang Asuhan Kebidanan Neonatus Bayi
Dan Balita Dengan Ikterus Fisiologis di Puskesmas Jetis Kota Yogyakarta
Tahun 2018.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Tujuan umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat
1. Bagi Ibu
2. Bagi bidan
Dapat menambah pengetahuan dan informasi tentang ilmu kebidanan
3. Bagi Puskesmas
kebidanan
5. Bagi masyarakat
F. Keaslian Penelitian
Studi kasus dan penelitian yang terkait dengan masalah yang penulis ambil
kelima ibu mengeluh bayi terlihat kuning, BAB sedikit, bayi malas
bibir lembab, BAB dan BAK lancar, dan bayi diperbolehkan untuk
potensial.
2. Rohani, Siti dan Rini Wahyuni (2017), dengan judul jurnal “Faktor-
Moeloek tahun 2015. Sampel data berjumlah 1041. Analisa data yang
dengan OR= 4,721, kemudian berat badan lahir bayi dengan OR=
3,084, infeksi dengan OR= 2,444, dan asfiksia dengan OR= 2,181.
Jenis persalinan tidak berhubungan dengan kejadian ikterus.
Hasil yang didapatkan usia ibu yang paling banyak 20-35 tahun
tidak bekerja atau sebagai IRT 48 orang (75%), sikap ibu berdasar
penelitian.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Tinjauan Teori
a. Definisi Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan
Bayi baru lahir adalah bayi yang baru mengalami proses kelahiran
berikut:
yang cukup
10) Rambut lanugo tidak terlihat dan rambut kepala biasanya telah
sempurna.
baik
1) Asfiksia
pada saat lahir atau beberapa saat setelah lahir yang ditandai
4) Bayi Prematur
5) Ikterus
2. Ikterus Fisiologis
a. Definisi Ikterus
pada bayi baru lahir < 2 mg/dl. Pada konsentrasi > 5 mg/dl
pada kulit dan membran mukosa yang disebut ikterus. Ikterus akan
b. Jenis Ikterus
menghilang
otak.(Sarwono, 2008).
2. Ikterus patologis
mg% pada cukup bulan, dan 15 mg% pada bayi kurang bulan.
b. Ikterus dengan kadar bilirubin > 12,5 mg% pada neonatus cukup
melebihi/melewati
daerah muka
d) Infeksi
f) Hipoglikemia ,
g) Hiperosmolaritas darah
h) Proses hemolisis
1. Gejala akut :
neonatus
2. Gejala kronik :
minum, muntah-muntah)
b) Pucat, Sering berkaitan dengan anemia hemolitik (mis.
disebabkan
hati
d. Etiologi
lahir, karena:
1) Hemolisis yang disebabkan oleh jumlah sel darah merah lebih
hemolisis
gangguan
mengikat
penyebab lain.
e. Patofisiologi
retikuloendotelial.
(bereaksi indirek).
sebelumanya.
f. Penatalaksanaan Ikterus
diperhatikan:
dengan hemolisis.
h. Komplikasi
terapi sinar.
baru lahir.
meliputi :
a) Langkah I : Pengumpulan data dasar
Data yang tepat adalah data yang relefan dengan situasi yang
objektif.
pasien.
potensial
menyeluruh
pelaksanaannya.
4. Kebijakan Pemerintah
5. Tinjauan Islam
النُّ ْط َف َة عَلَ َق ًة فَ َخلَ ْقنَا الْ َعلَ َق َة ُمضْ َغ ًة فَ َخلَ ْقنَا الْ ُمضْ َغ َة ِع َظا ًما فَ َك َس ْوَنَ الْ ِع َظا َم لَ ْح ًما ُ َُّث نَنََْ ْنَنَ ُه َخلْقًا
)٢١( اَّلل نَ ْح َس ُن الْخَا ِل ِق َني ُ َّ ََخ ََر فَتَ َب َارك
Artinya:
manusia tidak hanya karena nidasi yang langsung menjadi janin, namun
melalui beberapa fase yaitu dari segumpal darah sampai menjadi janin di
dewasa di dunia. Jika terdapat gangguan atau masalah pada salah satu
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
menggunakan studi kasus. Studi kasus adalah cara atau teknik dalam
permasalahan melalui suatu kasus yang terdiri dari unit yang tunggal
(Notoadmodjo, 2010).
kali.
C. Subjek Penelitian
Pada penelitian ini yang menjadi subyek adalah bayi baru lahir dengan
D. Jenis Data
1. Data Primer
a. Wawancara
b. Observasi
anatara
tertentu
(Notoatmodjo,2005).
c. Pemeriksaan Fisik
1) Inspeksi
2) Palpasi
3) Perkusi
4) Auskultasi
2. Data Sekunder
a. Studi kepustakaan
b. Dokumentasi
ikterik fisiologis.
E. Alat dan Metode Pengumpulan Data
1. Alat
1) Termometer
2) Stetoskop
3) Jam tangan
4) Senter
5) APD
1) Alat tulis
2) Perekam suara
2) Kertas folio
3) Alat tulis
a. Wawancara
2) Alasan datang/kunjungan
Pada pengkajian alasan kunjungan meliputi apa yang
3) Keluhan utama
4) Riwayat perkawinanan
atau tidak.
5) Riwayat obstetri
6) Riwayat Kehamilan
HPL.
7) Riwayat persalinan
8) Riwayat imunisasi
9) Riwayat penyakit
b. Pemeriksaan Fisik
1) Inspeksi :
keadaan suturanya.
atau biru.
atau kemerahan.
c. Analisa/Diagnosa :
pada bayiseperti :
Dasarnya :
a) Data subyektif
b) Data obyektif
pada bayi.
d. Diagnosa potensial
ikterus.
e. Antisipasi
bilirubin < 10 mg/dl pada bayi prematur dan < 12,5 mg/dl pada
f. Rencana
Rencana tindakan nya dengan cara Jemur dimatahari pagi jam 7-9
g. Evaluasi