Anda di halaman 1dari 9

1. Bagaimanakah cara memahami konsumen untuk produk/jasa bisnis anda ?

Memahami perilaku konsumen adalah hal yang penting untuk memajukan bisnis
yang kita lakukan. Sebab, konsumen yang merasa puas dengan produk dan atau jasa
pelayanan akan menjadi lebih loyal sehingga omzet penjualan bisa tetap tinggi.
Cara memahami konsumen untuk produk/jasa yang kita tawarkan antara lain :
a. Mengenali Siapa Konsumen kita
Agar bisa menjual produk dengan omzet lebih tinggi kita harus mengenali siapa
konsumen kita. Perlu diingat bahwa perilaku pembelian produk dan jasa
konsumen di era digital saat ini mudah sekali mengalami perubahan. Konsumen
kemungkinan besar akan memikirkan kembali untuk membeli sesuatu atau tidak.
Oleh sebab itu kita harus mengetahui demografi dan psikografis konsumen
tersebut. Misalnya apakah konsumen itu wanita atau pria, single, menikah atau
punya anak. Apakah konsumen sudah mempunyai rumah sendiri, apakah mereka
senang rekreasi dan sebagainya. Selanjutnya kita harus membuat definisi
konsumen dari informasi yang bisa dikumpulkan sebanyak mungkin.
b. Mengenali Apa yang Diinginkan Konsumen
Kita harus memahami apa yang diinginkan oleh konsumen dari produk/jasa kita.
Kebutuhan dan keinginan konsumen menjadi hal yang paling mendasar dan
penting dalam penjualan produk/jasa. Konsumen juga mungkin membutuhkan
informasi, alternatif maupun solusi dari masalahnya. Contoh konsumen ingin
menjalani gaya hidup lebih sehat, kita bisa menjual produk makanan organik
kepada mereka.
c. Mengenali Bagaimana Persepsi Konsumen Terhadap Produk
Kita harus mempertimbangkan bagaimana persepsi konsumen terhadap
produk/jasa yang dibeli. Karena persepsi bisa berbeda, sebenarnya produk kita
berkualitas tinggi namun karena faktor tertentu konsumen menjadi mempunyai
persepsi yang berbeda terhadap produk/jasa kita. Dengan cara melakukan survei
agar mendapatkan ulasan dan feedback dari konsumen. Setelah mengetahui
bagaimana persepsi konsumen pada produk/jasa kita, maka bisa dilakukan
penyesuaian dengan tujuan agar persepsi konsumen sama dengan yang kita
inginkan.
d. Memahami Jenis Konten yang Disukai oleh Konsumen
Sangat penting mengetahui jenis konten yang paling diterima dan disukai oleh
konsumen kita. Mungkin konsumen menyukai sebuah konten namun kurang
menerima konten yang lainnya. Setelah mengetahuinya prioritaskan untuk
menyediakan konten yang disukai oleh konsumen. kita bisa mengetahui konten
apa yang disukai konsumen melalui banyaknya jumlah like/unlike,
follow/unfollow dan sejenisnya. Lihat juga seberapa besar minat konsumen
dalam menyikapi ajakan beraksi (Call to Action).
e. Menempatkan Diri Sebagai Konsumen
Tidak ada salahnya sesekali kita menempatkan diri sebagai konsumen dari
produk kita untuk mengetahui dan lebih memahami perilaku konsumen. Dengan
begitu kita bisa merasakan sendiri apakah produk/jasa pelayanan yang diterima
oleh konsumen selama ini sudah bagus atau belum. Apakah proses pembelian
oleh konsumen berjalan lancar atau tidak.

Memahami Perilaku Konsumen

Kenali Siapa dan Bagaimana Karakter Konsumen Kamu

Di zaman serba digital seperti sekarang, membuat konsumen menjadi lebih beragam.

Tak hanya itu, segmen konsumen pun bisa mulai menjadi lebih spesifik.

Jadi sebenarnya, untuk mengetahui siapa konsumen kamu secara tepat sehingga


nantinya bisa memahami dengan jelas perilaku pelanggan.

Kamu bisa mengenal konsumen melalui demografis dan psikografis mereka.

Misalnya, dengan membangun profil pelanggan.

Tanyakan pada diri sendiri sebanyak mungkin pertanyaan yang relevan tentang
pelangganmu.

Kenali Apa yang Diinginkan Konsumen


Selain karakter konsumen, hal penting untuk bisa memahami perilaku konsumen adalah
mengetahui need dan want mereka.

Konsumen kamu memiliki keinginan dan kebutuhan.

Mereka akan senang hati mau menerima informasi apapun yang bisa membantu
masalah mereka.

Mulai dari mencari bagaimana bisnis sendiri hingga, menjalani gaya hidup sehat,
mereka bisa saja mencari hal-hal tersebut.

Dengan kamu mengetahui dan paham apa yang dipedulikan oleh konsumen, kamu bisa
membuat konten untuk kebutuhan mereka.

Nah, ketika mereka sudah mulai terlibat dengan informasi konten yang kamu berikan,
kamu bisa masuk dan membuat pemahanan bagaimana produk kamu bisa
menyelesaikan masalah mereka.

Cari Tahu Bagaimana Persepsi Konsumen Terhadap Produkmu

Salah satu cara yang bisa kamu lakukan untuk mengetahui persepsi konsumen adalah
dengan melakukan survei.

Dengan begitu, kamu akan mendapatkan insight serta feedback yang berguna untuk
dianalisa.

Dengan mengetahui informasi di atas, akan sangat berguna bagi para pebisnis untuk
menutupi kesalahan dari produk yang dimiliki.

Kamu pun bisa menggunakan hasil yang didapatkan dari hal ini untuk menyesuaikan
cara berkomunikasi dengan konsumen.

Kamu juga mengetahui bagaimana pengalaman konsumen terhadap produk, dan apa
saja keluhannya.
Apa alasan mereka konsumen beralih ke kompetitor?

Dan apa yang menjadikan mereka loyal terhadap sebuah produk?

Gunakan alat-alat survei seperti Surveymonkey, Salesforce Markeitng, Google Form


bahkan polling media sosial.

Pahami Jenis Konten yang Konsumen Sukai 

Selanjutnya mari kita bermain di bidang pemasaran, khususnya content marketing.

Content marketing bisa berguna untuk mengonversi pelanggan tersebut menggunakan


produkmu dan meningkatan penjualan bisnis.

Buatlah konten-konten yang sekiranya berguna untuk mereka.

Konsumen akan menyukai konten tersebut, karena dapat membantu mereka mengetahui
informasi yang dibutuhkan.

Setelah mereka merasa bahwa kamu dapat dipercaya dalam memberikan informasi yang
relevan terhadap mereka.

Kamu bisa menyisipkan informasi bahwa produk kamu dapat membantu mereka
menyelesaikan permasalahnnya.

Itulah bagaimana cara sebuah Content Marketing berkonversi menjadi penjualan.

Analisa Proses Pembelian Konsumen Terhadap Produkmu

Cara terakhir untuk memahami bagaimana perilaku konsumen adalah menjadikan


dirimu selayaknya konsumen.
Kamu bisa melihat bagaimana perjalanan konsumen hingga akhirnya membeli produk
yang kamu jual.

Hal tersebut termasuk bagaimana konsumen terpapar informasi dari produk kamu dari
awal.

Apakah transaksi konsumen berjalan dengan mulus?

Bagaimana pengalaman mereka setiap kali mengakses produk jualan kamu?

Meninjau dan menganalisa bagaimana perjalanan konsumen baiknya dilakukan setahun


sekali.

Untuk memberikan pelayanan kepada konsumen, mungkin akan mengharuskan kamu


untuk mengeluarkan beberapa budget ekstra untuk itu sehingga arus kas harus diatur
dengan baik dalam hal ini.

Dalam hal ini, mungkin dalam posisi ini kamu akan membutuhkan lebih banyak modal
guna pengembangan bisnis menjadi lebih berkembang.

Memahami Konsumen Anda

Perilaku konsumen bisa dibilang sangat dinamis dan dapat menjadi tantangan bagi
pengelola brand/merek.

Sebagai seorang pemasar, tujuan akhir anda adalah untuk mengenal pelanggan anda
dengan sangat baik sehingga anda dapat memberikan kebutuhan mereka dan memenuhi
ekspektasi mereka.

Berikut adalah 5 langkah untuk lebih memahami pelanggan anda.

1. Siapa Pelanggan anda


Di zaman serba digital, pelanggan menajdi kurang loyal dari sebelumnya dan media
sosial telah memberi mereka kekuatan untuk memikirkan kembali keputusan pembelian
mereka.

Pelanggan juga menjadi lebih beragam karena pemasaran digital telah mulai
memperkuat segmen konsumen yang lebih spesifik.

Jadi, pemasar yang sukses harus memahami siapa pelanggan mereka.

Memahami jenis orang, demografi dan psikografis mereka adalah kuncinya. Misalnya,
ketika membangun profil pelanggan anda, tanyakan pada diri sendiri sebanyak mungkin
pertanyaan yang relevan tentang pelanggan anda.

Apakah mereka pria atau wanita? Apakah mereka punya anak? Apakah mereka
memiliki rumah sendiri? Apakah mereka sering berlibur? Definisikan mereka dengan
sebanyak mungkin cara.

Berikut beberapa contohnya:

 Seorang pria lajang berusia awal dua puluhan menyewa apartemen di Surabaya
dan menghasilkan lebih dari 120 juta per tahun.
 Pasangan di usia tiga puluhan tanpa anak, tinggal di Jakarta.

 Seorang ibu muda dan memiliki dua anak di Bandung yang merupakan orangtua
yang tinggal di rumah dan memiliki penghasilan keluarga total kurang dari 72
Juta per tahun.

 Pasangan pensiunan berusia tujuh puluhan di Yogyakarta dengan sebelas cucu


dan pendapatan pensiun tetap dari pemerintah.

2. Apa yang Pelanggan anda Inginkan

Memahami need and want pelanggan yang paling mendesak adalah hal paling penting.

Pelanggan anda memiliki keinginan atau kebutuhan khusus dan secara alami mau
menerima informasi yang membantu memenuhi tantangan/masalah mereka.
Mereka mungkin mencari cara untuk membangun bisnis sendiri, memulai bisnis, atau
menjalani gaya hidup yang lebih sehat.

Dengan memahami apa yang pelanggan anda pedulikan, anda dapat mulai membuat
konten untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Ketika mereka mulai terlibat kontak dengan konten anda, anda dapat mengembangkan
pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana masalah tersebut memengaruhi
kehidupan mereka.

Dengan keterlibatan ini, anda juga dapat mengenali pola keterlibatan/engagement


pelanggan terbaik anda.

Setelah anda memiliki informasi ini, anda dapat mulai membuat lebih banyak konten
yang menarik jenis pelanggan khusus ini.

3. Bagaimana Pelanggan Memahami Bisnis Produk Anda

Memahami persepsi pelanggan sama pentingnya dengan mengetahui siapa pelanggan


anda.

Salah satu cara untuk mengukur persepsi adalah dengan melakukan survei untuk
mendapatkan insight dan umpan balik/feedback yang berharga.

Ini sangat penting karena memungkinkan bisnis anda untuk menyesuaikan diri dengan
umpan balik/feedback dan menutupi lubang kesalahan bisnis anda.

Selain itu, mendengarkan secara real-time adalah cara yang bagus untuk mendapatkan
insight real-time yang berharga dari sentimen pelanggan.

Jika anda ingin melihat bagaimana pelanggan anda menanggapi kampanye anda,
pengukuran sentimen dapat memberi anda peringatan dini sebelum kampanye secara
negatif dapat mempengaruhi penjualan.

Dengan ini, anda dapat menggunakan pengukuran ini untuk menyesuaikan komunikasi
anda dengan sesuatu yang lebih baik sesuai dengan basis pelanggan anda.
Survei dan mendengarkan secara real-time juga dapat memberitahu anda hal-hal yang
mungkin tidak anda ketahui, termasuk cacat produk dan perilaku staf.

Tanpa mengetahui bagaimana pelanggan anda merasakan/experience bisnis anda, anda


akan kehilangan keluhan dan bertanya-tanya mengapa pelanggan tersebut beralih ke
pesaing anda.

Kecuali anda terus berusaha mendapatkan umpan balik yang berharga, anda mungkin
tidak akan pernah tahu di mana anda salah.

Anda dapat mencoba alat seperti Surveymonkey dan Salesforce Marketing Cloud untuk
survei dan opsi analisis online.

4. Jenis Konten Apa yang Mereka Suka

Bergantung pada bisnis anda, anda mungkin mendapati bahwa pelanggan anda
merespons lebih baik terhadap satu jenis konten dibandingkan yang lain.

Memahami konten apa yang disukai pelanggan sama pentingnya dengan


memahami konten apa yang mengonversi pelanggan tersebut.

Dengan memprioritaskan konten yang berkonversi, anda secara alami berfokus pada
konten yang disukai pelanggan anda.

Untuk melakukannya dengan benar, anda harus melampaui keterlibatan tingkat paling
atas seperti suka/Like, berbagi/Share, +1, dan retweet.

Peristiwa terkini dan tren sosial dapat menyebabkan pelanggan menyukai atau
membagikan konten yang tidak ingin mereka konsumsi.

Jadi, melampaui metrik tersebut untuk melihat apakah pelanggan anda memanfaatkan
ajakan bertindak/Call To Action dalam konten tersebut (misalnya. “Berlangganan
subscriber ”) adalah yang paling penting untuk garis bawah anda.

5. Apa itu Consumer Journey


Tempatkan diri anda di sepatu pelanggan anda.

Lihatlah semua titik kontak atau touch-point dimana pelanggan memiliki kontak
dengan bisnis anda. Ini termasuk kartu bisnis anda, situs web, media sosial, depan
toko anda, area resepsionis, call center, brosur, dan sebagainya.

Apakah transaksi pelanggan dengan bisnis anda mulus? Apakah pengalaman mereka
menyenangkan setiap kali mereka berhubungan dengan bisnis anda?

Penting untuk meninjau Consumer Journey anda setidaknya sekali setahun. Anda
dapat menemukan perangkat lunak/software, platform, atau alat baru/hardware yang
dapat meningkatkan perjalanan pelanggan anda dan mengurangi sumber daya yang
dibutuhkan untuk mempertahankan fungsi penjualan dan pemasaran anda.

Kesimpulan

Kurangnya pemahaman pelanggan menyulitkan perusahaan anda untuk secara efektif


memenuhi kebutuhan prospek Anda sendiri

Jika anda tidak memenuhi kebutuhan tersebut, pelanggan anda akan pergi ke tempat
lain.

Pelanggan kurang loyal dan kurang percaya dari sebelumnya dan media sosial telah
memberi mereka kekuatan untuk berpikir ulang atas pembelian mereka.

Jadi, jika anda tidak memahami mereka, bagaimana anda dapat memberikan
pengalaman luar biasa yang mereka inginkan?

Anda mungkin juga menyukai