Sistem Pelayanan Rujukan
Sistem Pelayanan Rujukan
SISTEM PELAYANAN
KESEHATAN RUJUKAN
iii
KATA SAMBUTAN
KETUA UMUM PB IDI
I. PENDAHULUAN
Setiap orang memiliki risiko jatuh sakit dan membutuhkan biaya
cukup besar ketika berobat ke rumah sakit.Apalagi, jika sakit yang
dideritanya merupakan penyakit yang kronis atau tergolong berat.
Untuk memberikan keringanan biaya, pemerintah mengeluarkan
Program JKN (Jaminan Kesehatan Nasional). Program pelayanan
kesehatan yang merata dan tidak diskriminatif, diatur dalam
Undang-undang Nomor 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan
Sosial Nasional (SJSN), kemudian diimplementasikan ke dalam
Undang-Undang (UU) Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan
Pengelola Jaminan Sosial (BPJS).
Kedua aturan itu, dimaksudkan untuk menjamin pemerataan dan
keadilan serta kemandirian masyarakat. Pada bidang kesehatan
akan dikelola dan dilaksanakan BPJS Kesehatan.
Dalam dua tahun pelaksanaan JKN yang dilaksanakan BPJS
Kesehatan sebagai operator, memang sudah berjalan relatif baik.
Namun upaya reformasi program jaminan sosial untuk memberikan
perlindungan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, masih
dihadapkan dengan berbagai permasalahan di lapangan.
2. Rujukan vertical
adalah rujukan yang dilakukan antar pelayanan kesehatan yang
berbeda tingkatan, dapat dilakukan dari tingkat pelayanan yang
lebih rendah ke tingkat pelayanan yang lebih tinggi atau
sebaliknya.
Rujukan vertikal dari tingkatan pelayanan yang lebih rendah ke
tingkatan pelayanan yang lebih tinggi dilakukan apabila:
- pasien membutuhkan pelayanan kesehatan spesialistik atau
subspesialistik;
- perujuk tidak dapat memberikan pelayanan kesehatan sesuai
dengan kebutuhan pasien karena keterbatasan fasilitas,
peralatan dan/ atau ketenagaan.
Rujukan vertikal dari tingkatan pelayanan yang lebih tinggi ke
tingkatan pelayanan yang lebih rendah dilakukan apabila:
- permasalahan kesehatan pasien dapat ditangani oleh tingkatan
pelayanan kesehatan yang lebih rendah sesuai dengan
kompetensi dan kewenangannya;
- kompetensi dan kewenangan pelayanan tingkat pertama atau
kedua lebih baik dalam menangani pasien tersebut;
- pasien membutuhkan pelayanan lanjutan yang dapat ditangani
oleh tingkatan pelayanan kesehatan yang lebih rendah dan
untuk alasan kemudahan, efisiensi dan pelayanan jangka
panjang; dan/atau
- perujuk tidak dapat memberikan pelayanan kesehatan sesuai
dengan kebutuhan pasien karena keterbatasan sarana,
prasarana, peralatan dan/atau ketenagaan.
Sistem rujukan pelayanan kesehatan dilaksanakan secara
berjenjang sesuai kebutuhan medis, yaitu:
PERLU TATAKELOLA
(KOMITMEN, KOORDINAS, INTEGRASI, ASEMBLING, SINKRONISASI, HARMONISASI
UPAYA
PERTEMUAN KEBIJAKAN YANG TERLIBAT
NO TANGGAL PERMASALAHAN PENATAAN KEPUTUSAN
LINTAS SEKTOR (UU/PERPRES/PMK/BPJS/…)
5M
1. ………. Rekredensial Dinkes Pertemuan Keputusan Rapat Perubahan Kebijakan No…..
FASKES OP/PB regular menjadi pegangan thn……
Keabsahan SIP BPJS Atau BPJS
FASKES sewaktu-
waktu
2. ………… Masalah klaim Dinkes Pertemuan Klaim terbayar
RS…. Kom Dik Atau tidak
BPJS Perlu konsultasi
3 ……….. Keluhan Pasien Pasien Keputusan Komite
FASKES/RS Medik
BPJS
OP/
PERHIMPUANAN
Penjelasan :
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
................................................
( ........................................... )
Ketua / Sekretaris