Anda di halaman 1dari 4

STRATEGI PELAKSANAAN 1 (SP1) PADA KLIEN DENGAN BERDUKA

DISFUNGSIONAL

Masalah Keperawatan : Berduka disfungsional


Pertemuan ke : 1 (satu)
Hari/Tanggal : Rabu/

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien :
Seorang ibu rumah tangga Ny. S baru saja ditinggal pergi suaminya yang meninggal
secara tiba-tiba karena kecelakaan lalu lintas sejak 7 hari yang lalu. Setelah
ditinggalkan, keluarga mengatakan klien mengalami gangguan dalam menjalankan
perannya sebagai ibu semenjak suaminya meninggal dikarenakan syok dan tidak
percaya. Ny. S memiliki tiga orang anak yang masih menempuh pendidikan ditingkat
SD, SMP, dan SMA. Klien mengatakan bahwa dirinya merasa hampa dalam
hidupnya. Ketika diamati klien terlihat berbicara dengan nada lirih dan sering
melamun, kadang-kadang nampak tersenyum seperti yang dibuat-buat saat bersama
orang lain.
2. Diagnosa Keperawatan :
Berduka disfungsional
3. Tujuan Khusus :

 Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat dan klien dapat
merasa aman dan nyaman saat berinteraksi dengan perawat

 Klien mampu mengungkapkan pikiran dan perasaannya

 Klien merasa lebih tenang


4. Tindakan keperawatan :

 Bina hubungan saling percaya dengan klien dengan cara mengucapkan salam
terapeutik, memperkenalkan diri perawat sambil berjabat tangan dengan klien.
 Dorong klien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaannya. Dengarkan setiap
perkataan klien. Beri respon, tetapi tidak bersifat menghakimi
 Ajarkan klien teknik relaksasi.
B. STRATEGI KOMUNIKASI
TAHAP ORIENTASI
a. Salam Terapeutik :
“Assalamu’alaikum, selamat pagi Ibu A ?
Saya Lidya, Saya mahasiswa D3 Keperawatan STIKes BINA SEHAT PPNI
Mojokerto. Nama Ibu siapa ? Ibu senangnya dipanggil apa?”
b. Evaluasi / Validasi:
“Baiklah bu, bagaimana keadaan Ibu.S hari ini ?”
c. Kontrak :
Topik :
“Kalau begitu, bagaimana jika kita berbincang-bincang sebentar tentang keadaan
ibu? Tujuannya supaya ibu bisa lebih tenang bu dalam menghadapi keadaan ini,
dengan ibu mau berbagi cerita dengan saya, kesedihan ibu mungkin bisa berkurang”
Waktu :
“Ibu maunya berapa lama kita berbincang-bincang?”
Tempat :
“Ibu mau kita berbincang-bincang dimana? Di sini saja? Baiklah.”

TAHAP KERJA (Langkah-Langkah Tindakan Keperawatan)


“Baik Ibu S, bisa Ibu jelaskan kepada saya bagaimana perasaan Ibu S saat ini ?”
“Saya mengerti Ibu sangat sulit menerima kenyataan ini. Tapi kondisi sebenarnya
memang suami Ibu telah meninggal. Sabar ya, Bu ”
“Saya tidak bermaksud untuk tidak mendukung Ibu. Tapi coba Ibu pikir, jika Ibu pulang
ke rumah nanti, Ibu tidak akan bertemu dengan suami Ibu karena beliau memang sudah
meninggal. Itu sudah menjadi kehendak Tuhan, Bu. Ibu harus berusaha menerima
kenyataan ini.” “Ibu, hidup matinya seseorang semua sudah diatur oleh Tuhan.
Meninggalnya suami Ibu juga merupakan kehendak-Nya sebagai Maha Pemilik Hidup.
Tidak ada satu orang pun yang dapat mencegahnya, termasuk saya ataupun Ibu sendiri.”
“Ibu sudah bisa memahaminya?”
“Ibu tidak perlu cemas. Umur Ibu masih muda, Ibu bisa mencoba mencari pekerjaan
untuk memenuhi kebutuhan keluarga Ibu. Saya percaya Ibu mempunyai keahlian yang
bisa digunakan. Ibu juga tidak akan hidup sendiri. Ibu masih punya saudara-saudara,
anak-anak dan orang lain yang sayang dan peduli sama Ibu.”
“Untuk mengurangi rasa cemas. Ibu, sekarang Ibu ikuti teknik relaksasi yang saya
lakukan. Coba sekarang Ibu tarik napas yang dalam, tahan sebentar, kemudian
hembuskan perlahan-lahan.”
“Ya, bagus sekali Bu, seperti itu.”

TAHAP TERMINASI
1.1.1 Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan:
Evaluasi Klien (Subjektif) :
“Bagaimana perasaan Ibu sekarang? Apa Ibu sudah mulai memahami kondisi yang
sebenarnya terjadi?”
Evaluasi Perawat (Objektif) :
“Kalau begitu, coba Ibu jelaskan lagi, hal-hal yang Ibu dapatkan dari perbincangan
kita tadi dan coba Ibu ulangi teknik relaksasi yang telah kita lakukan.”
1.1.2 Tindak Lanjut Klien (apa yang perlu dilatih klien sesuai dengan hasil tindakan
yang telah dilakukan) :
“Ya, bagus sekali Bu. Nah, setiap kali Ibu merasa cemas, Ibu dapat melakukan
teknik tersebut. Dan setiap kali Ibu merasa Ibu tidak terima dengan kenyataan ini,
Ibu dapat mengingat kembali perbincangan kita hari ini.”
“Bu, ini ada buku kegiatan untuk ibu. Bagaimana kalau kegiatan teknik rileksasi ibu
masukkan kedalam jadwal kegiatan ibu? Ibu setuju?”
“Nah, Disini ada kolom kegiatan, tanggal, waktu dan keterangan. Ibu bisa mengisi
kegiatan tenik rileksasi pada kolom kegiatan. Kira-kira jam berapa ibu nanti
melakukan teknik rileksasi bu?”
“Cara mengisi buku kegiatan ini: jika ibu melakukannya tanpa dibantu atau
diingatkan oleh orang lain ibu tulis “M” disini, jika ibu di bantu atau diingatkan ibu
tulis “B” dan jika ibu tidak melakukannya ibu tulis “T” Ibu paham Bu? Nanti ibu
jangan lupa mengisi buku kegiatannya ya”
1.1.3 Kontrak yang akan datang:
“Sesuai dengan kontrak kita tadi kita berbincang-bincang selama 30 menit dan
sekarang sudah 30 menit bu! Bu, kapan ibu mau kita melanjutkan perbincangan
kita”
“Bagaimana kalau kita besok membicarakan tentang hobi ibu ? Ibu maunya
dimana?”
“Nah, sekarang ibu istirahat dulu. Sebelum saya permisi apak ada yang mau ibu
tanyakan? Baiklah, kalau tidak ada, saya permisi dulu ya Bu. Assalamu’alaikum.”

Anda mungkin juga menyukai