Spirometry adalah alat untuk mengukur ventilasi , yaitu volume static dan volume dinamik paru
Untuk volume static terbagi menjadi 4 : ada volume tidal, volume cadangan inspirasi, volume cadangan
ekspirasi, dan volume residu
Kemudian untuk kapasitas paru : ada kapasitas paru total, kapasitas vital, kapasitas inspirasi, dan
kapasitas residu fungsional
Kemudian indikasi dari pemeriksaan spirometri ini yang pertama untuk setiap keluhan sesak, lalu
penderita asma stabil yang dievaluasi stiap tahun sekali, lalu penderita ppok stabil yang dapat dievaluasi
menggunakan spirometry setiap 6 bulan sekali, lalu penderita yang akan di anastesi umum, dan
pemeriksaan berkala pekerja yang terpajan zat juga pada perokok
Tujuan dari pemeriksaan spirometry ini adalah menilai status faal paru apakah normal, retriksi,
obstruksi, ataupun campuran, kemudian menilai manfaat pengobatan, memantau perjalanan penyakit
menentukan prognosis dan menentukan toleransi tindakan bedah,
Selanjutnya spirometry ini dapat digunakan untuk mendeteksi adanya gangguan ventilasi, gangguan
ventilasi ini terdiri dari ; retriksi( gangguan pengembangan paru seperti pada tumor paru, efusi pleura
dan lainnya), obstruksi ( perlambatan aliran udara seperti pada asma bronkial, ppok dll),
Kemudian saya akan menjelaskan mengenai prosedur pemeriksaan spirometry, 1. Untuk alat dan bahan
menguunakan alat spirometry yang telah di kalibrasi, untuk volume dan arusnya minimal 1 kali dalam
seminggu, kemudian morpais untuk yang sekali pakai, untuk pasien sendiri harus bebas rokok minimal 2
jam sebelum pemeriksaan dan tidak boleh makan terlalu kenyang tidak boleh berpakaian ketat,
kemudian penggunaan bronkodilator terakhir minimal 8 jam untuk yang kerja singakt dan 24 jam untuk
yang kerja panjang
Selanjutnya untuk prosedur tindakannya, sebelum dilakukan tindakan pasien diperiksa tinggi dan berat
badannya terlebihdahulu , selanjutnya menjelaskan kepada pasien mengenai pemeriksaan spirometry
ini
Untuk pemeriksaan, yang pertama diperiksa adalah kapasitas vital (VC) pada alat spirometry pilih
pemeriksaan kapasitas vital lalu pastikan bibir pasien melingkupi sekeliling dari morpais jangan sampai
ada kebocoran, selanjutnya intruksikan pasien menghirup udara sebanyak mungkin dan kemudian udara
dikeluarkan sebanyak mungkin melalui morpais, manufer ini dilakukan sebanyak 3 kali
Kemudian yang kedua itu kapasitas vital paksa (FVC) dan volume ekspirasi paksa detik pertama (FEV1),
pada alat spirometry dipilih FVC lalu pastikan bibir pasien melingkupi seluluh morpais jangan sampai ada
kebocoran, lalu intruksikan pada pasien untuk menghirup udara semaksimal mungkin dengan cepat
kemudian segera mungkin udara dikeluarkan melalui morpais dengan tenaga maksimal sehingga udara
dapat dikeluarkan sebanyak banyaknya, nilai FEV1 ditentukan dari FVC dalam 1 detik pertama,
pemeriksaan ini dilakukan 3 kali
Kemudian pemeriksaan volunteer ventilation (EVV), pemeriksaan ini dilakukan sama seperti yang
sebelumnya, pilih EVV pada alat spirometry kemudian pastikan bibir pasien melingkupi selulur morpais
dan intruksikan pasien bernafas cepat dan dalam dilakukan selama 15 detik, manufer ini dilakukan
sebanyak 1 kali , untuk interpretasinya hasilnya akan normal jika KVV dan KVnya >80% nilai normal FEV1
>80% nilai prediksi dan perbandingan FEV1:KVV > 75%
Kemudian untuk obstruksi nilai FEV1 <80% dan nilai FEV1:KVV <75% selanjutnya untuk retriksi kita bisa
menentukan dari nilai KV <80% nilai prediksi dan KVV <80% nilai prediksi
Selanjutnya untuk menentukan hasil spirometry yang baik dan tidak baiknya, dapat ditentukan dari
hasilnya dapat diterima, seperti permulaan ujiannya harus baik, pemeriksaannya harus selesai grafik
flow volume mempunyai puncak , sedangkan pemeriksaan yang tidak baik seperti permulaan espirasi
yang ragu2 atau lambat, kemudian batuk selama ekspirasi, lalu manufer falsafa, kemudian ekspirasi
tidak selesai, terdapat kebocoran pada morpais atau morpais tersumbat dan meniup lebih dari 1 kali
Spirometri
Kapastitas paru total adaah jumlah udara diparu saat insipirasi max
VOLUME DINAMIK
Indikasi pemriksaan
Penderita asma stabil setiap tahun dan ppok stabil setiap 6 bulan
Perokok
Tujuan
Menilai gaal paru, melihat mamfaat pengobatan, memantau perjalanan penyakit, menentukan
prognosis dan menentukan toleransi tindakan besah
Nilai prediksi untuk Nilai faal paru normal ditentukan oleh beberapa faktor
Restriksi
Obstruksi
Asma broncial
,ppok,bronkoseletktasis
Kv <80% prediksi
Sedang 50-30
Berat < 30
Obstruksi
Vep <80%
Ringan 75%-50%
Sedang 50%-30%
Persiapan subjek menegerti tujuan pemeriksaan , tdk merokok selama 2 jam dan tdk memakan
terlalubkenyang serta tdk memakai pakaian ketat
Pemeriksaan selesai
Inform consent
Manuver spirometri