06 Bab III Pemilihan Strategi
06 Bab III Pemilihan Strategi
PEMILIHAN STRATEGI
22
Dari uraian diatas skenario pengelolan sumber daya air WS Barito disusun secara
prioritas mulai dari aspek-aspek yang memiliki pengaruh signifikan dalam
pengelolaan sumber daya air.
Dalam penyusunan Skenario WS Barito pengaruh yang signifikan adalah masalah
banjir dan konservasi kemudian prioritas lainnya pendayagunaan sumber daya air
terkait kebutuhan air serta aspek pendukung yaitu kelembagaan dan sistem
informasi sumber daya air. Skenario dari masing-masing aspek selanjutnya
dilakukan peninjauan terhadap kondisi perekonomian suatu daerah yang berada
WS Barito yang terdiri dari beberapa Kabupaten/kota. Dari masing masing aspek
pengelolaan sumber daya air tersebut ditinjau terhadap perekonomian WS Barito
yang menghasilkan kegiatan untuk masing-masing skenario perekonomian yaitu
kuat, sedang dan rendah. Dibawah ini dijelaskan secara ringkas skenario yang
diusulkan berdasarkan analisis dengan mempertimbangkan kondisi WS Barito.
Berdasarkan hasil analisis untuk seluruh aspek terkait yaitu konservasi sumber
daya air, pendayagunaan sumber daya air dan pengendalian daya rusak air serta
arahan yang ada dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat Nomor 10/PRT/M/2015 tentang Rencana dan Rencana Teknis Tata
Pengaturan Air dan Tata Pengairan akan ditetapkan beberapa skenario pengelolaan
sumber daya air. Sebagai asumsi skenario pengelolaan sumber daya air di WS
Barito ditinjau terhadap perkembangan substansi pokok dan pertambahan
kebutuhan air dijabarkan dalam Tabel 3.2.
Tabel 3.2 Asumsi Skenario dalam Pengelolaan Sumber Daya Air WS Barito
Skenario Tahun 2016 - 2036
Aspek Satuan Ekonomi Ekonomi Ekonomi
No
Tinggi Sedang Rendah
Tata Kelola
1 - baik - -
Pemerintahan
2 Pertumbuhan Ekonomi % tahun >6,0 6,0 - 5,0 <5,0
3 Pertumbuhan Penduduk % tahun 2,04 1,67 1,35
Sumber:Hasil Analisis, 2017
Dari uraian diatas, dalam menentukan pengelolaan sumber daya air WS Barito
khususnya penyediaan air kurun waktu 2016-2036 menggunakan skenario
perekonomian rendah, sedang dan tinggi sesuai kemampuan yang dapat dilakukan
dengan tetap mempertimbangkan kebutuhan minimal terpenuhi.
23
ditanda tangani oleh Ketua wadah koordinasi pengelolaan sumber daya air wilayah
sungai lintas provinsi.
Dalam hal wadah koordinasi pengelolaan sumber daya air pada wilayah
sungai lintas provinsi tidak atau belum terbentuk, maka pemilihan strategi pola
pengelolaan sumber daya air dilakukan oleh menteri bersama gubernur dan
bupati/walikota yang terkait dengan wilayah sungai yang bersangkutan dengan
melibatkan instansi terkait. Hasil pemilihan strategi tersebut dituangkan dalam
berita acara/surat persetujuan ditanda tangani oleh menteri bersama gubernur
dan bupati/walikota. Strategi yang dipilih oleh wadah koordinasi pengelolaan
sumber daya air wilayah sungai terkait akan ditetapkan dengan melakukan
tinjauan terhadap:
a. Kecenderungan pertumbuhan ekonomi nasional, provinsi, kabupaten/kota
pada wilayah sungai yang bersangkutan;
b. Kecenderungan pertumbuhan anggaran Pemerintah, pemerintah provinsi
dan pemerintah kabupaten/kota pada wilayah sungai yang bersangkutan;
c. Kecenderungan pertumbuhan investasi swasta terkait dengan pengelolaan
sumber daya air secara nasional dan pemerintah daerah pada wilayah
sungai yang bersangkutan;
d. Kecenderungan tata kelola pemerintahan dan dukungan politik; dan
e. Kecenderungan perubahan kondisi lingkungan dan perubahan iklim.
24
25
26
27
28