Anda di halaman 1dari 3

B.

Hal-hal Yang Baik Dilakukan Dalam Penerapan Keterampilan Mengelola Kelas

Dalam mengelola kelas harus memperhatikan hal-hal sebagai beikut:

a. Kehangatan dan Keantusiasan guru sangat berperan dalam menciptakan iklim kelas yang
menyenangkan.

b. Kata-kata dan tindakan guru yang dapat menggugah siswa untuk belajar dan berprilaku baik
akan mengurangi kemungkinan munculnya prilaku yang menyimpang.

c. Penggunaan variasi dalam mengajar dapat mengurangi terjadinya gangguan.

d. Keluwesan guru dalam kegiatan pembelajaran dapat mencegah munculnya gangguan.

e. Guru harus selalu menekankan hal-hal yang positif dan menghindari pemindahan perhatian
pada hal-hal yang negatif.

f. Guru hendaknya mampu menjadi contoh dalam menanamkan disiplin diri sendiri.

C. Hal-hal Yang Sebaiknya Dihindari Dalam Penerapan Keterampilan Mengelola Kelas

Menurut (Usman,2013) dalam upaya mengelola kelas secara efektif, ada beberapa hal yang harus
dihindari oleh guru, yaitu sebagai berikut:

1. Campur tangan yang berlebihan (teachers instruction). Apabila guru menyela kegiatan
yang sedang asyik berlangsung dengan komentar, pertanyaan, atau petunjuk yang mendadak,
kegiatan itu akan mengganggu atau terputus. Hal ini akan member kesan kepada siswa bahwa
guru tidak memperhatikan keterlibatan dan kebutuhan anak. Ia hanya ingin memuaskan
kehendak sendiri.

2. Kelenyapan (fade away). Hal ini terjadi jika guru gagal secara tepat melengkapi suatu
instruksi, penjelasan, petunjuk, atau komentar, dan kemudian menghentikan penjelasan atau
sajian tanpa alas an yang jelas: juga dapat terjadi dalam bentuk waktu diam yang terlalu lama,
kehilangan akal, atau melupakan langkah-langkah dalam pelajaran. Akibatnya ialah membiarkan
pokoran siswa mengawang-awang, melantur, dan mengganggu keefektifan serta kelancaran
pelajaran.

3. Ketidaktepatan memulai dan mengakhiri kegiatan (stops and starts). Hal ini dapat terjadi
bila guru memulai suatu aktivitas tanpa mengakhiri aktivitas sebelumnya menghentikan kegiatan
pertama, memulai yang kedua, kemudian kembali kepada kegiatan yang pertama lagi. Dengan
demikian guru tidak dapat mengendalikan situasi kelas dan akhirnya mengganggu kelancaran
kegiatan belajar siswa.
4. Penyimpangan (digression). Akibat guru terlalu asyik dalam suatu kegiatan atau bahan
tertentu memungkinkan ia dapat menyimpang. Penyimpangan tersebut dapat mengganggu
kelancaran kegiatan belajar siswa.

5. Bertele-tele (overdwelling). Kesalahan ini terjadi bila pembicaraan guru bersifat mengulang-


ulang hal-hal tertentu, memperpanjang keterangan atau penjelasan, mengubah teguran yang
sederhana menjadi ocehan atau kupasan yang panjang.
Daftar Pustaka

Asmara, H. (2013). Profesi Kependidikan. Bandung: CV. Alfabeta.

Hidayat, S. H. (2017). Pengambangan Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Idris, M. M. (2008). Strategi dan Metode Pengajaran. Jogjaarta: Ar-ruzz Media.

Majid, A. (2013). Strategi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Mulyasa. (2008). Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Mulyasa. (2016). Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Sulastri, d. (218). Pengajaran Mikro Berbasis Pembelajaran Saintifik. Malang: CV. Ampuh
Multi Rejeki (AMR).

Anda mungkin juga menyukai