Anda di halaman 1dari 15

PRODUKSI

MAKALAH

Makalah untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah : Pengantar Ilmu Ekonomi

Dosen pengampu :

Dr. Hj. Ifa Khoiria N. M.M

Disusun Oleh:

1. Wiwik Elfina Sari (201955020400838)


2. Firda Abidatul Isro’iyah (201955020400844)
3. Siti Nur Laili Azzahro' (201955020400845)

PRODI HUKUM EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS SYARIAH DAN ADAB

UNUVERSITAS NAHDLATUL ULAMNA SUNAN GIRI BOJONEGORO

2020/2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan atas ke hadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan kasih
sayang, kesehatan, dan petunjuk-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Hukum
Lingkungan ini dengan judul “PRODUKSI”

Dalam menyusun makalah ini kami telah berusaha untuk dapat memberikan yang terbaik
dan sesuai dengan harapan kami semua, walaupun dalam membuat makalah ini kami mengalami
kesulitan karena keterbatasan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang kami miliki. Oleh karna
itu, kami mengucapkan terimakasih kepada Dr. Hj. Ifa Khoiria N. M.M selaku dosen pengampu
pengantar ilmu ekonomi. Dan juga kepada teman-teman yang telah memberikan dukungan dan
dorongan kepada kami.
Kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami
sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah
selanjutnya yang lebih baik lagi. Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah
pengetahuan para pembaca.

Bojonegoro, 11 April 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar..................................................................................................................2
Daftar Isi.............................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang.................................................................................................................4
B.Rumusan Masalah............................................................................................................4
C.Tujuan Penulisan..............................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
A.Pengertian Produksi.........................................................................................................6
B.Teori Produksi..................................................................................................................7
C. Fungsi Produksi..............................................................................................................7
D. Jangka Waktu Produksi..................................................................................................8
E. Tahap-Tahap Produksi....................................................................................................9
F.Produksi Dengan Satu Variabel.......................................................................................11
G. Produksi Dengan Lebih Dari Satu Variabel...................................................................12
H. Pengaruh Faktor Variabel Dan tetap ..............................................................................12
I. Garis Perluasan Variabel..................................................................................................13
BAB III PENUTUP
A.Kesimpulan......................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................15

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Produksi merupakan pusat pelaksanaan kegiatan yang konkrit bagi pengadaan barang
dan jasa pada suatu badan usaha dan perusahaan. Proses produksi tersebut merupakan bagian
yang terpenting dalam perusahaan, karena apabila berhenti maka perusahaan akan mengalami
kerugian dan kerugian tersebut tidak diinginkan oleh setiap perusahaan. agar dapat bertahan
dan terus bersaing dalam berkarir (bekerja), maka setiap karyawan dituntut untuk lebih
produktif, efisien, dan efektif dalam suatu bidang yang ditekuni. Hal ini disebabkan karena
pada tiap aspek pekerjaan menuntut individu untuk bekerja dengan giat guna menghasilkan
kinerja yang maksimal dalam memperoleh suatu keluaran (output) baik itu berupa barang atau
jasa. Di dalam pelaksanaan proses produksi dari perusahaan-perusahaan pada umumnya,
maka kelancaran pelaksanaan proses produksi merupakan suatu hal yang sangat diharapkan di
dalam setiap perusahaan. Kelancaran dalam pelaksanaan proses produksi dari suatu
perusahaan ini disamping dipengaruhi oleh sistem produksi yang ada didalam perusahaan
tersebut, maka pengendalian proses produksi dalam perusahaan yang bersangkutan akan
menentukan pula. Sistem produksi pada umumnya sudah dipersiapkan sebelum perusahaan
tersebut melaksanakan proses produksinya. Baik buruknya sistem produksi dalam suatu
perusahaan akan mempengaruhi pelaksanaan proses produksi dalam perusahaan yang
bersangkutan tersebut. Namun demikian sistem produksi yang baik belum tentu dapat
menghasilkan pelaksanaan proses produksi yang baik pula apabila tidak diikuti dengan
pengendalian yang memadai. Untuk dapat melaksanakan proses produksi dengan baik maka
disamping diperlukan adanya sistem produksi yang baik, sangat diperlukan pula terdapatnya
pengendalian proses produksi yang tepat pula. Dengan terdapatnya sistem produksi yang baik
serta diikuti dengan pengendalian proses yang tepat maka akan dapat diharapkan terdapatnya
kelancaran pelaksanaan proses produksi dalam perusahaan
B. Rumusan masalah
 Apa yang di maksud produksi?
 Apa itu teori produksi?
 Apa fungsi produksi?
 Jangka waktu produksi?
4
 Apa saja tahap tahap produksi ?
 Apa yang dimaksud produksi dengan satu variabel?
 Apa itu produksi dengan lebih dari satu variabel?
 Apa Pengaruh vaktor variabel dan tetap?
 Apa itu garis perluasan produksi?
C. Tujuan Penulisan
 untuk mengetahui apa itu produksi
 Untuk Mengetahui apa itu teori produksi
 Untuk Mengetahui fungsi produksi
 Untuk Mengetahui jangka waktu produksi
 Untuk Mengetahui tahap tahap produksi
 Untuk Mengetahui apa yang dimakhsud produksi dengan satu variabel
 Untuk mengetahui Apa itu produksi dengan lebih dari satu variable
 Untuk mengetahui Apa Pengaruh vaktor variabel dan tetap
 mengetahui Apa itu garis perluasan produksi

BAB II
PEMBAHASAN
5
A. Pengertian produksi

Produksi adalah suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu
benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan.
Kegiatan menambah daya guna suatu benda tanpa mengubah bentuknya dinamakan produksi
jasa. Sedangkan kegiatan menambah daya guna suatu benda dengan mengubah sifat dan
bentuknya dinamakan produksi barang.1 Produksi merupakan dampak dari perubahan dari
dua atau lebih input (sumber daya) menjadi satu atau lebih output (produk). Kegiatan
tersebut dalam ekonomi dinyatakan dalam fungsi produksi. Fungsi produksi menunjukkan
jumlah maksimum output yang dapat dihasilkan dari pemakaian sejumlah input dengan
menggunakan teknologi tertentu. Untuk mengkaji aspek-aspek produksi ahli ekonomi
menggunakan fungsi produksi sebagai alat analisis. Konsepsi abstrak fungsi produksi yang
bersumber pada nilai memungkinkan para ahli ekonomi untuk mengadakan analisis berbagai
masalah seperti penentuan sumbangan pendapatan 6actor-faktor produksi, pengaruh 6actor
produksi terhadap pertumbuhan ekonomi, perubahan teknologi dan sifat-sifat pengangguran
teknologi.2
Poduksi menciptakan barang dan jasa untuk pemenuhan kebutuhan manusia.
Kegiatan produksi membutuhkan 6actor-faktor produksi seperti sumber daya alam, tenaga
kerja, modal dan teknologi. Pada hakekatnya produksi merupakan penciptaan atau
penambahan faedah atau bentuk, waktu dan tempat atas 6actor-faktor produksi sehingga
lebih bermanfaat bagi kebutuhan manusia. Maka dari itu, produksi menitik beratkan pada
usaha untuk menimbulkan kegunaan yang lebih banyak dari suatu barang dan jasa untuk
memenuhi kebutuhan orang banyak. Pada umumnya tujuan perusahaan dengan produksi,
yaitu untuk memperoleh laba yang maksimal. Sehingga perlu merencanakan dan menghitung
dengan cermat mutu dan kualitas hasil produksi. 3
B. Teori produksi

1
. Media, Kompas Cyber. "Produksi: Pengertian, Tujuan, dan Faktornya". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2020-10-
02.

2
Sutanto, Himawan Arif (2015-03-05). Monograf: TINGKAT EFISIENSI PRODUKSI DAN PENDAPATAN
USAHA KECIL (Studi pengolahan ikan Asin di Kota Pekalongan). Dilengkapi dengan Panduan Software Fruntier
4.1. Semarang: AWHN. hlm. 19. ISBN 978-602-285-052-6.
6
Teori produksi adalah teori yang menjelaskan hubungan antara tingkat produksi
dengan jumlah 7Factor-faktor produksi dan hasil penjualan outputnya. Teori produksi dibagi
menjadi dua yaitu:Teori produksi jangka pendek dan jangka panjang. Dalam produksi
jangka pendek terdapat fixed input dan 7Factor7input. Fixed input yang dimaksud adalah
modal sedangkan 7Factor7 input adalah tenaga kerja. Untuk meningkatkan hasil produksi
dalam jangka pendek, pelaku usaha tidak menambah modal, namun mereka menambah
jumlah tenaga kerjanya. Tenaga kerja yang ditambah pun tidak boleh terlalu banyak agar
tetap produktif. Sedangkan dalam produksi jangka panjang, modal dan tenaga kerja
merupakan input faktor dan tidak ada input tetapnya.
C. Fungsi Produksi

Fungsi produksi adalah hubungan antara input dengan output yang dihasilkan dalam
satu periode atau suatu gambaran bagaimana produsen berperilaku dalam memproduksi
barang dan jasa. Fungsi produksi disederhanakan hanya tergantung pada dua input yakni
modal (K) dan tenaga kerja (L) sehingga dapat diformulasikan menjadi Q = f (K, L). Kurva
isoquant adalah kurva yang menggambarkan gabungan tenaga kerja dan modal yang akan
menghasilkan satu tingkat produksi tertentu. Semakin kurva isoquant menjauhi titik 0, maka
jumlah input semakin besar, dan jumlah output semakin besar pula. Sebaliknya dan apabila
kurva isoquant mendekati titik 0, maka jumlah dari input semakin kecil dan jumlah output
juga akan semakin kecil juga.Salah satu tujuan penting dari fungsi produksi adalah untuk
mengatasi efisiensi alokatif dalam penggunaan input. Untuk pemodelan kasus banyak
keluaran dan banyak masukan, peneliti sering menggunakan apa yang disebut fungsi jarak
Shephard atau, sebagai 7actor7e7ve, fungsi jarak terarah, yang merupakan generalisasi dari
fungsi produksi sederhana dalam ilmu ekonomi. Dalam ekonomi makro , fungsi produksi
agregat diperkirakan menciptakan kerangka kerja untuk membedakan seberapa banyak
pertumbuhan ekonomi dikaitkan dengan perubahan dalam alokasi 7actor (misalnya
akumulasi modal fisik ) dan berapa banyak yang dikaitkan dengan kemajuan teknologi
D. Jangka Waktu Produksi

3
. Triastuti, U. Yuyun (2020-09-17). BUKU AJAR MANAJEMEN PRODUKSI JASA BOGA. Cirebon: Syntax
Computama. hlm. 3. ISBN 978-623-6609-04-0.

7
Jangka Waktu Produksi dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :
1) Jangka Pendek (short run). Jangka pendek merupakan kurun waktu yang terjadi ketika
salah satu atau lebih 8actor produksi yang tidak 8act diubah atau tetap. Faktor-faktor
yang tidak dapat diubah disebut juga fixed input atau masukan tetap. Fixed input dalam
jangka waktu ini umumnya adalah capital atau modal. Modal bersifat tetap karena
jumlahnya tetap dan tidak akan berpengaruh terhadap banyaknya hasil produksi.
Sedangkan tenaga kerja bersifat 8actor8e karena penggunaannya berubah sesuai dengan
banyaknya hasil produksi. Misalnya saat produsen A ingin meningkatkan banyaknya
hasil produksi perusahaannya dalam jangka pendek, maka yang 8act ia lakukan adalah
menambah jumlah tenaga kerjanya. Ia tidak 8act menambah alat-alat seperti mesin,
karena ini hanya dalam jangka pendek atau tidak akan selamanya. Adapun fungsi jangka
pendek yaitu
 Menentukan Besarnya Jumlah Hasil Produksi
 Menentukan Kebutuhan Jumlah Tenaga Kerja
 Menentukan Besarnya Modal
 Mengurangi Biaya Produksi
 Mengikuti Perkembangan Teknologi
2) Jangka Panjang (long run). Jangka panjang di tandai oleh suatu proses produksi dimana
sumber daya yang digunakan tidak ada lagi yang bersifat tetap. Semua sumber daya yang
digunakan dalam proses produksi bersifat variable atau jumlahnya dapat berubahubah.
Produksi dalam jangka panjang memungkinkan perusahaan untuk mengubah skala
produksi (tingkat produksi) dengan cara mengubah, baik mengubah maupun mengurangi
jumlah sumberdaya. Hal ini tentu akan berdampak pada biaya yang ditimbulkan. Dalam
jangka panjang hanya dikenal biaya total rata-rata (ATC) adalah biaya yang dikeluarkan
untuk memproduksi seluruh output dan semuanya bersifat 8actor8e. Biaya total sama
dengan perubahan biaya 8actor8e.di tulis dengan rumus:
LTC = LVC
Di mana :
· LTC = Biaya total Jangka Panjang (Long Run Total Cost)
· LVC = Biaya Variabel Jangka Panjang (Long Run Variable Cost)
8
E. Tahap-Tahap Produksi

Tahapan produksi secara umum dibagi menjadi 4 tahap, yaitu:

1. Planning atau Perencanaan


Segala hal yang akan kita lakukan tentunya memerlukan perencanaan, mulai dari
kegiatan yang sangat sederhana sampai keputusan untuk melakukan hal yang sangat
besar dan berpengaruh untuk hidup Anda. Begitu juga dalam tahapan produksi secara
umum tentunya sebelum segala proses yang lain dilakukan, Anda memerlukan suatu
rencana agar produksi yang dilakukan tidak kehilangan arah atau tujuan. Rencana yang
telah dibuat juga akan membantu Anda menanggulangi masalah yang mungkin akan
terjadi. Contohnya, perencanaan penentuan produk yang akan dibuat, bahan yang akan
digunakan, waktu pengerjaan, hingga target hasil produksi. Hal-hal di atas adalah
beberapa hal penting yang wajib Anda rencanakan. Proses produksi yang pertama ini
bertujuan menentukan produk yang akan dibuat, bahan baku yang digunakan, jumlah
bahan baku yang akan digunakan, biaya proses produksi, upah tenaga kerja, target jumlah
hasil produksi yang dilakukan. Untuk itu, sebagai pelaku bisnis, Anda harus memiliki
pengetahuan terkait jenis barang produksi dan apa saja yang dibutuhkan untuk
memproduksinya, serta kemampuan produsen. Semakin matang perencanaan yang Anda
buat, semakin baik produksi yang dilakukan.
2. Routing atau Penentuan Alur

Routing adalah proses untuk menetapkan dan menentukan urutan kegiatan suatu
proses produksi. Dalam tahapan ini Anda harus menentukan alur produksi mulai dari
pengolahan awal bahan baku, pembentukan, pemolesan, penyelesaian, pengawasan
kualitas produk, sampai melakukan pendistribusian hasil produksi. Dalam tahap ini Anda
harus melakukannya secara tepat dan efisien agar produksi dapat berjalan sebagaimana
mestinya dan sesuai dengan yang seharusnya. Selain menentukan urutan yang tepat dalam
tahapan produksi, sebagai seorang pemimpin, Anda juga harus menentukan tenaga kerja
yang tepat untuk setiap urutan atau alur yang telah Anda buat. Tempatkan tenaga ahli
sesuai dengan bidang keahliannya. Jangan sampai Anda memilih tenaga kerja yang salah
untuk ditempatkan pada suatu alur proses produksi. Dengan penetapan tenaga kerja yang
tepat, maka tingkat keberhasilan produksi semakin besar.

9
3. Scheduling atau Penjadwalan

Scheduling atau Penjadwalan adalah proses yang bertujuan untuk menetapkan dan
menentukan jadwal setiap alur produksi. Ini dilakukan setelah alurnya rampung di buat.
Penjadwalan ini harus Anda buat dengan memperhatikan jam kerja para tenaga kerja dan
lama dari setiap alur produksi. Dalam praktiknya, pada tahapan ini akan di buat sebuah
master schedule atau jadwal utama yang akan dipecah menjadi jadwal yang lebih rinci
dan jelas.nselama membuat penjadwalan ini, buatlah jadwal yang sesuai dengan setiap
alurnya. Akan menjadi semakin baik apabila Anda memberikan sedikit jeda dalam
rentang antara jadwal alur satu dengan alur berikutnya. Waktu jeda ini dapat berfungsi
sebagai waktu yang 10act Anda gunakan untuk menyelesaikan masalah apabila terjadi.
Dengan adanya jeda waktu ini, maka rentang jadwal yang telah Anda tetapkan tidak akan
terganggu sehingga produksi akan selesai sesuai dengan jadwal yang telah Anda
tetapkan.
4. Dispatching atau Perintah untuk Memulai Produksi

Tahapan produksi secara umum yang terakhir adalah dispatching yang merupakan
proses menetapkan dan menentukan proses memberikan sebuah perintah untuk mulai
melakukan produksi. Setelah perencanaan, penetapan alur, serta penjadwalan dilakukan
dengan baik, maka dispatching dilakukan untuk menjalankan produksi. Dalam dispatching
ini akan dicantumkan hasil tahapan-tahapan sebelumnya. Mulai dari bahan baku, alur
produksi, hingga waktu produksi.Dalam tahapan ini, pastikan produksi yang dilakukan
tetap sesuai dengan rencana atau tahapan sebelumnya. Jika terjadi kendala, maka hasil dari
tahapan-tahapan sebelumnya dapat menjadi solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Jika tahapan ini mampu dilaksanakan dengan baik, maka dapat dipastikan proses produksi
Anda akan berhasil.

F. Produksi Dengan Satu Variable

Produksi dengan satu 10actor10e adalah pengertian analisis jangka pendek, dimana
ada 10actor produksi yang tidak dapat diubah. Ketika mencoba memahami proses alokasi
10actor produksi oleh perusahaan, ekonomi membagi 10actor produksi menjadi barang
modal (capital) dan tenaga kerja (labour). Hubungan matematis penggunaan 10actor
produksi yang menghasilkan output maksimun disebut fungsi produksi seperti berikut:
10
:Q = f (K,L) Dimana :
Q : Tingkat Output
K : Barang Modal
L : Tenaga kerja / buruh
Dalam model produksi satu 11actor produksi 11actor11e, barang modal dianggap 11actor
produksi tetap. Keputusan produksi ditentuan berdasarkan alokasi efisiensi tenaga kerja. Jika
perusahaan berkeinginan untuk menambah Tingkat produksi, maka perusahaan hanya dapat
menambah jumlah tenaga kerja.

Berikut gambarannya :

Yang dapat disimpulkan :


 Tahap I menunjukkan tenaga kerja yang masih sedikit, apabila ditambah akan
meningkatkan total produksi, produksi rata-rata dan produksi marginal.
 Tahap II Produksi total terus meningkat sampai produksi optimum sedang produksi rata-
rata menurun dan produksi marginal menurun sampai titik nol.
 Tahap III Penambahan tenaga kerja menurunkan total produksi, dan produksi rata-rata,
sedangkan produksi marginal 11actor11e.
G. Produksi dengan lebih dari Satu Variabel

Produksi merupakan kombinasi antara dua 11actor produksi 11actor11e untuk


mengahsilkan output atau hasil produksi yang sama. Dalam hal ini, kombinasi yang paling

11
mudah adalah antara 12actor produksi modal (Capital) dengan tenaga kerja (Labour). Jika
terdapat perusahaan yang ingin meningkatkan hasil produksi maka yang 12act dilakukan
adalah dengan menambah dua input 12actor12e dan meningkatkan produksi atau menambah
dua input 12actor12e tersebut yaitu tenaga kerja dan modal. Jika 12actor produksi yang
bersifat 12actor12e adalah jumlah tenaga kerja, modal atau peralatan, maka fungsi
persamaan yang dapat ditulis adalah:

𝑄 = 𝑓(𝐿, 𝐶)

Dengan Q sebagai output atau jumlah hasil produksi, L sebagai Labour atau tenaga kerja,
dan C sebagai Capital ataua modal ataupun peralatan yang mana kedua ini merupakan input
12actor12e.Dalam teori ini, terdapat kurva isoquant yang menunjukkan hasil produksi sama
dan garis isoquat yang menunjukkan biaya untuk proses produksi sama. Isoquant merupakan
kurva yang mengkombinasikan antara dua input 12actor12e yang digunakan untuk
menghasilkan output atau hasil produksi yang sama. Isoquant dapat berbentuk seperti kurva
indifference dan tidak berupa garis lurus, 12actor12e maupun horizontal. Kurva ini memiliki
beberapa ciri diantaranya adalah memiliki slope 12actor12e dan cembung ke titik origin,
kurva ini juga tidak dapat saling memotong satu sama lain, serta garis kurva yang lebih
tinggi atau yang terluar lebih banyak disukai daripada yang dekat dengan titik origin karena
tingkat produksinya lebih banyak sehingga Q₁ < Q

H. Pengaruh Faktor Variabel dan Tetap


Dalam teori produksi dikenal 12actor produksi tetap dan 12actor produksi
12actor12e. Faktor produksi tetap yaitu 12actor produksi dimana jumlah yang digunakan
dalam proses produksi tidak dapat di ubah secara cepat, bila keadaan pasar menghendaki
perubahan jumlah output.Dalam kenyataannya tidak ada 12actor produksipun yang sifatnya
tetap secara mutlak.Tetapi untuk penyederhanaan analisa, pada umumnya dianggap ada
beberapa 12actor produksi yang bersifat tetap. Contohnya termasuk potongan utama
peralatan, ruang pabrik yang sesuai, dan tenaga manajerial kunci. Sedangkan 12actor
produksi 12actor12e yaitu 12actor produksi dimana jumlahnya dapat di ubah-ubah dalam
waktu yang relative singkat sesuai dengan jumlah output yang dihasilkan.Contohnya
termasuk konsumsi daya listrik, layanan transportasi, dan input material yang paling baku.
Dalam proses produksi “ jangka panjang”, semua 12actor produksi dapat disesuaikan oleh
12
manajemen. Pada produksi “ jangka pendek” didefinisikan sebagai periode dimana
setidaknya salah satu 13actor produksi adalah tetap.

I. Garis Perluasan Produksi

Garis perluasan produksi merupakan isocline atau kurva yang menghubungkan


titik-titik yang besar tingkat batas penggantiannya secara teknis sama yang menunjukkan
output yang dihasilkan jika harga produksi tetap. Jadi garis ini menunjukkan bagaimana
13actor produksi (input) tersebut berubah ika besarnya biaya dari proses produksi (output)
tidak berubah dan harga produksinya tetap. Sehingga, jika ada produsen yang melakukan
kegiatan produksinya dalam rangka untuk mencapai tujuan akhirnya yaitu memaksimalkan
keuntungan yang di dapat maka ia harus menggordinasikan produksinya seefektif mungkin
dengan menentukan beberapa keputusan yaitu menentukan berapa jumlah output yang harus
ia produksi dan menentukan berapa jumlah dan kombinasi seperti apa input ini digunakan.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Produksi adalah suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu
benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan.
Kegiatan menambah daya guna suatu benda tanpa mengubah bentuknya dinamakan produksi
jasa. Sedangkan kegiatan menambah daya guna suatu benda dengan mengubah sifat dan
bentuknya dinamakan produksi barang. Tahapan produksi secara umum dibagi menjadi 4
tahap, yaitu
13
 Planning atau Perencanaan
 Routing atau Penentuan Alur
 Scheduling atau Penjadwalan
 Dispatching atau Perintah untuk Memulai Produksi
Sedangkan Jangka Waktu Produksi dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :
 Jangka waktu pendek(Short run)
 Jangka Panjang (long run).

DAFTAR PUSTAKA

Sakti. 2014. Teori Biaya Produksi Jangka Panjang

http://kamarulintangsakti.blogspot.co.id/2014/11/teori-biaya-produksi-jangka-panjang_93.html
(Diakses pada 3 April 20121)

Bayu. 2016. Fungsi Produksi Jangka Pendek

http://dosenekonomi.com/bisnis/fungsi-produksi-jangka-pendek (Diakses pada 3 April 2021)

Aritonang S. 2016. Teori Produksi dan Jangka Waktu Produksi

14
http://lessonstogether.blogspot.co.id/2016/01/teori-produksi-dan-jangka-waktu-produksi.html
(Diakses pada 3 April 2021)

Widayati S. 2014. Pengertian Produksidalam Ilmu Ekonomi

http://www.g-excess.com/pengertian-produksi-dalam-ilmu-ekonomi-kelas-x.html (Diakses pada


10 April 2021

15

Anda mungkin juga menyukai