Anda di halaman 1dari 10

1.

Media Pembelajaran

a) Pengertian Media Pembelajaran

Menurut Depdiknas (2003) istilah media berasal dari bahasa Latin yang

merupakan bentuk jamak dari “medium” yang secara harafiah berarti perantara

atau pengantar. Media Pembelajaran merupakan wahana penyalur informasi

belajar atau penyalur pesan. (Syaiful Bahri Djamarah, 2014:120). Menurut Briggs

(1977) media pembelajaran merupakan sarana fisik untuk menyampaikan isi atau

materi pembelajaran. Kemudian menurut National Education Associaton (1969)

mengungkapkan bahwa media pembelajaran merupakan sarana komunikasi dalam

bentuk cetak maupun pandang dan dengar. Maka kesimpulannya, media

merupakan sarana fisik untuk menyampaikan isi atau materi baik dalam bentuk

cetak maupun pandang atau dengar yang memungkinkan anak didik memperoleh

pengetahuan dan keterampilan.

Keberadaan media pembelajaran sebagai alat bantu dalam proses

pembelajaran merupakan suatu kenyataan yang tidak bisa dipungkiri. Guru

sebagai penyampai pesan memiliki peran yang besar untuk memudahkan tugasnya

dalam menyampaikan pesan-pesan atau materi pembelajaran kepada peserta didik

(Alih Muhson:2010). Guru juga menyadari bahwa tanpa media, materi

pembelajaran akan sulit untuk dapat dicerna dan dipahami oleh siswa, apalagi bila

materi pembelajaran yang harus disampaikan tergolong rumit dan

kompleks.Untuk itu penggunaan media mutlak harus dilakukan agar materi dapat

sampai ke peserta didik secara efektif dan efisien.

Posisi media pembelajaran memiliki pengaruh yang cukup besar dalam proses

pembelajaran. Hal ini karena media pembelajaran memiliki kemampuan

merangsang minat belajar siswa, menghadirkan objek secara langsung atau


replikanya, membuat hal yang abstrak menjadi konkrit, memberikan kesamaan

persepsi, mengatasi hambatan waktu, tempat, jumlah, jarak serta penyajian ulang

informasi secara konsisten dan memberikan suasana belajar yang santai, dan

menarik, sehinggga dapat mencapai tujuan pembelajaran (Sanaky, 2013).

Faktor penting dalam media adalah adanya simulasi. Simulasi berpotensi

membantu peserta didik kelompok eksperimen dalam melihat fakta/fenomena

kongkret dalam pelajaran IPA maupun membantu mema-hami konsep abstrak

dalam pelajaran IPA (Alessi & Trollip, 2001: 215). Ditambah dengan adanya

fasilitas mencoba berulang-ulang simulasi mendukung proses pemahaman

pengetahuan peserta didik.

b) Media Sebagai Alat Bantu

Media sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar adalah suatu

kenyataan yang tidak dapat dipungkiri. Karena memang gurulah yang

menghendakinya untuk membantu tugas guru dalam menyampaikan pesan-pesan

dari bahan pelajaran yang diberikan oleh oleh guru kepada peserta didik (Alih

Muhson:2010). Guru sadar bahwa tanpa bantuan media, maka bahan pelajaran

sukar untuk dicerna dan dipahami oleh setiap anak didik, terutama bahan pelajaran

yang rumit atau kompleks (Syaiful Bahri Djamarah, 2014:120).

Raharjo (1986), mengatakan pemilihan media hendaknya memperhatikan

beberapa prinsip. Yaitu; (a) Kejelasan maksud dan tujuan pemilihan media;

apakah untuk keperluan hiburan, informasi umum, pembelajaran dan sebagainya,

(b) Familiaritas media yang melibatkan pengetahuanakan sifat dan ciri-ciri media

yang akan dipilih, dan (3) Sejumlah media dapat diperbandingkan karena adanya
beberapa pilihan yang kiranya lebih sesuai dengan tujuan pengajaran. Akhirnya,

dapat dipahami bahwa media adalah alat bantu dapal proses belajar mengajar. Dan

gurulah yang mempergunakannya untuk membelajarkan peserta didik demi

tercapainya tujuan pengajaran.

c) Media Sebagai Sumber Belajar

Belajar mengajar adalah suatu proses yang mengelolah sejumlah nilai untuk

dikonsumsi oleh setiap peserta didik. Nilai-nilai itu tidak datang dengan

sendirinya, tetapi terambil dari berbagai sumber. Sumber belajar sesungguhnya

banyak sekali terdapat dimana-mana; di sekolah, di halaman, di pusat kota, di

pedesaan, dan sebagainya. Udin Saripudin dan Winataputra (1999: 65)

mengelompokkan sumber-sumber belajar menjadi lima kategori, yaitu manusia,

buku atau perpustakaan, media massa, alam lingkungan, dan media pendidikan.

Karena itu, sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai

tempat dimana bahan pengajaran terdapat atau asal untuk belajar seseorang.

d) Macam-Macam Media

Cukup banyak jenis dan bentuk media yang telah dikenal dewasa ini, darisatu

atau dua jenis, tetapi sudah lebih dari itu. Klarifikasinya bisa dilihat dari daya

liputnya, dan dari bahan serta cara pembuatannya (Syaiful Bahri Djamarah,

2014:120).

Dilihat dari jenisnya, media dibagi ke dalam media audio, visual, dan

audiovisual.
(a). Media Audio Merupakan media yang hanya mengandalkan kemampuan suara

saja. Seperti radio, cassete recorder an sebagainya.

(b).Media Visual merupakan media yang menampilan gambar atau symbol yang

bergerak seperti film strip (film serangkai), foto gambar atau lukisan, cetakan.

Ada pula visual yang menampilkan gambar atau simbol yang bergerak seperti

bisu, film kartun.

Menurut (Sanaky, 2013) terdapat empat fungsi media pembelajaran

khusunya pada media visual, yaitu:

(1). Fungsi atensi


Media visual merupakan inti, menarik, dan mengarahkan perhatian
pembelajar untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang ber-kaitan
dengan makna visual yang ditam-pilkan atau menyertai teks materi
pelajaran
(2). Fungsi afektif
Media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan pembelajar ketika
belajar membaca teks bergambar. Gambar atau lambang visual akan dapat
mengugah emosi dan sikap pembelajar
(3). Fungsi kognitif
Media visual mengungkapkan bahwa lambang visual memperlancar
pencapaian tujuan untuk memahami dan mendengar informasi atau pesan
yang terkandung dalam gambar
(4). Fungsi kompensatoris
Media visual memberikan konteks untuk memahami teks membantu
pembelajar yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan
informasi dalam teks dan mengingatkannya kembali.
(c). Media Audio Visual merupakan media yang mempunyai unsu suara dan

unsur gambar. Jenis meia ini mepunyai kemampuan lebih baik karena meliputi

kedua jenis media yang pertama dan yang kedua. Media audio visual terdiri

atas audio visual diam, yaitu media yang menampilkan suara dan gambar diam

seperti film bingkai suara, film rangkai suara. Audio gerak, yaitu media yang

dapat menampilkan unsu suara dan gambar yang bergerak seperti film suara

dan video cassette.

2. Video Interaktif
a). Pengertian Video Interaktif

Video interaktif adalah media pembelajaran yang di dalamnya

mengkombinasikan unsur suara, gerak, gambar, teks, ataupun grafik yang bersifat

interaktif untuk menghubungkan media pembelajaran tersebut dengan

penggunanya (Prastowo, 2014:370). Pengertian lain dijelaskan oleh Niswa

(2012:3), bahwa Video Interaktif merupakan tuntunan praktis secara tepat sasaran,

disajikan lewat presentasi audio visual (gambar dan suara) yang dilengkapi

dengan suara penuntun berbahasa Indonesia yang jelas dan mudah dipahami dan

dikemas dalam program autorun, sehingga dengan cd interaktif siswa dapat

belajar secara mandiri setiap saat dan akan sangat menunjang bagi pendalaman

materi. Di dalam video interaktif, terjadi interaksi atau hubungan timbal balik

antara pengguna dengan media itu sendiri.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa video interaktif itu berkenaan dengan

apa yang dapat dilihat, utamanya adalah gambar hidup (bergerak), proses

perekamannya, dan penayangannya yang tentunya melibatkan teknologi dan

dilengkapi dengan suara penuntun berbahasa Indonesia yang jelas dan mudah

dipahami, sehingga dengan video interaktif siswa dapat belajar secara mandiri dan

akan sangat menunjang bagi pendalaman materi.

Video interaktif dirancang secara khusus sebagai media belajar yang efektif.

Berisi tuntunan praktis secara tepat sasaran, disajikan lewat presentasi audio

visual (gambar dan suara) yang dilengkapi dengan suara penuntun berbahasa

Indonesia yang jelas dan mudah dipahami dan dikemas dalam program autorun,

sehingga dengan cd interaktif siswa dapat belajar secara mandiri setiap saat dan

akan sangat menunjang bagi pendalaman materi (Auliyah Niswa, 2012).


Kelebihan video interaktif menurut Kumala (2004:45) antara lain lebih praktis

dalam pelaksanaan peserta didik, menyenangkan peserta didik, tidak klasik, dan

membosankan. Peserta didik dapat mengukur tenaga yang harus ia keluarkan

untuk mendapatkan nilai yang baik, dapat dipantau oleh guru, menumbuhkan

pemahaman tentang materi secara menyenangkan.

3. Microsoft Office PowerPoint

a). Sejarah dan Pengertian Microsoft Office Powerpoint

Pada tahun 1984, sebuah perusahaan bernama Foretought. Inc, bersama

timnya mengembangkan sebuah program bernama Presenter. Aplikasi ini menjadi

cikal bakal Powerpoint. Powerpoint 1.0 diluncurkan untuk komputer Macintosh

pada tahun 1987. Pada saat itu powerpoint masih hitam putih. Powerpoint versi

berwarna baru muncul setahun kemudian. Akhir tahun 1987 Powerpoint dan

perusahaan tersebut dibeli oleh Microsoft. Tahun 1990 muncul Powerpoint versi

Windows pertama dan Powerpoint resmi bergabung dengan keluarga Microsoft

Office. Hingga saat ini, powerpoint terus berkembang dengan fasilitas dan

kemampuan yang semakin baik (Pascal, 2007: 113).

Powerpoint merupakan salah satu program dalam microsoft office. Powerpoint

atau microsoft office power point adalah “sebuah program komputer untuk

presentasi”. Microsoft office powerpoint merupakan program aplikasi yang

dirancang secara khusus untuk menampilkan program multimedia (Iyana, 2008:3).

Menurut Samaky (2012), media powerpoint mengandung beberapa media

menarik sehingga dapat menarik perhatian audience dalam mengomunikasi

temuannya. Microsoft Office Powerpoint adalah program andalan Microsoft yang

ditujukan untuk membantu pengguna mempresentasikan sebuah karya, hasil atau

pun dokumen terkait.


Sehingga dapat disimpulkan bahwa microsoft office power point adalah

perangkat lunak yang mampu menampilkan program multimedia dengan menarik,

mudah dalam pembuatan, penggunaan serta relatif murah.

b). Fungsi Powerpoint

Media powerpoint digunakan sebagai perantara penyampaian materi, dengan

menggunakan media powerpoint diharapkan pembelajaran akan lebih menarik

bagi peserta didik sehingga dapat meningkatkan minat, perhatian, motivasi serta

hasil belajar siswa. Seperti yang diungkapkkan oleh Ahmadi (2010) yang

mengatakan bahwa teknologi baru terutama multimedia mempunyai peranan

semakin penting dalam proses pembelajaran. Banyak orang percaya bahwa

multimedia akan dapat membawa kepada situasi belajar dimana learning with

effort akan dapat digantikan dengan learning with fun, jadi proses pembelajaran

yang menyenangkan, kreatif dan tidak membosankan.

c). Manfaat Penggunaan Media Powerpoint

Menurut Arsyad (2013:65) ada beberapa manfaat power pointdi antaranya

adalah:

a). Materi pembelajaran akan menjadi lebih menarik,

b). Penyampaian pembelajaran akan lebih efektif dan efesien

c). Materi pembelajaran disampaikan secara utuh, ringkas, dan cepat melalui

pointer-pointer materi.

Hasil Penelitian Angekine dan Utomo (2012) media powerpoint dapat

meningkatkan hasil belajar peserta didik.

d). Kelebihan Ms.Office Powerpoint

Power pointmemiliki beberapa keunggulan dibandingkan program lain, antara

lain sebagai berikut ( Anisa Fitri : 2018):


a). Lebih merangsang anak untuk mengetahui lebih jauh informasi tentang bahan

ajar yang tersaji

b). Menyediakan banyak pilihan media presentasi: transparansi overhead atau

slideproyektor, presentasi slide show, presentasi online, print out dan handout

c). Pesan informasi secara visual mudah dipahami peserta didik.

d). Presentasi multimedia: clip art, gambar mati, gambar animasi, audio atau

musik, narasi, video dan lain sebagainya

e). Dapat disimpan dalam bentuk data optik atau magnetik.

(CD/Disket/Flashdisk), sehingga praktis untuk di bawa ke mana-mana.

f). Modus slide show yang lengka

e). Kekurangan Microsoft Ofice PowerPoint

a). Tidak bisa digunakan di komputer dengan OS lain, khusus Windows

b). Harga lisensinya mahal

c). Program berat ( Anisa Fitri : 2018)

f). Bagian-Bagian Ms. PowerPoint

Sebagaimana sebuah program, Microsoft Powerpoint juga memiliki bagian-

bagian yang tidak bisa dipisahkan darinya (Pandapotan : 2018). Berikut bagian-

bagian Microsoft Power Point untuk gambarnya dapat ditunjukan pada gambar

2.1 dan dan penjelasannya pada tabel 2.1.


Gambar 2.1 Bagian-bagian Ms. Office Powerpoint

Tabel 2.1 Bagian-Bagian Powerpoint beserta Definisinya


No Bagian-Bagian Definisi
. Powerpoint
1. Tombol Office Tombol Office adalah tombol-tombol yang dipakai
dalam mengakses perintah dasar yang berhubungan
dengan dokumen. Contohnya membuat, membuka,
menyimpan, mencetak, dan lain sebagainya.
2. Quick Acces Toolbar Quick Acces Toolbar adalah ikon-ikon yang dipakai
dalam mengakses perintah pengguna secara cepat.
Defaultnya, ikon-ikon ini ada tiga ikon – Save,
Undo, Repeat.
3. Tab Menu Tab Menu adalah berisi menu-menu yang
menunjukkan perintah-perintah untuk mengolah
sebuah dokumen.
4. Title Bar Title Bar adalah nama file dokumen yang sedang
dibuka.
5. Ribbon Ribbon adalah menu yang terletak dari perintah-
perintah menu utama program.
6. Slides Pane Slides Paneadalah menu yang dipakai menampilkan
thumbnail slide di dokumen.
7. Status Bar Status Bar adalah menu yang dipakai untuk
menunjukkan status dokumen. Contohnya tema atau
jumlah slide yang dipakai dalam slide.
8. Notes Pane Notes Pane adalah menu yang dipakai sebagai
penampil catatan dalam slide.
9. Slide Area Slide Area adalah menu yang dipakai sebagai
penampil slide dari dokumen.
10. Tombol View Tombol View adalah menu yang dipakai sebagai
pengatur tampilan slide.
11. Zoom Controls Zoom Controls adalah menu yang dipakai untuk
mengatur ukuran slide. Zoom in memperbesar dan
zoom out memperkecil.

4. Gerak Lurus

A). Pengertian Gerak


Pada saat bumi berotasi, semua benda pada permukaan bumi ikut berotasi. Pohon-

pohon dan rumah yang kelihatannya diam sebenarnyajuga ikut berotasi. Akan tetapi,

pohon-pohon dan rumah dikatakan tidak bergerak. Mengapa demikian ?

Seorang pengendara motor melaju dijalan raya. Dalam hal ini orang tersebut

dikatakan bergerak. Mengapa demikian ? Pohon dan rumah dikatakan diam karena

kedudukannya tetap sedangkan pengendara motor yang sedag melaju dikatakan

bergerak karena mengalami perunahan kedudukan. Untuk lebih jelasnya, perhatikan

contoh kasus berikut.

Sebuah bus berjalan meninggalkan terminal. Bus tersebut dikatakan bergerak

karena kedudukannya terhadap terminal selalu berubah. Dalam hal ini, bus menjauhi

terminal. Penumpangnya juga dikatakan bergerak karena kedudukannya terhadap

terminal juga berubah. Akan tetapi, penumpang bus dikatakan tidak bergerak

terhadap penumpang bus yang ada disebelahnya. Penumpang bus dianggap tidak

bergerak karena antar keduanya tidak terjadi perubahan kedudukan. Benda dikatakan

bergerak jika benda tersebut mengalami perubahan kedudukan tergadap suatu titik

acuan. (Budi Purwanto, 2016). Selanjutnya akan dibahas mengenai besaran-besaran

dalam gerak lurus seperti jarak dan perpindaha, kelajuan, kecepatan dan percepatan

Anda mungkin juga menyukai