Anda di halaman 1dari 21

Perencanaan

Perencanaan
Promosi Kesehatan
Promosi Kesehatan
Kerangka
Kerangka
PRECEDE
PRECEDE
Kelompok 1
Nunuy Shaumul Fitria (1902438)
Gumelar Turmuzi (1902439)
Ineu Najihatu Balqis (1902441)
Nur Achmad Safutra (1902442)
Delya Siti Anisa Ibrahim (1902444)
Mohamad Haris Gumilar (1902447)
Muhammad Dito Zulfikar (1902449)
Ai lailah Nurfitri Hayati (1902450)
Rizki Saefullah (1902451)
Kerangka Precede

1. Diagnosa Sosial
2. Diagnosa Epidemologi
3. Diagnosa Prilaku
dan Lingkungan
4. Diagnosa Pendidikan
5. Diagnosa Prilaku dan Organisasi
dan Lingkungan
01
Diagnosis
Sosial
Fase1 :
Diagnosis Sosial
Dari hasil wawancara serta survey kami
kepada warga, masalah kesehatan yang
terjadi di masyarakat Sumedang yaitu
kurang mengetahui dan memahami
pentingnya menjaga kebiasaan pola
makan yang sehat sehingga
menyebabkan terjadinya penyakit pada
pencernaan salah satunya yaitu Gastritis
(maag).
02
Diagnosa
Epidemologi
Fase 2:
Fase 2:
Penilaian
Penilaian
Epidemiologi
Epidemiologi Pada fase kedua, penilaian pada
epidemiologi gastritis diduga cukup
tinggi, diperkiran sekitar 50% populasi
dunia terinfeksi Helicobacter pylory.
Data mengenai epidemiologi gastritis di
Indonesia masih belum begitu lengkap,
namun dilaporkan bahwa tren
prevalensinya semakin menurun
Hal yang perlu di perhatikan dalam
memprioritaskan masalah kesehatan
lambung:
1. Perbaiki pola makan
2. Kurangi stress
3. Ikuti pengobatan dokter yang baik
4. Minum obat NSAID sesuai anjuran dokter
5. Hindari infeksi bakteri H.pylori
6. Kurangi konsumsi alcohol
7. Berhenti merokok
Diagnosis
Pendidikan
dan Ekologis
03
Untuk mengidentifikasi masalah yang muncul Fase3 :
dalam kasus Gastritis perilaku yang
mempengaruhi status kesehatan digunakan Diagnosis
seperti :
Pendidikan
dan
indikator perilaku Ekologis
1. Makanan dan minuman yang
terkontaminasi bakteri, virus, parasite
dan jamur
2. Alergi
3. Intoleransi laktosa
Lingkungan

“ Pelayanan
kesehatan,
makanan dan
minuman serta
Indikator lingkunganya
Dimensi ”
Lingkungan lingkungan
“factor lingkungan
yang tidak bersih
dan sediaaan pola
makanan yang tidak
sehat ”
Langkah yang harus dilakukan dalam
diagnosis perilaku dan lingkungan adalah
:

Penyesuaian gaya hidup yang sehat


Menghindari makanan yang bisa memicu gejala
Tidak mengonsumsi alcohol
Memperhatikan dosis dan penggunaan obat pereda nyeri
MENENTUKAN PRIORITAS
MASALAH PERILAKU
No Indikator Besarmasalah Dampak Kelayakan Skor
1 Kurangnya kesadaran 5 4 1 10
terhadap bahaya terlalu
banyak makanan pedas

2 Kurangnya kesadaran 4 2 2 8
terhadap menjaga pola
makan yang sehat

3 Kurangnya pengetahuan 3 2 2 7
tentang dampak penyakit
gastritis
Objective Goal dalam perilaku

WHO : Pasien penderita gastritis


WHAT : Pengobatan gastritis
WHEN : Diwilayah kerja RS
Cicalengka
WHERE : Awal bulan July 2020
HOW MUCH : Salah satu pasien
Diagnosis

04
Pendidikan dan
Organisasi
FASE 4 : Diagnosis Determinan perilaku yang mempengaruhi status
kesehatan seseorang / masyarakat dapat dilihat
Pendidikan dan dari faktor:
Organisasi
1. Predisposing factor : Kurangnya kesadaran
terhadap menjaga pola makan yang sehat

2. Enabling : Pasien tersebut kurang


memperhatikan pengetahuan tentang dampak
dari penyakit gastritis sehingga tidak menjalani
pengobatan dan kemungkinan besar akan
semakin memperparah dan menyebabkan
kerusakan lebih lanjut pada lambung pasien
tersebut

3. Reinforcing : Kesadaran yang timbul pada diri


sendiri untuk mengubah pola hidup sehat dengan
Menetapkan
tujuan
organisasi
“meningkatkan
Menetapkan kesadaran dalam
tujuan diri sendiri agar
bisa merubah
pendidikan pola makan yang
“meningkatkan sehat
pengetahuan tentang ”
pengetahuan dampak
dari penyakit
gastritis ”
HASIL SURVEY
1. Predisposing Faktor
Sebagian orang masih menghiraukan untuk melakukan pola makan yang
sehat, salah satunya sarapan pagi.
2. Enabling
Hanya ada beberapa orang yang mengetahui gejala dari penyakit gastritis.
Banyak juga yang menganggap remeh akan pentingnya sarapan pagi
sebelum berkativitas.
3. Reinforcing
Sikap para tokoh masyarakat tidak mendorong kepada masyarakatnya
untuk menerapkan pola makan yang sehat.
Diagnosis

05
Administratif dan
Kebijakan
Fase 5: Diagnosis
Administratif dan Kebijakan

Kasus : Intervensi yang akan dilakukan dengan :


 Berikan Penjelasan pada pasien dan keluarga tentang penyebab nyeri dan
tindakan yang akan dilakukan
 Intruksikan untuk menghindari makan yang terlalu banyak dan pedas
 Ciptakan suasana terapeutik
 Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat anal gesik dan antasida
 Berikan perawatan oral teratur dan sering
THANKS!

CREDITS: This presentation template


was created by Slidesgo, including icons
by Flaticon, and infographics & images
by Freepik and illustrations by Stories.

Anda mungkin juga menyukai