Persediaan II

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 11

Persediaa

Bab II
n II
[ Penilaian Persediaan
Tambahan ]
A. Capaian Pembelajaran

- Mampu menjelaskan konsep penilaian persediaan


berdasarkan LCNRV
- Mampu menjelaskan konsep penilaian persediaan
dengan estimasi laba kotor (gross profit method)
- Mampu menjelaskan konsep penilaian persediaan
dengan metode Ritel (Retail inventory method)
- Mampu melakukan penilaian metode-metode lain
selain yang berdasarkan harga pokok.
- Mampu menjelaskan penyajian dan pengungkapan
persediaan
B. Uraian Materi
Cakupan Materi Kegiatan
Belajar 9
Cost-or-Net- Realizable Value (LCNRV)

  Biaya NRV   LCNRV  


 
    Pos Individual Kelompok Total Persediaan Tabel pen
Pakaian muslim           LCNRV di
Pakaian wanita
Rp450.000.000 Rp520.000.000 Rp 450.000.000    
Paka
Pakaian pria
Rp320.000.000 Rp380.000.000 Rp 320.000.000    

Pakaian anak-anak
Rp350.000.000 Rp315.000.000 Rp 315.000.000    

Total Pakaian
Rp1.120.000.000 Rp1.215.000.000   Rp 1.120.000.000  
Muslim
Perlengkapan
         
ibadah
Mukenah
Rp375.000.000 Rp400.000.000 Rp 375.000.000    

Sarung
Rp300.000.000 Rp200.000.000 Rp 200.000.000    

Sajadah
Rp320.000.000 Rp330.000.000 Rp 320.000.000    

Total Perlengkapan
Ibadah Rp995.000.000 Rp930.000.000   Rp 930.000.000  

TOTAL
Rp2.115.000.000 Rp2.145.000.000 Rp 1.980.000.000 Rp 2.050.000.000 Rp 2.115.000.000
2. Penilaian
a. Nilai Realisasi Bersih (Net Realizable Value/NRV)

Tidak semua jenis perusahaan dapat menggunakan penilaian


persediaan menggunakan LCNRV. Terdapat dua kondisi dimana
perusahaan seharusnya menggunakan NRV, yaitu pada perusahaan yang
memiliki persediaan dengan bentuk :

● Persediaan Agrikultur
● Comodity Broker-Trader

b. Relative standalone sales value

Penilaian persediaan pada kasus khusus ketika perusahaan memiliki


barang yang biaya produksinya berkelompok (lumpsum). Namun,
terkadang masing-masing produk yang dihasilkan memiliki kualitas yang
berbeda, sehingga diperlukan perhitungan biaya yang lebih detail. Metode
penghitungan persediaan ini biasanya dilakukan oleh perusahaan yang
menerapkan joint product.
3. Metode Laba Kotor

Metode ini biasanya digunakan untuk mengestimasi persediaan untuk


pelaporan keuangan interim atau kepentingan internal perusahaan misalnya
adanya kehilangan data yang diakibatkan karena bencana alam, kebakaran, dan
lainnya. Metode ini menggunakan cost of flow dari persediaan, dimana
persediaan akhir diestimasikan berdasarkan nilai barang yang tersedia dijual,
penjualan, dan persentase laba kotor.

4. Metode Ritel

Metode ritel biasanya digunakan oleh perusahaan eceran seperti


Department store dan supermarket. Metode ritel merupakan metode
pengukuran nilai persedaan dengan menggunakan rasio biaya. Rasio biaya ini
didapatkan dari nilai persediaan ritel dan kemudian diubah menjadi nilai biaya.
Metode ini menggunakan nilai cost to retail.
5. Penyajian dan Pengungkapan Persediaan

Persediaan disajikan di dalam laporan posisi keuangan sebagai


asset lancar. Standar akuntansi mewajibkan laporan keuangan
mengungkapkan komposisi dari persediaan, pengaturan
pembiayaan persediaan, dan metode kalkulasi biaya persediaan
yang digunakan secara konsisten.
C. Rangkuman
• PSAK 14 dan SAK ETAP menjelaskan, bahwa persediaan
harus disajikan sebesar nilai terendah antara biaya
perolehan dan nilai realisasi bersih (Net Realizable Value).
• Kerugian atas penerapan LCNR, dapat diakui dengan dua
metode, yaitu metode harga pokok penjualan dan metode
kerugian.
• Perusahaan dapat menggunakan NRV untuk akun
persediaan dengan bentuk: Persediaan Agrikultur, dan
Commodity-Broker-Trader.
• Penilaian persediaan pada kasus khusus, yaitu apabila
perusahaan membeli barang secara berkelompok (lump sum)
menggunakan Relative Standalone Sales Value.
• Perusahaan dapat mengestimasi nilai persediaan untuk
tujuan pelaporan keuangan interim atau kepentingan
internal perusahaan menggunakan Metode Laba Kotor.
ini mencerminkan hubungan biaya barang tersedia untuk dijual dan
harga ritel dari barng tersebut.
• Persediaan disajikan di dalam laporan posisi keuangan sebagai
asset lancar.
• PSAK 14 mewajibkan pengungkapan untuk akun persediaan
meliputi:

1. Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam pengukuran persediaan,


termasuk rumus biaya yang digunakan
2. Total jumlah tercatat persediaan dan jumlah tercatat menurut
klasifikasi yang sesuai bagi entitas
3. Jumlah tercatat persediaan dan jumlah dicatat dengan nilai wajar
dikurangi biaya untuk menjual
4. Jumlah persediaan yang diakui sebagai beban selama periode
berjalan
5. Jumlah setiap penurunan nilai yang diakui sebagai pengurang
jumlah persediaan yang diakui sebagai beban dalam periode berjalan
6. Jumlah dari setiap pemulihan dari setiap penurunan nilai yang diakui
sebagai pengurang jumlah persediaan yang diakui sebagai beban dalam
periode berjalan
7. Kondisi atau peristiwa penyebab terjadinya pemulihan nilai
• SAK ETAP mewajibkan pengungkapan untuk akun persediaan
meliputi:

1. Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam pengukuran


persediaan, termasuk rumus biaya yang digunakan
2. Total jumlah tercatat persediaan dan jumlah tercatat menurut
klasifikasi yang sesuai bagi entitas
3. Jumlah persediaan yang diakui sebagai beban selama periode
berjalan
4. Jumlah penurunan nilai persediaan dan pemulihannya yang
diakui dalam laporan laba rugi sesuai dengan Bab 22 penurunan
nilai
5. Jumlah tercatat persediaan yang digunakan.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai