Anda di halaman 1dari 10

HUBUNGAN INDIVIDU, MASYARAKAT DAN BUDAYA

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “Sosiologi Pendidikan”


Dosen Pengampu : Dr. Meti Fatimah
Di susun oleh :
1. Sutiyem
2. Halimah Istiqomah
3. Exsan Yuliyanto

FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT ISLAM MAMBA’UL ULUM SURAKARTA
Jl. Sadewa no.14 serengan telp./fax.(0271)633253 Surakarta 57155
TAHUN PELAJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh


Bismillahirrahmanirrahim

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah azza wa jalla atas limpahan nikmat dan
karunia,sehingga makalah tentang “HUBUNGAN INDIVIDU, MASYARAKAT DAN
BUDAYA”
ini bisa terselesaikan dengan baik tanpa halangan berarti. Serta sholawat salam kepada junjungan
kita Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah menuju zaman
yang penuh peradaban.
Di dalam proses penyelesaian makalah berikut, berbagai pihak telah terlibat hingga
makalah ini dapat terselesaikan sesuai dengan fungsi, target, dan waktu yang telah ditentukan.
Untuk itu kami sangat berterimakasih kepada Dosen mata kuliah Sosiologi Pendidikan, pihak
penyelenggara pembelajaran, rekan sesama grup dan teman-teman. Sehingga apa yang menjadi
tujuan dari dibuatnya makalah berikut bisa tercapai.
Sebagai pemakalah, kami berharap isi dari makalah berikut bisa menjadi sedikit
penjelasan untuk para pembaca. Maka dari itu, penulis sangat berharap akan kritik dan saran
yang membangun supaya menjadi koreksi di masa mendatang.
Bagai peribahasa “tak ada gading yang tak retak”, begitu pula dengan penulisan kami.
Kami berharap penulisan makalah berikut bisa bermanfaat bagi sesama kita. Aamiin.
Wallahul Muwafieq Illa Aqwamith Tharieq
Wassalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

Surakarta,22 Maret 2021

Penyusun

1|Metode Pembelajaran PAI


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................1
DAFTAR ISI.......................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...........................................................................................3
B. Rumusan Masalah......................................................................................3
C. Tujuan........................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Individu........................................................................................4
B. Pengertian Individu Dengan Masyarakat...................................................4
C. Pengertian Budaya.....................................................................................5
D. Hubungan Individu Masyarakat Dan Kebudayaan....................................6
E. Keterkaitan Antara Individu Masyarakat Dan Kebudayaan......................7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................................8

BAB IV DAFTAR PUSTAKA...........................................................................9

2|Metode Pembelajaran PAI


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Individu merupakan unit terkecil pembentuk masyarakat. Dalam ilmu sosial, individu berarti
juga bagian terkecil dari kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisah lagi menjadi bagian
yang lebih kecil. Sebagai contoh, suatu keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Ayah
merupakan individu dalam kelompok sosial tersebut, yang sudah tidak dapat dibagi lagi ke dalam
satuan yang lebih kecil.
Setiap individu dalam masyarakat mempunyai peran (role)dan kedudukan (status) yang
berbeda. Peran adalah pola perilaku yang diharapkan dari seseorang yang mempunyai posisi
(status) tertentu. Sedangkan kedudukan (status) adalah posisi seseorang dalam kelompok.
Mengingat setiap individu mempunyai kepentingan yang beragam, maka setiap individu
mempunyai kepentingan yang beragam, maka setiap individu dapat berstatus dan berperan di
kelompok sesuai dengan kepentingan itu.
Setiap individu harus berperilaku atau berperan sesuai dengan kedudukannya agar ia dapat
diterima dan diakui keberadaanya. Karena setiap organisasi mempunyai aturan sendiri, maka
sanksi yang diberikan oleh setiap organisasi kepada anggota yang melanggar pun berbeda pula.
Sanksi ini bertujuan menjaga keutuhan, keseimbangan, kestabilan kelompoknya sehingga tujuan
kelompok dapat tercapai.
Adapun hal yang melatar belakangi dalam penyusunan makalah ini adalah untuk menambah
wawasan penulis dalam mengarungi kehidupan sebagai mahasiswa selain itu juga adalah untuk
memenuhi tugas perkuliahan untuk kelancaran proses belajar mengajar diruangan dengan
maksud memahami materi tentang individu dan masyarakat serta peran keduannya dalam
kehidupan sosial.

B. Rumusan Masalah
1. Definisi Individu
2. Pengertian Individu Dengan Masyarakat
3. Pengertian Budaya
4. Hubungan Individu Masyarakat Dan Kebudayaan
5. Keterkaitan Antara Individu Masyarakat Dan Kebudayaan
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami Definisi dan Pengertian Individu dan Budaya.
2. Untuk mengetahui dan memahami Hubungan dan Keterkaitan antara Individu Masyarakat
dan Budaya.

3|Metode Pembelajaran PAI


BAB II
PEMBAHASAN
HUBUNGAN INDIVIDU, MASYARAKAT DAN BUDAYA
A.    Definisi Individu
Individu merupakan unit terkecil pembentuk masyarakat. Dalam ilmu sosial, individu
berarti juga bagian terkecil dari kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisah lagi menjadi
bagian yang lebih kecil. Sebagai contoh, suatu keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Ayah
merupakan individu dalam kelompok sosial tersebut, yang sudah tidak dapat dibagi lagi ke dalam
satuan yang lebih kecil.
Individu berasal dari kata yunani yaitu “individium” yang artinya “tidak terbagi”. Dalam
ilmu sosial paham individu, menyangkut tabiat dengan kehidupan dan jiwa yang majemuk,
memegang peranan dalam pergaulan hidup manusia. Individu merupakan kesatuan yang terbatas
yaitu sebagai manusia perseorangan bukan sebagai manusia keseluruhan.
Maka dapat disimpulkan bahwa individu adalah manusia yang memiliki peranan khas
atau spesifik dalam kepribadiannya. Dan terdapat tiga aspek dalam individu yaitu aspek organik
jasmaniah, aspek psikis rohaniah, dan aspek sosial. Dimana aspek aspek tersebut saling
berhubungan. Apabila salah satu rusak maka akan merusak aspek lainnya. Apabila pola tingkah
lakunya hampir identik dengan tingkah laku massa yang bersangkutan. Proses yang
meningkatakan ciri-ciri individualitas pada seseorang sampai pada dirinya sendiri, disebut proses
individualisasi atau aktualisasi diri.
Pengertian Individu Menurut Para Ahli
1. Menurut Viniagustia
Merupakan suatu sebutan yang dapat dipakai untuk menyataan suatu kesatuan yang paling
kecil dan terbatas.
3. Menurut Marthen Luter
Individu berasal dari kata individum (Latin), yaitu satuan kecil yang tidak dapat dibagi lagi.
Individu menurut konsep Sosiologis berarti manusia yang hidup berdiri sendiri. Individu sebagai
mahkluk ciptaan tuhan di dalam dirinya selalu dilengkapi oleh kelengkapan hidup yang meliputi
raga, rasa, rasio, dan rukun.
4. Pengertian individu adalah orang seorang; pribadi orang (terpisah dari orang lain).
organisme yang hidupnya berdiri sendiri, secara fisiologi bersifat bebas (tidak mempunyai
hubungan organik dengan sesamanya).

B.     Pengertian Individu dengan Masyarakat


Dalam bahasa inggris, masyarakat disebut society. Asal kata socius yang berarti kawan.
Adapun kata masyarakat berasal dari bahasa arab yang berarti berkumpul dan bekerja sama.
Adanya saling berkumpul dan bekerjasama ini karena adanya bentuk-bentuk aturan hidup yang
bukan disebabkan oleh manusia sebagai perseorangan, melainkan oleh kekuatan lain dalam
lingkungan sosial yang merupakan kesatuan. Dengan menggunakan pikiran, naluri, perasaan,

4|Metode Pembelajaran PAI


keinginan dsb manusia memberi reaksi dan melakukan interaksi dengan lingkungannya. Pola
interaksi sosial dihasilkan oleh hubungan dalm suatu masyarakat.
Berikut dibawah ini adalah beberapa pengertian masyarakat dari beberapa ahli sosiologi :
1. Menurut Munandar Soelaeman masyarakat merupakan kesatuan sosial yang mempunyai
ikatan-ikatan kasih sayang yang erat. Kesatuan sosial mempunyai kehidupan jiwa seperti
adanya ungkapan jiwa rakyat, kehendak rakyat, kesadaran masyarakat, dsb.
2. Menurut Karl Marx masyarakat adalah suatu struktur yang menderita suatu ketegangan
organisasi atau perkembangan akibat adanya pertentangan antara kelompok-kelompok
yang terbagi secara ekonomi.
3. Menurut Emile Durkheim masyarakat merupakan suatu kenyataan objektif pribadi-pribadi
yang merupakan anggotanya.
4. Menurut Paul B. Horton & C. Hunt masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif
mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah
tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam
kelompok atau kumpulan manusia tersebut.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan masyarakat adalah : Kumpulan sekian banyak
individu yang terikat oleh satuan adat, hukum dan kehidupan bersama kesatuan sosial yang
mempunyai hubungan erat kumpulan individu-individu yang mandiri dan hidup berdampingan
dalam waktu yang cukup lama.[2]
C.    Pengertian Budaya
Pengertian budaya menurut pendapat para Ahli yaitu:
Menurut Jensen dan Trenholm. Pengertian Budaya diartikan sebagai seperangkat norma,
nilai, kepercayaan, adat-istiadat, aturan dan juga kode. Yang jika dilihat secara sosial
mendefinisikan kelompok-kelompok orang, kemudian mengikat mereka satu sama lain serta
memberi mereka kesadaran bersama.
Dalam pandangan Jensen dan Trenholm, pemahaman budaya ini menuntun kita untuk
bisa mempersepsi dunia, bagaimana kita berpikir tentang diri kita sendiri serta hubungan kita
dengan orang lain. Selain itu budaya juga menuntun kita bagaimana menetapkan serta mencapai
tujuan, dan bagaimana mempertukarkan pesan.
Pengertian Budaya Menurut Geert Hofstede Menurut Geert Hofstede, budaya adalah
pemrograman bersama atas pikiran yang membedakan anggota-anggota suatu kelompok orang
dengan kelompok lainnya. Geert menjelaskan jika nilai-nilai merupakan inti suatu budaya,
sementara simbol-simbol adalah manifestasi budaya yang paling dangkal.[3]
Sedangkan ritual-ritual dan pahlawan-pahlawan berada di antara lapisan luar yang
tercakup dalam praktek-praktek yang dilakukan. Unsur-Unsur budaya ini sebenarnya terlihat
oleh pengamat luar, namun maknanya tersembunyi serta makna aslinya terdapat dalam
penafsiran orang dalam.
Pengertian Budaya Menurut Ki Hajar Dewantara Budaya yang ada di Indonesia sangat
berpengaruh pada berubahnya kondisi alam yang ada di Indonesia dan perkembangan zaman dari
masa ke masa. Hal tersebut terrnyata sesuai dengan pendapat seorang pakar dari Indonesia yakni
Ki Hajar Dewantara. Ki Hajar Dewantara menjelaskan bahwa budaya merupakan hasil
perjuangan masyarakat terhadap zaman dan alam. Perjuangan ini membuktikan kejayaan dan
kemakmuran hidup masyarakat dalam menghadapi kesulitan dan rintangan untuk bisa mencapai
keselamatan, dan kebahagiaan di hidupnya.[4]

5|Metode Pembelajaran PAI


Beberapa pendapat para ahli menjelaskan tentan budaya maka dapat disimpulkan budaya
itu adalah komunikasi dan komunikasi adalah budaya. Ketika kita mulai berbicara tentang
komunikasi, maka kita tidak bisa menghindari bicara tentang budaya. Budaya dan komunikasi
berhubungan begitu erat dan dinamis. Inti budaya merupakan komunikasi, namun pada
kenyataannya budaya yang tercipta juga bisa mempengaruhi cara berkomunikasi anggota budaya
yang bersangkutan.

D.    Hubungan Individu, Masyarakat Dan Kebudayaan


Aspek individu, keluarga, masyarakat dan kebudayaan adalah aspek-aspek sosial yang
tidak bisa dipisahkan. Keempatnya mempunyai keterkaitan yang sangat erat. Tidak akan pernah
ada keluarga, masyarakat maupun kebudayaan apabila tidak ada individu. Sementara di pihak
lain untuk mengembangkan eksistensinya sebagai manusia, maka individu membutuhkan
keluarga dan masyarakat, yaitu media di mana individu dapat mengekspresikan aspek sosialnya.
Di samping itu, individu juga membutuhkan kebudayaan yakni wahana bagi individu untuk
mengembangkan dan mencapai potensinya sebagai manusia.
Lingkungan sosial yang pertama kali dijumpai individu dalam hidupnya adalah
lingkungan keluarga. Di dalam keluargalah individu mengembangkan kapasitas pribadinya. Di
samping itu, melalui keluarga pula individu bersentuhan dengan berbagai gejala sosial dalam
rangka mengembangkan kapasitasnya sebagai anggota keluarga. Sementara itu, masyarakat
merupakan lingkungan sosial individu yang lebih luas. Di dalam masyarakat, individu
mengejewantahkan apa-apa yang sudah dipelajari dari keluarganya. Mengenai hubungan antara
individu dan masyarakat ini, terdapat berbagai pendapat tentang mana yang lebih dominan.
Pendapat-pendapat tersebut diwakili oleh Spencer, Pareto, Ward, Comte, Durkheim, Summer,
dan Weber. Individu belum bisa dikatakan sebagai individu apabila dia belum dibudayakan.
Artinya hanya individu yang mampu mengembangkan potensinya sebagai individulah yang bisa
disebut individu. Untuk mengembangkan potensi kemanusiaannya ini atau untuk menjadi
berbudaya dibutuhkan media keluarga dan masyarakat.
Aspek individu, keluarga, masyarakat dan kebudayaan adalah aspek-aspek sosial yang
tidak bisa dipisahkan. Keempatnya mempunyai keterkaitan yang sangat erat. Tidak akan pernah
ada keluarga, masyarakat maupun kebudayaan apabila tidak ada individu. Sementara di pihak
lain untuk mengembangkan eksistensinya sebagai manusia, maka individu membutuhkan
keluarga dan masyarakat, yaitu media di mana individu dapat mengekspresikan aspek sosialnya.
Di samping itu, individu juga membutuhkan kebudayaan yakni wahana bagi individu untuk
mengembangkan dan mencapai potensinya sebagai manusia.
Lingkungan sosial yang pertama kali dijumpai individu dalam hidupnya adalah
lingkungan keluarga. Di dalam keluargalah individu mengembangkan kapasitas pribadinya. Di
samping itu, melalui keluarga pula individu bersentuhan dengan berbagai gejala sosial dalam
rangka mengembangkan kapasitasnya sebagai anggota keluarga. Sementara itu, masyarakat
merupakan lingkungan sosial individu yang lebih luas. Di dalam masyarakat, individu
mengejewantahkan apa-apa yang sudah dipelajari dari keluarganya. Mengenai hubungan antara
individu dan masyarakat ini, terdapat berbagai pendapat tentang mana yang lebih dominan.
Pendapat-pendapat tersebut diwakili oleh Spencer, Pareto, Ward, Comte, Durkheim, Summer,
dan Weber. Individu belum bisa dikatakan sebagai individu apabila dia belum dibudayakan.
Artinya hanya individu yang mampu mengembangkan potensinya sebagai individulah yang bisa

6|Metode Pembelajaran PAI


disebut individu. Untuk mengembangkan potensi kemanusiaannya ini atau untuk menjadi
berbudaya dibutuhkan media keluarga dan masyarakat.
Apa yang menjadi kesepakatan bersama warga masyarakat adalah kebudayaan, yang
antara lain diartikan sebagai pola-pola kehidupan di dalam komunitas. Kebudayaan di sini
dimengerti sebagai fenomena yang dapat diamati yang wujud kebudayaannya adalah sebagai
suatu sistem sosial yang terdiri dari serangkaian tindakan yang berpola yang bertujuan untuk
memenuhi keperluan hidup. Serangkaian tindakan berpola atau kebudayaan dimiliki individu
melalui proses belajar yang terdiri dari proses internalisasi, sosialisasi, dan enkulturasi.

E.Keterkaitan antara individu, masyarakat dan kebudayaan 


sangatlah erat dalam kehidupan individu itu sendiri maupun orang banyak. Individu harus
Bersosialisai dalam masyarakat sehingga melestarikan kebudayaan dan menimbulkan
kebudayaan baru yang mencirikan budaya Bangsa itu sendiri.

7|Metode Pembelajaran PAI


BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat ditarik oleh penulis adalah bahwa individu dapat
didefinisikan sebagai seseorang atau seorang secara utuh yang hidup dalam kerangka hidup yang
diyakininya, sementara masyarakat adalah sekolompok individu yang hidup dan menetap dalam
sebuah ruang atau tempat dimana individu tersebut saling melakukan interaksi. Setiap individu
tidak akan bertahan hidup selama tidak hidup dalam kerangka masyarakat sebab individu saling
membutuhkan dengan individu yang lain sehingga lahirlah peranan bagi individu di dalam
masyarakat, serta individu dalam interaksi sosialnya.

8|Metode Pembelajaran PAI


DAFTAR KEPUSTAKAAN
Eko Sujatmiko, Kamus IPS , Surakarta: Aksara Sinergi Media Cetakan I, 2014 halaman
114
http://bobbyantarestio.ngeblogs.com/2011/10/15/tugas-isd-individu-keluarga-dan-
masyarakat
Soelaeman, M. Munandar. Ilmu Sosial Dasar Teori dan Konsep Ilmu Sosial. Refika
Aditama. Bandung : 2004
www.google.com. Pengertian masyarakat. Website: Universitas Guna Darma
Sumber : lintasnews.com

 http://bobbyantarestio.ngeblogs.com/2011/10/15/tugas-isd-individu-keluarga-dan-
masyarakat

9|Metode Pembelajaran PAI

Anda mungkin juga menyukai