(Newman Dorland,2002)
Syarat :
Ruangan pemeriksaan gelap dan sedikit
pencahayaan latar belakang
PEMERIKSAAN
Tangan kiri pemeriksa memfiksasi dahi pasien
Mata kanan pasien diperiksa dengan mata kanan
pemeriksa, dan mata kiri pasien diperiksa dengan
mata kiri pemeriksa.
(DeMyer,WE,2004)
CARA
Pegang oftalmoskop dengan tangan kanan atau kiri dengan
posisi jari telunjuk terletak pada pengatur lensa
Nyalakan oftalmoskop, pegang dan menempel pada mata
pemeriksa pada jarak 30 cm di depan penderita dan
mengarahkan sinar oftalmoskop ke pupil penderita untuk
menilai reflek fundus
Perlahan bergerak maju mendekati penderita dengan
oftalmoskop diposisikan pada sisi temporal penderita hingga
gambaran fundus terlihat
Atur besarnya dioptri yang diperlukan
(Lumbantobing,SM,2010)
Yang diamati
Gambar fundus pada penyakit darah
Gambar fundus pada penyakit arterial dan
hipertensi
Gambar fundus pada penyakit diluar mata
Diantaranya :
1. Papil saraf optik
Papil edema (N C/D rasio 0,3-0,5)
Hilangnya pulsasi vena saraf optik
Ekskavasi papil saraf optik pada glaukoma
Atropi saraf optik
(Sidharta P, 2005)
2. Retina
Perdarahan subhialoid
Perdarahan intraretina
Edema retina dan edema makula
(Lee AG Brazis,2003)
• Bukan merupakan suatu penyakit, tetapi merupakan
suatu gejala peningkatan tekanan intrakranial atau
intraorbita
• Merupakan patologis pada diskus, bukan merupakan
gangguan visual
• Merupakan kontraindikasi absolut untuk dilakukan
lumbal pungsi
• Peregangan retrobulbar selubung dura merupakan
faktor utama terjadinya papil edema
• Perdarahan subarakhnoid intrakranial akut dapat
menyebabkan papil edema
(Duus P, 2010)
• Hyperimia (dilatasi
kapiler discus)
• Swelling
• Perdarahan Peripapil
(Duus P, 2010)
Kenaikan TIK
↓
Kenaikan Tekanan LCS di ruang subarachnoid
di sekitar serabut optik
↓
Menekan Arteri+Vena yg normal
↓
Vena lebih tipis terbendung, Axoplasmik statis
↓
Papil Edema
(Ngoerah IGNG, 1991)
Victor Adams,2005
1. Nyeri Kepala bertahan sampai beberapa jam.
Diperburuk dengan Valsava manuver (batuk, bersin)
2. Muntah menyemprot
3. Penurunan kesadaran
4. Gangguan visus biasanya tidak terjadi, bila terjadi
tidak signifikan. Intermiten diplopia pandangan
kabur mendadak dengan perubahan sikap tubuh
(Lumbantobing,SM,2010)
1. Early
2. Fully Developed
3. Chronic
(Lee AG Brazis,2003)
Hiperemia diskus
Dilatasi kapiler pada
permukaan diskus
Optic disc swollen
superior, inferior,
temporal, nasal.
Perdarahan Peripapiler
Pulsasi Vena (-), bila TIK
meningkat > 200
mmH2O
Papil edema memburuk,
serabut saraf membengkak
mengaburkan batas /
tepi diskus
kongesti vena dan
perdarahan peri papiler
semakin nyata dengan
eksudat & cotton wool
spot
Peripapiler Retina menjadi
Konsentrik atau kadang
kelihatan radial tampak
sebagai garis Paton
Papil edema menetap >
1 bulan diskus yang
hiperemis menjadi
abu-abu / pucat
central cup hilang
Selanjutnya diskus
bola-bola kecil
mengkilat warna putih
( pseudo drusen )
1. Neuritis Optika Dan Perineuritis Optika
Secara klinis gambaran neuritis optika dan
papil edema dapat sama. Jika terdapat
gangguan penglihatan merupakan bukti
neuritis optika
Perineuritis optika dan papil edema tidak dapat
dibedakan dengan optalmoskop
Pandangan Kabur
loss of visual acuity
Kehilangan
kemampuan mengenal
warna
Buta sebagian atau total
Nyeri dibelakang mata
2. Pseudopapilledema
Batas papil kabur sebagian/seluruhnya.
Konfigurasi vasa retina abnormal/ cabang abnormal
Batas tepi diskus iregular, vasa retina terlihat jelas
Elevasi kecil tanpa pembengkakan lapisan serabut saraf
Pulsasi Vena (+)
Perdarahan/eksudat (-)
Etiologi:
• Drusen
• Kelainan Kongenital
• Serabut Saraf Bermielin
Karena deposit Kalsium
Bila timbul di permukaan Diskus
badan refraktil
Apabila terkubur antara permukaan
diskus dan lamina cribrosa
elevasi diskus optik
Terjadi kelainan pola percabangan
arteri retina: Pola ruji ruji sepeda
Diskus optik tampak kekuningan
Ggn lapangan pandang bila:
• perdarahan
• Iskemik optik neuropati
• Degenerasi retina
Kelainan kongenital
Mielinisasi terjadi sentrifugal, tdk
berhenti pada lamina kribrosa,
tapi masuk ke retina
Tampak daerah putih berbentuk
nyala api (flame shape),bulu
(feathery)
Papil tetap tampak jelas tapi
dikelilingi oleh serabut saraf
bermielin
Misalnya pada Optik Nerve
Glioma merusak Lamina
Kribrosa Myelinated Retina
Nerve Fibers Layer
Biasanya tampak pada anak dgn hiperopia
sedang (≥3D)
Fundus > 8D adalah Khas, tampak kecil dan
dangkal
Semua bagian fundus tampak kecil
Diskus tampak kecil dengan pola serabut saraf
yang sangat nyata dan tampak membengkak
Resorbsi dari “Hyaloid
arteri system” yang
tidak lengkap
Sisa jaringan kemudian
menutupi diskus
optikus
Disebut juga
Bergmeister Papilla
DL,BS,LED,SEROLOGI
CT-SCAN/ B-SCAN/ MRI
ANGIOGRAFI FLUORESCENCE
Untuk mencari ETIOLOGI
• Secara umum penanganan papil edema
adalah menangani penyakit dasar penyebab
papil edema.
• Penanganan dapat secara bedah maupun
dengan obat-obatan
• Penanganan bedah:
- Lumboperitoneal Shunt/
Ventikuloperitoneal Shunt
- Dekompresi nervus optikus
Diuretik bemanfaat pada papil edema yang
disebabkan oleh produksi LCS berlebihan
Kortikosteroid efektif terutama pada papil edema
karena proses inflamasi + SOL (metastase)
Tidak dapat dipastikan apakah papil edema dan
atropi optik mengalami resolusi setelah
penurunan TIK
Papil edema jelas, dapat mengalami resolusi
komplit sekitar 6-8 minggu setelah kraniotomi
Distensi vena dan dilatasi kapiler segera
berkurang begitu TIK turun
Beberapa hari kemudian, hiperemi berkurang
secara gadual
Enam atau tujuh minggu setelah TIK menurun,
diskus optikus dapat tampak normal seperti
semula
Makin cepat timbulnya papil edema,
makin membahayakan untuk penglihatan
Papil edema ekstrem dengan penonjolan
papil 5 dioptri atau lebih, memiliki
prognosis jelek, kalau tidak dilakukan
penurunan TIK
Mulai pucatnya diskus akibat papil edema
merupakan petunjuk prognosis untuk visus jelek,
walaupun dilakukan operasi