3 Hasil
Setelah melakukan magang di Upt. Laboratorim Kesehatan Daerah, Medan, kami
mendapatkan atau memperoleh beberapa hasil data khususnya di laboratorim mikrobiologi.
Dalam laboratorium mikrobiologi terdapat dua bagain ruang kerja yakni laboratorium
mikrobiologi lingkungan dan klinis. Pada laboratorium mikrobiologi lingkungan biasanya di
instansi ini menerima beberapa sampel seperti (tanah, air, dan udara) yang berasal dari pihak
luar seperti rumah sakit, perkebunan ataupun tempat usaha air minum. Selanjutnya pada
mikrobiologi klinis biasanya di instansi ini menerima sampel seperti (dahak, urine, kerokkan
kulit) yang berasal dari individu masyarakat. Untuk itu saya mengkhususkan pengobservasian
di bagian mikrobiologi lingkungan yang pengamatannya di mulai dari pengenalan alat
,sterilisasi alat dan cara pengkalibrasian alat-alat tersebut serta bagaiman pengujian sampel
yang masuk atau di terima di laboratorium mikrobiologi
4.4 Pembahasan
Pengenalan Alat, sterilisasi dan pengkalibrasian
Ulasan diatas merupakan pengealan, sterilisasi, dan kalibrasi alat yang saya dapatkan
setelah melakukan observasi dan wawancara kepada petugas atau pemandu lapangan di
laboratorium mikrobiologi, selanjutnya untuk pemeriksaan mikrobiologi lingkungan biasanya
di laboratorium mikrobiologi Upt. Laboratorim Kesehatan Daerah, Medan menerima sampel
bersih (tinggal melakukan pengamatan) berupa tanah, air, dan udara. Biasanya sampel
berasal dari rumah sakit, perkebunan, pabrik-pabrik dan tempat usaha air minum. Dalam
penelitian sampel laboratorium mikrobiologi biasanya hanya mengidentifikasi
mikroorganisme yang terdapat pada sample tersebut. Dan biasanya mikroorganisme yang
ditemukan ialah fungi dan bakteri.
Dalam proses penelitian sampel biasanya laboratorium mikrobiologi Upt.
Laboratorim Kesehatan Daerah, Medan menggunakan 2 jenis media yakni:
PCA
Plate Count Agar (PCA) atau yang juga sering disebut dengan Standard Methods
Agar (SMA) merupakan sebuah media pertumbuhan mikroorganisme yang umum
digunakan untuk menghitung jumlah bakteri total (semua jenis bakteri) yang terdapat
pada setiap sampel seperti makanan, produk susu, air limbah dan sampelsampel
lainnya yang juga biasanya menggunakan metode Total Plate Count (TPC). Plate
Count Agar (PCA) merupakan media padat, yaitu media yang mengandung agar
sehingga setelah dingin media tersebut akan menjadi padat. Plate Count Agar (PCA)
pertama kali dikembangkan oleh Buchbinder, Baris, dan Goldstein pada tahun 1953
atas permintaan dari American Public Health Association (APHA)
NA
Nutrient Agar (NA) adalah salah satu contoh media yang sering digunakan untuk
menumbuhkan dan mengembangbiakkan bakteri. Nutrient Agar (NA) merupakan
media biakan yang dibuat dari ekstrak beef, pepton, dan agar.
Adapun cara yang digunakan dalam pengujian sample tanah untuk mengetahui jumlah
mikroorganisme yang terdapat di dalamnya adalah sebagai berikut:
Sediakan garam fisiologis steril sebanyak 45 ml dalam erlemeyer100 ml dan 9 ml
garam fisiologis steril dalam tabung reaksi.
Timbang sampel yang akan diencerkan sebanyak 5 gram.
Campurkan 5 gram sampel ke dalam 45 ml garam fisiologis steril (10-1 )
Homogenenisasikan sampel hingga larut dalam garam fisiologis
Pipet 1 ml sampel dari larutan diatas masukan ke dalam tabung reaksi yang berisi 9
ml garam fisiologis (10-2) homogenkan. Lakukan pengeceran selanjutnya dengan cara
yang sama sampai pengencean yang dibutuhkan.
Pipet 1 ml atau 0,1 ml sampel dari pengenceran yang akan dihitung dan ditanam di
cawan petri yang berisi media.
Selanjutnya setelah ditanam ke media, diamkan dengan suhu ruangan selama 3x24
jam, lau liat mikroorganisme yang tumbuh.
Cara pengujian sampel air yang dilakukan di laboratorium mikrobiologi Upt. Laboratorim
Kesehatan Daerah, Medan adalah sebagai berikut:
Sediakan garam fisiologis steril sebanyak 9 ml garam fisiologis steril dalam tabung
reaksi.
Pipet sampel yang akan diencerkan sebanyak 1 mL.
Campurkan 1 mL sampel ke dalam 9 ml garam fisiologis steril (10-1 )
Homogenenisasikan sampel hingga larut dalam garam fisiologis
Pipet 1 ml sampel dari larutan diatas masukan ke dalam tabung reaksi yang berisi 9
ml garam fisiologis (10-2 ) homogenkan. Lakukan pengeceran selanjutnya dengan
cara yang sama sampai pengencean yang dibutuhkan.
Pipet 1 ml atau 0,1 ml sampel dari pengenceran yang akan dihitung dan ditanam di
cawan petri yang berisi media.
Selanjutnya setelah ditanam ke media, diamkan dengan suhu ruangan selama 3x24
jam, lau liat mikroorganisme yang tumbuh.
Cara pengujian sampel air yang dilakukan di laboratorium mikrobiologi Upt. Laboratorim
Kesehatan Daerah, Medan adalah sebagai berikut:
Sediakan media nutrient agar
Sterilkan semua alat dan tempat titik yang dilakukan pengukuran dengan
menggunakan alkohol
Memasang media nutrient agar yang sudah beku pada alt MAS dengan ketinggian +
1,5 meter dari lantai
Menutup kembali dengan penutup berpori pada badan alat
Menyalakan alat dan atur daya hisapnya sesuai dengan volum ruangan tersebut
Memberi etiket untuk menandai sampel dari titik pengukuran
Membungkus semua sampel dengan kertas coklat dan ditali rami
Mengeramkan di inkubator selama 2 x 24 jam
Selanjutnya identifikasi jenis mikroorganismenya.
Setelah melakukan semua pengujian sampel dan telah mengidentifikasi mikroorganisme
yang terdapat pada tanah, air, dan udara pada lingkungan. Selanjutnya peneliti menuliskan
berapa banyak koloni atau jenis mikroorganisme yang ditemukan, jenisnya (yang umumnya
ditemukan di laboratorium mikrobiologi Upt. Laboratorim Kesehatan Daerah, Medan
biasanya fungi dan bakteri) lalu di identifikasi apakah fungi dan bakteri tersebut berbahaya
atau tidak. Dan di laboratorium mikrobiologi Upt. Laboratorim Kesehatan Daerah, Medan
untuk pengidentifikasian fungi biasanya dengan pengambilan spora. Sedangkan pada bakteri
metode pengamatannya dengan pewarnaan gram sehingga diketahui termasuk ke gram
negatis atau positif serta bentuknya.