(SP 1)
DISUSUN OLEH:
2004058
YOGYAKARTA
2021
i
HALAMAN PENGESAHAN
Perilaku Kekerasan (SP1) ini telah diperiksa dan disetujui oleh pembimbing
Mengetahui,
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT atas segala berkah dan limpahan rahmatNya sehingga
penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Stase Keperawatan Jiwa ini. Penulis
1. Ibu Vivi Retno Intening, S. Kep., Ns., MAN selaku Ketua STIKES Bethesda
Yakkum Yogyakarta.
2. Ibu Nurlia Ikaningtyas, S. Kep., Ns. KMB selaku Wakil Ketua I Bidang
3. Ibu Ethic Palupi, S. Kep., Ns., MNS selaku Ketua Prodi Pendidikan Profesi
5. Ibu Reni Puspitasari, S.Kep., Ns., MNS., selaku preceptor dalam praktik stase
keperawatan jiwa.
saling bekerjasama dan membantu dalam penyelesaian tugas stase jiwa ini.
Maka dari itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi
Penulis
iii
DAFTAR ISI
Halaman Judul.................................................................................................. i
Halaman Pengesahan........................................................................................ ii
Catatan Perawatan............................................................................................ 42
iv
Rencana Tindakan Keperawatan Klien
Perilaku Kekerasan
Nama Klien : Nn. H Dx.Medis : Perilaku kekarasan
No.RM : 24 tahun Ruangan : Anggrek
No Tgl/ Diagnosa Perencanaan
Bln Keperawatan Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
1 8/4/202 Perilaku SP 1 :
1 kekerasan Klien dapat Setelah … x 1. Identifikasi penyebab 1. Mekanisme koping yang
mengidentifikasi pertemuan perilaku kekerasan klien dimiliki klien dalam
penyebab, tanda & diharapkan klien menghadapi masalah serta
gejala, perilaku dapat langkah awal dalam
kekerasan yang mengidentifikasi menyusun strategi
pernah dilakukan penyebab, tanda & berikutnya.
dan akibat dari gejala, perilaku 2. Identifikasi tanda dan 2. Deteksi dini dapat
perilaku kekerasan kekerasan yang gejala perilaku kekerasan mencegah tindakan yang
pernah dilakukan, klien dapat membahayakan
akibat perilaku klien dan lingkungan
kekerasan sekitar
3. Identifikasi perilaku 3. Melihat mekanisme
kekerasan yang dilakukan koping klien dalam
klien menyelesaikan masalah
4. Identifikasi akibat yang dihadapi
perilaku kekerasan yang 4. Membantu klien melihat
dilakukan klien dampak yang ditimbulkan
akibat perilaku kekerasan
yang dilakukan klien
SP 1 :
Klien dapat Setelah …. x 1. Jelaskan klien ada 4 cara 1. Agar klien mengetahui dan
1
2
frekuensi obat, cara perilaku kekerasan kontinuitas minum obat. frekuensi, cara pemberian
pemberian obat dan dengan teratur minum dan kontinuitas minum
kontinuitas minum obat 3. Demonstrasikan obat yang diprogramkan
obat. (dilakukan perawat) 3. Mensukseskan program
klien minum obat secara pengobatan klien
teratur dengan prinsip 6
benar (jenis, guna, dosis,
frekuensi, cara,
kontinuitas minum obat)
4. Demonstrasikan
(perawat bersama 4. Mensukseskan program
dengan pasien) klien pengobatan klien
minum obat secara
teratur dengan prinsip 6
benar (jenis, guna, dosis,
frekuensi, cara,
kontinuitas minum obat)
5. Minta klien
mendemonstrasikan 5. Mensukseskan program
secara mandiri tentang pengobatan klien
minum obat secara
teratur dengan prinsip 6
benar (jenis, guna, dosis,
frekuensi, cara,
kontinuitas minum obat)
6. Beri reinforcement
positif pada klien 6. Meningkatkan
kepercayaan diri klien
6
SP 2 :
Klien memasukkan Setelah…. x Bimbing klien untuk Memasukkan kegiatan untuk
latihan mengontrol pertemuan memasukkan latihan mengontrol perilaku
perilaku kekerasan diharapkan klien mengontrol perilaku kekerasan ke dalam jadwal
dengan cara latihan dapat memasukkan kekerasan dengan cara kegiatan harian merupakan
fisik (nafas dalam latihan mengontrol latihan fisik (nafas dalam upaya untuk membiasakan diri
dan memukul perilaku kekerasan dan memukul bantal/kasur) melatih mengaplikasikan cara
bantal/kasur) dan dengan latihan fisik dan teratur minum obat ke latihan fisik (nafas dalam dan
teratur minum obat (nafas dalam dan dalam jadwal kegiatan memukul bantal/kasur) dan
ke dalam jadwal memukul harian. minum obat saat klien
kegiatan harian. bantal/kasur dan mengalami PK.
teratur minum obat ke
dalam jadwal
kegiatan harian.
SP 3 :
Klien dapat Setelah … x 1. Minta klien untuk 1. Menilai kemampuan klien
mendemonstrasika pertemuan diharapkan menjelaskan dan
n kembali latihan klien mampu memperaakan cara
fisik nafas dalam mengevaluasi latihan mengontrol PK dengan
dan memukul fisik sebelumnya fisik (nafas dalam dan
bantal/kasur serta (nafas dalam dan memukul bantal/kasur)
cara minum obat memukul 2. Minta klien untuk 2. Menilai kemampuan klien
bantal/kasur) serta menjelaskan tentang
minum obat obat, dan peragakan cara
minum obat
3. Observasi sikap selama 3. Meningkatkan percaya
napas dalam dan diri klien
memukul bantal/ kasur
7
ke dalam jadwal
kegiatan harian
SP 5 :
Klien dapat Setelah …. x 1. Minta klien untuk 1. Menilai kemampuan klien
mendemonstrasika pertemuan menjelaskan dan
n kembali latihan diharapkan klien memperagakan cara
fisik nafas dalam mampu mengevaluasi mengontrol PK fisik
dan memukul latihan fisik (nafas dalam dan
bantal/kasur, cara sebelumnya (napas memukul bantal/kasur)
minum obat, cara dalam dan memukul 2. Minta kklien untuk 2. Menilai kemampuan klien
verbal bantal), obat, verbal menjelaskan dan
( mengungkapkan, dan spiritual memperagakan cara
meminta, menolak minum obat dengan
dengan benar) dan prinsip 6 benar (jenis,
cara spiritual guna, dosis, frekuensi,
cara pemberian dan
kontinuitas minum obat)
3. Minta klien untuk 3. Menilai kemampuan klien
menjelaskan dan
memperagakan cara
mengontrol PK secara
verbal
( mengungkapkan,
meminta, menolak
dengan benar)
4. Minta klien untuk 4. Menilai kemampuan klien
menjelaskan dan
memperagakan cara
12
mengontrol PK dengan
spiritual(berdoa, sholat)
5. Observasi sikap selama 5. Menilai kemmpuan klien
memperaakan
mengontrol PK secara
fisik, obat, verbal dan
spiritual
6. Observasi jadual 6. Menilai kemampuan klien
kegiatan harian
7. Beri reinforcement 7. Meningkatkan percaya
positif kepada klien diri klien
SP 5 :
Klien mampu Setelah ….. x 1. Pantau pelaksanaan 1. Mengetahui perilaku yang
melakukan pertemuan jadwal kegiatan yang dilakukan klien
kegiatan secara diharapkan klien sudah disusun (latihan
mandiri mampu melakukan fisik nafas dalam dan
kegiatan secara memukul bantal, teratur
mandiri minum obat, secara
verbal, spiritual)
2. Berikan penguatan 2. Meningkatkan harga diri
terhadap perilaku klien klien
yang positif
3. Berikan penilaian 3. Mengetahui
kemampuan klien yang perkembangan
mandiri kemampuan klien dalam
melakukan kegiatan secara
mandiri.
13
SP 5 :
Klien dapat Setelah …. x 1. Pantau perkembangan 1. Memantau kemampuan
mengontrol pertemuan kemampuan klien dalam klien.
perilaku kekerasan diharapkan klien mengontrol perilaku
dapat mengontrol kekerasan (latihan fisik
perilaku kekerasan nafas dalam dan
memukul bantal, teratur
minum obat, secara
verbal dan kegiatan
spiritual)
2. Berikan penilaian pada 2. Mengetahui kemampuan
kemampuan klien dalam klien dalam mengontrol
mengontrol perilaku perilaku kekerasan
kekerasan
Perencanaan Keperawatan untuk Keluarga
SP 1 Keluarga :
Keluarga dapat Setelah …… x Diskusikan bersama Membantu keluarga dalam
mengungkapkan interaksi, keluarga keluarga tentang masalah- mengungkapkan perasaanya
masalah yang mampu masalah yang dialami
dirasakan dalam mengungkapkan selama merawat pasien
merawat pasien. masalah yang perilku kekerasan
dirasakan dalam
merawat pasien
.SP 1 Keluarga :
Keluarga mampu Setelah …. x 1. Jelaskan pengertian 1. Penjelasan kepada
mengerti dan interaksi, keluarga prilaku kekerasan keluarga tentang
memahami tentang mampu mengerti dan pengertian perilaku
14
verbal(meminta,men
olak dan
mengungkapkanmar
ah dengan baik)
d. Merawat klien PK
dengan spiritual
2. Beri pujian jika klien 2. Menghargai upaya
dapat melakukannya keluarga
dengan baik dalampembelajaran
SP 1 Keluarga :
Keluarga mampu Setelah …. x 1. Latih keluarga merawat 1. Meningkatkan kognitif
melatih satu cara interaksi, Keluarga PK dengan melakukan kelurga tentang tujuan
merawat PK mampu melatih satu kegiatan fisik (tarik kegiatan fisik
dengan melakukan cara merawat PK napas dalam dan
kegiatan fisik: tarik dengan melakukan pukulkasur dan bantal)
nafas dalam dan kegiatan fisik: tarik a. Jelaskan tujuan a. Meningkatkan kognitif
pukul kasur dan nafas dalam dan kegitan fisik napas keluarga tentang cara
bantal pukul kasur dan dalam dan pukul kegiatan fisik napas
bantal bantal dalam dan pukul bantal
b. Meningkatkan
b. Jelaskan cara psikomotor keluarga
kegiatan fisik napas
dalam dan pukul
bantal c. Meningkatkan
c. Demonstrasi cara psikomotor keluarga
kegiatan fisik napas
dalam dan memukul
bantal d. Menilai psikomotor
16
keluarga cara
membimbing klien untuk
teratur minum obat
dengan prinsip 6 benar
5. Beri kesempatan pada 5. Mensukseskan program
keluarga untuk pengobatan klien
melakukan secara
mandiri cara
membimbing klien untuk
teratur minum obat
dengan prinsip 6 benar.
6. Beri reinforcement 6. Meningkatkan
positif pada keluarga kepercayaan diri
keluarga
SP 2 Keluarga :
Keluarga mampu Setelah ……x 1. Jelaskan kepada keluarga 1. Meningkatkan kognitif
memberikan/ interaksi diharapkan tujuan tentang pentingnya keluarga
membimbing keluarga mampu membimbing klien dalam
meminum obat memberikan/ teratur minum obat.
membimbing 2. Jelaskan pada keluarga 2. Meningkatkan kognitif
meminum obat cara membimbing klien keluarga
untuk teratur minum obat
3. Jelaskan kepada keluarga 3. Meningkatkan psikomotor
tentang akibat dari keluarga dalam
apabila klien tidak minum memberikan obat.
secara teratur.
4. =Berikan penguatan 4. Meningkatkan semangat
positif pada keluarga positif keluarga agar tetap
19
SP 3 Keluarga :
Keluarga mampu Setelah …….x Latih keluarga cara Dukungan keluarga dan
20
berdoa, Bimbing
pasien untuk pergi ke
gereja)
2. Berikan pujian kepada 2. Pujian kepada keluarga
keluarga dapat memotivasi keluarga
SP 4 Keluarga :
Keluarga dapat Setelah …..x 1. Jelaskan follow up 1. Menentukan tindakan
memahami follow interaksi diharapkan (catatan perkembangan) selanjutnya
up ke RSJ/PKN, keluarga dapat klien ke RSJ/PKM
tanda kambuh, memahami follow up 2. Jelaskan tanda-tanda 2. Meningkatkan kognitif
rujukan ke RSJ/PKN, tanda kambuh selama keluarga selama merawat
kambuh, rujukan perawatan klien di klien dengan PK.
rumah :
a. Muka marah dan
tegang
b. Tatapan mata tajam
c. Mengatup rahang
d. Marah tanpa sebab
e. Bicara kasar
f. Mengepalkan tangan
g. Merusak barang dan
benda
3. Segera hubungi 3. Memperoleh penanganan
pelayanan kesehatan lebih lanjut, cepat dan
terdekat bila ada gejala- tepat.
gejala di atas (rujukan)
SP 4 Keluarga
Keluarga mampu Setelah ……x 1. Anjurkan keluarga 1. Dukungan sosial dari
24
benar)
e. Kegiatan spiritual 2.
(Bimbing pasien
berdoa, Bimbing
pasien untuk pergi ke
gereja)
f. Jelaskan follow up ke
RSJ/PKN, tanda
kambuh, rujukan
(Klien
memperhatikan
perilaku yang
membahayakan
dirinya dan orang
lain)
2. Berikan pujian kepada 2. Pujian kepada keluarga
keluarga dapat memotivasi keluarga
SP 5 Keluarga :
Keluarga mampu Setelah ….x interaksi Nilai kemampuan keluarga Untuk mengetahui
merawat pasien diharapkan keluarga merawat pasien PK kemampuan keluarga dalam
mampu merawat merawat
pasien
SP 5 Keluarga :
Keluarga mampu Setelah ……x Nilai kemampuan keluarga Untuk mengetahui
membawa pasien interaksi diharapkan melakukan kontrol ke kemampuan melakukan
kontrol ke keluarga mampu RSJ/PKM kontrol ke RSJ/PKM
RSJ/PKM membawa pasien
26
kontrol ke RSJ/PKM
STRATEGI PELAKSANAAN PERAWATAN
A. Identitas Pasien
Nama : Nn. H
Umur : 24 tahun
C. Pertemuan ke :1
E. Proses Keperawatan
1. Kondisi pasien
Data subyektif:
Data obyektif:
27
28
2. Diagnosis
Perilaku kekerasan
3. SP ke 1 pasien
kekerasan dengan cara fisik, obat, verbal dan spiritual. Latihan cara
jadwal kegiatan.
kekerasan
memukul bantal/kasur
bantal/kasur
a. Verifikasi data
b. Persiapan alat:
- Bantal
- Jadwal harian
- Alat tulis
d. Mencuci tangan
2. Fase orientasi
a. Salam terapeutik
STIKES Bethesda yang akan merawat bapak hari ini. Nama mbak
siapa? Suka dipanggil apa? Baik mulai sekarang saya panggil mbak
Han ya”
30
b. Evaluasi/Validasi
“Bagaimana perasaan mbak Han saat ini? Saya lihat mbak Han
tampak kesal, apa yang membuat mbak Han kesal? Sudah berapa lama
c. Kontrak
Topik:
hal-hal yang membuat mbak Han kesal dan cara mengatasinya? Setuju
ya?”
Tempat:
Waktu:
“Mbak Han mau ngobrol berapa lama dengan saya? Baiklah 15 menit
ya mbak?”
3. Fase kerja
“Nah sekarang coba mbak Han ceritakan apa yang membuat mbak Han
“Kalau mbak Han kesal/marah apa yang mbak Han rasakan? Apakah
“Lalu apa akibatnya saat mbak Han marah dan membanting sesuatu?
Piring pecah, barang-barang rusak, lalu apalagi? Nah dengan cara seperti
31
itu apakah kesal mbak Han berkurang? Tidak kan? Menurut mbak Han
“Kalau begitu sekarang saya ajari cara mengontrol marah ya mbak. Jadi
ada 4 cara mengontrol marah yaitu dengan cara napas dalam dan pukul
“Coba sekarang mbak Han sebutkan lagi 4 cara tadi. Bagus sekali, mbak
“Sekarang saya ajari 1 cara dulu ya, yaitu napas dalam dan pukul
bantal/kasur. Jadi napas dalam dan pukul bantal itu bisa untuk
mengurangi rasa marah. Caranya seperti ini: kalau mbak Han merasa mau
marah coba mbak Han duduk dengan rileks. Ambil napas dalam-dalam
“Selain napas dalam tadi mbak Han juga bisa mengurangi marah dengan
bantal/sesuatu yang lain yang empuk misalnya boneka juga boleh lalu
“Mbak Han tadi sudah belajar cara mengontrol marah yang pertama dan
sudah bisa melakukannya. Jadi nanti kalau mbak Han merasa kesal bisa
4. Fase Terminasi
a. Evaluasi Subyektif
b. Evaluasi Obyektif
“Coba mbak Han sebutkan lagi apa yang membuat mbak Han kesal,
lalu cara mengatasinya bagaimana, apa yang akan mbak Han lakukan
Setuju ya. Kita akan tulis di jadwal kegiatan harian mbak Han”.
Topik:
“Nah mbak tadi baru 1 cara yang kita praktikkan untuk mengurangi
marah. Masih ada cara yang ke 2 yaitu minum obat. Bagaiman kalau
33
besok kita lihat dulu apakah cara 1 sudah dilakukan dan belajar cara
Tempat:
Waktu:
“Besok mbak Han mau kita bertemu jam berapa? Jam 10 ya? Baik”
siang”
ANALISA PROSES INTERAKSI
(API)
perilaku kekerasan
perilaku kekerasan
pukul bantal
jadwal harian.
Identitas Mahasiswa : Risa Setia Ismandani
NIM 2004058
Waktu : Kamis, 8 April 2021
34
Komunikasi Non Analisa Berpusat Analisa Berpusat
Komunikasi Verbal Rasional
Verbal pada Perawat pada Pasien
P: Selamat pagi Mbak H, boleh P: menjaga kontak Berharap pasien Pasien mau diajak Bina hubungan saling
saya duduk di sini? mata mau diajak komunikasi pecaya
komunikasi
K: ya, boleh K: sedikit acuh, Berharap pasien Pasien mau diajak Identifikasi apakah klien
sambil bermain menerima kehadiran komunikasi mau diajak komunikasi
pulpen perawat
P: Bagaimana perasaan mbak H P: menjaga kontak Berharap pasien Pasien mau Mengevaluasi gejala
saat ini mata tidak marah mengungkapkan
perasaannya
K: Anyel, mangkel pengen K: tampak tegang Berharap pasien Pasien mau
ngamuk tidak marah mengungkapkan
perasaannya
P: Apakah yang membuat mbak P: menjaga kontak Berharap apayang Pasien mau menjawab Validasi masalah klien
H anyel dan pengen ngamuk? mata ditanyakan dijawab
K: Minta iPhone tapi K: kontak mata Pertanyaan perawat Pasien mau menjawab
Klien mengungkapkan
tidakdibelikan terjaga diterima dengan
masalah
baik
P: Baiklah Mbak, bagaimana P: Menjaga kontak Berharap pasien Pasien setuju
kalau sekarang kita ngobrol mata setuju
Kontrak waktu, topic
tentang masalah mbak dan cara
yang sudah dibuat
mengatasinya?
K: Ya mau. K: Menatap perawat Berharap pasien Pasien setuju Kontrak waktu, topic
menerima yang sudah dibuat
35
36
K: Saya minta iPhone tapi tidak K: Antusias, Berharap pasien Pasien Mengidentifikasi
dibelikan, padahal dulu apa menggebu-gebu tidak marah/ngamuk mengungkapkan penyebab masalah k
yang saya minta selalu dituruti perasaannya pasien
orang tua
P: Kalau mbak H kesal/marah P: Menjaga kontak Berharap pasien Pasien Mengidentifikasi
apa yang mbak H rasakan? mata tidak marah/ngamuk mengungkapkan penyebab masalah
perasaannya pasien
K: Seseg, pengen ngamuk K: Antusias, Berharap pasien Pasien Mengidentifikasi
membanting piring menggebu-gebu tidak marah/ngamuk mengungkapkan perasaan pasien
perasaannya
P: Lalu apa akibatnya saat mbak P: Menjaga kontak Berharap pasien Pasien Diskusi akibat perilaku
H marah dan membanting mata tidak marah/ngamuk mengungkapkan pasien
sesuatu? perasaannya
K: Piring pecah, rusak, ga punya K: Antusias, Berharap pasien Pasien Mengidentifikasi akibat
37
42
43