NIM : 04011181823048
Keseimbangan Elektrolit
1. Keseimbangan Donnan
Keseimbangan Donnan merupakan keseimbangan antara caira intraseluler
dengan cairan ekstraseluler yang timbul akibat adanya peran dari sel
membran. Protein yang merupakan suatu molekul besar bermuatan negatif,
bukan hanya ukuran molekulnya yang besar namun merupakan suatu
partikel aktif yang berperan mempertahankan tekanan osmotik. Protein ini
tidak dapat berpindah, tetapi akan mempengaruhi ion untuk
mempertahankan netralitas elektron (keseimbangan muatan positif dan
negatif) sebanding dengan keseimbangan tekanan osmotik di kedua sisi
membran. Pergerakan muatan pada ion akan menyebabkan perbedaan
konsentrasi ion yang secara langsung mempengaruhi pergerakan cairan
melalui membran ke dalam dan keluar dari sel tersebut.
2. Osmolalitas dan Osmolaritas
Osmolalitas dan Osmolaritas hampir sering dikenakan jika membahas
tentang cairan tubuh manusia. Osmolalitas digunakan untuk menampilkan
konsentrasi larutan osmotik berdasarkan jumlah partikel, sehubungan
dengan berat pelarut. Lebih khusus, itu adalah jumlah osmol disetiap
kilogram pelarut. Sedangkan osmolaritas merupakan metode yang
digunakan untuk menggambarkan konsentrasi larutan osmotik. Hal ini
didefinisikan sebagai jumlah osmol zat terlarut dalam satu liter larutan.
Osmolaritas adalah properti koligatif, yang berarti bahwa tergantung pada
jumlah partikel terlarut dalam larutan. Selain itu osmolaritas juga tergantung
pada perubahan suhu.
3. Tekanan Koloid Osmotik
Tekanan koloid osmotik dihasilkan oleh molekul koloid yang tidak dapat
berdifusi, misalnya protein, yang bersifat menarik air ke dalam kapiler dan
melawan tekanan filtrasi. Koloid merupakan molekul protein dengan BM
lebih dari 20.000—30.000. Walaupun hanya merupakan 0,5% dari
osmolalitas plasma total, namun mempunyai arti yang sangat penting.
Karena, hal ini menyebabkan permeabilitas kapiler terhadap koloid sangat
kecil sehingga mempunyai efek penahan air dalam komponen plasma, serta
mempertahankan air antar kompartemen cairan di tubuh. Bila terjadi
penurunan tekanan koloid osmotik, akan menyebabkan timbulnya edema
paru. Cairan tubuh relatif juga sering mengalami fluktuasi. Apabila terjadi
ketidakseibangan cairan tubuh, terdapat mekanisme kendali yang akan
segera bekerja supaya cairan di tubuh selalu berada di ambang normal.
Pengaturan keseimbangan cairan perlu memperhatikan dua parameter
penting yaitu volume cairan ekstrasel dan osmolaritasnya. Ginjal mengatur
volume cairan ekstrasel dengan mempertahankan keseimbangan garam dan
cairan, dengan cara mengatur keluaran garam dan air dalam bentuk urin
sesuai kebutuhan untuk mengkompensasi asupan dan kehilangan abnormal
dari air dan garam tersebut. Mekanisme pengaturannya dilakukan mlalui
dua cara yaitu kendali osmolar dan kendali non osmolar. Pada kendali
osmolarsangat dominan dan efektif dalam mengatur cairan ekstraseluler.
Kendali osmolar dibagi menjadi dua sistem yakni, sistem osmoreseptor
Hipothalamus-Hipofisis-ADH.
Tubuh orang dewasa mengandung 1–2 kg kalsium, lebih dari 99% terdapat
di dalam tulang. Kalsium dalam tulang terikat dalam bentuk kristal hidroksiapatit.
Selebihnya, terdapat di dalam sel dan cairan ekstraseluler. Kalsium ekstraseluler
terdapat dalam tiga bentuk, yaitu kalsium terikat protein, terutama albumin (50%),
bentuk bebas/terion (45%), dan bentuk kompleks terutama terikat fosfat, sitrat,
bikarbonat dan laktat (5%). Metabolisme kalsium diatur tiga hormon utama yaitu
hormon paratiroid (PTH), kalsitonin dan hormon sterol (1,25
dihidroksikolekalsiferol/ vitamin D).5 Kadar kalsium normal 4–5,6 mg/dL (1–1,4
mmol/L). Dikatakan hiperkalsemia jika kadar kalsium serum >10,5 mg/dl atau
kadar ion kalsium >1,33 mmol/L. Keseimbangan kalsium dipertahankan oleh
interaksi antara hormon paratiroid (PTH), vitamin D dan kalsitonin melalui
mekanisme complex feedback loops yang bekerja di tulang, ginjal dan usus,
dimana PTH bertanggung jawab sebagai pengendali utama.
B. Sumber Kalsium
Sumber kalsium dalam pangan yang memiliki tingkat absorpsi yang tinggi
adalah susu dan hasil olahannya seperti keju. Selain itu, sumber kalsium lain
adalah sayuran berdaun hijau seperti kangkung, bayam, dan daun lobak
cina, brokoli, kubis, bunga kol, kecambah, dan makanan yang difortifikasi
kalsium seperti sereal dan jus buah.
A. Absorbsi Kalsium
Kalsium Membutuhkan lingkungan yang asam agar dapat
mempertahankan kalsium dalam bentuk ionik yang mudah diabsorpsi.
Absorpsi terutama terjadi pada bagian atas usus halus dan berkurang di
bagian bawah usus halus yang berbatasan dengan usus besar. Dalam aliran
darah, kalsium ditransportasikan dalam bentuk ion kalsium bebas atau
terikat dengan protein, dimana konsentrasinya diregulasi secara ketat oleh
kontrol hormon.
Ketika konsentrasi kalsium dalam darah rendah, kelenjar paratiroid
akan melepaskan hormon paratiroid. Peran hormon paratiroid dalam
peningkatan kalsium darah dilakukan melalui tiga jalur yaitu:
1) menstimulasi perombakan kalsium dari tulang,
2) meningkatkan retensi kalsium di ginjal, dan
3) Mengaktifkan vitamin D yang kemudian vitamin D dalam bentuk aktif
(1,25(OH)2D3) akan merangsang peningkatan reabsorpsi kalsium di ginjal
dan meningkatkan absorpsi kalsium di usus.
Namun jika konsentrasi kalsium darah meningkat, kelenjar tiroid akan
melepaskan calcitonin yang kemudian akan mengembalikan konsentrasi
kalsium ke dalam range normal dengan jalan mengurangi perombakan
kalsium dari tulang dan meningkatkan ekskresi kalsium di ginjal
(Bredbenner et al.2007).
Defisiensi fosfor juga akan meningkatkan absorpsi kalsium. Penelitian
yang dilakukan oleh Dominguez et al. tahun 1976 menunjukan bahwa
defisiensi fosfor meningkatkan produksi 1,25-(OH)2-vit D3 yang kemudian
akan meningkatkan absorpsi kalsium.
B. Fungsi
Ion kalsium berperan penting dalam fisiologi intraseluler maupun
ekstraseluler. Ion kalsium intraseluler merupakan regulator penting fungsi
sel, antara lain proses kontraksi otot, sekresi hormon, metabolisme glikogen
dan pembelahan sel. Secara fisiologik, ion kalsium ekstraseluler berperan
sebagai kofaktor pada proses pembekuan darah, misalnya untuk faktor VII,
IX, X dan protrombin, memelihara mineralisasi tulang, berperan pada
stabilisasi membran dengan berikatan pada lapisan fosfolipid, dan menjaga
permeabilitas membran plasma terhadap ion natrium.
Analisis Masalah
1. Nyonya Nuraini yang hamil 3 bulan, beberapa hari ini merasa lemas, tidak
nafsu makan, dan selalu muntah-muntah.
Dampak apa yang disebabkan oleh kondisi yang dialami oleh Nyonya Nuraini
terhadap keseimbangan elektrolitnya?
Apa saja zat yang terkandung didalam minuman bersoda yang dapat
memengaruhi fungsi normal tubuh
Dampak apa saja yang dapat ditimbulkan jika ibu hamil mengonsumsi soda
dalam jumlah yang berlebihan?
Hal ini mengganggu keseimbangan elektrolit dan pH darah. Darah menjadi
asam sehingga mengakibatkan pH darah menurun, terjadi Asidosis metabolik.
Penderita akan merasa lemas karena kekurangan oksigen akibat menurunnya
daya ikat Hb terhadap oksigen. Bisa juga terjadi muntah-muntah akibat
meningkatnya asam lambung sehingga elektrolit tubuh terganggu
keseimbangannya.
konsentrasi ion kalsium serum atau kalsium serum total setelah dikoreksi
oleh nilai albumin serum di bawah normal (8,8 mgr/dL). Bisa disebabkan
karena konsumsi kalsium yang kurang atau hormon utama yang ada
permasalahan pada yang mengatur kadar kalsium yaitu hormon paratiroid
(PTH rendah, PTH tak efektif, atau PTH-overwhelmed).
Daftar Pustaka