Anda di halaman 1dari 10

Nama: fenny lina anggraini

Npm : 1811060386

Kelas : F

Mata kuliah: psikologi pendidikan

Tugas ngeresume

1. Teori belajar(tokoh pencetus, sebutan teori,prinsip belajar dan contohnya )


2. Model pembelajaran ( karakteristik,tahapan atau sintaks, kelebihan dan
kekurangan)
3. Metode ( karakteristik,kelebihan, kelemahan)
A. Teori behavioristik

Teori belajar behavioristik adalah sebuah teori yang dianut oleh gagne dan
Berliner tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman..
diantaranya ialah teori behavioristik yang memfokuskan pemahaman pada
perubahan perilaku yang diamati, diukur,dan dinilai secara konkret. Teori ini lalu
berkembang menjadi aliran psikologi belajar yang berpengaruh terhadap arah
pengembangan teori dan praktik pendidikan dan pembelajaran yang dikenal
sebagai aliran behavioristik. Aliran ini menekankan pada terbentuknya perilaku
yang tampak sebagai hasil belajar. Teori behavioristik dengan model hubungan
stimulus-responnya, mendudukkan orang yang belajar sebagai individu yang
pasif. Respon atau perilaku tertentu dengan menggunakan metode pelatihan atau
pembiasaan semata. Munculnya perilaku akan semakin kuat bila diberikan
penguatan dan akan menghilang bila dikenai hukuman.

Dan tokoh pencetus dalam teori belajar behavioristik adalah sebagai berikut:

1. Ivan petrovich Pavlov


2. John broadus Watson
3. Edward lee thonndike
4. Burrhusm Frederic skinner
5. Clark leonard hull
6. Edwin ray Guthrie
7. Robert mills gagne
8. Albert bandura

prinsip-prinsip belajar dalam teori belajar behavioristik adalah sebagai berikut:

1. Reinforcement and Punishment


2. Primary and Secondary Reinforcement
3. Schedules of Reinforcement
4. Contingency Management
5. Stimulus Control in Operant Learning
6. The Elimination of Responses

Prinsip- prinsip dasar teori behavioristic yang banyak diterapkan dalam dunia
pendidikan meliputi:

1. Menekankan pada pengaruh lingkungan terhadap perubahan perilaku


2. Menggunakan prinsip penguatan, yaitu untuk mengidentifikasi aspek
paling diperlukan dalam pembelajaran dan untuk mengarahkan kondisi
agar peserta didik dapat mencapai peningkatan yang diharapkan.
3. Mengidentifikasi karakteristik peserta didikm untuk menetapkan
pencapaian tujuan pembelajaran
4. Lebih menekankan pada hasil belajar daripada proses pembelajaran
Contoh dari teori behavioristic dalam pembelajaran yaitu pada peserta
didik yang belum dapat melakukan cara pembuatan larutan NaOH
sebagaimana yang sudah diajarkan oleh seorang pendidiknya meskipun dia
si peserta didik sudah berusaha keras untuk mencoba melakukan
pembuatan larutan NaOH dengan cara yabg baik. Si pendidik pun telah
mengajarkan kepada peserta didik secara teliti, akan tetapi walaupun
sudah diajarkan dengan baik jika peserta didik tersebut belum dapat
memahami atau membuat apa yang sudah diajarkan,maka iapun belum
bisa dianggap sudah belajar. Karena darpada itu iapun belum bisa
menunjukkan sesuatu perubahan perbuatan yang dimana sebagai hasil dari
belajar.
B. Teori belajar humanistik
Konsep teori belajar Humanistik yaitu proses memanusiakan manusia,
dimana seorang individu diharapkan dapat mengaktualisasikan diri artinya
manusia dapat menggali kemampuannya sendiri untuk diterapkan dalam
lingkungan. Proses belajar Humanistik memusatkan perhatian kepada diri
peserta didik sehingga menitikberatkan kepada kebebasan individu. Teori
Humanistik menekankan kognitif dan afektif memengaruhi proses. Kognitif
adalah aspek penguasaan ilmu pengetahuan sedangkan afektif adalah aspek
sikap yang keduanya perlu dikembangkan dalam membangun individu.
Belajar dianggap berhasil jika si pelajar memahami lingkungannya dan
dirinya sendiri. Hal yang penting lagi pada proses pembelajaran Humanisme
harus adanya motivasi yang diberikan agar peserta didik dapat terus
menjalani pembelajaran dengan baik. Motivasi dapat berasal dari dalam
yaitu berasal dari diri sendiri, maupun dari guru sebagai fasilitator.

Dan tokoh pencetus dalam teori belajar humanistik adalah sebagai berikut
1. Carl Ransom Rogers
2. Abraham Harold Maslow
3. Arthur W.combs
4. David A.Kolb
5. Horney dan Mumford

prinsip-prinsip belajar dalam teori belajar humanistic yaitu sebagai berikut

1. Manusia memiliki kemampuan alami untuk belajar.

2. Belajar menjadi signifikan apabila apa yang dipelajari memiliki relevansi


dengan keperluan mereka.

3. Belajar yang menyangkut perubahan di dalam persepsi mengenai dirinya.

4. Tugas belajar dapat lebih diterima dan diasimilasikan apabila ancaman dari luar
itu semakin kecil.

5. Bila ancaman itu rendah terdapat pengalaman siswa dalam memperoleh cara.
6. Belajar yang bermakna diperoleh jika siswa melakukannya.

7. Belajar lancar jia siswa dilibatkan dalam proses belajar.

8. Belajar yang melibatkan siswa seutuhnya dapat memberi hasil yang mendalam.

9. Kepercayaan pada diri siswa ditumbuhkan dengan membiasakan untuk mawas


diri.

10. Belajar sosial adalah belajar mengenai proses belajar.

Contoh dari teori belajar humanistic adalah sebagai berikut

dengan media pembelajaran mahasiswa diberi kesempatan untuk belajar mandiri,


pada tempat dan waktu serta kecepatan yang ditentukan sendiri

C. Teori belajar Konstruktivisme


Teori Konstruktivisme didefinisikan sebagai pembelajaran yang bersifat
generatif, yaitu tindakan mencipta sesuatu makna dari apa yang dipelajari.
Beda dengan aliran behavioristik yang memahami hakikat belajar sebagai
kegiatan yang bersifat mekanistik antara stimulus respon, kontruktivisme
lebih memahami belajar sebagai kegiatan manusia membangun atau
menciptakan pengetahuan dengan memberi makna pada pengetahuannya
sesuai dengan pengalamanya. Konstruktivisme sebenarnya bukan
merupakan gagasan yang baru, apa yang dilalui dalam kehidupan kita
selama ini merupakan himpunan dan pembinaan pengalaman demi
pengalaman. Ini menyebabkan seseorang mempunyai pengetahuan dan
menjadi lebih dinamis.
Menurut teori ini, satu prinsip yang mendasar adalah guru tidak hanya
memberikan pengetahuan kepada siswa, namun siswa juga harus berperan
aktif membangun sendiri pengetahuan di dalam memorinya. Dalam hal ini,
guru dapat memberikan kemudahan untuk proses ini, dengan membri
kesempatan kepada siswa untuk menemukan atau menerapkan ide – ide
mereka sendiri, dan mengajar siswa menjadi sadar dan secara sadar
menggunakan strategi mereka sendiri untuk belajar. Guru dapat memberikan
siswa anak tangga yang membawasiswa ke tingkat pemahaman yang lebih
tinggi dengan catatan siswa sendiri yang mereka tulis dengan bahasa dan
kata – kata mereka sendiri.

Tokoh pencetus teori belajar konstruktivisme


1. Jean piaget
2. Lev semonovich vigotsky
Prinsip belajar dalam teori belajar konstruktivisme adalah sebagai
berikut;
Secara garis besar, prinsip-prinsip konstruktivisme yang diterapkan dalam belajar
mengajar adalah:
1. Pengetahuan dibangun oleh siswa sendiri.
2. Pengetahuan tidak dapat dipindahkan dari guru kemurid, kecuali hanya
dengan keaktifan murid sendiri untuk menalar.
3. Murid aktif megkontruksi secara terus menerus, sehingga selalu terjadi
perubahan konsep ilmiah.
4. Guru sekedar membantu menyediakan saran dan situasi agar proses
kontruksi berjalan lancar.
5. Menghadapi masalah yang relevan dengan siswa.
6. Struktur pembalajaran seputar konsep utama pentingnya sebuah
pertanyaan.
7. Mencari dan menilai pendapat siswa.
8. Menyesuaikan kurikulum untuk menanggapi anggapan siswa.
Contoh dari teori belajar konstruktivisme adalah mengenai cacing tanah. Mereka
menduga cecak atau cacing tanah hanya satu macam,padahal keduanya terdiri
lebih dari satu genus( bukan hanya berbeda spesies).berikut ini akan dicontohkan
model untuk pembelajaran mengenai cacing tanah melalui tiga tahap dalam
pembelajaran konstruktivisme yaitu

Fase eksplorasi: diperlihatkan tanah berisi cacing dan diajukan pertanyaan: apa
yang kau ketahui tentang cacing tanah?

Fase klarifikasi: guru memperkenalkan macam-macam cacing dan spesifikasinya


Fase aplikasi: secara berkelompok siswa melaporkan hasilnya,dilanjutkan dengan
penyajian oleh wakil kelompok dalam diskusi kelas.

D. Teori kognitif
Pengertian Teori Belajar Kognitif
Kognitif berasal dari bahasa Inggris “Cognitive” yang bermakna mengerti
atau pengertian. Diartikan secara luas bahwa Cognition (Kognisi) adalah
perolehan pengetahuan, penataan dan penggunaannya. Kalau arti secara
umumnya adalah kemampuan intelektual yang terdiri dari beberapa tahap
mulai dari Knowledge (Pengetahuan), Comprehention (Pemahaman),
Aplication (Penerapan), Analysis (Analisis), Sinthesis (Sintesa), sampai
Evaluation (Evaluasi). Ada juga yang mengartikan kognitif sebagai
kemampuan untuk mengembangkan rasional (akal).
Pembelajaran bagi aliran kognitif dipandang bukan hanya sekedar mendapat
stimulus dan menghasilkan respons yang mekanistik, tetapi pembelajaran
juga melibatkan kondisi mental didalam individu pembelajar yang
berhubungan dengan persepsi, perhatian, motivasi dan lain-lain. Sehingga
belajar dipahami sebagai suatu proses mental yang aktif dalam memperoleh,
mengingat dan menunjukkan kedalam perilaku. Perilaku yang nampak tidak
dapat diamati dan diukur apabila tidak melibatkan proses mental seperti
kesadaran, motivasi, keyakinan dan proses mental lainnya.
Teori belajar kognitif adalah teori yang menjelaskan proses pemikiran dan
perbedaan kondisi mental serta pengaruh faktor internal dan eksternal dalam
menghasilkan belajarnya seorang individu. Apabila proses kognitif bekerja
normal, maka perolehan informasi dan penyimpanan pengetahuan akan
bekerja dengan baik pula. Namun apabila proses kognitif bekerja tidak
sebagaimana mestinya, maka terjadilah masalah dalam belajar.
Tokoh pencetus teori belajar kognitif yaitu sebagai berikut

1. Max Wertheimer (1880-1943), Kurt Koffka (1886-1941), Wolfgang Kohler


(1887-1967),

Mereka bertiga merupakan pelopor teori Gestalt. Mereka berpendapat bahwa


keseluruhan lehih bermakna daripada bagian-bagian bagi kognisi manusia.
Sehingga proses pembelajaran baiknya dimulai dari keseluruhan (Gestalt) lalu
menganalisir unsur-unsurnya atau bagian-bagiannya.

2. Kurt Levin (1890-1947)

Kurt Levin merupakan pengembang teori motivasi disekitar medan. Inti teorinya
dalam kaitannya dengan pembelajaran ialah bahwa semakin peserta didik dekat
dengan medan belajar, motivasi belajar semakin kuat dibanding dengan peserta
didik yang lebih jauh dari medan belajar. Medan yang dimaksud ialah medan
psikologis arena belajar peserta didik.

3. Jean Piaget

Jean Piaget mempunyai kontribusi besar dalam pemahaman terhadap


perkembangan intelektual anak. Dengan teori “perkembangan berpikir”nya Ia
mengemukakan tahap perkembangan kognitif anak, yaitu teori sensori-motor,
praoperasional, operasional konkret, dan operasional formal.

4. David Ausubel

Inti dari teori belajar Ausubel adalah belajar bermakna. Pembelajaran bermakna
merupakan suatu proses yang dikaitkan dengan informasi baru pada konsep-
konsep relevan yang terdapat dalam struktur kognitif seseorang. Proses belajar
tidak sekedar menghafal konsep-konsep atau fakta-fakta saja, tetapi merupakan
kegiatan yang menghubungkan konsep-konsep untuk menghasilkan pemahaman
yang utuh sehingga konsep yang dipelajari akan dipahami secara baik dan tidak
mudah dilupakan.

5. Jerome Bruner

Jarome Bruner mengusulkan teori yang disebutnya free discovery learning atau
belajar penemuan. Inti dari teorinya memandang bahwa manusia adalah sebagai
pemproses, pemikir, dan pencipta informasi. Oleh karenanya, dalam belajar yang
terpenting adalah cara-cara bagaimana seseorang secara aktif memilih,
mempertahankan dan mentransformasikan informasi yang diterimanya.
6. Albert Bandura

Bandura menghasilkan sebuah teori dari turunan teori belajar kognitif yang
disebut “Belajar Sosial”. Bermula dari pendapatnya tentang teori kognitif sosial
yang merupakan faktor kognitif, sosial dan juga perilaku mempunyai peran
penting dalam pembelajaran. Ini berarti bahwa faktor kognitif merupakan
ekspektasi peserta didik untuk meraih keberhasilan sedangkan faktor sosial
mencakup pengamatan dan pengalaman pembelajar terhadap perilaku orang-orang
disekitar lingkungannya.

7. Robert Gagne (1977)

Berlandasarkan teori belajar kognitif, maka Gagne menghasilkan suatu model


pembelajaran yang disebut “Peristiwa Pembelajaran”. Dalam model peritiwa
pembelajaran tidak memperhatikan apakah proses belajar terjadi melalui proses
penemuan (Discovery) atau proses penerimaan (Reception) sebagaimana yang
dikenalkan oleh Bruner dan Ausubel, menurutnya yang terpenting adalah kualitas
penetapan (daya simpan) dan kegunaan belajar.

 prinsip-prinsip belajar dalam teori belajar kognitif adalah sebagai berikut:

Pada umumnya Prinsip teori Belajar Kognitif antara lain sebagai berikut;

1. Proses lebih penting daripada hasil


2. Disebut juga sebagai model perseptual
3. Persepsi menentukan tingkah laku seseorang serta pemahaman terhadap
situasi berhubungan dengan tujuan belajar.
4. Perubahan persepsi merupakan proses pembelajaran yang kadang tidak
namak dalam bentuk tingkah laku.
5. Situasi belajar atau materi pelajaran yang dipisah-pisah menjadi
komponen-komponen kecil atau dipisah-pisah akan menghilangkan
makna.
6. Belajar adalah merupakan proses internal yang terdiri dari perolehan
informasi, ingatan, pengolahan informasi dan aspek kejiwaan lainnya.
7. Belajar juga merupakan aktivitas berpikir yang kompleks.
8. Dalam penerapannya dalam pembelajaran teori belajar ini tampak pada
tahap-tahap perkembangan (J. Piaget), Advance Organizer (Ausubel),
Pemahaman Konsep (Bruner), Hierarki Belajar (Gagne), dan Webteaching
(Norman).
9. Keterlibatan dan keaktifan Peserta Didik sangat penting dalam
pembelajaran.
10. Materi pelajaran dan proses pembelajaran disusun dengan pola mulai dari
yang sederhana sampai ke yang kompleks.
11. Keberagaman individu peserta didik perlu diperhatikan, karena sangat
berpengaruh terhadap keberhasilan belajarnya.

Contoh teori belajar kognitif adalah sebagai berikut  

Contoh pertama
Andi makan dengan lahap di kantin sekolah. Dalam pandangan behaviorisme,
aktivitas Andi merupakan aktivitas fisik (tangan dan mulut) yang didasari oleh
dorongan eksternal, yakni keharusan untuk melahap sebuah makanan.
Sedangkan dalam pandagan psikologi kognitif, lahapnya Andi menyantap
makanan karena factor mental, dorongan untuk mempertahankan diri, menjaga
kesehatan, keinginan untuk tetap bisa tumbuh dan berkembang.
Contoh kedua
Rendy beberapa hari ini memutuskan untuk mengikuti kursus online. Dalam
pandangan behaviorisme, Rendy belajar online course karena mendapatkan
stimulus luar berupa fasilitas gratis tanpa berbiaya. Dalam pendangan aliran
kognitif, keputusan Rendy tidak semata-mata karena dorongan eksternal yang
menarik, namun karena pertimbangan yang matang dengan melibatkan proses
mental.
E. Teori belajar sibernetik
Teori belajar sibernetik merupakan teori belajar yang relatif baru dibandingkan
dengan teori-teori yang sudah dibahas sebelumnya. Menurut teori ini, belajar
adalah pengolahan informasi. Proses belajar memang penting dalam teori ini,
namun yang lebih penting adalah system informasi yang diproses yang akan
dipelajari siswa. Asumsi lain adalah bahwa tidak ada satu proses belajarpun yang
ideal untuk segala situasi, dan yang cocok untuk semua siswa. Sebab cara belajar
sangat ditentukan oleh sistem informasi

Tokoh pencetus teori belajar sibernetik adalah sebagai berikut:

1. Lev N.Landa
2. Pask dan Scott

Prinsip belajar teori belajar sibenertik yaitu sebagai berikut

a.          Proses mental dalam belajar terfokus pada pengetahuan yang bermakna.


b.         Proses mental tersebut mampu menyandi informasi secara bermakna.
c.         Proses mental bermuara pada pengorganisasian dan pengaktualisasian
informasi.
Contoh teori belajar sibernetik adalah Contoh: kegiatan menelepon, menjalankan
mesin mobil,  Operasi pemilihan atribut geonetri, penemuan cara-cara pemecahan
masalah, dan lan-lain

F. Teori belajar neurosains

Neuroscience secara umum berarti ilmu tentang otak. Neuroscience kognitif


mempelajari tentang otak manusia hingga tahap molekuler. Neuroscience
menilai diri manusia sebagai proses berlangsung pada tingkat sel saraf.
Neuroscience bahkan mempelajari proses hubungan manusia dengan Tuhan.
Pembelajaran berbasis otak berkembang setelah perkembangan neurosains yang
kemudian memberikan sejumlah dampak pada pendidikan, dan khususnya pada
pembelajaran. Neurosains adalah kajian tentang sistem
saraf manusia, otak, serta basis biologis dari kesadaran, persepsi, memori dan
pembelajaran.
Teori pembelajaran ini terutama berlandaskan peranan struktur dan fungsi otak. 

Tokoh pencetus teori belajar neurosains adalah sebagai berikut

Anda mungkin juga menyukai