Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM KOMUNIKASI DIGITAL

“Sampling Sinyal”

Nama Praktikan:
Hanif Mahfuzzalfi (191331047)

Nama Instruktur :
Slameta, S.T.,M.Eng.
Griffani Megiyanto Rahmatullah, S.ST.,MT.

Tanggal praktik : 31 Maret 2021


Tanggal pengumpulan : 6 April 2021

PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
I. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat menyampling sinyal kontinu ke diskrit dalam pengolahan
sinyal analog ke Digital
2. Diharapkan mampu menuliskan program sederhana pada aplikasi octave

II. LANDASAN TEORI


Proses sampling merupakan proses mengubah sinyal analog yang berbentuk
sinyal waktu kontinu menjadi sinyal waktu diskrit. Untuk mendapatkan sinyal waktu
diskrit yang mampu mewakili sifat sinyal aslinya, proses sampling harus memenuhi
syarat Nyquist. Apabila proses sampling tidak sesuai dengan syarat Nyquist maka akan
terjadi aliasing sinyal. Aliasing merupakan proses dimana sinyal waktu diskrit yang
dihasilkan memiliki frekuensi yang berbeda dengan sinyal aslinya sehingga tidak
mewakili sifat sinyal aslinya.

Gambar 1. Aliasing Sinyal

Syarat Nyquist : fs > 2 fi


Dimana:
fs = frekuensi sinyal sampling
fi = frekuensi sinyal informasi yanga kan disampel

Pada sebuah sinyal analog seperti sinusoidal, frekuensi berasal dari frekuensi
informasi dibagi dengan frekuensi sampling. Secara matematis dapat ditulisakan sebagai
berikut:

(x1) = A sin (2π f t) → f = fi/fs


Dengan:
f = Frekuensi
fi = Frekuensi Informasi
fs = Frekuensi Sampling
Karena f = 1/T maka dapat dituliskan bahwa fs = 1/Ts
Dengan Ts = Periode Sampling.
Misalkan terdapat sebuah sinyal sinusoida dengan A = 3 dan f = 2 Hz. Seperti
gambar 2. Kemudian disampling menggunakan 20 fs maka gambarsinyal samplingnya
adalah seperti pada gambar 3.

Gambar 2. Sinyal Sinusoida Sebelum Disampling.

Gambar 3. Sinyal hasil sampling 20 fs.

III. ALAT DAN BAHAN


1. PC/LAPTOP
2. SOFTWARE OCTAVE

IV. LANGKAH KERJA


1. Buka aplikasi octave yang telah terinstall pada pc/laptop
2. Buatlah program script sesuai dengan instruksi :
clc;
clear all;
close all;

#fungsi untuk menghitung nilai sinyal


function signal=get_signal(frequency,axis)
signal=sin(2*pi*frequency*axis);
endfunction

#F akan berfungsi nanti sebagai 1/F pada define nilai t


F=100e3;

#Jumlah gelombang yang ditampilkan


n_cycles=1;

#Frekuensi sinyal analog dalam 1 detik


analog_frequency=1;

#1/F menunjukkan nilai penambah untuk setiap stepnya


#n_cycles/analog_frequency menunjukkan batas akhir penambahan setiap nilai t
t=[0:1/F:n_cycles/analog_frequency];

#menghitung setiap nilai sinyal dengan frekuensi dan waktu yang sudah ditetapkan
analog_signal=get_signal(analog_frequency,t);

#melakukan plot sinyal plot(t,analog_signal);


#menahan plot grafik sebelumnya agar tidak tertimpa hold
on;

%Sampling
#Jumlah Sampling yang dilakukan dalam waktu 1 detik
sampling_frequency=16;

#generate waktu sinyal sampling


n=[0:1/sampling_frequency:n_cycles/analog_frequency];

#generate sinyal sampling


sampled_signal=get_signal(analog_frequency,n);
#stem adalah fungsi plot discrete
stem(n,sampled_signal,'1');

#keterangan/legend pada grafik


l=legend ("Blue- Analog Signal","Red- Sampled Signal");
legend(l, 'location', 'northeastoutside');

3. Kerjakan pertanyaan 1 sampai 3 sesuai dengan instruksi


4. Plot hasil dari setiap persamaan dan simpan hasilnya
5. Analisis simulasi yang telah dilakukan

V. DATA PERCOBAAN
1. Coba ganti n_cycles 1 sampai dengan 5. Jelaskan apa yang terjadi dengan
melakukan perubahan tersebut!
 n_cycles = 1

 n_cycles = 2
 n_cycles = 3

 n_cycles = 4
 n_cycles = 5

2. Kembalikan n_cycles menjadi 1. Coba ganti analog frequency 1 sampai dengan


5. Jelaskan apa yang terjadi dengan melakukan perubahan tersebut!
 Analog frequency = 1
 Analog frequency = 2

 Analog frequency = 3
 Analog frequency = 4

 Analog frequency = 5
3. Coba ganti sampling_frequency menjadi 2,4,8. Jelaskan apa yang terjadi dengan
melakukan perubahan tersebut!
 Sampling Frequency = 2

 Sampling Frequency = 4
 Sampling Frequency = 8
VI. ANALISIS
Pada praktikum sampling sinyal ini praktikan melakukan 3 percobaan dimana :
1. Coba ganti n_cycles 1 sampai dengan 5. Jelaskan apa yang terjadi dengan
melakukan perubahan tersebut!
2. Kembalikan n_cycles menjadi 1. Coba ganti analog frequency 1 sampai dengan
5. Jelaskan apa yang terjadi dengan melakukan perubahan tersebut!
3. Coba ganti sampling_frequency menjadi 2,4,8. Jelaskan apa yang terjadi dengan
melakukan perubahan tersebut!

Pada praktikum pertama yaitu mengganti n_cycles dari nilai 1 sampai nilai 5.
Dapat dilihat pada gambar data percobaan no 1 perioda akan bertambah seiring bertambahnya
nilai dari n_cycles. Saat n_cycles bernilai 1 maka dapat dilihat perioda yang dikeluarkan juga 1,
saat n_cycles 2 maka perioda yang dikeluarkan juga 2, begitupun dengan n_cyclen 3,4 dan 5.
nilai frekuensi sampling akan terus bertambah seiring kelipatan banyaknya gelombang yang di
instruksikan. Selain itu berubahnya nilai ‘n_cycles’ sendiri akan mempengaruhi panjangnya
gelombang sehingga dapat dikatakan bahwa, semakin besar nilai ‘n_cycles’ maka akan semakin
besar pula nilai perioda yang didapatkan.
Pada praktikum kedua yaitu mengganti analog frequency dari nilai 1 sampai
dengan 5. Dalam percobaan ini terlihat pada contoh saat nilai ‘analog_frequency’ = 2 akan
muncul 1 perioda gelombang dengan amplitude sebesar 1 Volt dalam 0.5 detik Dalam percobaan
kedua ini dapat dilihat, semakin besar sinyal analog frequency yang diinputkan maka akan
semakin kecil penambahan waktu yang terjadi dan untuk frekuensi sampling sendiri akan selalu
berubah-ubah. Pada frekuensi analog = 1 maka diskrit sampling = 16, Pada frekuensi analog = 2
maka diskrit sampling = 6, Pada frekuensi analog = 3 maka diskrit sampling = 5, Pada frekuensi
analog = 4 maka diskrit sampling = 2, dan Pada frekuensi analog=5 maka diskrit sampling = 3.
Pada praktikum ketiga yaitu mengganti frequency sampling menjadi 2,4 dan 8.
Pada saat frekuensi sampling diberi nilai 2 maka hasil yang didapatkan akan berbentuk
gelombang 1 Dengan menggunakan rumus (x1) = A sin (2π f t) dan f = fi/fs maka didapatkan
nilai f=0.5 dan xl=0.05. dapat dikatakan nilai fs lebih besar dari 2fin maka syarat theoroma
Nyquist tidak terpenuhi, sedangkan nilai 2fin=2 dan fs=2 akan menghasilkan aliansing. Lalu saat
frekuensi sampling diberi nilai = 4 dan didapatkan hasil satu perioda gelombang dan 2 sampling
yang terlihat pada figure. Jika dimasukkan kedalam rumus (x1) = A sin (2π f t) dan f = fi/fs maka
akan didapatkan nilai f = 0,25 dan xi = 0,027. Dapat dikatakan nilai fs yang diperoleh lebih besar
dari 2fin maka syarat teoroma Nyquist terpenuhi. Dan yang terakhir saat nilai frekuensi sampling
= 8, terdapat hasil satu perioda gelombang. Pada nilai frekuensi sampling = 8 ini didapatkan nilai
f sebesar 0.125 dan xl sebesar 0.0137. Dapat dilihat bahwa nilai pada fs lebih besar dari 2fin
yang menyatakan bahwa pada frekuensi sampling = 8 ini memenuhi syarat teorema nyquist.

VII. KESIMPULAN
Dari praktikum kali ini dapat disimpulkan bahwa :
 Semakin besar nilai frekuensi analog maka penambahan waktu yang
terjadi akan semakin kecil dan frekuensi sampling akan selalu berubah-
ubah sesuai besarnya nilai frekuensi analog.
 Besarnya nilai n_cycles akan berpengaruh pada nilai perioda serta akan
mempengaruhi panjang dari gelombang dan waktu akan bertambah sesuai
besarnya nilai dari n_cycles
 Dalam teorema Nyquist dapat dikatakan memenuhi syarat apabila saat
nilai fs yang diperoleh lebih besar dari 2fin.
REFERENSI
Elearning.”Jobsheet Pratikum Sampling” https://elearning.polban.ac.id
(Diakses 06 April 2021)

Anda mungkin juga menyukai