Anda di halaman 1dari 232

PLAGIAT

PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI TERHADAP


MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI
SISTEM INDRA PADA MANUSIA KELAS XI IPA SMA GAMA
YOGYAKARTA

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh:
Dwi Alam Purwaningsih
NIM : 101434006

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014

i
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

iii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN

Bapak, Ibu, Kakak dan saudara-saudaraku tercinta.


Almamaterku Universitas Sanata Dharma.

Ku persembahkan karya ku ini untuk :


1. Ayahanda Tercinta Al. Sunardi
2. Ibunda Tercinta An. Ekowati
3. Kakakku Tercinta Edy Alam Nugroho
4. Alamaterku Universitas Sanata Dharma
yang selalu aku banggakan.

iv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

MOTTO

Ku yakin saat Kau berfirman, Ku menang saat

Kau bertindak,,

Hidup ku hanya di tentukan oleh perkataan Mu,,

Ku aman karena kau menjaga, ku kuat karena

Kau Menopang,,

Hidup ku hanya di tentukan oleh Kuasa-Mu,

v
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 8 Oktober 2014


Penulis

Dwi Alam Purwaningsih

vi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma


Nama : Dwi Alam Purwaningsih
Nomor Mahasiswa : 101434006

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan


Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul “PENGARUH PENGGUNAAN
MEDIA ANIMASI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR
SISWA PADA MATERI SISTEM INDRA PADA MANUSIA KELAS XI
IPA SMA GAMA YOGYAKARTA”. Dengan demikian, saya memberikan
kepada Perpustakaan Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam
bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan
akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada
saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.


Dibuat di : Yogyakarta
Pada tanggal : 8 Oktober 2014
Yang menyatakan,

Dwi Alam Purwaningsih

vii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena atas berkat dan karunia-Nya lah, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Pengaruh Penggunaan Media animasi terhadap Motivasi dan Hasil
Belajar Siswa Materi Sistem Indra pada Manusia Kelas XI IPA SMA GAMA
Yogyakarta”.
Penyusunan skipsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) di program studi Pendidikan Biologi, Jurusan
Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Selama masa studi dan penyusunan skripsi ini, penulis mendapat
dukungan baik secara langsung maupun tidak langsung dari berbagai pihak. Pada
kesempatan ini dengan segala kerendahan hati, penulis ingin menyampaikan
ucapan terima kasih kepada:
1. Bapak R. Rohandi, Ph. D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S. Pd. selaku Ketua Jurusan
Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
3. Drs. A. Tri Priantoro, M.For.Sc., selaku Kepala Program Studi
Pendidikan Biologi.
4. Lucia Wiwid Wijayanti, M.Si. sebagai dosen pembimbing skripsi yang
telah membimbing penulis dengan penuh kesabaran dan senantiasa
meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan.
5. Segenap dosen Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma yang
telah banyak memberikan ilmu pengetahuan dan wawasan.
6. Segenap Dosen dan Staf Sekretariat Jurusan Pendidikan Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sanata Dharma.
7. Ibu Dra. Sun Lestari, Selaku Kepala SMA GAMA Yogyakarta yang telah
memberi izin untuk melakukan penelitian.

viii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

8. Bapak Drs. Gunardi (guru mata pelajaran biologi), staf guru, karyawan,
siswa-siswi kelas XI IPA, serta seluruh siswa SMA GAMA
Yogyakartayang telah bersedia membantu selama proses penelitian.
9. Bapak dan ibu serta keluarga di Lampung yang memberi dukungan doa
serta pengorbanan selama penulis menempuh pendidikan.
10. Sahabat-sahabatku; Geby, Citra, Mela, Dwi Pasinggi, Resty, sesil, yang
sudah banyak membantu dan memberi semngat kepada peneliti sehingga
terselasainya penulisan skripsi ini, serta teman-teman prodi Pendidikan
Biologi 2010 lainnya atas kebersamaannya selama masa studi banyak
suka duka yang kita alami bersama.
11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis telah berusaha menyajikan yang terbaik, namun skripsi ini masih
jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari
pembaca sangat penulis harapkan. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca
dan semua pihak yang berkepentingan.

Yogyakarta, 8 Oktober 2014

Dwi Alam Purwaningsih

ix
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI TERHADAP MOTIVASI
DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM INDRA PADA
MANUSIA KELAS XI IPA SMA GAMA YOGYAKARTA

Dwi Alam Purwaningsih


Universitas Sanata Dharma
2014

Penelitian ini, bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar


siswa tentang materi sistem indra manusia dengan menggunakan media animasi.
Pembelajaran menggunakan media animasi mempunyai peranan penting untuk
mengoptimalkan dalam proses belajar mengajar. Subyek dari penelitian ini adalah
siswa-siswi kelas XI IPA semester genap tahun pelajaran 2013/2014, sebanyak 20
orang siswa. Penelitian tindakan kelas yang digunakan adalah Model Gabungan
Sanford dan Kemmis. Model ini diawali dengan perencanaan tindakan, pelaksanaan
tindakan, mengobservasi dan mengevaluasi proses hasil tindakan, dan Refleksi.
Penelitian dilaksanakan dalam 2 siklus, setiap siklus terdiri atas 2 kali pertemuan.
Data yang diperoleh berupa data hasil tes akhir (evaluasi) setiap siklus dan hasil
pengisian kuisioner motivasi oleh siswa.
Pada masa sebelum tindakan skor rata-rata motivasi awal yang diisi oleh
20 orang siswa adalah 68,08%, dengan persentase jumlah siswa sebesar 5%
termasuk dalam kategori sangat tinggi, presentase 65% dalam kategori tinggi,
20% dalam katagori cukup, dan kategori rendah dengan presentase 10%,
sedangkan rata-rata motivasi akhir yang diisi oleh 20 orang siswa sebesar 74,06%,
dengan persentase jumlah siswa sebesar 30% dalam kategori sangat tinggi, 40%
dalam katagori tinggi, dan 30% dalam katagori cukup. Pada aspek kognitif
berdasarkan hasil tes akhir siklus I persentase pencapaian hasil ketuntasan klasikal
sebesar 15%, dengan skor rata-rata hasil belajar kognitif yang diperoleh sebesar
64,65, kemudian pada akhir siklus II persentase pencapaian hasil belajar
ketuntasan klasikal naik menjadi 50%, dengan skor rata-rata hasil belajar kognitif
yang diperoleh sebesar 71,4.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media animasi
pada materi sistem indra dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa
kelas XI IPA SMA GAMA Yogyakarta.

Kata kunci : Motivasi, Hasil Belajar, Sistem Indra, Media Animasi.

x
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT
THE INFLUENCE OF THE USE OF ANIMATION MEDIA TOWARD
MOTIVATIAN AND STUDENT LEARNING RESULT IN
HUMAN SENSE SYSTEM MATERIAL CLASS XI IPA GAMA YOGYAKARTA

Dwi Alam Purwaningsih


Sanata Dharma University
2014

This research aimed to increase students’ motivation and learning


achievement on Human Sense System Subject by using animation. The use of
animation had an important role to optimize teaching and learning process. The
subject of this research was 20 students of class XI Science academic year
2013/2014. Classroom action research used was the combination of Sanford and
Kemmis’ mixed method. This model was started by planning, acting, observing
and evaluating and reflecting the research. The research was conducted in 2
cycles in which each cycle consisted of two meetings. The data gathered were in a
form of the result of evaluation test and the result of students’ questionnaire.
Before the action, the motivation score average of 20 students was
68,08%. 5% of the students were categorized having very high motivation, 65%
were categorized having high motivation, 20% were categorized having enough
motivation and 10% were categorized having low motivation. The final motivation
score average of 20 students was 74,06%. 30% of the students were categorized
having very high motivation, 40% were categorized having high motivation, and
30% were categorized having enough motivation. For the cognitive aspect, the
test result in cycle I showed that the percentage of classical cognitive learning
achievement was 15% while the average score of cognitive learning achievement
was 64,75. At the end of cycle II, the percentage of classical cognitive learning
achievement increased to 50% while the average score of cognitive learning
achievement was 71,4.
Therefore, it can be concluded that the use of animation on Human Sense
System Subject increased students of Class XI Science in SMA GAMA
Yogyakarta’s motivation and learning achievement.

Keywords: Motivation, learning achievement, human sense system, animation.

xi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN..................................................................... iv
HALAMAN MOTTO.................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA......................................................... vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH............ vii
KATA PENGANTAR.................................................................................... viii
ABSTRAK ..................................................................................................... x
ABSTRACT ..................................................................................................... xi
DAFTAR ISI .................................................................................................. xii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiv
DAFTAR DIAGRAM.................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1


A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................... 5
C. Batasan Masalah ............................................................................ 5
D. Tujuan Penelitian........................................................................... 7
E. Manfaat Penelitian......................................................................... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................ 9
A. Media Pembelajaran ...................................................................... 8
a. Manfaat Media ..................................................................... 8
b. Landasan penggunaan media ............................................... 10
B. Media animasi ............................................................................... 12
C. Motivasi Belajar ............................................................................ 16
a. Pengertian Motivasi belajar.................................................. 16
b. Faktor-faktor Motivasi Belajar............................................. 16
c. Fungsi Motivasi Belajar ...................................................... 17
d. Jenis-jenis Motivasi.............................................................. 17
D. Hasil Belajar .................................................................................. 19
E. Pembelajaran Sistem Indra Manusia ............................................. 23
F. Pembelajaran Sistem Indra Manusia dengan Animasi................... 24
G. Kajian Empiris............................................................................... 25
H. Kerangka Berpikir ......................................................................... 26
I. Hipotesa ......................................................................................... 28

xii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB III METODE PENELITIAN ........................................................... 29


A. Jenis Penelitian .............................................................................. 29
B. Setting Penelitian........................................................................... 29
a. Lokasi Penelitian.................................................................. 29
b. Waktu Penelitian .................................................................. 29
c. Obyek Penelitian .................................................................. 29
d. Subyek Penelitian................................................................. 29
C. Rancangan Tindakan ..................................................................... 30
a. Pra Tindakan ........................................................................ 30
b. Perencanaan Tindakan (2 Siklus)......................................... 31
D. Instrumen Penelitian ...................................................................... 36
a. Instrumen Pembelajaran....................................................... 36
b. Instrumen Pengumpulan Data.............................................. 36
1. Kuesioner/Angket Motivasi Belajar................................ 37
2. Tes................................................................................... 38
3. Observasi......................................................................... 38
E. Validitas......................................................................................... 40
F. Metode Analisis Data .................................................................... 41
a. Analisa Motivasi Belajar...................................................... 41
b. Hasil Belajar......................................................................... 45
H. Indikator Keberhasilan .................................................................. 46
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN........................... 48
A. Proses Penelitian............................................................................ 48
1. Siklus I ................................................................................. 49
2. Siklus II ................................................................................ 56
B. Analisis Data ................................................................................. 63
1. Motivasi Belajar Siswa ........................................................ 63
2. Hasil Belajar Siswa .............................................................. 64
C. Pembahasan ................................................................................... 69
1. Motivasi Belajar ................................................................... 69
2. Hasil Belajar......................................................................... 73
D. Keterbatasan Peneliti..................................................................... 83
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................................... 85
A. Kesimpulan.................................................................................... 85
B. Saran .............................................................................................. 86
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 88

xiii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kisi-kisi Kuisioner Motivasi Belajar........................................... 42
Tabel 3.2 Penggolongan Motivasi Belajar .................................................. 43
Tabel 3.3 Skor Motivasi Belajar Awal/skor Motivasi Belajar Akhir.......... 43
Tabel 3.4 Perbedaan Motivasi Belajar Awal Dan Motivasi Belajar Akhir . 44
Tabel 3.5 Penetapan Skor Pilihan Ganda .................................................... 45
Tabel 3.6 Indikator keberhasilan penelitian ................................................ 47
Tabel 4.1 Nilai Motivasi Awal Siswa ......................................................... 49
Tabel 4.2 Hasil Belajar Ranah Afektif Siklus I........................................... 53
Tabel 4.3 Hasil Belajar Ranah Psikomotorik Siklus I................................. 54
Tabel 4.4 Data Tes Akhir (Evaluasi) Siklus I ............................................. 55
Tabel 4.5 Hasil Belajar Ranah Afektif Siklus II ......................................... 58
Tabel 4.6 Hasil Belajar Ranah Psikomotorik Siklus II ............................... 60
Tabel 4.7 Data Tes Akhir (Evaluasi) Siklus II ............................................ 61
Tabel 4.8 Nilai Motivasi Akhir Siswa......................................................... 62
Tabel 4.9 Analisis Motivasi Belajar Siswa ................................................. 63
Tabel 4.10 Analisis Tes Hasil Belajar (Ranah Kognitif)............................... 64
Tabel 4.11 Analisis Hasil Belajar Siswa (Ranah Afektif)............................. 67
Tabel 4.12 Analisis Hasil Belajar Ranah Kognitif ........................................ 70
Tabel 4.13 Hasil Analisis Belajar Rana Kognitif .......................................... 75
Tabel 4.14. Hasil Analisis Belajar Ranah Psikomotor.................................... 79

xiv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR DIAGRAM
Diagram 4.1 Diagram Hasil Peningkatan Belajar Siswa............................. 71
Diagram 4.2 Diagram peningkatan hasil belajar siswa ranah Kognitif....... 76
Diagram 4.3 Diagram Hasil Belajar Ranah Psikomotor ............................. 79
Diagram 4.4 Diagram Rata-rata Skor Aspek Afektif Siswa........................ 82

xv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Gambar Siswa dalam Penerapan Media Animasi .................. 51


Gambar 4.2 Gambar Siswa di Ruang Laboratorium Komputer ................. 57

xvi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Silabus ................................................................................ 90
Lampiran 2 Rencana Program Pembelajaran (RPP) Siklus I Dan II....... 93
Lampiran 3 Lembar Kerja Siswa Siklus I ............................................... 104
Lampiran 4 Hasil Pengerjaan LKS Siklus I ............................................ 112
Lampiran 5 Lembar Kerja Siswa Siklus II ............................................ 115
Lampiran 6 Hasil Pengerjaan LKS Siklus II .......................................... 119
Lampiran 7 Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I dan Siklus II ..................... 121
Lampiran 8 Soal Evaluasi Siklus I ......................................................... 125
Lampiran 9 Hasil Evaluasi Siklus I ........................................................ 132
Lampiran 10 Soal Evaluasi Siklus II ........................................................ 137
Lampiran 11 Hasil Evaluasi Siklus II ....................................................... 146
Lampiran 12 Panduan Skoring ................................................................. 150
Lampiran 13 Lembar Observasi Siswa Siklus I, Rubrik Pensekoran, dan
Contoh Hasil Skor Observasi..................... .......................... 162
Lampiran 14 Hasil Observasi Siswa Siklus I ........................................... 172
Lampiran 15 Lembar Observasi Siswa Siklus II ...................................... 174
Lampiran 16 Hasil Observasi Siswa Siklus II .......................................... 176
Lampiran 17 Kuesioner Motivasi I (Awal) .............................................. 178
Lampiran 18 Hasil Pengisian Kuesioner Motivasi I (Awal) .................... 182
Lampiran 19 Kuesioner Motivasi II (Akhir) ............................................ 186
Lampiran 20 Hasil Pengisian Kuesioner Motivasi II (Akhir) .................. 190
Lampiran 21 Daftar Skor Motivasi Awal Siswa ....................................... 194
Lampiran 22 Daftar Skor Motivasi Akhir Siswa ...................................... 195
Lampiran 23 Daftar Skor Observasi Siklus I ........................................... 196
Lampiran 24 Daftar Skor Observasi Siklus II .......................................... 197
Lampiran 25 Daftar Nilai Tes Siklus I ..................................................... 198
Lampiran 26 Daftar Nilai Tes Siklus II .................................................... 199
Lampiran 27 Scan Materi Sistem Indra Manusia....................................... 200
Lampiran 28 Surat Ijin Penelitian dari Universitas .................................. 214
Lampiran 29 Surat Keterangan dari Sekolah ............................................ 215

xvii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan

negara (Undang-Undang Republik Indonesia no 20 tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan). Keberhasilan pendidikan sangat tergantung pada

beberapa faktor, di antaranya adalah guru sebagai fasilitator dan motivator,

sarana dan prasarana, keaktifaan siswa dalam kegiatan pembelajaran, dan

komunikasi yang baik antara guru dengan siswa. Dalam pembelajaran

terdapat berbagai komponen utama yaitu tujuan, bahan, metode dan alat

serta penilaian yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi

(Sudjana, 2009).

Untuk memperoleh hasil belajar yang optimal, unsur-unsur dalam

proses pembelajaran harus memberikan kontribusi maksimal pada proses

pembelajaran. Salah satu cara untuk memberikan kontribusi maksimal

adalah dengan penggunaan media pembelajaran yang sesuai dengan materi

yang disampaikan. Penggunaan media pembelajaran biologi haruslah yang

bervariasi, mulai dari media dua dimensi (gambar), media tiga dimensi

(bentuk torso) sampai dengan penggunaan animasi ataupun melalui

1
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2

tayangan film-film yang ada sangkut pautnya dengan pelajaran biologi.

Dengan media yang bervariasi diharapkan dapat meningkatkan minat

siswa dalam proses pembelajaran.

Faktor keberhasilan pendidikan tersebut kurang berperan maksimal

di SMA GAMA YOGYAKARTA. Berdasarkan hasil wawancara dan

observasi pembelajaran di kelas XI IPA, diketahui bahwa proses belajar

mengajar masih di dominasi dengan metode ceramah. Dampaknya siswa

menjadi bosan, sehingga antusias siswa terhadap pelajaran menjadi

berkurang dan tidak jarang siswa asik sendiri dan tidak menghiraukan

penjelasan dari guru, seperti mengobrol dengan teman sebangku, hingga

bercanda dengan teman. Ada beberapa faktor yang menjadi penghambat

dalam kegiatan belajar mengajar khususnya pada penggunaan media.

Keterbatasan dalam penggunaan media disebabkan karena guru tidak

mampu untuk mempersiapkannya, serta guru yang sudah malas melihat

kondisi siswa dikelas dan karena tugas guru dalam mempersiapkan

instrumen pembelajaran dan kesibukan di luar jam pelajaran.

Berdasarkan wawancara dengan guru Biologi diketahui bahwa

pencapaian hasil tes kognitif masih banyak siswa kelas XI semester I tahun

2012/ 2013 mendapat nilai di bawah kriteria ketuntasan minimal (KKM)

yang ditetapkan sekolah yaitu 75. Materi sistem indra manusia merupakan

salah satu materi yang ketuntasan belajarnya masih belum memenuhi

KKM. Hal ini ditunjukkan dengan rata-rata nilai hasil belajar siswa kelas

XI IPA pada materi sistem indera 67, dengan nilai terendah 50 dan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3

tertinggi 85. Berdasarkan tes evaluasi yang telah dilakukan terdapat 65%

siswa yang memperoleh nilai di atas KKM yang telah ditentukan.

Sementara 35% siswa memperoleh nilai di bawah KKM yang ditentukan.

Secara nasional pembelajaran dianggap tuntas apabila ketercapaian KKM

minimal 75%. Dari data tersebut terlihat bahwa hasil belajar siswa kelas

XI IPA pada materi sistem sistem indera masih perlu ditingkatkan. Hal ini

disebabkan motivasi siswa masih rendah karena metode pembelajaran

yang dipakai oleh guru masih menggunakan metode ceramah, dan

terkadang memberikan gambar-gambar untuk memperjelas materi yang di

sampaikan. Metode yang dugunakan dalam pembelajaran masih sama

seperti tahun-tahun sebelumnya yaitu menggunakan metode ceramah di

setiap materi pembelajaran sehingga akan menimbulkan kejenuhan bagi

siswa. Sehingga siswa tidak mendengarkan penjelasan dari guru dan asik

ngobrol dengan teman sebelahnya.

Peningkatan hasil belajar dapat dilakukan dengan cara memotivasi

siswa baik motivasi dari diri siswa sendiri maupun dari luar siswa. Salah

satu cara untuk meningkatkan motivasi adalah dengan menggunakan

metode pembelajaran yang bervariatif. Banyak metode yang dapat

merangsang siswa agar aktif dan antusias dalam proses pembelajaran,

sebagai contoh penggunaan media animasi untuk materi yang memang

membutuhkan contoh nyata seperti pada materi sistem regulasi

manusiasub bab sistem indera manusia. Dengan penggunaan media


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
4

animasi pada sistem indera manusia maka guru dapat menampilkan video

tentang cara kerja saraf serta video tentang alat indera manusia.

Indikator keberhasilan belajar adalah tercapainya tujuan

pembelajaran oleh siswa. Sedangkan tujuan pembelajaran akan tercapai

apabila mengoptimalkan kegiatan belajar siswa sesuai dengan kemampuan

yang dimiliki oleh masing-masing siswa. Dalam penelitian ini digunakan

salah satu model pembelajaran inovatif yaitu model pembelajaran diskusi

dengan menggunakan media animasi. Dalam proses pembelajaran, guru

berperan sebagai fasilitator dan motivator. Siswa dapat belajar dari buku,

dan animasi yang ditayangkan. Pada awal kegiatan pembelajaran apresiasi

yang diberikan kepada siswa dapat menumbuhkan motivasi. Sehingga

untuk mencapai tujuan pembelajaran, media yang akan digunakan dalam

proses belajar mengajar adalah media animasi. Dan materi yang akan

disampaikan dikemas dalam komputer dan disajikan dengan proyektor

dalam bentuk teks, audio, dan animasi menjadi satu kesatuan yang utuh.

Dalam pembelajaran pada materi sistem indra khususnya dalam

mempelajari proses atau cara kerja suatu indra manusia tidak mudah

dijelaskan dengan menggunakan gambar atau dengan kata-kata saja, tetapi

untuk menjelaskan suatu proses atau cara kerja alat indra perlu digunakan

visualisasi dimana dalam mempelajari materi sistem indra siswa dapat

menjelaskan suatu materi secara nyata. Maka proses pembelajaran sistem

indra manusia dengan cara menggunakan media animasi agar siswa

mampu memaparkan sesuatu yang rumit atau komplek untuk dijelaskan,


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
5

serta dengan menggunakan media animasi siswa dapat menjelaskan suatu

proses atau kerja alat indra secara nyata dan secara visualisasi materi yang

dijelaskan dapat digambarkan. Sehingga materi yang akan disampaikan

lebih mudah untuk dipahami dan di gambarkan secara nyata oleh siswa.

Berdasarkan permasalahan di atas, maka penelitian ini akan

menggunakan media animasi untuk meningkatkan motivasi dan hasil

belajar siswa. Selanjutnya penelitian ini diberi judul: ”Pengaruh

Pengggunaan Media Animasi terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Siswa

Materi Sistem Indera pada Manusia Kelas XI IPA SMA GAMA

Yogyakarta”.

B. Rumusan Masalah

Bagaimana pengaruh penggunaan media animasi terhadap motivasi

dan hasil belajar siswa materi sistem indera pada manusia kelas XI IPA

SMA GAMA Yogyakarta?

C. Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah.

1. Motivasi belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah minat siswa

dalam mempelajari sistem sistem indera melalui kuisioner yang

diberikan kepada siswa. Motivasi yang diukur dalam penelitian ini

merupakan motivasi belajar siswa yang mengikuti pembelajaran. Aspek

yang dinilai dari kuisioner ini adalah mencakup, keinginan belajar,


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
6

kesiapan, ketertarikan, keseriusan, dan partisipasi yang ada dalam diri

siswa sebelum pembelajaran dan sesudah pembelajaran.

2. Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan

aspek kognitif, afektif, dan psikomotor yang diketahui melalui hasil tes

tertulis dalam bentuk tes objektif, uraian, dan observasi. Aspek Kognitif

di ukur dengan menggunakan tes yang dilihat dari pengetahuan

(ingatan), pemahahaman, penerapan, analisis, dan sistesis. Aspek afektif

dan psikomotor dukur dengan menggunakan lembar observasi yang

dilihar dari beberapa aspek yaitu, sifat ingin tau dari siswa itu sendiri

(inisiatif), keberanian, keseriusan, kerjasama, dan saling menghargai

teman.

3. Objek penelitian ini adalah motivasi belajar, hasil belajar, dan

penerapan media animasi .

4. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA SMA GAMA

Yogyakarta. Kelas XI IPA berjumlah 23 siswa terdiri dari 9 siswa putra

dan 14 siswi putri.

5. Materi pelajaran kelas XI IPA yaitu sistem indera pada manusia pada

Standar Kompetensi 2. Menganalisis sistem organisme pada organ

tertentu, serta kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta

implikasinya pada sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat dengan

Kompetensi Dasar 2.7. Mengkaitkan struktur, fungsi, proses, dan

kelainan/ penyakit yang dapat terjadi pada sistem koordinasi (saraf,

endikrin, indra) pada manusia dan hewan tertentu.


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
7

6. Metode pembelajaran dengan menggunakan animasi yang memuat

tentang struktur indra manusia dan cara kerja alat indra manusia yang di

download dari internet.

D. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penggunaan

media animasi dapat mempengaruhi tingkat motivasi dan hasil belajar

siswa materi sistem indera pada manusia kelas XI IPA SMA GAMA

Yogyakarta.

E. Manfaat Penelitian :

Manfaat dari penelitian tindakan kelas ini bagi siswa, bagi guru,

bagi sekolahan, bagi pemerintah, bagi peneliti adalah sebagai berikut.

1. Manfaat bagi siswa

Media animasi memacu siswa dalam meningkatkan motivasi dan hasil

belajar.

2. Manfaat bagi guru

Meningkatkan motivasi untuk menerapkan media pembelajaran yang

bervariasi. Semakin bervariasinya media pembelajaran, maka proses

pembelajaran akan mendukung dalam meningkatkan motivasi dan hasil

belajar siswa.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
8

3. Manfaat bagi sekolah

Hasil penelitian ini dapat memberikan arahan dalam melaksanakan

pembelajaran sehingga motivasi dan hasil pembelajaran Biologi siswa

kelas XI IPA khususnya materi sistem indera dapat meningkat.

4. Manfaat bagi peneliti

Menambah pengetahuan mengenai permasalahan yang terjadi dalam

proses pembelajaran di kelas. Berdasarkan hal tersebut peneliti dapat

memperoleh jawaban atas permasalahan yang ditemukan di SMA GAMA

Yogyakarta.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Media pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa latin medium yang berarti

perantara, atau pengantar. Dalam konteks belajar dan pembelajaran, media

dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan atau

materi ajar dari guru sebagai komunikator kepada murid sebagai

komunikan dan sebaliknya. Ada juga yang mengartikan media sebagai alat

bantu mengajar atau “teaching aid.” Oleh sebab itu, sekalipun telah

tersedia media pembelajaran, masih diperlukan guru, teknik, metoda, dan

sarana serta prasarana lain termasuk dukungan lingkungan untuk

menciptakan komunikasi untuk penyampaian pesan pembelajaran dengan

berhasil sebagaimana direncanakan guru (Gintings, 2010). Sedangkan

menurut Gagne mengartikan media sebagai berbagai jenis komponen

dalam lingkungan murid yang dapat merangsang murid untuk belajar.

a. Manfaat Media

Secara umum manfaat media pembelajaran, menurut

Sestyaningrum (2009) adalah memperlancar interaksi antara guru dengan

murid sehingga kegiatan pembelajaran lebih efektif dan efisien. Sedangkan

secara lebih khusus menurut Kemp and Dayton dalam (Daryanto 2010)

manfaat media pembelajaran adalah:

9
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
10

a. penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan,

b. proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik,

c. proses pembelajaran menjadi lebih interaktif,

d. efisiensi dalam waktu dan tenaga,

e. meningkatkan kualitas dan hasil belajar murid,

f. media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan di mana saja dan

kapan saja,

g. media dapat menumbuhkan sikap positif murid terhadap materi dan

proses belajar,

h. mengubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif.

b. Landasan penggunaan media pembelajaran

Menurut Wayan (2007) landasan penggunaan media pembelajaran ada

4 yaitu landasan filosofis, psikologis, teknologis, dan empiris.

1. Landasan filosofis

Landasan Filosofis adalah guru menganggap murid sebagai anak

manusia yang memiliki kerpribadian, harga diri, motivasi, dan memiliki

kemampuan pribadi yang berbeda dengan yang lain, maka baik

menggunakan media hasil teknologi baru atau tidak, proses pembelajaran

yang dilakukan akan tetap menggunakan pendekatan humanis.

2. Landasan psikologis

Dengan memperhatikan kompleks dan uniknya proses belajar, maka

ketepatan pemilihan media dan metode pembelajaran akan sangat


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
11

berpengaruh terhadap hasil belajar murid. Di samping itu, persepsi murid

juga sangat mempengaruhi hasil belajar.

Oleh sebab itu, dalam pemilihan media, di samping memperhatikan

kompleksitas dan keunikan proses belajar, memahami makna persepsi

serta faktor-faktor yang berpengaruh terhadap penjelasan persepsi

hendaknya diupayakan secara optimal agar proses pembelajaran dapat

berlangsung secara efektif.

c. Landasan Teknologis

Teknologi pembelajaran adalah teori dan praktek perancangan,

pengembangan, penerapan, pengelolaan, dan penilaian proses dan sumber

belajar. Jadi, teknologi pembelajaran merupakan proses kompleks dan

terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan, dan organisasi

untuk menganalisis masalah, mencari cara pemecahan, melaksanakan,

mengevaluasi, dan mengelola pemecahan masalah-masalah dalam situasi

di mana kegiatan belajar itu mempunyai tujuan dan terkontrol.

Dalam teknologi pembelajaran, pemecahan masalah dilakukan

dalam bentuk: kesatuan komponen-komponen sistem pembelajaran yang

telah disusun dalam fungsi disain atau seleksi, dan dalam pemanfaatan

serta dikombinasikan sehingga menjadi sistem pembelajaran yang

lengkap. Komponen-komponen ini termasuk pesan, orang, bahan, media,

peralatan, teknik, dan latar.


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
12

d. Landasan empiris

Temuan-temuan penelitan menunjukan bahwa terdapat interaksi

antara media pembelajaran dan karakteristik belajar murid dalam

menentukan hasil belajar murid. Artinya, murid akan mendapatkan

keuntungan yang signifikan bila ia belajar dengan menggunakan media

yang sesuai dengan karakteristik tipe atau gaya belajarnya.

Berdasarkan landasan rasional empiris tersebut, maka pemilihan

media pembelajaran hendaknya jangan atas dasar kesukaan guru tetapi

harus mempertimbangkan kesesuaian antara karakteristik pembelajaran,

karakteristik materi pelajaran, dan karakteristik media itu sendiri.

B. Media animasi

Media animasi merupakan kumpulan gambar yang diolah

sedemikian rupa sehingga menghasilkan gerakan. Animasi dapat

dihasilkan melalui grafik komputer tiga dimensi ataupun dua dimensi.

Penggunaan animasi dengan bantuan komputer sebagai media

pembelajaran memiliki banyak kelebihan. Salah satunya adalah dapat

menambah kesan realisme dan merangsang murid untuk merespon dengan

adanya warna, musik dan gambar (Latuheru, 1988). Animasi bisa berupa

gerak sebuah objek dari satu tempat ke tempat yang lain, perubahan warna,

atau perubahan bentuk (Sinau, 2009).

Menurut Reiber dalam (Nurtjahjawilasa, 2004) pengertian animasi

adalah salah satu bagian penting pada multimedia. Animasi dapat


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
13

digunakan untuk menarik perhatian murid jika digunakan secara tepat.

Adanya animasi dalam proses penyampaian materi, membuat proses

pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan lebih mudah dimengerti.

Pembelajaran dengan menggunakan media animasi juga mempunyai

peranan penting untuk mengoptimalkan proses belajar mengajar. Media

memiliki peran penting dalam proses pembelajaran karena menjadi lebih

bervariasi sehingga proses belajar siswa menjadi menarik, aktif, dan

kreatif. Media ini dapat menumbuhkan motivasi karena disajikan dalam

bentuk yang menarik, sehingga siswa lebih bersemangat, tertarik, dan

senang menerima pelajaran. Belajar yang dilakukan dengan rasa senang

dan menarik pada akhirnya dapat meningkatkan prestasi belajar.

Media animasi pembelajaran merupakan salah satu sumber belajar

yang dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran di sekolah,

khususnya mata pelajaran IPA (Biologi). Media animasi pembelajaran

merupakan merupakan media yang berisi kumpulan gambar yang diolah

sedemikian rupa sehingga menghasilkan gerakan yang dilengkapi dengan

audio sehingga berkesan hidup serta menyimpan pesan-pesan

pembelajaran. Media animasi pembelajaran dapat dijadikan sebagai

perangkat ajar yang siap kapan pun digunakan untuk menyampaikan

materi pembelajaran. Tujuan dari pengembangan media animasi

pembelajaran adalah untuk mengembangkan suatu media pembelajaran

yang efektif dan efisien untuk digunakan dalam proses belajar mengajar.

Media animasi memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan.


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
14

1. Kelebihan menggunakan media animasi

1. Membawa bersama butiran informasi ke dalam satu bentuk dasar yang

dipertontonkan.

2. Memberikan penekanan, karena butiran yang berubah dan bergerak

dapat menarik perhatian penonton.

3. Menyediakan jembatan visual dan penarik perhatian pengguna secara

tidak disadari dari topik-topik yang disediakan.

4. Peningkatan keterampilan, kemampuan, konsisten, dan praktis.

5. Peserta didik akan lebih cepat belajar, memiliki sikap terhadap

pembelajaran yang lebih baik, menghilangkan frustasi.

6. Pembelajaran interaktif dengan live-action animasi, simulasi, video,

audio, grafik, umpan balik, saran ahli, menyenangkan.

7. Peserta didik akan lebih termotivasi untuk belajar lebih banyak.

2. Kelemahan media animasi

1. Pengembangannya memerlukan ahli yang profesional, tidak semua

orang dapat membuatnya.

2. Pengembangannya memerlukan waktu yang cukup lama.

3. Memerlukan memori dan ruang pe-nyimpanan yang lebih.

4. Memerlukan peralatan yang khusus untuk presentasi kualitas.

Penelitian ini menggunakan media nimasi yang diambil dari internet

tentang animasi sistem indra manusia. Animasi yang digunakan dalam

penelitian adalah dengan menggunakan media animiasi audio visual.

Animasi atau lebih dikenal dengan film animasi adalah film yang
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
15

merupakan hasil dari pengolahan gambar tangan sehingga menjadi

gambar yang bergerak, dengan bantuan komputer dan grafika komputer.

Flas adalah alat untuk membuat web site yang interaktif dan web site

yang dianimasikan. Animasi flas adalah gambar bergerak yang dibuat

dengan menggunakan alat untuk membuat web site yang interaktif dan

web site yang dianimasikan. Untuk mencari animasi tentang sistem

indra manusia peniliti menggunakan software file swf. Software file swf

adalah sebuah file projek yang menampilkan animasi yang ukurannya

lebih kecil dibandingkan dengan file animasi 2d lainnya. Maka dari itu

untuk membuka atau mendownload animasa perlu ada softwire yang

mendukung seperti softwire file swf, jika tidak mempunya softwire file

swf maka animasi tidak akan bisa dibuka pada alat pendukung lainnya

seperti kmp player dan lain sebagainya.

Manfaat media dalam pembelajaran yaitu, dengan menggunakan

media penafsiran yang beragam tersebut dapat dihindari sehingga dapat

disampaikan kepada siswa. Dengan media animasi siswa akan lebih

mudah menerima informasi. media pembelajaran yang dikemas melalui

program media akan lebih jelas, lengkap, serta dapat menarik minat siswa.

Sehingga materi yang disampaikan melalui pengamatan animasi dapat

membangkitkan rasa keingintahuan siswa dan merangsang siswa bereaksi

dengan baik secara fisik maupun emosional.


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
16

C. Motivasi Belajar

1. Pengertian Motivasi Belajar

Menurut Gintings (2010) motivasi dalam belajar dapat diartikan

sesuatu yang menggerakkan atau mendorong murid untuk belajar atau

menguasai materi pelajaran yang sedang diikutinya. Tanpa motivasi,

murid tidak akan tertarik dan serius dalam mengikuti pembelajaran.

Sebaliknya, dengan motivasi yang tinggi, murid akan tertarik dan terlibat

aktif bahkan berinisiatif dalam proses pembelajaran.

Motivasi belajar merupakan faktor psikis yang bersifat non

intelektual. Peranannya yang khas adalah dalam hal penumbuhan gairah,

sehingga murid merasa senang dan semangat dalam belajar. Murid yang

memiliki motivasi kuat akan mempunyai banyak energi untuk melakukan

kegiatan belajar.

2. Faktor-faktor Motivasi Belajar

Motivasi belajar murid dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor,

baik yang berasal dari diri murid (faktor internal) maupun dari luar murid

(faktor eksternal). Faktor internal di antaranya adalah minat, bakat, tingkat

intelegensi. Sedangkan faktor eksternal di antaranya faktor metode

pembelajaran dan lingkungan baik berasal dari lingkungan keluarga dan

sekolah, faktor eksternal melingkupi sarana dan prasarana yang

mendukung kegiatan belajar mengajar.


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
17

3. Fungsi Motivasi Belajar

Menurut (Angkowo dan Kosasih, 2007) motivasi akan menentukan

intensitas usaha murid untuk melakukan sesuatu termasuk melakukan

belajar.

Dalam kehidupan ini motivasi yang ada pada manusia mempunyai

tiga fungsi dasar yaitu:

1) mendorong manusia untuk berbuat sehingga motivasi berfungsi

sebagai penggerak atau motivasi sebagai pendorong dari setiap

kegiatan belajar.

2) menentukan arah perbuatan, kegiatan pembelajaran yakni kearah

tujuan belajar yang hendak dicapai.

3) menyeleksi kegiatan pembelajaran, yakni menentukan kegiatan-

kegiatan apa yang harus dikerjakan yang sesuai guna mencapai tujuan

pembelajaran dengan menyeleksi kegiatankegiatan yang tidak

menunjang bagi pencapaian tujuan tersebut.

4. Jenis-jenis Motivasi

Menurut Uno (2007) dari sumber yang menimbulkannya, motivasi

dibedakan menjadi dua macam yaitu:

1. motivasi instrinsik

2. motivasi ekstrinsik
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
18

1) Motivasi Intrinsik

Motivasi intrinsik timbulnya tidak memerlukan ransangan dari luar

karena memang telah ada dalam diri individu sendiri, atau sesuai atau

sejalan dengan kebutuhannya. Motivasi intrinsik dapat ditimbulkan dengan

menumbuhkan dan mengembangkan minat terhadap bidang studi yang

relevan. Sebagai contoh, memberitahukan sasaran yang hendak dicapai

dalam bentuk tujuan instruksional pada saat pembelajaran akan dimulai

yang menimbulkan motivasi keberhasilan mencapai sasaran.

2) Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik timbul karena adanya rangsangan dari luar

individu, misalnya dalam bidang pendidikan terdapat minat yang positif

terhadap kegiatan pendidikan yang timbul karena melihat manfaatnya.

Berikut beberapa hal yang dapat menimbulkan motivasi ekstrinsik,

yaitu (Uno, 2007) :

a. anak didik

b. metode

c. bimbingan

d. pengetahuan yang luas

e. profesionalisme guru dalam profesinya

f. Pendidik memerlukan anak didiknya, sebagai manusia yang berpribadi,

menghargai pendapatnya, pikirannya, perasaannya, maupun

keyakinannya.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
19

g. Pendidik menggunakan berbagai metode dalam melaksanakan kegiatan

dalam pendidikannya.

h. Pendidik senantiasa memberikan bimbingan dan juga pengarahan

kepada anak didiknya dan membantu apabila mengalami kesulitan, baik

yang bersifat pribadi maupun yang akademis.

i. Pendidik harus mempunyai pengetahuan yang luas dan penguasaan

bidang studi atau materi yang diajarkan kepada peserta didiknya.

j. Pendidik harus mempunyai rasa cinta dan sifat pengabdian kepada

profesinya sebagai pendidik.

D. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah tingkat kemampuan atau prestasi murid

mengolah materi pelajaran. Menurut Sudjana (2009), hasil belajar adalah

kemampuan-kemampuan yang dimiliki murid setelah ia menerima

pengalaman belajarnya. Untuk mengetahui apakah hasil belajar yang

dicapai telah sesuai dengan tujuan yang dikehendaki dapat diketahui

melalui evaluasi. Evaluasi dapat dijadikan feedback atau tindak lanjut, atau

bahkan untuk cara mengukur tingkat penguasaan siswa. Kemajuan hasil

belajar tidak saja diukur dari tingkat penguasaan ilmu pengetahuan, tetapi

juga sikap dan keterampilan. Dengan demikian, penilaian hasil belajar

siswa mencakup segala hal dipelajari disekolah, baik itu menyangkut

pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang berkaitan dengan mata

pelajaran yang diberikan kepada siswa.


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
20

Menurut Winkel (1987) hasil belajar adalah suatu aktivitas

mental/psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan

yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan-pemahaman

(aspek kognitif), keterampilan (psikomotor), dan nilai sikap (afektif).

Perubahan itu bersifat secara relatif konstan dan berbekas. Hasil belajar

yang dituju, boleh jadi merupakan kemampuan baru, boleh juga

merupakan penyempurnaan atau pengembangan dari suatu kemampuan

yang telah dimiliki.

1. Aspek Kognitif

Melalui bidang belajar afektif, anak memperoleh pengetahuan

tentang materi yang telah dipelajari, pemahaman materi, penerapan materi,

analisa dengan kemampuan akal, sintesa untuk menemukan konsep baru.

Menurut teori yang baru, kemampuan kognitif tersebut adalah mengungat

materi yang disajikan dalam bentuk yang sama seperti yang diajarkan,

memahami arti dan pesan pembelajaran, memakai materi tersebut untuk

mengerjakan latihan, dan memecahkan masalah, menganalisis, menilai

berdasarkan kriteria dan standar tertentu, menciptakan suatu produk baru

dengan menyusun unsur-unsur tertentu dalam suatu pola yang belum

pernah diciptakan sebelumnya.

2. Aspek Psikomotor

Melalui bidang belajar psikomotor, anak memperoleh

keterampilan-keterampilan yang melibatkan otot-otot, urat serta pesendian

tubuh (motorik) dan alat-alat indra seperti mata dan telinga.


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
21

3. Aspek Afektif

Melalui bidang afektif, anak memperoleh berbagai sikap dan

perasaan yang ikut menentukan tindakan-tindakan yang diambil; sikap dan

perasaan tersebut memberikan energi psikis dan semangat melalui rasa-

rasatertentu yang meresapi tingkah lakunya. Untuk mengetahui hasil

belajar yang telah dicapai, perlu adanya suatu evaluasi, Menurut

Ambarjaya (2012) evaluasi adalah pengumpulan bukti-bukti yang cukup

untuk kemudian dijadikan dasar penetapan ada tidaknya perubahan yang

terjadi dan derajat perubahan yang terjadi pada diri siswa. oleh sebab itu

dalam kegiatan evaluasi, kita harus melakukan setidaknya dua hal berikut,

yaitu mengumpulkan bukti-bukti yang cukup dan menetapkan ada

tidaknya perubahan dan derajat perubahan yang terjadi pada diri siswa.

Sedangkan menurut Djiwandono (2009), tujuan evaluasi dalam belajar

adalah sebagai perangsang atau pendorong untuk menambah usaha atau

semangat siswa, umpan balik bagi siswa dan guru, dapat memberikan

informasi kepada orangtua dan informasi untuk seleksi.

Berdasarkan uraian-uraian diatas dapat diketahui bahwa hasil

belajar merupakan perubahan perilaku yang berupa pengetahuan,

keterampilan, sikap, informasi, yang diperoleh siswa setelah berinteraksi

selama pembelajaran. Semua yang diperoleh siswa merupakan hal baru,

bukan apa yang telah dimiliki siswa sebelumnya. Hasil belajar juga

berbentuk kinerja yang ditampilkan seseorang setelah mengikuti proses

pembelajaran.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
22

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar yaitu.

Faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah faktor internal dan faktor

eksternal.

a. Faktor Internal (dari dalam individu yang belajar).

Faktor yang mempengaruhi kegiatan belajar ini lebih ditekankan pada

faktor dari dalam individu yang belajar. Adapun faktor yang

mempengaruhi kegiatan tersebut adalah faktor psikologis, antara lain

yaitu: motivasi, perhatian, pengamatan, tanggapan dan lain sebagainya.

b. Faktor Eksternal (dari luar individu yang belajar).

Pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya sistem lingkungan

belajar yang kondusif. Hal ini akan berkaitan dengan faktor dari luar

murid. Adapun faktor yang mempengaruhi adalah mendapatkan

pengetahuan, penanaman konsep, keterampilan dan pembentukan sikap.

Berdasarkan teori Taksonomi Bloom hasil belajar dalam rangka studi

dicapai melalui tiga kategori ranah antara lain kognitif, afektif,

psikomotor.

1. Ranah Kognitif

Berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari 6 aspek yaitu

pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan penilaian.


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
23

2. Ranah Afektif

Berkenaan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif meliputi lima jenjang

kemampuan yaitu menerima, menjawab atau reaksi, menilai, organisasi

dan karakterisasi dengan suatu nilai atau kompleks nilai.

3. Ranah Psikomotor

Meliputi keterampilan motorik, manipulasi benda-benda, koordinasi

neuromuscular (menghubungkan, mengamati).

E. Pembelajaran Sistem Indra

Pembelajara sistem indera adalah pembelajaran mengenai bagian-

bagiandalam alat indera, fungsi alat indera, serta kelainan/penyakit yang

terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran dilaksanakan

berdasarkan Standar Kompetensi 2 yakni menganalisis system organ pada

organisme tertentu, serta kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta

implikasinya pada sains, lingkungan teknologi dan masyarakat.

Kompetensi Dasar yang diacu untuk melakukan pembelajaran ini adalah

2.7. mengkaitkan struktur, fungsi, proses dan kelainan/penyakit yang dapat

terjadi pada sistem koordinasi (saraf, endokrin, indera) pada manusia dan

hewan tertentu.

Indikator pembelajaran dalam kompetensi dasar ini adalah.

1. Mengidentifikasi struktur dan fungsi pada alat indera manusia.

2. Menjelaskan fungsi dari bagian-bagian alat indera.


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
24

3. Mengidentifikasi macam-macam reseptor yang ada pada alat indera

manusia.

4. Menjelaskan proses/ cara kerja alat indera manusia.

5. Menyebutkan serta menjelaskan kelainan/penyakit yang terjadi pasa

sistem indera.

F. Pembelajaran Materi Sistem Indara Manusia dengan Menggunakan

Media animasi.

Pembelajaran dengan menggunakan mdeia animasi pada sistem

indra manusia bertujuan untuk emngkaitkan motivasi dan hasil belajar

siswa di SMA GAMA Yogyakarta. Materi Sistem indra indra dapat

dikatakan memiliki konsep-konsep yang abstrak karena tidak bisa diamati

secara langsung dalam kehidupan sehari-hari. Konsep yang dikatakan

abstrak antara lain yaitu mekanisme atau proses cara kerja alat indra sperti

bagaimana cara mata dapat melihat, telinga dapat mendengar, hidung

dapat merasakan bau, dan bagaimana cara kerja mulut agar dapat

merasakan rasa, serta bagaimana kulit untuk merasakan rangsang dari luar

ataupun dari luar. Oleh sebab itu peneliti menggunakan media animasi

untuk membantu siswa memahami materi dan menumbuhkan motivasi

belajar siswa.

Pada tahap pembelajaran yang akan dilaksakan siswa diminta

untuk memperhatikan animasi yang ditayangkan oleh peneliti. Siswa

kemudian dibagi dalam kelompok-kelompok kecil dengan cara berhitung


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
25

1-5 dan setiap kelompok akan diberikan 1 LKS yang akan di isi setiap

kelompok, kemudian siswa berkumpul dengan kelompok yang memiliki

angka sama. Diskusi dalam kelompok kecil ini juga bertujuan agar siswa

dapat saling bertukar informasi dan pengalaman serta dapat belajar

berkomunikasi dengan baik dengan sesama anggota kelompoknya. Setelah

siswa saling bertukar informasi, setiap kelompok akan ditunjuk untuk

menyampaikan hasil diskusi mereka dengan mempresentasikan hasilnya di

depan kelas.

G. Kajian Empiris

Hatminingsih, (2008) dalam penelitiannya yang berjudul

“Penggunaan Media Pembelajaran Audio Visual untuk Meningkatkan

Motivasi dan Prestasi Belajar Murid dalam Pembelajaran Ekonomi di

kelas X SMK Sanjaya Pakem, Sleman” dengan hasil dari penelitian

adalah: 1) penggunaan media audio visual dalam pembelajaran ekonomi

dapat meningkatkan motivasi murid; sebelum implementasi tindakan

terdapat 48% murid (15 siswa) memiliki tingkat motivasi cukup,

sedangkan sesudah implementasi tindakan menjadi 80% murid (20 siswa)

memiliki tingkat motivasi tinggi; (2) penggunaan media audio visual

dalam pembelajaran ekonomi dapat meningkatkan prestasi belajar murid;

sebelum implementasi tindakan terdapat 59% murid (9 siswa) yang tuntas

belajar, sedangkan sesudah implementasi tindakan murid yang mengalami

ketuntasan belajar sebanyak 88% murid (10 siswa).


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
26

H. Kerangka Berpikir

Para siswa mengalami kesulitan dalam memahami dan belajar

biologi dikarenakan siswa merasa bosan dan kurang tertarik dalam proses

belajar mengajar. Selama proses pembelajaran tersebut, guru lebih

mendominasi dengan meng-gunakan metode ceramah, dan kurang

melibatkan siswa dalam pembelajaran. Guru kurang variatif dalam

memberikan materi pembelajaran.

Berdasarkan tinjauan pustaka di atas maka perlu adanya model

pembelajaran yang inovatif dan bervariatif untuk meningkan motivasi dan

hasil belajar murid. Sehingga yang semula motivasinya rendah dapat

termotivasi untuk belajar lebih giat dan hasil belajar menjadi meningkat.

Belajar biologi seharusnya menyenangkan dan atraktif. Salah satu model

pembelajaran yaitu dengan penggunaan media animasi. Media tersebut

menggabungkan antara teks, audio, animasi dan video yang di

kombinasikan menjadi satu kesatuan yang utuh. Dari hasil identifikasi

permasalahan tersebut apakah penggunaan media aniamasi dapat

meningkatkan motivasi dan hasil belajar kelas XI IPA SMA GAMA

Yogyakarta. Secara diagram alir dapat dilihat pada gambar berikut:

tentang kerangka pikir penelitian.


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
27

Faktor Keberhasilan
Pendidikan Kurang
Berperan Maksimal di
SMA GAMA
Yogyakarta Yogyakarta
1. Pembelajaran yang dilaksanakan oleh
guru cenderung monoton
2. Murid kurang terlibat aktif dalam
pembelajaran
Kondisi Awal 3. Penggunaan media pembelajaran yang
terbatas
4. Motivasi dan hasil belajar rendah

Inovasi penggunaan media animasi dalam


Pembelajaran

Langkah pembelajaran dengan media


Tindakan
itian
animasi:

1. Menayangkan video animasi sistem


indera manusia
2. Murid memberi tanggapan tentang
video animasi
3. Diskusi kelompok
4. Murid mempresentasikan hasil diskusi
5. Murid mengulang materi dalam
pertanyaan-pertanyaan yang di ajukan
guru
Motivasi dan hasil belajar murid pada materi
Kondisi Akhir
sistem indera meningkat

Gambar 2.1. Kerangka Berpikir Penelitian


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
28

I. Hipotesis

Berdasarkan tinjauan pustaka di atas, maka diperoleh hipotesis dari

penelitian ini yaitu: “Penggunaan media animasi dapat meningkatkan

motivasi dan hasil belajar siswa materi sistem indra pada manusia kelas XI

IPA SMA GAMA Yogyakarta”.


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian yang dilakukan memakai jenis Penelitian Tindakan

Kelas (PTK), yakni merupakan kajian yang dilakukan secara sistematis

dan reflektif terhadap berbagai tindakan yang dilakukan oleh guru dalam

kegiatan belajar mengajar, yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas

pembelajaran menurut Wibawa dalam (Susento, 2007). Penelitian ini

dilakukan mencakup 2 siklus untuk mendapatkan hasil penelitian yang

nantinya bisa dipergunakan untuk memperbaiki proses pembelajaran yang

berlangsung.

B. Setting Penelitian :

a. Lokasi Penelitian : SMA GAMA Yogyakarta

b. Waktu penelitian : 2, 5, 12, 23, dan 25 April 2014

c. Objek Penelitian : motivasi dan hasil belajar pada materi Sistem

indera

d. Subjek Penelitian : murid kelas XI IPA GAMA Yogyakarta pada

semester II (genap) tahun ajaran 2013/2014 yang terdiri dari 23 murid.

29
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
30

C. Rancangan Tindakan

Rancangan tindakan ini direncanakan dengan dua siklus yang tiap-

tiap siklus terdiri atas 2 kali pertemuan dengan beberapa tahap yaitu: tahap

perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap observasi dan evaluasi, dan tahap

refleksi.

a. Pra Tindakan

1) Identifikasi masalah, langkah ini diawali dengan menganalisis hasil

belajar murid berdasarkan hasil ulangan harian pada materi sistem

indera.

2) Observasi, kegiatan ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran awal

tentang kegiatan belajar mengajar biologi dikelas XI IPA SMA GAMA

Yogyakarta.

3) Analisis studi pustaka sesuai dengan permasalahan dan judul penelitian.

4) Menyelesaikan rancangan penelitian dengan bimbingan dosen, hingga

memperoleh persetujuan untuk melakukan penelitian dari dosen yang

bersangkutan.

5) Menyusun perangkat pembelajaran berupa silabus, rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP) dan lembar kerja siswa (LKS).

6) Membuat media pembelajaran berupa media animasi.

7) Menyusun soal post-test dan soal ulangan harian sebagai bahan evaluasi

untuk mengetahui kemampuan kognitif murid.


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
31

8) Menyusun panduan kuesioner dan observasi sebagai bahan evaluasi

untuk mengetahui kemampuan afektif dan psikomotorik serta kegiatan

pembelajaran secara keseluruhan.

9) Permintaan izin untuk melakukan penelitian kepada Sekretariat Jurusan

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sanata Dharma

(USD) Yogyakarta.

10) Menghubungi pihak SMA GAMA Yogyakarta, dengan menemui

kepala sekolah, bagian kurikulum dan guru mata pelajaran Biologi dengan

menyerahkan surat izin penelitian dari Universitas Sanata Dharma (USD)

Yogyakarta.

b. Pelaksanaan Tindakan (2 siklus)

a. Siklus I

1) Perencanaan

Pada tahap ini, dilakukan penyusunan rencana tindakan berupa penyiapan

pembelajaran menggunakan media animasi, yaitu:

a) Peneliti mempersiapkan media yang digunakan untuk proses

pembelajaran berupa film dan animasi sistem indera.

b) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), tentang sistem

indera dengan menggunakan media animasi yang digunakan dalam

Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).

c) Menyusun Lembar Kerja Siswa (LKS) sebagai instrumen pembelajaran.

d) Peneliti menyusun instrumen pengumpulan data.


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
32

2) Pelaksanaan

Pada tahap ini, pembelajaran dilaksanakan menggunakan media

animasi sesuai dengan rencana tindakan, kegiatan yang dilakukan adalah

sebagai berikut.

a) Peneliti (mahasiswa Universitas Sanata Dharma) melakukan apersepsi

dengan menyajikan materi biologi yang sudah dipelajari sebelumnya.

b) Peneliti memotivasi siswa untuk merangsang minat dan sikapnya dalam

pembelajaran.

c) Menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan.

d) Murid dibagi dalam beberapa kelompok dimana masing-masing

kelompok terdiri dari 4-5 anggota/murid. Setelah itu diberi LKS untuk

berdiskusi sambil mengamati animasi yang ditayangkan dan selanjutnya

perwakilan anggota kelompok mempresentasikan hasil diskusi dengan

diselingi tanya jawab untuk mengukur pemahaman.

e) Melaksanakan tindakan sesuai dengan RPP yang telah dirancang

dengan menggunakan media animasi pada materi sistem saraf dalam

proses belajar mengajar.

f) Menjaring motivasi belajar murid sesudah tindakan menggunakan

lembar kuesioner setelah pembelajaran sudah berakhir.

3) Observasi dan evaluasi

Tahap observasi, dilaksanakan bersamaan dengan tahap tindakan.

Di dalam tahap ini peneliti/observer mengadakan pengamatan atas dampak

dan hasil dari pelaksanaan tindakan, yaitu motivasi dan hasil belajar murid
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
33

dalam proses pembelajaran. Motivasi murid dijaring menggunakan lembar

kuesioner motivasi sebelum tindakan pembelajaran siklus I. Hasil belajar

ranah kognitif menggunakan lembar tes tertulis, sedangkan ranah afektif

dan psikomotor menggunakan lembar observasi. Pengamatan

menggunakan video camcorder dan kamera foto.

Peneliti dan observer mengamati, mengenali dan

mendokumentasikan proses, hasil pengaruh dan masalah baru yang

mungkin saja muncul selama tindakan kelas dilakukan. Data hasil

kuesioner motivasi sebelum dan sesudah tindakan, hasil tes kognitif,

lembar observasi ranah afektif dan ranah psikomotor ini akan dijadikan

bahan analisis dan dasar refleksi terhadap tindakan yang telah dilakukan

dan bagi penyusunan rencana tindakan berikutnya.

4) Refleksi

Tahap ini hasil yang diperoleh dari observasi selama proses belajar

mengajar, kuesioner, hasil tes, dan hasil lembar observasi dibahas dan di

diskusikan setelah dibahas, kemudian di identifikasi kelemahan dan

kelebihan selama proses pembelajaran berlangsung dan apa saja yang

belum dapat dicapai pada siklus I. Hasil refleksi dirumuskan kembali

antara guru dengan peneliti untuk tindak lanjut pada siklus berikutnya

yaitu pada siklus II.


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
34

b. Siklus II

1) Perencanaan

a) Identifikasi masalah dan perumusan masalah berdasarkan hasil dan

refleksi pada siklus I.

b) Peneliti dan guru menggali data hasil refleksi siklus I mengenai

karakteristik murid untuk memetakan kembali kelompok baru murid,

c) kelompok baru beranggotakan 4-5 orang, kelompok ini dibentuk secara

acak atau melalui pengundian.

d) Menyiapkan seluruh instrumen pembelajaran dan instrumen

pengumpulan data.

2) Pelaksanaan

a) Peneliti (mahasiswa Universitas Sanata Dharma) melakukan apersepsi

dengan menyajikan materi biologi yang sudah dipelajari sebelumnya.

b) Menjaring motivasi belajar murid sebelum tindakan menggunakan

lembar kuesioner.

c) Guru memotivasi murid untuk merangsang minat dan sikapnya dalam

pembelajaran.

d) Menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan

e) Murid dibagi dalam beberapa kelompok dimana masing-masing

kelompok terdiri dari 3-4 anggota/murid. Setelah itu diberi LKS untuk

berdiskusi sambil mengamati animasi yang ditayangkan dan selanjutnya


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
35

perwakilan anggota kelompok mempresentasikan hasil diskusi diselingi

tanya jawab untuk mengukur pemahaman.

f) Melaksanakan tindakan sesuai dengan RPP yang telah dirancang

dengan menggunakan media animasi pada materi sistem indera

g) Menjaring motivasi belajar murid sesudah tindakan menggunakan

lembar kuesioner setelah pembelajaran berakhir.

3) Observasi dan evaluasi

Tahap observasi siklus II, secara operasional masih sama seperti

pada siklus I. Pada tahap ini peneliti/observer mengadakan pengamatan

atas dampak dan hasil dari pelaksanaan tindakan hanya pada ranah afektif

dan psikomotor menggunakan lembar observasi. Pengamatan juga

menggunakan kamera foto. Sedangkan pengisian kuesioner motivasi

dilakukan sesudah tindakan pembelajaran akhir siklus II dan tes hasil

belajar secara teknis sama seperti siklus I.

4) Refleksi

Tahap ini hasil yang diperoleh dari observasi selama proses belajar

mengajar, kuesioner, hasil tes, dan hasil lembar observasi dibahas setelah

itu ditarik kesimpulan apakah tindakan berhasil atau tidak. Diharapkan

pada akhir siklus ini motivasi dan hasil belajar kelas XI IPA SMA GAMA

Yogyakarta meningkat.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
36

D. Instrument Penelitian

Sanjaya (2009) menyatakan bahwa instrumen penelitian adalah alat

yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data penelitian. Tanpa

instrumen yang tepat, penelitian tidak akan menghasilkan sesuatu yang

diharapkan.

Pada penelitian ini ada 2 macam instrumen yang digunakan, yaitu

instrumen pembelajaran dan instrumen pengumpulan data.

a. Instrumen Pembelajaran

1. Silabus

2. RPP siklus I dan II

3. Materi belajar siklus I dan II

4. Lembar Kerja Murid

5. Media Animasi

b. Instrumen Pengumpulan Data

1. Kuesioner

2. Soal Tes

3. Lembar Observasi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
37

1. Kuesioner/Angket Motivasi Belajar

Menurut Suparno (2007), angket/kuesioner adalah sejumlah

pertanyaan tertulis untuk memperoleh informasi dari responden yang ingin

diketahui. Dalam penelitian ini kuesioner digunakan untuk mengetahui

motivasi murid dalam belajar materi virus menggunakan media animasi.

Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup.

Kuesioner tertutup adalah kuesioner yang sudah disediakan jawabannya

sehingga responden tinggal memilih.

Pada penelitian ini kuesioner motivasi yang digunakan ada dua

macam. Kuisoner yang pertama adalah kuesioner yang digunakan untuk

mengukur motivasi belajar awal murid sebelum diberikan tindakan dan

kuesioner yang kedua adalah kuesioner yang digunakan untuk mengukur

motivasi belajar akhir murid setelah diberi tindakan. Masing-masing

kuesioner terdiri dari 20 item. Tiap-tiap pernyataan disediakan empat

alternatif jawaban, antara lain sangat tidak setuju (STS), tidak setuju (TS),

setuju (S), dan sangat setuju (SS). Pernyataan-pernyataan tersebut terdiri

dari item positif dan item negatif.

Indikator motivasi belajar untuk kuesioner motivasi belajar awal

murid sebagai berikut:

(1) Keinginan belajar

(2) Kesiapan

(3) Ketertarikan

(4) Keseriusan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
38

(5) Partisipasi

2. Tes

Dalam penelitian ini, soal tes digunakan untuk meneliti

peningkatan hasil belajar aspek kognitif pada materi vsistem indra. Tes yang

digunakan adalah post-test dan ulangan harian. Post-test dilakukan pada

akhir pembelajaran siklus I. Sedangkan ulangan harian dilakukan pada akhir

pembelajaran siklus II. Dengan menggunakan tes ini peneliti akan dapat

melihat ada tidaknya peningkatan hasil belajar aspek kognitif murid secara

kuantitatif.

3. Observasi

Observasi dilakukan berdasarkan hal-hal yang dapat diamati oleh

pengamat. Instrumen ini disusun untuk mengetahui penguasaan ranah

afektif dan psikomotorik yakni.

1. Ranah Afektif

1) Antusiasme murid dalam pengumpulan tugas, LKS, dan lembar

jawaban tes;

2) Perhatian siswa dalam mendengarkan pendapat dari teman lain;

3) Sikap siswa yang dapat menolong teman dalam kesusahan menerima

materi;

4) Percaya diri dalam mempresentasikan hasil diskusi;

5) Siswa mampu menyatukan pendapat teman untuk mendapatkan

kesimpulan diskusi;
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
39

6) Sikap siswa dalam memperhatikan pembelajaran dengan menggunakan

media animasi;

7) Siswa menyanggah pendapat teman atau guru untuk menambah

informasi;

8) Antusias siswa dalam mempersiapkan pembelajaran

2. Ranah Psikomotor

1) Siswa mampu menunjukan permasalahan yang kontekstual;

2) Ketelian siswa dalam mengerjakan LKS;

3) Antusias siswa dalam menjawab pertanyaan

4) Cara siswa untuk menggunakan macam-macam sumber belajar;

5) Siswa mencatat hasil diskusi;

6) Penyampaian hasil diskusi dengan bahasa yang komunikastif;

7) Siswa membahas permasalahan aktual selama diskusi;

8) Siswa menunjukkan perilaku positifselama proses pembelajaran;

Observasi dilakukan pada setiap siklus selama kegiatan

pembelajaran berlangsung. Untuk dapat mendapat data dalam bentuk

kuantitatif, panduan lembar observasi menggunakan model rating scale.

Model ini dipilih karena menyediakan angka-angka yang akan

memudahkan dalam pengolahan dan penyajian data.


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
40

E. Validitas

Validitas digunakan untuk mengukur atau menentukan apakah satu

Test sungguh mengukur apa yang mau diukur yaitu apakah sesuai dengan

tujuan. Validitas menunjukkan pada kesesuaian, penuh arti, bergunanya

kesimpulan yang dibuat oleh peneliti berdasarkan data yang dikumpulkan.

Kesimpulan valid bila sesuai dengan tujuan penelitian (Suparno, 2007:67).

Dalam penelitian ini, validitas yang digunakan adalah validitas isi

(content validity). Yang akan diuji dalam penelitian ini adalah

keabsahannya yaitu dengan cara sebagai berikut.

1. Instrumen tes

Validitas instrumen tes dilakukan dengan mempertimbangkan validitas

isi. Validitas isi berkenaan dengan kesanggupan alat penilaian dalam

mengukur isi yang seharusnya. Artinya, tes tersebut mampu

mengungkapkan isi suatu konsep atau variabel yang hendak dibentuk

tes evaluasi yang dilakukan pada akhir siklus I dan akhir siklus II

(Sudjana, 1989:13). Tes yang dilakukan dalam peneltian ini adalah

dengan meberikan tes evaluasi akhir siklus I dan test evaluasi akhir

pada siklus II. Evaluasi yang diberikan dalam penelitian ini mencakup

aspek pengetahuan, pemahahaman, penerapan, analisis, dan sintesis.

2. Instrumen bentuk nun tes

Validitas instrumen non tes yang meliputi kuesioner, dan observasi

siswa. Validitas dalam hal ini yaitu dengan membuat kisi-kisi.

Selanjutnya, akan meminta bantuan ahli yang berkompeten dibidangnya


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
41

untuk menilai apakah instrumen yang dibuat telah memenuhi kelayakan

sebagai alat pengumpul data (Sudjana, 1989:13). Instrumen tes dalam

penelitian ini adalah dengan mengukur motisi dan hasil belajar siswa

dengan menggunakan lembar kuisioner dan lembar observasi. Lembar

kuisioner dilakukan untuk mengukur motivasi siswa dengan mengisi

kuisioner yang diberikan kepada siswa pada saat sebelum pembelaran

pada siklus I dan sesudah pembelajaran pada siklus II. Kemudian

lembar observasi adalah untuk mengukur proses pembelajaran

berlangsung. Lembar observasi akan diisi oleh satu observer dan penleti

pada saat proses pembelajran berlangsung.

F. Metode Analisis Data

Data yang diperoleh dikumpulkan dan diolah, sehingga hasilnya

dapat disajikan sebagai bahan untuk analisis dan dalam rancangan

penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai

peningkatan motivasi dan hasil belajar setelah mengikuti pembelajaran

dengan menggunakan media animasi.

a. Analisis Motivasi Belajar

Pada rancangan ini digunakan 2 jenis kuesioner yaitu kuesioner

untuk mengukur motivasi belajar awal murid sebelum diberi tindakan dan

kuesioner motivasi belajar akhir murid setelah diberi tindakan. Kuesioner

tersebut digunakan untuk mengetahui skor motivasi belajar murid dan


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
42

untuk mengetahui apakah motivasi belajar murid meningkat atau tidak

setelah diberi tindakan.

Data yang diperoleh dari kuesioner dianalisis dengan tahap-tahap sebagai

berikut, (1) kuesioner yang telah diisi oleh murid dikategorikan dalam

pernyataan positif dan pernyataan negatif, (2) kemudian masing-masing

kategori jawaban tersebut diberi skor.

Penetapan skor untuk pernyataan positif dan pernyataan negatif seperti

pada tabel berikut:

Tabel 3.1. Kisi-kisi Kuisioner Motivasi Belajar

Bentuk Pernyataan
Indikator Motivasi
No. Pernyataan Pernyataan
Belajar
Positif Negatif
1. Keinginan Belajar 15, 1
2. Kesiapan 16,
3. Ketertarikan 2, 3, 6, 12 4, 7, 17, 19
4. Keseriusan 5, 11, 14, 20
5. Partisipasi 8, 9, 10, 13 18
Jumlah Pertanyaan 13 7

Skor yang diperoleh siswa dalam kuesioner dijumlahkan dan skor

ini digunakan sebagai skor motivasi belajar murid. Setelah penskoran,

dilakukan penghitungan skor motivasi dengan rumus sebagai berikut:


Skor Motivasi = ∑
x 100%

Setelah skor diperoleh, dilakukan penggolongan skor motivasi

belajar sesuai dengan kriteria motivasi belajar. Penggolongan motivasi

belajar disesuaikan dengan tabel 3.2.


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
43

Tabel 3.2. Penggolongan Motivasi Belajar

Kelas Interval (%) Kriteria Motivasi Belajar


81-100 Sangat Tinggi
66-80 Tinggi
56-65 Cukup
46-55 Rendah
0-45 Sangat Rendah

Hasil dari penghitungan skor motivasi awal maupun skor motivasi

belajar akhir dan mengetahui kategori motivasi belajar murid,

ditabulasikan ke dalam tabel 3.3.

Tabel 3.3. Skor motivasi belajar awal (sebelum diberi tindakan)/skor


motivasi belajar akhir (sesudah diberi tindakan)

Total Skor
Nomor Pernyataan Skor Motivasi Kategori
Kode Siswa (%)
Siswa
1 2 3 4 ...
Siswa 1
Siswa 2
Siswa 3
dst.
Jumlah Siswa Yang Tergolong Dalam
Kategori Sangat Tinggi
Jumlah Siswa Yang tergolong Dalam
Kategori Tinggi
Jumlah Siswa Yang tergolong Dalam
Kategori Cukup
Jumlah Siswa Yang tergolong Dalam
Kategori Rendah
Jumlah Siswa Yang tergolong Dalam
Kategori Sangat Rendah
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
44

Kemudian untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar murid

dalam pembelajaran Biologi pada materi sistem indra manusia dengan

menggunakan media animasi diukur melalui tes motivasi belajar secara

kuantitatif. Peneliti menghitung pencapaian motivasi belajar murid awal

dan akhir berdasarkan banyaknya murid yang tergolong dalam kategori

tinggi maupun sangat tinggi.

∑ + ∑
= 100%

Keterangan:

KM = Ketercapaian Motivasi
∑a = Jumlah murid dalam kategori tinggi
∑b = Jumlah murid dalam kategori sangat tinggi
n = Banyaknya sampel

Untuk mengetahui adanya peningkatan motivasi belajar, data yang

diperoleh di motivasi awal dibandingkan dengan motivasi akhir dan

ditabulasikan ke dalam tabel 3.4.

Tabel 3.4. Perbedaan Motivasi Belajar Awal Dan Motivasi Belajar

Akhir

Keterangan Motivasi Awal Motivasi Akhir (%)


(%)
Pencapaian motivasi
murid
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
45

b. Hasil Belajar

Analisis Hasil Tes Ketuntasan Individu

Setiap murid dalam proses belajar mengajar dikatakan tuntas apabila

memperoleh nilai ≥ 75 (KKM). Tes kognitif dilaksanakan setiap akhir

siklus yang ditujukan untuk mengetahui hasil belajar murid.

Pengukuran hasil belajar murid pada ranah kognitif menggunakan tes,

yakni soal pilihan ganda dan soal uraian. Panduan skoring dapat dilihat

pada tabel 3.5..

Tabel 3.5. Penetapan Skor Pilihan Ganda

Skor Keterangan
1 jika jawaban benar
0 Jika jawaban salah atau tidak ada jawaban

Setelah dilakukan penskoran soal pilihan ganda dan soal uraian

dilakukan penghitungan nilai untuk menganalisis ketuntasan individu

dengan rumus sebagai berikut:


= 100

Keterangan:

Ki = Ketuntasan individu
x = Jumlah skor pilihan ganda dan uraian
xi = Jumlah skor maksimum

a. Analisis Rata-rata Kelas

Untuk mengetahui skor rata-rata kelas menggunakan rumus sebagai

berikut:
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
46

∑ ℎ ℎ
− =

b. Ketuntasan klasikal

Ketuntasan klasikal dikatakan telah dicapai apabila murid melampaui

KKM dengan target pencapaian ideal ≥75% dari jumlah murid dalam

kelas.

Untuk mengetahui ketuntasan secara klasikal menggunakan rumus sebagai

berikut:

n1
KK  x100%
n
Keterangan :

KK = Ketuntasan Klasikal
n1 = Jumlah murid yang memperoleh nilai diatas
≥75
n = Jumlah murid yang ikut tes (banyaknya
murid)

G. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan dalam penelitian ini meliputi peningkatan motivasi

dan hasil belajar aspek kognitif, psikomotor, dan afektif. Indikator

keberhasilan siswa dalam penelitian ini adalah dengan melihat motivasi

dan hasil belajar siswa di kelas XI IPA GAMA Ygyakarta pada tabel

berikut ini.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
47

Tabel 3.6. Indikator Keberhasilan Penelitian


Variabel Data Awal Target Indikator
Keberhasilan
Motivasi ≥80% siswa memiliki
belajar siswa Belum di ukur motivasi dalam kategori
tinggi
% Capaian 65% siswa yang ≥80% siswa mencapai
KKM memperoleh nilai KKM
diatas KKM
Hasil belajar ≥80% siswa mencapai rata-
aspek kognitif Siswa yang rata kelas
berdasarkan mencapai KKM ≤
hasil test akhir 75 sebanyak 3
siklus I dan siswa
siklus II
Hasil belajar ≥80% siswa mencapai hasil
aspek afektif belajar dalam aspek afektif
berdasarkan Belum terukur dalam kategori tinggi
lembar
observasi
Hasil belajar ≥80% siswa mencapai hasil
aspek belajar dalam aspek
pskomotor psikomotor dalam kategori
Belum terukur
berdasarkan tinggi dan sangat tinggi
lembar
ombservasi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. PROSES PENELITIAN

Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan di

kelas XI IPA SMA GAMA Yogyakarta ini dilakukan sebanyak 5 kali

pertemuan yang terdiri dari 2 siklus. Siklus I terdiri dari 2 pertemuan

sedangkang siklus II terdiri dari 3 pertemuan. Penelitian siklus I dilaksanakan

pada tanggal 2, 5 dan 12 April 2014, sedangkan siklus II dilaksanakan pada

tanggal 23 dan 25 April 2014. Subyek dari penelitian ini adalah siswa kelas XI

IPA dengan jumlah 23 orang siswa yang terdiri dari 9 siswa dan 14 siswi.

Akan tetapi pada saat proses pembelajaran baik siklus I maupun siklus II ada 3

siswa yang yang tidak dapat mengikuti proses proses pembelajaran

dikarenakan ada 2 siswa yang mengikuti lomba olimpiade dan 1 orang siswa

sakit, sehingga dalam penelitian ini hanya ada 20 siswa yang menjadi subyek

penelitian.

Kegiatan observasi dilaksanakan pada tanggal 22 dan 26 Maret 2014.

Selain melakukan observasi kelas, peneliti juga melakukan wawancara kepada

guru bidang study yang bersangkutan untuk mendapatkan informasi mengenai

hasil belajar dan motivasi belajar siswa kelas XI IPA sebelum memasuki tahap

siklus I, peneliti di bantu oleh observer dalam menyebarkan kuisioner motivasi

awal yang akan diisi oleh siswa. Hasil dari kuisioner motivasi awal siswa

tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

48
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 49

Tabel 4.1. Nilai Motivasi Awal Siswa

Interval % Kategori Jumlah %


Siswa
81 – 100 Sangat Tinggi 1 5
66 – 80 Tinggi 13 65
56 – 65 Cukup 4 20
46 – 55 Rendah 2 10
0 – 45 Sangat Rendah 0 0
Rata-rata 68,08

Tabel di atas menunjukkan tingkat motivasi awal siswa sebelum

dilaksanakannya penelitian. Dari data diatas di peroleh hasil persentase hasil

tingkat motivasi kategori sangat tinggi adalah 5 %, untuk persentase dengan

katagori tinggi adalah 65%, untuk persentase dengan katagori cukup adalah

20%, persentase dengan kategori rendah 10%, dan untuk persentase dengan

kategori sangat rendah adalah 0%. Sedangkan untuk rata-rata tingkat motivasi

awal pada siswa adalah 68,08% dengan kategori tingkat motivasi awal siswa

adalah tinggi.

Siklus I

1. Planning

Pada tahap ini, peneliti mempersiapkan berbagai hal yang digunakan

untuk kelancaran proses penelitian. Hal yang dipersiapkan oleh peneliti adalah;

media pembelajaran berupa animasi sistem indra pada manusia, lembar

observasi siswa, instrumen pembelajaran (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran,

Silabus, Lembar Kerja Siswa, Soal Evaluasi), kamera digital. Serta peneliti
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 50

juga berkoordinasi dengan guru kelas dan 1 orang rekan mahasiswa terlebih

dahulu yang bertugas sebagai observer.

2. Acting

Pelaksanaan penelitian pada siklus I dilaksanakan pada hari Rabu tanggal

2 April 2014, pada pukul 10.15 – 12.00 WIB dan pada hari Sabtu tanggal 5

April 2014 pukul 07.45 – 09.15 yang diikuti oleh 20 siswa kelas XI, serta ujian

evaluasi di laksanakan pada tangal 12 April 2014 pukul 07.45 – 10.15, 2 orang

siswa tidak hadir karena mengikuti lomba olimpiade dan 1 orang siswa karena

sakit. Pelaksanaan penelitian ini juga disertai dengan kegiatan observasi siswa,

yang mana kegiatan observasi dilakukan oleh guru bidang study Biologi kelas

XI dan 1 orang rekan Mahasiswi. Kegiatan yang dilakukan pada pertemuan I

dijelaskan sebagai berikut.

1) Penerapan media pembelajaran animasi

Peneliti membuka pelajaran dengan penyampaian secara lisan garis-garis besar

tentang materi yang akan dipelajari pada pertemuan pertama, kemudian peneliti

menggali pengetahuan siswa dengan memberikan beberapa pertanyaan kepada

siswa mengenai materi sistem indra pada manusia yang akan dipelajari. Setelah

kegiatan pembuka, peneliti menyampaikan materi inti sistem indra pada

manusia dengan menggunakan media animasi yang telah disiapkan oleh

peneliti. Kemudian peneliti menjelaskan konsep dengan menggunakan animasi


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 51

sesuai dengan indikator dari Standar Kompetensi Dasar dari materi sistem

indra pada manusia.

Gambar 4.1. peneliti bersama siswa dalam penerapan animasi

2) Pembagian kelompok diskusi

Peneliti membagi siswa ke dalam 5 kelompok yang mana dalam 1 kelompok

terdiri dari 4 orang siswa. Pembagian kelompok dilakukan dengan cara

berhitung secara berurutan 1-5, selanjutnya siswa mencari kelompok dan

berkumpul dengan temannya yang mempunyai nomor urut yang sama

samapai seterusnya hingga siswa satu dengan siswa yang lainnya berkumpul

dengan kelompok masing-masing. Kemudian setiap kelompok diberi LKS

untuk dikerjakan dan untuk melapokan dengan cara presentasi ke depan kelas.

3) Belajar Kelompok

Peneliti kemudian memberikan 1 lembar kerja siswa kepada setiap kelompok.

Hal ini dimaksudkan agar siswa mau berbagi tugas dan tanggung jawab untuk

menyelesaikan soal-soal yang ada dalam lembar kerja siswa. Selama diskusi

kelompok, peneliti menekankan bahwa setiap anggota kelompok harus


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 52

memahami semua penyelesaian soal-soal karena nilai kelompok diperoleh

dari rata-rata hasil diskusi.

4) Prensentasi Kelompok

Setelah semua kelompok menyelesaikan lembar kerjanya, peneliti

menunjuk salah satu kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi

kedepan kelas dan untuk berbagi pendapatnya bersama teman kelompok yang

lain. Pada saat perwakilan kelompok mepresentasikan hasil kerjanya, peneliti

berperan sebagai moderator yang memimpin jalannya pembahasan dalam soal

yang ada dalam lembar kerja siswa.

3. Observasi

Pada penelitian ini guru bidang studi dan bertindak sebagai observer untuk

melakukan observasi terhadap kegiatan siswa dengan menggunakan lembar

observasi. Guru melakukan observasi dibantu oleh 1 rekan mahasiswi dalam

menjalankan penelitian. Berikut data hasil belajar observasi aktivitas siswa

berdasarkan ranah efektif dan rana psikomotorik yang telah dilakukan peneliti

pada pelaksanaan siklus I.

1) Hasil belajar ranah afektif

Hasil belajar ranah afektif diperoleh menggunakan lembar observasi. Aspek

yang dilihat adalah sikap, aktivitas, proses interaksi siswa dalam kelompok,

dan minat siswa dalam materi. Berikut adalah tabel hasil belajar ranah afektif.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 53

Tabel 4.2. Hasil Belajar Ranah Afektif Siklus I

Presentase Yang Kriteria Pencapaian Siklus I


Diperoleh Prestasi
66,68 ≤ q ≤ 100 Tinggi 60%
33,34 ≤ q ≤ 66,67 Sedang 40%
0 ≤ q ≤ 33,33 Rendah 0%
Rata-rata Skor Psikomotorik Siswa 71,24%

Berdasarkan analisa data yang diperoleh seperti dalam tabel tersebut

menyatakan bahwa ranah afektif pada siklus II memiliki kriteria tinggi dan

sedang. Dimana dalam analisa data diperoleh presentase untuk katagori tinggi

sebesar 80% dan presentase untuk kategori sedang sebesar 20%. Sedangkan

untuk kategori rendah sebesar 0%. Dan pada rata-rata skor hasil belajar

dihasilkan presentase sebesar 70,62%.. Dari hasil analisa data yang diperoleh

bahwa ranah afektif siklus II mengalami kenaikan yaitu ranah afekti yang

dihasilkan pada siklus I sebesar 20% dan pada siklus II hasil Ranah Afektif

yang dihasilkan sebesar 80%. Namun dalam rata-rata skor hasil belajar

mengalami penurunan dari siklus I ke siklus II yaitu masing-masing rata-rata

skor sebesar 73,12% turun menjadi 70,62.

2) Hasil belajar ranah psikomotorik

Hasil belajar ranah psikomotorik diperoleh menggunakan lembar

observasi. Aspek yang dilihat adalah kemampuan visual, auditor dan motoris

dalam pembelajaran yang menggunakan media animasi. Berikut adalah tabel

hasil belajar ranah psikomotorik.


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 54

Tabel 4.3. Hasil Belajar Ranah Psikomotorik Siklus I

Presentase Yang Kriteria Pencapaian Siklus I


Diperoleh Prestasi
66,68 ≤ q ≤ 100 Tinggi 20%
33,34 ≤ q ≤ 66,67 Sedang 80%
0 ≤ q ≤ 33,33 Rendah 0%
Rata-rata Skor Psikomotor Siswa 65,62%

Berdasarkan analisa data yang diperoleh seperti dalam tabel tersebut

menyatakan bahwa ranah afektif pada siklus I kriteria tinggi dan sedang. Dalam

analisisa hasil belajar untuk ranah Psikomotor presentase yang paling banyak

adalah dalam kategori sedang, dimana presentase untuk kategori sedang sebesar

80%, dan untuk kategori tinggi sebesar 20%, Sedangkan untuk kategori pada

siklus I sebesar 0%. Dan pada rata-rata skor hasil belajar yang di peroleh adalah

65,62%.

4. Tes

Proses pembelajaran pada siklus I diakhiri dengan mengadakan tes berupa

tes evaluasi yang dilakukan pada tanggal 12 April 2014 untuk Standar

Kompetensi 2. Menganalisis sistem organ pada organisme tertentu, serta kelainan/

penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada sains, lingkungan

teknologi dan masyarakat. Dan Kompetensi Dasar 2.7. mengkaitkan struktur,

fungsi, proses dan kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem koordinasi

(saraf, endokrin,indra) pada manusia dan hewan tertentu. Berikut merupakan data

hasil belajar siswa dalam siklus I:


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 55

Tabel 4.4. Data Test Evaluasi Siswa Siklus I

Aspek Ketercapaian
Nilai Tertinggi 84
Nilai Terendah 40
Jumlah siswa yang Sudah mencapai
3
KKM
Jumlah siswa yang belum mencapai
17
KKM
Rata-rata kelas 64,65
Ketuntasan Klasikal 15%

Tabel diatas menunjukkan rata-rata hasil belajar siswa adalah 64,65,

sedangkan presentase pencapaian KKM yang ada sebesar 15%. Dari hasil tersebut

siswa yang belum tuntas dalam mengikuti evaluasi sebanyak 17 orang dan siswa

yang sudah tuntas dalam mengikuti evaluasi sebanyak 3 orang.

5. Refleksi

Berdasarkan pelaksanaan penelitian yang telah dilaksanakan pada siklus I,

masih ada beberapa siswa yang masih bermain pada saat proses pembelajaran,

seperti pada saat pengerjaan LKS, beberapa orang bermain dan bercanda dengan

teman kelompoknya dan kurang berpartisipasi dalam kelompoknya pada saat

mengerjakan LKS. Hal ini menandakan bahwa proses pembelajaran pada siklus I

belum berjalan dengan baik. Dari analisis nilai tes akhir (test evaluasi) diperoleh

nilai minimal siswa dari hasil tes siklus I dengan presentase 15%. Presentase

tersebut belum mencapai indikator keberhasilan yang ditentukan, yaitu sebesar


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 56

85%. Dari data nilai tes evaluasi, masih terdapat 17 siswa yang belum mencapai

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan oleh sekolah sebesar 75.

Sementara itu skor rata-rata kelas yang diperoleh dari hasil belajar siswa adalah

64,65. Karena masih ada 17 siswa yang belum mencapai KKM sehingga diadakan

dalam siklus II untuk memperbaikinya.

SIKLUS II

1. Perencanaan

Pelaksanaan tindakan pada siklus II dilakukan dengan meninjau kembali

permasalahan yang ada pada siklus sebelumnya. Pada siklus I masih ada beberapa

kelompok ataupun siswa yang masih kurang kondusif dalam proses belajar. Hal

tersebut bisa dilihat dari skor yang didapatkan oleh masing-masing kelompok.

Sehingga perlu diadakan perubahan struktur dari masing-masing kelompok. Pada

siklus ke II peneliti menggunakan ruang komputer untuk proses pembelajaran

dengan menggunakan media animasi.

2. Pelaksanaan

Pada siklus ke II penelitian dilaksanakan 2 kali pertemuan, yaitu pada hari

Rabu tanggal 23 April 2014 dan pada hari Jumat tanggal 25 April 2014. Pada

pertemuan pertama pada siklus ke II peneliti menggunakan ruang komputer untuk

proses belajar mengajar, tujuan peneliti menggunakan ruang komputer ini adalah

agar siswa mampu melihat dan memahami materi secara mandiri dengan media

animasi yang sudah disiapkan oleh peneliti. Dengan hal ini siswa lebih fokus dan

kondusif untuk proses belajar mengajar. Setelah siswa melihat animasi dan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 57

mencatat hal yang penting, peneliti membagi kelompok dalam 5 kelompok dan

membagi 1 lembar kerja siswa dalam setiap kelompok seperti yang telah

direncanakan sebelumnya. Pada siklus ke II setiap kelompok lebih antusias dan

lebih tenang serta kondisi kelas semakin kondusif, dan lebih tenang dalam

mengerjakan lembar kerja siswa yang sudah dibagikan oleh peneliti.

Gambar 4.2. siswa memperhatikan animasi di ruang laboratorium komputer

Pada pertemuan yang sama, peneliti meminta perwakilan dari kelompk

untuk mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. Pada saat presentasi di

depan kelas berlangsung, kelompok yang tidak mempresentasikan hasil diskusi

begitu antusias dan sedikit lebih tenang dalam memperhatikan kelompok yang

sedang presentasi. Setelah selesai, banyak siswa bertanya tentang materi yang

dijelaskan oleh kelompok yang presentasi. Dengan rasa percaya diri kelompok

yang maju presentasi menjawab dengan yakin pertanyaan yang diajukan ke

kelompoknya tersebut. Setelah 2 kelompok yang berbeda materi maju ke depan,

peneliti mengajak siswa merangkum materi yang telah dipelajari pada pertemuan

tersebut. Dan kemudian, peneliti mengumumkan akan diadakan tes pada

pertemuan berikutnya.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 58

3. Observasi

Pada penelitian ini guru bidang studi bertindak sebagai observer untuk

melakukan observasi yang dibantu oleh 1 rekan mahsiswi. Observasi dilakukan

dengan mengisi lembar observasi siswa yang telah disiapkan oleh peneliti. Berikut

data hasil belajar observasi aktivitas siswa berdasarkan ranah afektif dan ranah

psikomotorik yang telah dilakukan peneliti pada pelaksanaan siklus II.

1) Hasil belajar ranah afektif

Hasil belajar ranah afektif diperoleh menggunakan lembar observasi.

Aspek yang dilihat adalah antusiasme siswa dalam pengumpulan tugas, LKS, dan

lembar jawaban siswa, kemauan siswa untuk mendengar pendapat teman saat

berdiskusi, sikap menolong teman yang mengalami kesusahan kesusahan dalam

menerima materi, dalam mempresesentasikan hasil diskusi siswa dapat

menyampaikan dengan percaya diri, mampu menyatukan pendapat teman untuk

mendapatkan suatu kesimpulan dalam berdiskusi, cara siswa memperhatikan

pembelajaran dengan menggunakan animasi, menyanggah pendapat teman atau

guru untuk menambah informasi, serta antusiasme siswa dalam mempersiapkan

pembelajaran mengenai materi sistem indra manusia. Berikut adalah tabel hasil

belajar ranah afektif.

Tabel 4.5. Hasil belajar ranah Afektif siklus II

Presentase Yang Kriteria Pencapaian Siklus II


Diperoleh Prestasi
66,68 ≤ q ≤ 100 Tinggi 60%
33,34 ≤ q ≤ 66,67 Sedang 40%
0 ≤ q ≤ 33,33 Rendah 0%
Rata-rata Skor Afektif Siswa 73,12%
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 59

Berdasarkan analisa data yang diperoleh seperti dalam tabel tersebut

menyatakan bahwa ranah afektif pada siklus I memiliki kriteria yang tinggi

sebesar 60% dan untuk kategori sedang 40%. Sedangkan untuk kategori rendah

sebesar 0%. Dan pada rata-rata skor hasil belajar ranah afektif sebesar 73,12%.

2) Hasil belajar ranah psikomotorik

Hasil belajar ranah psikomotorik diperoleh menggunakan lembar observasi.

Aspek yang dilihat adalah kemampuan visual, auditor dan motoris dalam

pembelajaran yang menggunakan media animasi. Berikut adalah tabel hasil

belajar ranah psikomotorik.

Hasil belajar ranah psikomotor dilihat di nilai dari aspek bagaimana

kemampuan siswa dalam menunjukkan permasalahan yang kontektual dari materi

sistem indra, kecermatan dalam mengerjakan LKS, usaha siswa untuk menjawab

pertanyaan yang diajukan oleh guru, cara siswa mencari sumber pembelajaran

untuk menambah informasi, penyampaian hasil diskusi dengan bahasa yang

komikatif sehingga apa yang disampaikan olek siswa dapat dipahami oleh teman,

kemampuan untuk membahas suatu permasalahan yang dihadapi selama diskusi,

serta siswa mampu menunjukkan perilaku positif selama proses pembelajaran.

Dari beberapa aspek yang sudah dinilai maka hasil yang diperolah dapat dilihat

pada tabel dibawah ini.


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 60

Tabel 4.6. Hasil belajar ranah psikomotorik siklus II

Presentase Yang Kriteria Pencapaian Siklus II


Diperoleh Prestasi
66,68 ≤ q ≤ 100 Tinggi 60%
33,34 ≤ q ≤ 66,67 Sedang 40%
0 ≤ q ≤ 33,33 Rendah 0%
Rata-rata Skor Afektif Siswa 71,24%

Berdasarkan analisa data yang diperoleh seperti dalam tabel tersebut

menyatakan bahwa ranah psikomotor pada siklus II memiliki kriteria tinggi dan

sedang. Dimana dalam analisa data diperoleh presentase untuk katagori tinggi

sebesar 60% dan presentase untuk kategori sedang sebesar 40%. Sedangkan

untuk kategori rendah sebesar 0%. Dan pada rata-rata skor hasil belajar dihasilkan

presentase sebesar 71,24%.. Dari hasil analisa data yang diperoleh bahwa ranah

psikomotor pada siklus II mengalami kenaikan yaitu ranah psikomotor yang

dihasilkan pada siklus I sebesar 65,62% dan pada siklus II hasil ranah Afektif

yang dihasilkan sebesar 71,24%. Kenaikan tersebut dapat dilihat dari sekor rata-

rata yang dihasilkan dalam ranah psikomotor yang dihasilkan dari siklus I dan

siklus II yaitu masing-masing sebesar 65,62% naik menjadi 71,24.

4. Tes

Proses pembelajaran pada siklus II diakhiri dengan mengadakan tes berupa

Post tes yang dilakukan pada akhir siklus II dengan waktu Post tes selama 45

menit. Post tes dilakukan di akhir pembelajaran pada pertemuan ke dua yaitu pada

tanggal 25 April 2014, untuk Standar Kompetensi 2 yakni menganalisis system

organ pada organisme tertentu, serta kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta

implikasinya pada sains, lingkungan teknologi dan masyarakat. Dan kompetensi


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 61

dasar 2.7 yakni mengkaitkan struktur, fungsi, proses dan kelainan/ penyakit yang

dapat terjadi pada sistem koordinasi (saraf, endokrin, indera) pada manusia dan

hewan tertentu. Berikut merupakan data hasil belajar siswa dalam siklus II:

Tabel 4.7. Data test evaluai Siklus II

Aspek Ketercapaian
Rata-rata kelas 71,4
Nilai Tertinggi 85
Nilai Terendah 50
Jumlah siswa yang Sudah mencapai KKM 10
Jumlah siswa yang belum mencapai KKM 10
Ketuntasan Klasikal 50%

Tabel diatas menunjukkan rata-rata hasil belajar siswa adalah 71,4,

sedangkan presentase pencapaian presentase pencapaian KKM yang ada sebesar

50%. Dari data tersebut diketahui 10 siswa sudah tuntas dan 10 siswa yang belum

tuntas.

5. Refleksi

Setelah pelaksanaan penelitian pada siklus II, peneliti dan guru bidang studi

melakukan refleksi untuk tahap siklus II tersebut. Berdasarkan hasil refleksi pada

siklus I, pelaksanaan tindakan kelas yang telah dilakukan pada siklus II telah

mengalami perubahan. Proses pembelajaran yang berlangsung pada siklus II lebih

berjalan dengan baik bila dibandingkan dengan siklus sebelumny, begitu juga

dengan peningkatan hasil belajar pada siklus II. Dari data yang diperoleh, dapat

dilihat dari hasil belajar siswa pada siklus I, ketuntasan klasikal yang dihasilkan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 62

adalah 15% kemudian pada siklus II naik menjadi 50%. Sementara skor rata-rata

kelas yang dihasilkan pada siklus I sebesar 64,65 dan pada siklus II meningkat

hingga 71,4.

3) Motivasi Akhir

Setelah pelaksaan tes evaluasi, peneliti dibantu oleh rekan mahasiswa dalam

menyebarkan angket motivasi akhir untuk diisi oleh siswa. Hasil dari angket

motivasi akhir tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.8. Nilai motivasi akhir siswa

Jumlah
Interval % Kategori %
Siswa
81 – 100 Sangat Tinggi 6 30
66 – 80 Tinggi 8 40
56 – 65 Cukup 6 30
46 – 55 Rendah 0 0
0 – 45 Sangat Rendah 0 0
Rata-rata 74,0625

Tabel di atas menunjukkan tingkat motivasi akhir siswa setelah

dilaksanakannya penelitian pada siklus II. Dari data pada tabel di atas dapat

dilihat bahwa persentase belajar siswa dengan kategori sangat tinggi adalah

30%, dan untuk presentase dengan kategori tinggi adalah 40%, untuk kategori

motivasi cukup adalah adalah 30%, sedangkan untuk kategori rendah, dan

sangat rendah memiliki presentase 0%.


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 63

B. HASIL PENELITIAN

Hasil penelitian yang digunakan peneliti adalah analisis komparatif untuk

membandingkan hasil belajar siklus I dan hasil belajar siklus II.

1. Motivasi Belajar Siswa

Pada penelitian ini, motivasi belajar siswa diperoleh dari lembar

kuisioner. Lembat kuisioner diisi oleh siswa untuk mengetahui motivasi siswa

awal dan akhir pelaksanaan penelitian. Kuisioner awal diberikan pada awal

pertemuan siklus I, dan kuisioner akhir diberikan pada akhir pertemuan siklus

II. Berikut adalah data hasil analisis lembar kuisioner awal dan akhir siswa.

Tabel 4.9. Analisis motivasi belajar siswa

Kategori Motivasi Awal Motivasi Akhir


Sangat Tinggi 5% 30%

Tinggi 65% 40%

Cukup 20% 30%

Rendah 10% 0

Sangat Rendah 0 0

Rata-rata 68,08% 74,06%

Peningkatan motivasi belajar siswa dapat dilihat dari hasil pengukuran

motivasi melalui angket motivasi pada awal siklus I dan akhir pada siklus II.

Dari data yang diperoleh, motivasi belajar siswa meningkat dari awal siklus

hingga akhir siklus. Dengan demikian motivasi belajar siswa meningkat setelah

dilakukannya pembelajaran dengan menggunakan media animasi. Berikut

merupakan tabel analisis data motivasi awal dan motivasi akhir.


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 64

2. Hasil belajar siswa

a. Hasil belajar ranah kognitif

Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus di setiap akhir siklus

dilakukan tes hasil belajar (ranah kognitif). Pada akhir siklus I siswa

diberikan lembar soal tes, yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana

pemahaman siswa tentang materi sistem indra pada manusia yang telah

diberikan oleh guru selama tindakan berlangsung. Setelah mengetahui data

awal hasil belajar siswa kemudian dilanjutkan dengan kegiatan

pembelajaran dan pelaksanaan siklus I dan Siklus II. Pada tes awal ini hanya

ada 3 siswa saja yang mencapai KKM sedangkan 17 siswa belum mencapai

KKM.

Tabel 4.10. Analisis tes hasil belajar (ranah kognitif)

Ketercapaian
Aspek
Siklus I Siklus II
Rata-rata kelas 64,65 71,4
Nilai terendah 40 50
Nilai tertinggi 84 85
Jumlah murid yang belum
17 10
mencapai KKM
Jumlah murid yang sudah
3 10
mencapai KKM
Ketuntasan Klasikal (%) 15% 50%

Berdasarkan analisa data, nilai yang didapatkan pada hasil belajar

siklus I, masih rendah karena dapat dilihat bahwa jumlah yang tidak tuntas

dalam tes evaluasi sebanyak 15% dan yang tuntas tes evaluasi hanya 3 orang

siswa. Pada siklus I nilai tertinggi yang didapatkan sebesar 84 dan nilai

terendah sebesar 40. Nilai rata-rata kelas XI IPA pada siklus I sebesar 64,65.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 65

Pada siklus II semua siswa yang mengikuti tes lulus hingga 50%. Setelah

dilakukan tes evaluasi dapat di ketahui bahwa 10 orang yang belum mencapai

KKM. Nilai tertinggi pada siklus II hanya sebesar 85 dan nilai terendah 50.

Pada siklus II nilai rata-ratanya adalah 71,4, nilai yang sudah di dapat pada

siklus II 50% siswa sudah mencapai nilai KKM yang telah ditentukan dari

sekolah yaitu sebesar 75.

b. Hasil belajar ranah afektif

Hasil belajar ranah afektif dalam penelitian ini diperoleh dengan

menggunakan lembar observasi yang dihimpun oleh observer. Hasil belajar

pada ranah afektif melihat tanggapan/ rangsangan yang diterima siswa dengan

penggunaan media animasi selama proses pembelajaran, serta melihat

tanggapan siswa dalam menjawab setiap permasalahan yang ada selama

proses pembelajaran berlangsung. Tanggapan siswa dalam kelompok diskusi

merupakan salah satu poin yang dilihat dalam penelitian ini, dimulai dari

pembentukan kelompok diskusi.

Hasil belajar ranah afektif melihat sikap, tanggapan, minat siswa dalam

pembelajaran biologi materi virus dengan menggunakan media animasi. Serta

interaksi antara siswa dengan guru merupakan salah satu indikator yang

diamati dalam penelitian ini.

Data yang diperoleh pada hasil belajar ranah afektif melihat 8 aspek, yaitu 1)

siswa memiliki perhatian terhadap setiap penjelasan yang guru berikan, 2)

antusias ketika bergabung dalam kelompok diskusi, 3) siswa percaya diri


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 66

mengungkapkan pendapatnya dalam kelompok diskusi, 4) siswa menghargai

masukan dari teman sekelompoknya, 5) siswa menerima saran dan kritik dari

teman kelompoknya dengan lapang dada, 6) dalam diskusi tercipta suasana

kerja sama yang baik antar anggota, 7) siswa tertarik akan penggunaan media

selama pembelajaran berlangsung, 8) siswa terlihat tertarik akan materi yang

disampaikan oleh guru.

Kategori tinggi adalah jika nilai dari q lebih dari 66.67 dan kurang

dari atau sama dengan 100. Termasuk dalam kategori sedang jika nilai dari q

lebih 33.34 dan kurang dari 66.67. Termasuk dalam kategori rendah jika

mulai dari q lebih dari 0 dan kurang dari 33.34. Pada hasil siklus I, 3

kelompok masuk ke dalam kategori tinggi dan hanya ada 2 kelompok yang

masuk dalam kategori sedang, nilai terendah dan tertinggi 87,5 dan nilai

terendah adalah 56,25, serta rata-rata 73,12 dan pencapaian prestasi belajar

siswa ranah afektif sebesar 60% untuk kategori tinggi dan 40% untuk

kategori sedang, dan 0% untuk kategori sedang dan rendah.

Pada siklus II hampi semua kelompok masuk dalam kategori tinggi

dan haya satu kelompok yang masuk dalam katagori sedang. Dari ke lima

kelompok yang masuk dalam katagori rendah adalah yang mendapatkan skor

62,5, dan 4 kelompok yang lain masuk dalam kategori tinggi dengan nilai

tertinggi 71,85, dengan rata – rata 70,62 dan pencapaian prestasi belajar

siswa pada ranah afektif dalam kategori tinggi 80% dan untuk ranah afektif

kategori sedang 80% dan 0% untuk kategori rendah.


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 67

Hasil belajar ranah afektif pada siklus II mengalami penurunan dalam rata-

rata yang diperoleh dari ranah afektif yaitu dari 73,13 turun menjadi 70,62.

Namun dari nilai rata-rata yang didapat tidak menujukkan penurunan dalam

presentase hasil belajar dalam kategori tinggi, yaitu 60% hasil presentase

pada siklus I dan menjadi kenaikan hingga 80% hasil presentase yang di

peroleh pada siklus II.

Tabel 4.11. Analasis hasil Belajar Ranah Afektif

Presentase Yang Kriteria Pencapaian Siklus I Siklus II


Diperoleh Prestasi
66,68 ≤ q ≤ 100 Tinggi 60% 80%
33,34 ≤ q ≤ 66,67 Sedang 40% 20%
0 ≤ q ≤ 33,33 Rendah 0% 0%
Rata-rata Skor Psikomotor Siswa 73,12% 70,62%

c. Hasil Belajar Ranah Psikomotor

Hasil belajar ranah psikomotor yaitu melihat bentuk keterampilan

(skill), kemampuan bertindak secara individu maupun berkelompok dalam

menjawab pertanyaan dengan tepat. Perolehan data hasil belajar ranah

psikomotor dihimpun dengan menggunakan lembar observasi yang dibantu

oleh observer.

Hasil belajar ranah psikomotor dalam penelitian ini melihat

kemampuan gerakan dasar dan gerak refleks siswa selama proses

pembelajaran berlangsung, serta kemampuan perseptual siswa dalam visual,


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 68

auditory, gerakan terampil siswa selama pembelajaran berlangsung,

kemampuan fisik siswa dan kemampuan motoris siswa.

Data yang diperoleh pada hasil belajar ranah psikomotor melihat 5

aspek. Skor kriteria penilaian hasil belajar ranah psikomotor terdiri dari

beberapa kategori yaitu, kategori tinggi adalah jika nilai dari q lebih dari

66.67 dan kurang dari atau sama dengan 100. Sedangkan dalam kategori

sedang jika nilai dari q lebih dari atau sama dengan 33.34 dan kurang dari

66.67. Sedangkan dalam kategori rendah jika nilai dari q lebih dari 0 dan

kurang dari 33.33. Pada hasil siklus I hampir semua kelompok masuk ke

dalam kategori sedang dengan nilai terendah 62,5 dan satu kelompok masuk

dalam kategori tinggi dan kelompok tersebut mendapat nilai 71,87, dan

rata-rata 65,62 dan pencapaian prestasi belajar siswa ranah psikomotorik

dalam kategori tinggi 20% sedangkan untuk kategori sedang mencapai 80%,

dan 0% untuk kategori rendah.

Pada siklus II ada 3 kelompok yang masuk dalam kategori tinggi dan

terdapat dua kelompok dalam kategori sedang, kelompok yang masuk dalam

kategori tinggi nilai tertinggi adalah 87,5 dan untuk kategori sedangan nilai

terendah adalah 53,12, dengan rata – rata 71,24 dan pencapaian prestasi

belajar siswa pada ranah paikomotor sebesar 60% untuk kategori tinggi dan

40% untuk kategori sedang, dan 0% untuk kategori rendah.

Hasil belajar ranah afektif pada siklus II mengalami peningkatan yaitu

pada siklus I nilai tertinggi hanya 71,87 menjadi 87,5 pada siklus II, dan

diimbangi dengan kenaikan rata-rata yang semula 65,62 menjadi 71,24.


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 69

C. PEMBAHASAN

Dari penelitian yang telah dilaksanakan pada siswa kelas XI IPA SMA

GAMA Yogyakarta, diperoleh hasil penelitian yang menyatakan bahwa

penggunaan media pembelajaran animasi pada materi sistem indra pada

manusia telah mampu meningkatkan motivasi belajar siswa, serta berhasil

dalam peningkatan hasil belajar siswa. Dalam hal ini peningkatan tersebut

terlihat dari indikator keberhasilan yang telah ditetapkan oleh peneliti, yaitu

dari aspek afektif, aspek psikomotor, dan motivasi belajar siswa. Peningkatan

dan keberhasilan pencapaian indikator tersebut terlihat setelah diadakannya

pelaksanaan siklus II. Berikut hasil dari pencapaian indikator keberhasilan

pada penelitian ini.

1. Motivasi Belajar

Data motivasi belajar siswa diperoleh dengan menggunakan kuesioner

yang diberikan sebelum penelitian tindakan kelas (motivasi awal) dan

sesudah melaksanakan penelitian tindakan kelas (motivasi akhir). Dari data

yang diperoleh, terjadi peningkatan motivasi siswa dari motivasi awal dan

motivasi akhir. Berikut merupakan hasil analisis motivasi belajar siswa.


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 70

Tabel 4.12. Hasil analisis belajar siswa Ranah Kognitif

Kategori Jumlah Motivasi Awal Jumlah Motivasi Akhir


Siswa Siswa
Sangat 1 5% 6 30%
Tinggi
Tinggi 13 65% 8 40%

Cukup 4 20% 6 30%

Rendah 2 10% 0 0

Sangat 0 0 0
Rendah
Rata-rata 68,08% 74,06%

Dilihat dari tabel di atas, motivasi belajar siswa mengalami

peningkatan dari motivasi awal hingga motivasi akhir siswa. Skor yang

diperoleh masing-masing siswa digolongkan ke dalam kategori motivasi

belajar dengan kelas interval masing-masing kategori, sehingga diperoleh skor

motivasi siswa seperti pada tabel di atas. Dari data tabel di atas dapat dibuat

diagram yang menunjukkan peningkatan rata–rata motivasi siswa. Berikut

merupakan diagram peningkatan rata–rata motivasi siswa. peningkatan

motivasi belajar siswa pada penelitian ini dapat dilihat dari hasil lembar

kuisioner. Lembar kuisioner diisi siswa pada saat awal pertemuan pada siklus

I dan pada akhir pertemuan siklus II. Cara ini dilakukan peneliti untuk

mengetahui motivasi belajar siswa sebelum dan sesudah dilaksanakan

penelitian.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 71

Diagram 4.1. Hasil analisis belajar siswa

80 74,06
68,08
70 65

60

50
40
40 Motivasi Awal
30 30
30 Motivasi Akhir
20
20
10
10 5
0 0 0
0
Sangat Rendah Cukup Tinggi Sangat Rata-rata
Rendah tinggi

Dari data tabel dan grafik di atas, dapat dilihat bahwa motivasi awal

sebelum diadakannya penelitian tindakan kelas menggunakan media animasi

terdapat 1 orang siswa yang termasuk dalam kategori sangat tinggi dengan

persentase 5%, 13 orang siswa termasuk dalam kategori tinggi dengan

persentase sebesar 65%, untuk kategori rendah ada 2 siswa dengan persentase

10%, untuk kategori cukup terdapat 4 orang siswa dengan presntase 20%, dan

2 siswa dengan katagori rendah dengan presentase 10%, dan sangat rendah

adalah 0%. Dari skor motivasi yang diperoleh peneliti, rata – rata motivasi

awal siswa adalah 68,08 %.

Kemudian untuk skor motivasi akhir terdapat 6 orang siswa termasuk

dalam kategori sangat tinggi dengan persentase 30%, 8 orang siswa termasuk

dalam kategori tinggi dengan persentase 40%, dan untuk kategori cukup

terdapat 6 orang siswa dengan presentase 30%, dan untuk kategori rendah dan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 72

sangat dan sangat renda 0 dengan persentase 0%. Dari data skor motivasi

akhir diperoleh rata-rata skor motivasi akhir sebesar 74,06%.

Dengan ini dapat diperoleh kesimpulan bahwa tingkat motivasi siswa

yang tinggi dipengaruhi oleh beberapa faktor baik secara intrinsik maupun

secara ekstrinsik. Salah satu sikap yang menunjukkan minat siswa adalah saat

berdiskusi, tampak beberapa siswa antusias dalam mengikuti petunjuk dan

kegiatan selama proses pembelajaran. Antusiasme tersebut menunjukkan

bahwa siswa tampak termotivasi untuk dapat belajar dengan baik tanpa

bermalas-malasan. Rasa ingin tahu merupakan salah satu yang mendasari

kemauan siswa untuk belajar lebih.

Peningkatan hasil motivasi dalam penelitian ini dilihat dari lembar

kuisioner yang sudah diisi oleh siswa yang didalamnya terkandung beberapa

faktor yang mempengaruhinya, yaitu keinginan belajar mengenai sistem indra

manusia, kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran, ketertarikan siswa

dalam media yang diginakan, keseriusan siswa dalam menjawab dan memberi

tanggapan mengenai materi sistem indra manusia, serta partisipasi siswa

dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Sehingga peningkatan yang

terjadi pada penlitian ini bahwa siswa sudah mencapai indikator yang

diinginan oleh peneliti. Sehingga dalam pembelajaran materi sistem indra

manusia dengan menggunakan animasi, siswa lebih termotivasi untuk belajar.

Metode animasi merupakan suatu cara yang dapat menarik perhatian

siswa untuk meningkat motivasi ekstrinsik siswa dalam mengikuti

pembelajaran Biologi. Motivasi siswa dapat berkembang bisa jadi karena


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 73

adanya metode animasi yang merangsang siswa untuk merangsang rasa ingin

tahu siswa tentang metode baru yang melibatkan mereka secara aktif menjadi

subjek dalam pembelajaran.

2. Hasil Belajar

a. Hasil ranah belajar ranah kognitif

Hasil belajar pada hakekatnya merupakan perubahan tingkah laku

siswa pada tingkatan pengetahuan. Hasil belajar ranah kognitif mencakup 6

aspek yang meliputi aspek pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis,

sintesis, evaluasi. Hasil belajar ranah kognitif dalam penelitian ini dilakukan

dengan cara memperoleh data dengan hasil tes hasil belajar siswa pada siklus

I, dan tes hasil belajar siswa pada siklus II. Tes akhir yang dilakukan biasa

dikenal dengan istilah ulangan harian (eavluasi) I, dan ulangan harian

(evaluasi) II. Pada tes hasil belajar (test kognitif I) diperoleh hasil rata–rata

kelas hanya sebesar 64,65 dengan ketuntasan klasikal sebesar 15%, dengan

17 siswa yang belum mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) dan

hanya 3 siswa yang telah mencapai KKM. Skor nilai tertinggi yang

didapatkan siswa pada siklus I sebesar 84. Pada hasil belajar (test kognitif II)

diperoleh hasil rata–rata kelas hanya mencapai 71,4 dengan ketuntasan

klasikal sebesar 50%, dengan 10 siswa yang belum mampu mencapai nilai

KKM dan 10 orang siswa yang telah mencapai KKM. Skor nilai tertinggi

yang didapatkan siswa pada siklus II mengalami penurunan menjadi 85.


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 74

Selama pelaksanaan tindakan berlangsung pada siklus I, siswa

cenderung kurang memperhatikan pelajaran dan kurang antusias dalam

mengikuti pembelajaran, serta kurang serius untuk memperhatikan

pembelajaran pada materi sistem indra pada manusia dengan menggunakan

animasi, serta banyak siswa yang cenderung bercanda di dalam kelas. Saat

diskusi berjalan siswa banyak yang malas dan kurang serius untuk

mengerjakan dengan teman sekelompoknya. Dan pada saat ulangan

dilaksanakan siswa tidak percaya diri mengerjakan soal-soal yang telah

diberikan. Nampak banyak siswa yang kesulitan dalam mengerjakan soal-

soal.

Pada saat proses siklus II, guru bertugas hanya sebagai fasilitator.

Karena pada siklus II siswa bertugas untuk belajar sendiri dan memahami

materi dengan menggunakan alat bantu komputer, dimana setiap siswa

memakai 1 kompoter untuk memahami dan belajar melalui animasi yang

sudah disedikan oleh peneliti. Pada siklus II proses pembelajaran dilakukan di

ruang laboratorium komputer. Sehingga pada saat siswa melihat dan

memahami materi dengan animasi pada komputer masing-masing banyak

siswa yang aktif bertanya kepada guru tentang materi yang diberikan dan

proses pembelajaran di dalam laboratorium komputer tampak kondusif

karena siswa disibukan untuk belajar materi sistem indra manusia dengan

animasi yang sudah disiapkan pada tiap komputer. Setelah siswa belajar alat

indra manusia dengan media animasi siswa diminta untuk berdiskusi dalam

mengerjakan soal LKS yang telah disiapkan oleh guru.


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 75

Selama proses diskusi berlangsung hanya beberarapa siswa saja yang

bertanya kepada guru, hal tersebut dengan animasi yang sudah di berikan

siswa sedikit membantu siswa memahami apa yang sudah siswa pelajari.

Pada saat ulangan (evaluasi) berlangsung siswa tampak serius dan tenang

serta tidak ada yang menyontek hasil pekerjaan teman sebangku. Pada siklus

II terjadi peningkatan hasil kognitif karena persiapan siswa dalam belajar dan

tingkat kesulitan yang lebih rendah dibandingkan dengan siklus I. Hal

tersebut dikarenakan siswa mampu belajar sendiri dan lebih mudah

memahami pelajaran dengan mengamati dan memahami animasi secara

personal yang dilakukan di dalam laboratorium komputer, karena adanya

kegiatan pembelajaran di laboratorium komputer dapat memudahkan siswa

untuk belajar dan memahami materi sistem indra pada manusia. Sehingga

target ketuntasan klasikal yang naik menjadi 50% yang sebelumnya hanya

15%. Dan berikut adalah hasil kognitif siswa siklus I dan siklus II.

Tabel 4.13. Analisis hasil belajar ranah kognitif

Ketercapaian
Aspek
Siklus I Siklus II
Rata-rata kelas 64,65 71,4
Nilai terendah 40 50
Nilai tertinggi 84 85
Jumlah murid yang belum
17 10
mencapai KKM
Jumlah murid yang sudah
3 10
mencapai KKM
Ketuntasan Klasikal (%) 15 50
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 76

Diagram 4.2. Hasil analisa belajar ranah kognitif

80
71,4
70 64,65

60
50
50

40 Rata-rata
Ketuntasana Klasikal
30

20 15

10

0
Siklus I Siklus II

Hasil analisa data dan grafik yang diperoleh untuk rata–rata hasil

belajar kognitif I (siklus I) hanya sebesar 64,65 dengan nilai tertinggi yang

didapatkan oleh siswa sebesar 84 dan nilai terendah sebesar 40. Siswa

yang tuntas KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) hanya 3 orang siswa

dengan ketuntasan klasikal sebesar 15%, hal tersebut menunjukkan bahwa

siswa belum memahami konsep awal tentang materi sistem indra pada

manusia kelas XI IPA SMA GAMA Yogyakarta.

Hasil analisa data yang diperoleh untuk rata–rata hasil belajar

kognitif II (siklus II) sebesar 71,4 dengan nilai tertinggi sebesar 85 dan

nilai terendah 50. Ketuntasan minimal yang diperoleh siswa kelas XI IPA

mengalami kenaikan, yaitu 10 siswa telah tuntas KKM (Kriteria

Ketuntasan Minimal), kenaikan tersebut telah dibuktikan dengan

ketuntasan klasikal kelas sebesar 50%. Kenaikan dari hasil belajar ranah
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 77

kognitif II (siklus II), terhadap hasil belajar ranah kognitif I (siklus I)

menunjukkan bahwa penggunaan media animasi berhasil terhadap hasil

belajar siswa. Jika dilihat dari hasil belajar yang diperoleh siswa, siswa

yang sudah mencapai KKM hanya 10 siswa dari 20 siswa, dan yang belum

mencapai KKM 10 siswa. sehingga dari hasil presentase yang diperoleh,

maka indikator keberhasilan siswa belm mencapai target dari target yang

diinginkan. Karena pada saat ulangan atau evaluasi siswa yang kurang

mempersiapkan diri, sehingga pada saat mengerjakan test evaluasi siswa

mengalami kesulitan.

Peningkatan hasil belajar aspek kognitif siswa pada materi sistem

indra manusia dengan menggunakan media animasi diperoleh dari hasil tes

evaluasi yang diadakan pada setiap akhir siklus I dan akhir siklus II. Dari

hasil peningkatan hasil belajar siswa pada materi sistem indra manusia

yang sudah dilakukan pada penelitian ini, hasil yang diperoleh

menunjukkan bahwa penggunaan media animasi merupakan salah satu

alternatif metode pembelajaran yang tepat terutama pada materi sistem

indra manusia yang bersifat abstrak. Proses cara kerja alat indra yang

terjadi tidak dapat diamati secara langsung, sehingga membuat siswa jenuh

dan bosan apabila belajar hanya membaca buku atau hanya mendengarkan

guru di depan kelas. Sehingga dengan adanya media animasi siswa

menjadi lebih aktif dan termotivasi untuk belajar.

Peningkatan presentase motivasi dan hasil belajar siswa

menunjukkan perubahan motivasi ekstrinsik siswa yaitu disebabkan


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 78

adanya pengaruh metode animasi dalam pembelajaran. Penggunaan

metode animasi membuat siswa lebih tertarik dan leh mudah untuk

memahami materi biologi. Dalam penelitian ini sudah menununjukkan

kedekatan antara peneliti dan siswa melalui keaktifan siswa dalam

mengikuti kegiatan pembelajaran. Peneliti berusaha menjadi partner bagi

siswa sehingga siswa tidak takut dan ragu lagi untuk menyampaikan

pendapat ataupun bertanya mengenai materi yang masih belum dipahami.

b. Hasil belajar ranah psikomotor

Hasil belajar ranah psikomotor yaitu melihat bentuk keterampilan

(skill), kemampuan bertindak secara individu maupun berkelompok dalam

menjawab pertanyaan dengan tepat. Perolehan data hasil belajar ranah

psikomotor dihimpun dengan menggunakan lembar observasi yang dibantu

oleh observer.

Hasil belajar ranah psikomotor dalam penelitian ini melihat

kemampuan gerakan dasar dan gerak refleks siswa selama proses

pembelajaran berlangsung, serta kemampuan perseptual siswa dalam visual,

auditory, gerakan terampil siswa selama pembelajaran berlangsung,

kemampuan fisik siswa dan kemampuan motoris siswa.


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 79

Tabel 4.14. Hasil Belajar Ranah Psikomotor

Presentase Yang Kriteria Pencapaian Siklus I Siklus II


Diperoleh Prestasi
66,68 ≤ q ≤ 100 Tinggi 20% 60%
33,34 ≤ q ≤ 66,67 Sedang 80% 40%
0 ≤ q ≤ 33,33 Rendah 0% 0%
Rata-rata Skor Psikomotor Siswa 65,62% 71,24

Diagram 4.3. Hasil Belajar Ranah Psikomotor

90
80
80
71,24
70 65,62
60
60
50 Series 1
40
40 Series 2
30
20
20
10
0 0 0 0
0
Category 1 Rendah Sedang Tinggi Rata-rata

Hasil belajar ranah psikomotor yaitu melihat bentuk keterampilan

(skill), kemampuan bertindak secara individu maupun berkelompok dalam

menjawab pertanyaan dengan tepat. Perolehan data hasil belajar ranah

psikomotor dihimpun dengan menggunakan lembar observasi yang

dibantu oleh observer. Hasil belajar ranah psikomotor dalam penelitian ini

melihat kemampuan gerakan dasar dan gerak refleks siswa selama proses

pembelajaran berlangsung, serta kemampuan perseptual siswa dalam


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 80

visual, auditory, gerakan terampil siswa selama pembelajaran berlangsung,

kemampuan fisik siswa dan kemampuan motoris siswa.

Data yang diperoleh pada hasil belajar ranah psikomotor melihat 5

aspek. Skor kriteria penilaian hasil belajar ranah psikomotor terdiri dari

beberapa kategori yaitu, kategori tinggi adalah jika nilai dari q lebih dari

66.67 dan kurang dari atau sama dengan 100. Sedangkan dalam kategori

sedang jika nilai dari q lebih dari atau sama dengan 33.34 dan kurang dari

66.67. Sedangkan dalam kategori rendah jika nilai dari q lebih dari 0 dan

kurang dari 33.33. Pada hasil siklus I hampir semua kelompok masuk ke

dalam kategori sedang dengan nilai terendah 62,5 dan satu kelompok

masuk dalam kategori tinggi dan kelompok tersebut mendapat nilai 71,87,

dan rata-rata 65,62 dan pencapaian prestasi belajar siswa ranah

psikomotorik dalam kategori tinggi 20% sedangkan untuk kategori sedang

mencapai 80%, dan 0% untuk kategori rendah.

Pada siklus II ada 3 kelompok yang masuk dalam kategori tinggi

terdapat dua kelompok dalam kategori sedang, kelompok yang masuk

dalam kategori tinggi nilai tertinggi adalah 87,5 dan untuk kategori

sedangan nilai terendah adalah 53,12, dengan rata – rata 71,24 dan

pencapaian prestasi belajar siswa pada ranah paikomotor sebesar 60%

untuk kategori tinggi dan 40% untuk kategori sedang, dan 0% untuk

kategori rendah. Hasil belajar ranah afektif pada siklus II mengalami

peningkatan yaitu pada siklus I nilai tertinggi hanya 71,87 menjadi 87,5
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 81

pada siklus II, dan diimbangi dengan kenaikan rata-rata yang semula 65,62

menjadi 71,24.

Peningkatan suatu hasil belajar yang diperoleh dari ranah

psikomotor ini adalah dilihat dari beberapa aspek yaitu dilihat dari rasa

ingin tahu siswa dalam materi sistem indra, keberanian siswa untuk

menjawab pertanyaan yang diajukan, serta keseriusan siswa dalam

mengikuti pembelajaran. Dari beberapa aspek yang diperoleh siswa yang

paling menonjol adalah pada aspek inisiatif dalam menjawab pertanyaan

yang diajukan oleh teman maupun oleh guru. Tetapi jika dilihat dari

persentase yang dihasilkan hasil belajar yang diperoleh termasuk dalam

kategori rendah. Namun jika dilihat dari rata-rata yang dihasilkan hasil

belajar meningkat. Namun pada saat siswa berdiskusi siswa dalam

membahas permasalahan yang aktual masih mengalami kesulitan dan

masih belum mau berusaha untuk mencari masalah yang dihadapi.

c. Hasil Belajar Aspek Afektif

Berdasarkan analisis test observasiyang dilakukan selama

penelitian adanya peningkatan skor rata-rata, pada siklus I sebesar 70,62%

pada siklus II naik menjadi 73,12%. Rata-rata skor afektif siswa dapat

dilihat pada grafik 4.4 di bawah ini.


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 82

Rata-Rata Skor Aspek Afektif


73,5 73,12
73
72,5
72
71,5
71 70,62
70,5
70
69,5
69
Siklus I Siklus II

Diagram 4.4. Diagram Rata-rata Skor Aspek Afektif Siswa

Dari grafik diatas dapat dinyatakan bahwa pencapaian hasil belajar

aspek afektif hampir mencapai indikator keberhasilan namun tidak

mencapai 80%. Siswa dan peneliti bisa menjadi partner dalam belajar,

sehingga memunculkan kedekatan dan membuat siswa menjadi aktif dan

berani untuk bertanya maupun menyampaikan argumennya dan

bersemangat mengerjakan tugas-tugas yang diberikan peneliti. Dilihat dari

hasil belajar yang diperoleh siswa aspek yang paling menonjol dalam

proses pembelajaran ini adalah sikap siswa dalam memperhatikan

pembelajaran dengan animasi, hal itu ditunjukan banyak siswa yang aktif

untuk bertanya dan mengemukakan pendapat. Namun untuk menyanggah

pendapat teman atau guru untuk menambah informasi yang didapat, siswa

masih cenderung takut dan tidak percaya diri untuk menyampakan


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 83

informasi yang telah temukan. serta siswa mampu bekerja sama dan saling

menghargai teman dalam berdiskusi dan menerima kritik dan saran.

Media animasi dalam materi sistem indra manusia mampu

meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa yang dilihat dari lembar

obserasi. Dimana dalam memahmi materi sistem indra siswa lebih inisiatif

dalam mengemukakan pendapat dan bertanya pada teman maupun kepada

peneliti, siswa juga berani untuk menunjukkan permasalahan yang terjadi

pada kehidupan sehari-sehari, serta mampu mengahrgai teman dalam

menyanggah atau pada saat memprensentasikan siswa cenderung

memperhatikan dan mendengarkan.

D. KETERBASAN PENELITIAN

Dari penelitian yang sudah peneliti lakukan, hambatan atau kesulitan

dalam melakukan pembelajaran di SMA GAMA Yogyakarta adalah sarana

dan prasarana seperti LCD/viewer, sehingga cara untuk menyampaikan

materi sangat sulit dikarenakan untuk sarana dan prasarana seperti LCD/

viewer tidak tersedia di dalam kelas. Sehingga memerlukan ruang kusus

untuk proses belajar mengajar. Serta media animasi yang peneliti

sampaikan bukanlah hasil karya sendiri melainkan animasi yang

disampaikan dalam proses pembelajaran masih menggunakan animasi

orang lain yang di download dari media sosial. Sehingga animasi yang

diperoleh masih banyak kekurangan dan masih kurang menarik untuk

pembelajaran. Karena LCD/viewer hanya tersedia di ruang multimedia


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 84

dan ruang rapat, sehingga peneliti harus meminta izin pada ketua

pengelola sarana dan prasarana agar dapat memberikan izin untuk proses

belajar mengajar di ruang multimedia.

Untuk mengatasi masalah yang terjadi, peneliti menggunakan ruang

multimedia untuk proses pembelajaran. Pada saat siklus ke II proses

pembelajaran dilaksanakan di ruang laboratorium komputer. Peneliti

menggunakan ruang laboratorium bertujuan untuk merangsang siswa agar

dapat mengikuti proses pembelajaran dengan serius dan dapat memahami

materi sistem indra manusia dengan menggunakan animasi yang sudah

disiapkan secara individu.

Dari hasil observasi yang dilakukan pada siklus II, siswa lebih serius

dalam mengikuti pembelajaran bahkan siswa lebih berani untuk

mengajukan pertanyan yang muncul dengan sendirinya dari dalam siswa

itu sendiri. Hal ini ditunjukan bahwa motivasi proses pembelajaran yang

dilakukan diruang laboratorium komputer lebih memotivasi siswa untuk

belajar dan memahami materi sistem indra dengan menggunakan media

animasi. Dan akan baiknya jika pembelajaran biologi pada materi sistem

indra dapat diadakan pada siklus III, agar dengan menggunakan media

animasi siswa lebih termotivasi dan hasil belajar yang diperoleh dapat

lebih valid untuk memperoleh hasil penelitian.


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di kelas XI IPA SMA

GAMA Yogyakarta, Penggunaan media animasi materi sistem indra pada

manusia mampu meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa di kelas XI

IPA SMA GAMA Yogyakarta. Secara garis besar siswa senang dan tertarik

untuk belajar menggunakan media animasi, dan media animasi sangat

mempengaruhi motivasi dan hasil belajar siswa, hal ini dapat dibuktikan dari

hasil motivasi siswa kategori lebih dari atau sama dengan tinggi ( ≥ )

meningkat dari 68,08 % menjadi 74,06 %.

Penggunaan media animasi materi sistem indra pada manusia dapat

meningkatkan hasil belajar siswa di kelas XI IPA SMA GAMA Yogyakarta.

Hal ini dapat dilihat dari rata-rata persentase skor afektif siswa pada siklus I

sebesar 65,62% meningkat menjadi 71,24% pada siklus II, persentase aspek

kognitif juga mengalami peningkatan dimana persentase klasikal siswa

meningkat, yaitu pada siklus I pencapaian KKM adalah 15% dan pada siklus

II menjadi 50%.

85
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 86

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, adapun saran yang dapat disampaikan

adalah sebagai berikut:

1. Bagi sekolah, sebaiknya menambah sarana dan prasarana sekolah seperti

LCD/Viewer untuk setiap kelas untuk keperluan proses belajar mengajar

agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan lebih baik lagi dalam

mengoptimalkan penggunaan media pembelajaran, serta ruang

laboratorium yang ada disekolah selain digunakan sebagai proses belajar

komputer, tetapi juga ruang laboratorium komputer dapat digunakan

sebagai alat bantu siswa dalam penggunaan media animasi dan dapat

membantu siswa untuk belajar dan memahami materi.

2. Bagi peneliti, media animasi dapat dijadikan alternatif untuk pembelajaran

Biologi karena penggunaan media ini merupakan salah satu cara untuk

meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Dan akan baiknya jika di

adakan siklus III untuk mengukur hasil belajar agar hasil yang diperoleh

lebih valid dalam memperoleh hasil penelitian.

3. Bagi peneliti lain, penggunaan media animasi agar lebih menarik dan

kreatif dengan materi yang akan diajarkan sehingga mampu meningkatkan

hasil belajar dan motivasi siswa.

4. Di dalam pembelajaran, guru sebaiknya mulai mengunakan dan

menerapkan media pembelajaran yang lain, sebagai contoh untuk materi

sistem indra pada manusia menggunakan media pembelajaran animasi.


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 87

5. Bagi Siswa, agar dapat digunakan untuk melatih diri agar lebih aktif dalam

kegiatan pembelajaran sehingga diharapkan motivasi dan hasil belajar

Biologi dapat semakin meningkat.


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR PUSTAKA

Angkowo, R dan A. Kosasih. 2007. Optimalisasi Media Pembelajaran.


Jakarta: Grasindo

Djamanarah, Syaiful Bahri. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta. PT: PT Rineke


Cipta.

Kasbolah, Kasihani. 2001. Penelitian Tindakan Kelas. Universitas Negeri


Malang.

Latuheru, J.D. 1988. Media Pembelajaran dalam Pembelajaran Masa Kini.


Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan DIRJEN
Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan
Tenaga Kependidikan.

Mulyasa. 2002. Manajemen Berbasis Sekolah: Konsep, Strategi, dan


Implementasi Remaja. Bandung : Rosdakarya.

Gintings, Abdorrakhman. 2010. Esensi Praktis Belajar dan Pembelajaran.


Bandung: Humaniora.

Sanjaya, wina. R. A (2008). Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran.


Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sestyaningrum, L. 2009. Penggunaan Media Internet Guna Meningkatkan


Motivasi, Partisipasi dan Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran
Ekonomi untuk Mendukung Pelaksanaan KTSP di SMA Negeri 6
Yogyakarta Tahun Ajaran 2008/2009. Skripsi: USD.

Sinau. 2009. Tutorial Flash untuk Media Pembelajaran.


http://sinauflash.blogspot.com, diakses tanggal 30 Oktober 2013.

Sudjana, N. 2009. Penilaian Proses Hasil Belajar Mengajar. Bandung: Rosda


Karya.

Suparno, Paul. 2007. Metode Penelitian Pendidikan Fisika. Yogyakarta:


Universitas Sanata Dharma.

Taniredja,T,dkk. 2011. Penelitian Tindakan Kelas untuk Pengembangan


Profesi Guru Praktik, Praktis, dan Mudah. Bandung: Alfabeta, cv.

Winkel, W. S. 1987. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Gramedia

88
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 89

Wibawa, Basuki dan Frida Mukti, 1991. Media pengajaran.Jakarta:


Departemen Pendidikan.

Sumber Animasi
Andre, 2011, Biologi
http://megaswf.com/serve/1185676, diakses tanggal 25 Juli 2013
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

SILABUS

Nama Sekolah : SMA GAMA Yogyakarta


Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/ Program : XI/IPA
Semester/ Th. Pelajaran : Gasal / 2013-2014
Standar Kompetensi : 2. Menganalisis system organ pada organisme tertentu, serta kelainan/penyakit yang mungkin terjadi
serta impilikasinya pada sains, lingkungan tewknologi dan masyarakat.

Sumber/
Kompetensi Indikator Pencapaian Alokasi
Materi Pelajaran Kegiatan Pembelajaran Karakter Penilaian Bahan/
Dasar Kompetensi Waktu
Alat
2.7. 1. Pengertian Alat Tatap Muka (TM)  Mengidentifikasi Rasa ingin tahu, Bentuk 6 x 45 Sumber:
Mengkaitkan Indera Mengamati gambar alat indera kerja keras, penilaian: menit Buku
struktur, fungsi, indera penglihatan dan manusia. jujur, - Penugasan paket
proses dan indera pendengarLKS  Membedakan menghargai - Tes tertulis Pratiwi,
kelainan/ 2. Macam-macam 1. struktutr alat keberagaman, D.A.
penyakit yang reseptor indera pada kerjasama, Bentuk 2007.
dapat terjadi manusia. tanggung jawab Instrumen: Biologi.
pada sistem Mengidentifikasi - Produk Jakarta:
3. Fungsi alat
organ pada indera manusia gambar struktur indera - Presentasi Erlangga.
manusia penglihatan dan indera - Pengamatan
terutama sistem pendengar fungsinya sikap Bahan:
indera. 4. Bagian-bagian dari literatur. LKS,
alat indera bahan
manusia Tugas Terstruktur presentasi,
(TT) gambar
Siswa merangkum  Menjelaskan struktur
5. Kelainan/
materi mengenai indera struktur indera alat indera
penyakit yang
penglihatan dan indera manusia manusia
di sebabkan alat
pendengaran. artikel
indera manusia
mengenai

90
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Tatap Muka(TM) alat indera


Mengamati gambar manusia
struktur alat indera
peraba (kulit), indera
pembau, dan indera
pengecap dari LKS 2.

Mendiskusikan soal
dalam LKS 2.

Tugas Terstruktur  Mengidentifikasi


(TT) kelaianan/
Merangkum indera penyakit yang
6. virus yang peraba, pembau,dan terjadi pada alat
berbahaya dan indera pengecap indera manusia.
merugikan,  Menyebutkan
7. peranan virus Kegiatan Mandiri contoh
yang Tidak Terstruktur kelainan/penyakit
menguntungkan (KMTT) pada alat indera
dan merugikan Menggali informasi manusia.
mengenai
kelainan/penyakit
indera manusia.

Tatap Muka (TM)


Siswa mendiskusikan
hasil penggalian
informasi mengenai
kelainan/penyakit
indera manusia LKS

91
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Siswa mendiskusikan
hasil penggalian
informasi mengenai
kelainan/penyakit
dalam kehidupan
dengan bantuan
pertanyaan yang ada di
LKS.

Mengetahui Sleman,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Dra. Sun Lestari Drs. Gunardi

92
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Lampiran 2 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 93

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Sekolah : SMA GAMA Yogyakarta

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas/ Program : XI / IPA

Semester/ Th. Pelajaran : Genap / 2013-2014

Pertemuan : 4 x pertemuan

Alokasi Waktu : 6 x 45 menit

Standar Kompetensi : 2.Menganalisis system organ pada organisme


tertentu, serta kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta impilikasinya pada
sains, lingkungan teknologi dan masyarakat.

Kompetensi Dasar : 2.7. Mengkaitkan struktur, fungsi, proses dan


kelainan/ penyakit yang dapat terjadi pada sistem organ pada manusia terutama
sistem indera.

Indikator

 Mengidentifikasi struktur, fungsi, dan proses pada sistem indera manusia

 Mengkaitkan struktur, fungsi, dan proses sistem indera manusia

A. Tujuan Pembelajaran

Melalui kegiatan pengamatan, diskusi, tanya jawab, peserta didik dapat:

1. Mengidentifikasi struktur sistem indera manusia


94
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Menjelaskan fungsi dari bagian-bagian alat indera.

2. Mengidentifikasi macam-macam reseptor yang ada pada alat indera

manusia

3. Menjelaskan cara kerja atau mekanisme sistem indera manusia

4. Menyebutkan kelainan/ penyakit yang terjadi pada indera manusia.

B. Metode Pembelajaran

Pengamatan, diskusi, studi literatur, tanya jawab

C. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan I

No. Kegiatan Pembelajaran Alokasi Keterangan


Waktu
1. Pendahuluan 10 menit Tatap Muka

Apresepsi : Guru menanyakan kepada siswa (TM)

“Mengapa kita memberikan respon saat

disentuh atau dipanggil?

Motivasi : Guru memberikan pertanyaan

“Mengapa kita bisa mencium bau makanan?”

Tujuan :

1. Siswa dapat mengidentifikasi sistem

indera manusia terutama pada indra

penglihatan.

2. Siswa dapat menyebutkan macam-


95
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

macam reseptor sistem indera yang

dimiliki oleh manusia

3. Siswa dapat menjelaskan fungsi setiap

indera manusia

2. Kegiatan Inti 65 menit Tatap Muka

Eksplorasi : guru membagikan LKS kepada (TM)

siswa kemudian menjelaskan cara

mengerjakan.

Elaborasi :

1. Siswa melihat video animasi tentang alat

indra manusia, TT

2. Siswa mendiskusikan hasil pengamatan

dan menjawab pertanyaan yang terdapat

di LKS 1.

3. Guru membimbing siswa dalam

pengamatan dan diskusi.

4. Guru meminta siswa untuk

mempresentasikan hasil diskusi secara

acak.

5. Siswa membuat rangkuman hasil diskusi

Konfirmasi :

1. Guru membimbing siswa untuk


96
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

membuat hasil diskusi yang benar.

2. Guru memberikan penegasan hasil

diskusi yang benar.

3. Guru memberikan penguatan kepada

siswa yang telah menjawab pertanyaan

secara maksimal.

3. Penutup 15 menit

Kesimpulan : guru bersama siswa menarik

kesimpulan dan merangkum butir-butir

pembelajaran

Refleksi : siswa mencari perbedaan apabila

alat indera yang dimiliki oleh manusia tidak

lengkap? TT

Tindak lanjut :

Guru memberi tugas siswa untuk membaca

mengenai alat indera pendengaran, peraba,

serta kelainan/penyakit yang terjadi pada

indra pendengaran dan indra peraba.


97
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Pertemuan II

No. Kegiatan Pembelajaran Alokasi Keterangan


Waktu
1. Pendahuluan 5 menit Tatap Muka

Apresepsi : Guru bertanya kepada siswa (TM)

“sudahkah anda membaca alat indera

pendengaran dan peraba pada manusia?”

Motivasi : Apakah kesulitannya?

Tujuan :

1. Siswa dapat menyebutkan bagian-bagian

alat indera pendengaran dan indra indra

peraba pada manusia.

2. Siswa dapat menjelaskan mengenai

bagian setiap alat indera pendengaran

dan alat indra peraba pada manusia

3. Siswa dapat membedakan cara kerja

atau mekanisme alat indera pendengaran

dan alat indra peraba pada manusia.

4. Siswa dapat menyebutkan dan

menjelaskan kelainan/penyakit yang

terjadi pada alat indra pendengaran dan

alat indra peraba.


98
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

No. Kegiatan Pembelajaran Alokasi Keterangan


Waktu
2. Kegiatan Inti 75 menit

Eksplorasi : guru membagikan LKS kepada

siswa

Elaborasi : TM

1. Siswa melihat video animasi sistem

indera pendengran (telinga) dan indra

peraba (kulit). TT

2. Siswa mendiskusikan hasil pengamatan

dan menjawab pertanyaan yang terdapat

di LKS 2.

3. Siswa mempresentasikan hasil diskusi.

Konfirmasi :

1. Guru membimbing siswa untuk

membuat hasil diskusi yang benar.

2. Guru memberikan penegasan hasil

diskusi yang benar.

3. Guru memberikan penguatan kepada

siswa yang telah menjawab pertanyaan

secara maksimal.
99
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

No. Kegiatan Pembelajaran Alokasi Keterangan


Waktu
3. Penutup 10 menit

Kesimpulan : Guru membimbing siswa

untuk menarik kesimpulan dan merangkum

butir-butir pembelajaran

Tindak lanjut : KMTT

- Guru memberikan tugas untuk membaca

mengenai kelainan atau penyakit yang

terjadi pada indera manusia.

- Guru memberikan tugas kepada siswa

untuk mencari artikel tentang penyakit

yang terjadi pada alat indra manusia untuk

pertemuan berikutnya.

- Guru memberi pengumuman kepada

siswa bahwa pada pertemuan berikutnya

diadakan ulangan harian.


100
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

No. Kegiatan Pembelajaran Alokasi Keterangan


Waktu
1. Pendahuluan 3 menit Tatap Muka

Apresepsi : Guru bertanya kepada siswa (TM)

“sudahkah anda membaca mengenai indra

pengecap dan indra pembau?”

Motivasi : “Adakah kesulitannya? Apakah

kesulitannya?”

Tujuan :

1. Siswa dapat menyebutkan bagian-bagian

alat indera pengecap dan indra indra

pembau pada manusia.

2. Siswa dapat menjelaskan mengenai

bagian setiap indera pengecap dan indra

pembau pada manusia

3. Siswa dapat membedakan mekanisme

indera pengecap dan alat indra pembau

pada manusia.

4. Siswa dapat menyebutkan dan

menjelaskan kelainan/penyakit yang

terjadi pada indra pengecap dan indra

pembau.
101
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

No. Kegiatan Pembelajaran Alokasi Keterangan


Waktu
2. Kegiatan Inti 35 menit Tatap Muka

Eksplorasi : Guru membagikan LKS dan (TM)

bertanya kepada siswa mengenai indra

pengecap kelainan/penyakit mungkin bisa

terjadi pada alat indera manusia?

Elaborasi : TT

1. Siswa mendiskusikan tentang indra

pengecap dan indra pembau.

2. Siswa mendiskusikan hasil penggalian

informasi mengenai kelainan/ penyakit

dalam kehidupan dengan bantuan

pertanyaan yang ada di LKS.

Konfirmasi :

1. Guru membimbing siswa untuk

membuat hasil diskusi yang benar.

2. Guru memberikan penegasan hasil

diskusi yang benar.

3. Guru memberikan penguatan kepada

siswa yang telah menjawab pertanyaan

secara maksimal.
102
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

No. Kegiatan Pembelajaran Alokasi Keterangan


Wakyu
3. Penutup 7 menit

Kesimpulan : guru membimbing siswa

untuk menarik kesimpulan dan merangkum

butir-butir pembelajaran

Tindak lanjut : KMTT

1. Guru memberikan pengumuman bahwa

pertemuan selanjutnya akan diadakan

ulangan mengenai sistem indera manusia

Pertemuan IV

No. Kegiatan Pembelajarn Alokasi Keterangan


Waktu
1. Pendahuluan 2 menit Tatap Muka

Apresepsi : Guru bertanya kepada siswa (TM)

“sudah belajar belum?”

Motivasi : “Adakah kesulitan?”

Tujuan : Penyampaian tata tertip saat ulangan

berlangsung oleh guru.

2. Kegiatan Inti 40 menit Tatap Muka

Eksplorasi : guru membagikan soal ulangan (TM)

harian kepada siswa.

Elaborasi : Siswa mengerjakan soal-soal yang

diberikan
103
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

No. Kegiatan Pembelajaran Alokasi Keterangan


Waktu
3. Penutup 3 menit

Guru mengambil lembar soal ulangan harian

mengenai sistem indera manusia.

Tindak lanjut : guru meminta siswa untuk KMTT

mempelajari materi selanjutnya (kelainan pada

sistem koordinasi).

D. Sumber Belajar

1. Buku paket Pratiwi, D.A. 2007. Biologi. Jakarta: Erlangga.


2. LKS 1-3

E. Penilaian Hasil Belajar

1. Teknik Penilaian

a. Tes

b. Non tes

2. Bentuk Instrumen

a. LKS 1-3

Mengetahui Sleman, April 2014

Praktikan Guru Mata Pelajaran

Dwi Alam Purwaningsih Drs. Gunardi


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Lampiran 3 : Lembar Kerja Siswa Siklus I 104

LKS I Sistem Indera Manusia

Siklus I

SK : 2. Menganalisis system organ pada organisme tertentu, serta

kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta impilikasinya pada sains,

lingkungan tewknologi dan masyarakat.

KD :2.7. Mengkaitkan struktur, fungsi, proses dan kelainan/ penyakit yang

dapat terjadi pada sistem koordinasi (saraf, endokrin, indera) pada manusia

dan hewan tertentu.

1. Tujuan

a. Siswa mampu membedakan macam reseptor yang dimiliki oleh manusia

b. Siswa dapat menjelaskan fungsi setiap bagian alat indera manusia.

c. Siswa mampu menjelaskan struktur indra penglihatan manusia.

d. Siswa dapat menjelaskan mekanisme kerja mata dapat meligat

e. Siswa mampu menyebutkan kelainan/ penyakit yang terjadi pada indra

penglihatan.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
105

2. Alat dan bahan

Buku biologi, LKS, laptop, viewer, media animasi tentang alat indra

penglihatan, alat tulis

3. Kegiatan

a. Mengamati dan mendengarkan video animasi di depan!

b. Diskusikanlah pertanyaan di bawah sesuai dengan animasi yang telah

kalihan lihat dan dengar!

c. Tulislah keterangan pada setiap nomor beserta fungsinya pada gambar.

4. Bahan diskusi

1 7

8
2
9
3
4
5

6 10
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
106

5. (Tugas Terstruktur – TT)

a. Ada berapa alat indra yang dimiliki oleh setiap manusia?jelaskan

fungsinya!

b. Apa yang dimaksud dengan reseptor?

c. Sebutkan bagian-bagian dari mata dan fungsi bagian mata!

d. Bagaimana struktur atau bentuk mata pada penderita miopi?

e. Bagaimana proses mata dapat melihat?

f. Berikan penjelasan gangguan indra penciuman karena pilek!


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
107

Kunci Jawaban

1. Ada berapa alat indra yang dimiliki oleh setiap manusia? Sebut dan

jelaskan fungsinya!

Ada 5 alat indra yang dimiliki oleh manusia.

a. Indra pembau manusia adalah hidung. Hidung merupakan indra

khusus yang terletak di dalam rongga hidung (daerah sensitif indra

pembau).

b. Lidah adalah alat pengecap manusia. Lidah merupakan organ yang

tersusun dari otot. Permukaan lidah dilapisi dengan lapisan

epitelium yang banyak mengandung kelenjar lendir, dan reseptor

pengecap berupa tunaspengecap.

c. Indera Penglihatan manusia adalah mata. Mata tersusun atas Alat

tambahan mata, Otot bola mata, Bola mata

d. Indera Peraba manusia adalah Kulit. Pada kulit terdapat reseptor

yang sensitif terhadap sentuhan, tekanan, panas, dingin dan nyeri.

Reseptor ini dapat berupa ujung saraf yang bebas ataupun ujung

saraf yang diselubungi kapsul jaringan ikat Setiap jenis reseptor

hanya mempunyai fungsi khusus, yaitu menerima satu jenis

rangsangan saja.

e. Telinga merupakan indra pendengaran sekaligus keseimbangan

Struktur telinga, terbagi atas 3 bagian yaitu telinga luar, telinga luar
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
108

terdiri atas daun telinga (aurikel), saluran telinga dan gendang

telinga / membran timpani.

2. Apa yang dimaksud dengan reseptor? Ada berapa reseptor yang kalian

ketahui!

reseptor indera adalah struktur yang mengenali stimulus di lingkungan

internal atau eksternal organisme. Sebagai respon pad stimuli, reseptor

indera memajukan transduksi indera dengan mengalirkan potensial

reseptor atau potensial aksi pada sel yang sama. Jika stimulus cukup

kuat, potensial aksi akan dialirkan secara cepat. Ada 2 reseptor, yaitu:

a. Kemoreseptor reseptor yang berhubungandengan zat / reaksi kimia.

misalnya : - Bau reseptornya hidung - Rasa reseptornya lidah

Fotoreseptor reseptor yang apabila rangsangnya dalam bentuk

cahaya yaitu mata

b. Fonoreseptor reseptor yang rangsangnya dalam bentuk suara, yaitu

telinga Mekanoreseptor reseptor apabila rangsangnya dalam bentuk

mekanis misal sentuhan, tekanan yaitu kulit.

3. Sklera berfungsi untuk melindungi bola mata dari kerusakan

mekanisme dan menjadi tempat melekatnya otot mata.

a. Kornea berfubgsi memungkinkan lewatnya cahaya dan merefraksi

cahay.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
109

b. Pupil berfungsi mengendalikan ukuran pupil, sedangkan pigmen

mengurangi lewatnya cahaya.

c. Lensa berfungsi memfokusnya pandangan dengan mengubah

bentuk lensa.

d. Iris berfungsi mengendalikan ukuran pupil, sedangkan pigmen

mengurangi lewatnya cahaya.

e. Badan siliaris berfungsi menyokong lensa, mengandung otot yang

memungkinkan lensa berubah bentuk, dan mensekkresikan

aqueous humor.

f. Koroid berfungsi menyuplai retina dan melindungi refleksi cahaya

dalam mata.

g. Retina berfungsi mengandung sel batang dan kerucut.

h. Fovea (bintik kuning) merupakan bagian retina yang mendukung

sel kerucut.

i. Saraf mata (neuritis optik)

j. Bagaimana proses terjadinya bau?

a. Bau dihasilkan dari rangsangan kimia yang berupa gas

b. Gas tersebut akan merangsang selsel olfaktori sehingga impuls

dari saraf olfaktori bergerak menuju ke otak

c. Impuls tersebut akan diinterpretasikan sebagai bau Saraf

pembau tidak akan menanggapi rangsang aroma yang terus

menerus diterima dalam waktu yang lama Saraf tersebut

baru aktif kembali jika mendapat rangsang untuk aroma yang lain
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
110

4. Bagaimana struktur atau bentuk mata pada penderita miopi?

Miopi yaitu kelainan pada mata dimana bayangan yang dibentuk oleh

lensa jatuh di depan retina. Kelainan ini terjadi karena lensa mata

terlalu cembung / garis tengah mata panjang. Dapat ditolong dengan

menggunakan lensa negatif / lensa cekung Hipermetropi (Rabun

dekat), yaitu kelainan pada mata dimana bayangan yang dibentuk oleh

lensa jatuh di belakang retina. Kelainan ini terjadi karena lensa mata

terlalu pipih / garis tengah mata pendek dapat ditolong dengan

menggunakan lensa positif / lensa cembung.

5. Bagaimana proses mata dapat melihat?

Mekanisme penglihatan yang terjadi pada alat indra penglihatan

adalah: Cahaya yang ditangkap mata secara berturutturut akan melalui

kornea, aqueus humor, pupil, lensa, vitreus humor, dan akhirnya

ditangkap fotoreseptor pada retina Bila fotoreseptor menerima

rangsangan sinar, maka impuls saraf akan menuju ganglia yang

terdapat pada retina bagian depan Selanjutnya impuls saraf diteruskan

ke serabut-serabut saraf dan akhirnya ke serabut saraf optik. Dari

bagian belakang setiap bola mata, saraf optik berlanjut ke lobi osipetal

yang merupakan puasat penglihatan di otak besar Impuls dari mata

kanan diteruskan ke lobi osipetal kiri, dan impuls dari mata kiri

diteruskan ke lobi osipetal kanan. Pada kedua lobi tersebut impuls

diinterpretasikan.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
111

6. Berikan penjelasan gangguan indra penciumannya karena pilek!

Influenza (flu) adalah infeksi pada paru-paru dan saluran nafas oleh

virus influenza. Infeksi ini menyebabkan menyebabkan demam,

hidung meler, sakit kepala, sakit tenggorokan,batuk nyeri otot, dan

rasa tidak enak badan (malaise).

Penyebabnya adalah virus influenza tipe A atau B. Virus ditularkan

melalui percikan air liur yang terinfeksi, yang keluar saat penderita

batuk atau bersin, atau melalui kontak langsung dengan sekret hidung

penderita.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Lampiran 4 : Hasil Pengerjaaan LKS Siklus I 112
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
113
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
114
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Lampiran 5 : LKS Siklus II 115

LKS Sistem Indera Manusia

Siklus II

SK : 2. Menganalisis system organ pada organisme tertentu, serta


kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta impilikasinya pada sains,
lingkungan tewknologi dan masyarakat.

KD :2.7. Mengkaitkan struktur, fungsi, proses dan kelainan/ penyakit yang


dapat terjadi pada sistem koordinasi (saraf, endokrin, indera) pada manusia
dan hewan tertentu.

1. Tujuan
a. Siswa dapat menyebutkan bagian-bagian alat indera pengecap dan

indra indra pembau pada manusia.

b. Siswa dapat menjelaskan mengenai bagian setiap indera pengecap dan

indra pembau pada manusia

c. Siswa dapat membedakan mekanisme indera pengecap dan alat indra

pembau pada manusia.

d. Siswa dapat menyebutkan dan menjelaskan kelainan/penyakit yang


terjadi pada indra pengecap dan indra pembau.
a. Alat dan bahan
Buku biologi, LKS, video animasi, , alat tulis
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 116

b. Kegiatan
a. Amati gambar mengenai struktur indera animasi.
b. Tulislah keterangan pada setiap nomor beserta fungsinya pada gambar.
Bahan diskusi

(Tugas Terstruktur – TT)

a. gambarkan bagian lidah yang peka terhadap rasa manis, asin,


asam, dan pahit!
b. Jelaskan cara kerja lidah dapat mersakan rasa makanan atau
minuman!
c. Apakah semua manusia dapat mersakan rasa asin, manis, asam,
dan pahit? Jelaskan!
d. Bagaiamana mekanisme hidung dapat merasakan bau?
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 117

KUNCI JAWABAN

1. Bagian lidah yang peka terhadap rasa manis, asin, asam, dan
pahit!

2. Cara kerja lidah dapat mersakan rasa makanan atau minuman!


Mekanisme Indera Pengecap Makanan atau minuman yang telah
berupa larutan di dalam mulut → merangsang ujungujung saraf
pengecap → diteruskan ke pusat saraf pengecap diotak → otak
menanggapi rangsang → kita dapat merasakan rasa suatu jenis
makanan atau minuman. Pada manusia, ujung saraf pengecap
berlokasi di kuncup-kuncup pengecap pada lidah. Kuncup –
kuncup mempunyai pori yang akan dimasukkan zat makanan
beserta air liur. Zat makanan yang masuk akan menstimulasi ujung
– ujung saraf yang memiliki rambut (Gustatory hair). Dari ujung
tersebut pesan akan dibawa ke otak, kemudian diinterpretasikan
dan sebagai hasilnya kita dapat mengecap makanan yang masuk
ke dalam mulut kita.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 118

3. Apakah semua manusia dapat mersakan rasa asin, manis, asam,


dan pahit? Jelaskan!
Semua orang dapat merasakan rasa manisn asam, pahit, dan asin.
Jika salah satu manusia tidak dapat merasakan bahwa pasa salah
satu saraf manusia itu yang rusak atau tidak dapat berfungsi.

4. Mekanisme hidung dapat merasakan bau?


a. Bau dihasilkan dari rangsangan kimia yang berupa gas
b. Gas tersebut akan merangsang selsel olfaktori sehingga impuls
dari saraf olfaktori bergerak menuju ke otak
c. Impuls tersebut akan diinterpretasikan sebagai bau Saraf
pembau tidak akan menanggapi rangsang aroma yang terus
menerus diterima dalam waktu yang lama Saraf
tersebut baru aktif kembali jika mendapat rangsang untuk
aroma yang lain
PLAGIAT
lampiran
PLAGIAT MERUPAKAN
6 : Hasil TINDAKAN
Pengerjaan LKS
MERUPAKAN Siklus II
TINDAKAN TIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 119
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 120
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Lampiran 7 : Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I dan Siklus II


KISI-KISI SOAL SIKLUS I

Nama Sekolah : SMA GAMA Yogyakarta Kurikulum : KTSP


Kelas/Semester : XI IPA / II Bentuk Soal : Pilihan Ganda dan Uraian
Mata Pelajaran :Biologi Penyusun : Peneliti

SOAL POSTTEST/EVALUASI

Aspek
C1 C2 C3 C4 C5
Indikator
Ingatan Penerapan
Pemahaman Analisis Sintesis
(pengetahuan) (aplikasi)
 Membedakan struktutr alat A1, A6, A7, B1 A9, A10 A4 B5
indera pada manusia

 Menyebutkan contoh B3,


kelainan/penyakit pada alat
indera manusia.

 Menjelaskan struktur A5
indera manusia

121
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

 Mengidentifikasi A3
kelaianan/ penyakit yang
terjadi pada alat indera
manusia.

 Menjelaskan Proses atau A2, B2, B4


Cara kerja alat indra
manusia

 Menyebitkan fungsi alat A8


indra pada manusia dalam
kehidupan sehari

Keterangan:
A = Pilihan Ganda B = Soal Uraian

122
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

KISI-KISI SOAL POSTTEST/EVALUASI


SIKLUS II

Nama Sekolah : SMA GAMA Yogyakarta Kurikulum : KTSP


Kelas/Semester : XI IPA / II Bentuk Soal : Pilihan Gandan dan
Uraian
Mata Pelajaran : IPA Biologi Penyusun : Peneliti

Aspek
C1 C2 C3 C4 C5
Indikator
Ingatan Penerapan
Pemahaman Analisis Sintesis
(pengetahuan) (aplikasi)
 Membedakan struktutr alat A1, B1 A2, A4
indera pada manusia

 Menyebutkan contoh B3, B5


kelainan/penyakit pada alat
indera manusia.

 Menjelaskan struktur A7, A5, A8


indera manusia

123
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

 Mengidentifikasi A9, A10,


kelaianan/ penyakit yang A6,
terjadi pada alat indera
manusia.
 Menjelaskan Proses atau B2 B4
Cara kerja alat indra
manusia

 Menyebutkan fungsi alat A3


indra pada manusia dalam
kehidupan sehari

Keterangan: A = Soal Pilihan Ganda B = Soal Uraian

124
PLAGIAT
lampiran
PLAGIAT MERUPAKAN
8 : Soal Evaluasi Siklus ITINDAKAN
MERUPAKAN TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 125

Soal Evaluasi Siklus I

I. Pilihan Ganda
Pilihlah satu jawaban yang tepat!

1. Bagian paling luar bola mata disebut...

a. sklera d. selaput jala

b. koroid e. lensa

c. retina

e. lensa

2. Di bawah ini adalah bagian-bagian dari bola mata:

1. Lensa kristalina

2. Retina

3. Kornea

4. Vitreous humor

5. Aquaous Humor

Jalannya cahaya sampai timbul bayangan benda, berturut-turut melalui........

a. 1-4-3-5-2
b. 3-1-5-4-2
c. 3-4-1-5-2
d. 5-3-1-4-2
e. 3-5-1-4-2
3. Kekurangan vitamin A menimbulkan rabun senja/ rabun ayam. Hal ini terjadi
karena dalam keadaan cahaya redup sel-sel batang di retina tidak berfungsi
maksimal. Dalam kasus ini, vitamin A berfungsi untuk...........
a. Menangkap warna benda yang menangkap objek penglihatan
b. menyusun rodupsin dalam sel konus untuk menangkap rangsang cahaya
c. menyususn rodopsin dalam sel batang untuk menangkap bayangan
d. menyusun rodopsin dalam sel batang sehingga peka dalam menangkap
bayangan
e. menguraikan iodopsin agar sel batang dapat bekerja maksimal
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 126

4. Perhatikan gambar di bawah ini :

Bagian mata yang berlabel X adalah...


a. Kornea
b. Lensa
c. Retina
d. Sklera
e. Iris

5. Dari gambar no.4, bagian mata yang berlabel X berfungsi untuk......

a. melindungi bola mata dari kerusakan mekanis dan menjadi tempat


melekatnya otot mata

b. menjaga bentuk kantong depan bola mata

c. memfokuskan pandangan dengan mengubah bentuk lensa

d. melindungi kornea dari gesekan

e. melindungi otot-otot mata

6. Di dalam telinga bagian dalam tersusun dari dua bagian utama, yaitu saluran
setengah lingkaran dan.....

a. koklea b. maleus c. inkus

d. stapes e. aurikel
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 127

7. Reseptor yang menerima impuls berupa sentuhan panas, dingin, dan nyeri
terletak di kulit bagian...

a. kulit jangat

b. epidermis

c. dermis

d. subkutan

e. subkutan dan dermmis

8. Fungsi saluran Eustachius pada telinga adalah...

a. menjaga tekanan udara dalam rongga telinga

b. menjaga cairan dalam rongga telinga

c. menghubungkan getaran ke saraf

d. menghubungkan getaran dari telinga tengah ke telinga dalam

e. memfokuskan pandangan dengan mengubah bentuk lensa

9. Sel-sel reseptor pada kulit kita yang kusus untuk menerima rangsang nyeri
terdapat di bagian....

a. epidermis

b. dermis

c. subkutan

d. subkutan dan epidermis

e. subkutan dan dermis


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 128

10. kulit dapat merasakan tekanan, sentuhan, panas, dingin, atau nyeri. Ini berarti
bahwa kulit berfungsi sebagai.....

a. ekskresi

b. penerima rangsang

c. proteksi

d. pengatur suhu tubuh

e. sekresi

II. Esay
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar!
1. Tuliskan bagian-bagian dari alat indera penglihat dan pendengaran!
2. Bagaimana proses mata dapat melihat? ? Jelaskan!

3. Sebutkan penyakit/ kelaianan yang terjadi pada kulit!


4. Jelaskan bagaimana mekanisme terjadinya suara!
5. Perhatikan gambar berikut!

1 7

6
3 4 5

Dari gambar diatas, sebutkan dan jelaskan bagian kulit!


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 129

Kunci Jawaban

I. Pilihan Ganda
1. A
2. E
3. D
4. B
5. C
6. A
7. C
8. A
9. A
10. D

II. Esay
1. Bagian-bagian dari alat indera penglihat dan pendengaran!
1. Tuliskan bagian-bagian dari alat indera penglihat dan pendengaran ,
Maksimal 4!
Alat Indra penglihat:
a. Sklera berfungsi untuk melindungi bola mata dari kerusakan
mekanisme dan menjadi tempat melekatnya otot mata.
b. Kornea berfubgsi memungkinkan lewatnya cahaya dan merefraksi
cahay.
c. Pupil berfungsi mengendalikan ukuran pupil, sedangkan pigmen
mengurangi lewatnya cahaya.
d. Lensa berfungsi memfokusnya pandangan dengan mengubah
bentuk lensa.
e. Iris berfungsi mengendalikan ukuran pupil, sedangkan pigmen
mengurangi lewatnya cahaya.
f. Badan siliaris berfungsi menyokong lensa, mengandung otot yang
memungkinkan lensa berubah bentuk, dan mensekkresikan aqueous
humor.
g. Koroid berfungsi menyuplai retina dan melindungi refleksi cahaya
dalam mata.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 130

h. Retina berfungsi mengandung sel batang dan kerucut.


i. Fovea (bintik kuning) merupakan bagian retina yang mendukung
sel kerucut.
j. Saraf mata (neuritis optik)
Alat Pendengar:
a. Pinna
b. Saluran Pendengaran
c. Membran timpani
d. maleus
e. inkus
f. Jendela oval
g. saluran semisirkuler
h. Auditory nerve
i. koklea
j. jendela melingkar
k. Saluran eustachius
l. Stapes

2. Proses mata dapat melihat? ? Jelaskan!


Mekanisme penglihatan yang terjadi pada alat indra penglihatan adalah:
Cahaya yang ditangkap mata secara berturutturut akan melalui kornea,
aqueus humor, pupil, lensa, vitreus humor, dan akhirnya ditangkap
fotoreseptor pada retina Bila fotoreseptor menerima rangsangan sinar,
maka impuls saraf akan menuju ganglia yang terdapat pada retina bagian
depan Selanjutnya impuls saraf diteruskan ke serabut-serabut saraf dan
akhirnya ke serabut saraf optik. Dari bagian belakang setiap bola mata,
saraf optik berlanjut ke lobi osipetal yang merupakan puasat penglihatan
di otak besar Impuls dari mata kanan diteruskan ke lobi osipetal kiri, dan
impuls dari mata kiri diteruskan ke lobi osipetal kanan. Pada kedua lobi
tersebut impuls diinterpretasikan.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 131

3. Sebutkan penyakit/ kelaianan yang terjadi pada kulit!


a. Jerawat adalah perdangan kelenjar sebasea. peradangan ini banyak
terjadi di daerah wajah, leher, dada, dan ounggung. Jerawat biasanya
terjadi pada saat pubertas karena pada saat tersebut produksi hormon
reproduksi meningkat.
b. Dermatitis adalah peradangan pada permukaan kulit, ditandai dengan
gatal-gatal merah, bengkak, melepuh, dan berair. Bisanya disebabkan
oleh zat kimia, obat-obatan dan getah tumbuh-tumbuhan.

4. Jelaskan bagaimana mekanisme terjadinya suara!


a. Jika gelombang suara mencapai telinga maka akan melewati telinga
luar, turun ke saluran pendengaran, selanjutnya ke gendang telinga
b. Gelombang suara menggetarkan gendang telinga, kemudian tulang
martil, landasan sanggurdi, dan akhirnya menggetarkan tingkap oval
c. Akibatnya, terjadi getaran pada cairan didalam rumah siput sehingga
merangsang ujung saraf pendengaran
d. Selanjutnya, pangkal saraf mengirim impuls ke otak besar sehingga
otak besar akan menginterpretasikannya

5. Perhatikan gambar berikut!

1 7

6
3 4 5

Dari gambar diatas, sebutkan dan jelaskan bagian kulit!

a. Kulit ari berfungsi mencegah masuknya bibit penyakit dan mencegah


penguapan air dari dalam tubuh.
b. Kelenjar keringat berfungsi menghasilkan keringat
c. Lapisan lemak berfungsi menghangatkan tubuh
e. Pembuluh darah berfungsi mengalirkan darah keseluruh tubuh.
PLAGIAT
Lampiran
PLAGIAT MERUPAKAN
9 : Hasil Evaluasi SiklusTINDAKAN
MERUPAKAN ITINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 132
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 133
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 134
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 135
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 136
PLAGIAT
Lampiran
PLAGIAT10 : MERUPAKAN
Soal Evaluasi SiklusTINDAKAN
MERUPAKAN II
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 137

Soal Evaluasi Siklus II

Nama :

No Absen :

I. Pilihan Ganda

Pilihlah satu jawaban yang tepat!

1. Tonjolan di permukaan lidah disebut

a. papila

b. pilli

c. flagela

d. cillia

e. trikoma

2. Sebagai kemoreseptor pada lidah adalah.......

a. sel-sel oktafori

b. Sel-sel basiler A

c. utrikulus

d. tunas-tunas pengecap

e. sel-sel konus

3. Indra penciuman dan pengecap merupakan kemoreseptor, sebab

berfungsi sebagai penerima rangsang berupa, kecuali.....

a. gas dan zat cair

b. zat cair
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 138

c. zat padat

d. zat kimia

e. zat terlarut

4. Perhatikan penampang lidah dibawah ini

Bagian lidah yang paling terhadap rasa pahit dan manis, berturut-turut

adalah bagian yang bernomor......

a. 1 dan 2

b. 1 dan 3

c. 1 dan 4

d. 2 dan 4

e. 3 dan 4

5. tersusun dalam lengkungan yang dilingkari oleh suatu saluran pada

daerah dekat pangkal lidah, merupak papil dalam bentuk.....

a. bentuk benang

b. bentuk huruf V
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 139

c. bentuk palu

d. bentuk lingkaran

e. bentuk kubus

6. pendarahan yang keluar dari lubang hidung yang terjadi karena

melepasnya mukosa yang mengandung pembuluh darah kecil, disebut

kelainan pada indra......

a. penglihatan

b. peraba

c. pembau

d. perasa

e. pendengaran

7. Rongga hidung memiliki permukaan yang selalu basah yang disebut....

a. selaput lendir hidung

b. tulang rawan

c. rongga hidung

d. selaput rongga hidung

e. selaput hidung
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 140

8. Setiap sel-sel pembau tersebut mempunyai rambut-rambut di ujungnya

serta diliputi oleh selaput lendir yang berfungsi untuk......

a. menyaring debu agar tidak masuk

b. melembabkan rongga hidung

c. mengatur keluar masuknya udara

d. untuk menerima rangsang bau dari luar

e. untuk proses pernapasan

9. ketidakmampuan indra pembau untuk mencium bau disebut.....

a. anemia

b. leukimia

c. anosmia

d. defisiensi

e. salesma

10. Selaput lendir yang meradang memproduksi lebih banyak lendir dan

mengembang, sehingga hidung menjadi tersumbat dan pernafasan amat

dipersulit disebut...

a. anemia

b. leukimia
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 141

c. anosmia

d. defisiensi

e. salesma

II. Esay

1. Sebutkan 3 papil pengecap pada lidah! Jelaskan!

2. Bagaimana mekanisme lidah dapat merasakan makanan dan minuman!

3. Sebutkan kelainan/penyakit yang terjadi pada indra pengecap!

4. Jelaskan bagaimana mekanisme pembau yang dihasilkan oleh indra

pembau!

5. Sebutkan dan jelaskan kelainan yang terjadi pada indra pembau!


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 142

KUNCI JAWABAN

I. Pilihan Ganda

1. A

2. D

3. A

4. C

5. B

6. C

7. A

8. B

9. C

10. E

II. Esay

1. 3 papil pengecap pada lidah! Jelaskan!

a. papil bentuk benang, merupakan papil peraba dan tersebar di seluruh

permukaan lidah

b. papil seperti huruf V, tersusun dalam lengkungan yang dilingkari oleh

suatu saluran pada daerah dekat pangkal lidah.

c. papil bentuk palu, terdapat pada daerah tepi-tepi lidah.

2. Mekanisme lidah dapat merasakan makanan dan minuman!


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 143

Mekanisme Indera Pengecap Makanan atau minuman yang telah berupa

larutan di dalam mulut → merangsang ujungujung saraf pengecap →

diteruskan ke pusat saraf pengecap diotak → otak menanggapi rangsang

→ kita dapat merasakan rasa suatu jenis makanan atau minuman. Pada

manusia, ujung saraf pengecap berlokasi di kuncup-kuncup pengecap

pada lidah. Kuncup – kuncup mempunyai pori yang akan dimasukkan

zat makanan beserta air liur. Zat makanan yang masuk akan

menstimulasi ujung – ujung saraf yang memiliki rambut (Gustatory

hair). Dari ujung tersebut pesan akan dibawa ke otak, kemudian

diinterpretasikan dan sebagai hasilnya kita dapat mengecap makanan

yang masuk ke dalam mulut kita.

3. Kelainan/penyakit yang terjadi pada indra pengecap!

a. Oral candidosis. Penyebabnya adalah jamur yang disebut candida

albicans.. gejalanya lidah akan tampak tertutup lapisan putih yang

dapat dikerok.

b. Atropic glossitis. Penyakit ini juga sering ditemukan. Lidah akan

terlihat licin dan mengkilat baik seluruh bagian lidah maupun hanya

sebagian kecil. Penyebab yang paling sering biasanya adalah

kekurangan zat besi. Jadi banyak didapatkan pada penderita anemia.

c. Geografic tongue. Lidah seperti peta, berpulau-pulau. Baik banyak

maupun sedikit. Bagian pulau itu berwarna merah dan lebih licin dan

bila parah akan dikelilingi pita putih tebal.


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 144

d. Fissured tongue. Lidah akan terlihat pecah-pecah. Kadang garis

hanya satu ditengah, kadang juga bercabang-cabang.

e. Glossopyrosis. Kelainan ini berupa keluhan pada lidah dimana lidah

terasa sakit dan panas dan terbakar tetapi tidak ditemukan gejala

apapun dalam pemeriksaan. Hal ini kebanyakan karena psikosomatis

dibandingkan dengan kelainan pada syaraf.

4. Mekanisme pembau yang dihasilkan oleh indra pembau!

a. Bau dihasilkan dari rangsangan kimia yang berupa gas

b. Gas tersebut akan merangsang selsel olfaktori sehingga impuls dari

saraf olfaktori bergerak menuju ke otak

c. Impuls tersebut akan diinterpretasikan sebagai bau Saraf pembau

tidak akan menanggapi rangsang aroma yang terus menerus diterima

dalam waktu yang lama Saraf tersebut baru aktif kembali

jika mendapat rangsang untuk aroma yang lain

5. Kelainan yang terjadi pada indra pembau!

a. Anosmia adalah kehilangan sensitivitas terdapat rasa bau, Penyebab :

– Penyumbatan rongga hidung akibat pilek, terdapat polip atau

tumor di rongga hidung, Sel rambut rusak akibat infeksi kronis,

Gangguan pada saraf olfaktori, bulbus olfaktorius, dan trakus

olfaktorius
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 145

b. Mimisan atau epistaksin adalah pendarahan yang keluar dari lubang

hidung, pendarahan tersebut terjadi karena lepasnya mukosa yang

mengandung pembuluh darah kecil.

c. Selesma, atau disebut juga commond cold atau rhinitis adalah iritasi

atau peradangan dari selaput lendir hidung akibat masuk angin dan

atau infeksi dengan suatu virus atau bakteri. Selaput lendir yang

meradang memproduksi lebih banyak lendir dan mengembang,

sehingga hidung menjadi tersumbat dan pernafasan amat dipersulit.

Lendir yang terbentuk dapat mengakibatkan batuk dan bersin.

d. Influenza (flu) adalah infeksi pada paru-paru dan saluran nafas oleh

virus influenza. Infeksi ini menyebabkan menyebabkan demam,

hidung meler, sakit kepala, sakit tenggorokan,batuk nyeri otot, dan

rasa tidak enak badan (malaise).

Penyebabnya adalah virus influenza tipe A atau B. Virus ditularkan

melalui percikan air liur yang terinfeksi, yang keluar saat penderita

batuk atau bersin, atau melalui kontak langsung dengan sekret

hidung penderita.
PLAGIAT
Lampiran
PLAGIAT11 : MERUPAKAN
Hasil TINDAKAN
Evaluasi Siklus
MERUPAKAN II
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 146
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 147
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 148
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 149
PLAGIAT
Lampiran MERUPAKAN
12 : Panduan
PLAGIAT TINDAKAN
Skoring dan Kunci
MERUPAKAN Jawaban SoalTIDAK
TINDAKAN TIDAKTERPUJI
Evaluasi TERPUJI 150
Siklus I dan Siklus II

KUNCI JAWABAN dan PANDUAN SKORING


SOAL EVALUASI SIKLUS I

I. Pilihan Ganda

1. A

2. E

3. D

4. B

5. C

6. A

7. C

8. A

9. A

10. B

II. URAIAN

No.
Soal dan Kriteria Jawaban Rentang Skor
Soal
1 Tuliskan bagian-bagian dari alat indra 0-20

penglihat dan pendengaran!


Dapat menyebutkan bagian-bagian dari

 Alat Indra penglihat: alat indra penglihat dan pendengaran


• Sklera berfungsi untuk melindungi
dengan tepat mendapatkan skor 20, jika
bola mata dari kerusakan mekanisme
tidak dapat menjawab dengan tepat
dan menjadi tempat melekatnya otot
mata.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 151

• Kornea berfubgsi memungkinkan maka mendapatkan skor sesuai jumlah


lewatnya cahaya dan merefraksi
ciri-ciri yang disebutkan.
cahay.
• Pupil berfungsi mengendalikan
ukuran pupil, sedangkan pigmen
mengurangi lewatnya cahaya.
• Lensa berfungsi memfokusnya
pandangan dengan mengubah bentuk
lensa.
• Iris berfungsi mengendalikan ukuran
pupil, sedangkan pigmen
mengurangi lewatnya cahaya.
• Badan siliaris berfungsi menyokong
lensa, mengandung otot yang
memungkinkan lensa berubah
bentuk, dan mensekkresikan aqueous
humor.
• Koroid berfungsi menyuplai retina
dan melindungi refleksi cahaya
dalam mata.
• Retina berfungsi mengandung sel
batang dan kerucut.
• Fovea (bintik kuning) merupakan
bagian retina yang mendukung sel
kerucut.
• Saraf mata (neuritis optik)

 Alat Pendengar:
a. Bagian luar
 daun telinga
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 152

 lubang telingan
b. bagian tengah
 gendang telingan
 martil
 landasan sanggurdi
 eustachius
c. telinga bagian dalam
 alat keseimbangan tubuh
 3 saluran setengah lingkaran
 Tingkap jorong
 Rumah siput

2 Bgaimana proses mata dapat melihat! 0-20

Mekanisme penglihatan yang Jika siswa dapat menjelaskan


terjadi pada alat indra penglihatan
mekanisme mata dapat melihat dengan
adalah: Cahaya yang ditangkap
benar dan tepat mendapat skor 20, jika
mata secara berturutturut akan
melalui kornea, aqueus humor, tidak dapat menjelaskan dengan tepat
pupil, lensa, vitreus humor, dan
maka siswa akan diberi skor ½ atai ¼
akhirnya ditangkap fotoreseptor
dari skor yang sudah ditentukan.
pada retina Bila fotoreseptor
menerima rangsangan sinar, maka
impuls saraf akan menuju ganglia
yang terdapat pada retina bagian
depan Selanjutnya impuls saraf
diteruskan ke serabut-serabut saraf
dan akhirnya ke serabut saraf optik.
Dari bagian belakang setiap bola
mata, saraf optik berlanjut ke lobi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 153

osipetal yang merupakan puasat


penglihatan di otak besar Impuls
dari mata kanan diteruskan ke lobi
osipetal kiri, dan impuls dari mata
kiri diteruskan ke lobi osipetal
kanan. Pada kedua lobi tersebut
impuls diinterpretasikan.

3 Sebutkan penyakit/ kelainan yang yang 0-5

terjadi pada kulit!


Jika siswa dapat menyebutkan kelaian

• Jerawat adalah perdangan kelenjar yang terjadi pada kulit dengan tepat
sebasea. peradangan ini banyak
akan mendapat skor 5,
terjadi di daerah wajah, leher, dada,
dan ounggung. Jerawat biasanya
terjadi pada saat pubertas karena
pada saat tersebut produksi hormon
reproduksi meningkat.
• Dermatitis adalah peradangan pada
permukaan kulit, ditandai dengan
gatal-gatal merah, bengkak,
melepuh, dan berair. Bisanya
disebabkan oleh zat kimia, obat-
obatan dan getah tumbuh-tumbuhan.

4 Jelaskan bagaimana mekanisme terjadinya 0-20

suara pada alat pendengaran kita?


Jika siswa dapat menjelaskan

a. Jika gelombang suara mencapai mekanisme suara pada alat


telinga maka akan melewati
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 154

telinga luar, turun ke saluran pendengaran dengan tepat. Maka siswa


pendengaran, selanjutnya ke
akan mendapat skor 20, jika siswa
gendang telinga
hanya menjawab secara singkat maka
b. Gelombang suara menggetarkan
gendang telinga, kemudian tulang siswa hanya mendapatkan skor ½ dari
martil, landasan sanggurdi, dan
jumlah sekor keseluruhan
akhirnya menggetarkan tingkap
oval
c. Akibatnya, terjadi getaran pada
cairan didalam rumah siput
sehingga merangsang ujung saraf
pendengaran
d. Selanjutnya, pangkal saraf
mengirim impuls ke otak besar
sehingga otak besar akan
menginterpretasikannya

5 Perhatikan gambar berikut! 0-25

1 7
Jika siswa dapat bagian-bagian dari
2
kulit dengan tepat mendapat skor 25,
6
3 4 5 jika hanya dapat menjelaskan

menjelaskan dengan tepat mendapat

skor 15, dan jika hanya menyebutkan


 Epidermis (kulit ari), tersusun atas
bagian kulit mendapat skor 5
lapisan tanduk ((lapisan korneum)

dan lapisan malpigi.

 Dermis (jangat), lapisan ini


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 155

mengandung pembuluh darah, akar

rambut, ujung saraf, kelenjar

keringat, kelenjar minyak.

 Pembuluh darah, bagian dari sistem

sirkulasi yang mengangkut darah

keseluruh tubuh

 Lapisan lemak, lapisan ini terletak

dibawah dermis, lapisan ini banyak

mengandung lemak yang berfungsi

untuk menyimpan cadangan

makanan

 Kelenjar minyak, kelenjar minyak

terdapat di lapisan dermis yang

sering disebut dengan kelenjar

sabacea

 Saluran keringat, saluran ini

berfungsi untuk mengeluarkan

keringat

 Kelenjar keringat, berfungsi

memproduksi cairan tubuh yang

digerakan untuk mengatur suhu

tubuh
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 156

KUNCI JAWABAN dan PANDUAN SKORING

SOAL EVALUASI SIKLUS II

A. Pilihan Ganda

11. A

12. D

13. A

14. C

15. B

16. C

17. A

18. B

19. C

20. E

Keterangan: setiap jawaban yang benar diberi skor 1 dan jika salah 0.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 157

B. Uraian

No.
Soal dan Kriteria Jawaban Rentang Skor
Soal

1 Sebutkan dan jelaskan 3 papila pada indra 0-15

pengecap!
Jika siswa dapat

a. papil bentuk benang, merupakan papil menjawab dengan benar


peraba dan tersebar di seluruh
dan lengkap mendapat
permukaan lidah
skor 15, jika siswa
b. papil seperti huruf V, tersusun dalam
lengkungan yang dilingkari oleh suatu kurang tepat dalam
saluran pada daerah dekat pangkal lidah.
menjawab mendapat
c. papil bentuk palu, terdapat pada daerah
skor 8, jika hanya dapat
tepi-tepi lidah.
menyebutkan 3

bagiannya saja akan

mendapat skor 5

2 Bagaimana mekanisme lidah dapat 0-20

merasakan makanan dan minuman?


Jika siswa dapat

Mekanisme Indera Pengecap Makanan atau menjelaskan mekanisme


minuman yang telah berupa larutan di
dengan jelas dan secara
dalam mulut → merangsang ujungujung
runtut dengan tahap-
saraf pengecap → diteruskan ke pusat saraf
pengecap diotak → otak menanggapi tahap yang tepat makan
rangsang → kita dapat merasakan rasa
akan mendapat skor ,
suatu jenis makanan atau minuman. Pada
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 158

manusia, ujung saraf pengecap berlokasi di jika kurang tepat


kuncup-kuncup pengecap pada lidah.
mendapat skor 10, jika
Kuncup – kuncup mempunyai pori yang
menjawab namun
akan dimasukkan zat makanan beserta air
liur. Zat makanan yang masuk akan dengan singkat
menstimulasi ujung – ujung saraf yang
mendapat skor 4.
memiliki rambut (Gustatory hair). Dari
ujung tersebut pesan akan dibawa ke otak,
kemudian diinterpretasikan dan sebagai
hasilnya kita dapat mengecap makanan
yang masuk ke dalam mulut kita.

3 Sebutkan penyakit/ kelainan yang terjadi 0-10

pada indra pengecap!


jika siswa dapat lebih

a. Oral candidosis. Penyebabnya adalah dari dan sedikit


jamur yang disebut candida albicans..
gejalanya lidah akan tampak tertutup dijelaskan akan
lapisan putih yang dapat dikerok.
mendapat sekor 10, jika
b. Atropic glossitis. Penyakit ini juga sering
ditemukan. Lidah akan terlihat licin dan menyebutkan 3
mengkilat baik seluruh bagian lidah
maupun hanya sebagian kecil. Penyebab mendapat skor 8, jika
yang paling sering biasanya adalah
kekurangan zat besi. Jadi banyak kurang dari 2 mendapat
didapatkan pada penderita anemia.
sekor 1
c. Geografic tongue. Lidah seperti peta,
berpulau-pulau. Baik banyak maupun
sedikit. Bagian pulau itu berwarna merah
dan lebih licin dan bila parah akan
dikelilingi pita putih tebal.
d. Fissured tongue. Lidah akan terlihat
pecah-pecah. Kadang garis hanya satu
ditengah, kadang juga bercabang-
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 159

cabang.
e. Glossopyrosis. Kelainan ini berupa
keluhan pada lidah dimana lidah terasa
sakit dan panas dan terbakar tetapi tidak
ditemukan gejala apapun dalam
pemeriksaan. Hal ini kebanyakan karena
psikosomatis dibandingkan dengan
kelainan pada syaraf.

4 Jelaskan bagaimana mekanisme pembau 0-20

yang dihasilkan oleh indra pembau?


Jika siswa dapat

a. Bau dihasilkan dari rangsangan kimia menjelaskan mekanisme


yang berupa gas
dengan jelas dan secara
b. Gas tersebut akan merangsang selsel runtut dengan tahap-
olfaktori sehingga impuls dari saraf
tahap yang tepat makan
olfaktori bergerak menuju ke otak
akan mendapat skor ,
c. Impuls tersebut akan diinterpretasikan
sebagai bau Saraf pembau tidak akan jika kurang tepat
menanggapi rangsang aroma yang terus mendapat skor 10, jika
menerus diterima dalam waktu yang
menjawab namun
lama Saraf tersebut baru aktif
kembali jika mendapat rangsang untuk dengan singkat
aroma yang lain mendapat skor 4.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 160

5 Sebutkan dan jelaskan kelainan atau 0-25

penyakit yang terjad pada indra pembau!


Jika siswa mampu

a. Anosmia adalah kehilangan menyebutkan dan


sensitivitas terdapat rasa bau,
menjelaskan kelainan
Penyebab : – Penyumbatan rongga
yang terjadi pada indra
hidung akibat pilek, terdapat polip
atau tumor di rongga hidung, Sel pembau dengan jelas
rambut rusak akibat infeksi kronis,
dan tepat 5 maka akan
Gangguan pada saraf olfaktori, bulbus
mendapat sekor 25, jika
olfaktorius, dan trakus olfaktorius
b. Mimisan atau epistaksin adalah hanya menyebutkan dan
pendarahan yang keluar dari lubang
menjelaskan 1 akan
hidung, pendarahan tersebut terjadi
mendapat skor 5.
karena lepasnya mukosa yang
mengandung pembuluh darah kecil.

c. Selesma, atau disebut juga commond


cold atau rhinitis adalah iritasi atau
peradangan dari selaput lendir hidung
akibat masuk angin dan atau infeksi
dengan suatu virus atau bakteri.
Selaput lendir yang meradang
memproduksi lebih banyak lendir dan
mengembang, sehingga hidung
menjadi tersumbat dan pernafasan
amat dipersulit. Lendir yang
terbentuk dapat mengakibatkan batuk
dan bersin.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 161

d. Influenza (flu) adalah infeksi pada


paru-paru dan saluran nafas oleh virus
influenza. Infeksi ini menyebabkan
menyebabkan demam, hidung meler,
sakit kepala, sakit tenggorokan,batuk
nyeri otot, dan rasa tidak enak badan
(malaise).
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
162
Lampiran 13:Lembar Observasi Siswa Siklus I, Rubrik Penskoran, dan
Contoh Hasil Skor Observasi

LEMBAR OBSERVASI SISWA

SMA GAMA YOGYAKARTA

SIKLUS I

Hari, tanggal :

Observer :

Kelompok :

PETUNJUK :

1. Amatilah kegiatan kelompok siswa di kelas dalam melaksanakan

pembelajaran!

2. Lingkarilah (O) pada skor yang sesuai dengan keadaan yang anda amati!

NO ASPEK YANG DIAMATI SKOR


A. ASPEK AFEKTIF
Siswa antusias dalam pengumpulan tugas, LKS, dan
1. 1 2 3 4
lembar jawaban tes.
Siswa mau mendengar pendapat teman yang lain selama
2. 1 2 3 4
diskusi kelompok.
Siswa menolong teman yang mengalami kesusahan
3. 1 2 3 4
dalam menerima materi selama pembelajaran.
Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok di
4. 1 2 3 4
depan kelas dengan percaya diri.
Siswa mampu menyatukan pendapat teman untuk
5. 1 2 3 4
mendapatkan kesimpulan diskusi.
Siswa memperhatikan pembelajaran dengan media
6. 1 2 3 4
animasi.
7. Siswa menyanggah pendapat teman maupun guru untuk 1 2 3 4
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
163

menambah informasi.
8. Siswa antusias dalam mempersiapkan pembelajaran. 1 2 3 4
B. ASPEK PSIKOMOTOR
Siswa mampu menunjukan permasalahan yang
1. 1 2 3 4
kontekstual.
2. Siswa menerjakan LKS dengan cermat. 1 2 3 4
Siswa berusaha menjawab pertanyaan yang diajukan
3. 1 2 3 4
oleh guru.
Siswa menggunakan bermacam-macam sumber belajar
4. 1 2 3 4
untuk menambah informasi materi belajar.
Siswa mencatat hasil diskusi dan informasi tambahan
5. 1 2 3 4
yang disampaikan oleh guru.
Siswa menyampaikan hasil diskusi dengan bahasa yang
6. 1 2 3 4
komunikatif.
Siswa membahas permasalahan aktual selama me-
7 1 2 3 4
laksanakan diskusi.
Siswa menunjukan perilaku positif selama proses
8 1 2 3 4
pembelajaran.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
164

Aspek Afektif
Keterangan Skor tiap aspek :
1 = sangat kurang
2 = kurang
3 = baik
4 = sangat baik
No Aspek Yang Skor 4 Skor 3 Skor 2 Skor 1
. Dinilai
1. Antusiasme Jika siswa Jika Jika Jika siswa tidak
siswa dalam mengumpulkan hanya hanya mengumpulkan
pengumpulan tugas-tugas ada 2 ada 1 tugas-tugas
tugas, LKS, dan tepat waktu, kriteria kriteria
lembar jawaban jawaban siswa penskora penskora
tes benar, n saja n saja
menggunakan
bahasa sendiri
yang mudah
dipahami.
2. Siswa mau Jika siswa Jika Jika Jika tidak
mendengar menghargai hanya hanya mendengarkan
pendapat teman pendapat orang ada 2 ada 1 pendapat orang
saat berdiskusi lain, berani kriteria kriteria lain
menangapi jika penskora penskora
kurang tepat, n saja n saja
memperhatikan
orang yang
sedang
berbicara
3. Siswa menolong Jika siswa Jika Jika Jika tidak mau
teman yang berani hanya hanya menolong
mengalami menjelaskan ada 2 ada 1 temannya.
kesusahan materi yang kriteria kriteria
menerima sedang penskora penskora
materi dipelajari, n saja n saja
penjelasan yang
diberikan dapat
dipahami
temannya,
menjelaskan
menggunakan
bahasa yang
sederhana
4. Mempresentasik Jika siswa Jika Jika tidak berani
an hasil diskusi berani hanya mempresentasik
dengan percaya mempresentasik ada 2 an hasil diskusi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
165

diri an hasil diskusi kriteria


dengan suara penskora
lantang, tanpa n saja
ragu-ragu dan
serius
5. Mampu Jika siswa Jika Jika Jika siswa
menyatukan terlibat aktif hanya hanya hanya pasif
pendapat teman dalam diskusi, ada 2 ada 1 selama
untuk menerima kriteria kriteria berdiskusi
mendapatkan pendapat teman, penskora penskora
kesimpulan mampu n saja n saja
diskusi membuat
kesimpulan
6. Siswa Jika siswa Jika Jika Jika siswa tidak
memperhatikan serius, antusias hanya hanya memperhatikan
pembelajaran dan terlibat aktif ada 2 ada 1 pembelajaran
dengan media selama kriteria kriteria
animasi pembelajaran penskora penskora
n saja n saja
7. Siswa Jika siswa Jika Jika Jika siswa tidak
menyanggah berani, argumen hanya hanya berani
pendapat teman yang ada 2 ada 1 menyanggah
atau guru untuk disampaikan kriteria kriteria
menambah benar, serius penskora penskora
informasi n saja n saja
8. Siswa antusias Jika siswa Jika Jika Jika siswa tidak
mempersiapkan membaca hanya hanya bersemangat
pembelajaran materi terlebih ada 2 ada 1
dahulu sebelum kriteria kriteria
pembelajaran, penskora penskora
datang tepat n saja n saja
waktu,
membawa
keperluan
selama
pembelajaran
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
166

Aspek Psikomotor
Keterangan Skor tiap aspek :
1 = sangat kurang
2 = kurang
3 = baik
4 = sangat baik
No. Aspek Yang Skor 4 Skor 3 Skor 2 Skor 1
Dinilai
1. Siswa mampu Jika siswa Jika Jika Jika siswa
menunjukkan mampu hanya ada hanya ada tidak bisa
permasalahan mencari 2 kriteria 1 kriteria menemukan
yang permasalahan penskoran penskoran permasalahan
kontekstual yang ada di saja saja
sekitar, terbaru
dan sesuai
dengan materi
ajar
2. Siswa Jika siswa aktif Jika Jika Jika siswa
mengerjakan mengerjakan hanya ada hanya ada mengerjakan
LKS dengan LKS, teliti dan 2 kriteria 1 kriteria LKS dengan
cermat serius penskoran penskoran asal-asalan
saja saja
3. Siswa Jika jawaban Jika Jika Jika tidak
menjawab tepat, hanya ada hanya ada pernah
pertanyaan menggunakan 2 kriteria 1 kriteria menjawab
bahasa sendiri, penskoran penskoran pertanyaan
suara lantang saja saja
4. Siswa Jika siswa Jika Jika Jika siswa
menggunakan menggunakan hanya ada hanya ada tidak memiliki
macam-macam internet, buku 2 kriteria 1 kriteria sumber belajar
sumber belajar dari penerbit penskoran penskoran
lain dan saja saja
lingkungan
sekitar untuk
menambah
sumber belajar
5. Siswa Jika siswa Jika Jika Jika siswa
mencatat hasil mencatat hanya ada hanya ada tidak pernah
diskusi dengan 2 kriteria 1 kriteria mencatat hasil
lengkap, rapi penskoran penskoran diskusi
dan berurutan saja saja
6. Siswa Jika siswa Jika Jika Jika siswa
menyampaikan menyampaikan hanya ada hanya ada berani
hasil diskusi hasil diskusi 2 kriteria 1 kriteria menyampaikan
dengan bahasa dengan lantang, penskoran penskoran hasil diskusi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
167

yang menggunakan saja saja


komunikatif bahasa sendiri,
sederhana
7. Siswa Jika siswa Jika Jika Jika siswa
membahas membicarakan hanya ada hanya ada tidak terlibat
permasalahan hal yang sesuai 2 kriteria 1 kriteria selama diskusi
aktual selama konsep, serius, penskoran penskoran
diskusi berani saja saja
mengemukakan
pendapat
8. Siswa Siswa Jika Jika Siswa tidak
menunjukkan bersemangat, hanya ada hanya ada mengikuti
perilaku positif antusias dan 2 kriteria 1 kriteria pembelajaran
selama proses serius selama penskoran penskoran dengan serius.
pembelajaran permbalajaran saja saja
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
168

Hasil Analisis Ranah Afektif

Aspek Yang di Nilai *)


Kode inisiatif Keberanian Keseriusan Kerjasama Menghargai Teman
Siswa No Pernyataan 1 6 8 7 4 5 2 3 Total % Kategori
1 3 4 3 2 3 3 3 2 23 71,875 Tinggi
2 4 4 3 2 3 3 2 3 24 75 Tinggi
3 3 4 4 2 2 3 3 3 24 75 Tinggi
5 3 4 4 2 2 3 3 3 24 75 Tinggi
6 4 4 3 2 3 3 2 3 24 75 Tinggi
7 3 4 4 2 2 3 3 3 24 75 Tinggi
8 3 3 3 2 3 3 3 2 22 71,875 Tinggi
9 3 4 4 2 2 3 3 3 24 75 Tinggi
10 3 4 4 2 3 2 3 2 23 71,875 Tinggi
11 3 4 4 2 3 2 3 2 23 71,875 Tinggi
12 3 4 4 2 2 3 3 3 24 75 Tinggi
13 4 4 3 2 3 3 2 3 24 75 Tinggi
14 3 4 4 2 2 3 3 3 24 75 Tinggi

16 3 4 3 2 2 2 2 2 20 71,875 Tinggi
17 4 4 3 2 3 3 2 3 24 75 Tinggi
18 3 4 3 2 2 2 2 2 20 62,5 Sedang
19 3 4 3 2 2 2 2 2 20 62,5 Sedang
20 3 4 3 2 3 3 3 2 23 71,875 Tinggi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
169

22 3 4 3 2 2 2 2 2 20 62,5 Sedang
23 3 4 3 2 2 2 2 2 20 62,5 Sedang
Jumlah 64 79 68 40 49 53 51 50
% 83,75 98,75 85 50 61,25 66,25 63,75 62,5
Rata-rata 71,5625
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
170

Hasil Analisis Ranah Psikomotor

Aspek Yang di Nilai *)


Kode inisiatif Keberanian Keseriusa
Siswa No Pernyataan 1 3 4 5 7 6 2 Total % Kategori
1 3 3 3 2 2 2 3 18 56,25 Sedang
2 4 4 3 2 3 3 2 21 65,625 Sedang
3 2 3 3 3 2 2 2 17 53,125 Sedang
5 3 4 4 2 2 3 3 21 65,625 Sedang
6 2 3 3 3 2 2 2 17 53,125 Sedang
7 2 3 3 3 2 2 2 17 53,125 Sedang
8 3 3 3 2 2 2 3 18 56,25 Sedang
9 2 3 3 3 2 2 2 17 53,125 Sedang
10 2 3 2 3 2 2 3 17 53,125 Sedang
11 2 3 2 3 2 2 3 17 53,125 Sedang
12 3 4 4 2 2 3 3 21 65,625 Sedang
13 2 3 3 3 2 2 2 17 53,125 Sedang
14 2 3 4 4 3 2 3 21 65,625 Tinggi

16 3 4 3 2 2 2 2 18 56,25 Sedang
17 3 3 3 2 3 3 4 21 65,625 Tinggi
18 3 4 3 2 2 2 2 18 56,25 Sedang
19 3 3 3 2 3 3 4 21 65,625 Sedang
20 3 3 3 2 2 2 3 18 56,25 Sedang
22 3 4 3 2 2 2 2 18 56,25 Sedang
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
171

23 2 3 2 3 2 2 3 17 53,125 Sedang
Jumlah 52 66 60 50 44 45 53
% 65 82,5 75 62,5 55 66,25 63,75
Rata-rata 57,8125
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 172
Lampiran 14 : Hasil Observasi Siswa Siklus I
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 173
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
174
Lampiran 15 : Lembar Observasi Siswa Siklus II

LEMBAR OBSERVASI SISWA

SMA GAMA YOGYAKARTA

SIKLUS II

Hari, tanggal :

Observer :

Kelompok :

PETUNJUK :

1. Amatilah kegiatan kelompok siswa di kelas dalam melaksanakan

pembelajaran!

2. Lingkarilah (O) pada skor yang sesuai dengan keadaan yang anda amati!

NO ASPEK YANG DIAMATI SKOR


A. ASPEK AFEKTIF
Siswa antusias dalam pengumpulan tugas, LKS, dan
1. 1 2 3 4
lembar jawaban tes.
Siswa mau mendengar pendapat teman yang lain selama
2. 1 2 3 4
diskusi kelompok.
Siswa menolong teman yang mengalami kesusahan
3. 1 2 3 4
dalam menerima materi selama pembelajaran.
Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok di
4. 1 2 3 4
depan kelas dengan percaya diri.
Siswa mampu menyatukan pendapat teman untuk
5. 1 2 3 4
mendapatkan kesimpulan diskusi.
Siswa memperhatikan pembelajaran dengan media
6. 1 2 3 4
animasi.
Siswa menyanggah pendapat teman maupun guru untuk
7. 1 2 3 4
menambah informasi.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
175

8. Siswa antusias dalam mempersiapkan pembelajaran. 1 2 3 4


B. ASPEK PSIKOMOTOR
Siswa mampu menunjukan permasalahan yang
1. 1 2 3 4
kontekstual.
2. Siswa menerjakan LKS dengan cermat. 1 2 3 4
Siswa berusaha menjawab pertanyaan yang diajukan
3. 1 2 3 4
oleh guru.
Siswa menggunakan bermacam-macam sumber belajar
4. 1 2 3 4
untuk menambah informasi materi belajar.
Siswa mencatat hasil diskusi dan informasi tambahan
5. 1 2 3 4
yang disampaikan oleh guru.
Siswa menyampaikan hasil diskusi dengan bahasa yang
6. 1 2 3 4
komunikatif.
Siswa membahas permasalahan aktual selama me-
7. 1 2 3 4
laksanakan diskusi.
Siswa menunjukan perilaku positif selama proses
8. 1 2 3 4
pembelajaran.
PLAGIAT
Lampiran
PLAGIAT16 : MERUPAKAN
Hasil TINDAKAN
Observasi Siswa
MERUPAKAN Siklus I
TINDAKAN TIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 176
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 177
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
178
Lampiran 17 : Kuisioner Motivasi Awal

No. Absen :_______

Kelas :_______

KUISIONER MOTIVASI I

Petunjuk :

1. Bacalah setiap pernyataan baik-baik sebelum kamu memberikan jawaban.

2. Angket ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana motivasi belajarmu

dalam mata pelajaran biologi.

3. Angket ini tidak berpengaruh terhadap penilaian akademikmu. Oleh karena

itu, jawablah sesuai keadaan yang sebenarnya.

4. Beri tanda (√) pada jawaban yang sesuai dengan keadaanmu pada kolom yang

disediakan dengan ketentuan sebagai berikut:

STS : Sangat Tidak Setuju

TS : Tidak Setuju

S : Setuju

SS : Sangat Setuju

5. Selamat mengerjakan.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
179

No. Pernyataan STS TS S SS

1. Materi pelajaran biologi tidak menarik

perhatian

2. Saya belajar biologi karena keinginan saya

sendiri, bukan karena disuruh orang tua

3. Saya bertanya kepada teman atau guru bila

saya belum memahami materi pelajaran

biologi yang dijelaskan.

4. Saya malas bertanya apabila materi biologi

susah dimengerti

5. Berhasil menyelesaikan tugas biologi sangat

penting bagi saya

6. Saya berusaha mencari informasi dari sumber

lain selain buku diktat ketika belajar biologi.

7. Saya malas mempelajari materi apabila akan

diadakan ulangan harian

8. Saya menanggapi materi yang disampaikan

oleh guru.

9. Saya membentuk kelompok belajar untuk

belajar biologi.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
180

10. Saya selalu bekerjasama ketika belajar

kelompok

11. Saya selalu mengunpulkan tugas tepat waktu.

12. Jika saya memperoleh nilai biologi yang

tinggi, maka akan memacu semangat belajar

saya.

13. Saya selalu mencatat hal-hal penting yang

disampaikan oleh guru.

14. Saya merasa bahagia berhasil menyelesaikan

tugas/ulangan.

15. Bila nilai ulangan biologi saya buruk dan

tidak sesuai harapan, saya menambahkan

waktu belajar agar dapat memperbaikinya.

16. Saya selalu mempelajari materi dari buku

diktat sebelum ulangan harian

17. Saya tidak pernah memperhatikan materi

yang disampaikan guru.

18. Saya sering tidak mengerjakan tugas yang

diberikan oleh guru.

19. Saya belajar biologi hanya jika ada ulangan.


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
181

20. Saya mudah menyerah jika menemukan

kesulitan pada saat mengerjakan tugas

maupun menyelesaikan soal-soal biologi.


LampiranPLAGIAT
18 MERUPAKAN
: Hasil Pengisian
PLAGIAT TINDAKAN
Kuisioner Motivasi
MERUPAKAN Awal TIDAK
TINDAKAN TIDAKTERPUJI
TERPUJI 182
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 183
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 184
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 185
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Lampiran 19 : Kuisioner Motivasi Akhir 186

No. Absen :______

Kelas :______

KUISIONER MOTIVASI II

Petunjuk :

1. Bacalah setiap pernyataan baik-baik sebelum kamu memberikan jawaban.

2. Angket ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana motivasi belajarmu

dalam mata pelajaran biologi menggunakan media animasi.

3. Angket ini tidak berpengaruh terhadap penilaian akademikmu. Oleh karena

itu, jawablah sesuai keadaan yang sebenarnya.

4. Beri tanda (√) pada jawaban yang sesuai dengan keadaanmu pada kolom yang

disediakan dengan ketentuan sebagai berikut:

STS : Sangat Tidak Setuju

TS : Tidak Setuju

S : Setuju

SS : Sangat Setuju

5. Selamat mengerjakan.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
187

No. Pernyataan STS TS S SS

1. Dalam belajar biologi menggunakan media animasi

saya selalu berusaha menguasai materinya secara

mendalam.

2. Sebelum kegiatan pembelajaran menggunakan media

animasi saya terlebih dahulu membaca topik atau

bahan yang akan ditayangkan dalam media animasi.

3. Saya merasa malas belajar biologi bila menggunakan

madia animasi karena harus mengamati lama.

4. Saya membuat catatan kecil yang saya anggap

penting ketika mengamati animasi.

5. Saya mengamati animasi dengan sungguh-sungguh.

6. Saya kurang memperhatikan penjelasan guru tentang

konsep awal yang digunakan dalam animasi.

7. Jika ada hal yang kurang jelas berkaitan dengan

kegiatan pembelajaran yang menggunakan animasi

saya menanyakannya kepada guru atau teman.

8. Dalam pembelajaran biologi menggunakan media

animasi saya berusaha menemukan konsep biologi

sendiri.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
188

9. Saya kurang tertarik jika guru biologi mengajar

dengan menggunakan media animasi.

10. Dalam pembelajaran biologi menggunakan media

animasi saya mengungkapkan gagasan/ide saya yang

berkaitan dengan topik yang dibicarakan.

11. Bila ada hambatan dalam menemukan konsep, saya

sudah tidak mempunyai rasa semangat lagi untuk

menemukannya.

12. Pelajaran biologi akan terasa membosankan bila

diajarkan menggunakan media animasi.

13. Belajar menggunakan media animasi tidak

mempengaruhi motivasi saya untuk lebih giat belajar

biologi.

14. Bila belajar biologi dengan menggunakan media

animasi saya merasa tidak ada pengaruhnya dalam

nilai biologi saya.

15. Karena kegiatan dilakukan secara berkelompok, saya

tidak perlu melakukan kegiatan, biar teman

kelompok saya yang menemukan konsepnya.


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
189

16. Setelah menerima pembelajaran biologi

menggunakan media animasi saya berminat untuk

mempelajarinya kembali pokok bahasan yang telah

disampaikan.

17. Pada saat pembelajaran dengan animasi berlangsung

saya mengikuti langkah demi langkah proses

pembelajarannya.

18. Sesudah menerima pembelajaran biologi melalui

media animasi, saya tidak pernah mengingat materi

yang diajarkan apalagi mempelajarinya kembali.

19. Sebelum belajar dengan animasi, malam sebelumnya

saya sudah mempelajari materi yang akan dibahas.

20. Saya tidak mencatat hasil pengamatan melalui media

animasi.
LampiranPLAGIAT
20 MERUPAKAN
: Hasil Pengisisan
PLAGIAT TINDAKAN
Kuisioner Motivasi
MERUPAKAN TINDAKANAkhir TIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 190
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 191
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 192
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 193
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 194
Lampiran 21 : Daftar Skor Motivasi Awal Siswa

DAFTAR SKOR MOTIVASI AWAL SISWA

Nilai Skor
No. Kode Siswa Skor Kategori
%
1 1 44 55 Rendah
2 2 55 68,75 Tinggi
3 3 54 67,5 Tinggi
4 5 59 73,75 Tinggi
5 6 55 68,75 Tinggi
6 7 53 62,25 Cukup
7 8 74 92,5 Sangat Tinggi
8 9 54 67,5 Tinggi
9 10 56 70 Tinggi
10 11 63 78,75 Tinggi
11 12 49 61,25 Cukup
12 13 52 65 Cukup
13 13 56 70 Tinggi
14 14 59 73,75 Tinggi
15 16 60 75 Tinggi
16 17 55 68,75 Tinggi
17 18 42 52,5 Rendah
18 19 54 67,5 Tinggi
19 20 54 67,5 Tinggi
20 22 52 65 Cukup
21 23 47 58,75
sangat Tinggi 1 5
Tinggi 13 65
Cukup 4 20
Rendah 2 10
Sangat Rendah 0 0
Rata-rata 68,083333
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 195
Lampiran 22 : Daftar Skor Motivasi Akhir Siswa

DAFTAR SKOR MOTIVASI AKHIR SISWA

No. Kode Siswa Skor Nilai Skor % Kategori


1 1 50 62,5 Cukup
2 2 56 70 Tinggi
3 3 57 71,25 Tinggi
4 22 53 66,25 Tinggi
5 5 59 73,75 Tinggi
6 6 61 76,25 Tinggi
7 7 64 80 Tinggi
8 8 50 62,5 Cukup
9 9 67 83,75 Sangat Tinggi
10 10 66 82,5 Sangat Tinggi
11 11 75 93,75 Sangat Tinggi
12 13 52 65 Cukup
13 14 67 83,75 Sangat Tinggi
14 12 66 82,5 Sangat Tinggi
15 16 51 63,75 Cukup
16 17 57 71,25 Tinggi
17 18 52 65 Cukup
18 19 51 63,75 Cukup
19 20 73 91,25 Sangat Tinggi
20 23 58 72,5 Tinggi
Sangat Tinggi 6 30
Tinggi 8 40
Cukup 6 30
Rendah 0 0
Sangat Rendah 0 0
Rata-rata 74,0625
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 196
Lampiran 23 : Daftar Skor Observasi Siklus I

Hasil Analisis Lembar Observasi Siklus I

Ranah Afektif RanahPpsikomotorik


Kelompok
Siklus I Siklus I
1 75 65,625
2 71,875 62,5
3 71,875 71,875
4 62,5 65,625
5 71,875 62,5
rata-rata 70,625 65,625

196
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Lampiran 24 : Daftar Skor Observasi Siklus II 197

Daftar Skor Observasi Siklus II

Ranah Afektif Siklus Ranah Psikomotor Siklus


Kelompok
II II
1 75 75
2 56,25 53,12
3 59,37 62,5
4 87,5 78,12
5 87,5 87,5
rata-rata 73,124 71,248
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Lampiran 25 : Daftar Nilai Evaluasi Siklus I 198

Daftar Nilai Evaluasi Siklus I

No Nama Nilai Evaluasi


1 1 48
2 2 82
3 3 63
4 5 80
5 6 63
6 7 40
7 8 50
8 9 73
9 10 47
10 11 61
11 12 84
12 13 72
13 14 74
14 16 70
15 17 61
16 18 65
17 19 64
18 20 60
19 22 68
20 23 68
Rata-rata kelas 64,65
Nilai Tertinggi 84
Nilai Terendah 40
Jumlah siswa
yang Sudah
mencapai KKM 3
Jumlah siswa
yang belum
mencapai KKM 17
Ketuntasan
Klasikal 15%
PLAGIAT
Lampiran
PLAGIAT26 : MERUPAKAN
Daftar TINDAKAN
Nilai Evaluasi
MERUPAKAN Siklus II
TINDAKAN TIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 199

Daftar Nilai Evaluasi Siklus II

Nilai
No Nama
Evaluasi
1 1 80
2 2 83
3 3 82
4 5 81
5 6 65
6 7 57
7 8 58
8 9 82
9 10 72
10 11 74
11 12 82
12 13 51
13 14 85
14 16 50
15 17 61
16 18 82
17 19 77
18 20 58
19 22 76
20 23 72
21
Rata-rata
kelas 71,4
Nilai
Tertinggi 85
Nilai
Terendah 50
Jumlah
siswa yang
Sudah
mencapai
KKM 10
Jumlah
siswa yang
belum
mencapai
KKM 10
Ketuntasan
Klasikal 50%
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Lampiran 27 : Scan Materi Sistem Indra Manusia 200
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 201
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 202
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 203
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 204
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 205
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 206
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 207
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 208
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 209
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 210
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 211
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 212
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 213
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Lampiran 28 : Surat Izin Penelitian dari Universitas 214
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Lampiran 29 : Surat Keterangan dari Sekolah 215

Anda mungkin juga menyukai