b
c
8
a
2
2.1
2.2
.2.1
3
3.1
3.2
3.3
4
1
5
6
7
8
10
11
12
13
14
2
3
10
1
a
a.1
a.2
a.3
a.3.1
a.3.2
a.3.3
a.3.4
a.3.5
a.3.6
b
b.1
b.2
b.3
b.4
b.5
b.6
2
2.1
.1.a
.1.b
2.2
1
2
3
1
a
2
a
b
b.1
b.2
b.3
b.4
b.5
b.6
b.7
b.8
b.9
b.10
c
d
2
3
3.1
3.1
3.2
3.3
3.4
3.5
3.7
3.8
3.9
4
c
d
e
f
g
h
i
j
1
a
a.1
a.2
a.3
a.4
b
b.1
b.2
2
a
b
c
d
LANGKAH-LANGKAH OPERASIONAL BEBERAPA KEGIATAN I
LANGKAH-LANGKAH OPERASIONAL PELAKSANAAN ANALIS
Dalam melakukan analisis PWS imunisasi, beberapa hal perlu dipersiapkan sebagai ba
cakupan imunisasi per antigen di semua kategori sasaran (dasar, lanjutan baduta, BIAS
(WUS) di masing-masing wilayah (hingga unit terkecil yaitu desa), jumlah sasaran imun
terkecil dan peta wilayah.
Cakupan imunisasi ini bisa didapat dengan melakukan rekapitulasi penghitungan pelaks
tertuang dalam buku kohort atau register imunisasi. Pastikan bahwa jumlah sasaran yan
imunisasi yang berada di wilayah tersebut termasuk sasaran yang tidak pernah diimunis
mendapat imunisasi di pelayanan swasta/RS.
Apabila tidak memiliki data cakupan atau belum mengetahui bagaimana cara menghitun
yang perlu disediakan adalah data hasil/jumlah pelayanan imunisasi per antigen berupa
berdasarkan data individual.
Setiap tenaga kesehatan yang melakukan analisa harus mengetahui besar target cakup
selama setahun. Besar target selama setahun ini harus dibagi 12 untuk dapat mengetah
Dan dapat dikumulatifkan dengan menjumlah setiap target bulanan tersebut.
Contoh : target cakupan imunisasi dasar semua antigen sebesar 95% selama setahun,
dicapai setiap bulannya adalah minimal 8%. Apabila kita ingin mengetahui target bulan
target sampai dengan bulan April (Kumulatif) adalah 4 x 8% = 32%
Setiap tenaga kesehatan yang melakukan analisa harus mengetahui definisi operasiona
rutin (dasar, lanjutan baduta, lanjutan BIAS dan Lanjutan WUS) dan imunisasi tambaha
Apabila belum memiliki data cakupan, maka lakukan perhitungan cakupan dengan rumu
Jumlah sasaran yang mendapat imunisasi antigen tertentu di suatu wilayah dibagi deng
keseluruhan di wilayah tersebut dikali 100%
Contoh : Desa A pada tahun 2017 memiliki bayi usia 0-11 bulan sebanyak 10 anak. Yan
BCG sepanjang tahun 2017 sebanyak 8 anak. Maka cakupan imunisasi BCG di Desa A
100% = 80%.
Setelah mendapatkan data cakupan, lakukan perbandingan antara data cakupan yang
ada.
Membuat grafik batang atau pemetaan sebagai hasil analisa atas penghitungan cakupa
grafik batang, jangan lupa untuk mencantumkan besaran cakupan tiap batang dan targe
target atau batang target untuk setiap batang capaian). Apabila menggunakan pemetaa
warna berbeda yaitu :
Hijau untuk wilayah dengan cakupan > % target
Kuning untuk wilayah dengan cakupan berada di antara target dan 80% (80% < ca
Merah untuk wilayah dengan cakupan di bawah 80% (< 80%)
Contoh : data cakupan imunisasi dasar lengkap tahun 2017 di desa A berdasarkan has
desa B 80%, desa C 95,4% dan desa D 82%. Maka warna pada peta wilayah untuk Des
desa C hijau, desa D kuning.
Apabila data cakupan lebih rendah dari target yang ada, lakukan identifikasi penyebab b
dan susun langkah tindak lanjut untuk mengatasinya.
Apabila data cakupan lebih tinggi dari target, juga segera lakukan analisa penyebabnya
cakupan lebih tinggi dari target adalah :
Penetapan target yang terlalu rendah;
Memasukkan anak yang bukan sasaran wilayahnya ke dalam perhitungan cakupan (se
bahwa anak diluar wilayah kerja harus dipisahkan agar analisa perlindungan kelompok
Melakukan analisis cakupan imunisasi dasar dan lanjutan (baduta) perwilayah puskesm
Setiap akhir bulan, melakukan skrining melalui buku kohort imunisasi pada bayi usia
mengetahui imunisasi yang sudah diterima;
Memastikan setiap anak mempunyai pencatatan imunisasi, baik di puskesmas maupun
(Buku KIA);
Menginventarisir nama dan alamat bayi, serta jenis antigen imunisasi dasar yang belum
Merencanakan pelaksanaan sweeping dan pelaksanaan Drop Out Follow Up (DOFU);
Mempersiapkan dan memastikan ketersediaan vaksin, ADS, dan safety box, pe
pelaksanaan sweeping dan DOFU;
Melaksanakan sweeping dan DOFU sesuai dengan target sasaran yang sudah ditetapk
buku pencatatan.
Pemberian sertifikat Imunisasi Dasar Lengkap kepada setiap anak yang sudah mendap
untuk bayi.
Memastikan kepada ibu agar menyimpan sertifikat Imunisasi dasar Lengkap, serta
masuk Sekolah Dasar;
Menyimpan arsip data anak dengan Imunisasi Dasar Lengkap di puskesmas;
Melakukan advokasi kepada Pemerintah Daerah tentang pentingnya Imunisasi Dasa
akan masuk sekolah, dan mendorong terbitnya regulasi;
Melakukan koordinasi dengan Kemeterian Pendidikan dan Kementerian Agama unt
serta mendorong terbitnya Surat Keputusan Bersama.
Meningkatkan cakupan imunisasi rutin di desa terjangkit dan sekitarnya, upayakan sem
Selanjutnya dievaluasi
Imunisasi Massal
Imunisasi masal dilakukan di daerah risiko tinggi, yaitu dengan mempertimbangkan hal-
Daerah dimana cakupan imunisasi rendah (< 80%) atau jumlah Balita rentan telah m
satu tahun
Mobilitas penduduk tinggi
Daerah rawan gizi
Daerah pengungsi maupun daerah padat dan kumuh.
Pada keadaan ini dilakukan imunisasi campak secara masal kepada seluruh anak p
tanpa melihat status imunisasi anak tersebut. Golongan umur dan luas wilayah ya
dengan hasil kajian epidemiologi.
ORI Difteri
-Sasaran : sesuai dengan hasil kajian epidemiologis (sampai usia kasus tertinggi)
-Diberikan 3 dosis dengan interval satu bulan antara dosis pertama dan dosis kedua
dosis kedua dan dosis ketiga
- Luas wilayah minimal di satu kecamatan
-Vaksin yang diberikan sebagai berikut :
Umur 2 bl – 5 thn : vaksin DPT-HB-Hib
Umur 5 - < 7 thn : vaksin DT
Umur > 7 thn : vaksin Td
-Suspect/confirmed : diberikan vaksin Td selama pemulihan
-Kontak : diberikan/dilengkapi sampai 3 dosis,
Melarutkan vaksin dengan benar dan mencatat jam di label vial vaksin campak/MR
boleh lebih dari 6 jam setelah pelarutan)
Memberikan penyuntikan imunisasi secara aman dan sesuai prosedur
Melakukan pengelolaan limbah imunisasi secara aman
Memantau dan menangani kasus diduga KIPI
Memeriksa register pelaksanaan imunisasi dan melengkapinya pada akhir kegiatan
Membina kader dalam melaksanakan tugasnya.
Melakukan kerjasama dengan tokoh masyarakat
Melaksanakan pencatatan dan pelaporan
Melaksanakan monitoring dan evaluasi
Pengelolaan vaksin harus sesuai dengan standar yang ada. Adapun tujuan penilaian
menilai apakah pengelolaan rantai vaksin sudah tepat sesuai standar atau tidak. P
dengan berbasis pertanyaan (kuesioner/aplikasi EVM) yang dapat dijawab melalui obs
petugas dan memeriksa beberapa dokumen terkait.
Ada sembilan hal kriteria yang dinilai dalam EVM, yaitu:
Prosedur penerimaan vaksin
Monitoring dan kontrol suhu
Kapasitas penyimpanan dan transportasi
Bangunan, peralatan cold chain dan sistem transportasi
Pemeliharaan bangunan, peralatan cold chain dan kendaraan
Manajemen stok dan prosedur
Distribusi Vaksin
Kebijakan dan praktek manajemen vaksin
Fungsi sistem informasi dan manajemen supportive
Adapun langkah-langkah untuk melakukan EVM adalah sebagai berikut:
Menentukan tingkat rantai vaksin yang akan dinilai seperti gudang farmasi dinas kes
puskesmas. Puskesmas yang akan dinilai dipilih secara acak atau pun purposive.
Menetukan periode penilaian, biasanya periode yang digunakan adalah 12 bulan. G
untuk semua fasilitas yang akan dinilai. Misal: 1 Januari 2017 sd 31 Desember 2017.
Siapkan alat – alat yang dibutuhkan yaitu kuesioner atau tools EVM, alat tulis, buk
meteran, kalkulator, dan kamera.
Diskusikan dengan rekan satu tim tentang mekanisme penilaian dan buat pembagian tu
Lakukan penilaian sesuai dengan pertanyaaan-pertanyaan di 9 kriteria EVM tersebut.
perlu diperhatikan hal berikut:
- EVM adalah penilaian berbasis bukti
-Periksa peralatan cold chain apakah berfungsi dengan baik
-Apabila memeriksa bangunan dan peralatan, lihat dengan cermat dan ukur serta a
hasil pengamatan.
-Minta dokumen terkait sebagai bukti penilaian seperti catatan suhu, buku stok vaksin, d
-Terkait pelatihan petugas, minta petugas untuk mendemonstrasikan (Misal: Uji kocok
dsb)
-Dalam melakukan penilaian, tim harus selalu bersikap positif dan sopan termasuk da
yang sulit.
-Jangan tergesa-gesa dalam melakukan penilaian.
-Isi pertanyaan secara lengkap dan jangan menghilangkan/melewatkan pertanyaan. Ji
memperoleh jawaban, mohon agar ditanyakan kembali dengan cara yang lain.
Bila ada masalah pada saat penilaian, diskusikan dengan petugas terkait solusinya aga
Berikan umpan balik kepada petugas terkait penilaian yang sudah dilakukan.
Lakukan analisa hasil penilaian
Buat laporan penilaian meliputi temuan, rekomendasi secara detail dan rencana perbaik
Mendiseminasikan laporan tersebut kepada pimpinan dan fasilitas yang dinilai.
Pelaksanaan
Melaksanakan rapat koordinasi Forum Komunikasi Mayarakat Peduli Imunisasi minimal 4 kali dalam setahun, s
Melakukan pemaparan hasil analisis situasi pada saat rapat koordinasi
Menggalang komitmen dukungan terhadap program imunisasi dari setiap pihak/anggota
Membentuk jejaring komunikasi (misal: email, WhatsApp grup) dengan seluruh anggota forum sebagai sarana b
RENCANA AKSI DAERAH – PUSAT & INSTRUMENT MON
UNISASI
ROGRAM IMUNISASI DAN SURVEILANS
CATATAN :
** KEGIATAN DILAKUKAN BILA PUSKESMAS ATAU KABUPATEN/KOTA TIDAK MEMILIKI ATAU MENCUKUPI SU
KEGIATAN
LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN SURVEILANS
LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN
1. Menghubungi kader/perangkat desa untuk konfirmasi situasi penyakit PD3I yang terjadi
2. Melakukan verifikasi dan mencatat laporan kasus PD3I yang disampaikan oleh Kader/perangkat desa.
3. Mengunjungi kasus untuk memastikan penyakit
1. Menyiapkan format pencatatan dan pelaporan PD3I sesuai dengan jenis penyakit
2. Membuat pencatatan dan pelaporan PD3I mingguan dan bulanan sesuai dengan format PD3I sesuai dengan jeni
3. Mengirimkan laporan PD3I mingguan dan bulanan ke Dinkes Kab/kota yang lengkap dan tepat.
ATAU KABUPATEN/KOTA TIDAK MEMILIKI ATAU MENCUKUPI SUMBER DAYA (BAHAN, ALAT, DAN SUMBER DAYA MANUSIA) UN
Menu
1
a
a.1
a.2
a.3
a.3.1
a.3.2
a.3.3
a.3.4
a.3.5
a.3.6
b
b.1
b.2
b.3
b.4
b.5
b.6
2
2.1
2.1.a
2.1.b
2.2
LANGKAH OPERASIONAL PELAKSANAAN OUTBREAK RESPONSE IM
Outbreak Response Immunization (ORI) adalah kegiatan imunisasi tambahan dalam rang
KLB di suatu wilayah yang disesuaikan dengan situasi epidemiologi.
Tahapan yang harus dilakukan :
Persiapan
Analisis Situasi – bersama antara Puskesmas dan Dinkes
Penilaian epidemiologi kasus
Hasil pengumpulan data à buat kurva epidemik, karakteristik kasus (distribusi umur
pemetaan geografis
Analisa data : Attack Rate, Case Fatality Rate, Weekly Incidence, Vaccine Effectiveness
Penilaian cakupan imunisasi beberapa tahun untuk menentukan jumlah populasi rentan
Penilaian faktor risiko lain
- Lokasi pemukiman yang padat dan kumuh
- Situasi khusus seperti di tempat pengungsian
- Daerah rawan gizi
- Daerah sulit dijangkau atau jauh dari pelayanan kesehatan
- Daerah dimana kelompok masyarakatnya menolak/anti imunisasi
Kondisi pelayanan imunisasi (coldchain, dll)
-berdasarkan hasil kajian epidemiologi (cakupan imunisasi, gol umur spesifik Attack Rate,
-target wilayah : wilayah terjadinya KLB + wilayah yang berdekatan dan berisiko tinggi
Menghitung kebutuhan logistik (ADS, SB, Anafilaktik kit)
Distribusi vaksin dan logistik
Menghitung kebutuhan tenaga pelaksana : vaksinator, pencatat, petugas keamanan
Menghitung kebutuhan biaya operasional (sosmob, transport petugas, distribusi logistik,
Advokasi, Informasi dan Mobilisasi Masyarakat
Pelaksanaan
ORI Campak
a. Imunisasi Selektif – pada daerah risiko sedang (cakupan > 90% atau jumlah b
mendekati jumlah kohort bayi satu tahun)
Dilakukan imunisasi campak kepada seluruh anak usia 9 bl – 59 bln yang tidak mempunya
campak (lisan maupun berdasarkan kartu/catatan) yang berkunjung ke puskesmas maupu
1 bulan dari kasus terakhir.
Meningkatkan cakupan imunisasi rutin di desa terjangkit dan sekitarnya, upayakan s
diimunisasi.
Selanjutnya dievaluasi
Imunisasi Massal
Imunisasi masal dilakukan di daerah risiko tinggi, yaitu dengan mempertimbangkan hal-ha
Daerah dimana cakupan imunisasi rendah (< 80%) atau jumlah Balita rentan telah
kohort bayi satu tahun
Mobilitas penduduk tinggi
Daerah rawan gizi
Daerah pengungsi maupun daerah padat dan kumuh.
Pada keadaan ini dilakukan imunisasi campak secara masal kepada seluruh anak pa
tertentu tanpa melihat status imunisasi anak tersebut. Golongan umur dan luas wila
sasaran sesuai dengan hasil kajian epidemiologi.
ORI Difteri
-Sasaran : sesuai dengan hasil kajian epidemiologis (sampai usia kasus tertinggi)
-Diberikan 3 dosis dengan interval satu bulan antara dosis pertama dan dosis kedua se
antara dosis kedua dan dosis ketiga
- Luas wilayah minimal di satu kecamatan
-Vaksin yang diberikan sebagai berikut :
Umur 2 bl – 5 thn : vaksin DPT-HB-Hib
Umur 5 - < 7 thn : vaksin DT
Umur > 7 thn : vaksin Td
-Suspect/confirmed : diberikan vaksin Td selama pemulihan
-Kontak : diberikan/dilengkapi sampai 3 dosis,
Menu
2
3
3.1
3.1
3.2
3.3
3.4
3.5
3.7
3.8
3.9
4
c
d
e
f
g
h
i
j
LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN EVM
Menurut Permenkes No.12 tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Imunisasi, EVM adalah
penilaian secara sistematis terhadap manajemen rantai vaksin, sehingga
provinsi/kabupaten/kota untuk memelihara dan melaksanakan manajemen dalam melindu
Pengelolaan vaksin harus sesuai dengan standar yang ada. Adapun tujuan penilaian
menilai apakah pengelolaan rantai vaksin sudah tepat sesuai standar atau tidak. Penilaian
berbasis pertanyaan (kuesioner/aplikasi EVM) yang dapat dijawab melalui observasi lan
dan
Ada memeriksa beberapa
sembilan hal dokumen
kriteria yang dinilaiterkait.
dalam EVM, yaitu:
Prosedur penerimaan vaksin
Monitoring dan kontrol suhu
Kapasitas penyimpanan dan transportasi
Bangunan, peralatan cold chain dan sistem transportasi
Pemeliharaan bangunan, peralatan cold chain dan kendaraan
Manajemen stok dan prosedur
Distribusi Vaksin
Kebijakan dan praktek manajemen vaksin
Fungsi sistem informasi dan manajemen supportive
Adapun langkah-langkah untuk melakukan EVM adalah sebagai berikut:
Menentukan tingkat rantai vaksin yang akan dinilai seperti gudang farmasi dinas kes
puskesmas. Puskesmas yang akan dinilai dipilih secara acak atau pun purposive.
Menetukan periode penilaian, biasanya periode yang digunakan adalah 12 bulan. Gunaka
semua fasilitas yang akan dinilai. Misal: 1 Januari 2017 sd 31 Desember 2017.
Siapkan alat – alat yang dibutuhkan yaitu kuesioner atau tools EVM, alat tulis, buku
meteran, kalkulator, dan kamera.
Diskusikan dengan rekan satu tim tentang mekanisme penilaian dan buat pembagian tuga
Lakukan penilaian sesuai dengan pertanyaaan-pertanyaan di 9 kriteria EVM tersebut. D
perlu diperhatikan hal berikut:
- EVM adalah penilaian berbasis bukti
-Periksa peralatan cold chain apakah berfungsi dengan baik
-Apabila memeriksa bangunan dan peralatan, lihat dengan cermat dan ukur serta ambil f
pengamatan.
-Minta dokumen terkait sebagai bukti penilaian seperti catatan suhu, buku stok vaksin, dll.
-Terkait pelatihan petugas, minta petugas untuk mendemonstrasikan (Misal: Uji kocok,
dsb)
-Dalam melakukan penilaian, tim harus selalu bersikap positif dan sopan termasuk dala
yang sulit.
-Jangan tergesa-gesa dalam melakukan penilaian.
-Isi pertanyaan secara lengkap dan jangan menghilangkan/melewatkan pertanyaan. Jik
memperoleh jawaban, mohon agar ditanyakan kembali dengan cara yang lain.
Bila ada masalah pada saat penilaian, diskusikan dengan petugas terkait solusinya agar te
Berikan umpan balik kepada petugas terkait penilaian yang sudah dilakukan.
Lakukan analisa hasil penilaian
Buat laporan penilaian meliputi temuan, rekomendasi secara detail dan rencana perbaikan
Mendiseminasikan laporan tersebut kepada pimpinan dan fasilitas yang dinilai.
Menu
1
2
3
1
a
2
a
b
b.1
b.2
b.3
b.4
b.5
b.6
b.7
b.8
b.9
b.10
c
d
LANGKAH OPERASIONAL PELAKSANAAN CRASH PROGR
Crash Program merupakan kegiatan imunisasi tambahan yang dilaksanakan di tingka
wilayah yang memerlukan intervensi secara cepat untuk mencegah terjadinya KLB. Kriter
dilakukan crash program adalah:
Angka kematian bayi akibat PD3I tinggi
Infrastruktur (tenaga, sarana, dana) kurang
Desa yang selama tiga tahun berturut-turut tidak mencapai UCI
a.1
a.2
a.3
a.4
b.1
b.2
d
LANGKAH OPERASIONAL PEMBENTUKAN FORUM KOMUNIKASI MASYARAKAT PEDULI
1. Persiapan
Identifikasi masalah yang menghambat pencapaian cakupan imunisasi yang tinggi dan merata
Melakukan identifikasi pihak/komponen yang akan dilibatkan dalam Forum Komunikasi Mayarakat Peduli Imunisas
Menentukan waktu pelaksanaan rapat koordinasi Forum Komunikasi Mayarakat Peduli Imunisasi minimal 4 kali dal
Pelaksanaan
Melaksanakan rapat koordinasi Forum Komunikasi Mayarakat Peduli Imunisasi minimal 4 kali dalam setahun, sesu
Membentuk jejaring komunikasi (misal: email, WhatsApp grup) dengan seluruh anggota forum sebagai sarana berb
Menu
2
2.1
2.2
2.2.1
3
3.1
3.2
3.3
4
Langkah-Langkah Skrining status T pada WUS
Imunisasi Dasar
DPT atau DPT/HB atau DPT/HB/Hib1 ?
DPT atau DPT/HB atau DPT/HB/Hib2 ?
DPT atau DPT/HB atau DPT/HB/Hib3 ?
Saat BIAS:
Apakah mendapat suntikan TT saat SD? kelas 1? Kelas 2? Kelas 3? Dan seterusnya
Saat Catin (Calon Pengantin):
Apakah mendapat suntikan TT? Berapa kali? Jarak antarsuntikan?
Saat Hamil:
Sudah hamil berapa kali?
Apakah saat hamil mendapat suntikan TT? Berapa kali?
Jarak antarsuntikan?
Jika pernah mendapat imunisasi tambahan TT/Td (Saat kampanye terdahulu) ?
Menu
2
3
4
5
6
7
8
9
10
LANGKAH OPERASIONAL PELAKSANAAN BACKLOG FIGHTING
Backlog fighting (BLF) adalah upaya aktif di tingkat Puskesmas untuk melengkapi imunisa
berturut-turut tidak mencapai UCI. Tujuan dilaksanakan BLF untuk melengkapi imunisasi d
Langkah-langkah pelaksanaan BLF:
Petugas Puskesmas dibantu kader melakukan validasi data cakupan hasil pelayanan imu
pelayanan imunisasi, orang tua wajib membawa buku/ kartu catatan imunisasi).
Melakukan pemetaan kelengkapan status imunisasi anak usia 1 tahun s.d 3 tahun di wilay
Memindahkan nama-nama anak usia 1 s.d 3 tahun yang tidak lengkap status imunisasinya
Berdasarkan catatan pada formulir tersebut di atas, kader menyampaikan kepada orang tu
Pelayanan imunisasi dalam rangka BLF dapat dilakukan di posyandu, bersamaan dengan
Sebelum pelayanan imunisasi, petugas wajib memberikan penyuluhan tentang imunisasi y
datang pada jadwal pelayanan berikutnya dalam rangka melengkapi status imunsasi anak
Petugas wajib melakukan penjaringan sebelum memberikan vaksinasi untuk memastikan
Petugas harus selalu memperhatikan kondisi vaksin, teknik penyuntikan yang aman, pena
Petugas mendokumentasikan hasil pelayanan imunisasi dengan mencatat pada buku koho
Mencatat anak yang sudah mendapatkan imunisasi dalam rangka melengkapi imunisasi d
Menu
5
6
7
8
10
11
12
13
14
Menu
MELENGKAPI STATUS IMUNISASI MELALUI SKRINING IMUNISASI PADA PENERIMAA
Memberikan pemahaman kepada Wanita Usia Subur/Pasangan Usia Subur tentang p
kehamilan;
Menjelaskan jenis antigen, manfaat, serta jadwal pemberian imunisasi dasar, terutama
setelah lahir (imunisasi Hepatitis B 0)
Melakukan analisis cakupan imunisasi dasar dan lanjutan (baduta) perwilayah puskesmas
Setiap akhir bulan, melakukan skrining melalui buku kohort imunisasi pada bayi usia 4
mengetahui imunisasi yang sudah diterima;
Memastikan setiap anak mempunyai pencatatan imunisasi, baik di puskesmas maupun
(Buku KIA);
Menginventarisir nama dan alamat bayi, serta jenis antigen imunisasi dasar yang belum di
Merencanakan pelaksanaan sweeping dan pelaksanaan Drop Out Follow Up (DOFU);
Mempersiapkan dan memastikan ketersediaan vaksin, ADS, dan safety box, petu
pelaksanaan sweeping dan DOFU;
Melaksanakan sweeping dan DOFU sesuai dengan target sasaran yang sudah ditetapka
buku pencatatan.
Pemberian sertifikat Imunisasi Dasar Lengkap kepada setiap anak yang sudah mendapa
untuk bayi.
Memastikan kepada ibu agar menyimpan sertifikat Imunisasi dasar Lengkap, serta kegun
Sekolah Dasar;
Menyimpan arsip data anak dengan Imunisasi Dasar Lengkap di puskesmas;
Melakukan advokasi kepada Pemerintah Daerah tentang pentingnya Imunisasi Dasar Len
masuk sekolah, dan mendorong terbitnya regulasi;
Melakukan koordinasi dengan Kemeterian Pendidikan dan Kementerian Agama untuk pen
mendorong terbitnya Surat Keputusan Bersama.
Menu
6
7
2
2.1
2.2
.2.1
3
3.1
3.2
3.3
4
1
5
6
7
8
10
11
12
13
14
2
3
10
1
a
a.1
a.2
a.3
a.3.1
a.3.2
a.3.3
a.3.4
a.3.5
a.3.6
b
b.1
b.2
b.3
b.4
b.5
b.6
2
2.1
.1.a
.1.b
2.2
1
2
3
1
a
2
a
b
b.1
b.2
b.3
b.4
b.5
b.6
b.7
b.8
b.9
b.10
c
d
2
3
3.1
3.1
3.2
3.3
3.4
3.5
3.7
3.8
3.9
4
c
d
e
f
g
h
i
j
1
a
a.1
a.2
a.3
a.4
b
b.1
b.2
2
a
b
c
d
LANGKAH-LANGKAH OPERASIONAL BEBERAPA KEGIATAN I
LANGKAH-LANGKAH OPERASIONAL PELAKSANAAN ANALIS
Dalam melakukan analisis PWS imunisasi, beberapa hal perlu dipersiapkan sebagai ba
cakupan imunisasi per antigen di semua kategori sasaran (dasar, lanjutan baduta, BIAS
(WUS) di masing-masing wilayah (hingga unit terkecil yaitu desa), jumlah sasaran imun
terkecil dan peta wilayah.
Cakupan imunisasi ini bisa didapat dengan melakukan rekapitulasi penghitungan pelaks
tertuang dalam buku kohort atau register imunisasi. Pastikan bahwa jumlah sasaran yan
imunisasi yang berada di wilayah tersebut termasuk sasaran yang tidak pernah diimunis
mendapat imunisasi di pelayanan swasta/RS.
Apabila tidak memiliki data cakupan atau belum mengetahui bagaimana cara menghitun
yang perlu disediakan adalah data hasil/jumlah pelayanan imunisasi per antigen berupa
berdasarkan data individual.
Setiap tenaga kesehatan yang melakukan analisa harus mengetahui besar target cakup
selama setahun. Besar target selama setahun ini harus dibagi 12 untuk dapat mengetah
Dan dapat dikumulatifkan dengan menjumlah setiap target bulanan tersebut.
Contoh : target cakupan imunisasi dasar semua antigen sebesar 95% selama setahun,
dicapai setiap bulannya adalah minimal 8%. Apabila kita ingin mengetahui target bulan
target sampai dengan bulan April (Kumulatif) adalah 4 x 8% = 32%
Setiap tenaga kesehatan yang melakukan analisa harus mengetahui definisi operasiona
rutin (dasar, lanjutan baduta, lanjutan BIAS dan Lanjutan WUS) dan imunisasi tambaha
Apabila belum memiliki data cakupan, maka lakukan perhitungan cakupan dengan rumu
Jumlah sasaran yang mendapat imunisasi antigen tertentu di suatu wilayah dibagi deng
keseluruhan di wilayah tersebut dikali 100%
Contoh : Desa A pada tahun 2017 memiliki bayi usia 0-11 bulan sebanyak 10 anak. Yan
BCG sepanjang tahun 2017 sebanyak 8 anak. Maka cakupan imunisasi BCG di Desa A
100% = 80%.
Setelah mendapatkan data cakupan, lakukan perbandingan antara data cakupan yang
ada.
Membuat grafik batang atau pemetaan sebagai hasil analisa atas penghitungan cakupa
grafik batang, jangan lupa untuk mencantumkan besaran cakupan tiap batang dan targe
target atau batang target untuk setiap batang capaian). Apabila menggunakan pemetaa
warna berbeda yaitu :
a. Hijau untuk wilayah dengan cakupan > % target
b. Kuning untuk wilayah dengan cakupan berada di antara target dan 80% (80% <
c. Merah untuk wilayah dengan cakupan di bawah 80% (< 80%)
Contoh : data cakupan imunisasi dasar lengkap tahun 2017 di desa A berdasarkan has
desa B 80%, desa C 95,4% dan desa D 82%. Maka warna pada peta wilayah untuk Des
desa C hijau, desa D kuning.
Apabila data cakupan lebih rendah dari target yang ada, lakukan identifikasi penyebab b
dan susun langkah tindak lanjut untuk mengatasinya.
Apabila data cakupan lebih tinggi dari target, juga segera lakukan analisa penyebabnya
cakupan lebih tinggi dari target adalah :
a. Penetapaan target yang terlalu rendah;
Melakukan analisis cakupan imunisasi dasar dan lanjutan (baduta) perwilayah puskesm
Setiap akhir bulan, melakukan skrining melalui buku kohort imunisasi pada bayi usia
mengetahui imunisasi yang sudah diterima;
Memastikan setiap anak mempunyai pencatatan imunisasi, baik di puskesmas maupun
(Buku KIA);
Menginventarisir nama dan alamat bayi, serta jenis antigen imunisasi dasar yang belum
Merencanakan pelaksanaan sweeping dan pelaksanaan Drop Out Follow Up (DOFU);
Mempersiapkan dan memastikan ketersediaan vaksin, ADS, dan safety box, pe
pelaksanaan sweeping dan DOFU;
Melaksanakan sweeping dan DOFU sesuai dengan target sasaran yang sudah ditetapk
buku pencatatan.
Pemberian sertifikat Imunisasi Dasar Lengkap kepada setiap anak yang sudah mendap
untuk bayi.
Memastikan kepada ibu agar menyimpan sertifikat Imunisasi dasar Lengkap, serta
masuk Sekolah Dasar;
Menyimpan arsip data anak dengan Imunisasi Dasar Lengkap di puskesmas;
Melakukan advokasi kepada Pemerintah Daerah tentang pentingnya Imunisasi Dasa
akan masuk sekolah, dan mendorong terbitnya regulasi;
Melakukan koordinasi dengan Kemeterian Pendidikan dan Kementerian Agama unt
serta mendorong terbitnya Surat Keputusan Bersama.
Meningkatkan cakupan imunisasi rutin di desa terjangkit dan sekitarnya, upayakan sem
Selanjutnya dievaluasi
Imunisasi Massal
Imunisasi masal dilakukan di daerah risiko tinggi, yaitu dengan mempertimbangkan hal-
Daerah dimana cakupan imunisasi rendah (< 80%) atau jumlah Balita rentan telah m
satu tahun
Mobilitas penduduk tinggi
Daerah rawan gizi
Daerah pengungsi maupun daerah padat dan kumuh.
Pada keadaan ini dilakukan imunisasi campak secara masal kepada seluruh anak p
tanpa melihat status imunisasi anak tersebut. Golongan umur dan luas wilayah ya
dengan hasil kajian epidemiologi.
ORI Difteri
-Sasaran : sesuai dengan hasil kajian epidemiologis (sampai usia kasus tertinggi)
-Diberikan 3 dosis dengan interval satu bulan antara dosis pertama dan dosis kedua
dosis kedua dan dosis ketiga
- Luas wilayah minimal di satu kecamatan
-Vaksin yang diberikan sebagai berikut :
Umur 2 bl – 5 thn : vaksin DPT-HB-Hib
Umur 5 - < 7 thn : vaksin DT
Umur > 7 thn : vaksin Td
-Suspect/confirmed : diberikan vaksin Td selama pemulihan
-Kontak : diberikan/dilengkapi sampai 3 dosis,
Melarutkan vaksin dengan benar dan mencatat jam di label vial vaksin campak/MR
boleh lebih dari 6 jam setelah pelarutan)
Memberikan penyuntikan imunisasi secara aman dan sesuai prosedur
Melakukan pengelolaan limbah imunisasi secara aman
Memantau dan menangani kasus diduga KIPI
Memeriksa register pelaksanaan imunisasi dan melengkapinya pada akhir kegiatan
Membina kader dalam melaksanakan tugasnya.
Melakukan kerjasama dengan tokoh masyarakat
Melaksanakan pencatatan dan pelaporan
Melaksanakan monitoring dan evaluasi
Pengelolaan vaksin harus sesuai dengan standar yang ada. Adapun tujuan penilaian
menilai apakah pengelolaan rantai vaksin sudah tepat sesuai standar atau tidak. P
dengan berbasis pertanyaan (kuesioner/aplikasi EVM) yang dapat dijawab melalui obs
petugas dan memeriksa beberapa dokumen terkait.
Ada sembilan hal kriteria yang dinilai dalam EVM, yaitu:
Prosedur penerimaan vaksin
Monitoring dan kontrol suhu
Kapasitas penyimpanan dan transportasi
Bangunan, peralatan cold chain dan sistem transportasi
Pemeliharaan bangunan, peralatan cold chain dan kendaraan
Manajemen stok dan prosedur
Distribusi Vaksin
Kebijakan dan praktek manajemen vaksin
Fungsi sistem informasi dan manajemen supportive
Adapun langkah-langkah untuk melakukan EVM adalah sebagai berikut:
Menentukan tingkat rantai vaksin yang akan dinilai seperti gudang farmasi dinas kes
puskesmas. Puskesmas yang akan dinilai dipilih secara acak atau pun purposive.
Menetukan periode penilaian, biasanya periode yang digunakan adalah 12 bulan. G
untuk semua fasilitas yang akan dinilai. Misal: 1 Januari 2017 sd 31 Desember 2017.
Siapkan alat – alat yang dibutuhkan yaitu kuesioner atau tools EVM, alat tulis, buk
meteran, kalkulator, dan kamera.
Diskusikan dengan rekan satu tim tentang mekanisme penilaian dan buat pembagian tu
Lakukan penilaian sesuai dengan pertanyaaan-pertanyaan di 9 kriteria EVM tersebut.
perlu diperhatikan hal berikut:
- EVM adalah penilaian berbasis bukti
-Periksa peralatan cold chain apakah berfungsi dengan baik
-Apabila memeriksa bangunan dan peralatan, lihat dengan cermat dan ukur serta a
hasil pengamatan.
-Minta dokumen terkait sebagai bukti penilaian seperti catatan suhu, buku stok vaksin, d
-Terkait pelatihan petugas, minta petugas untuk mendemonstrasikan (Misal: Uji kocok
dsb)
-Dalam melakukan penilaian, tim harus selalu bersikap positif dan sopan termasuk da
yang sulit.
-Jangan tergesa-gesa dalam melakukan penilaian.
-Isi pertanyaan secara lengkap dan jangan menghilangkan/melewatkan pertanyaan. Ji
memperoleh jawaban, mohon agar ditanyakan kembali dengan cara yang lain.
Bila ada masalah pada saat penilaian, diskusikan dengan petugas terkait solusinya aga
Berikan umpan balik kepada petugas terkait penilaian yang sudah dilakukan.
Lakukan analisa hasil penilaian
Buat laporan penilaian meliputi temuan, rekomendasi secara detail dan rencana perbaik
Mendiseminasikan laporan tersebut kepada pimpinan dan fasilitas yang dinilai.
Pelaksanaan
Melaksanakan rapat koordinasi Forum Komunikasi Mayarakat Peduli Imunisasi minimal 4 kali dalam setahun, s
Melakukan pemaparan hasil analisis situasi pada saat rapat koordinasi
Menggalang komitmen dukungan terhadap program imunisasi dari setiap pihak/anggota
Membentuk jejaring komunikasi (misal: email, WhatsApp grup) dengan seluruh anggota forum sebagai sarana b
Menu
Variable
SKOR KEPADATAN
SKOR CAKUPAN
IMUNISASI
Proporsi nilai
Kepadatan Penduduk
IDL
Imunisasi BADUTA
Imunisasi BIAS
KLB PD3I
Kelengkapan Laporan
Ketepatan Laporan
Definisi
Total = 100%
adalah perbandingan jumlah penduduk dengan luas wilayahnya. Kepadatan penduduk menunju
imunisasi dasar lengkap, yaitu Hepatitis B, BCG, Polio, DPT dan Campak/MR
Imunisasi lanjutan yang diberikan pada anak < 24 bulan (yang di ukur dengan imunisasi Campak
Imunisasi yang diberikan pada anak SD/Sederajat (yang diukur dengan imunisasi Td kelas 2)
sebagai timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan atau kematian yang bermakna secara
adalah kelengkapatan laporan yang diterima oleh petugas surveilans Kab/Kota atau Provinsi ter
adalah ketepatan waktu pengiriman laporan yang diterima oleh petugas surveilans Kab/Kota at
Kelengkapan laporan mingguan (/52) atau bulanan (/12)
Tingkat Provinsi : Laporan dari Kab/Kota
Tingkat Kabupaten/Kota : Laporan berasal dari Puskesmas/Kecamatan
0 1 2
3 Nilai Maksimal
Urban (Kepadatan
Tinggi) TIDAK DI ISI
> 200
TIDAK DI ISI
TIDAK DI ISI
TIDAK DI ISI
TIDAK DI ISI
TIDAK DI ISI
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Risiko Tinggi
Menu RENCANA AKSI DAERAH (RAD) PENGUATAN PROGRAM
(PADA DAERAH RISIKO TING
PUSKESMAS
SASARAN
No KEGIATAN*)
KABUPATEN/KOTA
SASARAN
No KEGIATAN*)
Pengelola imunisasi
1 Penempatan tenaga pendamping teknis puskesmas
PROVINSI
No KEGIATAN*) SASARAN
PUSAT
SASARAN
No KEGIATAN*)
Pengelola cold
Pelaksanaan EVM (Effective Vaccine chain/program imunisasi
2 Management ) provinsi, kab/kota dan
puskesmas
5 Pemberian umpan balik capaian indikator kinerja Mendagri, KSP dan Kepala
imunisasi tingkat provinsi Daerah
Terbentuk Forum
Komunikasi Masyarakat Rakor min 4 Rakor min 4
Peduli Imunisasi di Tk. kali/tahun kali/tahun BOK
Kecamatan
Jumlah kegiatan
setiap bulan setiap bulan BOK
monitoring
Pendataan sasaran setiap tahun setiap tahun BOK
BOK
BOK
2. Frekuensi KLB PD3I 2.KLB PD3I < 4 2. KLB PD3I < 4 BOK
Menurun kali kali
BOK
BOK
Terbentuk Forum
Komunikasi Masyarakat Rakor min 4 Rakor min 4
Peduli Imunisasi di Tk. kali/tahun kali/tahun APBD
Kab/Kota
Adanya pembiayaan
operasional untuk Tersedia APBD
program imunisasi
jumlah puskesmas
APBD /
mencapai target 100% 100% BOK
Imunisasi Rutin
Tersedia
Tersedia
Adanya pembiayaan
operasional untuk Tersedia APBD
program imunisasi
APBD,
APBN
2. Frekuensi KLB PD3I 2. KLB PD3I < 2. KLB PD3I < 4
Menurun 4 kali kali
Tersedia
Adanya pembiayaan
operasional untuk minimal 1 minimal 1 APBN
kali/tahun kali/tahun
program imunisasi
minimal 1 minimal 1
Jumlah pertemuan APBN
kali/tahun kali/tahun
APBN
APBN
2. Frekuensi KLB PD3I 2. KLB PD3I < 2. KLB PD3I < 4
Menurun 4 kali kali APBN
APBN
APBN
Puskesmas
Puskesmas
Puskesmas
Puskesmas
Puskesmas
Puskesmas
Puskesmas
Puskesmas
PENANGGUNGJAWAB
Dinkes Kab/Kota
PENANGGUNGJAWAB
PENANGGUNGJAWAB
Pusat
Pusat
Pusat
Pusat
Pusat
Dinas Kesehatan Kab/Kota
Menu
No
1
2
3
4
7
8
9
10
11
12
13
14
I
1
2
3
4
II
1
2
3
4
5
III
1
2
3
IV
1
2
3
4
5
6
7
8
V
1
2
3
1
2
3
4
5
10
1
2
3
4
5
TOOLS MONITORING EVALUASI RENCANA AKSI DAERAH (RAD) PENGUATAN PROGR
UNTUK RISIKO TINGGI - KABUPATEN/KOTA
Kegiatan
Apakah skrining status T dengan berintegrasi dengan kegiatan massal lainnya sudah dilakukan ?
Apakah Advokasi kepada Pemerintah Daerah untuk dukungan pembiayaan sudah dilakukan?
Apakah penilain EVM (Effective Vaccine Management) sudah dilakukan ?
Apakah Pelaksanaan supervisi supportif sudah dilakukan ?
Apakah kegiatan Backlog Fighting (BLF) sudah dilakukan ?
Apakah crash program sudah dilakukan ?
Apakah ORI jika terjadi KLB sudah dilakukan ?
Apakah status imunisasi melalui skrining imunisasi pada penerimaan siswa baru
(PAUD,TK,SD/sederajat, SMP/sederajat) sudah dilakukan ?
Apakah sudah tersedia alokasi anggaran pelaksanaan program imunisasi sesuai dengan kebutuhan
(menu RAD)?
INPUT
REGULASI
Apakah tersedia Pedoman Surveilans PD3I (lengkap)
Apakah pedoman surveilans PD3I tersebut sudah disosialisasikan secara berjenjang
Apakah tersedia dukungan regulasi untuk penyelenggaraan Surveilans PD3I
Apakah tersedia dukungan regulasi terkait anggaran untuk penyelenggaraan Surveilans PD3I
SDM
Apakah tersedia tenaga khusus Surveilans/ fungsional epidemiolog kesehatan
Apakah tenaga surveilans/epidemiolog kesehatan tersebut cukup
Apakah tenaga tersebut terlatih (dalam 3 tahun terakhir)
Apakah tenaga surveilans tersebut mengalami rotasi dalam waktu yang singkat (kurang dari 2 tahu
Apakah ada on the job training bagi tenaga surveilans pengganti
PENCATATAN PELAPORAN
Apakah tersedia mekanisme sistem pencatatan pelaporan Surveilans PD3I
Apakah tersedia formulir pencatatan dan pelaporan PD3I
Apakah tersedia Definisi Operasional kasus PD3I untuk standarisasi dalam klasifikasi kasus/data
SARANA PRASARANA
Apakah tersedia sarana alat pengolah data khusus untuk Surveilans PD3I
Apakah tersedia jaringan internet untuk pendukung komunikasi data Surveilans PD3I
Apakah jaringan tersebut lancar/memadai
Apakah tersedia logistik untuklaboratorium penunjang Surveilans PD3I
Bila tersedia logistik tersebut apakah mencukupi
Apakah tersedia logistik pencegahan dan pengendalian PD3I (APD, Obat, dll)
Bila tersedia logistik apakah mencukupi
Apakah tersedia materi KIE
ANGGARAN
Apakah tersedia dukungan anggaran untuk penyelenggaraan Surveilans PD3I
Apakah dukungan anggaran tersebut mencukupi
Jika tidak mencukupi apakah sudah dilakukan advokasi
PROSES
Apakah dalam pengumpulan sudah menggunakan formulir standar
Apakah data yang dikumpulkan telah dilakukan verifikasi dan validasi sebelum dilakukan pengolah
Apakah setiap alert yang muncul dilakukan verifikasi/respon
Apakah dilakukan PE setiap ada peningkatan kasus/potensi KLB
Apakah dilakukan pengolahan data secara rutin (mingguan, bulanan, triwulan, semester, tahunan)
Apakah data yang diolah dilakukan analisis epidemiologi secara rutin (mingguan, bulanan, triwulan
semester, tahunan)
Apakah hasil analsis data PD3I tersebut dilakukan diseminasi ke lintas program dan sektor terkait
Apakah hasil analsis data PD3I tersebut dituangkan dalam bentuk buletin epidemiologi (bulanan,
triwulan, semester, tahunan)
Apakah hasil analisis data PD3I dilakukan feedback
Apakah hasil analisis data surveilans PD3I dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan dan bahan
penyusunan perencanaan
OUTPUT
Apakah Ketepatan laporan PD3I sudah mencapai >=80%
Apakah Kelengkapan Laporan PD3I sudah mencapai >=90%
Apakah respon alert PD3I dilakukan respon < 24 jam sebesar 80%
Berapa jumlah kab/kota yang terdampak KLB PD3I? Catat jumlah kab/kota terdampak………
Berapa jumlah kasus KLB PD3I? Catat jumlah sesuai jenis penyakit ………
* Target kegiatan berdasarkan rencana aksi yang disusun setiap daerah
PROGRAM IMUNISASI
Kualitas Kuantitas *
Keterangan
Ya Tidak Absolut %
i 2 tahun)
ngolahan data
Menu
No
1
2
3
4
8
9
10
11
12
13
14
No
I
1
2
3
4
II
1
2
3
4
5
III
1
2
IV
1
2
3
4
5
6
7
8
V
1
2
3
1
2
3
4
5
9
10
1
2
3
4
5
TOOLS MONITORING EVALUASI RENCANA AKSI DAERAH (RAD) PENGUATAN PROG
UNTUK RISIKO TINGGI - PROVINSI
Kegiatan
Apakah Pelatihan dan Sosialisasi Petunjuk Teknis kegiatan Backlog Fighting (BLF) sudah dilakuk
Apakah Pelatihan dan Sosialisasi Petunjuk Teknis crash program sudah dilakukan ?
Apakah Pelatihan dan Sosialisasi Petunjuk Teknis ORI jika terjadi KLB sudah dilakukan ?
Apakah Pelatihan dan Sosialisasi Petunjuk Teknis skrining status imunisasi pada penerimaan si
baru (PAUD,TK,SD/sederajat, SMP/sederajat) sudah dilakukan ?
Apakah sudah tersedia alokasi anggaran pelaksanaan program imunisasi sesuai dengan kebutuh
(menu RAD)?
INPUT
REGULASI
Apakah tersedia Pedoman Surveilans PD3I (lengkap)
Apakah pedoman surveilans PD3I tersebut sudah disosialisasikan secara berjenjang
Apakah tersedia dukungan regulasi untuk penyelenggaraan Surveilans PD3I
Apakah tersedia dukungan regulasi terkait anggaran untuk penyelenggaraan Surveilans PD3I
SDM
Apakah tersedia tenaga khusus Surveilans/ fungsional epidemiolog kesehatan
Apakah tenaga surveilans/epidemiolog kesehatan tersebut cukup
Apakah tenaga tersebut terlatih (dalam 3 tahun terakhir)
Apakah tenaga surveilans tersebut mengalami rotasi dalam waktu yang singkat (kurang dari 2 t
Apakah ada on the job training bagi tenaga surveilans pengganti
PENCATATAN PELAPORAN
Apakah tersedia mekanisme sistem pencatatan pelaporan Surveilans PD3I
Apakah tersedia formulir pencatatan dan pelaporan PD3I
Apakah tersedia Definisi Operasional kasus PD3I untuk standarisasi dalam klasifikasi kasus/data
SARANA PRASARANA
Apakah tersedia sarana alat pengolah data khusus untuk Surveilans PD3I
Apakah tersedia jaringan internet untuk pendukung komunikasi data Surveilans PD3I
Apakah jaringan tersebut lancar/memadai
Apakah tersedia logistik untuklaboratorium penunjang Surveilans PD3I
Bila tersedia logistik tersebut apakah mencukupi
Apakah tersedia logistik pencegahan dan pengendalian PD3I (APD, Obat, dll)
Bila tersedia logistik apakah mencukupi
Apakah tersedia materi KIE
ANGGARAN
Apakah tersedia dukungan anggaran untuk penyelenggaraan Surveilans PD3I
Apakah dukungan anggaran tersebut mencukupi
Jika tidak mencukupi apakah sudah dilakukan advokasi
PROSES
Apakah dalam pengumpulan sudah menggunakan formulir standar
Apakah data yang dikumpulkan telah dilakukan verifikasi dan validasi sebelum dilakukan pengo
Apakah setiap alert yang muncul dilakukan verifikasi/respon
Apakah dilakukan PE setiap ada peningkatan kasus/potensi KLB
Apakah dilakukan pengolahan data secara rutin (mingguan, bulanan, triwulan, semester, tahun
Apakah data yang diolah dilakukan analisis epidemiologi secara rutin (mingguan, bulanan, triwu
semester, tahunan)
Apakah hasil analsis data PD3I tersebut dilakukan diseminasi ke lintas program dan sektor terka
Apakah hasil analsis data PD3I tersebut dituangkan dalam bentuk buletin epidemiologi (bulanan
triwulan, semester, tahunan)
Apakah hasil analisis data PD3I dilakukan feedback
Apakah hasil analisis data surveilans PD3I dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan dan bah
penyusunan perencanaan
OUTPUT
Apakah Ketepatan laporan PD3I sudah mencapai >=80%
Apakah Kelengkapan Laporan PD3I sudah mencapai >=90%
Apakah respon alert PD3I dilakukan respon < 24 jam sebesar 80%
Berapa jumlah kab/kota yang terdampak KLB PD3I? Catat jumlah kab/kota terdampak………
Berapa jumlah kasus KLB PD3I? Catat jumlah sesuai jenis penyakit ………
OGRAM IMUNISASI
Kualitas
Keterangan
Sudah Belum
olahan data
Menu
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
I
1
2
3
4
II
1
2
3
4
5
III
1
2
3
IV
1
2
3
4
5
6
7
8
V
1
2
3
No
1
2
3
4
5
9
10
No
1
2
3
4
5
TOOLS MONITORING EVALUASI RENCANA AKSI DAERAH (RAD) PENGUATAN PROGRAM
UNTUK RISIKO TINGGI - PUSAT
Kegiatan
Apakah tersedia Definisi Operasional kasus PD3I untuk standarisasi dalam klasifikasi kasus/data
SARANA PRASARANA
Apakah tersedia sarana alat pengolah data khusus untuk Surveilans PD3I
Apakah tersedia jaringan internet untuk pendukung komunikasi data Surveilans PD3I
Apakah jaringan tersebut lancar/memadai
Apakah tersedia logistik untuklaboratorium penunjang Surveilans PD3I
Bila tersedia logistik tersebut apakah mencukupi
Apakah tersedia logistik pencegahan dan pengendalian PD3I (APD, Obat, dll)
Bila tersedia logistik apakah mencukupi
Apakah tersedia materi KIE
ANGGARAN
Apakah tersedia dukungan anggaran untuk penyelenggaraan Surveilans PD3I
Apakah dukungan anggaran tersebut mencukupi
Jika tidak mencukupi apakah sudah dilakukan advokasi
PROSES
Apakah dalam pengumpulan sudah menggunakan formulir standar
Apakah data yang dikumpulkan telah dilakukan verifikasi dan validasi sebelum dilakukan pengolah
Apakah setiap alert yang muncul dilakukan verifikasi/respon
Apakah dilakukan PE setiap ada peningkatan kasus/potensi KLB
Apakah dilakukan pengolahan data secara rutin (mingguan, bulanan, triwulan, semester, tahunan)
Apakah data yang diolah dilakukan analisis epidemiologi secara rutin (mingguan, bulanan, triwulan
semester, tahunan)
Apakah hasil analsis data PD3I tersebut dilakukan diseminasi ke lintas program dan sektor terkait
Apakah hasil analsis data PD3I tersebut dituangkan dalam bentuk buletin epidemiologi (bulanan,
triwulan, semester, tahunan)
Apakah hasil analisis data PD3I dilakukan feedback
Apakah hasil analisis data surveilans PD3I dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan dan bahan
penyusunan perencanaan
OUTPUT
Apakah Ketepatan laporan PD3I sudah mencapai >=80%
Apakah Kelengkapan Laporan PD3I sudah mencapai >=90%
Apakah respon alert PD3I dilakukan respon < 24 jam sebesar 80%
Berapa jumlah kab/kota yang terdampak KLB PD3I? Catat jumlah kab/kota terdampak………
Berapa jumlah kasus KLB PD3I? Catat jumlah sesuai jenis penyakit ………
GRAM IMUNISASI
Kualitas
Keterangan
Sudah Belum
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
i 2 tahun)
V
V
ngolahan data
Menu
RENCANA AKSI DAERAH (RAD) PENGUATAN PROGRAM IMUNISASI DAN SURVEILANS
PADA DAERAH RISIKO SEDANG
PUSKESMAS
No
KEGIATAN*) SASARAN
4
Peningkatan partisipasi masyarakat terintegrasi
masyarakat
dengan Promkes
5
Pelaksanaan skreening status T dengan berintegrasi Wanita Usia Subur
dengan kegiatan massal lainnya (hari kartini, hari ibu,
skreening IVA, dsb)
4 Pencatatan dan pelaporkan KLB PD3I dalam waktu Petugas surveilans Puskesmas
kurang dari 24 jam ke Dinkes Kab/Kota
5 Penyelidikan epidemiologi KLB PD3I Masyarakat
6 Pelaksanaan KIE PD3I Kader dan Masyarakat
7 Pelaksanaan Kegiatan inovasi lain untuk
Honorer
meningkatkan kinerja surveilans PD3I
KABUPATEN / KOTA
No KEGIATAN*) SASARAN
Pengelola imunisasi
2 Pelaksanaan supervisi supportif
puskesmas
Pencatatan dan pelaporan kasus PD3I mingguan dan Petugas surveilans Kab/kota
2 bulanan
Pelaporan KLB PD3I < 24 jam sejak laporan diterima Petugas surveilans
7 dari Puskesmas ke Dinkes Provinsi
No KEGIATAN*) SASARAN
PUSAT
No KEGIATAN*) SASARAN
TARGET INDIKATOR
INDIKATOR BIAYA UNIT KERJA
2018 2019
BOK
TARGET INDIKATOR
INDIKATOR BIAYA PENANGGUNGJAWAB
2018 2019
Adanya pembiayaan
operasional untuk program
Tersedia APBD
imunisasi, surveilans dan
penanggulangan KLB PD3I Dinas Kesehatan
Kab/Kota
Adanya pembiayaan
operasional Surveilans Tersedia
dan KLB
BOK, APBD Dinkes Kab/Kota
TARGET INDIKATOR
INDIKATOR BIAYA PENANGGUNGJAWAB
2018 2019
2018 2019
Adanya pembiayaan
operasional untuk program
Tersedia APBN Pusat
imunisasi, surveilans dan
penanggulangan KLB PD3I
APBN Pusat
2. Jumlah Kasus KLB PD3I Jumlah KLB KLB PD3I
Menurun PD3I < 1 Tidak ada
KALI
KETERANGAN
KETERANGAN
KETERANGAN
KETERANGAN
Menu
TOOLS MONITORING EVALUASI RENCANA AKSI DAERAH (RAD) PENGUATAN PROGRA
UNTUK RISIKO SEDANG - KABUPATEN / KOTA
No Kegiatan
II SDM
Apakah tersedia tenaga khusus Surveilans/ fungsional epidemiolog
1 kesehatan
1 Apakah tersedia sarana alat pengolah data khusus untuk Surveilans PD3I
8 Apakah hasil analsis data PD3I tersebut dituangkan dalam bentuk buletin
epidemiologi (bulanan, triwulan, semester, tahunan)
9 Apakah hasil analisis data PD3I dilakukan feedback
4 Berapa jumlah kab/kota yang terdampak KLB PD3I? Catat jumlah kab/kota
terdampak………
5
Berapa jumlah kasus KLB PD3I? Catat jumlah sesuai jenis penyakit ………
Kualitas Kuantitas *
Ya Tidak Absolut %
Menu
TOOLS MONITORING EVALUASI RENCANA AKSI DAERAH (RAD) PENGUATAN PROGRAM
UNTUK RISIKO SEDANG - PROVINSI
No Kegiatan
1 Apakah tersedia sarana alat pengolah data khusus untuk Surveilans PD3I
4 Berapa jumlah kab/kota yang terdampak KLB PD3I? Catat jumlah kab/kota
terdampak………
5
Berapa jumlah kasus KLB PD3I? Catat jumlah sesuai jenis penyakit ………
GUATAN PROGRAM IMUNISASI
Kualitas
Keterangan
Sudah Belum
Menu
TOOLS MONITORING EVALUASI RENCANA AKSI DAERAH (RAD) PENGUATAN PROGRAM IMUNISASI
UNTUK RISIKO SEDANG
No Kegiatan
Kualitas
Keterangan
Sudah Belum
Menu
PUSKESMAS
No KEGIATAN*) SASARAN
A Mempertahankan/meningkatkan cakupan imunisasi rutin
1 Pelaksanaan Sweeping Bayi 0 - 11 bulan
2
Pelaksanaan Drop Out Follow Up (DOFU) Anak usia 0 - 24 bulan
KABUPATEN/KOTA
No KEGIATAN*) SASARAN
A Mempertahankan Dukungan Pemerintah Daerah Dalam Program Imunisasi
1 Penyusunan komitmen daerah dalam bentuk Kepala daerah dan DPRD
peraturan kepala daerah / peraturan daerah
Pengelola imunisasi
2 Pelaksanaan supervisi supportif
puskesmas
1
Pelaksanaan advokasi kepada Pemerintah Daerah
Bupati/walikota dan
2 untuk dukungan pembiayaan (Imunisasi, Surveilans Bappeda
dan penanggulangan KLB PD3I)
2
2 Pelaksanaan supervisi supportif Pengelola imunisasi
kab/kota dan puskesmas
Pelaksanaan DQS (Data Quality Self Assessment) dan Petugas imunisasi kab/kota
3 tindak lanjutnya dan puskesmas
C Meningkatkan Kinerja Surveilans
1 Melakukan Surveilans Aktif RS dan Fasyankes swasta Petugas surveilans Provinsi
6 Pencatatan dan Pelaporan Kasus PD3I mingguan dan Petugas surveilans provinsi
bulanan
Pelaporan KLB PD3I < 24 jam sejak laporan diterima
7
dari Kab/kota ke Pusat Petugas surveilans
Pendampingan Pelaksanaan PE PD3I Petugas Surveilans
Kab/Kota
8 Penyediaan Logistik Penanggulangan KLB (Media Masyarakat dan petugas
Transport Spesimen, Obat, ADS, APD, Vitamin, dll)
PUSAT
No KEGIATAN*) SASARAN
TARGET INDIKATOR
INDIKATOR BIAYA PENANGGUNGJAWAB
2018 2019
Adanya peraturan
daerah atau peraturan Tersedia peraturan APBD Dinkes Kab/Kota
kepala daerah
Adanya pembiayaan
operasional untuk
program imunisasi,
surveilans dan Tersedia APBD Dinkes Kab/Kota
penanggulangan KLB
PD3I
1. Ketepatan dan 1. Ketepatan > 1. Ketepatan > BOK, APBD Dinkes Kab/Kota
Kelengkapan Laporan 80 % 80 %
Puskesmas, RS, Kab/Kota Kelengkapan > Kelengkapan >
dan Provinsi 90% 90%
Adanya peraturan
daerah atau peraturan Tersedia peraturan APBD Dinkes Provinsi
kepala daerah
Adanya pembiayaan
operasional untuk
program imunisasi,
surveilans dan Tersedia APBD Dinkes Provinsi
penanggulangan KLB
PD3I
Jumlah kegiatan
assesment ke Kab/Kota minimal 1 minimal 1 APBD Dinkes Provinsi
kali/tahun kali/tahun
dan Puskesmas
TARGET INDIKATOR
INDIKATOR BIAYA PENANGGUNGJAWAB
2018 2019
Adanya pembiayaan
operasional untuk
program imunisasi,
surveilans dan Tersedia APBN Pusat
penanggulangan KLB
PD3I
minimal 4 minimal 4
Jumlah kegiatan kali/tahun kali/tahun APBN Pusat
monitoring
KETERANGAN
KETERANGAN
KETERANGAN
Menu
TOOLS MONITORING EVALUASI RENCANA AKSI DAERAH (RAD) PENGUATAN PROGR
UNTUK RISIKO RENDAH - KABUPATEN/KOTA
No Kegiatan
INPUT
I REGULASI
1 Apakah tersedia Pedoman Surveilans PD3I (lengkap)
Apakah pedoman surveilans PD3I tersebut sudah disosialisasikan secara
2
berjenjang
1 Apakah tersedia sarana alat pengolah data khusus untuk Surveilans PD3I
OUTPUT
1 Apakah Ketepatan laporan PD3I sudah mencapai >=80%
2 Apakah Kelengkapan Laporan PD3I sudah mencapai >=90%
3 Apakah respon alert PD3I dilakukan respon < 24 jam sebesar 80%
4 Berapa jumlah kab/kota yang terdampak KLB PD3I? Catat jumlah kab/kota
terdampak………
5
Berapa jumlah kasus KLB PD3I? Catat jumlah sesuai jenis penyakit ………
* Target kegiatan berdasarkan rencana aksi yang disusun setiap daerah
D) PENGUATAN PROGRAM IMUNISASI
ATEN/KOTA
Kualitas Kuantitas *
Ya Tidak Absolut %
Menu TOOLS MONITORING EVALUASI RENCANA AKSI DAERAH (RAD) PENGUATAN PROGRA
UNTUK RISIKO RENDAH-PROVINSI
No Kegiatan
INPUT
I REGULASI
1 Apakah tersedia Pedoman Surveilans PD3I (lengkap)
II SDM
Apakah tersedia tenaga khusus Surveilans/ fungsional epidemiolog
1 kesehatan
1 Apakah tersedia sarana alat pengolah data khusus untuk Surveilans PD3I
8 Apakah hasil analsis data PD3I tersebut dituangkan dalam bentuk buletin
epidemiologi (bulanan, triwulan, semester, tahunan)
9 Apakah hasil analisis data PD3I dilakukan feedback
4 Berapa jumlah kab/kota yang terdampak KLB PD3I? Catat jumlah kab/kota
terdampak………
5
Berapa jumlah kasus KLB PD3I? Catat jumlah sesuai jenis penyakit ………
* Target kegiatan berdasarkan rencana aksi yang disusun setiap daerah
RAD) PENGUATAN PROGRAM IMUNISASI
OVINSI
Kualitas Kuantitas *
Sudah Belum Absolut %
Menu
TOOLS MONITORING EVALUASI RENCANA AKSI DAERAH (RAD) PENGUATAN PROGRAM IMUNIS
UNTUK RISIKO RENDAH - PUSAT
No Kegiatan
1 Apakah
Apakah Petunjuk
petunjuk Teknis Sweeping
teknis Drop sudahUp
Out Follow disiapkan
(DOFU)dan
sudahdisosialisasikan
disiapkan dan?
2 disosialisasikan ?
Apakah modul pelatihan petugas imunisasi sudah disiapkankan dan
3 disosialisasikan ?
Apakah Petunjuk Teknis dan materi KIE (poster, leaflet, ILM, radio spot, dll)
4 sudah disiapkan dan disosialisasikan ?
1 Apakah tersedia sarana alat pengolah data khusus untuk Surveilans PD3I
Apakah hasil analsis data PD3I tersebut dituangkan dalam bentuk buletin
8
epidemiologi (bulanan, triwulan, semester, tahunan)
9 Apakah hasil analisis data PD3I dilakukan feedback
4 Berapa jumlah kab/kota yang terdampak KLB PD3I? Catat jumlah kab/kota
terdampak………
5
Berapa jumlah kasus KLB PD3I? Catat jumlah sesuai jenis penyakit ………
UATAN PROGRAM IMUNISASI
Kualitas
Keterangan
Sudah Belum