Anda di halaman 1dari 2

SURAT KETERANGAN

Adil Ka’ Talino, Bacuramin Ka’ Saruga, Basengat Ka’ Jubata

Arus, Arus, Arus

Terima kasih atas kesempatan yang sangat luar biasa yang dpercayakan kepada saya untuk menjadi
bagian dari climate training sebagai seorang calon anggota . Perkenalkan nama saya Jhonatan
Yuditya Pratama, saya merupakan mahasiswa Fakultas Kedokteran, Prodi Keperawatan, Universtas
Tanjungpura Pontianak. Saya juga merupakan Founder Sakolah Budaya Patamuan Talino Binua
Samih – Suatu flatform penyedia pendidikan berbasis kebudayaan dan perlindungan lingkungan
hidup bagi anak serta anak muda, terutama masyarakat adat Dayak didaerah pedesaan.

Menjadi seorang mahasiswa keperawatan yang mempelajari mengenai ilmu medis , tidak hanya
menuntut saya untuk menjadi sosok yang cerdas melainkan juga menuntut saya untuk dapat lebih
memperhatikan kepentingan orang lain diatas kepentingan pribadi. Meningkatkan kualitas
kesehatan merupakan tanggung jawab profesi yang tidak hanya dijunjung tinggi melainkan untuk
diterapkan kepada setiap insan yang membutuhkan pertolongan, terutama masyarakat didaerah
pedesaan. Mengingat bahwa didaerah pedesaan tidak hanya masalah kesehatan saja yang menjadi
suatu permasalahan utama, melainkan juga masalah pendidikan, ekonomi, sosial, serta budaya
turut menjadi permasalahan yang harus diselesaikan. Setiap permasalahan tersebut pada akhirnya
menyebabkan terjadinya krisis moral ditengah masyarakat yang mengakibatkan hampir lunturnya
nilai- nilai budaya dan tradisi yang turut mengancam generasi muda. Adapun hal tersebut yang
menguatkan tekat saya untuk menjadi seorang volunteer.

Perjalanan menjadi seorang volunteer, terutama di daerah desa yang bukan merupakan tanah
kelahiran saya merupakan hal yang sangat berat. Banyak tantangan yang harus saya lewati untuk
mendapatkan kepercayaan masyarakat demi kemajuan generasi muda, hingga penolakan, bahkan
hinaan serta mosi tidak percaya pernah terlontar kepada saya. Semua hal tersebut hampir saja
mematahkan semangat saya. Akan tetapi mengingat kembali bahwa anak-anak memerlukan
seseorang untuk membantu mereka menemukan jati dirinya, memotivasi mereka untuk dapat terus
mengejar mimpi, serta menjauhkan mereka dari degradasi moral dengan mengangkat kembali nilai-
nilai budaya dan tradisi. Hal tersebut kembali menguatkan tekad saya untuk menjadi seseorang yang
tidak hanya mampu berdiri untuk diri saya sendiri melainkan berdiri bagi mereka yang tidak mampu
berdiri diatas pendiriannya. Kecintaan saya terhadap budaya dan adat istadat serta kearifan lokal
yang berkembang dalam suku saya – suku Dayak, memotivasi saya untuk selalu ada bagi anak-anak
serta anak muda Dayak untuk menyediakan pendidikan yang tepat dan memperjuangkan kembali
hak kami sebagai masyarakat adat.

Berbekalkan pengalaman dibidang medis dan pengetahuan mengenai budaya, lingkungan hidup,
adat istadat dan tradisi disertai dengan tekad yang kokoh, perjuangan yang keras, ketulusan hati,
dan iman yang teguh menghantarkan saya kepada pencapaian yang luar biasa. Setelah perjuangan
yang begitu dramatis berlangsung sejak bulan April 2019, semua itu telah berakhir dengan hasil yang
manis pada penghujung Juli 2019. Kejadian tersebut merupakan moment yang sangat emosional,
dimana seluruh lapisan masyarakat di Kecamatan Sebangki menjadi saksi nyata berdirinya flatform
bernama “Sakolah Budaya Patamuan Talino Binua Samih” yang hingga berkontribusi nyata dalam
meningkatkan soft skill anak-anak tidak hanya dalam kemampuan adat istiadat dan tradisi akan
tetapi kami juga menjalankan program literasi untuk membantu anak-anak serta anak muda untuk
tampil lebih percaya diri dan selalu termotivasi untuk menggapai mimpi yang telah mereka rangkai.

Sejak tahun 2017 hingga sekarang, saya telah aktif menjadi seorang volunteer dibidang lingkungan
hidup, literasi dan bidang kebudayaan. Saya juga sangat aktif dalam setiap organisasi internal
dilingkungan kampus maupun organisasi eksternal diluar lingkungan kampus. Selain itu saya juga
turut aktif dalam setiap kegiatan akademik/non-akademik serta berbagai konferensi ditingkat
regional, nasional bahkan internasional. Hal tersebut yang kemudian menjadi modal saya untuk
menjadi seorang pemimpin dan aktivis muda didalam komunitas saya.

Menjadi seorang keanggotaan yang tergabung dalam climate training ini menjadi suatu harapan
yang sangat besar bagi saya, dimana saya tidak hanya dapat meningkatkan skill saya dalam bidang
pemberdayaan lingkungan hidup, melainkan juga saya dapat belajar banyak hal mengenai kegiatan
konservasi alam. Selain saya berharap membawa banyak ilmu selama masa training saya disana yang
kemudian dapat saya aplikasikan dalam komunitas saya kelak, saya juga berharap dapat
memberikan dampak serta feedback yang baik bagi pelatihan ini dalam kemampuan serta advokasi
yang sedang saya jalankan sehingga mungkin dimasa depan kita dapat bekerja sama untuk
memajukan generasi penerus bangsa yang aktif, produktif, berintegritas tinggi, serta professional.

Anda mungkin juga menyukai