Anda di halaman 1dari 26

JENIS

JENIS OBAT
OBAT PADA
PADA
SISTEM
SISTEMPERNAPASAN
PERNAPASAN
BRONKODILATOR
PENGERTIAN

Sebuah substansi yang dapat


memperlebar luas permukaan
bronkus dan bronkiolus pada paru-
paru, dan membuat kapasitas
serapan oksigen paru-paru
meningkat.
3 Tipe Bronkodilator

1. Adrenergik

2. Antikolinergik

3. Xanthin
ADRENERGIK
Epinefrin telah digunakan untuk pengobatan
asma sejak awal abad ke-20, berefek
mengurangi pembengkakan mukosa
bronkus. Epinefrin menstimulasi baik reseptor
a maupun β adrenergik. Efek
bronkodilatornya dimediasi oleh reseptor β.1
Agonis β adrenergik menyebabkan
bronkodilatasi melalui stimulasi langsung
obat terhadap reseptor β adrenergik pada
otot polos jalan nafas yang menyebabkan
relaksasi otot polos jalan nafas
JENIS-JENIS

1. Adrenalin epinefrin Lidonest 2%


2. Efedrin : *Asmadex, * Asmasolon, *
Bronchicum”
3. Isoprenalin : Isuprel Aleudrin
4. Orsiprenalin (Metaproterenol, Alupent,
Silomat comp)
5. Salbutamol: ventolin, salbuven
6. Terbutalin : Bricasma, Bricanyl
7. Fenoterol (berotec)
FARMAKODINAMIK

Epinefrin adalah obat yang paling sering digunakan untuk


pengobatan reaksi anafilaktik akut karena berefek
terhadap reseptor a dan β adrenergik. Namun, epinefrin
merupakan pilihan obat lini kedua untuk asma karena
kurang selektif terhadap β2 ( mengakibatkan
perangsangan kardiak melalui stimulasi β 1), durasi kerja
yang singkat dan efeknya yang prominent terhadap
reseptor a (mengakibatkan vasokonstriksi).
EFEK SAMPING

1. Tremor
2. Takikardia
3. Peningkatan asam lemak bebas,
pelepasan insulin, glukosa, piruvat dan
laktat
4. Hipoksemia  
ANTIKOLENERGIK
Pada binatang dan manusia normal
sebagian kecil tonus bronkomotor pada saat
istirahat berhubungan dengan impuls tonus
vagal yang melepaskan asetilkolin pada otot
polos saluran nafas.  Bronkokonstriksi
melalui mekanisme ini dapat diblok dengan
obat-obat antikolinergik.
JENIS-JENIS

Ipratropium : Atrovent

Dosis inhalasi 3-4 dd 2 semprotan dari 20 mcg


(bromida)
FARMAKODINAMIK

Ipratroprium bromide merupakan antikolinergik yang


paling luas digunakan. Diberikan secara inhaler baik
dengan metered-dose-inhaler (MDI) maupun
nebulizer. Onset bronkodilatasinya relatif lambat,
biasanya 30-60 menit setelah inhalasi,tetapi
efikasinya dapat menetap hingga 8 jam. Obat ini
biasanya diberikan 4 kali sehari dengan MDI, atau
dapat juga secara intermiten untuk mengontrol gejala
EFEK SAMPING

1. Mulut kering,
2. Mual,
3. Nyeri kepala, dan
4. Pusing.
METILSANTIN
Metilsantin (teofilin) berhubungan dengan
kafein dan telah digunakan untuk mengobati
asma sejak tahun 1930-an. Sejak saat itu
teofilin digunakan secara luas untuk
pengobatan asma.
Efek primer dari teofilin adalah relaksasi otot
polos jalan nafas. Teofilin juga menghambat
pelepasan mediator dari sel mast dan
meningkatkan bersihan mukosilier.
JENIS-JENIS

1. Teofilin : 1,3 dimryilkdsnyin,


Quibron-T/SR Theobron

2. Aminofilin (teofilin-etilendiamin,
Phyllocomtin continus,
Euphylllin)
FARMAKOKINETIK

Ada hubungan yang kuat antara perbaikan


fungsi jalan nafas dengan  konsentrasi teofilin.
Konsentrasi <10 mg / l  efek terapeutiknya
kurang, sebaliknya >25 mg / l menimbulkan
efek samping. Konsekuensinya, dosis
terapeutiknya adalah 10 – 20 mg/l.
EFEK SAMPING

1. Mual dan muntah, baik pada penggunaan


oral maupun rektal atau parenteral.
2. Pada overdose terjadi efek sentral (gelisah,
sukar tidur, tremor, dan konvulsi)
3. Gangguan pernafasan, juga
4. Efek kardiovaskuler, seperti tachycardia,
aritmia, dan hipotensi.
INTERAKSI OBAT
BRONKODILATOR
1. Jika obat diberikan bersamaan
dengan Enoxacin, Ciprofloxacin atau
Ofloxacin dapat memperlambat
eliminasi.
2. Merokok, peminum alkohol kronik,
phenobarbital, phenytoin, rifampicin
dapat mempercepat eliminasi obat
PENANGANAN EFEK SAMPING
DAN REAKSI YANG
MERUGIKAN DARI
BRONKODILATOR
  Hentikan pengobatan bila
timbul efek samping obat dan
segera konsultasi ke dokter.
Sampai Jumpa....
Di TUTOR & LAB

Anda mungkin juga menyukai