• Otot periferal kekurangan tenaga terjadi atropi, terjadi pembentukan badan keton
(acetoacetate, B hydroxybutyrate dan aceton) pada tipe 1 DM.
• Pada kasus yang berat, keton bodies dapat terdeteksi melalui nafas = bau aceton, terjadi
penumpukan keton dalam darah = ketonemia, serta diekskresikan dalam urine = ketonuria.
Faktor Risiko DM
• Riwayat keluarga
• Overweight
• Inactivity
• Age (berhubungan dengan tipe 2 terutama pada usia >45 th)
• RAS berhubungan dengan gaya hidup.
Genetik
• Tipe 1 sering pada Caucasian dan negara Eropa seperti Finland dan Sweden
• Tipe 2 terutama pada orang Afrika, Asia, dan Hispanics (pengaruh genetik)
Prevalence diabetes meningkat pada anak dan remaja umumnya karena overweight
Klasifikasi DM
• Primer : Type 1 IDDM (juvenile onset)
Type 2 NIDDM (maturity onset)
• Sekunder:
– Drugs (corticosteroid, thiazide diuretics, ᵦ blocker)
– Endocrine disorders (phoeochromocytoma, acromegaly, Cushing’s syndrome)
– Pancreatic disease (pancreatitis)
– Pregnancy (gestational diabetes menunjukkan Type 2 DM karena meningkatnya
insulin resistance saat kehamilan).
N.B. : IDDM = Insulin dependent DM
NIDDM = Non insulin dependent DM
• Juvenile : biasanya terdisgnosis pada usia 12 th dan terjadi sebelum dekade ke 3, tetapi dapat
terihat pada umur berapapun.
• Dapat dihubungkan dengan autoimun disease
• Virus kemungkinan coxsackie atau rubella
Resistensi Insulin
• Kondisi di mana tubuh memproduksi insulin tetapi tidak menggunakannya secara efektif.
Orang yang mengalami resistensi insulin, glukosa menumpuk dalam darah dan tidak
diserap oleh sel sel , yang menyebabkan diabetes tipe 2 atau pradiabetes.
• Kebanyakan orang dengan resistensi insulin tidak tahu mereka memilikinya selama
bertahun tahun sampai mereka mengembangkan diabetes tipe 2, dan menjadi penyakit
seumur hidup yang serius.
• Tetapi jika mengetahui bahwa mereka memiliki resistensi insulin sejak awal, maka dapat
mencegah atau menunda diabetes dengan melakukan perubahan gaya hidup.
• Resistensi insulin dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan yang serius
• TD >>> pada diabetes atau paradiabetes, kadar insulin >>> karena resistensi insulin
• Salah satu efek insulin : mengontrol ketegangan dinding arteri di seluruh tubuh
• Peningkatan sitokin pro-inflamasi yang terkait dengan penyakit kardiovaskuler
• Depresi, karena metabolisme terganggu akibat resistensi insulin, efek psikologis, termasuk
depresi.
Tipe 2 DM
• NIDDM
• Atau maturity onset diabetes
• 80-90% DM
• Secara umum terjadi secara genetik
• Individu usia >40
• Overweight
• Pasien insulin resistant
• Fungsi sel beta berkurang
Gambaran klinis
• Biasanya asimptomatik
• Dideteksi dengan routine screening
• Atau diketahui dengan gambaran klinis:
• Akut: haus, 3P (poliuri, polifagia, polidipsia), BB<<<, lemas, letargi, perubahan perilaku,
confusion, sakit pada abdomen, nausea, vomiting, ketoasidosis, dehidrasi, gagal gingal, koma.
Perkembangan Tipe 1
• Selalu pada masa anak anak, dewasa muda, umumnya <25 th.
• Sering haus dan urination = berkemih
• Selalu lapar, BB<<< , mata kabur
• Kelelahan
• Risiko terjadi koma diabetik / ketoasidosis diabetik= risiko yang nyata
• Insulin diperlukan untuk treatment dan untuk kehidupan
• Diet harus terkontrol
• Risiko hiperglikemia
Perkembangan tipe 2
• Paling sering karena overweight
• Gejala terjadi secara bertahap
• Lemah, sering berkemih, haus (unusual), BB<<<, mata kabur, sering mengalami infeksi,
penyembuhan luka lambat
• Kebanyakan tipe 2 dirawat dengan diet dan obat hipoglikemik
• Kemudian memerlukan insulin, tetapi lebih sering resistant
• Sekitar 80% mengalami metabolic syndrome : kegemukan, HT, kadar lemak dalam darah
>>>.
Penyebab hipoglikemia
Yang tersering karena DM
- Obat obatan hipoglikemik
- Waktu makan
- Tidak olahraga, alkohol
Yang jarang: insulinoma = neoplasma jinak sel langerhans pankreas
Diagnosis diabetes
- Juga ditegakkan melalui pertimbangan gejala klinis yang membutuhkan pemeriksaan dokter
- Prediabetes adalah masa di mana suatu kondisi seseorang mempunyai risiko yang besar dalam
mengalami penyakit diabetes, namun masih dapat dicegah dan bisa ditunda dengan cara
mengkonsumsi makanan yang sehat, aktivitas fisik teratur, dan berat badan ideal dan normal
Perawatan
Jaga level glukosa darah agar normal untuk mencegah komplikasi mikrovaskular:
- Reduksi hiperglikemia untuk meringankan gejala
- Cegah hipoglikemia dan akut komplikasi
- Pertahankan level glukosa darah mendekati normal
- Mengurangi risiko kardiovaskular seperti merokok, hipertensi, dan lemak tinggi
Edukasi
- Pentingnya selalu mengontrol gula darah dengan mengerti bagaimana diabetes terjadi
- Mengerti komplikasi yang dapat terjadi
- Mengetahui kadar gula darah normal dan mengusahakan selalu mendekati normal
- Waktu makan dengan interval tertentu
- Makan serat tinggi dan karbohidrat tinggi dan hindari gula
- Imbangi makanan yang masuk dengan olahraga
- Kontrol ke dokter secara teratur
- Dapat menggunakan glucometer untuk mengkontrol gula darah di rumah
Diagnosis penderita DM
• Kebanyakan pasien DM tidak mempunyai gejala, dideteksi dari pemeriksaan darah rutin
hiperglikemia ? / glikosuria ?
• Gejala DM ( tanda kadinal )
• Diagnosis dibuat berdasarkan level glukosa plasma abnormal ? ( >120 level glukosa
puasa /random plasma glukosa > 200
Identifikasi penderita
• Kenali penderita DM :
1. Deteksi dengan menanyakan riwayat :
a. Apakah anda menderita DM
b. Obat DM apa yang digunakan ?
c. Apakah sedang dalam perawatan dokter spesialis ?
2. Menentukan keparahan penyakit dan tingkat kontrol :
a. Kapankah di diagnose menderita DM ?
b. Berapa kadar gula darah bulan lalu ?
c. Berapa gula darah anda biasanya ?
d. Bagaimana perawatan DM anda?
e. Berapa sering mengalami reaksi insulin ?
f. Berapa banyak insulin yg digunakan setiap injeksi?Berapa sering mendapat injeksi ?
g. Apakah pernah test urine untuk glukosa ?
h. Kapan terakhir mengunjungi dokter ?
i. Apakah pernah mempunyai gejala DM saat ini ?
Gejala DM
• Type 1 : Tanda kardinal (sering): polydipsia,polyuria, polyphagia, hilang bb, hilang tenaga
• Gejala lain : mengompol, sering infeksi kulit, mudah tersingung, sakitkepala, tidak enak
badan, mulut kering
Riwayat keluarga
• Tanyakan riwayat keluarga
• Obesity sangat berhubungan dengan perkembangan DM type 2
Xerostomia
• % tase tertinggi pada penderita DM
• Efek dari hiperglikemia menyebabkan meningkatnya jumlah urin, terjadi pengurangan cairan
ekstraselular sehingga menurunkan sekresi saliva dan akan menyebabkan mulut kering.
• Kering, atropik, mukositis, ulcer, desquamation, opportunistik bakteri, viral dan jamur,
infalamasi, hilang papila, lidah sakit ( sering terjadi)
Normal saliva
• Mengandung electrolit, glycoprotein, enzim antimikroba, sejumlah bahan yang berperan
dalam pengunyahan dan menjaga mukosa
• Dalam jumlah normal menjaga kebersihan mulut, membersihkan zat beracun, mengatur
keasaman, menetralkan toxin bakteri dan enzim, menghancurkan mikroorganisme,
menjaga keutuhan gigi an jaringan lunak.
Kelenjar parotid
Konsentrasi glukosa dalam saliva penderita DM tidak terkontrol: lebih tinggi dibandingkan
penderita biasa tanpa DM. Manifestasi oral akan terjadi karena saliva berkurang.
Penyakit periodontal
Uncontrolle DM mudah mengalami penyakit periodontal, akan mencapai kondisi severe
periodontal disease.
Karies gigi
Pada dewasa tua lebih dijumpai dan kontrol glikemik buruk :
• aktif karies
• hilangnya gigi
Pada anak anak dan wanita :
• Enamel hypoplasia
Infeki jamur
• DM tidak terkontrol
Dental management
Pasien Diabetes :
1. Tidak tergantung insulin : Semua dental prosedur dapat dilakukan bila penderitatanpa
komplikasi DM
2. Penderita membutuhkan insulin :
a. Dental prosedur dapat dilakukan
b. Terbaik dilakukan pagi hari
c. Dianjurkan memakai dosis insulin normal dan makan seperti biasa
d. Berikan glukosa ( mis juice jeruk, soda, glukosa bila selama perawatan timbul gejala DM
Hipoglikemia
Ciri khasnya
1. Tachycardia denyut jantung cepat > 100/menit
2. Palpitasi :denyut jantung keras dan cepat, teratur dan tidak teratur
3. Sweating
4. Nausea
5. Hunger/ rasa lapar