Anda di halaman 1dari 3

Kusvandita Giopratiwi

2010221019
Catatan Kuliah dr.Arif, Selasa 29 September 2020

 Ductal carcinoma in situ : keganasan payudara yang masih in situ, belum menembus
membrane basalis, kalau sudah melewati mebrana basalis artinya sudah menjadi karsinoma
yang invasive.
 Payudara terdiri dari 5 kuadran : 14%, 41%, 34%, 5%, 6% (search internet)
 Kanker mamae menyebar secara limfogenik, limfatik
 Kanker mamae yang tumbuh dari epitel dinamakan karsinoma, yang komponen stromal
dinamakan sarcoma
 Terdapat level letak karsinoma  level 1 lateral, level 2 posterior level 3 medial dari musc.
Pectoralis minor minor
 Penatalaksanaan terdapat 6 langkah :
1. Menentukan diagnosis  triple diagnosis, psycological diagnosis, histopatological
diagnosis (gold standar, merupakan pedoman dalam menentukan terapi selanjutnya)
2. Menentukan stadium  TNM (tumor … metastasis)
3. Performance status
4. Rencana terapi
5. Pelaksanaan terapi
6. Evaluasi (survailans atau follow up)
 Yang bisa dilakukan oleh dokter umum talaknya adalah poin 1,2,3,6, (yang paling gabisa
poin 5 karena sudah dirujuk ke sp.B) , paling penting poin 6 untuk dokter umum bisa
mengedukasi dan melakukan follow up berupa dari anamnesis-px penunjang
 Ada 3 modalitas terapi (terapi utama) yang sering digunakan : modalitas utama hampir 90
persen kasus itu pembedahan, sistemik terami (kemoterapi hormonal), yang ketiga radio
terapi
 Neo adjuvant terpi adalah?modalitas terapi yang diberikan SEBELUM terapi utama
diberikan.
 Adjuvant terapi yang diilakukan SESUDAH terapi utama (kemo, hormonal, radioterapi)
 Goal treatment :
o std 1,2,3 : disease control
o std 4 : disease control + paliatif + control of life
 (sama kayak yang diatas intinya) stadium 1 2 pembedahan lanjut ke neoajuvan dan radio
terapi, std 3 locally advance, std 4 udha metastasi jauh paliatif dan suportif,
 Pembedahan untuk mengurangi tumor setelah itu dilakukan radiasi atau sistemik terapi
 Contoh urutan talak : chemo  mengecil  bedah  chemo lagi
 Breast diagnosis pada solid ca melibatkan 3 triple diagnosis: clinical diagnosis dari px fisik,
stiological, gold stdr px histopatologi
 Keluhan metastasis : ada nyeri tulang, batuk, sesak, sakit kepala hebat persisten atau
progresif dll  utk lakukan modalitas ct scan kepala dengan kontras, untuk paru dan liver itu
rutin dilakukan, pemeriksaan penunjang
 Klasifikasi stadium TNM, Bi-rads
 Kenapa setelah 2 tahun harus di cek? takutnya ada rekurensi
 Kenapa dipake 5 tahun itu udah konsensusnya, goal 5 tahun dan tidak ada kekambuhan,
surveilan 2 tahun lebih intens karena secara epidemiologis angka rekurensi terjadi dalam 2
tahun pertama untuk stadium apapun, tapi itu akan turun kalau dia bersih 3 4 5, tapi tahun 5
sampe belasan tahun bebeas kanker, masih ada risiko terkena bone metastasis
 Antara 1 pasien kanker payudara dnegna kanker lain ca mame belum tentu terapi nya sama,
 Performance status dihitung secara klinis tujuan untuk melakukan skrining komorbiditas,
grade 3 udh metas paru liver tulang, Cuma bisa baring aja, sko cumar 50-60, pasien lemes
kenapa, karena gak makan, gali anamnesis dia muntah, kenapa muntah? Bau dari luka nya px
yang mungkin ditemukan? Leukosit naik, hb turun, ada trombositopenia, elektrolit pasti hipo
bisa naterima bisa kalemia, albumin, liver nya di cek sgot sgpt
 Jika ada luka seperti itu : dilakukan perawtana luka, dibersihkan , diberi metronidazole
powder dengan penulisan resep metronidazole tab 500 mg No.C mf la pulv
 Skrining dilakukan setelah pubertas  apalagi jika ada riwayat keluarga yang terkena
 Usia 65 belum tentu faktor herediteri, kena umur 28 satu lagi 32 itu pasti kuat untuk
herediteri
 Neo adjuvant tetep harus dilakukan walau pasien merasa enakan, karena kanker itu
sistemik ,kalau stage nya udah turun tetep harus dilakukan tindakan pembedahan, bukan
berarti secara histopatologis itu tidak ada/sudah habis sel kanker nya gimana kalau ada
kelenjar getah bening yang kena.
 Skrining komorbid perlu penilian aktivitas sehari2 untuk mengetahui ada tidaknya gangguan
pada saat dilakukan tatalaksana
 Jika ada 2 anggota keluarga :
o usia <50 tahun : dapat bersifat herediter
o usia > 50 tahun : belum tentu herediter
 (sama dengan yang diatas intinya) Jika terdapat riwayat keluarga yang kuat dapat dilakukan :
skrining dini turunin jadi 35/30, interval skrining di persempit 1 tahun 2 kali, modalitas
skrining yang digunakan  MRI
 Kemoterapi tidak mengatasi kanker sampai ke akar
 Jadwal kontrol : selama 2 tahun itu angka rekurensi nya paling tinggi, 5 tahun berikutnya
sering metastasis ke tulang
o 6 bln pertama kontrol setiap 3 bln
o 12 bln pertama kontrol setiap 6 bulan
o 2 tahun setelah 1 tahun sekali
 Neoadjuvant  restaging  tindakan pembedahan untuk mencegah metastasis  pemberian
terapi sistemik dan radioterapi

Anda mungkin juga menyukai