Anda di halaman 1dari 4

Nama : Nurul Aulia Zahra

NIM : 4401418064
Prodi/Rombel : Pendidikan Biologi 1 / 2018
Mata Kuliah : Fisiologi Hewan
Pertanyaan
1. Pada organ pencernaan bagian manakah digesti mekanik berlangsung?
Jawab:
Digesti mekanik dimulai pada gigi, dimana pati dalam molekul besar akan dipecah oleh gigi
bersama air liur menghasilkan bolus, kemudian digesti mekanik selanjutnya dilakukan oleh
esophagus yang melakukan gerak peristaltic agar bolus cepat turun ke ventriculus, kemudian
digesti mekanik selanjutnya terdapat pada usus halus (bagian jejunum dan ileum) yang
menyerap nutrient-nutrient yang sudah diurai sebelumnya di duodenum (secara kimiawi),
dimana pada jejunum dan ileum glukosa dan asam amino akan diserap (absorpsi) untuk
diangkut ke pembuluh darah, sedangkan trigliserida dan gliserol akan diserap (absorpsi) untuk
diangkut melalui sistem pembuluh limfa (dengan bantuan penurunan tegangan oleh getah
empedu)

2. Jelaskan enzim-enzim yang terlibat dalam digesti karbohidrat, lemak dan protein
Jawab:
Digesti karbohidrat: digesti karbohidrat awalnya melibatkan enzim amylase (ptyalin) dalam
mulut dengan sekresi air liur, fungsinya mengubah pati menjadi glukosa dalam bentuk yang
belum sempurna. Selanjutnya, terlibat pula enzim amylase pankreas (disekresikan oleh
pankreas, terjadi di duodenum), dimana pati yang belum tercerna sepenuhnya oleh amylase
mulut akan diurai menjadi glukosa secara sempurna.
Digesti lemak: digesti lemak melibatkan enzim lipase yang disekresikan oleh pankreas,
terjadi di duodenum. Lipase akan menguraikan lemak/lipid menjadi trigliserida dan gliserol.
Digesti protein: digesti protein melibatkan enzim pepsin di ventriculus, dimana pepsin
(sebelumnya merupakan pepsinogen yang diaktifkan oleh HCl) akan mengubah protein
menjadi pepton. Kemudian, terlibat pula enzim tripsin, yang disekresikan pankreas dan proses
kimiawinya terjadi di duodenum. Tripsin akan menguraikan protein menjadi asam amino.
Kemudian, spesifik pada bayi terjadi pula digesti protein pada susu secara kimiawi oleh enzim
renin (terjadi di ventriculus), yang akan menguraikan susu menjadi kasein.

3. Berikan keterangan secukupnya untuk menjelaskan bahwa semua enzim bekerja secara
spesifik
Jawab:
Enzim bekerja secara spesifik, yang artinya hanya dapat mempercepat pengubahan
(biokatalisator) substrat tertentu dan tidak bisa berikatan dengan substrat yang lain untuk
dipercepat reaksi pengubahannya menjadi produk. Sebagai contoh, enzim maltase hanya dapat
menguraikan maltose (menjadi glukosa), ia tidak dapat menguraikan laktosa meskipun
keduanya sama-sama gula disakarida.

4. Temukan contoh-contoh kasus yang terjadi di lingkungan saudara, berupa kasus gangguan
pencernaan yang terkait dengan gangguan enzim
Jawab:
Contoh kasus yang biasanya terjadi di lingkungan sekitar saya adalah gangguan pencernaan
konstipasi, wasir, dan diare.
Konstipasi: apabila terdapat faktor etiologi, maka akan terjadi kerusakan saluran digesti
sehingga terjadi kerusakan neuro mucus, mengakibatkan gerakan peristaltik usus menurun,
waktu transit feses lama dan mengakibatkan reabsorpsi cairan tinggi. Akhirnya feses
mengeras dan terjadi konstipasi.
Wasir: wasir atau yang biasa disebut hemoroid merupakan gangguan sirkulasi darah,
disebabkan oleh pelebaran vena (venectasia anus dan penarius) yang dipicu oleh obstipasi
menahun dan uterus gravidus. Pengeluaran feses yang keras secara berulang akan
meningkatkan tekanan terhadap bantalan sehingga terjadi prolapse. Pendarahan terjadi akibat
pembesaran hemoroid oleh trauma mukosa local atau inflamasi sehingga merusak pembuluh
darah di bawahnya.
Diare: mekanisme dasar penyebab timbulnya diare adalah gangguan osmotic, dimana
makanan tidak dapat diserap, menyebabkan tekanan osmotik dalam rongga usus meningkat
sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit ke dalam rongga usus. Isi rongga usus berlebihan
sehingga timbul diare.

5. Diskusikan tentang mekanisme pencernaan selulose yang terjadi dalam tubuh ruminansia
Jawab:
Pada ruminansia, lambung memiliki beberapa ruang yang dikhususkan untuk mencerna
selulosa, dimana ruminansia akan bersimbiosis dengan bakteri dan protozoa yang hidup pada
rumen dan reticulum di lambungnya. Lambung ruminansia dengan empat ruang yang
dimilikinya terdapat celah/alur untuk memastikan bahwa makanan yang ditelan kedua kalinya
akan langsung masuk ke omasum.
Selama makan, ruminansia mengunyah rerumputan dan bebijian secara singkat, lalu
menelannya. Makanan yang ditelan masuk ke rumen, terjadi pencernaan makanan secara
biologis oleh bakteri. Makanan akan diteruskan ke reticulum. Reticulum mengubah makanan
menjadi gumpalan/bongkahan (cud), lalu makanan dimuntahkan lagi. Makanan dikunyah
untuk kedua kalinya, lalu ditelan lagi. Kemudian, makanan langsung masuk ke dalam
omasum tanpa melalui rumen dan reticulum.

6. Coba cari informasi tentang peran cairan empedu dalam digesti lipid
Jawab:
Cairan empedu berperan dalam menurunkan tegangan lipid, yang terjadi di duodenum (pada
duodenum, terdapat saluran penghubung antara pankreas, kantong empedu, dan duodenum)
adalah sekresi getah empedu untuk menurunkan tegangan lipid dalam proses emulsi. Lipid
yang sudah diturunkan tegangannya akan diuraikan oleh lipase (hasil sekresi pankreas)
menjadi trigliserida dan gliserol. Selanjutnya, trigliserida dan gliserol akan mudah memasuki
jejunum dan ileum yang selanjutnya dilakukan proses absorpsi untuk diangkut melalui sistem
pembuluh limfa.

7. Perkirakan hal yang akan terjadi, jika seseorang mengalami gangguan sekresi cairan empedu
Jawab:
Gangguan sekresi empedu disebabkan oleh adanya suatu defisiensi genetik pada protein yang
bekerja pada sistem ekspor empedu. Apabila terjadi gangguan sekresi atau aliran empedu di
kantung empedu (kolestasis), maka akan terjadi akumulasi empedu di dalam darah ataupun
hepatosit. Mekanismenya, apabila terdapat akumulasi asam empedu di dalam hepatosit
ataupun di dalam darah, maka akan menyebabkan apoptosis sel hepar dan hepatotoksisitas.
Bila dibiarkan hal ini akan menimbulkan jejas pada duktus biliaris atau hepatosit. Respon
hepar terhadap jejas tersebut berupa proliferasi kolangiosit matur dan proliferasi hepatosit,
kemudian memicu terbentuknya fibrosis periduktal, fibrosis bilier dan sirosis.

8. Apabila seseorang mengonsumsi lipid melebihi kebutuhan, apa yang akan terjadi pada orang
tersebut? Apa pula yang akan terjadi pada lipid yang terdapat dalam saluran pencernaannya?
Jawab:
Apabila seseorang mengonsumsi lipid melebihi kebutuhan, maka akan terjadi penumpukan
lemak yang berlebihan pula. Hal ini mengakibatkan meningkatnya jumlah asam lemak bebas
(Free Fatty Acid/ FFA) yang dihidrolisis oleh lipoprotein lipase (LPL) endotel, yang akan
memicu produksi oksidan yang berefek negative terhadap retikulum endoplasma dan
mitokondria, serta menghambat terjadinya lipogenesis sehingga menghambat klirens serum
triasilgliserol sehingga mengakibatkan peningkatan kadar trigliserida darah
(hipertrigliseridemia) yang memicu obesitas, bahkan hingga ke ranah penyumbatan saluran-
saluran penting oleh lemak.

9. Jelaskan proses penyerapan karbohidrat, lipid, dan protein


Jawab:
Penyerapan karbohidrat
Glukosa dan galaktosa dari jejunum dan ileum (pada lumen usus) diangkut ke pembuluh
darah, absorpsi terjadi melalui difusi dipermudah (transport aktif sekunder), dengan bantuan
ion natrium. Dalam hal ini, glukosa sebenarnya diserap dengan difusi dipermudah/terfasilitasi.
Penyerapan lipid
Semua bentuk lipid (trigliserida, digliserida, monogliserida, dan lain-lain) diserap oleh usus,
namun yang paling mudah serta diserap adalah monogliserida, gliserol, dan asam lemak.
Garam empedu mengubah hasil pencernaan lipid di duodenum, menjadi butiran kecil
(diameter 3-10 nm) yang lebih hidrofil. Butiran kecil tersebut akan menembus membrane sel
epitel mukosa usus pada jejunum, lalu molekul asam lemak dan gliserol akan terpisah dan
berdifusi melalui membrane plasma (masuk ke dalam sel) secara pinositosis. Garam empedu
akan mengemulsikan lemak, menyebabkan terjadinya kontak antara molekul lemak dengan
mikrofili, sehingga terbentuk kompleks garam empedu-lemak. Kompleks akan terpisah lagi,
garam empedu kembali ke lumen usus untuk dapat digunakan kembali dalam membawa
molekul lipid lainnya.
Asam lemak rantai pendek akan berdifusi secara langsung ke pembuluh darah. Sedangkan
asam lemak rantai panjang dan gliserol akan berkombinasi dengan trigliserida (di reticulum
endoplasma halus), lalu dikemas dalam selubung protein tipis membentuk kilomikron.
Kilomikron akan masuk ke dalam pembuluh lacteal pada fili usus, berfungsi dalam
mengangkut lemak.
Penyerapan protein
Protein dihidrolisis menjadi bentuk asam amino sederhana (monopeptida, dipeptida, dan
tripeptida), yang selanjutnya diserap oleh sel epitel usus. Di dalam sel epitel usus, dipeptide
dan tripeptida dihidrolisis lebih lanjut menjadi molekul yang lebih sederhana lalu ditranspor
menuju kapiler darah (pada lapisan submukosa usus).

10. Jelaskan tentang penggunaan nutrient tersebut di dalam sel! Temukan penjelasan tentang itu
pada buku yang sama di halaman 215!
Jawab:
Di dalam sel, asam amino mengalami deaminasi, glukosa/gula dan gliserol mengalami
glikolisis, dan oksidasi beta tersebut menghasilkan berbagai bahan penyelenggaraan siklus
asam sitrat (siklus krebs) dan zat lain. Deaminasi asam amino menghasilkan NH3 yang dapat
diubah menjadi urea. Glikolisis menghasilkan lemak yang kemudian disimpan sebagai
cadangan makanan. Sementara itu, oksidasi beta menghasilkan badan-badan keton.
Siklus asam sitrat berlangsung dalam matriks mitokondria, berlangsung secara aerob dengan
bahan pokok berupa asetil Ko-A untuk menghasilkan NADH dan FADH2. NADH dan FADH2
merupakan senyawa tereduksi yang dibutuhkan dalam proses fosforilasi oksidatif (sistem
transport elektron) sebagai penghasil sejumlah besar ATP dan panas (sebagai hasil utama),
serta CO2 dan air (sebagai zat sisa). ATP yang dihasilkan akan digunakan untuk menyimpan
dan mentranspor energi kimia dalam sel, serta dalam proses sintesis asam nukleat.

Anda mungkin juga menyukai