Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PENDAHULUAN

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN PADA BY / AN

DENGAN GANGGUAN SISTEM HIPERGLIKEMI

AKIBAT PENYAKIT DIABETES MELITUS

1. PENGERTIAN
Hipoglikemia adalah suatu keadaan dimana kadar gula darah (glukosa) secara abnormal
rendah. Istilah hipoglikemia digunakan bila kadar gula darah bayi secara bermakna dibawah
kadar rata-rata. Dikatakan hepoglikemia bila kadar glukosa darah kurang dari 30 mg/dl pada
semua neonatus tanpa menilai masa gestasi atau ada tidaknya gejala hepoglikemia.
Umumnya hepoglikemia terjadi pada neonatus umur 1–2 jam. Hal ini disebabkan oleh
karena bayi tidak mendapatkan lagi glukosa dari ibu, sedangkan insulin plasma masih tinggi
dengan kadar glukosa darah yang menurun. Hipoglikemia merupakan konsentrasi glukosa
dalam darah berkurangnya secara abnormal yang dapat menimbulkan gemetaran, keringat
dan sakit kepala apabila kronik dan berat, dapat menyebabkan manifestasi susunan saraf
pusat (Kamus Kedokteran Dorland:2000). Hipoglikemia neonatorum adalah masalah pada
bayi dengan kadar glukosa darah kurang dari 40 -45mg/dl (Sudarti dkk: 2010). Keadaan
dimana bila kadar gula darah bayi di bawah kadar rata-rata bayi seusia dan berat badan
aterm (2500 gr atau lebih) < 30mg/dl dalam 72 jam pertama, dan < 40mg/dl pada hari
berikutnya. Sel otak tidak mampu hidup jika kekurangan glukose. Hypoglikemi dapat terjadi
berkaitan dengan banyak penyakit, misalnya pada neonatus dengan ibu diabetes dan
mengalami Hyperglikemi in utero, atau sebagai komplikasi cidera dingin. Selama masa
menggigil simpanan glikogen tubuh tidak mencukupi, tetapi jika dihangatkan terjadi
peningkatan kebutuhan glikogen. Simpanan glikogen menurun dan cadangan tidak dapat
memenuhi kebutuhan pada pemanasan. Nilai kadar glukose darah/plasma atau serum untuk
diagnosis Hipoglikemia pada berbagai kelompok umur anak :

Kelompok Umur
Glokuse <mg/dl
Darah Plasma/serum
<40 mg/100 ml
<45 mg/100 ml
<20 mg/100 ml
<25 mg/100 ml
<30 mg/100 ml
<35 mg/100 ml
<40 mg/100 ml
<45 mg/100 ml

Bayi/anak Neonatus * BBLR * BCB 0 – 3 hr 3 hr Hipoglikemia pada neonates :

1.Untuk setiap neonatus manapun, kadar glukosa <40-45mg/dL dianggap tidak normal.

2. Menurut WHO hipoglikemi adalah bila kadar glukosa/gula darah <47 mg/dL

3.Gejala sering tidak jelas/asimptomatik, semua tenaga kesehatan perlu mewaspadai


kemungkinan adanya hipoglikemia.

4.Diagnosis dini dan pengobatan yang tepat dapat mencegah konsekuensi yang serius

ETIOLOGI

EtiologiHipoglikemia

Secara garis besar hipoglikemia dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu: kelainan
yang menyebabkan pemakaian glukosa berlebihan dan produksi glukosa kurang.

1.Kelainan yang menyebabkan pemakaian glukosa berlebihan.

Hiperinsulinisme (bayi dari ibu penderita diabetes), hipoglikemia hiperinsulinisme


menetap pada bayi, tumor yang memproduksi insulin dan child abuse.
Hiperinsulinisme menyebabkan pemakaian glukosa yang berlebihan terutama akibat
rangsangan penggunaan glukosa oleh otot akibat sekresi insulin yang menetap.
Kelainan ini diketahui sebagai hipoglikemia hiperinsulin endogen menetap pada bayi
yang sebelumnya disebut sebagai nesidioblastosis. Defek pada pelepasan glukosa
(defek siklus Krebs, defek ”respiratory chain”). Kelainan ini sangat jarang,
mengganggu pembentukan ATP dari oksidasi glukosa, disini kadar laktat sangat
tinggi. Defek pada produksi energi alternatif (defisiensi Carnitine acyl transferase.
Kelainan ini mengganggu penggunaan lemak sebagai energi, sehingga tubuh sangat
tergantung hanya pada glukosa. Ini akan menyebabkan masalah bila puasa dalam
jangka lama yang seringkali berhubungan dengan penyakit gastrointestinal. Sepsis
atau penyakit dengan hipermetabolik, termasuk hipertiroidism.
2.Kelainan yang menyebabkan kurangnya produksi glukosa

3.Simpanan glukosa tidak adekuat (prematur, bayi SGA, malnutrisi, hipoglikemia


ketotik).

Kelainan ini sering sebagai penyebab hipoglikemia, disamping hipoglikemia akibat


pemberian insulin pada diabetes. Hal ini dapat dibedakan dengan melihat keadaan
klinis dan adanya hipoglikemia ketotik, biasanya terjadi pada anak yang kurus, usia
antara 18 bulan sampai 6 tahun, biasanya terjadi akibat masukan makanan yang
terganggu karena bermacam sebab Penelitian terakhir mekanisme yang mendasari
hipoglikemia ketotik adalah gagalnya glukoneogenesis.

Kelainan pada produksi glukosa hepar.

Kelainan ini menurunkan produksi glukosa melalui berbagai defek, termasuk


blokade pada pelepasan dan sintesis glukosa, atau blokade atau menghambat
gluikoneogenesis. Anak yang menderita penyakit ini akan dapat beradaptasi terhadap
hipoglikemia,karena penyakitnya bersifat kronik Kelainan hormonal
(panhypopituitarisme, defisiensi hormon pertumbuhan)

Defisiensi kortisol dapat primer atau sekunder.

Hal ini karena hormone pertumbuhan dan kortisol berperan penting pada
pembentukan energi alternative dan merangsang produksi glukosa. Kelainan ini
mudah diobati namun yang sangat penting adalah diagnosis dini.

MANIFESTASI KLINIK
Manifestasi klinis hipoglikemia pada bayi cukup bulan bisa samar dan non spesifik, muncul
pada neonatus bersama dengan berbagai masalah neonatus lainnya. Pemeriksaan fisis dan
observasi keadaan umum bayi harus dilakukan untuk menyingkirkan kemungkinan penyakit
lain. Untuk menunjukkan bahwa gejala yang timbul berhubungan dengan hipoglikemia,
diperlukan hal-hal berikut:

Tanda klinik harus didapatkan

Kadar glukosa darah rendah, diukur secara akurat

Tanda klinik menghilang pada saat kadar glukosa darah normal


Pemberian ASI secara dini dan eksklusif dapat memenuhi kebutuhan nutrisi dan metabolik
bayi baru lahir cukup bulan yang sehat. Bayi cukup bulan yang sehat tidak akan menjadi
hipoglikemia yang simptomatik karena pemberian minum yang kurang.

a. Berikan glukosa 200 mg tiap kilogram berat badan atau 2 mL tiap kilogram berat
badan cairan dekstrosa 10%. Lanjutkan terus pemberian glukosa 10% intra vena
dengan kecepatan (glucose infusion rate atau GIR) 6-8 mg tiap kilogram berat badan
tiap menit
b. Koreksi hipoglikemia yang ekstrim atau simtomatik, tidak boleh diberikan melalui
oral atau pipa orogastrik.
c. Pertahankan kadar glukosa bayi yang simtomatik pada >45 mg/dL atau >2.5 mmol/L
d. Sesuaikan pemberian glukosa intravena dengan kadar glukosa darah yang didapat
e. Dukung pemberian ASI sesering mungkin setelah manifestasi hipoglikemia
menghilang
f. Pantau kadar glukosa darah sebelum pemberian minum dan saat penurunan
pemberian glukosa intra vena secara bertahap (weaning), sampai kadar glukosa darah
stabil pada saat tidak mendapat cairan glukosa intra vena.Kadang diperlukan waktu
24-48 jam untuk mencegah hipoglikemia berulang.
g. Lakukan pencatatan manifasi klinis, pemeriksaan fisis, kadar skrining glukosa darah,
konfirmasi laboratorium, terapi dan perubahan kondisi klinik (misal respon dari
terapi yang diberikan).

RIWAYAT PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN (YANG


MENDUKUNG PADA PENYAKIT)
Penyebab Gula Darah Tinggi

Hiperglikemia yang terjadi terus menerus bisa menjadi penyakit kencing manis atau diabetes
melitus, ada beberapa jenis yaitu:

Diabetes tipe 1 - karena kurangnya insulin

Diabetes tipe 2 - malasah kombinasi, insulin tidak bekerja dengan benar dan/atau produksi
insulin yang tidak mencukupi

Gestational diabetes - Diabetes yang terjadi selama kehamilan.

Lebih lanjut silahkan baca: Jenis-Jenis Diabetes

Penyebab Hiperglikemia (dan diabetes):

Ada beberapa kondisi dan obat yang dapat menyebabkan hiperglikemia (dan diabetes). Ini
termasuk:

Sindrom Cushing - gangguan hormonal yang ditandai dengan tingginya kadar hormon
steroid yang bertindak seperti kortisol, yang biasanya diproduksi oleh kelenjar adrenal. Bisa
terjadi karena tumor hipofisis dan kelenjar adrenal, tumor tertentu di daerah lain dari tubuh,
dan terapi obat steroid.
Pankreatitis - pankreas adalah organ pembuat hormon insulin. Pankreatitis adalah
peradangan pada pankreas, yang dapat berupa akut atau kronis. Pecandu alkohol adalah
salah satu kelompok berisiko mengalami pankreatitis.

Akromegali - sekresi hormon pertumbuhan yang berlebihan

Obat-obat tertentu - termasuk beberapa diuretik (obat yang menghilangkan air dari tubuh)
dan steroid

Penyakit hati - seperti sirosis hati.

PENGKAJIAN FISIK HEAD TO TOE DATA FOKUS SESUAI TEORI


(LIHAT MANIFESTASI KLINIS, KELOMPOKAN SESUAI AREA) Gejala awal
umumnya yaitu ( akibat tingginya kadar glukosa darah) :

 Polipagi

 Polidipsi

 Poliuri

Kelainan kulit, gatal-gatal, kulit kering

 Rasa kesemutan, kram otot

 Visus menurun

 Penurunan berat badan

 Kelemahan tubuh

 Luka yang tidak sembuh-sembuh

 Komplikasi Hiperglikemia

 Dibagi menjadi 2 kategori yaitu :

 Komplikasi akut

 Ketoasidosis diabetic

 Koma hiperglikemik hiperismoler non ketotik 

 Hipoglikemia

 Asidosis lactate

 Infeksi berat

 Komplikasi kronik 

 Komplikasi vaskuler 
Makrovaskuler : PJK, stroke , pembuluh darah perifer 

Mikrovaskuler : retinopati, nefropati

Komplikasi neuropati

Neuropati sensorimotorik, neuropati otonomik gastroporesis, diare diabetik, buli-bulineurogenik,


impotensi, gangguan refleks kardiovaskuler.

 Campuran vascular neuropati

 Ulkus kaki

Komplikasi pada kulit

3. DATA PENUNJANG
a. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
b. Diagnosis dapat dibuat dengan gejala-gejala diatas + GDS > 200 mg% (Plasma
vena).Bila GDS 100-
c. 200 mg% → perlu
d. pemeriksaan test toleransi glukosa oral.Kriteria baru penentuan diagnostik
DM menurut ADA menggunakan GDP > 126 mg/dl.Pemeriksaan lain yang perlu
diperhatikan pada pasien hiperglikemi adalah :
e.  Glukosa darah : Meningkat 200
f.  – 
g.  100 mg/dl, atau lebih
h.  Aseton plasma : Positif secara mencolok.
i.  Asam lemak bebas : Kadar lipid dan kolesterol meningkat.
j.  Osmolalitas serum : Meningkat tetapi biasanya kurang dari 330
k.  mOsm/l.
l.  Elektrolit :
m.  Natrium : Mungkin normal, meningkat atau menurun.
n.  Kalium : Normal atau peningkatan semu (perpindahanseluller), selanjutnyaakan
menurun.Fospor : Lebih sering menurun.
o.  Hemoglobin glikosilat : Kadarnya meningkat 2-4 kali lipat dari normal yangmen
cerminkan kontrol DM yang kurang selama 4 bulan terakhir ( lama hidup SDM )
dankarenanya sangat bermanfaat dalam membedakan DKA dengan kontrol tidak
adekuat VersusDKA yang berhubungan dengan insiden.
p.  Glukosa darah arteri : Biasanya menunjukkan pH rendah dan penurunan pada H
CO3(asidosis metabolik) dengan kompensasi alkalosis respiratorik.

PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Trombosit darah : Ht mungkin meningkat ( dehidrasi ), leukositiosis, hemokonse
ntrasi,merupakan respon terhadap stress atau infeksi.
Ureum / kreatinin : Mungkin meningkat atau normal (dehidrasi/ penurunanfungsi
ginjal).
 
Amilase darah : Mungkin meningkat yang mengindikasikan adanya pankretitis a
kutsebagai penyebab dari DKA.
 
Insulin darah :Mungkin menurun / bahkan sampai tidak ada (pada tipe 1) atau nor
malsampai tinggi ( tipe II ) yang mengindikasikan insufisiensi insulin/gangguan
dalam penggunaannya ( endogen /eksogen ). Resisiten insulin dapat berkembang
sekunder terhadap pembentukan antibodi. (auto antibodi).
 
Pemeriksaan fungsi tiroid : Peningkatan aktifitas hormon tiroid dapat
meningkatkan glukosadarah dan kebutuhan akan insulin.
 
Urine :Gula dan aseton positif; berat jenis dan osmolalitas mungkin menigkat.
 
Kultur dan sensitivitas : Kemungkinan adanya infeksi pada saluran kemih, infeks
i pernapasan dan infeksi pada luka.
 
Ultrasonografi

q. TERAPI OBAT /INFUS/DIET YANG DIBERIKAN


Tujuan utama terapi Hiperglikemia adalah mencoba menormalkan aktivitas
insulin dankadar glukosa darah dan upaya mengurangi terjadinya komplikasi
vaskuler serta neuropati.
 
Ada 4 komponen dalam penatalaksanaan hiperglikemia :
Diet
Komposisi makanan :
Karbohidrat = 60 %
70 %
Protein = 10 %
15 %
Lemak = 20 %
25 %
Jumlah kalori perhari
Antara 1100 -2300 kkal
Kebutuhan kalori basal : laki laki : 30 kkal / kg BBPerempuan : 25 kkal / kg BB
Penilaian status gizi :BBBBR = x 100 %TB 100Kurus : BBR 110 %
Obesitas bila BBRR > 110 %
Obesitas ringan 120% 130 %Obesitas sedang 130% 140%
Obesitas berat 140% 200%
Obesitas morbit > 200 %
Jumlah kalori yang diperlukan sehari untuk penderita DM yang bekerja biasa
adalah :
Kurus : BB x 40 60 kalori/hari
Normal (ideal) : BB x 30 kalori/hari
Gemuk : BB x 20 kalori/hari
Obesitas : BB x 10 15 kalori/hari
Atau cara sederhana untuk mengetahui kebutuhan dasar adalah sebagai berikut :
Untuk wanita : (berat badan ideal x 25 kal) + 20% untuk aktivitas

ANALISA DATA (PHATWAY )


(Patofisiologi dimulai dari etiologi sampai dengan damfak/masalah keperawatan yang
timbul)

Hiperglikemia dapat disebabkan defisiensi insulin yang dapat disebabkan oleh


prosesautoimun, kerja pancreas yang berlebih, dan herediter. Insulin yang menurun
mengakibatkanglukosa sedikit yang masuk kedalam sel. Hal itu bisa menyebabkan lemas
dengan kadarglukosa dalam darah meningkat. Kompensasi tubuh dengan meningkatkan
glucagon sehinggaterjadi proses glukoneogenesis. Selain itu tubuh akan menurunkan
penggunaan glukosa olehotot, lemak dan hati serta peningkatan produksi glukosa oleh hati
dengan pemecahan lemakterhadap kelaparan sel. Hiperglikemia dapat meningkatkan jumlah
urin yang mengakibatkandehidrasi sehingga tubuh akan meningkatkan rasa haus (polydipsi).
Penggunaan lemak untukmenghasilkan glukosa memproduksi badan keton yang dapat
mengakibatkan anorexia (tidaknafsu makan), nafas bau keton dan mual (nausea) hingga
terjadi asidosis.

 Dengan menurunnya insulin dalam darah asupan nutrisi akan meningkat sebagai
akibatkelaparan sel. Menurunnya glukosa intrasel menyebabkan sel mudah terinfeksi. Gula
darahyang tinggi dapat menyebabkan penimbunan glukosa pada dinding pembuluh darah
yangmembentuk plak sehingga pembuluh darah menjadi keras (arterisklerosis) dan bila plak
itutelepas akan menyebabkan terjadinya thrombus. Thrombus ini dapat menutup aliran
darahyang dapat menyebabkan timbulnya penyakit lain (tergantung letak tersumbatnya,
missalcerebral dapat menyebabkan stroke, ginjal dapat menyebabkan gagal ginjal, jantung
dapatmenyebabkan miocard infark, mata dapat menyebabkan retinopati) bahkan kematian.

Untuk pria : (berat badan ideal x 30 kal) + 20% untuk aktivitas

Berat badan ideal = (TB–  100 cm)– 10%

Latihan jasmani

 Manfaat latihan jasmani :Menurunkan kadar glukosa darah (mengurangi resistensi insulin,
meningkatkan sensitivitasinsulin)Menurunkan berat badanMencegah
kegemukanMengurangi kemungkinan terjadinya komplikasi aterogenik, gangguan lipid
darah, peningkatan tekanan darah, hiperkoagulasi darah

 Prinsip : Continuous, Rhytmic, Interval, Progressive, Endurance (CRIPE)Continuous :
berkesinambungan, terus-menerus tanpa henti, misal 30 menit jogging
tanpahentiRhytmic : berirama yaitu kontraksi dan relaksasi secara teratur (jalan kaki, joggin
g, berlari, berenang, bersepeda, mendayung. Main golf, tenis, atau badminton tidak
memenuhisyarat karena banyak berhenti))Interval : selang-seling antara gerak cepat dan
lambat (jalan cepat diselingi jalan lambat, jogging diselingi jalan)Progressive : bertahap
sesuai kemampuan dari intensitas ringan sampai sedang hinggamencapai 30-60
menitSasaran Heart Rate : 75-85 % dari maksimum Heart RateMaksimum Heart Rate : 220-
umurEndurance : latihan daya tahan untuk meningkatkan kemampuan kardiorespirasi,
seperti jalan(jalan santai/cepat, sesuai umur), jogging, berenang, dan bersepeda.

 PenyuluhanDilakukan pada kelompok resiko tinggi :Umur diatas 45 tahunKegemukan lebih


dari 120 % BB idaman atau IMT > 27 kg/mHipertensi > 140 / 90 mmHgRiwayat keluarga
DMDislipidemia, HDL 250 mg/dlParah TGT atau GPPT ( TGT : > 140 mg/dl– 2200 mg/dl),
glukosa plasma puasa derange /GPPT : > 100 mg/dl dan < 126 mg/dl)

Obat berkaitan Hipoglikemia

 Obat hipoglikemi oral :

 Sulfoniluria : Glibenglamida, glikosit, gliguidon, glimeperide, glipizid.

 Biguanid ( metformin )

 Hon su insulin secretagogue ( repakglinide, natliglinide )

 Inhibitor glucosidase

 Tiosolidinedlones

 Insulin

Insulin reaksi pendek disebut juga sebagai clear insulin, ia adalah jenis obat insulin
yangmemiliki sifat transparan dan mulai bekerja dalam tubuh dalam waktu 30 menit sejak
iadimasukkan ke dalam tubuh. Obat insulin ini bekerja secara maksimal selama 1 sampai 3
jamdalam aliran darah penderita, dan segera menghilang setalah 6-8 jam kemudian.

Insulin reaksi panjang merupakan jenis insulin yang mulai bekerja 1 hingga 2 jam setelah
iadisuntikkan ke dalam tubuh seseorang. Tetapi obat insulin ini tidak memiliki masa
reaksi puncak, sehingga ia bekerja secara stabil dalam waktu yang lama yaitu 24 sampai
36 jam didalam tubuh penderita diabetes, contohnya Levemir dan Lantus.

Jenis insulin reaksi menengah adalah insulin yang mulai efektif bekerja menurunkan
guladarah sejak 1 sampai 2 jam setelah disuntikkan ke dalam tubuh. Obat ini bereaksi
secaramaksimal selama 6-10 jam, dan berakhir setelah 10-16 jam setelahnya, contohnya
Humulinm3, Hypurin, dan Insuman.
 Insulin reaksi cepat akan langsung bekerja 5-15 menit setelah masuk ke dalam
tubuh penderita. Ia memiliki tingkat reaksi maksimal selama 30-90 menit, dan pengaruhnya
akansegera menghilang setelah 3-5 jam kemudian. Contoh obat insulin ini berupa
Lispro,Actrapid, Novorapid, dan Velosulin

Diagnosa Keperawatan yang mungkin Muncul :

Riwayat bayi menderita asfiksia, hipotermi, hipertermi, gangguan pernapasan

Riwayat bayi premature

Riwayat bayi Besar untuk Masa Kehamilan (BMK)

Riwayat bayi Kecil untuk Masa Kehamilan (KMK)

Riwayat bayi dengan ibu Diabetes Mellitus

Riwayat bayi dengan Penyakit Jantung Bawaan

Bayi yang beresiko terkena hipoglikemia

Bayi dari ibu diabetes (IDM)

Bayi yang besar untuk masa kehamilan (LGA)

Bayi yang kecil untuk masa kehamilan (SGA)

Bayi prematur dan lewat bulan

Bayi sakit atau stress (RDS, hipotermia)

Bayi puasa

Bayi dengan polisitemia

Bayi dengan eritroblastosis

Obat-obat yang dikonsumsi ibu, misalnya sterorid, beta-simpatomimetik dan beta blocker


9. PERENCANAAN (DIAGNOSA, TUJUAN, INTERVENSI,RASIONAL)

N DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONAL


O KEPERAWATAN

Kekurangan volume cairan Setelah dilakukan tindakan Ukur vital sign tiap 8 jam.
berhubungan dengan diuresis keperawatan 3 x 24 jam
osmotic diharapkan kebutuhan R/ Hipovolemi dapat
(dari hiperglikemia),kehilanga cairanterpenuhi. KH : dimanifestasikan oleh hipotensi dan
n gastric berlebihan : diare, takikardia.
muntah, masukan dibatasi : Vital sign dalam batas normal
Ukur berat badan tiap pagi.
mual, kacau mental. (TD 100-130/70-90)
R/ Memberikan hasil pengkajian
Perubahan nutrisi kurang dari (RR 16-20 x/ menit) yang terbaik dari status cairan yang
kebutuhan tubuh berhubungan sedang berlangsung danselanjutnya
dengan ketidakcukupan (Nadi 60-100 x/ menit) dalam memberikan cairan pengganti.
insulin, penurunan masukan
 (Suhu 36-37°C) Observasi turgor kulit tiap pagi,
oral; anoreksia, mual, lambung
penuh, nyeri abdomen, Intake output seimbang observasi mukosa bibir.
perubahankesadaran.
Turgor kulit baik  R/ Merupakan indicator dari
 Risiko tinggi terhadap infeksi dehidrasi.
(sepsis) berhubungan dengan Mukosa bibir lembab
Observasi adanya muntah.
kadar glukosa tinggi,
Kapilari refill < 2 detik 
penurunanfungsi leukosit, R/ kekurangan cairan dan elektrolit
perubahan pada sirkulasi, mengubah motilitas lambung, yang
infeksi pernafasan yang ada seringkali akanmenimbulkan
sebelumnya, atau ISK. muntah.
 Risiko tinggi terhadap
perubahan persepsi sensori. Pantau intake-output tiap 24 jam.

 Kelelahan berhubungan R/ membantu dalam memperkirakan


dengan penurunan produksi kekurangan volume cairan tubuh.
energy metabolic, insufisiensi
insulin, peningkatan kebutuhan Kolaborasi pemberian cairan sesuai
energi : status hipermetabolik/ indikasi.
infeksi. R/ Tipe dan jumlah cairan
 Ketidak berdayaan tergantung pada derajat kekurangan
berhubungan dengan penyakit cairan dan respon pasiensecara
jangka panjang/ progresif yang individual.
tidak dapatdiobati. Kolaborasi pemeriksaan
 Kurang pengetahuan (belajar)  a)Hamatokrit
mengenai penyakit, prognosis,
dan kebutuhan pengobatan  R/ Mengkaji tingkat dehidrasi dan
berhubungan dengan kurang seringkali meningkat akibat
pemajanan/ mengingat, hemokonsentrasi yang terjadisetelah
kesalahan diuresis.
interpretasi,informasi, tidak
 b)BUN/ kreatinin
mengenal sumber informasi.
 R/ Peningkatan nilai dapat
 Resiko terhadap cedera
mencerminkan kerusakan sel karena
berhubungan dengan
dehidrasi atau tanda
penurunan sensasi taktil,
awitankegagalan ginjal.
penguranganketajaman
pandangan dan hipoglikemia. c)Natrium

 R/ Mungkin menurun yang dapat


mencerminkan perpindahan cairan
dari intrasel (dieresisosmotik). Kadar
natrium yang tinggi mencerminkan
kehilangan cairan/ dehidrasi berat
ataureabsorbsi natrium dalam
berespons terhadap sekresi
aldosteron.

 d)Kalium

R/ Awalnya akan terjadi


hiperkalemia dalam berespons pada
asidosis, namun selanjutnyakalium
ini akan hilang melalui urine, kadar
kalium absolute tubuh berkurang.
NO DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
KEPERAWATAN

Diagnose 2 Cairan terpenuhi

Tujuan : Setelah dilakukan Nutrisi terpenuhi


tidakan keperawatan 3 x 24
jam diharapkan kebutuhan Infeksi (sepsis) tidak terjadi
nutrisiklien terpenuhi. Perubahan persepsi sensori tidak
KH :Berat badan ideal terjadi

Mual tidak ada Kelelahan tidak terjadi

Muntah tidak ada Keinginan untuk berobat meningkat

Pengetahuan bertambah
LLA dalam batas normal Cedera tidak terjadi

TSF dalam batas normal

Bising usus 4-12 x/ menit

Hb dalam batas normal

Vital sign dalam batas normal

(TD 100-130/70-90)

(RR 16-20 x/ menit)

(Nadi 60-100 x/ menit)

(Suhu 36-37°C)

Anda mungkin juga menyukai