PENGKAJIAN
KASUS 2
Xanton disangkal mempunyai riwayat hepatitis. Xanton saat mudanya (>10 tahun yang lalu)
sering ke diskotik dengan teman-teman ceweknya diluar pengawalan orang tua karena kedua
orang tuanya berada di Belgia. Xanton mudah lelah sehingga menjadi malas untuk mengerjakan
sesuatu. Sering mengalami diare yang tidak diketahui penyebabnya. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan sel-T CD4+ adalah 100 sel/mm3. Diberikan vitamin dan surat pengantar untuk
periksa darah dan urin dari dokter. Selang seminggu kemudian, pasien datang lagi membawa
hasil pemeriksaan. Diduga terinfeksi virus HIV-AIDS.
a. Data Demografi
Nama klien : Tn.Xanton
Umur : 32 Tahun
Diagnosa Medik : HIV-AIDS
Tanggal Masuk :07/12/2011
Alamat :Jl. LingkarTanggap rt.007/08 no 13 APantai indah kapuk
Suku : Jawa
Agama : islam
Pekerjaan : wiraswasta
Status perkawinan : menikah
Status pendidikan : SMA
b. Riwayat Penyakit
Keluhan Utama
Klien mengeluh demam, merasa capek, mudah lelah, letih, lesu, flu, pusing, dan diare
Riwayat Penyakit Sekarang
Riwayat kesehatan menunjukkan terjadinya panas, merasa capek, mudah lelah, letih, lesu, flu,
pusing, dan diare
Riwayat Penyakit Terdahulu
Klien mengatakan tidak pernah mengalami penyakit yang di alaminya saat ini.
Riwayat Kesehatan Keluarga
Menurut pengakuan keluarga, dalam keluarganya tidak ada yang mengalami penyakit yang
sedang di derita pasien.
Keluhan waktu di data
Pada saat dilakukan pengkajian pada tanggal 7 Desember 2011 ditemukan benjolan pada leher.
c. Pemeriksaan fisik
Aktivitas / istirahat
Gejala:
Mudah lelah, berkurangnya toleransi terhadap aktivitas biasanya, progresi kelelahan / malaise
Perubahan pola tidur
Tanda:
Kelemahan otot, menurunnya massa otot
Respon fisiologis terhadap aktivitas seperti perubahan dalam TD, frekuensi jantung, pernapasan
Sirkulasi
Gejala:
Proses penyembuhan luka yang lambat (bila anemia); perdarahan lama pada cedera (jarang
terjadi)
Tanda:
Takikardia, perubahan TD postural
Menurunnya volume nadi perifer
Pucat atau sianosis: perpanjangan kapiler
Integritas ego
Gejala:
Faktor stres yang berhubungan dengan kehilangan, mis: dukungan keluarga, hubungan dengan
orang lain
Penghasilan, gaya hidup tertentu dan stres spiritual
Mengkuatirkan penampilan: alopesia, lesi cacat dan menurunnya BB
Mengingkari diagnosa, merasa tidak berdaya, putus asa, tidak berguna, rasa bersalah
Kehilangan kontrol diri dan depresi
Tanda:
Mengingkari, cemas, defresi, takut, menarik diri
Perilaku marah, postur tubuh mengelak, menangis, dan kontak mata kurang
Gagal menepati janji atau banyak janji untuk periksa dengan gejala yang sama
Eliminasi
Gejala:
Diare yang intermitten, terus menerus, sering dengan atau tanpa disertai kram abdominal
Nyeri panggul, rasa terbakar saat miksi
Tanda:
Feces dengan atau tanpa disertai mukus dan darah
Diare pekat yang sering
Nyeri tekan abdominal
Lesi atau abses rectal, personal
Perubahan dalam jumlah, warna dan karakteristik urin
Makanan / cairan
Gejala:
Anoreksia, perubahan dalam kemampuan mengenali makanan / mual / muntah
Disfagia, nyeri retrostenal saat menelan
Penurunan berat badan: perawakan kurus, menurunnya lemak subkutan / massa otot
Turgor kulit buruk
Lesi pada rongga mulut, adanya selaputnya putih dan perubahan warna
Kesehatan gigi / gusi yang buruk, adanya gigi yang tanggal
Edema (umum, dependen)
Higiene
Gejala:
Tidak dapat menyelesaikan aktivitas
` Tanda:
Memperlihatkan penampilan yang kurang rapi
Kekurangan dalam banyak atau perawatan diri, aktivitas perawatan diri
Neurosensori
Gejala:
Pusing, pening / sakit kepala, perubahan status mental
Kehilangan ketajaman atau kemampuan diri untuk mengatasi masalah, tidak mampu mengingat
dan konsentrasi menurun
Kerusakan sensasi atau indera posisi dan getaran
Kelemahan otot, tremor dan perubahan ketajaman penglihatan
Kebas, kesemutan pada ekstremitas (kaki tampak menunjukkan perubahan paling awal)
Tanda:
Perubahan status mental dan rentang antara kacau mental sampai dimensia, lupa, konsentrasi
buruk, tingkat kesadaran menurun, apatis, retardasi psikomotor / respon melambat
Ide paranoid, ansietas yang berkembang bebas, harapan yang tidak realistis
Timbul refleksi tidak normal, menurunnya kekuatan otot dan gaya berjalan ataksia
Tremor pada motorik kasar / halus, menurunnya motoric
Vocalis: hemi paresis; kejang
Hemoragic retina dan eksudat
Nyeri / kenyamanan
Gejala:
Nyeri umum atau local, sakit, rasa terbakar pada kaki
Sakit kepala (keterlibatan ssp)
Nyeri dada pleuritis
Tanda:
Pembengkakan pada sendi, nyeri pada kelenjar, nyeri tekan
Penurunan rentang gerak, perubahan gaya berjalan / pincang
Gerak otot melindungi bagian yang sakit
Pernapasan
Gejala:
Isksering, menetap
Napas pendek yang progresif
Batuk (sedang sampai parah), produktif / non produktif sputum (tanda awal dari adanya PCP
mungkin batuk spasmodic saat napas dalam)
Bendungan atau sesak dada
Tanda:
Takipnea, distres pernapasan
Perubahan pada bunyi napas / bunyi napas adventisius
Sputum: kuning (pada pneumonia yang menghasilkan sputum)
Keamanan
Gejala:
Riwayat jatuh, terbakar, pingsan, luka yang lambat proses penyembuhannya
Riwayat menjalani transfusi darah yang sering atau berulang (mis: hemofilia, operasi vaskuler
mayor, insiden traumatis)
Riwayat penyakit defisiensi imun, yakni kanker tahap lanjut
Riwayat / berulangnya infeksi dengan PHS
Demam berulang; suhu rendah, peningkatan suhu intermitten / memuncak; berkeringat malam
Tanda:
Perubahan integritas kulit: terpotong, ruam mis: ekzema, eksantem, psoriasis, perubahan warna /
ukuran mola; mudah terjadi memar yang tidak dapat dijelaskan sebabnya
Rektum, luka-luka perianal atau abses
Timbulnya nodul-nodul, pelebaran kelenjar limfe pada 2 area tubuh atau lebih (mis: leher, ketiak,
paha)
Menurunnya kekuatan umum, tekanan otot, perubahan pada gaya berjalan
Seksualitas
Gejala:
Riwayat perilaku beresiko tinggi yakni mengadakan hubungan seksual dengan pasangan yang
positif HIV, pasangan seksual multipel, aktivitas seksual yang tidak terlindung dan seks anal
Menurunnya libido, terlalu sakit untuk melakukan hubungan seks
Penggunaan kondom yang tidak konsisten
Menggunakan pil pencegah kehamilan (meningkatkan kerentanan terhadap virus pada wanita
yang diperkirakan dapat karena peningkatan kekurangan (pribilitas vagina)
Tanda:
Kehamilan atau resiko terhadap hamil
Interaksi sosial
Gejala:
Masalah yang ditimbulkan oleh diagnosis, mis: kehilangan kerabat / orang terdekat, teman,
pendukung, rasa takut untuk mengungkapkannya pada orang lain, takut akan penolakan /
kehilangan pendapatan
Isolasi, kesepian, teman dekat ataupun pasangan seksual yang meninggal akibat AIDS
Mempertanyakan kemampuan untuk tetap mandiri, tidak mampu membuat rencana
Tanda:
Perubahan pada interaksi keluarga / orang terdekat
Aktivitas yang tidak terorganisasi, perubahan penyusunan tujuan
Penyuluhan / pembelajaran
Gejala:
Kegagalan untuk mengikuti perawatan, melanjutkan perilaku beresiko tinggi (mis: seksual
ataupun penggunaan obat-obatan IV)
Penggunaan / penyalahgunaan obat-obatan IV, saat ini merokok, penyalahgunaan alcohol
B. DATA FOKUS
Data subjektif Data objektif
Pasien mengatakan mudah sakit-sakitan TTV :
Pasien mengatakan demam TD: 130/80
Pasien mengatakan capek N: 80x/menit
Pasien mengatakan mudah lelah S: 390 C
Pasien mengatakan letih RR : 26x/menit
Pasien mengatakan lesu Pasien tampak lesu
Pasien mengatakan gampang terserang flu Pasien tampak tidak segar
Pasien mengatakan pusing Pasien teraba benjolan di daerah leher
Pasien mengatakan diare Pasien mengalami berat badan menurun
Pasien tidak nafsu makan derastis dari 60 kg menjadi 54 kg
Pasien tampak sering BAB / diare
Hasil pemeriksaan fisik didapatkan sel-T
CD4+ = 100 sel/ mm3
C. ANALISA DATA
No Data Fokus Problem Etiologi
D
1S Resiko tinggi Output yang
Pasien mengatakan diare terhadap berlebihan
Pasien mengatakan demam kekurangan
Pasien mengatakan capek volume cairan
Pasien mengatakan mudah lelah
Pasien mengatakan letih
Pasien mengatakan lesu
Kemungkinan pasien mengatakan
berkeringat malam hari
DO
TTV :
TD: 130/80
N: 80x/menit
S: 390 C
RR : 26x/menit
Pasien tampak lesu
Pasien tampak tidak segar
Pasien mengalami berat badan menurun
derastis dari 60 kg menjadi 54 kg
Pasien tampak sering BAB / diare
Kemungkinan terlihat perubahan pada
tekanan darah
Kemungkinan pasien terlihat pucat
Kemungkinan pasien terlihat sianosis
Kemungkinan pasien pingsan
Kemungkinan pasien mengalami diare yang
intermitten
Kemungkinan pasien mengalami perubahan
jumlah dan warna urin
Kemungkinan pasien anoreksia
Kemungkinan turgor kulit pasien terlihat
buruk
DO
Pasien tampak lesu
Pasien tampak tidak segar
Pasien mengalami berat badan menurun
derastis dari 60 kg menjadi 54 kg
Kemungkinan porsi makan klien tidak habis
Kemungkinan pasien mengalami kelemahan
otot
Kemungkinan pasien terlihat pucat
Kemungkinan pasien terlihat sianosis
Kemungkinan pasien pingsan
Kemungkinan pasien anoreksia
D
3S Infeksi Adanya virus
Pasien mengatakan mudah sakit-sakitan HIV-AIDS
Pasien mengatakan demam
Pasien mengatakan gampang terserang flu
Pasien mengatakan pusing
Kemungkinan pasien mengatakan pusing,
sakit kepala
Kemungkinan pasien mengatakan rasa
terbakar pada kaki
Kemungkinan pasien mengatakan nyeri
dada pleuritis
Kemungkinan pasien mengatakan
berkeringat malam hari
DO
TTV :
TD: 130/80
N: 80x/menit
S: 390 C
RR : 26x/menit
Pasien teraba benjolan di daerah leher
Hasil pemeriksaan fisik didapatkan sel-T
CD4+ = 100 sel/ mm3
Kemungkinan pasien mengalami Takikardia
Kemungkinan pasien terjadi lesi
Kemungkinan pasien mengalami kejang
Kemungkinan pasien dipsnea
Kemungkinan pasien mengalami nyeri
panggul
Kemungkinan pasien mengalami nyeri
abdomen
Kemungkinan pasien mengalami tremor
D
4S Intoleransi Proses penyakit
Pasien mengatakan mudah sakit-sakitan aktifitas dan kelemahan
Pasien mengatakan demam
Pasien mengatakan capek
Pasien mengatakan mudah lelah
Pasien mengatakan letih
Pasien mengatakan lesu
Pasien mengatakan gampang terserang flu
Pasien mengatakan pusing
Pasien mengatakan diare
Pasien tidak nafsu makan
DO
TTV :
TD: 130/80
N: 80x/menit
0
S: 39 C
RR : 26x/menit
Pasien tampak lesu
Pasien tampak tidak segar
Pasien mengalami berat badan menurun
derastis dari 60 kg menjadi 54 kg
Kemungkinan pasien mengalami kelemahan
otot
Kemungkinan pasien mengalami Takikardia
Kemungkinan pasien mengalami kejang
Kemungkinan pasien pingsan
D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
No Diagnosa keperawatan
1. Resiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan b.d output yang berlebihan
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d intake yang tidak adekuat
2. Infeksi b.d adanya virus HIV-AIDS
Intoleransi aktifitas b.d proses penyakit dan kelemahan
3. Isolasi sosial b.d perubahan status kesehatan, perubahan pada penampilan fisik,
perubahan status mental
4.
5.
E. INTERVENSI
Tanggal Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan
07/12/201 Setelah dilakukan tindakan Mandiri :
2 keperawatan selama 1 x 24 jam Pantau TTV, termasuk CVP bila terpasang.
diharapkan : Catat hipertensi, termasuk perubahan
Diare (-) postural.
Demam (-) Rasional : indicator dari volume cairan
Pasien tidak mudah lelah sirkulasi
Pasien tidak berkeringat malam
hari Catat peningkatan suhu dan durasi demam.
TTV : Berikan kompres hangat sesuai indikasi.
TD: 120/80 Pertahankan pakaian tetap kering.
N: 80x/menit Pertahankan kenyamanan suhu lingkungan.
S: 370 C Rasional : meningkatkan kebutuhan
RR : 20x/menit metabolism dan diaphoresis yang berlebihan
berat badan pasien naik dari 54 yang dihubungkan dengan demam dalam
kg menjadi 60 kg meningkatkan cairan tak kasat mata
BAB / diare (-)
pasien tidak terlihat pucat Kaji turgor kulit, membrane mukosa, dan
sianosis (-) rasa haus.
pasien tidak pingsan Rasional : indicator tidak langsung dari
umlah dan warna urin normal status cairan.
anoreksia (-)
Turgor kulit baik / lembab Pantau pemasukan oral dan memasukka
cairan sedikitnya 2500 ml/hari.
Rasional : mempertahankan keseimbangan
cairan, mengurangi rasa haus, dan
melembabkan membrane mukosa.
Kolaborasi :
Berikan cairan / elektrolit melalui selang
pemberi makanan / IV
Rasional : mungkin diperlukan untuk
mendukung / memperbesar volume
sirkulasi, terutama jika pemasukan oral tak
adekuat, mual/muntah terus menerus.
Kolaborasi :
F. IMPLEMENTASI
Tanggal Diagnosa Implementasi
07/12/2012 1 Memantau TTV, termasuk
CVP bila terpasang.
mencatat hipertensi,
termasuk perubahan
postural.
Hasil : indicator dari volume
cairan sirkulasi normal
Memberikan cairan /
elektrolit melalui selang
pemberi makanan / IV
hasil : memperbesar volume
sirkulasi, pasien tidak
anoreksia
Memberikan Antipiretik,
mis.. : asetaminofen
hasil : membantu
mengurangi demam dan
respons hiper metabolism,
menurunkan kehilangan
cairan tak kasat mata
07/12/2012 2 Mengkaji kemampuan
untuk mengunyah,
merasakan, dan menelan.
Hasil : pasien dapat
mengunyah dan mencerna
makanan dengan baik, dan
dapat menelan
Mempertahankan status
puasa jika di indikasikan
hasil : muntah berkurang
Memberikan suplemen
vitamin.
Hasil : kebutuhan vitamin
untuk tubuh terpenuhi
07/12/2012 3 Memonitor tanda-tanda
infeksi baru.
Hasil : pasien tidak terpapar
oleh infeksi kuman pathogen
di RS
Memberikan lingkungan
yang bersih dan berventilasi
baik. Periksa pengunjung /
staf terhadap tanda infeksi
dan pertahankan
kewaspadaan sesuai indikasi
Hasil : tidak terjadi
penambahan infeksi yg lebih
parah
4.
Memeriksa kultur /
sensitivitas lesi, darah, urine
dan sputum
Hasil : mengurangi demam
dan tidak terjadi
pertumbuhan kuman
pathogen penyebab infeksi
Memberikan antibiotic
antijamur / agen
antimikroba, missal :
trimetroprim (actrim,
septra), nistatin
(mycostatin), ketokonazol,
pentamidin atau
AZT/retrovir
Hasil : meningkatkan fungsi
imun dan tidak terjadi
infeksi
07/12/2012 4 Mengevaluasi laporan
kelemahan, perhatikan
ketidakmampuan untuk
berpartisipasi dalam
aktivitas sehari-sehari
hasil : efek AIDS dan
pengobatannya baik untuk
pasien
Memberikan lingkungan
tenang dan periode istirahat
tanpa gangguan.
Hasil : pasien tidak lemah
dan mempercepat
penyembuhan penyakit
Mengimplementasikan
teknik penghematanenergy,
contoh lebih baik duduk
daripada berdiri. Bantu
ambulasi / aktivitas lain
sesuai indikasi
hasil : pasien dapat
memaksimalkan sediaan
nergy untuk tugas perawatan
diri
Memberikan oksigen
tambahan
hasil : : oksigen untuk
kebutuhan seluler maksimal
07/12/2012 5 Menentukan persepsi pasien
tentang situasi.
Hasil : pasien tidak
melakukan penolakan
terhadap orang lain
Membatasi / hindari
penggunaan masker, baju
dan sarung tangan. mis.. :
jika berbicara dgn pasien.
Hasil : pasien mulai percaya
diri dan tidak terjadi isolasi
fisik
Mendorong adanya
hubungan yang aktif dengan
orang terdekat.
Hasil : pasien mulai percaya
dengan orang lain dan mau
berkomunikasi
Merujuk pada sumber-
sumber, mis.. : pelayanan
social, konselor dan
organisas/ proyek AIDS
(local/nasional)
hasil : pasien mau
bersosialisasi dan tidak
merasa terisolasi
G. EVALUASI
Tanggal Masalah S.O.A.P Paraf & Nama jelas
08/12/2012 1 S : kebutuhan
volume cairan tubuh
pasien
terpenuhi/adekuat
O:
Diare (-)
Demam (-)
Pasien tidak mudah
lelah
Pasien
tidakberkeringat
malam hari
TTV :
TD: 120/80
N: 80x/menit
S: 370 C
RR : 20x/menit
berat badan pasien
naik dari 54 kg
menjadi 60 kg
BAB /diare (-)
pasien tidak terlihat
pucat
sianosis (-)
pasien tidak pingsan
umlah dan warna
urin normal
anoreksia (-)
Turgor kulit baik /
lembab
A : masalah
kekurangan volume
cairan tubuh sudah
teratasi
P : intervensi
dihentikan
09/12/2012 2 S : pasien tidak
mengeluh lemah lagi
O:
Pasien tidak mudah
lelah
Pasien tidak letih
Pasien tidak lesu
Nafsu makan
bertambah, porsi
makan habis
Pasien dapat
menverna makanan
dengan baik
Berat badan naik
dari 54 kg menjadi
60 kg
pasien tidak terlihat
pucat
pasien tidak
sianosis
pasien tidak
anoreksia
A : masalah
perubahan nutrisi
kurang dari
kebutuhan tubuh
sudah teratasi
P : intervensi
dihentikan
08/12/2012 3 S : pasien sudah
tidak infeksi
O:
Demam (-)
Pusing (-)
rasa terbakar pada
kaki hilang
nyeri dada pleuritis
(-)
Pasien sudah tidak
berkeringat malam
hari
TTV :
TD: 120/80
N: 80x/menit
S: 370 C
RR : 20x/menit
benjolan di daerah
leher (-)
Hasil pemeriksaan
fisik didapatkan sel-
T CD4+ = 100 sel/
mm3
Lesi (-)
Kejang (-)
Dipsnea (-)
nyeri panggul (-)
nyeri abdomen (-)
tremor (-)
A : masalah infeksi
sudah teratasi
P : intervensi
dihentikan
09/12/2012 4 S : pasien dapat
beraktifitas
O:
Pasien tidak mudah
sakit-sakitan
Demam (-)
Pasien tidak mudah
lelah
Pasien tidak letih
Pasien tidak lesu
Pusing (-)
Diare (-)
nafsu makan
bertambah, porsi
makan habis
TTV :
TD: 120/80
N: 80x/menit
0
S: 37 C
RR : 20x/menit
kelemahan otot (-)
Takikardia (-)
Kejang (-)
A : masalah
intoleransi aktifitas
sudah teratasi
P : intervensi
dihentikan
09/12/2012 5 S : pasien dapat
bersosialisasi dan
berkomunikasi
dengan orang lain
O:
pasien tidak terjadi
perubahan pola tidur
pasien tidak putus
asa
pasien tidak merasa
bersalah
pasien tidak cemas
pasien tidak
menarik diri
pasien tidak depresi
A : masalah isolasi
social sudah teratasi
P : intervensi
dihentikan
Daftar pustaka
E. Doenges Marilynn.2005.Rencana Asuhan Keperawatan, Edisi : 3, Penerbit Buku
Kedokteran : EGC.