Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

ASPEK PEMASARAN
Disusun guna memenuhi tugas
Mata Kuliah : Studi Kelayakan Bisnis
Dosen Pengampu: Dr. Maltuf Fitri, SE, M.Si

Disusun Oleh Kelompok 3 :


1. Lena Nurfauziyah (1805056031)
2. Raissa Amalia Irasanti (1805056003)
3. Amar Makruf S.M (1805056017)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG
2020

1
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr. wb

Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wata’alaa yang telah melimpahkan rahmat,
taufiq, hidayah serta inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul
ASPEK PEMASARAN. Sholawat serta salam kami panjatkan kepada Nabi Muhammad SAW,
yang kita nantikan syafa’atnya di yaumul akhir kelak.
Dalam menyelesaikan makalah ini kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan didalamnya. Oleh karena
itu, kami mengharap kritik dan saran dari pembaca, agar nantinya makalah ini dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi.

Terima kasih kami ucapkan kepada Bapak Dr. Maltuf Fitri, SE, M.Si selaku dosen
pengampu mata kuliah Studi Kelayakan Bisnis yang telah berkenan membimbing kami.
Demikian makalah ini kami susun dengan semaksimal mungkin. Semoga apa yang kami
usahakan ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Kurang lebihnya kami mohon maaf.

Wassalamu’alaikum wr. wb

Semarang,7 Maret 2021

Penyusun

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam kaitan dengan studi kelayakan suatu usaha atau proyek, aspek pasar dan
pemasaran merupakan salah satu aspek yang paling penting. Hal ini disebabkan aspek pasar dan
pemasaran sangat menentukan hidup matinya suatu perusahaan. Apabila aspek pasar dan
pemasaran tidak diteliti secara benar, bagaimana prospeknya dimasa yang akan datang, bukan
mustahil tujuan perusahaan tidak akan pernah tercapai. Oleh karena itu didalam aspek pasar dan
pemasaran, baik untuk perusahaan yang sudah berjalan maupun bagi perusahaan yang baru akan
berdiri perlu dilakukan suatu studi tentang kelayakan terlebih dahulu.
Intinya aspek pasar dan pemasaran adalah untuk mengetahui berapa besar pasar yang
akan dimasuki, struktur pasar dan peluang pasar yang ada, prospek pasar dimasa yang akan
datang serta bagaimana strategi pemasaran yang harus dilakukan. Dewasa ini kegiatan
pemasaran tidak hanya monopoli perusahaan yang berorientasi profit saja, bahkan badan usaha
sosial sudah mulai menggunakan pemasaran dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan
konsumennya.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian pasar dan pemasaran?
2. Bagaimana proses pemasaran?
3. Bagaimana strategi marketing network dalam pemasaran?
4. Bagaimana strategi marketing mix dalam pemasaran?
5. Apa tujuan Perusahaan dalam Pemasaran?
6. Apa itu Value for customers?

3
C. Tujuan
1. untuk mengetahui pengertian pasar dan pemasaran
2. untuk mengetahui bagaimana proses pemasaran
3. untuk mengetahui bagaimana strategi marketing network dalam pemasaran
4. untuk mengetahui bagaimana strategi marketing mix dalam pemasaran
5. untuk mengetahui apa tujuan Perusahaan dalam Pemasaran
6. untuk mengetahui Value for customers

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pasar dan Pemasaran


Pasar dan pemasaran merupakan dua sisi yang tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya.
Pengertian pasar secara sederhana adalah tempat bertemunya para penjual dan pembeli untuk
melakukan transaksi. Pengertian lebih luas tentang pasar adalah himpunan pembeli nyata dan
pembeli potensial atas suatu produk. Dari pengertian ini mengandung arti bahwa pasar
merupakan kumpulan atau himpunan dari para pembeli, baik pembeli nyata maupun pembeli
potensial atas suatu produk atau jasa tertentu.
Kemudian pengertian pemasaran seperti yang dikemukakan oleh Philip Kotler adalah suatu
proses sosial dan manajerial dengan mana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka
butuhkan dan inginkan dengan cara menciptakan serta mempertukarkan produk dan nilai dengan
pihak lain.

B. Proses Pemasaran
5 Tahap Proses Pemasaran (Marketing Process) Menurut Philip Kotler ,
Proses marketing yang akan kami jelaskan dibawah ini, diambil dari referensi buku Philip Kotler
(2012). Dalam buku tersebut dirumuskan ada lima tahap proses pemasaran, yang mana pada
empat tahap pertama perusahaan perlu memahami kebutuhan (need) dan keinginan (want) dari
konsumen, menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangung hubungan yang kuat dengan
para konsumennya.
Sedangkan tahap yang kelima adalah bagaimana seorang pemasar mampu mendapatkan nilai
dari konsumen dalam bentuk penjualan, profit dan loyalitas konsumen. Ditambah lagi tentang
worth of mouth (dari mulut-kemulut) yang dilakukan oleh konsumen akan sangat berarti bagi
perkembangan suatu perusahaan.
Secara sederhana, berikut ini adalah model lima tahap proses pemasaran menurut Philip Kotler
(2012) :
1. Memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan
Konsep inti dari sebuah pemasaran adalah identifikasi kebutuhan dan keingan pelanggan, produk
yang didesain sesuai dengan kebutuhan dan keiinginan pelanggan akan lebih mudah diterima dan
disukai oleh para konsumen.

5
Secara harafiah, kebutuhan merupakan sesuatu yang dibutuhkan oleh seseorang untuk menjalani
hidup, dan muncul dalam keadaan merasa kurang. Contoh kebutuhan antara lain kebutuhan fisik
(makan, pakaian, rumah, dll), kebutuhan sosial (teman, hubungan saling mencintai) dan
kebutuhan individu seperti kebutuhan pendidikan dan ekspresi diri.
Sedangkan keiinginan adalah sebuah bentuk kebutuhan pada diri seseorang yang dipengaruhi
oleh budaya dan kepribadiannya. Misal saja, orang jogja kalau lapar maka butuh makan,
inginnya maka gudeg, pecel dll. Sedangkan orang Amerika ketika lapar maka butuh makan,
inginnya hamburger, hot dog dllKeberhasilan seorang pemasar salah satunya ditentukan oleh
keberhasilan dalam mengidentifikasi apa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen. Misal
saja, kasus mobil eropa dan mobil jepang. Mobil Jepang begitu sukses di Indonesia, sedangkan
mobil-mobil eropa seperti chevrolet tidak mampu bersaing di Indonesia.
Hal tersebut karena, perusahaan Jepang mampu menciptakan mobil khusus untuk orang
Indonesia, yakni yang dibutuhkan dan diinginkan oleh orang Indonesia yaitu murah namun
berkualitas. Sementara mobil eropa, umumnya lebih mahal.
2. Desain strategi pemasaran berorientasi pelanggan
Setelah perusahaan mampu mengidentifikasi need and want dari konsumen, maka perusahaan
harus mendesain strategi pemasan yang berorientasi pada konsumen. Menurut Kotler (2012) ,
dalam mendesain ini seorang pemasar dituntut membuat strategi pemasaran yang dapat
menjawab minimal dua pertanyaan berikut ini, yaitu :
• Siapa target pasar perusahaan?
• Apa proposisi nilai yang akan ditawarkan kepada pelanggan?
Agar mampu melayani pelanggan secara efektif, maka perusahaan perlu mengidentifikasi
pelanggan-pelanggan seperti apa yang akan dilayani. Pada intinya perusahaan harus melakukan
STP (Segmenting, Targetting dan Positioning. Awalnya perusahaan harus membagi konsumen
ke dalam segmen-segmen yang didasarkan pada demografis, geografis, dll. Setelah itu, dari
segmen yang telah dipilih baru ditargetkan dengan yang lebih spesifikik lagi. Dari target yang
spesifik tersebut, kemudian di lekatkan (di posisikan/positioning) di benak konsumen produk
yang kita miliki (positioning)
Selain itu melakukan STP, perusahaan juga perlu menentukan proposisi nilai (valua proposition)
yang akan ditawarkan oleh perusahaan kepada konsumen. Pada tahap ini, seorang pemasar harus
mengidentifikasi product benefits (keunggulan produk yang dimiliki dan apa perbedaan dengan
produk yang lainnya).
3. Mendesain program pemasaran terpadu (bauran pemasaran)
Strategi pemasaran yang sudah di desain tersebut, maka tahap selanjutnya adalah
mengimplementasikan melalui program-program pemasaran. Program-program pemasaran

6
tersebut merupakan srangkaian program pemasaran dalam upaya menjalankan strategi
pemasaran yang telah ditentukan oleh pemasar.
Program-program tersebut sering disebut sebagai marketing mix (bauran pemasaran) yang terdiri
dari 7P (Product, Price, Place, Promotion, Physicle Evidence, Process, People). Pengertiannya,
marketing mix atau bauran pemasaran adalah sekumpulan alat yang dipergunakan oleh manajer
pemasaran untuk menjalankan strategi pemasaran yang mencakup penentuan produk, harga,
saluran distribusi, promosi, suasana, proses/layanan, dan people (orang yang terlibat/staff/).
4. Membangun hubungan dengan pelanggan dan menciptakan kepuasan pelanggan
Kesuksesan suatu perusahaan dalam menjalin hubungan dengan pelanggan, akan menentukan
eksistensi dan keberlangsungan hidup perusahaan di waktu yang akan datang. Hubungan yang
baik akan menimbulkan kepuasan pelanggan yang berimbas pada loyalitas pelanggan kepada
perusahaan kita, tentu ini menjadi investasi jangka panjang karena akan mengurangi biaya
promosi karena sudah ada pelanggan yang loyal.
Menurut Kotler, 2012. Manajemen hubungan pelanggan merupakan keseluruhan proses
membangun dan mempertahankan hubungan pelanggan yang menguntungkan melalui
penciptaan nilai pelanggan yang super serta kepuasan pelanggan secara berkelanjutan.
5. Menangkap nilai dari pelanggan untuk menciptakan profit dan ekuitas pelanggan.
Tahap kelima dari tahap proses pemasaran adalah menangkap nilai dari pelanggan yang dapat
berupa penjualan, pangsa pasar serta profit. Keberhasilan perusahaan menangkap nilai dari
pelanggan merupakan output atau hasil dari strategi-strategi pemasaran yang sukses dilakukan,
terutama ke-empat tahap proses pemasaran diatas.

C. Strategi marketing network dalam pemasaran

Network marketing disebut juga bisnis jaringan atau pemasaran jaringan adalah suatu
cara pemasaran dengan sistem keanggotaan untuk memasarkan produknya. Perusahaan yang
menganut sistem network marketing memasarkan produk tidak ke toko-toko atau supermarket
namun dipasarkan melalui anggota-anggota dari perusahaan tersebut, dan anggota ini  disebut
dengan macam-macam istilah antara lain distributor, consultant, member dll. Network marketing
adalah cara pemasaran yang SAH secara HUKUM dan legal. Di Indonesia sendiri diatur dalam
Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia No. 13/M-DAG/PER/3/2006 tentang
Ketentuan dan Tata Cara Penerbitan Surat Izin Usaha Penjualan Langsung.

Dalam bisnis network marketing, para distributor akan diberikan komisi sesuai dengan 
peraturan (disebut rencana pemasaran/marketing plan) yang ada di masing-masing perusahaan,

7
komisi yang dibayarkan bukan hanya hasil dari pembelian produk atas nama pribadi, tetapi juga
dari pembelian produk dari setiap member.

Marketing  Network kerap dipandang sebagai model pemasaran yang hanya


menguntungkan bagi tenaga penjual yang bergabung dalam perusahaan. Sedangkan dari sisi
perusahaan, network marketing dianggap merugikan karena mengurangi keuntungan yang
diperoleh perusahaan. Oleh sebab itu tak jarang jika perusahaan harus memasarkan produk
dengan harga tinggi. Belum lagi rumitnya langkah persiapan yang harus dilakukan sebelum
menerjunkan tenaga penjual baru ke lapangan. Berikut beberapa keuntungan dari penerapan
strategi marketing network :

 Tidak memerlukan biaya iklan.


 Dapat dilakukan siapa saja dan dimana saja.
 Memberi kesempatan kepada orang lain untuk sukses.
 Reputasi perusahaan dapat menjadi lebih baik.

D. Strategi marketing mix dalam pemasaran


Bauran pemasaran atau marketing mix adalah kumpulan faktor-faktor yang dapat
dimanfaatkan perusahaan untuk membuat konsumen membeli produknya. Seperti istilahnya, ini
memang campuran dari banyak alat pemasaran taktis. Peran eksekutif pemasaran adalah
mempersiapkan kombinasi yang tepat untuk menghasilkan sinergi yang sangat baik antara
produk dan audiens yang ditargetkan. Bauran pemasaran biasanya mengacu pada himpunan 4P
yaitu. Product (produk), Price (harga), Promotion (promosi), dan Place (tempat). Peran bauran
pemasaran adalah untuk mensintesis kualitas produk yang terlihat dan tidak terlihat dengan
aspirasi klien yang ditargetkan. Bauran pemasaran untuk produk manufaktur akan berbeda dari
produk sebagai layanan.

NeilBorden-lah yang pertama kali mempopulerkan gagasan bauran pemasaran pada


1950-an. Borden mendefinisikan eksekutif pemasaran sebagai seseorang yang memadukan
bahan-bahan untuk membuat resep yang tepat untuk memasarkan suatu produk. Kemudian, E.
Jerome McCarthy yang menyublimasikan konsep 4P pemasaran dari ide-ide bauran pemasaran
Borden. McCarthy telah menyoroti bahwa 4P yaitu. Produk, harga, promosi, dan tempat
merupakan elemen kontrol awal yang tersedia untuk membentuk rencana pemasaran. Dia juga
mengartikulasikan perubahan saldo variabel-variabel ini dalam perspektif jangka panjang dengan
produk yang paling sulit diubah.

Bauran pemasaran untuk setiap produk akan ditentukan oleh dua faktor yaitu.

8
1. Faktor internal
Ini mencakup faktor-faktor yang ada di dalam organisasi atau yang berkaitan dengan suasana
dalam perusahaan. Faktor internal utamanya adalah:

 Sifat produk
 Tahapan produk dalam siklus hidupnya secara keseluruhan
 Ketersediaan dana
 Tujuan perusahaan

2. Faktor eksternal
Faktor Eksternal berkaitan dengan faktor di luar organisasi. Mereka mencakup aspek-aspek
berikut:

 Tingkat persaingan
 Efisiensi saluran
 Perilaku membeli konsumen
 Kontrol dari sisi pemerintah

Elemen dari Strategi Pemasaran 4P


1. Product (Produk)
Produk adalah jantung dari bauran pemasaran. Semua aktivitas pemasaran dimulai dengan
produk. Produk bukanlah entitas fisik saja; itu menangkap seluruh aspek berwujud dan tidak
berwujud seperti layanan, kepribadian, organisasi, dan ide.

Tanpa suatu produk, kita tidak memiliki harga, promosi atau tempat. Karenanya, dari semua 4 P,
Produknya adalah P yang paling elemental.

Di sini, penting untuk memahami hubunngan tentang produk dan bauran pemasaran. Bauran
produk adalah seluruh rangkaian produk yang ditawarkan perusahaan kepada pelanggannya.

Keputusan mengenai bauran produk akan bergantung pada banyak faktor seperti:

 Rancangan
 Fitur
 Nama merk
 Variasi produk
 Kualitas
 Jasa
 Pengemasan, pengembalian, dll.

9
2.  Price (Harga)
Harga adalah nilai moneter yang harus dibayar oleh pelanggan untuk memperoleh atau memiliki
produk suatu perusahaan. Ini adalah komponen penghasil pendapatan yang penting bagi
perusahaan.

Keputusan penetapan harga harus diambil dengan sangat hati-hati, karena ini adalah pedang
bermata dua. Jika produk Anda dihargai terlalu tinggi, produk Anda mungkin akan memberikan
kesan berkualitas tinggi. Pada saat yang sama, ini akan membuat produk Anda ditempatkan di
toko terbatas dan. Jadi, pemasar harus tahu seni menggunakan penetapan harga yang tepat

Keputusan bauran harga perlu mempertimbangkan variabel pemasaran di bawah ini:

 Metode penetapan harga; kebijakan; strategi


 Benefit
 Diskon, rabat
 Periode pembayaran
 Kebijakan kredit

Strategi penetapan harga bisnis Anda harus selaras dengan tujuan keseluruhan organisasi Anda
agar dapat berbaur dengan lancar. Apakah Anda ingin penetrasi pasar atau membaca sepintas
semua ini tergantung pada strategi penetapan harga Anda.

3. Promotion (Promosi)
Salah satu stratefi pemasaran 4P ini bertujuan untuk melayani dua tujuan. Pertama, memberi tahu
calon pelanggan tentang produk Anda dan kedua, membujuk mereka untuk membeli produk
Anda.

strategi promosi dengan demikian akan mencakup berbagai cara yang dapat Anda gunakan untuk
berkomunikasi dengan audiens target. Bauran promosi yang efektif akan memastikan penjualan
yang baik dan pemasar harus berusaha untuk menciptakan lingkungan yang kondusif.

Elemen utama bauran promosi adalah:

 Periklanan
 Penjualan pribadi
 Hubungan Masyarakat
 Pemasaran langsung
 Publisitas -media sosial, cetak, dll.
 Promosi penjualan

4. Place (Tempat) atau Distribusi


Tempat atau distribusi fisik berkaitan dengan pengalihan kepemilikan produk dari produsen ke
pelanggan.

10
Margin keuntungan Anda bergantung pada seberapa cepat Anda dapat menyerahkan barang.
Semakin cepat produk mencapai titik penjualan, semakin besar kemungkinannya untuk
memuaskan pelanggan dan meningkatkan loyalitas merek. Karenanya, faktor Tempat sangat
penting dalam memastikan daya saing produk Anda di pasar.

Berikut ini adalah elemen-elemen campuran distribusi:

 Saluran distribusi
 Keputusan pergudangan
 Penanganan produk
 Logistik
 Kontrol inventaris
 Proses pemesanan
 Cakupan

Pentingnya Strategi Pemasaran 4P


Dasar-dasar bauran pemasaran berdasarkan strategi pemasaran 40 akan meningkatkan
kesuksesan produk Anda dengan meemberikan manfaat seperti  berikut:

Menciptakan sinergi
Strategi pemasaran 4P: Produk, Harga, Promosi, Tempat bila dikombinasikan dengan benar
menciptakan koordinasi yang memberikan promosi yang tepat untuk produk.

Loyalitas dan nilai merek


Karena pendekatan ini berfokus pada kebutuhan pelanggan dan kepuasan mereka, produk
tersebut akan menghasilkan loyalitas dan brandawareness yang baik di mata konsumen.

Bergungsi untuk mendekatkan pelanggan


Fitur produk, harga, dan tempat berusaha untuk memperhitungkan harapan pelanggan. Aspek
promosi memberikan kepada pelanggan apa yang ditawarkan perusahaan Anda dan dengan
demikian memposisikan produk dengan lebih baik. Nantinya, akan ada hubungan yang terjalin
dengan baik antara konsumen dan organisasi bisnis Anda.

Memungkinkan integrasi yang tepat


Perancangan strategi pemasaran 4P membutuhkan pemikiran kritis dan persepsi. Jika
digabungkan dengan benar, produk Anda akan menemukan ruang unik di benak pelanggan.

11
Penduan dalam mengambil keputusan yang tepat
Saling ketergantungan dan sifat menyeluruh dari satu elemen di atas yang lain memandu Anda
dalam pengambilan keputusan.

Misalnya: jika harga produk Anda tinggi, maka dalam aktivitas promosi Anda, Anda harus
menargetkan pelanggan dengan demografi yang memiliki penghasilan tinggi, dan desain produk
Anda harus berdasarkan kualitas. Saluran distribusi dan lokasi, dll. Juga akan dipandu oleh
keputusan ini.

Volume penjualan lebih tinggi


Hasil dari semua upaya tersebut adalah kepuasan pelanggan yang lebih tinggi dan pangsa pasar
yang lebih besar yang diperparah dengan peningkatan penjualan produk.

Contoh Strategi Pemasaran 4P


P pertama adalah singkatan dari Product. Contoh, produk ayam KFC akan menyertakan tampilan
makanan, ember merah mengilap dengan wajah Colonel Sanders yang tersenyum, kata-kata pada
paket kombo seperti “FriendshipBucket” atau  “TripleTreat”.

P kedua, strategi penetapan harga memiliki digunakan oleh perusahaan Spotify di Indonesia
untuk mendapatkan penetrasi terbaik Ini hampir menghapus semua kaset fisik.

P ketiga adalah Promosi, misalnya, Cocacola memanfaatkan piala Dunia 2010 dan lagu tema
K’naan sedemikian rupa sehingga, CocaCola dan sepak bola semuanya menjadi identik.

Tempat atau Distribusi adalah P. keempat Contoh: iPhone Apple ditemukan dengan mudah di
toko e-commerce terkenal seperti Amazon dan bukan di toko online yang menjual bahan
bangunan.

E. Tujuan Perusahaan dalam Pemasaran


Secara khusus, dalam aspek pasar dan pemasaran tujuan perusahaan untuk memproduksi dan
memasarkan produknya adalah sebagai berikut :
1. Untuk meningkatkan penjualan dan laba
2. Untuk menguasai pasar
3. Untuk mengurangi saingan
4. Untuk menaikkan prestise produk tertentu di pasaran

12
5. Untuk memenuhi permintaan pihak-pihak tertentu

Sedangkan tujuan pemasaran suatu perusahaan secara umum adalah sebagai berikut :
1. Memaksimumkan konsumsi, atau dengan kata lain memudahkan dan merangsang
konsumsi
2. Memaksimumkan kepuasan konsumen
3. Memaksimumkan pilihan (ragam produk)
4. Memaksimumkan mutu hidup (kualitas, kuantitas, ketersediaan, harga pokok barang,mutu
lingkungan fisik dan mutu lingkungan kultur)
5. Meningkatkan penjualan dan jasa
6. Ingin menguasai pasar dan menghadapi pesaing
7. Memenuhi kebutuhan akan suatu produk maupun jasa
8. Memenuhi keinginan para pelanggan akan suatu produk atau jasa.[2]

F. Value for costumers


Customer value adalah tingkat kepuasan yang didapatkan konsumen dari membeli sebuah
produk atau layanan yang sesuai dengan harganya. Namun, harga pembelian bukan satu-satunya
sumber kepuasan konsumen. Ada banyak aspek lain yang mempengaruhinya, termasuk brand,
kualitas produk, dan manfaat jangka panjang. Customer value juga merupakan hal yang
subjektif. Konsumen bisa saja tidak puas dengan value produk yang ditawarkan. Alasannya,
produk tersebut memang tidak sesuai dengan keinginan atau kebutuhan mereka. Customer value
tidak sepenuhnya berada di tangan konsumen karena penjual memang tidak dapat memenuhi
semua keinginan pembeli, tapi penjual dapat mempengaruhi mereka agar menginginkan
penawaranya. Di sinilah strategi pemasaran dibutuhkan.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Customer Value
Customer value suatu produk dipengaruhi  oleh beberapa faktor, baik dari sisi penjual maupun
target konsumen. Berikut ini adalah beberapa di antaranya:

 Fungsi produk atau layanan.

 Unique selling point.

 Harga.

 Kualitas.

13
 Sumber daya produk atau layanan.

 Branding dan pemasaran.

 Preferensi target konsumen.

 Tingkat pendapatan target konsumen.

 Pengalaman target konsumen dalam menggunakan produk atau layanan serupa.

Di antara poin-poin di atas, dapat dilihat bahwa ada tiga faktor yang berasal dari target
konsumen. Artinya, faktor-faktor tersebut tidak dapat sepenuhnya bisa kontrol. Misalnya,
preferensi target konsumen dan pengalaman mereka dengan kompetitor.
Cara Mengukur Customer Value
Ada beberapa cara yang digunakan untuk mengukur customer value dari produk atau layanan. Di
antara masing-masing cara, rumus berikut ini adalah yang paling sederhana:

Customer Value = Manfaat – Harga


Rumus tersebut menunjukkan bahwa semakin besar manfaat yang didapatkan konsumen dengan
harga yang sama, semakin besar pula customer value-nya. Dengan demikian, penjual tidak perlu
melakukan perang harga dengan keuntungan rendah jika masih dapat menawarkan value yang
lebih baik kepada calon konsumen.

Agar lebih jelas, mari ambil sebuah contoh. Anda ingin bersaing dengan brand X. Brand
ini sudah lebih lama dikenal di industrinya. Apabila spesifikasi dan manfaat produk Anda mirip
dengan milik brand X, tidak ada pilihan lain untuk Anda selain bersaing dari segi harga.
Sayangnya, ini sulit untuk dilakukan. Apalagi, brand X sudah memiliki reputasi baik di mata
target konsumen. Lalu, apa yang seharusnya dilakukan dalam situasi tersebut? Salah satu
strateginya adalah mengedepankan unique selling point produk Anda. Dengan keunikan produk,
Anda jadi lebih leluasa untuk menentukan harga yang cocok bagi customer valuenya. Selain
dengan menciptakan unique selling point baru, Anda juga dapat mengembangkan customer value
dengan cara lain yang akan dibahas di bagian selanjutnya.

5 Tips Mengembangkan Customer Value

1. Bantu Target Konsumen Memahami Value Anda


Value yang Anda tawarkan pastinya dibuat berdasarkan sumber daya yang dimiliki, celah pada
kompetisi pasar, dan kebutuhan konsumen. Maka, penting untuk menjelaskan value produk
tersebut kepada konsumen Anda. Tanpa melakukannya, target konsumen tidak akan serta merta
tertarik dengan produk atau layanan Anda. Salah satu sarana yang tepat untuk menjelaskan value
produk Anda adalah website. Dengan website, Anda dapat menampilkan manfaat-manfaat yang
ingin Anda berikan melalui produk tersebut beserta fitur yang mendukungnya.

14
2. Berikan Pelayanan Terbaik
Produk dan pemasaran yang baik tidak lengkap tanpa pelayanan yang berkualitas. Tunjukkan
pada konsumen bahwa dengan harga yang Anda tawarkan, mereka benar-benar untung. Jika
Anda berjualan online, misalnya, berikan estimasi pengiriman dan pastikan barang Anda tidak
terlambat. Di samping itu, pastikan Anda mengemas pesanan konsumen dengan rapi dan aman.
Tidak lupa, sediakan fitur live chat agar konsumen dapat bertanya kepada Anda setiap saat.

3. Minta Masukan dari Pelanggan


Konsumen lebih tahu kebutuhan mereka. Oleh karena itu, Anda dapat meminta masukan dari
beberapa pelanggan yang sudah ada. Masukan tersebut dapat Anda gunakan sebagai
pertimbangan untuk membuat produk atau layanan yang lebih baik. Dengan begitu, Anda dapat
meningkatkan value-nya juga.

4. Ciptakan Unique Selling Point Baru sebelum Didahului Kompetitor


Kompetitor tidak akan tinggal diam ketika Anda menawarkan terobosan baru di industri Anda.
Mereka pasti akan selalu mencari celah untuk memenangkan persaingan. Sebelum mereka
mendahului Anda, pikirkanlah ide-ide yang dapat dikembangkan menjadi unique selling
point dan value baru. Anda dapat menggunakan masukan pelanggan untuk memulainya.

5.Lakukan Branding
Customer value tidak dapat dipisahkan dari branding. Dengan brand yang kuat, pelanggan akan
senang untuk merekomendasikan produk atau layanan Anda kepada orang lain. Ini akan turut
membangun persepsi konsumen terhadap brand Anda. Mulailah melakukan branding dengan
membuat guideline sebagai pedoman pengoperasian brand. Pastikan juga seluruh karyawan
Anda mempraktikkan standar brand ini untuk menjaga konsistensi brand. 

6.Pikat Pelanggan dengan Mengembangkan Customer Value Anda


Customer value memungkinkan Anda untuk memenangkan hati konsumen, bahkan di industri
dengan persaingan ketat sekalipun.

15
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Aspek pasar dan pemasaran merupakan salah satu aspek yang paling penting dan
tidak dapat di pisahkan. Pengertian umum dari pasar itu sendiri merupakan kumpulan
atau himpunan dari para pembeli, baik pembeli nyata maupun pembeli potensial atas
suatu produk atau jasa tertentu. Sedangkan pengertian dari pemasaran menurut Philip
kotler adalah suatu proses sosial dan manajerial dengan mana individu dan kelompok
memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan cara menciptakan serta
mempertukarkan produk dan nilai dengan pihak lain.
Proses pemasaran memiliki beberapa tahapan, menurut Philip Kotler ada 5
tahapan dalam proses pemasaran. Diantaranya yaitu Memahami kebutuhan dan keinginan
pelanggan, Desain strategi pemasaran berorientasi pelanggan, Mendesain program
pemasaran terpadu, Membangun hubungan dengan pelanggan dan menciptakan
kepuasan pelanggan, dan Menangkap nilai dari pelanggan untuk menciptakan profit dan
ekuitas pelanggan. Dalam pemasaran juga terdapat berbagai macam strategi, diantaranya
yaitu strategi marketing network dan strategi marketing mix. Strategi marketing network
adalah suatu cara pemasaran dengan sistem keanggotaan untuk memasarkan produknya.
Sedangkan pengertian dari strategi marketing mix adalah kumpulan faktor-faktor yang
dapat dimanfaatkan perusahaan untuk membuat konsumen membeli produknya.

16
DAFTAR PUSTAKA

Kasmir dan Jakfar,Studi Kelayakan Bisnis,Bogor:PRENADA MEDIA,2003


Swastha Banu dan Sukotjo Ibnu,Pengantar Bisnis Modern, Yogyakarta: Liberty, 1993
Kutipan dari website “ https://www.jojonomic.com/blog/network-marketing/ “.

17

Anda mungkin juga menyukai