Anda di halaman 1dari 47

LAPORAN TERAPI INDIVIDU

STRATEGI PELAKSANAAN KEPERAWATAN JIWA

PADA PASIEN PERILAKU KEKERASAN

(SP 1)

DISUSUN OLEH:

RISA SETIA ISMANDANI

2004058

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BETHESDA YAKKUM

YOGYAKARTA

2021

i
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Terapi Individu Strategi Pelaksanaan Keperawatan Jiwa pada Pasien

Perilaku Kekerasan (SP1) ini telah diperiksa dan disetujui oleh pembimbing

Praktik Stase Keperawatan Jiwa.

Pada tanggal: April 2021

Mengetahui,

Pembimbing Praktik Stase Keperawatan Jiwa

(Ruthy Ngapiyem, S.Kp., M.Kes.)

ii
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT atas segala berkah dan limpahan rahmatNya sehingga

penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Stase Keperawatan Jiwa ini. Penulis

mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada pihak yang telah

membimbing dan membantu kepada:

1. Ibu Vivi Retno Intening, S. Kep., Ns., MAN selaku Ketua STIKES Bethesda

Yakkum Yogyakarta.

2. Ibu Nurlia Ikaningtyas, S. Kep., Ns. KMB selaku Wakil Ketua I Bidang

Akademik STIKES Bethesda Yakkum Yogyakarta.

3. Ibu Ethic Palupi, S. Kep., Ns., MNS selaku Ketua Prodi Pendidikan Profesi

Ners STIKES Bethesda Yakkum Yogyakarta.

4. Ibu Ruthy Ngapiyem, S.Kp., M.Kes., Selaku koordinator dan pembimbing

praktik stase keperawatan jiwa.

5. Ibu Reni Puspitasari, S.Kep., Ns., MNS., selaku preceptor dalam praktik stase

keperawatan jiwa.

6. Teman-teman kelompok I program pendidikan profesi Ners XII yang telah

saling bekerjasama dan membantu dalam penyelesaian tugas stase jiwa ini.

Penulis menyadari dalam penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan.

Maka dari itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi

perbaikan laporan di masa yang akan datang.

Yogyakarta, April 2021

Penulis

iii
DAFTAR ISI

Halaman Judul.................................................................................................. i

Halaman Pengesahan........................................................................................ ii

Kata pengantar.................................................................................................. iii

Daftar isi .......................................................................................................... iv

NCP Perilaku Kekerasan................................................................................. 1

Strategi Pelaksanaan Pasien Perilaku Kekerasan............................................. 27

Analisa Proses Interaksi.................................................................................... 34

Catatan Perawatan............................................................................................ 42

iv
Rencana Tindakan Keperawatan Klien
Perilaku Kekerasan
Nama Klien : Nn. H Dx.Medis : Perilaku kekarasan
No.RM : 24 tahun Ruangan : Anggrek
No Tgl/ Diagnosa Perencanaan
Bln Keperawatan Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
1 8/4/202 Perilaku SP 1 :
1 kekerasan Klien dapat Setelah … x 1. Identifikasi penyebab 1. Mekanisme koping yang
mengidentifikasi pertemuan perilaku kekerasan klien dimiliki klien dalam
penyebab, tanda & diharapkan klien menghadapi masalah serta
gejala, perilaku dapat langkah awal dalam
kekerasan yang mengidentifikasi menyusun strategi
pernah dilakukan penyebab, tanda & berikutnya.
dan akibat dari gejala, perilaku 2. Identifikasi tanda dan 2. Deteksi dini dapat
perilaku kekerasan kekerasan yang gejala perilaku kekerasan mencegah tindakan yang
pernah dilakukan, klien dapat membahayakan
akibat perilaku klien dan lingkungan
kekerasan sekitar
3. Identifikasi perilaku 3. Melihat mekanisme
kekerasan yang dilakukan koping klien dalam
klien menyelesaikan masalah
4. Identifikasi akibat yang dihadapi
perilaku kekerasan yang 4. Membantu klien melihat
dilakukan klien dampak yang ditimbulkan
akibat perilaku kekerasan
yang dilakukan klien
SP 1 :
Klien dapat Setelah …. x 1. Jelaskan klien ada 4 cara 1. Agar klien mengetahui dan

1
2

menyebutkan cara pertemuan mengontrol PK. memahami cara


mengontrol perilaku diharapkan klien a. Fisik (nafas dalam dan mengontrol PK
kekerasan dapat menjelaskan memukul bantal/kasur)
cara mengontrol b. Dengan obat (jelaskan
perilaku kekerasan 6 benar obat: jenis,
guna, dosis, frekuensi,
cara, kontinuitas
minum obat)
c. Secara verbal
(meminta, menolak dan
marah dengan baik)
d. Secara spiritual (sholat,
wudhu, berdoa)
2. Beri kesempatan klien 2. Menurunkan perilaku
menjelaskan kembali 4 dekstruktif yang akan
cara mengontrol PK menciderai klien dan
lingkungan sekitar
3. Beri reinforcement 3. Meningkatkan
positif kepercayaan diri klien
SP 1 :
Klien dapat Setelah …. x 1. Jelaskan definisi nafas 1. Nafas dalam dan memukul
mempraktikkan pertemuan dalam dan memukul bantal/kasur merupakan
latihan cara diharapkan klien bantal/kasur salah satu tindakan untuk
mengontrol dapat mempraktikkan menyalurkan stressor yang
perilaku kekerasan latihan cara dirasakan klien
dengan cara fisik mengontrol perilaku 2. Jelaskan tujuan nafas 2. Tarik nafas dalam dapat
(tarik nafas dalam kekerasan dengan dalam dan memukul mengurangi keinginan
dan memukul cara fisik (tarik nafas bantal/kasur klien untuk melakukan
3

bantal/kasur) dalam dan memukul perilaku kekerasan


bantal/kasur) 3. Jelaskan cara 3. Meningkatkan
mengontrol PK dengan pengetahuan klien cara
nafas dalam dan mengontrol PK
memukul bantal/kasur
4. Demonstrasikan cara 4. Memberikan gambaran
nafas dalam dan terlebih dahulu kepada
memukul bantal/kasur klien cara nafas dalam dan
(dilakukan oleh perawat memukul bantal/kasur
terlebih dahulu)
5. Demonstrasikan 5. Mengevaluasi kemampuan
bersama-sama dengan klien
klien cara nafas dalam
dan memukul
bantal/kasur.
6. Beri kesempatan klien 6. Mengevaluasi kemampuan
untuk demontrasi nafas klien
dalam dan memukul
bantal/kasur secara
mandiri.
7. Beri reinforcement 7. Meningkatkan
positif pada klien. kepercayaan diri klien
SP 1:
Klien dapat Setelah …. x Bimbing klien untuk Memasukkan kegiatan
memasukkan pertemuan memasukkan latihan fisik mengontrol perilaku
latihan fisik ke diharapkan klien (napas dalam dan memukul kekerasan ke dalam jadwal
dalam jadwal dapat memasukkan bantal) ke dalam jadwal kegitan harian merupakan
kegiatan harian latihan fisik ke dalam kegiatan harian upaya untuk membiasakan
4

jadwal kegiatan diri melatih dan


harian mengaplikasikan cara fisik
saat klien marah.
SP 2 :
Klien dapat Setelah ….. x 1. Minta klien unuk 1. Menilai kemampuan klien
mendemonstrasika pertemuan menjelaskan pengertian, dalam mengontrol perilaku
n kembali latihan diharapkan klien tujuan,dan cara kekerasan dengan latihan
fisik nafas dalam mampu mengevaluasi mengontrol PK secara fisik napas dalam dan
dan memukul latihan fisik fisik (nafas dalam dan memukul kasur bantal
bantal/kasur sebelumnya (nafas memukul bantal/kasur)
dalam dan memukul 2. Minta klien untuk
bantal/kasur) memperagakan cara
mengotrol PK denga
napas dalam dan
memukul antal
3. Observasi sikap kklien
selama melakukan napas
daam dan memukul
bantal
4. Observasi jadual
kegiatan harian
5. Beri pujian postifi pada Meningkatkan percaya diri
klien klien
SP 2 :
Klien dapat Setelah …. x 1. Jelaskan jenis, kegunaan, 1. Klien memahami jenis,
menjelaskan jenis pertemuan serta dosis obat. kegunaan sera dosis obat
obat, guna obat, diharapkan klien 2. Jelaskan frekuensi, cara yang diprogramkan
dosis obat, dapat mengontrol pemberian dan 2. Klien memahami
5

frekuensi obat, cara perilaku kekerasan kontinuitas minum obat. frekuensi, cara pemberian
pemberian obat dan dengan teratur minum dan kontinuitas minum
kontinuitas minum obat 3. Demonstrasikan obat yang diprogramkan
obat. (dilakukan perawat) 3. Mensukseskan program
klien minum obat secara pengobatan klien
teratur dengan prinsip 6
benar (jenis, guna, dosis,
frekuensi, cara,
kontinuitas minum obat)
4. Demonstrasikan
(perawat bersama 4. Mensukseskan program
dengan pasien) klien pengobatan klien
minum obat secara
teratur dengan prinsip 6
benar (jenis, guna, dosis,
frekuensi, cara,
kontinuitas minum obat)
5. Minta klien
mendemonstrasikan 5. Mensukseskan program
secara mandiri tentang pengobatan klien
minum obat secara
teratur dengan prinsip 6
benar (jenis, guna, dosis,
frekuensi, cara,
kontinuitas minum obat)
6. Beri reinforcement
positif pada klien 6. Meningkatkan
kepercayaan diri klien
6

SP 2 :
Klien memasukkan Setelah…. x Bimbing klien untuk Memasukkan kegiatan untuk
latihan mengontrol pertemuan memasukkan latihan mengontrol perilaku
perilaku kekerasan diharapkan klien mengontrol perilaku kekerasan ke dalam jadwal
dengan cara latihan dapat memasukkan kekerasan dengan cara kegiatan harian merupakan
fisik (nafas dalam latihan mengontrol latihan fisik (nafas dalam upaya untuk membiasakan diri
dan memukul perilaku kekerasan dan memukul bantal/kasur) melatih mengaplikasikan cara
bantal/kasur) dan dengan latihan fisik dan teratur minum obat ke latihan fisik (nafas dalam dan
teratur minum obat (nafas dalam dan dalam jadwal kegiatan memukul bantal/kasur) dan
ke dalam jadwal memukul harian. minum obat saat klien
kegiatan harian. bantal/kasur dan mengalami PK.
teratur minum obat ke
dalam jadwal
kegiatan harian.
SP 3 :
Klien dapat Setelah … x 1. Minta klien untuk 1. Menilai kemampuan klien
mendemonstrasika pertemuan diharapkan menjelaskan dan
n kembali latihan klien mampu memperaakan cara
fisik nafas dalam mengevaluasi latihan mengontrol PK dengan
dan memukul fisik sebelumnya fisik (nafas dalam dan
bantal/kasur serta (nafas dalam dan memukul bantal/kasur)
cara minum obat memukul 2. Minta klien untuk 2. Menilai kemampuan klien
bantal/kasur) serta menjelaskan tentang
minum obat obat, dan peragakan cara
minum obat
3. Observasi sikap selama 3. Meningkatkan percaya
napas dalam dan diri klien
memukul bantal/ kasur
7

serta meminum obat


4. Observasi jadual kegiatan 4. Menilai apakah latihan
harian napas dalam dan pukul
bantal sudah dilakukan
klien
5. Beri pujian postif pada 5. Meningkatkan rasa
klien percaya diri klien
SP 3 :
Klien dapat Setelah …. x 1. Jelaskan definisi dari cara 1. Cara verbal merupakan
mengontrol pertemuan verbal (meminta, salah satu cara mengontrol
perilaku kekerasan diharapkan klien menolak dan marah kemarahan klien
dengan cara verbal dapat mengontrol dengan baik) pada klien
(mengungkapkan perilaku kekerasan 2. Jelaskan manfaat dari 2. Cara verbal
perasaan marah dengan cara verbal cara verbal (mengungkapkan/ menolak
dengan baik, (mengungkapkan, (mengungkapkan, dengan cara baik) dapat
meminta, menolak meminta, menolak meminta, menolak mengurangi keinginan
dengan benar) dengan benar) dengan benar) pada klien. klien melakukan perilaku
kekerasan.
3. Peragakan cara menolak 3. Memberikan gambaran
dengan baik, meminta kepada klien cara
dengan baik, marah mengontrol PK dengan
dengan baik verbal
4. Lakukan bersama sama 4. Menilai kemampuan klien
dengan perawat cara
mengotrol PK secara
verbal (meminta,
menolak dan marah
dengan baik)
8

5. Anjurkan klien 5. Menilai kemampuan klien


melakukan sendiri cara
mengontrol PK dengan
verbal
6. Beri penguatan positif 6. Mendorong pengulangan
kepada klien perilaku yang positif dan
meningkatkan harga diri
klien
SP 3 :
Klien dapat Setelah …. x Bimbing klien untuk Memasukkan kegiatan untuk
memasukkan pertemuan memasukkan latihan mengontrol perilaku
latihan mengontrol diharapkan klien mengontrol perilaku kekerasan ke dalam jadwal
perilaku kekerasan dapat memasukkan kekerasan dengan latihan kegiatan harian merupakan
dengan latihan latihan mengontrol fisik, minum obat dan cara upaya untuk membiasakan diri
fisik, minum obat perilaku kekerasan verbal ke dalam jadwal melatih mengaplikasikan
dan cara verbal ke dengan latihan fisik, kegiatan harian. latihan fisik, minum obat dan
dalam jadwal minum obat dan cara cara verbal saat klien marah.
kegiatan harian. verbal ke dalam
jadwal kegiatan
harian
SP 4 :
Klien dapat Setelah …. x 1. Minta klien untuk 1. Menilai kemampuan klien
mendemonstrasika pertemuan menjjelaskan dan
n kembali latihan diharapkan klien memperagakan cara
fisik nafas dalam mampu mengevaluasi mengontrol PK fisik
dan memukul latihan fisik (nafas dalam dan
bantal/kasur, cara sebelumnya (napas memukul bantal/kasur)
minum obat serta dalam, memukul 2. Minta klien untuk 2. Menilai kemampuan klien
9

cara verbal bantal, obat dan menjelaskan


( mengungkapkan, verbal memepragakan cara
meminta, menolak minum obat
dengan benar) 3. Minta klien untuk 3. Menilai kemampuan klien
menjeaskan dan
memperagakan cara
mengontrol PK secara
verbal ( mengungkapkan,
meminta, menolak
dengan benar)
4. Observasi sikap selama 4. Menlai kemampuan klien
memperagakan cara
mengontrol PK secara
fisik, obat, verbal
5. Observasi jadual kegiatan 5. Meniai kemampuan klien
harian
6. Beri reinforcement 6. Meningkatkan percaya
positif kepada klien diri klien
SP 4 : 1. Cara spiritual merupakan
Klien dapat Setelah …. x 1. Jelaskan definisi dari cara salah satu cara mengontrol
mengontrol pertemuan mengontrol perilaku kemarahan klien
perilaku kekerasan diharapkan klien kekerasan dengan cara
dengan cara dapat mengontrol spiritual
spiritual (berdoa, perilaku kekerasan 2. Jelaskan manfaat dari 2. Cara spiritual (berdoa,
sholat) dengan cara spiritual cara mengontrol perilaku sholat) dapat mengurangi
(berdoa, sholat) kekerasan secara spiritual keinginan klien melakukan
(berdoa, sholat) pada perilaku kekerasan.
klien.
10

3. Demonstrasikan cara 3. Memberikan gambaran


berdoa sesuai kepada klien cara
kepercayaan klien mengontrol PK dengan
(perawat terlebih dahulu) spiritual
4. Demonstrasikan secara 4. Memberi gambaran
bersama – sama cara kepada klien cara
mengontrol PK dengan mengontrol PK dengan
spiritual sesuai dengan spiritual
keyakinan klien
5. Beri kesempatan klien 5. Menilai kemampuan klien
untuk melakukan secara
mandiri cara berdoa
sesuai dengan keyakinan
klien.
6. Beri penguatan positif 6. Mendorong pengulangan
kepada klien perilaku yang positif dan
meningkatkan harga diri
klien
SP 4 :
Klien dapat Setelah …. x Bimbing klien untuk Memasukkan kegiatan untuk
memasukkan pertemuan memasukkan latihan mengontrol perilaku
latihan mengontrol diharapkan klien mengontrol perilaku kekerasan ke dalam jadwal
perilaku kekerasan dapat memasukkan kekerasan dengan latihan kegiatan harian merupakan
denganlatihan fisik, latihan mengontrol fisik, minum obat, cara upaya untuk membiasakan diri
minum obat cara perilaku kekerasan verbal dan spiritual ke dalam melatih mengaplikasikan
verbal dan spiritual dengan latihan fisik, jadwal kegiatan harian. latihan fisik, minum obat, cara
ke dalam jadwal minum obat, cara verbal dan spiritual saat klien
kegiatan harian. verbal dan spiritual marah.
11

ke dalam jadwal
kegiatan harian
SP 5 :
Klien dapat Setelah …. x 1. Minta klien untuk 1. Menilai kemampuan klien
mendemonstrasika pertemuan menjelaskan dan
n kembali latihan diharapkan klien memperagakan cara
fisik nafas dalam mampu mengevaluasi mengontrol PK fisik
dan memukul latihan fisik (nafas dalam dan
bantal/kasur, cara sebelumnya (napas memukul bantal/kasur)
minum obat, cara dalam dan memukul 2. Minta kklien untuk 2. Menilai kemampuan klien
verbal bantal), obat, verbal menjelaskan dan
( mengungkapkan, dan spiritual memperagakan cara
meminta, menolak minum obat dengan
dengan benar) dan prinsip 6 benar (jenis,
cara spiritual guna, dosis, frekuensi,
cara pemberian dan
kontinuitas minum obat)
3. Minta klien untuk 3. Menilai kemampuan klien
menjelaskan dan
memperagakan cara
mengontrol PK secara
verbal
( mengungkapkan,
meminta, menolak
dengan benar)
4. Minta klien untuk 4. Menilai kemampuan klien
menjelaskan dan
memperagakan cara
12

mengontrol PK dengan
spiritual(berdoa, sholat)
5. Observasi sikap selama 5. Menilai kemmpuan klien
memperaakan
mengontrol PK secara
fisik, obat, verbal dan
spiritual
6. Observasi jadual 6. Menilai kemampuan klien
kegiatan harian
7. Beri reinforcement 7. Meningkatkan percaya
positif kepada klien diri klien

SP 5 :
Klien mampu Setelah ….. x 1. Pantau pelaksanaan 1. Mengetahui perilaku yang
melakukan pertemuan jadwal kegiatan yang dilakukan klien
kegiatan secara diharapkan klien sudah disusun (latihan
mandiri mampu melakukan fisik nafas dalam dan
kegiatan secara memukul bantal, teratur
mandiri minum obat, secara
verbal, spiritual)
2. Berikan penguatan 2. Meningkatkan harga diri
terhadap perilaku klien klien
yang positif
3. Berikan penilaian 3. Mengetahui
kemampuan klien yang perkembangan
mandiri kemampuan klien dalam
melakukan kegiatan secara
mandiri.
13

SP 5 :
Klien dapat Setelah …. x 1. Pantau perkembangan 1. Memantau kemampuan
mengontrol pertemuan kemampuan klien dalam klien.
perilaku kekerasan diharapkan klien mengontrol perilaku
dapat mengontrol kekerasan (latihan fisik
perilaku kekerasan nafas dalam dan
memukul bantal, teratur
minum obat, secara
verbal dan kegiatan
spiritual)
2. Berikan penilaian pada 2. Mengetahui kemampuan
kemampuan klien dalam klien dalam mengontrol
mengontrol perilaku perilaku kekerasan
kekerasan
Perencanaan Keperawatan untuk Keluarga
SP 1 Keluarga :
Keluarga dapat Setelah …… x Diskusikan bersama Membantu keluarga dalam
mengungkapkan interaksi, keluarga keluarga tentang masalah- mengungkapkan perasaanya
masalah yang mampu masalah yang dialami
dirasakan dalam mengungkapkan selama merawat pasien
merawat pasien. masalah yang perilku kekerasan
dirasakan dalam
merawat pasien

.SP 1 Keluarga :
Keluarga mampu Setelah …. x 1. Jelaskan pengertian 1. Penjelasan kepada
mengerti dan interaksi, keluarga prilaku kekerasan keluarga tentang
memahami tentang mampu mengerti dan pengertian perilaku
14

pengertian, tanda memahami tentang kekerasan dapat


dan gejala, serta pengertian, tanda dan menambah pengetahuan
proses terjadinya gejala, serta proses keluarga tentang perilaku
perilaku kekerasan terjadinya perilaku kekerasan
kekerasan 2. Jelaskan tentang tanda 2. Penjelasan kepada
dan gejala prilaku keluarga tentang tanda dan
kekerasan gejala perilaku kekerasan
dapat menambah
pengetahuan keluarga
tentang perilaku kekerasan
3. Jelaskan proses 3. Penjelasan kepada
terjadinya perilaku keluarga tentang proses
kekerasan terjadinya perilaku
kekerasan dapat
menambah pengetahuan
keluarga tentang perilaku
kekerasan
SP 1 Keluarga :
Keluarga mampu Setelah ….. x 1. Jelaskan cara merawat 1. Penanganan yang tepat
menjelaskan cara interaksi, keluarga klien dengan PK : dapat membantu proses
merawat pasien mengerti tentang cara a. Merawat klien PK penyembuhan klien
dengan PK merawat pasien dengan cara fisik dengan PK
perilaku kekerasan (Napas dalam dan
memukul bantal)
b. Merawat klien PK
dengan minum obat
c. Merawat klien PK
dengan
15

verbal(meminta,men
olak dan
mengungkapkanmar
ah dengan baik)
d. Merawat klien PK
dengan spiritual
2. Beri pujian jika klien 2. Menghargai upaya
dapat melakukannya keluarga
dengan baik dalampembelajaran
SP 1 Keluarga :
Keluarga mampu Setelah …. x 1. Latih keluarga merawat 1. Meningkatkan kognitif
melatih satu cara interaksi, Keluarga PK dengan melakukan kelurga tentang tujuan
merawat PK mampu melatih satu kegiatan fisik (tarik kegiatan fisik
dengan melakukan cara merawat PK napas dalam dan
kegiatan fisik: tarik dengan melakukan pukulkasur dan bantal)
nafas dalam dan kegiatan fisik: tarik a. Jelaskan tujuan a. Meningkatkan kognitif
pukul kasur dan nafas dalam dan kegitan fisik napas keluarga tentang cara
bantal pukul kasur dan dalam dan pukul kegiatan fisik napas
bantal bantal dalam dan pukul bantal
b. Meningkatkan
b. Jelaskan cara psikomotor keluarga
kegiatan fisik napas
dalam dan pukul
bantal c. Meningkatkan
c. Demonstrasi cara psikomotor keluarga
kegiatan fisik napas
dalam dan memukul
bantal d. Menilai psikomotor
16

d. Bersama – sama klien


keluarga
mendemonstrasikan
cara kegiatan fisik
napas dalam dan
memukul bantal e. Menilai kemampuan
e. Minta keluarga untuk keluarga
mempraktekkan
secara mandiri cara
kegiatanfisik napas
dalam dan memukul
bantal 2. Menghargai upaya
2. Beri pujian kepada keluarga dalam
keluarga pembelajaran
3.
SP 1 Keluarga :
Keluarga mampu Setelah …..x interaksi Anjurkan keluarga Dukungan sosial dari keluarga
membimbing keluarga mampu, membantu pasien sesuai mempercepat proses
pasien melakukan membimbing pasien jadwal dan memberi pujian penyembuhan pasien
kegiatan yang melakukan kegiatan
sudah terjadwal yang sudah terjadwal
dan berikan pujian
SP 2 Keluarga :
Keluarga mampu Setelah ….x interaksi 1. Evaluasi kegiatan 1. Ketrampilan keluarga
merawat atau keluarga mampu, keluarga dalam merawat mempercepat proses
melatih pasien merawat dan melatih dan melatih pasien secara penyembuhan pasien
secara fisik (tarik pasien secara fisik fisik
napas dalam dan dan berikan pujian a. Tarik nafas dalam
17

memukul bantal) b. Pukul kasur dan


bantal
2. Berikan pujian kepada 2. Pujian kepada keluarga
keluarga dapat memotivasi keluarga
SP 2 Keluarga :
Keluarga mampu Setelah …..x 1. Jelaskan jenis, kegunaan, 1. Jenis : agar keluarga
mengetahui 6 benar interaksi keluarga serta dosis obat. lebih mengenali jenis
cara memberikan mampu mengetahui 6 obat yang dikonsumsi
obat benar cara dirinya.
memberikan obat Kegunaan : agar keluarga
mengetahui manfaat dari
obat yang diprogramkan
Dosis : agar keluarga
memahami dosis yang
diberikan.
2. Jelaskan frekuensi, cara 2. Keluarga memahami
pemberian dan frekuensi, cara
kontinuitas minum obat. pemberian dan
kontinuitas minum obat
yang diprogramkan
3. Demonstrasikan pada 3. Memberikan gambaran
keluarga cara awal dalam program
membimbing klien untuk yang disusun untuk klien
teratur minum obat
sesuai dengan prinsip 6
benar
4. Demonstrasikan secara 4. Mensukseskan program
bersama-sama dengan pengobatan klien
18

keluarga cara
membimbing klien untuk
teratur minum obat
dengan prinsip 6 benar
5. Beri kesempatan pada 5. Mensukseskan program
keluarga untuk pengobatan klien
melakukan secara
mandiri cara
membimbing klien untuk
teratur minum obat
dengan prinsip 6 benar.
6. Beri reinforcement 6. Meningkatkan
positif pada keluarga kepercayaan diri
keluarga
SP 2 Keluarga :
Keluarga mampu Setelah ……x 1. Jelaskan kepada keluarga 1. Meningkatkan kognitif
memberikan/ interaksi diharapkan tujuan tentang pentingnya keluarga
membimbing keluarga mampu membimbing klien dalam
meminum obat memberikan/ teratur minum obat.
membimbing 2. Jelaskan pada keluarga 2. Meningkatkan kognitif
meminum obat cara membimbing klien keluarga
untuk teratur minum obat
3. Jelaskan kepada keluarga 3. Meningkatkan psikomotor
tentang akibat dari keluarga dalam
apabila klien tidak minum memberikan obat.
secara teratur.
4. =Berikan penguatan 4. Meningkatkan semangat
positif pada keluarga positif keluarga agar tetap
19

membimbing klien dalam


mengatasi halusinasinya.
SP 2 Keluarga : SP 2 Keluarga:
Keluarga mampu Setelah ….x interaksi 1. Anjurkan keluarga 1. Dukungan sosial dari
membantu pasien diharapkan keluarga membantu pasien keluarga mempercepat
melakukan mampu membantu melakukan kegiatan proses penyembuhan
kegiatan sesuai pasien melakukan sesuai jadwal pasien
jadwal kegiatan sesuai 2. Anjurkan keluarga untuk 2. Pujian dari keluarga akan
jadwal memberikan pujian memotivasi pasien untuk
kepada pasien ketika memasukan dalam jadwal
pasien dapat melakukan kegiatan
kegiatan sesuai jadwal
yang dibuat.
SP 3 Keluarga
Keluarga mampu Setelah ……x 1. Evaluasi kegiatan 1. Ketrampilan keluarga
merawat/melatih interaksi diharapkan keluarga dalam merawat mempercepat proses
pasien melakukan keluarga mampu dan melatih pasien secara penyembuhan pasien
kegiatan fisik dan merawat/melatih fisik
memberikan obat pasien melakukan a. Tarik nafas dalam
serta memberikan kegiatan fisik dan sebanyak 5 kali
pujian memberikan obat b. Pukul kasur dan
serta memberikan bantal 5 kali
pujian c. Memberikan obat
2. Berikan pujian kepada 2. Pujian kepada keluarga
keluarga dapat memotivasi keluarga

SP 3 Keluarga :
Keluarga mampu Setelah …….x Latih keluarga cara Dukungan keluarga dan
20

membimbing interaksi diharapkan membimbing: cara bicara lingkungan mempercepat


pasien cara bicara keluarga mampu yang baik: proses penyembuhan pasien
yang baik membimbing pasien a. Jelaskan tujuan cara a. Meningkatkan kognitif
cara bicara yang baik berbicara yang baik keluarga
b. Jelaskan cara berbicara b. Meningkatkan kognitif
yang baik keluarga
c. Demonstrasikan cara c. Meningkatkan psikomotor
berbicara yang baik keluarga
(perawat terlebih dahulu)
d. Demonstrasikan secara d. Meningkatkan psikomotor
bersama-sama keluarga keluarga
cara membimbing klien
untuk berbicara dengan
baik
e. Beri kesempatan keluarga e. Meningkatkan
secara mandiri cara kemampuan keluarga
membimbing klien untuk dalam merawat klien
berbicara dengan baik.
f. Berikan pujan kepada f. Menghargai upaya
keluarga. keluarga dalam
pembelajaran
SP 3 Keluarga :
Keluarga mampu Setelah ……x Latih keluarga cara
membimbing klien interaksi diharapkan membimbingklien untuk
untuk melakukan keluarga mampu melakukan kegiatan
kegiatan spiritual membimbing klien spiritual
untuk melakukan a. Jelaskan tujuan kegiatan a. Meningkatkan kognitif
kegiatan spiritual spiritual keluarga
21

b. Jelaskan cara melakukan b. Meningkatkan kognitif


kegiatan spiritual yang keluarga
baik
c. Demonstrasikan terlebih c. Meningkatkan psikomotor
dahulu cara membimbing keluarga
klien untuk melakukan
kegiatan spiritual
(perawat dahulu)
d. Lakukan secara bersama- d. Meningkatkan psikomotor
sama dengan keluarga keluarga
cara membimbing klien
untuk melakukan
kegiatan spiritual
e. Keluarga secara mandiri e. Meningkatkan
mendemonstrasikan kemampuan keluarga
secara langsung kepada dalam merawat klien
klien melakukan kegiatan dengan PK
spiritual sesuai dengan
keyakinan klien
f. Berikan pujan kepada f. Menghargai upaya
keluarga. keluarga dalam
pembelajaran
SP 3 Keluarga :
Keluarga mampu Setelah …….x 1. Anjurkan keluarga 1. Dukungan sosial dari
membantu pasien interaksi diharapkan membantu pasien keluarga mempercepat
melakukan keluarga mampu melakukan kegiatan proses penyembuhan
kegiatan sesuai membantu pasien sesuai jadwal pasien
jadwal melakukan kegiatan 2. Anjurkan keluarga untuk 2. Pujian dari keluarga akan
22

sesuai jadwal memberikan pujian memotivasi pasien untuk


kepada pasien ketika melakukan kegiatan yang
pasien dapat melakukan terdapat didalam jadwal
kegiatan sesuai jadwal
yang dibuat.
SP 4 Keluarga :
Keluarga mampu Setelah …….x 1. Evaluasi kegiatan 1. Ketrampilan keluarga
merawat/melatih interaksi diharapkan keluarga dalam merawat mempercepat proses
pasien melakukan keluarga mampu dan melatih pasien secara penyembuhan pasien
kegiatan fisik dan merawat/melatih fisik
memberikan obat, pasien melakukan a. Tarik nafas dalam
bicara yang baik, kegiatan fisik dan sebanyak 5 kali
kegiatan spiritual memberikan obat, b. Pukul kasur dan
serta memberikan bicara yang baik, bantal 5 kali
pujian kegiatan spiritual c. Memberikan obat (6
serta memberikan benar obat: jenis,
pujian guna,dosis,
frekwensi,cara,
kontinuitas minum
obat)
d. Bicara yang baik
(Bicara dengan pelan-
pelan dan dengan
nada yang rendah,
Berbicara dengan
sopan)
e. Kegiatan spiritual
(Bimbing pasien
23

berdoa, Bimbing
pasien untuk pergi ke
gereja)
2. Berikan pujian kepada 2. Pujian kepada keluarga
keluarga dapat memotivasi keluarga
SP 4 Keluarga :
Keluarga dapat Setelah …..x 1. Jelaskan follow up 1. Menentukan tindakan
memahami follow interaksi diharapkan (catatan perkembangan) selanjutnya
up ke RSJ/PKN, keluarga dapat klien ke RSJ/PKM
tanda kambuh, memahami follow up 2. Jelaskan tanda-tanda 2. Meningkatkan kognitif
rujukan ke RSJ/PKN, tanda kambuh selama keluarga selama merawat
kambuh, rujukan perawatan klien di klien dengan PK.
rumah :
a. Muka marah dan
tegang
b. Tatapan mata tajam
c. Mengatup rahang
d. Marah tanpa sebab
e. Bicara kasar
f. Mengepalkan tangan
g. Merusak barang dan
benda
3. Segera hubungi 3. Memperoleh penanganan
pelayanan kesehatan lebih lanjut, cepat dan
terdekat bila ada gejala- tepat.
gejala di atas (rujukan)
SP 4 Keluarga
Keluarga mampu Setelah ……x 1. Anjurkan keluarga 1. Dukungan sosial dari
24

membantu pasien interaksi diharapkan membantu pasien keluarga mempercepat


melakukan keluarga mampu melakukan kegiatan proses penyembuhan
kegiatan sesuai membantu pasien sesuai jadwal pasien
jadwal melakukan kegiatan 2. Anjurkan keluarga untuk 2. Pujian dari keluarga akan
sesuai jadwal memberikan pujian memotivasi pasien untuk
kepada pasien ketika melakukan kegiatan yang
pasien dapat melakukan terdapat didalam jadwal
kegiatan sesuai jadwal
yang dibuat.
SP 5 Keluarga : 1. Ketrampilan keluarga
Keluarga mampu Setelah ….. x 1. Evaluasi kegiatan mempercepat proses
merawat/melatih interaksi diharapkan keluarga dalam merawat penyembuhan pasien
pasien dengan keluarga mampu dan melatih pasien secara
latihan fisik, merawat/melatih fisik
memberikan obat, pasien dengan latihan a. Tarik nafas dalam
latihan bicara yang fisik, memberikan sebanyak 5 kali
baik, kegiatan obat, verbal, kegiatan b. Pukul kasur dan
spiritual dan folow spiritual dan folow bantal 5 kali
up serta upserta memberikan c. Memberikan obat (6
memberikan pujian benar obat: jenis,
pujian.pada pasien guna,dosis,
frekwensi,cara,
kontinuitas minum
obat)
d. Verbal (meminta,
mengungkapkan
marah dengan benar,
dan menolak dengan
25

benar)
e. Kegiatan spiritual 2.
(Bimbing pasien
berdoa, Bimbing
pasien untuk pergi ke
gereja)
f. Jelaskan follow up ke
RSJ/PKN, tanda
kambuh, rujukan
(Klien
memperhatikan
perilaku yang
membahayakan
dirinya dan orang
lain)
2. Berikan pujian kepada 2. Pujian kepada keluarga
keluarga dapat memotivasi keluarga

SP 5 Keluarga :
Keluarga mampu Setelah ….x interaksi Nilai kemampuan keluarga Untuk mengetahui
merawat pasien diharapkan keluarga merawat pasien PK kemampuan keluarga dalam
mampu merawat merawat
pasien
SP 5 Keluarga :
Keluarga mampu Setelah ……x Nilai kemampuan keluarga Untuk mengetahui
membawa pasien interaksi diharapkan melakukan kontrol ke kemampuan melakukan
kontrol ke keluarga mampu RSJ/PKM kontrol ke RSJ/PKM
RSJ/PKM membawa pasien
26

kontrol ke RSJ/PKM
STRATEGI PELAKSANAAN PERAWATAN

PASIEN PERILAKU KEKERASAN (SP 1)

A. Identitas Pasien

Nama : Nn. H

Umur : 24 tahun

B. Masalah Keperawatan : Perilaku Kekerasan

C. Pertemuan ke :1

D. Waktu : 9 April 2021 jam 10.30-11.15 WIB

E. Proses Keperawatan

1. Kondisi pasien

Data subyektif:

Klien mengatakan masuk ke RSJ karena mengamuk pada ibunya. Klien

mengatakan minta dibelikan iPhone tapi tidak dibelikan sehingga klien

kesal dan marah. Klien membanting piring dan barang-barang lain di

rumah. Klien mengatakan sebelumnya tidak pernah seperti ini tapi

semenjak orangtuanya di PHK apa yang diminta klien tidak dituruti

sehingga klien kesal.

Data obyektif:

- Klien tampak tegang saat bercerita

- Mata tampak melotot dan pandangan tajam

- Nada suara tinggi, tangan mengepal

- Napas terlihat cepat saat bercerita

27
28

2. Diagnosis

Perilaku kekerasan

3. SP ke 1 pasien

Mengidentifikasi penyebab, tanda gejala, perilaku kekerasan yang

dilakukan dan akibatnya. Menjelaskan cara mengontrol perilaku

kekerasan dengan cara fisik, obat, verbal dan spiritual. Latihan cara

mengontrol perilaku kekerasan secara fisik: tarik napas dalam dan

memukul kasur/bantal. Membimbing pasien untuk memasukkan pada

jadwal kegiatan.

4. Rencana Tindakan Keperawatan

a. Bina hubungan saling percaya

b. Identifikasi penyebab perilaku kekerasan klien

c. Identifikasi tanda gejala perilaku kekerasan yang dilakukan klien

d. Identifikasi akibat perilaku kekerasan yang dilakukan klien

e. Jelaskan 4 cara mengontrol perilaku kekerasan: cara fisik (napas dalam

dan memukul bantal/kasur), dengan obat, secara verbal dan spiritual

f. Minta klien menjelaskan kembali 4 cara mengontrol perilaku

kekerasan

g. Beri renforcement positif

h. Jelasakan definisi napas dalam dan memukul bantal/kasur

i. Jelaskan tujuan napas dalam dan memukul bantal/kasur

j. Demonstrasikan cara napas dalam dan memukul bantal/kasur


29

k. Demonstrasikan bersama-sama dengan klien cara napas dalam dan

memukul bantal/kasur

l. Beri kesempatan klien melakukan cara napas dalam dan memukul

bantal/kasur

m. Beri reinforcement positif pada klien

n. Bimbing klien memasukkan ke dalam jadwal harian

F. Strategi Komunikasi dan Pelaksanaan

1. Fase Pra Interaksi

a. Verifikasi data

b. Persiapan alat:

- Bantal

- Jadwal harian

- Alat tulis

c. Persiapan diri perawat

d. Mencuci tangan

2. Fase orientasi

a. Salam terapeutik

“Selamat pagi Mbak, boleh saya duduk di sini?terima kasih.

perkenalkan saya Risa biasa dipanggil Risa. Saya mahasiswa dari

STIKES Bethesda yang akan merawat bapak hari ini. Nama mbak

siapa? Suka dipanggil apa? Baik mulai sekarang saya panggil mbak

Han ya”
30

b. Evaluasi/Validasi

“Bagaimana perasaan mbak Han saat ini? Saya lihat mbak Han

tampak kesal, apa yang membuat mbak Han kesal? Sudah berapa lama

mbak Han ada di sini?”

c. Kontrak

Topik:

“Baiklah kalau begiatu bagaimana kalau kita ngobrol-ngobrol tentang

hal-hal yang membuat mbak Han kesal dan cara mengatasinya? Setuju

ya?”

Tempat:

“Mau di mana ngobrolnya, di sini saja? Baiklah”

Waktu:

“Mbak Han mau ngobrol berapa lama dengan saya? Baiklah 15 menit

ya mbak?”

3. Fase kerja

“Nah sekarang coba mbak Han ceritakan apa yang membuat mbak Han

merasa kesal, Apakah sebelumnya mbak Han juga sering marah-marah?”

“Kalau mbak Han kesal/marah apa yang mbak Han rasakan? Apakah

berdebar-debar, ingin mengamuk?”

“Lalu apa akibatnya saat mbak Han marah dan membanting sesuatu?

Piring pecah, barang-barang rusak, lalu apalagi? Nah dengan cara seperti
31

itu apakah kesal mbak Han berkurang? Tidak kan? Menurut mbak Han

akibat marah bapak itu baik atau tidak?”

“Kalau begitu sekarang saya ajari cara mengontrol marah ya mbak. Jadi

ada 4 cara mengontrol marah yaitu dengan cara napas dalam dan pukul

bantal/kasur, dengan minum obat teratur, secara verbal (meminta,

menolak dan marah dengan baik), dan berdoa”

“Coba sekarang mbak Han sebutkan lagi 4 cara tadi. Bagus sekali, mbak

Han benar ya”

“Sekarang saya ajari 1 cara dulu ya, yaitu napas dalam dan pukul

bantal/kasur. Jadi napas dalam dan pukul bantal itu bisa untuk

mengurangi rasa marah. Caranya seperti ini: kalau mbak Han merasa mau

marah coba mbak Han duduk dengan rileks. Ambil napas dalam-dalam

dari hidung…tahan sebentar…lalu hembuskan pelan-pelan melalui mulut.

Ulangi sampai rasa kesal/marahnya berkurang”

“Ayo mbak kita coba bersama-sama, tarik napas dari hidung…tahan

sebentar…hembuskan pelan-pelan lewat mulut. Wah bagus sekali, mbak

Han bisa melakukannya”

“Sekarang coba mbak Han lakukan sendiri, Bagus sekali”.

“Selain napas dalam tadi mbak Han juga bisa mengurangi marah dengan

pukul bantal/kasur. Caranya kalau mbak Han merasa kesal, ambil

bantal/sesuatu yang lain yang empuk misalnya boneka juga boleh lalu

dipukul-pukul sambil meluapkan rasa marahnya”

“Mari kita coba bersama, bagus, seperti itu ya mbak”


32

“Sekarang mbak Han lakukan sendiri ya. Wah bagus sekali”

“Mbak Han tadi sudah belajar cara mengontrol marah yang pertama dan

sudah bisa melakukannya. Jadi nanti kalau mbak Han merasa kesal bisa

melakukannya cara itu ya. Supaya terbiasa mbak Han harus

melakukannya secara rutin”

“Sekarang kita tulis di jadwal kegiatan harian ya Pak”.

4. Fase Terminasi

a. Evaluasi Subyektif

“Bagaimana mbak perasaannya setelah kita ngobrol dan berlatih cara

mengontrol marah? Senang dan lega ya”.

b. Evaluasi Obyektif

“Coba mbak Han sebutkan lagi apa yang membuat mbak Han kesal,

lalu cara mengatasinya bagaimana, apa yang akan mbak Han lakukan

bila marah itu muncul”

“Wah benar sekali, mbak Han masih ingat semuanya ya”

c. Rencana Tindak Lanjut

“Bagaimana kalau kegiatan ini rutin dilakukan 5 kali dalam sehari?

Setuju ya. Kita akan tulis di jadwal kegiatan harian mbak Han”.

d. Kontrak yang akan datang

Topik:

“Nah mbak tadi baru 1 cara yang kita praktikkan untuk mengurangi

marah. Masih ada cara yang ke 2 yaitu minum obat. Bagaiman kalau
33

besok kita lihat dulu apakah cara 1 sudah dilakukan dan belajar cara

mengontrol marah yang ke 2? Setuju ya”.

Tempat:

“Mau bertemu dan ngobrol dimana besok, di sini lagi ya?”

Waktu:

“Besok mbak Han mau kita bertemu jam berapa? Jam 10 ya? Baik”

“Kalau begitu sekarang mbak Han silahkan istirahat ya, selamat

siang”
ANALISA PROSES INTERAKSI

(API)

Nama Klien : Nn. H


Usia : 24 tahun
Status Interaksi : Pertemuan ke 1 (fase orientasi, kerja dan terminasi)
Lingkungan : Interaksi dilakukan di ruang Anggrek (ruang

pertemuan pasien). Situasi ruangan tenang dan tidak

berisik. Klien dan perawat duduk berhadapan


Deskripsi pasien : Klien terlihat rapi, klien dapat berkomunikasi dengan

baik, klien antusias menceritakan masalahnya.


Tujuan : SP 1 Perilaku Kekerasan

1. Mbak H dapat mengidentifikasi penyebab

perilaku kekerasan, tanda gejala, dan akibat

perilaku kekerasan

2. Mbak H dapat menyebutkan 4 cara mengontrol

perilaku kekerasan

3. Mbak H dapat melakukan cara mengontrol

perilaku kekerasan dengan napas dalam dan

pukul bantal

4. Mbak H dapat memasukkan kegiatan dalam

jadwal harian.
Identitas Mahasiswa : Risa Setia Ismandani

NIM 2004058
Waktu : Kamis, 8 April 2021

Jam 15.30 – 15.45 WIB

34
Komunikasi Non Analisa Berpusat Analisa Berpusat
Komunikasi Verbal Rasional
Verbal pada Perawat pada Pasien
P: Selamat pagi Mbak H, boleh P: menjaga kontak Berharap pasien Pasien mau diajak Bina hubungan saling
saya duduk di sini? mata mau diajak komunikasi pecaya
komunikasi
K: ya, boleh K: sedikit acuh, Berharap pasien Pasien mau diajak Identifikasi apakah klien
sambil bermain menerima kehadiran komunikasi mau diajak komunikasi
pulpen perawat
P: Bagaimana perasaan mbak H P: menjaga kontak Berharap pasien Pasien mau Mengevaluasi gejala
saat ini mata tidak marah mengungkapkan
perasaannya
K: Anyel, mangkel pengen K: tampak tegang Berharap pasien Pasien mau
ngamuk tidak marah mengungkapkan
perasaannya
P: Apakah yang membuat mbak P: menjaga kontak Berharap apayang Pasien mau menjawab Validasi masalah klien
H anyel dan pengen ngamuk? mata ditanyakan dijawab
K: Minta iPhone tapi K: kontak mata Pertanyaan perawat Pasien mau menjawab
Klien mengungkapkan
tidakdibelikan terjaga diterima dengan
masalah
baik
P: Baiklah Mbak, bagaimana P: Menjaga kontak Berharap pasien Pasien setuju
kalau sekarang kita ngobrol mata setuju
Kontrak waktu, topic
tentang masalah mbak dan cara
yang sudah dibuat
mengatasinya?

K: Ya mau. K: Menatap perawat Berharap pasien Pasien setuju Kontrak waktu, topic
menerima yang sudah dibuat

35
36

Komunikasi Non Analisa Berpusat Analisa Berpusat


Komunikasi Verbal Rasional
Verbal pada Perawat pada Pasien
P: Mau ngobrol di mana, berapa P: Menjaga kontak Berharap pasien Kontrak waktu, topic
Pasien setuju
lama? mata menerima yang sudah dibuat
K: kontak mata Berharap pasien Kontrak waktu, topic
K: Disini saja, 15 menit Pasien setuju
terjaga menerima yang sudah dibuat
P: Baik, sekarang coba mbak P: Menjaga kontak Berharap pasien Pasien menjawab Mengidentifikasi
Han ceritakan apa yang mata kooperatif pertanyan perawat penyebab masalah
membuat mbak Han merasa pasien
kesal, Apakah sebelumnya
mbak Han juga sering marah-
marah?”

K: Saya minta iPhone tapi tidak K: Antusias, Berharap pasien Pasien Mengidentifikasi
dibelikan, padahal dulu apa menggebu-gebu tidak marah/ngamuk mengungkapkan penyebab masalah k
yang saya minta selalu dituruti perasaannya pasien
orang tua
P: Kalau mbak H kesal/marah P: Menjaga kontak Berharap pasien Pasien Mengidentifikasi
apa yang mbak H rasakan? mata tidak marah/ngamuk mengungkapkan penyebab masalah
perasaannya pasien
K: Seseg, pengen ngamuk K: Antusias, Berharap pasien Pasien Mengidentifikasi
membanting piring menggebu-gebu tidak marah/ngamuk mengungkapkan perasaan pasien
perasaannya
P: Lalu apa akibatnya saat mbak P: Menjaga kontak Berharap pasien Pasien Diskusi akibat perilaku
H marah dan membanting mata tidak marah/ngamuk mengungkapkan pasien
sesuatu? perasaannya
K: Piring pecah, rusak, ga punya K: Antusias, Berharap pasien Pasien Mengidentifikasi akibat
37

Komunikasi Non Analisa Berpusat Analisa Berpusat


Komunikasi Verbal Rasional
Verbal pada Perawat pada Pasien
menggebu-gebu tidak marah/ngamuk mengungkapkan perilaku pasien
piring
perasaannya
P: Menurut mbak H baik tidak P: Menjaga kontak Berharap pasien Pasien Mengidentifikasi
yang mbak lakukan? mata tidak marah/ngamuk mengungkapkan dampak perilaku pasien
perasaannya
K: Tidak K: Tatapan mata Berharap pasien Pasien
tajam tidak marah/ngamuk mengungkapkan
perasaannya
P: Sekarang saya ajari cara P: Menjaga kontak Berharap pasien Pasien kooperatif Memberikan
mengontrol marah ya mbak. mata menerima hal yang pengetahuan cara
Jadi ada 4 cara mengontrol diajarkan mengontrol perilaku
marah yaitu dengan cara napas kekerasan
dalam dan pukul bantal/kasur,
dengan minum obat teratur,
secara verbal (meminta,
menolak dan marah dengan
baik), dan berdoa
K: Kontak mata Berharap pasien Pasien kooperatif Persetujuan pasien
terjaga, menerima hal yang memudahkan perawat
K: Ya
memperhatikan diajarkan menyampaikan
tujuannya
P: Coba sebutkan lagi 4 cara P: Menjaga kontak Berharap pasien bisa Pasien kooperatif Evaluasi hal yang
tadi? mata,dan bersabar menyebutkan ulang diajarkan
K: Tarik napas dalam dan pukul K: Antusias Berharap jawaban Pasien mampu Mengetahui kemampuan
bantal/kasur, minum obat pasien benar menyebutkan ulang klien
38

Komunikasi Non Analisa Berpusat Analisa Berpusat


Komunikasi Verbal Rasional
Verbal pada Perawat pada Pasien
teratur, meminta, menolak dan
marah dengan baik, dan berdoa
P: Bagus sekali, benar semua ya Berharap dapat Meningkatkan percaya
P: Bersemangat Pasien kooperatif
mbak. memotivasi pasien diri pasien
Berharap dapat Meningkatkan percaya
K: - K: Tersenyum Pasien kooperatif
memotivasi pasien diri pasien
P: Sekarang kita belajar cara P: Menjaga kontak Berharap pasien tidak Pasien masih mau
napas dalam dan pukul bantal mata dan bosan memperhatikan
dulu. Caranya seperti ini tarik komunikasi
napas dalam dari hidung…tahan
sebentar…lalu hembuskan lewat
mulut. Yuk coba kita lakukan
sama-sama
K: Begini mbak? K: Mempraktikkan Berharap pasien bisa Pasien bisa Mengevaluasi kemampuan
melakukan apa yang pasien
diajarkan
P: Ya benar sekali. P: Menjaga kontak Berharap pasien Pasien bisa Mengevaluasi kemampuan
Coba sekarang mbak H sendiri mata dan masih bersemangat melakukan apa yang pasien
komunikasi diajarkan
K: Ya K: Kontak mata Berharap pasien Pasien bisa Mengevaluasi kemampuan
terjaga, kooperatif masih bersemangat melakukan apa yang pasien
diajarkan
P: Wah bagus, sudah bisa yaa. P: Menjaga kontak Berharap pasien Pasien bisa Mengevaluasi kemampuan
Sekarang cara pukul bantal. mata dan masih bersemangat melakukan apa yang pasien
Jadi saat mbak H mau marah komunikasi diajarkan
39

Komunikasi Non Analisa Berpusat Analisa Berpusat


Komunikasi Verbal Rasional
Verbal pada Perawat pada Pasien
ambil bantal/boneka, intinya
sesuatu yang empuk supaya
tidak melukai. Lalu pukul-pukul
sambil meluapkan marahnya.
Contohnya seperti ini.
Coba sekarang kita lakukan
bersama ya.
K: Ya K: Kontak mata Berharap pasien Pasien bisa Mengevaluasi kemampuan
terjaga, kooperatif masih bersemangat melakukan apa yang pasien
diajarkan
P: Nah benar begitu. P: Menjaga kontak Berharap pasien Pasien bisa Mengevaluasi kemampuan
Coba sekarang mbak H lakukan mata dan masih bersemangat melakukan apa yang pasien
sendiri komunikasi diajarkan
K: Begini mbak K: Kontak mata Berharap pasien Pasien bisa Mengevaluasi kemampuan
terjaga, kooperatif masih bersemangat melakukan apa yang pasien
diajarkan
P: Ya benar sekali. P: Bersemangat Berharap pujian bisa Pasien bersemangat Meningkatkan motivasi
meningkatkan rasa pasien
percaya diri pasien
P: Nah itu tadi cara yang P: Menjaga kontak Berharap pasien Pasien mau Memasukkan dalam
pertama, sekarang kita mata menyetujui melakukan sesuai jadwal sebagai pengingat
masukkan dalam jadwalya, jadwal pasien agar kegiatan rutin
Setiap kali melakukan di tulis di dilakukan
sini.
K: Ya mbak K: Kontak mata Berharap pasien Pasien mau Memasukkan dalam
terjaga, kooperatif masih bersemangat melakukan sesuai jadwal sebagai pengingat
40

Komunikasi Non Analisa Berpusat Analisa Berpusat


Komunikasi Verbal Rasional
Verbal pada Perawat pada Pasien
jadwal pasien agar kegiatan rutin
dilakukan
P: Bagaimana perasaannya P: Menjaga kontak Berharap kehadiran Pasien Evaluasi perasaan pasien
setelah kita ngobrol tadi mbak? mata perawat bisa mengungkapkan setelah tindakan
mengurangi rasa marah berkurang
marah pasien
K: Senang, lega, g begitu anyel K: Tampak relaks Berharap kehadiran Pasien tidak marah Evaluasi perasaan pasien
lagi perawat bisa dan mengamuk setelah tindakan
mengurangi rasa
marah pasien
P: Nah kegiatan ini coba rutin P: Menjaga kontak Berharap jadwal yang Pasien rutin Kegiatan yang dilakukan
dilakukan ya misalanya 5 kali mata dibuat dilaksanakan melakukan kegiatan secara rutin akan membuat
sehari, supaya pada saat marah pasien sesuai jadwal pasien terbiasa melakukan
munculmbakH sudah terbiasa tanpa harus dibimbing
melakukannya.
K: Yaa K: Tampak relaks Berharap jadwal yang Pasien rutin Kegiatan yang dilakukan
dibuat dilaksanakan melakukan kegiatan secara rutin akan membuat
pasien sesuai jadwal pasien terbiasa melakukan
tanpa harus dibimbing
P: Besok kite bertemu dan P: Menjaga kontak Berharap pasien Pasien menerima Melanjutkan rencana
ngobrol lagi ya mbak. Nanti kita mata masih mau bertemu kehadiran perawat kegiatan berikutnya
lihat apakah jadwalnya sudah perawat
dilakukan dan belajar cara yang
ke 2 yaitu minum obat.
Mau bertemu di mana, dan jam
berapa?
41

Komunikasi Non Analisa Berpusat Analisa Berpusat


Komunikasi Verbal Rasional
Verbal pada Perawat pada Pasien
K: antusias Berharap pasien tidak Pasien datang tepat Kontrak kegiatan
K: Ya, di sini lagi saja mbak.
bosan waktu selanjutnya agar rencana
Jam 1 siang.
dapat dilakukan
P: Baiklah, sampai bertemu P: Menjaga kontak Berharap pasien Pasien datang tepat Mengakhiri pertemuan
besok ya. Sekarang mbak H mata datang sesuai kontrak waktu saat ini
istirahat. waktu
CATATAN PERAWATAN
PADA KLIEN PERILAKU KEKERASAN

Hari/Tangga Diagnosa Paraf,


No. Implementasi Evaluasi Keperawatan
l, Jam Keperawatan Nama
1. Kamis, 8 Perilaku SP 1 S : S:
April 2021 Kekerasan a. Membina hubungan saling percaya - Klien mengatakan lega bisa
15.30 WIB - Memberi salam, perkenalan mengungkapkan rasa marahnya
b. Mengidentifikasi penyebab perilaku - Klien mengatakan mengerti cara
kekerasan klien mengontrol perilaku kekerasan
c. Mengidentifikasi tanda gejala - Klien mengatakan sudah bisa
perilaku kekerasan yang dilakukan cara napas dalam dan pukul
klien bantal
Risa
d. Mengidentifikasi akibat perilaku - Klien mengatakan akan rutin
kekerasan yang dilakukan klien melakukannya
e. Menjelaskan 4 cara mengontrol
perilaku kekerasan: cara fisik (napas O:
dalam dan memukul bantal/kasur), - Klien dapat menyebutkan 4 cara
dengan obat, secara verbal dan mengontrol perilaku kekerasan
spiritual - Klien dapat mempraktikkan cara
f. Meminta klien menjelaskan kembali napas dalam dan pukul bantal
4 cara mengontrol perilaku
kekerasan A:
g. Memberi renforcement positif Perilaku kekerasan terkontrol, klien
h. Menjelasakan definisi napas dalam mampu melakukan SP 1
dan memukul bantal/kasur
i. Menjelaskan tujuan napas dalam dan
memukul bantal/kasur

42
43

j. Mendemonstrasikan cara napas P :


dalam dan memukul bantal/kasur
k. Mendemonstrasikan bersama-sama - Klien :
dengan klien cara napas dalam dan Anjurkan rutin melakukan
memukul bantal/kasur kegiatan napas dalam dan pukul
l. Memberi kesempatan klien bantal dan menuliskannya
melakukan cara napas dalam dan dalam jadwal harian
memukul bantal/kasur - Perawat :
m. Memberi reinforcement positif pada Lanjutkan SP 2:
klien
n. Membimbing klien memasukkan ke
dalam jadwal harian

Anda mungkin juga menyukai