1. PENGERTIAN
Hipoglikemia adalah suatu keadaan dimana kadar gula darah (glukosa) secara abnormal
rendah. Istilah hipoglikemia digunakan bila kadar gula darah bayi secara bermakna dibawah
kadar rata-rata. Dikatakan hepoglikemia bila kadar glukosa darah kurang dari 30 mg/dl pada
semua neonatus tanpa menilai masa gestasi atau ada tidaknya gejala hepoglikemia.
Umumnya hepoglikemia terjadi pada neonatus umur 1–2 jam. Hal ini disebabkan oleh
karena bayi tidak mendapatkan lagi glukosa dari ibu, sedangkan insulin plasma masih tinggi
dengan kadar glukosa darah yang menurun. Hipoglikemia merupakan konsentrasi glukosa
dalam darah berkurangnya secara abnormal yang dapat menimbulkan gemetaran, keringat
dan sakit kepala apabila kronik dan berat, dapat menyebabkan manifestasi susunan saraf
pusat (Kamus Kedokteran Dorland:2000). Hipoglikemia neonatorum adalah masalah pada
bayi dengan kadar glukosa darah kurang dari 40 -45mg/dl (Sudarti dkk: 2010). Keadaan
dimana bila kadar gula darah bayi di bawah kadar rata-rata bayi seusia dan berat badan
aterm (2500 gr atau lebih) < 30mg/dl dalam 72 jam pertama, dan < 40mg/dl pada hari
berikutnya. Sel otak tidak mampu hidup jika kekurangan glukose. Hypoglikemi dapat terjadi
berkaitan dengan banyak penyakit, misalnya pada neonatus dengan ibu diabetes dan
mengalami Hyperglikemi in utero, atau sebagai komplikasi cidera dingin. Selama masa
menggigil simpanan glikogen tubuh tidak mencukupi, tetapi jika dihangatkan terjadi
peningkatan kebutuhan glikogen. Simpanan glikogen menurun dan cadangan tidak dapat
memenuhi kebutuhan pada pemanasan. Nilai kadar glukose darah/plasma atau serum untuk
diagnosis Hipoglikemia pada berbagai kelompok umur anak :
Kelompok Umur
Glokuse <mg/dl
Darah Plasma/serum
<40 mg/100 ml
<45 mg/100 ml
<20 mg/100 ml
<25 mg/100 ml
<30 mg/100 ml
<35 mg/100 ml
<40 mg/100 ml
<45 mg/100 ml
1.Untuk setiap neonatus manapun, kadar glukosa <40-45mg/dL dianggap tidak normal.
2. Menurut WHO hipoglikemi adalah bila kadar glukosa/gula darah <47 mg/dL
4.Diagnosis dini dan pengobatan yang tepat dapat mencegah konsekuensi yang serius
ETIOLOGI
EtiologiHipoglikemia
Secara garis besar hipoglikemia dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu: kelainan
yang menyebabkan pemakaian glukosa berlebihan dan produksi glukosa kurang.
Hal ini karena hormone pertumbuhan dan kortisol berperan penting pada
pembentukan energi alternative dan merangsang produksi glukosa. Kelainan ini
mudah diobati namun yang sangat penting adalah diagnosis dini.
MANIFESTASI KLINIK
Manifestasi klinis hipoglikemia pada bayi cukup bulan bisa samar dan non spesifik, muncul
pada neonatus bersama dengan berbagai masalah neonatus lainnya. Pemeriksaan fisis dan
observasi keadaan umum bayi harus dilakukan untuk menyingkirkan kemungkinan penyakit
lain. Untuk menunjukkan bahwa gejala yang timbul berhubungan dengan hipoglikemia,
diperlukan hal-hal berikut:
a. Berikan glukosa 200 mg tiap kilogram berat badan atau 2 mL tiap kilogram berat
badan cairan dekstrosa 10%. Lanjutkan terus pemberian glukosa 10% intra vena
dengan kecepatan (glucose infusion rate atau GIR) 6-8 mg tiap kilogram berat badan
tiap menit
b. Koreksi hipoglikemia yang ekstrim atau simtomatik, tidak boleh diberikan melalui
oral atau pipa orogastrik.
c. Pertahankan kadar glukosa bayi yang simtomatik pada >45 mg/dL atau >2.5 mmol/L
d. Sesuaikan pemberian glukosa intravena dengan kadar glukosa darah yang didapat
e. Dukung pemberian ASI sesering mungkin setelah manifestasi hipoglikemia
menghilang
f. Pantau kadar glukosa darah sebelum pemberian minum dan saat penurunan
pemberian glukosa intra vena secara bertahap (weaning), sampai kadar glukosa darah
stabil pada saat tidak mendapat cairan glukosa intra vena.Kadang diperlukan waktu
24-48 jam untuk mencegah hipoglikemia berulang.
g. Lakukan pencatatan manifasi klinis, pemeriksaan fisis, kadar skrining glukosa darah,
konfirmasi laboratorium, terapi dan perubahan kondisi klinik (misal respon dari
terapi yang diberikan).
Hiperglikemia yang terjadi terus menerus bisa menjadi penyakit kencing manis atau diabetes
melitus, ada beberapa jenis yaitu:
Diabetes tipe 2 - malasah kombinasi, insulin tidak bekerja dengan benar dan/atau produksi
insulin yang tidak mencukupi
Ada beberapa kondisi dan obat yang dapat menyebabkan hiperglikemia (dan diabetes). Ini
termasuk:
Sindrom Cushing - gangguan hormonal yang ditandai dengan tingginya kadar hormon
steroid yang bertindak seperti kortisol, yang biasanya diproduksi oleh kelenjar adrenal. Bisa
terjadi karena tumor hipofisis dan kelenjar adrenal, tumor tertentu di daerah lain dari tubuh,
dan terapi obat steroid.
Pankreatitis - pankreas adalah organ pembuat hormon insulin. Pankreatitis adalah
peradangan pada pankreas, yang dapat berupa akut atau kronis. Pecandu alkohol adalah
salah satu kelompok berisiko mengalami pankreatitis.
Obat-obat tertentu - termasuk beberapa diuretik (obat yang menghilangkan air dari tubuh)
dan steroid
Polipagi
Polidipsi
Poliuri
Visus menurun
Kelemahan tubuh
Komplikasi Hiperglikemia
Komplikasi akut
Ketoasidosis diabetic
Hipoglikemia
Asidosis lactate
Infeksi berat
Komplikasi kronik
Komplikasi vaskuler
Makrovaskuler : PJK, stroke , pembuluh darah perifer
Komplikasi neuropati
Ulkus kaki
3. DATA PENUNJANG
a. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
b. Diagnosis dapat dibuat dengan gejala-gejala diatas + GDS > 200 mg% (Plasma
vena).Bila GDS 100-
c. 200 mg% → perlu
d. pemeriksaan test toleransi glukosa oral.Kriteria baru penentuan diagnostik
DM menurut ADA menggunakan GDP > 126 mg/dl.Pemeriksaan lain yang perlu
diperhatikan pada pasien hiperglikemi adalah :
e. Glukosa darah : Meningkat 200
f. –
g. 100 mg/dl, atau lebih
h. Aseton plasma : Positif secara mencolok.
i. Asam lemak bebas : Kadar lipid dan kolesterol meningkat.
j. Osmolalitas serum : Meningkat tetapi biasanya kurang dari 330
k. mOsm/l.
l. Elektrolit :
m. Natrium : Mungkin normal, meningkat atau menurun.
n. Kalium : Normal atau peningkatan semu (perpindahanseluller), selanjutnyaakan
menurun.Fospor : Lebih sering menurun.
o. Hemoglobin glikosilat : Kadarnya meningkat 2-4 kali lipat dari normal yangmen
cerminkan kontrol DM yang kurang selama 4 bulan terakhir ( lama hidup SDM )
dankarenanya sangat bermanfaat dalam membedakan DKA dengan kontrol tidak
adekuat VersusDKA yang berhubungan dengan insiden.
p. Glukosa darah arteri : Biasanya menunjukkan pH rendah dan penurunan pada H
CO3(asidosis metabolik) dengan kompensasi alkalosis respiratorik.
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Trombosit darah : Ht mungkin meningkat ( dehidrasi ), leukositiosis, hemokonse
ntrasi,merupakan respon terhadap stress atau infeksi.
Ureum / kreatinin : Mungkin meningkat atau normal (dehidrasi/ penurunanfungsi
ginjal).
Amilase darah : Mungkin meningkat yang mengindikasikan adanya pankretitis a
kutsebagai penyebab dari DKA.
Insulin darah :Mungkin menurun / bahkan sampai tidak ada (pada tipe 1) atau nor
malsampai tinggi ( tipe II ) yang mengindikasikan insufisiensi insulin/gangguan
dalam penggunaannya ( endogen /eksogen ). Resisiten insulin dapat berkembang
sekunder terhadap pembentukan antibodi. (auto antibodi).
Pemeriksaan fungsi tiroid : Peningkatan aktifitas hormon tiroid dapat
meningkatkan glukosadarah dan kebutuhan akan insulin.
Urine :Gula dan aseton positif; berat jenis dan osmolalitas mungkin menigkat.
Kultur dan sensitivitas : Kemungkinan adanya infeksi pada saluran kemih, infeks
i pernapasan dan infeksi pada luka.
Ultrasonografi
Dengan menurunnya insulin dalam darah asupan nutrisi akan meningkat sebagai
akibatkelaparan sel. Menurunnya glukosa intrasel menyebabkan sel mudah terinfeksi. Gula
darahyang tinggi dapat menyebabkan penimbunan glukosa pada dinding pembuluh darah
yangmembentuk plak sehingga pembuluh darah menjadi keras (arterisklerosis) dan bila plak
itutelepas akan menyebabkan terjadinya thrombus. Thrombus ini dapat menutup aliran
darahyang dapat menyebabkan timbulnya penyakit lain (tergantung letak tersumbatnya,
missalcerebral dapat menyebabkan stroke, ginjal dapat menyebabkan gagal ginjal, jantung
dapatmenyebabkan miocard infark, mata dapat menyebabkan retinopati) bahkan kematian.
Latihan jasmani
Manfaat latihan jasmani :Menurunkan kadar glukosa darah (mengurangi resistensi insulin,
meningkatkan sensitivitasinsulin)Menurunkan berat badanMencegah
kegemukanMengurangi kemungkinan terjadinya komplikasi aterogenik, gangguan lipid
darah, peningkatan tekanan darah, hiperkoagulasi darah
Prinsip : Continuous, Rhytmic, Interval, Progressive, Endurance (CRIPE)Continuous :
berkesinambungan, terus-menerus tanpa henti, misal 30 menit jogging
tanpahentiRhytmic : berirama yaitu kontraksi dan relaksasi secara teratur (jalan kaki, joggin
g, berlari, berenang, bersepeda, mendayung. Main golf, tenis, atau badminton tidak
memenuhisyarat karena banyak berhenti))Interval : selang-seling antara gerak cepat dan
lambat (jalan cepat diselingi jalan lambat, jogging diselingi jalan)Progressive : bertahap
sesuai kemampuan dari intensitas ringan sampai sedang hinggamencapai 30-60
menitSasaran Heart Rate : 75-85 % dari maksimum Heart RateMaksimum Heart Rate : 220-
umurEndurance : latihan daya tahan untuk meningkatkan kemampuan kardiorespirasi,
seperti jalan(jalan santai/cepat, sesuai umur), jogging, berenang, dan bersepeda.
Biguanid ( metformin )
Inhibitor glucosidase
Tiosolidinedlones
Insulin
Insulin reaksi pendek disebut juga sebagai clear insulin, ia adalah jenis obat insulin
yangmemiliki sifat transparan dan mulai bekerja dalam tubuh dalam waktu 30 menit sejak
iadimasukkan ke dalam tubuh. Obat insulin ini bekerja secara maksimal selama 1 sampai 3
jamdalam aliran darah penderita, dan segera menghilang setalah 6-8 jam kemudian.
Insulin reaksi panjang merupakan jenis insulin yang mulai bekerja 1 hingga 2 jam setelah
iadisuntikkan ke dalam tubuh seseorang. Tetapi obat insulin ini tidak memiliki masa
reaksi puncak, sehingga ia bekerja secara stabil dalam waktu yang lama yaitu 24 sampai
36 jam didalam tubuh penderita diabetes, contohnya Levemir dan Lantus.
Jenis insulin reaksi menengah adalah insulin yang mulai efektif bekerja menurunkan
guladarah sejak 1 sampai 2 jam setelah disuntikkan ke dalam tubuh. Obat ini bereaksi
secaramaksimal selama 6-10 jam, dan berakhir setelah 10-16 jam setelahnya, contohnya
Humulinm3, Hypurin, dan Insuman.
Insulin reaksi cepat akan langsung bekerja 5-15 menit setelah masuk ke dalam
tubuh penderita. Ia memiliki tingkat reaksi maksimal selama 30-90 menit, dan pengaruhnya
akansegera menghilang setelah 3-5 jam kemudian. Contoh obat insulin ini berupa
Lispro,Actrapid, Novorapid, dan Velosulin
Bayi puasa
Kekurangan volume cairan Setelah dilakukan tindakan Ukur vital sign tiap 8 jam.
berhubungan dengan diuresis keperawatan 3 x 24 jam
osmotic diharapkan kebutuhan R/ Hipovolemi dapat
(dari hiperglikemia),kehilanga cairanterpenuhi. KH : dimanifestasikan oleh hipotensi dan
n gastric berlebihan : diare, takikardia.
muntah, masukan dibatasi : Vital sign dalam batas normal
Ukur berat badan tiap pagi.
mual, kacau mental. (TD 100-130/70-90)
R/ Memberikan hasil pengkajian
Perubahan nutrisi kurang dari (RR 16-20 x/ menit) yang terbaik dari status cairan yang
kebutuhan tubuh berhubungan sedang berlangsung danselanjutnya
dengan ketidakcukupan (Nadi 60-100 x/ menit) dalam memberikan cairan pengganti.
insulin, penurunan masukan
(Suhu 36-37°C) Observasi turgor kulit tiap pagi,
oral; anoreksia, mual, lambung
penuh, nyeri abdomen, Intake output seimbang observasi mukosa bibir.
perubahankesadaran.
Turgor kulit baik R/ Merupakan indicator dari
Risiko tinggi terhadap infeksi dehidrasi.
(sepsis) berhubungan dengan Mukosa bibir lembab
Observasi adanya muntah.
kadar glukosa tinggi,
Kapilari refill < 2 detik
penurunanfungsi leukosit, R/ kekurangan cairan dan elektrolit
perubahan pada sirkulasi, mengubah motilitas lambung, yang
infeksi pernafasan yang ada seringkali akanmenimbulkan
sebelumnya, atau ISK. muntah.
Risiko tinggi terhadap
perubahan persepsi sensori. Pantau intake-output tiap 24 jam.
d)Kalium
Pengetahuan bertambah
LLA dalam batas normal Cedera tidak terjadi
(TD 100-130/70-90)
(Suhu 36-37°C)