Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tanaman buah naga merupakan salah satu tanaman yang telah

dibudidayakan di pulau Jawa seperti di Jember, Malang, Pasuruan dan daerah

lainnya. Bentuk buahnya unik dan menarik, kulitnya merah dan bersisik hijau

mirip sisik naga sehingga dinamakan buah naga atau dragon fruit. Jenis buah naga

ada empat, yaitu Hylocereus undatus (buah naga kulit merah daging putih),

Hylocereus costaricensis (buah naga kulit merah daging super merah), Hylocereus

polyrhizus (buah naga kulit merah daging merah), Selenicereus megalanthus

(buah naga kulit kuning daging putih) (Cahyono, 2009). Namun buah naga yang

beredar di pasaran Kota Medan adalah buah naga daging merah dan buah naga

daging putih.

Laboratorium Taiwan Food Industry Develop and Research Authoritis

menyebutkan bahwa kandungan gizi per 100 gram buah naga merah adalah air

82,5-83 g, protein 0,159-0,229 g, lemak 0,21-0,61 g, serat kasar 0,7-0,9 g, karoten

0,005-0,012 g, kalsium 6,3-8,8 mg, fosfor 30,2-36,1 mg, besi 0,55-0,65 mg,

vitamin B1 0,28-0,043 g, vitamin B2 0,043-0,045 g, vitamin B3 0,297-0,43 g dan

vitamin C 8-9 mg. Sedangkan kandungan gizi per 100 gram buah naga putih

adalah air 89,4 g, protein 0,5 g, lemak 0,1 g, serat kasar 0,3 g, kalsium 6 mg,

fosfor 19 mg, besi 0,4 mg, vitamin B3 0,2 mg dan vitamin C 25 mg (Gunasena

dan Pushpakumara, 2006). Kemungkinan adanya perbedaan kandungan gizi

Universitas Sumatera Utara


disebabkan karena perbedaan varietas dan pengaruh lingkungan tempat tumbuh

(Harris dan Karmas, 1989).

Kalsium adalah mineral yang paling banyak ditemukan dalam tubuh.

Kalsium merupakan mineral yang penting dalam pembentukan tulang dan gigi.

Selain itu, kalsium merupakan komponen penting untuk kehidupan sel dan

jaringan. Kalsium juga penting dalam aktivitas beberapa sistem enzim dan juga

terlibat dalam sistem koagulasi darah (Darmono, 1995). Fosfor merupakan

mineral terbanyak kedua di dalam tubuh. Kurang lebih 85% fosfor di dalam tubuh

terdapat sebagai garam kalsium fosfat, bagian dari kristal hidroksiapatit di dalam

tulang dan gigi (Almatsier, 2004). Selain untuk pertumbuhan tulang dan gigi,

fosfor juga berperan dalam metabolisme karbohidrat, lemak dan protein. Sebagai

fosfolipid, fosfor merupakan komponen esensial bagi banyak sel dan merupakan

alat transpor asam lemak. Fosfor berperan pula dalam mempertahankan

keseimbangan asam-basa (Pudjiadi, 2000).

Metode penetapan kadar kalsium di dalam literatur antara lain

kompleksometri (Rivai, 1995), gravimetri, permanganometri, dan

spektrofotometri serapan atom (Gandjar dan Rohman, 2007). Penetapan kadar

fosfor dapat dilakukan secara spektrofotometri sinar tampak (Lim, 1991).

Adapun alasan untuk meneliti kalsium pada buah naga daging merah dan

daging putih dengan metode spektrofotometri serapan atom adalah karena

analisisnya yang cepat, dapat mengukur kadar logam dalam jumlah kecil dan

spesifik untuk setiap logam tanpa dilakukan pemisahan (Khopkar, 1990).

Sedangkan untuk meneliti fosfor pada buah naga daging merah dan buah naga

daging putih digunakan metode spektrofotometri sinar tampak karena metode ini

Universitas Sumatera Utara


lebih sederhana dan lebih sensitif (Lim, 1991) serta merujuk dari penelitian

sebelumnya mengenai penetapan kadar fosfor (Hadiyanto, 2009).

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti ingin mengetahui kadar kalsium

secara spektrofotometri serapan atom dan fosfor secara spektrofotometri sinar

tampak pada buah naga daging merah (Hylocereus costaricensis) dan buah naga

daging putih (Hylocereus undatus).

1.2 Perumusan Masalah

1. Berapakah kadar kalsium dan fosfor pada buah naga daging merah

(Hylocereus costaricensis) dan buah naga daging putih (Hylocereus

undatus).

2. Apakah terdapat perbedaan kadar kalsium dan fosfor pada buah naga

daging merah (Hylocereus costaricensis) dan buah naga daging putih

(Hylocereus undatus).

1.3 Hipotesis

1. Buah naga daging merah (Hylocereus costaricensis) dan buah naga

daging putih (Hylocereus undatus) mengandung kalsium dan fosfor dalam

jumlah tertentu.

2. Terdapat perbedaan kadar kalsium dan fosfor pada buah naga daging

merah (Hylocereus costaricensis) dan buah naga daging putih (Hylocereus

undatus).

Universitas Sumatera Utara


1.4 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui kadar kalsium dan fosfor yang terdapat pada buah naga

daging merah (Hylocereus costaricensis) dan buah naga daging putih

(Hylocereus undatus).

2. Untuk mengetahui perbedaan kadar kalsium dan fosfor yang terdapat pada

buah naga daging merah (Hylocereus costaricensis) dan buah naga daging

putih (Hylocereus undatus).

1.5 Manfaat Penelitian

Untuk mengetahui kadar kalsium dan fosfor pada buah naga daging merah

(Hylocereus costaricensis) dan buah naga daging putih (Hylocereus undatus) agar

dapat dimanfaatkan sebagai salah satu buah yang dapat dipilih untuk asupan

kalsium dan fosfor bagi tubuh.

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai