Npm : 1811060386
Kelas : F
Tugas ngeresume
Teori belajar behavioristik adalah sebuah teori yang dianut oleh gagne dan
Berliner tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman..
diantaranya ialah teori behavioristik yang memfokuskan pemahaman pada
perubahan perilaku yang diamati, diukur,dan dinilai secara konkret. Teori ini lalu
berkembang menjadi aliran psikologi belajar yang berpengaruh terhadap arah
pengembangan teori dan praktik pendidikan dan pembelajaran yang dikenal
sebagai aliran behavioristik. Aliran ini menekankan pada terbentuknya perilaku
yang tampak sebagai hasil belajar. Teori behavioristik dengan model hubungan
stimulus-responnya, mendudukkan orang yang belajar sebagai individu yang
pasif. Respon atau perilaku tertentu dengan menggunakan metode pelatihan atau
pembiasaan semata. Munculnya perilaku akan semakin kuat bila diberikan
penguatan dan akan menghilang bila dikenai hukuman.
Dan tokoh pencetus dalam teori belajar behavioristik adalah sebagai berikut:
Prinsip- prinsip dasar teori behavioristic yang banyak diterapkan dalam dunia
pendidikan meliputi:
Dan tokoh pencetus dalam teori belajar humanistik adalah sebagai berikut
1. Carl Ransom Rogers
2. Abraham Harold Maslow
3. Arthur W.combs
4. David A.Kolb
5. Horney dan Mumford
4. Tugas belajar dapat lebih diterima dan diasimilasikan apabila ancaman dari luar
itu semakin kecil.
5. Bila ancaman itu rendah terdapat pengalaman siswa dalam memperoleh cara.
6. Belajar yang bermakna diperoleh jika siswa melakukannya.
8. Belajar yang melibatkan siswa seutuhnya dapat memberi hasil yang mendalam.
Fase eksplorasi: diperlihatkan tanah berisi cacing dan diajukan pertanyaan: apa
yang kau ketahui tentang cacing tanah?
D. Teori kognitif
Pengertian Teori Belajar Kognitif
Kognitif berasal dari bahasa Inggris “Cognitive” yang bermakna mengerti
atau pengertian. Diartikan secara luas bahwa Cognition (Kognisi) adalah
perolehan pengetahuan, penataan dan penggunaannya. Kalau arti secara
umumnya adalah kemampuan intelektual yang terdiri dari beberapa tahap
mulai dari Knowledge (Pengetahuan), Comprehention (Pemahaman),
Aplication (Penerapan), Analysis (Analisis), Sinthesis (Sintesa), sampai
Evaluation (Evaluasi). Ada juga yang mengartikan kognitif sebagai
kemampuan untuk mengembangkan rasional (akal).
Pembelajaran bagi aliran kognitif dipandang bukan hanya sekedar mendapat
stimulus dan menghasilkan respons yang mekanistik, tetapi pembelajaran
juga melibatkan kondisi mental didalam individu pembelajar yang
berhubungan dengan persepsi, perhatian, motivasi dan lain-lain. Sehingga
belajar dipahami sebagai suatu proses mental yang aktif dalam memperoleh,
mengingat dan menunjukkan kedalam perilaku. Perilaku yang nampak tidak
dapat diamati dan diukur apabila tidak melibatkan proses mental seperti
kesadaran, motivasi, keyakinan dan proses mental lainnya.
Teori belajar kognitif adalah teori yang menjelaskan proses pemikiran dan
perbedaan kondisi mental serta pengaruh faktor internal dan eksternal dalam
menghasilkan belajarnya seorang individu. Apabila proses kognitif bekerja
normal, maka perolehan informasi dan penyimpanan pengetahuan akan
bekerja dengan baik pula. Namun apabila proses kognitif bekerja tidak
sebagaimana mestinya, maka terjadilah masalah dalam belajar.
Tokoh pencetus teori belajar kognitif yaitu sebagai berikut
Kurt Levin merupakan pengembang teori motivasi disekitar medan. Inti teorinya
dalam kaitannya dengan pembelajaran ialah bahwa semakin peserta didik dekat
dengan medan belajar, motivasi belajar semakin kuat dibanding dengan peserta
didik yang lebih jauh dari medan belajar. Medan yang dimaksud ialah medan
psikologis arena belajar peserta didik.
3. Jean Piaget
4. David Ausubel
Inti dari teori belajar Ausubel adalah belajar bermakna. Pembelajaran bermakna
merupakan suatu proses yang dikaitkan dengan informasi baru pada konsep-
konsep relevan yang terdapat dalam struktur kognitif seseorang. Proses belajar
tidak sekedar menghafal konsep-konsep atau fakta-fakta saja, tetapi merupakan
kegiatan yang menghubungkan konsep-konsep untuk menghasilkan pemahaman
yang utuh sehingga konsep yang dipelajari akan dipahami secara baik dan tidak
mudah dilupakan.
5. Jerome Bruner
Jarome Bruner mengusulkan teori yang disebutnya free discovery learning atau
belajar penemuan. Inti dari teorinya memandang bahwa manusia adalah sebagai
pemproses, pemikir, dan pencipta informasi. Oleh karenanya, dalam belajar yang
terpenting adalah cara-cara bagaimana seseorang secara aktif memilih,
mempertahankan dan mentransformasikan informasi yang diterimanya.
6. Albert Bandura
Bandura menghasilkan sebuah teori dari turunan teori belajar kognitif yang
disebut “Belajar Sosial”. Bermula dari pendapatnya tentang teori kognitif sosial
yang merupakan faktor kognitif, sosial dan juga perilaku mempunyai peran
penting dalam pembelajaran. Ini berarti bahwa faktor kognitif merupakan
ekspektasi peserta didik untuk meraih keberhasilan sedangkan faktor sosial
mencakup pengamatan dan pengalaman pembelajar terhadap perilaku orang-orang
disekitar lingkungannya.
Pada umumnya Prinsip teori Belajar Kognitif antara lain sebagai berikut;
Contoh pertama
Andi makan dengan lahap di kantin sekolah. Dalam pandangan behaviorisme,
aktivitas Andi merupakan aktivitas fisik (tangan dan mulut) yang didasari oleh
dorongan eksternal, yakni keharusan untuk melahap sebuah makanan.
Sedangkan dalam pandagan psikologi kognitif, lahapnya Andi menyantap
makanan karena factor mental, dorongan untuk mempertahankan diri, menjaga
kesehatan, keinginan untuk tetap bisa tumbuh dan berkembang.
Contoh kedua
Rendy beberapa hari ini memutuskan untuk mengikuti kursus online. Dalam
pandangan behaviorisme, Rendy belajar online course karena mendapatkan
stimulus luar berupa fasilitas gratis tanpa berbiaya. Dalam pendangan aliran
kognitif, keputusan Rendy tidak semata-mata karena dorongan eksternal yang
menarik, namun karena pertimbangan yang matang dengan melibatkan proses
mental.
E. Teori belajar sibernetik
Teori belajar sibernetik merupakan teori belajar yang relatif baru dibandingkan
dengan teori-teori yang sudah dibahas sebelumnya. Menurut teori ini, belajar
adalah pengolahan informasi. Proses belajar memang penting dalam teori ini,
namun yang lebih penting adalah system informasi yang diproses yang akan
dipelajari siswa. Asumsi lain adalah bahwa tidak ada satu proses belajarpun yang
ideal untuk segala situasi, dan yang cocok untuk semua siswa. Sebab cara belajar
sangat ditentukan oleh sistem informasi
1. Lev N.Landa
2. Pask dan Scott