Anda di halaman 1dari 21

KEPERAWATAN KELUARGA

MAKALAH HIPERTENSI

DisusunOleh
NAMA: Eci Amelia Yandi
NIM :1902486

PembimbingAkademik

Dewi Dolifah, M.Kep.Ners


Delli Yuliana Rahmat, M.Kep

PROGRAM STUDI
KEPERAWATANUNIVERSITAS
PENDIDIKAN
INDONESIAKAMPUSSUMEDANG
2021
Daftar isi

Contents
BAB I....................................................................................................................................................3
A. Latar Belakang........................................................................................................................3
B. Tujuan......................................................................................................................................4
C. Studi Literatur.........................................................................................................................4
BAB II..................................................................................................................................................5
2.1 Definisi keluarga........................................................................................................................5
2.2 Definisi Hipertensi.....................................................................................................................5
2.3 Etiologi........................................................................................................................................6
2.4 Patofisiologi................................................................................................................................6
2.6 Menifestasi klinis.......................................................................................................................7
2.7 Penata laksanaan.......................................................................................................................8
BAB III.................................................................................................................................................8
Asuhan Keperawatan......................................................................................................................8
BAB I
Pendahuluan

A. Latar Belakang

Dewasa ini masyarakat sudah tidak asing lagi mendengar kata Hipertensi. Hipertensi
merupakan salah satu penyakit yang umum dijumpai di masyarakat, dan merupakan
penyakit yang terkait dengan sistem kardiovaskuler. Hipertensi memang bukan penyakit
menular, namun kita juga tidak bisa menganggapnya sepele, selayaknya kita harus
senantiasa waspada. Tekanan Darah tinggi atau Hipertesi dan arterosclerosis (pengerasan
arteri) adalah dua kondisi pokok yang mendasari banyak bentuk penyakit kardiovaskuler.
Lebih jauh, tidak jarang tekanan darah tinggi juga menyebabkan gangguan ginjal. Sampai
saat ini, usaha-usaha baik untuk mencegah maupun mengobati penyakit hipertensi belum
berhasil sepenuhnya, hal ini dikarenakan banyak faktor penghambat yang mempengaruhi
seperti kurang pengetahuan tentang hipertensi (pengertian, klasifikasi, tanda dan gejala,
sebab akibat, komplikasi) dan juga perawatannya. Saat ini, angka kematian karena
hipertensi di Indonesia sangat tinggi. Hipertensi merupakan penyebab kematian nomor 3
setelah stroke dan tuberkulosis, yakni mencapai 6,7% dari populasi kematian pada semua
umur di Indonesia. Hipertensi merupakan gangguan sistem peredaran darah yang
menyebabkan kenaikan tekanan darah di atas normal, yaitu 140/90 mmHg. Hasil Riset
Kesehatan Dasar (Riskesdas) Balitbangkes tahun 2007 menunjukan prevalensi hipertensi
secara nasional mencapai 31,7% (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia). Dari
jumlah itu, 60% penderita hipertensi berakhir pada stroke. Sedangkan sisanya pada
jantung, gagal ginjal, dan kebutaan. Sementara di dunia Barat, hipertensi justru banyak
menimbulkan gagal ginjal, oleh karena perlu diadakan upaya-upaya untuk menekan
angka peyakit hipertensi terlebih bagi penderita hipertensi perlu diberikan perawatan dan
pengobatan yang tepat agar tidak menimbukan komplikasi yang semakin parah. Selain itu
pentingnya pemberian asuhan keperawatan pada pasien hipertensi juga sangat diperlukan
untuk melakukan implementasi yang benar pada pasien hipertensi. Diharapkan dengan
dibuatnya makalah tentang asuhan keperawatan klien dengan gangguan hipertensi ini
dapat memberi asuhan keperawatan yang tepat dan benar bagi penderita hipertensi dan
dapat mengurangi angka kesakitan serta kematian karena hipertensi dalam masyarakat.

B. Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:


1.Memaparkan konsep penyakit hipertensi yang meliputi anatomi dan fisiologi penyakit
jantung, definisi, klasifikasi, etiologi, manifestasi klinis, patofisiologi, pathway,
komplikasi, pemeriksaan penunjang, penatalaksanaan medis, keperawatan dan diet
2.Memahami asuhan keperawatan pada pasien hipertensi dengan metodologi asuhan
keperawatan yang benar.

C. Studi Literatur

Studi literatur yang saya ambil berasal dari jurnal yang mengenai hipertensi

D. Sistematika Penulisan

Penyajian makalah ini di bagi dalam beberapa bab dengan tujuan mengetahui informasi yang
dibutuhkan mengenai hipertensi. Pembagian bab tersebut adalah sebagai berikut:

BAB I. Pendahuluan, berisi tantang latar belakang, tujuan, studi literatur.

BAB II. Konsep dasar penyakit, konsep keluarga, konsep asuhan keperaawatan keluarga.

BAB III. A.asuhan keperawatan keluarga, 1.prngkajian, 2.diagnosa keperawatan, 3.intervensi,


4.implementasi, 5.evaluasi.
BAB II
Konsep dan teori

2.1 Definisi keluarga


Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa
orang yang terkumpul dan serta orang orang yang selalu menerima kekurangan dan kelebihan
orang yang ada disekitarnya baik buruk nya anggota keluarga,tetap tidak bisa merubah kodrat
yang ada, garis besarnya yang baik d arah kan dan yang buruk diperbaiki tanpa harus
menghakimi
Menurut Salvicion dan Celis (1998) di dalam keluarga terdapat dua atau lebih dari dua
pribadi yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan, di
hidupnya dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan di dalam perannya
masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan
Berdasar Undang-Undang 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan
Pembangunan Keluarga, Bab I pasal 1 ayat 6 pengertian
Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami istri; atau suami, istri
dan anaknya; atau ayah dan anaknya (duda), atau ibu dan anaknya (janda).
2.2 Definisi Hipertensi
Hipertensi adalah meningkatnya tekanan darah sistolik lebih besar dari 140 mmHg
dan atau diastolik lebih besar dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu
5 menit dalam keadaan cukup istirahat (tenang).7 Hipertensi didefinisikan oleh Joint National
Committee on Detection, Evaluation and Treatment of High Blood Pressure sebagai tekanan
yang lebih tinggi dari 140 / 90 mmHg.
Hipertensi merupakan penyakit yang timbul akibat adanya interaksi berbagai faktor
resiko yang dimiliki seseorang. Faktor pemicu hipertensi dibedakan menjadi yang tidak dapat
dikontrol seperti riwayat keluarga, jenis kelamin, dan umur. Faktor yang dapat dikontrol
seperti obesitas, kurangnya aktivitas fisik, perilaku merokok, pola konsumsi makanan yang
mengandung natrium dan lemak jenuh.
Hipertensi dapat mengakibatkan komplikasi seperti stroke, kelemahan jantung,
penyakit jantung koroner (PJK), gangguan ginjal dan lain-lain yang berakibat pada
kelemahan fungsi dari organ vital seperti otak, ginjal dan jantung yang dapat berakibat
kecacatan bahkan kematian. Hipertensi atau yang disebut the silent killer yang merupakan
salah satu faktor resiko paling berpengaruh penyebab penyakit jantung (cardiovascular).

2.3 Etiologi
a. Elastisitas dinding aorta menurun
b. Katub jantung menebal dan menjadi kaku
c. Kehilangan elastisitas pembuluh darah dan penyempitan lumen pembuluh darah
Klasifikasi hipertensi menurut etiologinya:
a) Hipertensi primer : Konsumsi Na terlalu tinggi, Genetik, Stres psikologis
b) Hipertensi renalis : keadaan iskemik pada ginjal
c) Hipertensi hormonal
d) Bentuk hipertensi lain : obat, cardiovascular, neurogenik (Andy Sofyan, 2012)

2.4 Patofisiologi

Tubuh memiliki sistem yang berfungsi mencegah perubahan tekanan darah secara
akut yang disebabkan oleh gangguan sirkulasi, yang berusaha untuk mempertahankan
kestabilan tekanan darah dalam jangka panjang reflek kardiovaskular melalui sistem saraf
termasuk sistem kontrol yang bereaksi segera. Kestabilan tekanan darah jangka panjang
dipertahankan oleh sistem yang mengatur jumlah cairan tubuh yang melibatkan berbagai
organ terutama ginjal.

1. Perubahan anatomi dan fisiologi pembuluh darah Aterosklerosis

adalah kelainan pada pembuluh darah yang ditandai dengan penebalan dan hilangnya
elastisitas arteri. Aterosklerosis merupakan proses multifaktorial. Terjadi inflamasi pada
dinding pembuluh darah dan terbentuk deposit substansi lemak, kolesterol, produk sampah
seluler, kalsium dan berbagai substansi lainnya dalam lapisan pembuluh darah. Pertumbuhan
ini disebut plak. Pertumbuhan plak di bawah lapisan tunika intima akan memperkecil lumen
pembuluh darah, obstruksi luminal, kelainan aliran darah, pengurangan suplai oksigen pada
organ atau bagian tubuh tertentu.
2. Sistem renin-angiotensin Mekanisme

terjadinya hipertensi adalah melalui terbentuknya angiotensin II dari angiotensin I


oleh angiotensin I-converting enzyme (ACE). Angiotensin II inilah yang memiliki peranan
kunci dalam menaikkan tekanan darah melalui dua aksi utama.
a. Meningkatkan sekresi Anti-Diuretic Hormone (ADH) dan rasa haus. Dengan
meningkatnya ADH, sangat sedikit urin yang diekskresikan ke luar tubuh (antidiuresis),
sehingga menjadi pekat dan tinggi osmolalitasnya. Untuk mengencerkannya, volume cairan
ekstraseluler akan ditingkatkan dengan cara menarik cairan dari bagian intraseluler.
Akibatnya, volume darah meningkat, yang pada akhirnya akan meningkatkan tekanan darah.
b. Menstimulasi sekresi aldosteron dari korteks adrenal. Untuk mengatur volume
cairan ekstraseluler, aldosteron akan mengurangi ekskresi NaCl (garam) dengan cara
mereabsorpsinya dari tubulus ginjal. Naiknya konsentrasi NaCl akan diencerkan kembali
dengan cara meningkatkan volume cairan ekstraseluler yang pada gilirannya akan
meningkatkan volume dan tekanan darah.

3. Sistem saraf simpatis Mekanisme


yang mengontrol konstriksi dan relaksasi pembuluh darah terletak di pusat
vasomotor, pada medula di otak. Dari pusat vasomotor ini bermula jaras saraf simpatis, yang
berlanjut ke bawah ke korda spinalis dan keluar dari kolumna medula spinalis ke ganglia
simpatis di toraks dan abdomen. Rangsangan pusat vasomotor dihantarkan dalam bentuk
impuls yang bergerak ke bawah melalui saraf simpatis ke ganglia simpatis. Pada titik ini,
neuron preganglion melepaskan asetilkolin, yang akan merangsang serabut saraf pasca
ganglion ke pembuluh darah, dimana dengan dilepaskannya norepinefrin mengakibatkan
konstriksi pembuluh darah.

2.6 Menifestasi klinis


sebagian besar manifestasi klinis timbul setelah mengalami hipertensi
bertahun-tahun berupa:
a. nyeri kepala saat terjaga, kadang-kadang disertai mual dan muntah
b. penglihatan kabur akibat kerusakan retina akibat hipertensi
c. ayunan langkah yang tidak mantap karena kerusakan susunan saraf pusat
d. nokturia karena peningkatan aliran darah ginjal dan filtrasi glomerulus
e. edema dependen dan pembengkakan akibat peningkatan tekanan kapiler (Elizabeth
J. Corwin, 2000).

2.7 Penata laksanaan


Tujuan setiap program terapi adalah untuk mencegah kematian dan komplikasi
dengan mencapai dan mempertahankan tekanan darah arteri pada atau kurang dari 140/90
mmHg (130/80 mmHg untuk penderita diabetes melitus atau penderita penyakit ginjal kronis)
kapan pun jika memungkinkan.
1.Terapi Non Farmakologi
Modifikasi gaya hidup:
a.Penurunan berat badan
b.Pengurangan asupan alkohol
c.Pengurangan asupan natrium
d.Olahraga teratur
e.Teknik relaksasi
f.Penghentian rokok
g.Diet DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertention) dengan asupan tinggi buah,
sayuran, dan produk susu rendah lemak telah terbukti menurunkan tekanan darah tinggi.

2.Terapi Farmakologi
Pilihan obat untuk terapi permulaan: 1)Hipertensi tanpa indikasi khusus
a.Hipertensi derajat 1 Tekanan darah sistolik 140-159 mmHg atau Tekanan darah diastolic
90-99 mmHg. Umumnya diberikan diuretic gol Thiazide. Bisa dipertimbangkan pemberian
penghambat EKA, ARB, penyekat B, antagonis Ca atau Kombinasi.
b.Hipertensi derajat 2 Tekanan darah sistolik > 160 mmHg atau Tekanan darah distolik >
mmHg. Umumnya diberi kombinasi 2 macam obat (diuretic golongan Thiazide dan
penghambat EKA atau ARB atau penyakit b, atau antagnis Ca).
2) Hipertensi indikasi khusus Obat-obatan untuk indikasi khusus: Obat anti hipertensi lainnya
(diuretic, penghambat EKA, ARB, Penyekat B, antagonis Ca) sesuai yang diperlukan. Bila
sasaran tekanan darah tak tercapai, optimalkan dosis atau penambahan jenis obat sampai
target tekanan darah tercapai dan pertimbangkan untuk konsultasi dengan spesialis hipertensi.

BAB III
Asuhan Keperawatan
I. DATA UMUM
1. Nama KK : Utjam Surjadi
2. Alamat : Dusun Cidesa RT 001 RW 004 citimun cimalaka 45353
3. Komposisi keluarga :

No Nama L/P Usia Pekerjaan Pendidikan Hub.keluarga Status


kesehatan
1 Utjam L 79Tahun pensiunan SLTA Pasien Tidak
Surjadi sederajat sehat
2 Dani L 54Tahun TNI SMA Anak Sehat
wahyudin
3 Sutiya L 50Tahun Guru Sarjana Anak Sehat
suryadi
4 Asep cucu L 43Tahun Guru Sarjana Anak Sehat
suryadi
5 Nuning P 32Tahun IRT Sarjana Anak Sehat
meilina

Genogram :
KETERANGAN :

LAKI-LAKI

PEREMPUAN

KLIEN

MENINGGAL

Penjelasan :
Orang tua klien dan orang tua istri klien sudah meninggal dunia. Klien berjumlah 2 bersaudara
mempunyai adik laki-laki dan istri klien berjumlah 3 bersaudara dengan semua perempuan. Istri klien
sudah meninggal duni. Klien mempunyai 4 anak 3 laki-laki dan 1 perempuan semua anaknya sudah
berkeluarga. Klien di rumah tinggal sendirian.

4. Tipe keluarga:
Tipe extended family yaitu dalam keluarga terdiri dari bapak,anak menantu dan cucu.

5. Suku
Keluarga klien berasal dari suku sunda atau Indonesia kebudayaan yang dianut tidak bertentangan
dengan masalah kesehatan.

6. Agama
Islam

7. Status ekonomi
Penghasilan klien tiap bulan mencukupi kebutuhan klien

8. Aktifitas Rekreasi keluarga


Rekreasi digunakan untuk mengisi kekosongan waktu dengan menonton televise dan berolahraga,
rekreassi diluar rumah kadang-kadang tidak pernah dilakukan.

II. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA

9. Tahap perkembangan keluarga :


Keluarga bapak Utjam surjadi mempunyai 4 anak, anak pertama berusia54 tahun, anak kedua berusia
50 tahun, anak ketiga berusia 43 tahun, anak keempat berusia 32 tahun, maka keluarga bapak utjam
surjadi berada pada tahapan perkembangan keluarga usia dewasa.

10. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi


Tidak ada masalah dalam tahap perkembangan

11. Riwayat kesehatan keluarga inti :


Bapak utjam surjadi mempunyai hipertensi sejak 10th yang lalu,rutin control ke rumah sakit 1 bulan
sekali untuk cek lab dan mengambil obat rutin,klien tidak mempunyai masalah dengan istirahat. Pada
saat pengkajian :
TD: 150/90
N: 80x/m
S: 36celcius
R: 20x/m
TB: 165cm

12. Riwayat kesehatam keluarga sebelumnya:


Klien menderita hipertensi tetapi keluarga klien tidak ada yang menderita hipertensi.

III. LINGKUNGAN

13. Karakteristik rumah


Memiliki sirkulasi udara yang baik,memiliki sistem sanitasi yang baik,dan memiliki sistem
penerangan ruangan yang baik.
a. Tipe Rumah : Permanen

b. Luas Rumah : 20bata

c. Ventilasi : baik

d. Pencahayaan : baik

e. SPAL dan MCK : memiliki sistem sanitasi yang baik

f. Sarana air bersih dan minum: memiliki sistem sanitasi yang baik

Denah rumah :

Kamar mandi Dapur kamar

kamar

Ruang tamu

kamar
14. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Hubungan antara tetangga saling membantu,bila ada tetangga yang membangun rumah dikerjakan
secara gotong royong.

15. Mobilisasi geografis keluarga


Sebagai penduduk kota sumedang,tidak pernah transmigrasi ataupun imigrasi.

16. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat


Kunjungan tahunan

17. Sistem pendukung keluarga


Klien berobat ke dokter menggunakan BPJS

IV. STRUKTUR KELUARGA

18. Pola komunikasi :


Anggota keluarga menggunakan bahasa sunda dan indonesiadalam berkomunikasi sehari-hari dan
dapat mendapatkan informasi kesehatan sari petugas kesehatan.

19. Struktur kekuatan keluarga


Klien menderita penyakit hipertensi sedangkan anggota lainnya dalam keadaan sehat.

20. Struktur peran:


Klien sebagai kepala keluarga,Tn Dani wahyudin Tn sutiya suryadi Tn asep cucu suryadi dan Ny
nuning meilina sebagai anak

21. Nilai atau norma keluarga:


Keluarga percaya bahwa hidup sudah ada yang mengatur,demikian pula dengan sehat dan sakit
keluarga juga percaya bahwa setiap penyakit ada obatnya,bila ada keluarga yang sakit dibawa ke RS
atau petugas kesehatan yang terdekat.

V. FUNGSI KELUARGA

22. Fungsi Afektif :


Hubungan antara keluarga baik,mendukung bila ada yang sakit langsung dibawa ke petugas kesehatan
atau rumah sakit

23. Fungsi Sosialisasi


Hubungan dalam keluarga baik dan selalu menaati norma yang baik

24. Fungsi Reproduksi


Klien sudah tidak melakukan hubungan seksual karena sudah tidak mempunyai istri dan merasa sudah
tua.

25. Fungsi perawatan kesehatan :


Makanan selalu dimasak terdiri dari komposisi,nasi lauk pauk dan sayur dengan frekuensi 3x sehari
dan bila ada anggota keluarga yang sakit keluarga akan mengantarkan ke RS atau ke petugas
kesehatan.

VI. STRESS DAN KOPING KELUARGA

26. Stress jangka pendek dan panjang serta kekuatan keluarga:


Klien merasa pusing dank lien khawatir karena tekanan darahnya tinggi
27. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor:
Keluarga selalu memeriksa anggota keluarga yang sakit ke puskesmas atau ke petugas kesehatan
lainnya.

28. Koping keluarga :


Anggota keluarga selalu bermusyawarah untuk menyelesaikan masalah yang ada.

29. Strategi adaptasi disfungsional:


Klien bila sedang sakit pusing maka dibuat tidur atau istirahat

VII. HARAPAN KELUARGA :

VIII. PEMERIKSAAN FISIK KELUARGA

No Pemeriksaan Tn.U Tn.S


……… ……… ………
…… ….. ….
1 Pemeriksaan umum

 Penampilan umum Rapih,sopan dan Rapih,sopan dan


bersih bersih
 TTV TD 150/90 TD 120/80
N 80x/m,RR N80x/m,RR
20x/m,suhu 36C 15x/m,suhu 36C
 BB/TB 68kg/165cm 65kg/169cm

2 kepala Simetris Simetris

 Rambut Berwarna hitam Berwarna hitam


bercampur putih
 Mata Tidak ada Tidak ada
keluhan keluhan
 Hidung Lubang hidung Lubang hidung
normal simetris normal simetris
 Mulut Bibir tidak Bibir tidak
kering tidak ada kering tidak ada
stomatitis stomatitis
 Telinga Pendengaran Pendengaran
masih normal masih normal
tidak ada keluar tidak ada keluar
cairan dari cairan dari
telinga telinga
3 Leher Tidak ada Tidak ada
pembengkakan pembengkakan
kelenjar kelenjar
tyroid,limfe dan tyroid,limfe dan
vena jugularis vena jugularis
4 Dada Simetris,tidak Simetris,tidak
ada tarikan ada tarikan
intercostae vocal intercostae vocal
feminus dada feminus dada
kanan dan kiri kanan dan kiri
sama,terdengar sama,terdengar
suara sonor pada suara sonor pada
semua lapang semua lapang
paru,suara paru,suara
jantung jantung
pekak,suara pekak,suara
nafas vesikuler nafas vesikuler
5 Abdomen Simetris,tidak Simetris,tidak
ada benjolan dan ada benjolan dan
tidak ada nyeri tidak ada nyeri
tekan tekan
6 Ekstremitas Tidak ada Tidak ada
edema,masih edema,masih
dapat bergerak dapat bergerak
aktif aktif

IX. Data Tambahan

A. Nutrisi : Pola nutrisi tercukupi

B. Eliminasi : Pola eliminasi normal

C. Istirahat Tidur : Pola istirahat tidur kurang terpenuhi

D. Aktivitas Sehari-hari :-

E. Merokok : 1 bungkus dalam sehari

F. Lain-lain :-
X. ANALISA MASALAH
No Data-Data Masalah Keperawatan

1 DS : Nyeri akut
Tn.U mengatakan sering sakit Ketidakmampuan merawat anggota keluarga yang
kepala,pusing. Tn.U mengatakan sudah sakit
dialami kurang lebih 1 tahun yang lalu dan
sering kambuh.
DO :
TD : 150/90, N :80 x/m,S : 36C,RR:20x/m
Saat ditanya keluarga tidak paham
mengenai cara merawat

DS : Resiko tinggi stroke


Tn.U mengatakan sering sakit Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah
kepala,pusing , dan dada terasa berdebar- kesehatan.
debar.
DO :
TD : 150/90, N : 80 x i RR : 20 x/m
Saat ditanya keluarga tidak tahu apa
penyebab masalah yang dialami oleh Tn.U

DS : Intoleransi aktivitas
Keluarga Tn.U mengatakan jika kambuh, Ketidakmampuan merawat anggota keluarga yang
Tn.U tidak mampu melakukan aktivitas sakit
secara mandiri karena pusing
DO:
Hasil pengkajian keluarga tahu bagaimana
merawat Tn.U saat kambuh untuk
memenuhi kebutuhan
XII. PRIORITAS MASALAH
( Bailon & Maglaya, 1978)

No Kriteria Skor Bobot Perhitungan Pembenaran


hasil
1 Sifat masalah 3/3x1 Tn.U sering sakit kepala
 Tidak/kurang sehat 3
 Ancaman kesehatan
 Krisis/kurang sejahtera 2 1

2 Kemungkinan masalah dapat 1/2x2 Keluarga dapat


diubah mengatasinya dengan
 Dengan mudah 2 berobat ke dokter atau
 Hanya sebagian 1 2 pelayanan kesehatan
 Tidak dapat dirubah 0 terdekat

3 Potensi masalah untuk dicegah 1/3x1 Mengontrol makanan yang


 Tinggi dapat mencegah terjadinya
 Cukup 3 1 kekambuhan berulang
 Rendah 2
1
4 Menonjolnya masalah 1/2x1 Keluarga memberi
 Masalah berat,harus 2 pertolongan/pengobatan
segera ditangani dengan membawa kedokter
 Ada masalah,tetapi 1 atau ke pelayanan
tidak perlu segera 1 kesehatan terdekat
ditangani menandakan keluarga ingin
 Masalah tidak dirasakan segera mengatasi tetapi
tidak tahu bagaimana cara
0 merawatnya
Jumlah 22/5
INTERVENSI KEPERAWATAN KELUARGA
N Diagnose Tujuan Kriterua evaluasi Intervensi
o keperawatan
keluarga
Jangka Jangka pendek Kriteria Standard
panjang
1 Nyeri akut pada Setelah Keluarga mengetahui Verbal Keluarga 1. Ajarkan
keluarga Tn.U dilakukan bagaimana cara dapat keluarga
berhubungan tindakan merawat anggota menjawab bagaimana
dengan keperawatan keluarga yangs akit pertanyaan cara
ketidakmampuan selama yang perawatan
keluarga merawat 3x24jam diberikan. bagi
anggota keluarga diharapkan penderita
yang sakit nyeri teratasi Sikap Keluarga hipertensi.
ditandai dengan atau hilang dapat 2. Ajarkan
Tn.U sering sakit ditandai membawa klien dan
kepala,pusing dengan pasien keluarga keluarga
tidak sering yang sakit untuk pola
sakit kepala ke tempat hidup sehat
atau pusing pelayanan dan cara
kesehatan mium obat
dengan
Psikomotor Keluarga teratur.
mampu 3. Anjurkan
merawat klien
anggota untuk
keluarga minum obat
yang sakit dengan
teratur.
4. Ajarkan
keluarga
bagaimana
cara
mengkaji
skala nyeri
untuk
pencegahan
dini.
2 Risiko tinggi Keluarga Keluarga mampu Verbal Keluarga 1. Berikan
stroke pada mampu mengenal mampu penjelasa n
keluarga Tn.U berpartisipasi hipertensi,penyebab, menjawab tentang
khususnya Tn.U dalam tanda, gejala dan pertanyaan hipertensi
berhubungan aktifitas yang cara memper yan dan dampak
dengan menurunkan tahankan tekanan diberikan. hipertensi
ketidakmampuan tekanan darah darah dalam keadaan bagi kepada
keluarga atau beban normal. Sikap Keluarga keluarga.
mengenal kerja jantung. mampu 2. Kaji
masalah membawa pengetah
kesehatan keluarga uan
ditandai dengan yang sakit keluarga
tekanan darah ke tentang
Tn.U pelayanan hipertensi
150/90mmHg dan kesehatan. atau
sering merasakan penyakit
dadanya berdebar psikomotor Keluarga yang
debar. memotivasi berkaitan
untuk dengan
berobat ke hipertensi .
dokter atau 3. Ajarkan
pelayanan keluarga
kesehatan. pola hidup
sehat untuk
penderita
hipertensi.
3 Intoleransi Setelah Keluarga mampu Verbal Keluarga 1. Berikan
aktivitas pada dilakukan merawat dan mampu penjelasan
keluarga Tn.U tindakan memenuhii menjawab tentang
khususnya Tn.U keperawatan kebutuhan dasar pertanyaan manfaat
berhubunga n mobilitas anggota keluarga yang olahraga
dengan klien tidak yang sakit. diberikan. bagi
ketidakmam puan terhambat dan penderita
keluarga merawat sudah tidak Sikap Keluarga hipertensi.
anggota keluarga banyak dapat 2. Anjurkan
yang sakit istirahat. Memenuhi keluarga
ditandai dengan kebutuhan untuk
Tn.U tidak dapat keluarga memotiva si
melakukan yang sakit. klien untuk
aktifitas dengan melakuka n
mandiri jika Psikomotor Keluarga aktivitas
kambuh karena mampu dengan
nyeri dan merawat mandir.
keluarga anggota 3. Ajarkan
membantu untuk keluarga kepada
memenuhi yang sakit. keluarga
kebutuhan Tn.U cara
merawat
pasien untuk
memenuhi
kebutuhan
dasarnya.
4. Beri
dukungan
spiritual
kepada klien
dan
keluarga

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN KELUARGA


No Tanggal/waktu Diagnose Implementasi Evaluasi
keperawatan

1 16 november 2021 Nyeri akut • Memberikan S : keluarga


Pukul 09.00 WIB Ketidakmampuan pendidikan mengatakan paham
merawat anggota kesehatan tentang terhadap apa yang
keluarga yang sakit hipertensi. dijelasakan.
• Mengajarkan
keluarga tentang O : keluarga
cara merawat mampu menjawab
anggota keluarga pertanyaan yang
yang sakit. diberikan.

A : masalah teratasi
sebagian

P : intervensi
dilanjutkan

17 november 2021 Resiko tinggi • Mengarjakan S : keluarga


Pukul 08.00 WIB stroke keluarga cara mengatakan paham
Ketidak mampuan mengkaji skala terhadap apa yang
keluarga mengenal nyeri. dijelaskan.
masalah kesehatan • Memberikan Klien mengatakan
penjelasan tentang nyeri sudah mulai
pola hidup sehat berkurang.
bagi penderita
hipertensi. O : keluarga paham
bagaimana cara
mengkaji nyeri.
Tekadan darah
Tn.U turun menjadi
150/90

A : masalah teratasi
P : intervensi
selesai

18 november 2021 Intoleransi aktivitas • Memberikan S : klien dan


Pukul 09.00 WIB Ketidakmampuan penjelasan tentang keluarga
merawat anggota manfaat olahraga mengatakan paham
keluarga yang sakit bagi penderita terhadap apa yang
hipertensi. dijelaskan.
• Memotivasi klien
dan keluarga untuk O : keluarga
hidup sehat. terlihat paham dan
• Memberikan mampu menjawab
dukungan spiritual pertanyaan yang
kepada klien dan diberikan.
keluarga.
A : masalah teratasi
P : intervensi
selesai

Anda mungkin juga menyukai