Anda di halaman 1dari 32

SIKLUS KESEHATAN WANITA SEPENJANG

KEHIDUPANNYA

Oleh : Hj Ii. Kusmilatipah, S.S.T


Dalam pendekatan siklus hidup
ini, dikenal lima tahap, yaitu:

1. Konsepsi
2. Bayi dan anak
3. Remaja
4. Usia subur
5. Usia lanjut
PERUBAHAN YANG DAPAT TERJADI PADA SETIAP TAHAP

1. Konsepsi
Tahap konsepsi yang menjadi pokok utama tumbuh kembang janin dalam rahim
adalah interaksi antara janin-ibu-plasenta dan pusatnya pada ruang intervilosa
a) Faktor janin
• faktor kromosom dapat menimbulkan kelainan kongenital dan penyakit
turunan
• air ketuban memeberikan kesempatan bagi janin untuk tumbuh dan
berkembang
b) Faktor plasenta
Plasenta yang tumbuh & berkembang kurang subur dapat menyebabkan
kelahiran premature, berat badan lahir rendah (BBLR), keguguran/
meninggalnya janin dalam rahim.
c) Faktor ibu
Kesehatan rohani ibu dalam kehamilan sangat penting karena dapat
mempengaruhi pertumbuhan & perkembangan janin.
Konsepsi, dipengaruhi oleh beberapa faktor:
• Keturunan
• Fertilitas
• kecukupan gizi
• kondisi sperma & ovum
• Faktor hormonal
• Faktor psikologis

Masalah yang dapat terjadi :


Perlakuan sama terhadap janin laki-laki/perempuan
Pelayanan antenatal, persalinan aman dan nifas serta
pelayanan bayi baru lahir.
Masalah yang mungkin terjadi pada tahap ini :
pengutamaan jenis kelamin, BBLR, kurang gizi (malnutrisi).
Pendekatan pelayanan antenatal, promosi kesehatan dan
pencegahan penyakit.
2. Bayi dan anak
Perubahan fisik/pertumbuhan bayi sangat
dipengaruhi oleh :
ASI Eksklusif dan penyapihan yang layak
Tumbuh kembang anak, pemberian
makanan dengan gizi seimbang
Riwayat Imunisasi dan manajemen
terpadu balita sakit
Pencegahan dan penanggulangan
kekerasan
Pendidikan dan kesempatan yang sama
pada anak laki-laki dan perempuan
 
Bayi, dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut :
• Lingkungan
• Kondisi ibu
• Sikap orang tua
• Aspek psikologi pada masa bayi
• Sistem reproduksi
Masalah yang terjadi pada tahap ini :
Pengutamaan jenis kelamin, sunat perempuan,
kurang gizi (malnutrisi), kesakitan dan kematian
BBLR, penyakit dan kekerasan.
Pendekatan yang dilakukan : pendidikan
kesehatan, kesling, pelkes primer, imunisasi,
pely antenatal, persalinan, postnatal, menyusui
serta pemberian suplemen, dll.
3. Remaja ( usia antara 10 sampai 19 tahun)
Pada masa remaja terjadi perubahan fisik &
psikososial. Perubahan fisik seorang remaja
mempunyai 3 ciri seperti berikut :
a) Adanya dorongan tumbuh yg kuat
Karena bentuk tubuh harus berubah dari anak
menjadi dewasa, dan yg paling cepat tumbuhnya
adalah tulang. Oleh karena itu pada awal remaja,
pertumbuhan tubuh sangat cepat, menjadi tinggi &
kurus, kemudian kesan kurus menghilang karena
pertumbuhan jaringan otot & jaringan lemak,
menjadi gemuk & timbul jerawat ( karena aktivitas
kelenjar keringat meningkat)
b) Adanya pertumbuhan & perkembangan
kelenjar hormon seksual. Wanita
mempunyai 2 jenis hormon yaitu
estrogen & progesteron sehingga remaja
wanita akan mengalami beberapa
perubahan seperti menstruasi, payudara
membesar, pinggul melebar, serta
tumbuhnya rambut sekitar alat kelamin &
ketiak
c) Meningkatnya berbagai fungsi organ
tubuh sehingga menghasilkan kekuatan
organ fisik( energi), pada masa remaja
individu tampak penuh vitalitas & tidak
kenal lelah.
Faktor yang berpengaruh buruk terhadap
kesehatan remaja, termasuk kespro remaja :
Masalah Gizi
• anemia & kurang gizi kronis
• pertumbuhan yg terhambat pada remaja putri
Masalah pendidikan
• Buta huruf
• pendidikan rendah
Masalah lingkungan & pekerjaan
• Lingkungan & suasana yg kurang
memperhatikan kesehatan remaja & bekerja yg
akan mengganggu kesehatan remaja
• Lingkungan sosial yg kurang sehat dapat
menghambat bahkan merusak kesehatan
fisik,mental & emosional remaja
Masalah seks & seksualitas
• pengetahuan yg tidak lengkap & tidak tenang
masalah seksualitas ( mitos yg tidak benar)
• kurangnya bimbingan untuk bersikap positif,
dalam hal yg berkaitan dengan seksualitas
• penyalahgunaan & ketergantungan NAPZA yg
mengarah pada penularan HIV/AIDS
• penyalahgunaan seksual
• kehamilan remaja
• kehamilan pranikah/ diluar ikatan pernikahan
Masalah kesehatan reproduksi remaja
• Ketidakmatangan secara fisik & mental
• resiko komplikasi & kematian ibu & janin
lebuh besar
• kehilangan kesempatan untuk
pengembangan diri
• resiko bertambah untuk melakukan aborsi yg
tidak aman
Pendekatan yang dapat dilakukan meliputi :
konseling tentang perubahan hukum/sosial,
pendidikan kesehatan, deteksi, pencegahan,
pengobatan, kontrasepsi yang sesuai,
pemberian suplemen, pendidikan dalam
keluarga, konseling dll
4. Usia subur
Pada masa ini terjadi perubahan fisik, seperti
perubahan warna kulit,perubahan
payudara,pembesaran perut,pembesaran rahim &
mulut rahim. Masa ini merupakan masa terpenting
bagi wanita & berlangsung kira- kira 33th.
Menstruasi pada masa ini paling teratur & siklus
pada alat genetalia bermakna untuk
memungkinkan kehamilan. Pada masa ini terjadi
ovulasi kurang lebih 450 kali.
Kondisi yg perlu dipantau pd masa ini :
Kehamilan dan persalinan yang aman
Pencegahan kecacatan dan kematian akibat kehamilan
pada ibu dan bayi
Menjaga jarak kelahiran dan jumlah kehamilan dengan
penggunaan alat kontrasepsi (KB)
Pencegahan terhadap PMS/HIV/AIDS
Pelayanan kesehatan reproduksi berkualitas
Pencegahan dan penanggulangan masalah aborsi secara
rasional
Deteksi dini kanker payudara dan leher rahim
Pencegahan dan manajemen infertilitas.
Faktor yg mempengaruhi siklus
kehidupan wanita pada masa dewasa :
perkembangan organ reproduksi,
tanggapan seksual, kedewasaan
psikologis

Masalah yang ditemui: Kesakitan &


kematian ibu yg disebabkan berbagai
kondisi, malnutrisi/anemia, kemandulan,
pelecehan/kekerasan seksual, komplikasi
aborsi, ISR/IMS/HIV/AIDS & pengaturan
kesuburan.
Pendekatan yg dapat dilakukan : pendidikan
kesehatan, suplemen, konseling, pencegahan
primer, pengobatan KB, pendidikan tentang
perilaku seksual yang bertanggungjawab,
pencegahan dan pengobatan IMS, pelayanan
antenatal, persalinan, post partum pelayanan
kebidanan darurat, imunisasi dan informasi-
informasi.
5. USIA LANJUT
Perubahan fisik pada usia lanjut antara lain :
a) Perubahan kulit :lemak dibawah kulit berkurang,
sehingga kulit menjadi kendur, tumbuh bintik hitam
pada kulit, kelenjar kulit kurang berfungsi sehingga
kulit menjadi kering & keriput
b) perubahan metabolisme tubuh : terjadi perubahan
pada makan yang mengandung banyak serat
c) perubahan metabolisme genetalia : liang senggama
terasa kering
d) perubahan pada tulang : terjadi pengapuran tulang
sehingga mudah patah,terutama di bagian sendi
paha.
Faktor yang mempengaruhi usia lanjut :
• faktor hormonal
• kejiwaan
• lingkungan
• pola makan
• aktivitas fisik ( olahraga)
Penanganan masalah usia lanjut
1) menopause yg dapat dilakukan ditingkat
pelayanan dasar antara lain :
• Pemeriksaan alat kelamin.
• Pap Smear, IVA Test, Schiller Test.
• Perabaan payudara ( SADARI )
• Penggunaan makanan yg mengandung unsur
Estrogen.
• Penggunaan bahan makanan sumber kalsium.
• Menghindari makanan yg mengandung lemak,
kopi, alkohol
2) Berkurangnya hormon estrogen pada wanita
menopause menyebabkan berbagai keluhan
sebagai berikut :

Penyakit jantung koroner


Berkurangnya hormon estrogen dapat
menurunkan kadar kolesterol baik ( HDL ) dan
meningkatnya kadar kolesterol tidak baik ( LDL )
yang meningkatkan kejadian penyakit jantung
koroner.
Osteoporosis
Berkurangnya kepadatan tulang pada wanita
akibat penurunan kadar hormone estrogen,
sehingga tulang menjadi rapuh & mudah patah.
Gangguan mata
Mata terasa kering & kadang terasa gatal
karena produksi air mata berkurang.
Kepikunan ( demensia tipe Alzheimer )
Penurunan hormon estrogen menyebabkan
kesulitan berkonsentrasi, sukar tidur, gelisah,
depresi sampai pada kepikunan tipe Alzheimer.
Penyakit ini, dapat terjadi bila kekurangan
estrogen sudah berlangsung cukup lama &
berat, yang dipengaruhi faktor keturunan.
3) Deteksi dini kanker rahim.
Untuk mengetahui secara dini kanker leher rahim,
dianjurkan kepada para wanita untuk melakukan
pemeriksaan Pap Smear, IVA Test, atau Schiller
Test secara teratur, paling tidak sekali setiap
tahun:
Pada umur berapapun dalam usia subur
Telah berhubungan seks lebih dari 1 tahun
Ada / tidak ada cairan vagina yang
mencurigakan
 
 
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Derajat Kesehatan Perempuan

1. Kemiskinan
Diperkirakan sekitar 40% penduduk Indonesia
masih berada di bawah garis kemiskinan
sejak terjadinya krisis ekonomi yang
berkepanjangan.
2. Kedudukan perempuan dalam keluarga dan masyarakat
Kedudukan perempuan dalam keluarga dan masyarakat
ditentukan oleh banyak hal, misalnya keadaan sosial
ekonomi, budaya dan nilai-nilai yang berlaku di
masyarakat di mana mereka menetap
3. Akses ke fasilitas kesehatan yang memberikan
pelayanan kesehatan
Jarak ke fasilitas kesehatan yang cukup jauh dan
sulit dicapai
Kurangnya informasi tentang kemampuan fasilitas
kesehatan
Keterbatasan biaya
Tradisi yang menghambat pemanfaatan tenaga dan
fasilitas kesehatan
4. Kualitas pelayanan kesehatan reproduksi yang
kurang memadai, antara lain karena:
Pelayanan kesehatan yang kurang memperhatikan
kebutuhan klien
Kemampuan fasilitas kesehatan yang kurang
memadai
5. Beban ganda, tanggung jawab tidak
proporsional sehingga kesehatan anak
perempuan dan perempuan semakin buruk
6. Akses untuk pelayanan kespro rendah karena:
• Pengetahuan tentang seksualitas dan informasi mengenai
hak reproduksi masih rendah.
• Menonjolnya perilaku seksual resiko tinggi
• Diskriminasi sosial
• Sikap negatif terhadap perempuan dan anak perempuan
• Rendahnya kemampuan dalam pengendalian kahidupan
seksual pada reproduksi
7. Kurangnya penanganan kespro dan seksual pada
laki-laki dan perempuan usia lanjut

8. Kebijakan dan program kesehatan masih belum


mempertimbangkan perbedaan sosial, ekonomi dan
perbedaan lainnya antara perempuan dan masih
rendahnya kemandirian perempuan.
TERIMA KASIH ATAS
PERHATIANNYA

Anda mungkin juga menyukai