II. ANAMNESIS
Autoanamnesis dan pengambilan data sekunder dari status pasien pada tanggal 20
April 2021.
1. Keluhan Utama
Ingin melepaskan implant
2. Riwayat penyakit sekarang
Pasien datang ke poli untuk memeriksakan keadaan tulangnya yang sebelumnya
dipasang implant. Berdasarkan hasil foto rontgen dokter ortopedi menjelaskan bahwa
keadaan tulang sudah membaik dan disarankan untuk melepaskan implant. Operasi Aff
implant dijadwalkan pada tanggal 20 April 2021 setelah sebelumnya dilakukan
pemeriksaan laboratorium.
3. Anamnesis sistem
Cerebrospinal : Pusing (-), demam (-), kejang (-)
Kardiovaskular : Berdebar-debar (-), nyeri dada (-)
Respirasi : Sesak nafas (-), batuk (-)
Digesti : Mual (-), muntah (-), BAB normal
Urogenital : BAK normal
Integumentum : Gatal-gatal (-), kemerahan (-)
Muskuloskeletal : Bengkak pada ekstremitas kaki (-)
4. Riwayat penyakit dahulu
Riwayat diabetes mellitus (-)
Riwayat tekanan darah tinggi (-)
Riwayat asma (-)
Riwayat alergi (-)
5. Riwayat penyakit keluarga
Riwayat diabetes mellitus (-)
Riwayat tekanan darah tinggi (-)
Riwayat asma (-)
Riwayat alergi (-)
2. Fungsi Hati
SGOT : 42.8 U/L
SGPT : 47.3 U/L
3. Pemeriksaan hematologi
Masa Protrombin (PT) : 11.3 (10,8-14,4)
Masa tromboplastin parsial (PTT) : 31.1 (24-35)
V. DIAGNOSIS
Union Fracture Clavicula Dextra
VI. TERAPI
Terapi nonfarmakologi : -
Terapi farmakologi :-
Terapi Pembedahan : Aff Implant
VII. PENATALAKSAAN ANESTESI
I. PENATALAKSANAAN ANASTESI
- Pasien laki-laki berusia 41 tahun dengan Union Fracture Clavicula dextra
ASA I | BB: 69 kg | TB: 163 cm | TD: 121/87 mmHg | N: 84 x/menit
- Anamnesis
Asma ( - ), alergi ( - ), HT ( - ), DM ( - ), gigi palsu ( - ), puasa ( + )
- Konsul ke dokter Spesialis Anestesi general anestesi
Teknik : Semi closed inhalasi dengan ET No. 7.5
Premedikasi : Ringer Lactate 1 plabot
Induksi : Propofol (140 mg)
Maintenance : O2 3 Lpm, Sevoflurane 25 cc
Obat lain : Fentanyl (75 mcg), Recuronium Bromide (40
mg), Asam traneksamat (1000 mg), Ondansetron (4 mg)
Monitoring : Tanda vital selama operasi tiap 5 menit,
kedalaman anestesi, cairan, dan perdarahan.
ASA III Pasien dengan penyakit sistemik sedang hingga berat yang
menyebabkan keterbatasan fungsi.
Bila suatu operasi yang akan dilakukan bersifat darurat (emergency) maka
penggolongan ASA akan diikuti dengan huruf E.
Kesimpulan