id
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
commit to user
SNI 04-
No Parameter Satuan Nilai Metode Uji
7182-2006
1. Specific Gravity
Biodiesel memiliki nilai specific gravity yang lebih tinggi dari bahan bakar
fosil. Massa jenis biodiesel dari minyak biji alpukat hasil analisis pada suhu 40 C
adalah 868 kg/m3. Hasil ini tidak berbeda jauh dengan hasil penelitian
Wahananingrum dan Anggraini (2011), Dhaniswara dan Novitasari (2012) yang
memperoleh nilai specific gravity biodiesel dari minyak biji kapuk sebesar 879,2
kg/m3 dan dari minyak biji bintaro sebesar 873,3 kg/m3. Nilai ini telah memenuhi
SNI yaitu 850-890 kg/m3.
Perbedaan specific gravity biodiesel dipengaruhi oleh komposisi asam lemak
dan kemurnian bahan baku. Specific gravity akan meningkat seiring dengan
commit to user
penurunan panjang rantai karbon dan peningkatan jumlah ikatan rangkap pada
asam lemak.
2. Viskositas
Viskositas merupakan parameter penting dalam penentuan kualitas
biodiesel. Viskositas akan mempengaruhi proses penyemprotan dan pembakaran
bahan bakar pada mesin diesel. Viskositas biodiesel yang tinggi sangat baik untuk
lubrikasi mesin namun akan mempersulit proses atomisasi.
Pada penelitian ini, viskositas kinematik biodiesel biji alpukat yaitu sebesar
4,358 mm2/s. Nilai viskositas yang diperoleh masih memenuhi standar yaitu 2,3–
6,0 mm2/s (SNI 04-7182-2006).
3. Flash point
Flash point menjadi ukuran penting karena kemampuan mudah terbakarnya
biodiesel sehingga untuk menghindari resiko tersebut perlunya sistem yang aman
selama pengangkutan dan penyimpanan. SNI menetapkan standar flash point
diatas 100 C. Nilai flash point biodiesel biji alpukat yaitu 86 C. Nilai ini tidak
memenuhi standar SNI.
4. Pour point
Titik tuang adalah titik temperatur terendah dimana mulai terbentuk kristal-
kristal parafin yang dapat menyumbat saluran bahan bakar. Nilai titik tuang
biodiesel biji alpukat adalah -6 C. Nilai pour point yang diperoleh masih
memenuhi standar yaitu 18 C (SNI 04-7182-2006).
5. Copperstrip Corrosion
Nilai copper strip corrosion biodiesel biji alpukat pada suhu 100 °C selama
3 jam adalah 1b. Nilai ini masih memenuhi standar SNI yaitu maksimal 3. Nilai
ini sama dibandingkan hasil penelitian Dhaniswara dan Novitasari (2012) yang
memperoleh nilai titik tuang biodiesel dari minyak biji kapuk yaitu 1b.
6. Conradson Carbon Residu
Kadar residu karbon biodiesel minyak biji alpukat yaitu sebesar 0,008 % wt.
Nilai telah memenuhi spesifikasi SNI 04-7182-2006. Nilai ini juga lebih kecil
apabila dibandingkan dengan biodiesel biji karet maupun biji kapuk randu. Hal ini
commit to user
commit to user