Ri - Rian Miswanda Sihombing (5192230001) - Mesin DC
Ri - Rian Miswanda Sihombing (5192230001) - Mesin DC
Di susun oleh :
FAKULTAS TEKNIK
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT atas rahmat dan hidayah-Nya,
yang telah mengaruniakan segalanya sehingga dapat menyelesaikan makalah Rekayasa ide
ini. Adapun tujuan penulis dalam penyusunan makalah Rekayasa ide ini adalah untuk
memenuhi tugas mata kuliah Mesin-mesin Listrik Arus Searah.
Rekayasa ide ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Mesin-mesin ListrikArus Searah
di program studi S1 Pendidikan Teknik Elektro.Akhirnya penulis menyadari bahwa banyak
terdapat kekurangan-kekurangan dalam penulisan rekayasa ide ini, maka dari itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca untuk rekayasa ide ini
menjadi lebih baik.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................................................
B. Permasalah
C. Tujuan Penelitian
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Permasalahan
1.Bagaimana metode yang umum diterapkan pada materi tersebut, apakah mudah dipahami
dan sesuai dan benar.
2.Mencari dan membandingkan adakah metode penyelesaian yang lebih sederhana untuk
menyelesaikan permasalahan pada materi tersebut.
3.Apakah kelebihan dan kekurangan setiap metode yang digunakan dalam penyelesaian
sistem.
C. Tujuan penelitian
1.Membuat ide baru dalam menyelesaikan soal beserta pembuktiannya dengan menggunakan
metode yang lebih baru.
2.Melatih diri untuk menganalisa kumpulan informasi yang diperoleh dan berpikir kreatif.
3.Mengasah kemampuan berpikir kritis dengan cara membandingkan informasi dari beberapa
sumber referensi dan ide yang diberikan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Motor Arus Searah
Mesin arus searah dapat berupa generator DC atau motor DC. Generator DC
alat yang mengubah energi mekanik menjadi energi listrik DC. Motor DC alat yang
mengubah energi listrik DC menjadi energi mekanik putaran. Sebuah motor DC dapat
difungsikan sebagai generator atau sebaliknya generator DC dapat difungsikan
sebagai motor DC.
Motor DC adalah motor yang digerakkan oleh energi listrik arus searah. Salah
satu jenis motor DC adalah motor DC magnet permanen. Motor DC tipe ini banyak
ditemui penggunaanya baik di industri maupun di rumah tangga. Pada umumnya,
penggunaan motor DC jenis ini adalah untuk sumber – sumber tenaga yang kecil,
seperti pada rumah tangga dan otomotif.
B. Komponen Motor DC
Komponen-komponen yang terdapat pada motor DC yaitu:
1. Kutub Medan
Secara sederhana digambarkan bahwa interaksi dua kutub magnet akan
menyebabkan perputaran pada motor DC. Motor DC memiliki kutub medan yang
stasioner dan dinamo yang menggerakkan bearing pada ruang di antara kutub
medan. Motor DC sederhana memiliki dua kutub medan, yaitu kutub utara dan
kutub selatan. Garis magnetik energi membesar melintasi bukaan di antara kutub –
kutub dari utara menuju selatan. Untuk motor yang lebih besar atau lebih
kompleks, terdapat satu atau lebih elektromagnet. Elektromagnet menerima listrik
dari sumber daya luar sebagai penyedia struktur medan.
2. Rotor
Bila arus masuk menuju kumparan jangkar, maka arus ini akan menjadi
elektromagnet. Rotor yang berbentuk silinder, dihubungkan ke as penggerak
untuk menggerakkan beban. Untuk motor DC yang kecil, rotor berputar dalam
medan magnet yang dibentuk oleh kutub – kutub, sampai kutub utara dan kutub
selatan magnet berganti lokasi. Jika hal ini terjadi, arus berbalik untuk merubah
kutub – kutub utara dan selatan rotor.
3. Komutator
Komponen ini terdapat pada motor DC dan berfungsi untuk membalikkan arah
arus listrik dalam kumparan jangkar. Komutator juga membantu dalam transmisi
arus antara kumparan jangkar dan saluran daya.
2.2 Komponen-komponen Motor Arus Searah
C. Pengelompokkan Motor DC
Berdasarkan penguatannya, motor arus searah dapat diklasifikasi-kan menjadi
motor DC penguatan terpisah dan penguatan sendiri (self excited). Motor-motor pada
masing-masing kelompok memiliki karakteristik kecepatan-torsi yang berbeda.
1. Motor DC magnet permanen
Kumparan medan berupa magnet permanen, sehingga medan magnet yang
dihasilkan berupa fluks magnetik konstan. Oleh karena fluks magnetik konstan,
maka arus medan yang dihasilkan juga konstan.
2. Motor DC penguat terpisah
Kumparan medan dibentuk dari sejumlah besar kumparan dengan penampang
kawat yang kecil. Kumparan medan tipe ini dirancang untuk tahan bekerja dengan
tegangan nominal motor. Arus medan dan arus jangkar dipasok dari sumber yang
berbeda.
3. Motor DC shunt / parallel
Kumparan medan sama seperti pada penguat terpisah, tetapi kumparan medan
terhubung secara paralel dengan rangkaian rotor. Satu sumber yang sama
digunakan untuk menyuplai kumparan medan dan rotor. Oleh karena itu, total arus
dalam jalur merupakan penjumlahan arus medan dan arus jangkar. Kecepatan
motor DC jenis ini pada prakteknya konstan, tidak tergantung pada beban (hingga
torsi tertentu setelah kecepatannya berkurang). Oleh karena itu, motor DC jenis ini
cocok untuk penggunaan komersial dengan beban awal yang rendah, seperti
peralatan mesin.
3.1 Karakteristik Motor DC Shunt
4. Motor DC seri
Kumparan medan dihubungkan secara seri dengan kumparan jangkar. Oleh
karena itu, arus medan sama dengan arus jangkar. Pada saat kondisi awal, arus
starting pada motor DC jenis ini akan sangat besar. Untuk itu, pada saat
menjalankan motor harus disertai beban sebab apabila tanpa beban motor akan
mempercepat tanpa terkendali. Kumparan medan terbuat dari sejumlah kecil
kumparan dengan penampang kawat yang besar. Tipe demikian dirancang untuk
mengalirkan arus besar dan terhubung seri/deret dengan kumparan rotor. Motor
DC jenis ini cocok untuk penggunaan yang memerlukan torsi penyalaan awal
yang tinggi, seperti derek dan alat pengangkat hoist.
Fluks magnit dengan arah melingkar yang dihasilkan arus mengalir pada
konduktor jangkar ditunjukkan pada Gambar 4.4 berikut ini.
Pada saat motor berputar, belitan jangkarnya akan dibangkitkan suatu gaya gerak
listrik (GGL) awal yang ditentukan dengan persamaan dibawah ini
Eb = ɸ ZN × (P A) Volt
N = [EB ɸ] × [a PZ]
Vt – Eb = Ia Ra
Atau
Vt−Eb
Ia = Ra
Jika pada persamaan sebelumnya dikalikan dengan arus yang mengalir jangkar
didapatkan :
Vt Ia - Eb Ia = (Ia)2 Ra
Eb Ia = daya mekanik yang setara dengan daya listrik yang timbul pada jangkar
U1
+ -
R1 1.221u A U3
+ -
DC 1e-009Ohm 0.244p A
2kΩ
100% U2
Key=A DC 10MOhm
+ -
9.764n A
V1 DC 1e-009Ohm
20 V R2 S1
A
250Ω DC_MOTOR_ARMATURE
U1
+ -
R1 9.999 A U3
+ -
DC 1e-009Ohm 2.000u A
Dari rangkaian di atas, U2potensiometer berfungsi sebagai pengatur tegangan
2kΩ
Key=A
0%
+ - DC 10MOhm
0.080 A
yang masuk. DariV1 gambar di atas di peroleh input yang masuk ke motor sebesar
DC 1e-009Ohm S1
20 V R2
A
250Ω DC_MOTOR_ARMATURE
1,221µA dan 0,244 µV. Hampir tidak ada arus listrik yang mengalir ke motor. Jika
potensiometer di ubah dalam keadaan 0% maka arus dan tegangan listrik dapat
mengalir melalui potensiometer diteruskan menuju ke motor DC dan Rsh.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa semakin besar tegangan/voltage
bias basis yang diberikan lewat potensiometer VR1 maka semakin besar pula arus dan
tegangan/voltage yg dialirkan ke motor DC lewat Q2, sehingga makin cepat juga
kecepatan putaran motor DC itu. Di skema rangkaian pengatur kecepatan putaran
motor DC di atas ada 2 buah dioda Dioda 1 & Dioda 2 1N4004 yg keduanya berperan
sebagai sumber untuk membuat tegangan/voltage induksi dari motor DC.