Anda di halaman 1dari 10

Nama : Elenrensiana Sonia Gau

Nim :1906050048

1. jelaskan fungsi tulang dan otot ?

A. Tulang

Tulang atau rangka pada manusia tergolong ke dalam alat gerak pasif,
artinya tulang hanya dapat bergerak jika terdapat aktifitas yang terjadi pada otot.
Tulang terbentuk oleh kandungan kalsium yang berbentuk garam yang merekat
dengan bantuan kolagen. Bentuk tulang dapat berubah atau mengalami kelainan
apabila ada gangguan yang dibawa sejak lahir seperti adanya infeksi penyakit,
faktor nutrisi dan gizi, ataupun kebiasaan posisi tubuh yang salah. Adapun
fungsi utama tulang diantaranya sebagai

 Memberi bentuk tubuh


Konstruksi tulang pada tubuh kita yang sedemikian rupa dapat memberi bentuk
tubuh. Setiap orang memiliki tubuh yang berbeda-beda karena memiliki
kerangka yang berbeda-beda.
 Menegakkan tubuh
Berat tulang yang sebenarnya pada orang dewasa sekitar 5-9 kilogram. Jumlah
itu lebih ringan dari berat tubuh kita. Tetapi tulang kita mempunyai kekuatan
luar biasa. Buktinya, tulang dapat menopang berat badan tubuh kita yang lebih
berat. Contoh, pekerja keras seperti pekerja bangunan yang sering mengangkat
beban berat. Baca
 Melindungi organ tubuh yang penting
Tulang yang mempunyai fungsi melindungi organ tubuh yang penting antara
lain tulang-tulang penyusun tulang dada, tulang rusuk, dan tulang belakang.
Dengan adanya tulang-tulang tersebut, organ tubuh yang vital seperti jantung
dan paru-paru dapat terlindungi.
 Tempat melekatnya otot
Otot dan rangka terletak berdampingan dan saling melekat erat. Rangka bisa
bergerak apabila ada kontraksi otot. Itu yang menyebabkan rangka menjadi alat
gerak pasif.
 Tempat pembentukan sel darah
Sel darah dibentuk di dalam sumsum tulang. Sumsum tulang ini terletak di
rongga-rongga bagian dalam tulang. Tingkat produksi sumsum tulang mencapai
260 miliar sel darah merah dan 135 miliar sel darah putih per hari.

B. Otot

Otot merupakan jaringan yang terdapat di dalam tubuh manusia yang


berfungsi sebagai alat gerak aktif, yang berperan untuk membantu tulang agar
bisa bergerak. Tanpa adanya otot, tubuh manusia tidak akan bisa bergerak.

 Melakukan Gerakan Tubuh

Fungsi otot yang pertama adalah melakukan gerakan tubuh. Otot yang
berfungsi untuk melakukan gerakan tubuh adalah otot rangka atau otot
lurik. Otot ini melekat pada tulang manusia dan sebagian dikendalikan
oleh sistem saraf pusat. Sebagian besar otot rangka dapat dikendalikan
oleh otak secara sadar, sehingga otot ini akan mengikuti arah gerakan
yang diinginkan, bersama-sama dengan tulang dan juga tendon

2. jelaskan fungsi sendi dan macam-macam sendi ?

Sendi adalah bagian tubuh tempat bertemunya dua tulang atau lebih, sehingga
berperan penting untuk tubuh. Fungsi sendi dapat berupa menghubungkan dua
tulang, memberi struktur, serta membantu otot untuk menggerakkan tulang.

Fungsi utama sendi yakni memberikan fleksibilitas dan pergerakan pada


tempatnya, juga sebagai poros anggota gerak. Fungsi sendi bergantung pada
sistem muskuloskeletal, terdiri dari tulang, otot dan persendian. Melalui bantuan
tendon, ligamen dan tulang rawan

Macam-macam sendi

1. Sendi putar atau pivot

Sesuai namanya, sendi ini memiliki karakteristik memungkinkan satu


tulang dapat melakukan putaran, terhadap tulang lain. Contoh dari
sendi putar yaitu sendi di antara tulang hasta, dan tulang pengumpil
pada lengan.

2. Sendi geser atau plane

Sendi ini memungkinkan pergerakan tulang yang sama-sama datar.


Contoh dari keberadaan dari sendi geser yaitu sendi interkarpal, yang
menghubungkan tulang-tulang di pergelangan tangan.

3. Sendi pelana atau saddle

Sendi ini memang mirip dengan ‘pelana’, yang dapat memberikan


gerakan dua arah. Contoh dari sendi pelana adalah sendi penghubung
tulang pergelangan tangan, dengan pangkal dari tulang ibu jari.

4. Sendi engsel atau hinge

Sendi ini memungkinan tulang bergerak menyerupai pintu gerakan


pintu, dan bersifat satu arah. Sendi pada lutut, yang menghubungkan
tiga tulang: tulang paha, tulang kering dan tulang lutut, merupakan
contoh sendi engsel.
5. Sendi gulung atau condyloid

Sendi gulung bisa dijumpai antara tulang yang memiliki rongga elips,
dan permukaan tulang lain yang berbentuk bulat telur. Sendi ini hanya
memungkinkan dua sumbu gerakan, yaitu gerakan membengkokkan
(fleksi) dan gerakan meluruskan (ekstensi), serta gerakan menjauh dari
tubuh (medial), dan gerakan mendekat ke arah garis tubuh
(lateral).Contoh dari keberadaan sendi gulung yakni sendi penghubung
tulang telapak tangan dengan tulang jari. 

6. Sendi peluru atau ball and socket

Sendi peluru merupakan sendi yang memungkinkan gerakan ke segala arah.


Pada sendi peluru, sebuah tulang yang berbentuk lingkaran (ball) ‘duduk’
menempel, pada rongga tulang yang lain (socket).Tubuh manusia hanya
memiliki dua sendi peluru. Pertama, sendi pada panggul, yang menghubungkan
tulang panggul dengan tulang paha. Kedua, sendi pada bahu, penghubung
tulang belikat dan lengan atas.

3. jelaskan 1 contoh patologi pada tulang dan otot ?

Kelainan pada tulang

1. Osteoporosis (pengapuran tulang)

Osteoporosis terjadi ketika kepadatan tulang berkurang, sehingga


menjadi sangat rapuh. Kondisi ini membuat tulang menjadi rentan
patah, terutama di bagian pinggul, pergelangan tangan, dan tulang
belakang.Kondisi ini tidak muncul secara tiba-tiba. Osteoporosis, akan
berkembang seiring berjalannya waktu dan biasanya baru terdeteksi
saat seseorang jatuh ringan, namun tulangnya sudah patah atau
retak. Meski identik dengan penyakit orang tua, tapi pengapuran
tulang ini sebenarnya juga bisa terjadi pada orang usia muda bahkan
anak-anak. Punya keluarga yang memiliki riwayat osteoporosis, tidak
pernah olahraga, dan punya indeks massa tubuh kurang dari normal
bisa meningkatkan risiko munculnya kelainan pada tulang ini.

2. Osteoartritis (radang sendi)

Osteoartritis adalah gangguan pada tulang yang cukup sering terjadi.


Kondisi muncul ketika pelindung yang ada di ujung tulang menipis,
sehingga membuat kedua tulang bergesekan satu sama lain tanpa
bantalan.Osteoartritis bisa memicu rasa nyeri dan pembengkakan di
sendi yang terdampak. Jika tidak segera diobati, kondisi ini bahkan
bisa mengubah bentuk sendi dan membuat tulang serta tulang rawan
lebih berisiko untuk patah.

3. Rheumatoid arthritis (rematik)

Rheumatoid arthtritis atau yang lebih sering disebut sebagai rematik adalah
penyakit autoimun. Artinya, sistem imun yang seharusnya melindungi tubuh
dari penyakit, justru menyerang sel sehat di tulang dan menyebabkan gangguan
kesehatan.Kondisi ini bisa menyebabkan pembengkakan di persendian,
membuat penderitanya demam, merasa lemas, dan selalu lelah. Gejala
rheumatoid arthritis bisa diredakan dengan pemberian obat-obatan, atau pada
beberapa kasus, melalui prosedur operasi.

4. Skoliosis

Jika dilihat dari belakang, tulang punggung kita akan terlihat lurus. Namun,
pada penderita skoliosis, penyakit yang menyebabka kelainan pada tulang
belakang, susunan yang seharusnya lurus itu akan melengkung membentuk
huruf S atau huruf C.Umumnya, penyebab skoliosis tidak dapat diketahui secara
pasti. Namun para ahli percaya bahwa skoliosis tidak hanya disebabkan oleh
satu hal, melainkan gabungan dari beberapa faktor.

5. Cedera tulang

Cedera pada tulang bisa terjadi akibat kecelakaan, jatuh saat olahraga,
atau karena tertimpa benda-benda tertentu. Cedera ini biasanya
menyebabkan patah tulang, sendi geser, nyeri otot, hingga otot sobek.
Cedera tulang dibagi menjadi dua, yaitu akut dan kronis.

• Cedera tulang akut

Contoh cedera tulang akut adalah keseleo dan patah tulang akibat
sesuatu yang terjadi secara mendadak, seperti kecelakaan. Gejala
cedera tulang akut di antaranya adalah muncul nyeri secara tiba-tiba,
bengkak, memar, tulang tidak bisa digerakkan, atau bahkan terlihat
jelas terjadi pergeseran tulang dan patahan tulang.

• Cedera tulang kronis

Sementara itu cedera tulang kronis adalah cedera yang terjadi karena
tekanan terus menerus di satu tulang, akibat olahraga atau melakukan
aktivitas fisik dalam jangka panjang. Kondisi ini sering terjadi pada
para atlet.Gejala cedera kronis antara lain adalah nyeri tajam saat
melakukan olahraga, muncul nyeri tumpul saat posisi istirahat, dan
pembengkakan.

6. Penyakit Paget

Pada penyakit Paget, tulang tumbuh terlalu besar sehingga menjadi


lemah. Kondisi ini seringkali terjadi di tulang kaki, tulang pinggul,
tulang belakang, dan kepala. Penyakit paget adalah salah satu jenis
penyakit tulang yang seringkali tidak disadari karena tidak
menimbulkan rasa sakit, dan baru akan menimbulkan gejala apabila
kondisi lain seperti patah tulang dan artritis, sudah terjadi.Hingga saat
ini penyebab penyakit paget belum diketahui secara pasti. Namun para
ahli menduga gangguan ini ada hubungannya dengan gangguan
genetik.

7. Fibrous dysplasia

Pada fibrous dysplasia, gen yang ada di tubuh akan menginstruksikan


penggantian tulang yang sehat dengan jaringan fibrosa. Hal ini menyebabkan
tulang menjadi rapuh, berubah bentuk, dan lebih mudah patah. Seringkali,
kondisi ini hanya terjadi di satu lokasi, misalnya di tangan, pinggul, wajah, kaki,
atau tulang rusuk.

Kelainan pada otot :

1. Keseleo

Keseleo merupakan salah satu penyebab gangguan pada otot yang paling sering
terjadi, terlebih saat berolahraga dan beraktivitas berat. Kondisi ini bisa terjadi
ketika otot mengalami tarikan atau puntiran, baik secara tiba-tiba maupun
perlahan.

Keseleo sering kali terjadi di pergelangan tangan dan kaki, namun terkadang
juga bisa terjadi di punggung dan menyebabkan sakit punggung kanan maupun
kiri. Kondisi ini biasanya disertai dengan gejala nyeri, bengkak, dan kesulitan
bergerak. Penanganannya akan bergantung tingkat keparahannya, salah satu
penanganan awal yang biasanya dilakukan adalah RICE (Rest, Ice
Compression, dan Elevation).
RICE bisa Anda lakukan dengan mengistirahatkan anggota tubuh yang
mengalami keseleo, kemudian memberikan kompres dingin, dan
memosisikannya lebih tinggi, misalnya dengan mengganjal anggota tubuh
tersebut menggunakan tumpukan beberapa bantal.

2. Atrofi otot

Atrofi otot merupakan kondisi terjadinya penurunan massa otot. Hal ini
biasanya disebabkan oleh cedera atau adanya suatu penyakit, sehingga bagian
tubuh tertentu tidak bisa digerakkan dalam jangka waktu yang cukup lama.

Dalam banyak kasus, atrofi otot biasanya pulih setelah melakukan gabungan
penanganan mulai dari diet, latihan, dan terapi fisik yang dilakukan secara
intensif.

3. Distrofi otot

Distrofi otot atau muscular dystrophy (MD) merupakan salah satu bentuk
kelainan otot yang ditandai melemahnya otot secara bertahap. Kondisi ini
umumnya diturunkan dari orang tua ke anak.

Hingga saat ini, belum ditemukan obat dan penanganan yang dapat
menyembuhkan distrofi otot. Meski demikian, terdapat terapi dan pengobatan
yang bisa membantu meringankan keluhan dan gejala penyakit, cacat fisik, dan
masalah yang mungkin berkembang.

4. Miositis

Miositis adalah peradangan otot yang menyerang serat-serat otot, sehingga


membuat otot menjadi lemah. Kondisi ini dapat disebabkan oleh cedera, infeksi,
atau penyakit autoimun. Gejalanya dapat berupa kelelahan yang terasa ketika
berdiri atau berjalan, mudah jatuh, ruam kulit, dan sulit bernapas.
5. Tendinitis

Tendinitis merupakan kondisi peradangan atau iritasi yang terjadi pada tendon,
yaitu jaringan yang menghubungkan otot ke tulang. Gangguan pada tendon
akan mempengaruhi fungsi otot.

Tendinitis sering terjadi di bahu, siku, lutut, serta pergelangan tangan dan kaki.
Faktor yang meningkatkan risiko terjadinya tendinitis adalah usia, olahraga, dan
aktivitas yang melibatkan gerakan berulang-ulang.

6. Fibromyalgia

Fibromyalgia merupakan kondisi yang menyebabkan rasa sakit di hampir


sebagian besar tubuh. Saat mengalami fibromyalgia keluhan lain, seperti sulit
tidur, mudah lelah, sulit berkonsentrasi, kaku otot, sakit kepala, hingga
gangguan pada saluran pencernaan termasuk IBS bisa terjadi.

Penyebab fibromyalgia tidak diketahui secara pasti, namun ada beberapa faktor
yang diduga menjadi pemicu, yaitu infeksi, faktor genetik, dan gangguan stres
pasca trauma.

7. Penyakit Parkinson

Walaupun penyakit Parkinson merupakan gangguan kesehatan yang terjadi pada


sistem saraf, namun penyakit ini bisa menyebabkan gangguan pada otot. Saat
mengalami penyakit Parkinson, otak dan sistem saraf tidak mampu
menghasilkan dopamin, gangguan produksi ini akan berdampak pada otot dan
sistem pergerakan.
 

Anda mungkin juga menyukai