I. Tujuan
Rhizoma merupakan bagian batang yang tumbuh arah vertikal, miring, horizontal dengan
permukaan tanah, dimana masih ada bagian yang masih terbenam di dalam tanah. Pada
permukaan ada berkas daun atau akar-akar kecil. Dalam mengidentifikasi rhizoma,hal- hal yang
harus diperhatikan :
1. Bagian luar : bentuk aslinya, warna bagian luar dapat berwarna hijau kotor, kuning
sampai kuning merah.
2. Tanda- tanda permukaan : ada garis melingkar, warna bagian dalam kuning (temulawak,
kunyit) tau coklat muda (jahe)
3. Bau dan rasa
4. Struktur rhizoma : seperti batang monokotil, memiliki epidermis, endodermis, cortex, dll.
Pada zingiberaceae, di dalam cortex dan parenkim berisi amilum atau mengandung
kantong secret.
Khasiat:
Khasiat :
Bahan
IV. Prosedur
Mahasiswa dibagi menjadi beberapa kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5 orang.
Masing-masing kelompok melakukan :
A. Identifikasi Simplisia Rimpang (Rhizoma) Secara Makroskopik
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Ambil sedikit rimpang Jahe (Zingiberis Rhizoma).
3. Amati warna, bau dan bentuk permukaan.
4. Catat hasil pengamatan.
5. Ulangi percobaan diatas (percobaan 1,2,3,4) untuk rimpang temulawak
(Curcuma Rhizoma), rimpang lengkuas (Galanga Rhizoma).
B. Identifikasi Simplisia Rimpang (Rhizoma) Secara Mikroskopik
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Ambil sedikit sedikit rimpang Jahe (Zingiberis Rhizoma) ,amati warna dan
letakan pada objek glass
3. Tambahkan 1-2 tetes kloralhidrat kemudian segera tutup dengan cover
glass.
4. Amati fragmen pengenal dari rimpang jahe (Zingiberis Rhizoma), di
bawah mikroskop.
5. Catat hasil pengamatan.
6. Ulangi percobaan di atas (percobaan 1,2,3,4,5) untuk rimpang temulawak
(Curcuma Rhizoma), rimpang lengkuas (Galanga Rhizoma).
C. Identifikasikasi Simplisia Rimpang (Rhizoma) Secara Kimiawi
2. 2 mg serbuk
rimpang + 5 2. Terbentuk warna
tetes asam
kuning
sulfat 10N
3. 2 mg serbuk
rimpang + 5 3. Terbentuk warna
tetes HCl pekat coklat tua
P
4. 2 mg serbuk
rimpang + 5 4. Terbentuk warna
tetes HCl encer kuning
P
5. 2 mg serbuk
rimpang + 5
tetes NaOH P 5. Terbentuk warna
5% b/v coklat tua
6. 2mg serbuk
rimpang + 5
tetes KOH 5%
b/v 6. Terbentuk warna
coklat tua
7. 2mg serbuk
rimpang + 5
tetes ammonia
P 25% 7. Terbentuk warna
coklat
8. 2mg serbuk
rimpang + 5
tetes larutan KI
P 6% b/v 8. Terbentuk warna
kuning
4. 2 mg serbuk
rimpang + 5 4. Terbentuk warna
tetes KOH P 5% merah
b/v kecoklatan
5. 2 mg serbuk
rimpang + 5 5. Terbentuk warna
tetes ammonia P merah
25% kecoklatan
6. 2mg serbuk
rimpang + 5 6. Terbentuk warna
tetes larutan KI hijau
P 6% b/v
7. 2 mg serbuk
rimpang + 5 7. Terbentuk warna
tetes larutan coklat
FeCl3 P 5% b/v
Rimpang lengkuas 1. 2 mg serbuk 1. Terbentuk warna
rimpang + 5 coklat ungu
(Galanga Rhizoma)
tetes asam sulfat
P
3. 2 mg serbuk
rimpang + 5 3. Terbentuk warna
tetes NaOH P coklat merah
5% b/v
4. 2 mg serbuk
rimpang + 5 4. Terbentuk warna
tetes KOH P 5% coklat merah
b/v
5. 2 mg serbuk
rimpang + 5 5. Terbentuk warna
tetes ammonia P coklat merah
25%
6. 2 mg serbuk
rimpang + 5 6. Terbentuk warna
tetes larutan hijau
FeCl3 P 5% b/v
V. Hasil Pengamatan
A. Identifikasi Simplisia Rimpang (Rhizoma) Secara Makroskopik :
b. Amylum
c. Jaringan gabus
e. Rambut
Rimpang lengkuas (Galanga Warna Serbuk: Coklat Muda
Rhizoma)
Fragmen pengenal:
a. Amilum besar seperti biji ketimun \
2. 2 mg serbuk
rimpang + 5
tetes asam sulfat
10N 2. Terbentuk warna
kuning
3. 2 mg serbuk
rimpang + 5
tetes HCl pekat
P 3. Terbentuk warna
coklat tua
4. 2 mg serbuk
rimpang + 5
tetes HCl encer
P
4. Terbentuk warna
kuning
5. 2 mg serbuk
rimpang + 5
tetes NaOH P
5% b/v
6. 2mg serbuk
rimpang + 5
tetes KOH 5%
b/v
5. Terbentuk warna
coklat tua
7. 2mg serbuk
rimpang + 5 6. Terbentuk warna
tetes ammonia P coklat tua
25%
8. 2mg serbuk
7. Terbentuk warna
rimpang + 5
coklat
tetes larutan KI
P 6% b/v
8. Terbentuk warna
kuning
2. Terbentuk
warna merah
2. 2 mg serbuk
kecoklatan
rimpang + 5
tetes HCl
pekat P
3. 2 mg serbuk 3. Terbentuk
rimpang + 5 warna merah
tetes NaOH kecoklatan
P 5% b/v
4. 2 mg
serbuk
rimpang + 5
tetes KOH P
5% b/v
4. Terbentuk
warna merah
kecoklatan
5. 2 mg serbuk
rimpang + 5
tetes
ammonia P
25%
5. Terbentuk
warna merah
kecoklatan
6. 2mg serbuk
rimpang + 5
tetes larutan
KI P 6% b/v
6. Terbentuk
warna kuning
7. 2 mg serbuk
rimpang + 5
tetes larutan
FeCl3 P 5%
b/v
7. Terbentuk
warna coklat
Rimpang lengkuas 1. 2 mg serbuk 1. Terbentuk warna
rimpang + 5 coklat ungu
(Galanga Rhizoma)
tetes asam sulfat
P
3. 2 mg serbuk
rimpang + 5 3. Terbentuk warna
tetes NaOH P coklat merah
5% b/v
4. 2 mg serbuk
rimpang + 5
tetes KOH P 5% 4. Terbentuk warna
b/v coklat merah
5. 2 mg serbuk
rimpang + 5
tetes ammonia P
25%
5. Terbentuk warna
coklat merah
6. 2 mg serbuk
rimpang + 5
tetes larutan
FeCl3 P 5% b/v
6. Terbentuk warna
hijau
VI. Pembahasan
Farmakognosi merupakan cara pengenalan ciri-ciri atau karakteristik obat yang
berasal dari bahan alam. Perkembangan farmakognosi saat ini sudah melibatkan hasil
penyarian atau ekstrak yang tentu tidak akan bisa dilakukan indentifikasi zat aktif jika
hanya mengandalkan mata. Dengan demikian, cara identifikasi juga semakin berkembang
dengan menggunakan alat-alat cara kimia dan fisika.
Simplisia merupakan bahan alami yang digunakan sebagai obat yang belum
mengalami pengolahan apapun juga dan kecuali dinyatakan lain, berupa bahan yang telah
dikeringkan. Simplisia dibagi menjadi 2 jenis, yaitu simplisia nabati dan simplisia
hewani. Simplisia nabati adalah simplisia yang berupa tanaman utuh, bagian dari
tanaman atau isi sel dengan cara tertentu dipisahkan dari tanamannya dan belum berupa
zat kimia murni. Sedangkan simplisia hewani adalah simplisia yang berupa hewan utuh,
bagian hewan, atau zat-zat berguna yang dihasilkan oleh hewan dan belum berupa zat
kimia murni. Selain itu juga terdapat simplisia pelican (mineral), yaitu simplisia yang
berupa bahan-bahan pelikan/mineral yang belum diolah atau telah diolah dengan cara
sederhana dan belum berupa zat kimia murni.
Zingiberis Rhizoma adalah rimpang yang di peroleh dari tanaman rimpang jahe,
yang berupa serbuk berwarna coklat muda, berbau aromatik dan bentuk permukaan
berkerut. Secara mikroskopik dengan fragmen pengenal serat sklerenkim berkelok seperti
pedang dan amylum. Identifikasi secara kimia terlihat bahwa terjadi perubahan warna
pada sempel. Pada saat simplisia di tambahkan reagen ada beberapa warna yang tidak
sesuai dengan literatur.
VII. Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan, telah diamati secara makroskopik bahwa
dari ketiga simplisia rhizome memliki morfologi yang hampir mirip. Dilihat dari bentuk
permukaan rimpangannya. Dari hasil pengamatan secara mikroskopik didapat fragmen
pengenal yang sama yaitu terdapat butir amylum dari ketiga simpiasia. Dari identifikasi
simplisia secara kimia terdapat beberapa warna yang tidak sesuai