Anda di halaman 1dari 16

MODUL 3

Model-Model dan Rumpun Pembelajaran

Kegiatan belajar 1
Model model pembelajaran        

Belajar kolaboratif adalah suatu kegiatan belajar antara dua orang atau lebih yang
dilakukan secara bekerja sama dalam suatu kelompok untuk memecahkan suatu
masalah guna mencapai tujuan tertentu. Inti dari belajar kolaboratif yatu
adanya kerja sama antara dua orang siswa atau lebih, memecahkan masalah secara
bersama-sama, dan adanya tujuan yang ingin dicapai.

Ada dua unsur penting dalam belajar kolaboratif yaitu tujuan yang sama dan rasa
ketergantungan yang positif antar anggota kelompok. Oleh karena itu
untuk mencapai tujuantertentu setiap siswa harus mempunyai rasa ketergantungan
yang positif maksudnya setiap anggota kelompok akan berhasil mencapai tujuan
apabila seluruh anggotanya bekerja sama

Kegiatan belajar 2
Rumpun model mengajar

A.    Rumpun Model Sosial


1.            Partner dalam Belajar
Membantu pelajar bekerja secara efektif, dan membuat pelajar belajar secara
lintas bidang studi dalam suatu kurikulum, mengembangkan rasa solidaritas serta
untuk memperoleh informasi dan keterampilan melalui inkuiri dari suatu
akademik.

2.            Investigasi Kelompok


Investigasi kelompok menekankan rencana pada pengaturan kelas umum atau
konvensional. Rencana tersebut meliputi pendalaman materi terpadu secara
kelompok, diskusi, dan perencanaan proyek.
3.            Bermain Peran
Bermain peran itu adalah guru mengajak siswa untuk memahami prilaku sosial,
peranannya dalam interaksi sosial dengan cara-cara yang lebih efektif atau
membuat pelajar menorganisasikan informasi isu-isu sosial.
4.            Inkuiri Yurispedensi
Inkuiri Yurispedensi ini mengajak pelajar berpikir atas isu-isu sosial mengenai
masyarakat suatu Negara, di tingkat nasional maupun internasional. Tujuan model
ini untuk mempelajari kasus – kasus yang ada kemudian dikaitkan dengan
kebijakan-kebijakan public.
5.            Keperibadian dan Gaya Belajar
Dalam model ini dikemukakan adanya gaya belajar pebelajar dan seorang guru
harus yakin bahwa semua dapat dikembangkan, perkembangan dapat terjadi
secara optimal apabila lingkungan menyediakan cara kerja secara konseptual.
6.            Inkuiri sosial
Model ini dirancang untuk mengajarkan informasi, konsep-konsep, cara berfikir,
studi tentang nilai-nilai sosial dengan menghubungkan aspek konitif dan sosial

B.     Rumpun Model Pemrosesan Informasi


1.      Berpikir Positif
Model ini adalah cara belajar untuk mendapatkan dan mengorganisasikan
informasi serta menciptakan dan menguji hipotesis yang mendiskripsikan
hubungan di antara serangkaian data.

2.      Pencapaian Konsep


Model ini adalah cara berpikir yang efektif untuk penyajian informasi yang
terorganisasi dan topik-topik yang berskala luas kepada pebelajar pada setiap
tahap perkembangan.
3.      Inkuiri Ilmiah
Model belajar yang membawa pebelajar ke proses ilmiah dan dibantu
mengumpulkan dan menganalisis data, meengecek hipotesis dan teori serta
mencerminkan hakikat pembentukan pengetahuan.
4.      Latihan Inkuiri
Yaitu model yang memberikan rancangan untuk mengajar pebelajar
menghubungkan alasan sebab akibat dan menjadi lebih baik serta tepat dalam
mengajukan pertanyaan, membentuk konsep, dan hipotesis serta mengujinya.
5.      Mnemonik
Merupakan strategi untuk mengingat dan mengasimilasi informasi.
6.      Sinektika
Yaitu model yang dirancang untuk membantu pebelajar memecahkan masalah dan
menulis kegiatan-kegiatan serta menambahkan  pandangan-pandangan baru pada
topik-topik dari suat bidang ilmu yang luas.
7.      Pengorganisasi awal
Model yang dirancang untuk memberikan struktur kognitif kepada pebelajar
untuk memahami materi melalui kuliah, membaca, dan media yang lain.
8.      Penyesuaian dengan Pebelajar
Yaitu model yang membantu menyesuaikan pembelajaran pada suat tahap
kematangan pebelajar secara individual dan merancang serta meningkatkan
perkembangan pebelajar. 

C.     Rumpun Model Personal


1.      Pengajaran Nondirektif
Yaitu model yang menekankan kerja sama antara guru dan murid.
2.      Peningkatan harga diri
Yaitu model yang digunakan untuk membimbing suat program dalam  hal rasa
harga diri dan kemampuan aktualisasi diri.

D.    Rumpun Model Sistem Perilaku 


1.      Belajar tuntas dan pembelajaran terprogram
Yaitu suat model pembelajaran yang mempelajari materi yang dipecah menjadi
unit-unit dari yang sederhana hingga ke yang kompleks. Materi tersebut dipelajari
hingga tuntas.
2.      Pembelajaran langsung
Yaitu suat model pembelajaran yang disusun dari studi tentang perbedaan antara
guru  mengajar yang lebih efektif dan kurang efektif  serta dari teori belajar sosial.
3.      Belajar melalui simulasi : latihan dan latihan mandiri
Yaitu model pembelajaran yang menggabungkan informasi tentang keterampilan
dengan demonstrasi, praktik, balikan, dan latihan sampai suatu  keterampilan 
dikuasai.

Modul 4
Prosedur pembelajaran

Kegiatan belajar 1
Kegiatan pra dan awal pembelajaran

Keberhasilan proses pembelajaran di antaranya sangat di pengaruhi oleh kegiatan


pendahuluan pembelajaran adalah alat untuk menciptakan awal pembelajaran
yang efektif sehingga siswa siap secara penuh dalam mengikuti kegiatan inti
dalam pembelajaran.
Pembelajaran adalah sebagai berikut :
a.       Kegiatan pembelajaran
v  Menciptakan sikap dan suasana kelas yang menarik
v  Memeriksa kehadiran siswa
v  Menciptakan kesiapan belajar siswa
v  Membantu atau membimbing siswa dalam mempersiapkan fasilitas/sumber
belajar yang diperlukan dalam kegiatan belajar.
v  Menciptkan kondisi belajar untuk meningkatkan peratian siswa dalam belajar
v  Menunjukkan minat dan penuh semangat yang tinggi dalam mengajar
v  Mengontrol seluruh aktivitas siswa mulai dari awal sampai akhir pembelajaran
v  Menggunakan berbagai media pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran
dan minat siswa
v  Mengembangkan kegiatan belajar yang  memungkinkan siswa dapat
melakukannya   
v  Menciptakan suasana belajar yang demokratis

b.      Kegitan awal pembelajaran


v  Menimbulkan motivasi dan perhatian siswa
v  Memberi acuan
v  memberitahukan tujuan  yang diharapkan atau garis besar materi yang
dipelajari
v  menyampaikan alternatif kegiatan belajar yang akan ditempuh siswa
v  Membuat kaitan
v  Mengajukan pertanyaan tentang bahan pelajaran yang sudah dipelajari
sebelumnya
v  Menunjukkan manfaaat materi yang dipelajari
v  Meminta siswa mengemukakan pengalaman yang berkaitan dengan materi yang
akan dibahas
v  Melaksanakan tes awal
                          
Kegiatan belajar 2
Kegiatan inti dalam pembelajaran
Adalah peranan penting dalam rangka mencapai tujuan yang telah di tetapkan
dalam kurikulum kegiatan inti pembelajaran di arahkan pada  peroses
pembelajaran hendaknya melibatkan siswa sebnyak mungkin, yang memenuhi
kebutuhan siswa baik secara individual maupun perkelompok untuk itu kegiatan
inti hendaknya merupakan kegiatan yang bervariasi.
1.      Pembahasan materi pelajaran dalam pembelajaran klasikal
a.       Prinsip-prinsip pembelajaran klasikal
o   Sistematis
o   Perhatian dan aktivitas
o   Media pembalajaran
o   Latihan atau penugasan
b.      Kegiatan inti dalam pembelajaran klasikal
o   Menyajikan bahan pelajaran dengan ceramah bervariasi
o   Melakukan asosiasi dan memberikan ilustrasi untuk meningkatkan pemahaman
siswa terhadap bahan pelajaran yang lain dengan cara menghubungkan atau
mengaitkan materi yang sedang dipelajari dengan situasi nyata atau dengan bahan
pelajaran yang lain atau dengan pelajaran yang menggambarkan sebab akibat.

2.      Pembahasan materi pelajaran dalam pembelajaran kelompok


a.       Prinsip-prinsip pembelajaran kelompok
o   Adanya topik dan permasalahan
o   Pembentukan kelompok
o   Kerja sama
o   Perhatian’
o   Motivasi
o   Sumber belajar dan fasilitas
o   Latihan dan tugas

b.      Kegiatan inti dalam pembelajaran kelompok


o   Merumuskan masalah berdasarkan topik pembahasan dan tujuan pembelajaran
o   Mengidentifikasi masalah atau sub-sub masalah berdasarkan  permasalahan
yang telah dirumuskan
o   Analisis masalah berdasarkan sub-sub masalah.
o   Menyusun laporan oleh masing-masing kelompok
o   Presentasi kelompok atau melaporkan hasil diskusi kelompok kecil pada
seluruh kelompok dilanjutkan diskusi  kelas yang langsung dibimbing oleh guru.

3.      Pembahasan materi pembelajaran dalan pembelajaran perseorangan


a.       Menjelaskan secara singkat tentang materi pelajaran yang akan ditugaskan
atau yang akan dilatihkan kepada siswa
b.      Memberikan lembaran kerja atau tugas
c.       Memantau dan menilai kegiatan siswa

Kegiatan pembelajaran 3
Kegiatan akhir dan tindaklanjut pembelajaran
Kegiatan ini di lakukan untuk meyakinkan guru terhadap penguasaan kompetensi
oleh siswa dan upaya pemantapan penguasaan kompetensi yang di harapkan
kegiatan ini harus di laksanakan secara sistem matis,efektif,efisien,dan
fleksibel.kegiatan yang dapat di laksanakan dalam kegiatan akhir pembelajaran
adalah :
1.              Meninjau kembali penguasaan siswa
2.              Melaksanakan penilaian

Kegiatan tidak lanjut yang dapat di lakukan guru :


1.      Memberikan tugas atau latihan”
2.      Menjelaskan kembali bahan ajaran yang belum di kuasai
3.      Menugaskan membacakan materi yang tertentu
4.      Memberikan motivasi atau bimbingan belajar

5.      Mengungkapkan topik bahasan yang akan datang


1. 1 RINGKASAN MODUL 3 MODEL-MODEL BELAJAR DAN RUMPUN
MODEL MENGAJAR MODUL 4 PROSEDUR PEMBELAJARAN Disusun
Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Strategi Pembelajaran di SD Dosen
Pengampu : Zamroni Cholid, M.Pd Oleh : NAMA NIM 1. Siti Muzarongah
836758968 2. Fitriyah 836759028 3. Esti Prabawani 836766632 4. Dany Bagus
Saputra 836758818 5. N. A Miftahul Huda 836772224 JURUSAN BI
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD) POKJAR SALATIGA
UNIVERSITAS TERBUKA
2. 2 MODEL-MODEL BELAJAR DAN RUMPUN MODEL MENGAJAR
(Modul 3) A. MODEL-MODEL BELAJAR Dalam modul 3 ini terdapat 4 model
belajar, yaitu kolaboratif, kuantum, kooperatif dan tematik. 1. Belajar Kolaboratif
(Collaborative Learning) Dua orang atau lebih bekerja bersama , memecahkan
bersama untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam hal ini terdapat 2 unsur terpenting
yaitu: a. Adanya tujuan yang sama Orang yang bekerja bersama harusnya
memiliki tujuan yang sama. Setiap orang mengemukakan ide dan saling
menanggapi, yang pada akhirnya dapat mengembangkan pengetahuan bersama
maupun pengetahuan masing-masing individu. b. Ketergantungan yang positif
Setiap anggota kelompok hanya dapat berhasil mencapai tujuan apabila seluruh
anggota bekerja sama, sehingga ketergantungan individu sangat tinggi. Untuk
meminimalis ketergantungan individu dapat dibantu dengan : 1. Beri peran khusus
setiap anggota kelompok, untuk memainkan peran sebagai pengamat,
pengklarifikasi, perekam dan pendorong. Sehingga setiap anggota berkontribusi.
2. Bagilah tugas menjadi sub-sub tugas yang diperlukan untuk melengkapi
keberhasilan tugas. Kemudian hasilnya diputuskan bersama oleh semua anggota
kelompok Prinsip-prinsip belajar kolaboratif: 1. Mengajarkan keterampilan kerja
sama 2. Kegiatan kelas ditingkatkan untuk melaksanakan kelompok yang kohesif
3. Setiap individu diberi tanggung jawab dalam kegiatan belajar Manfaat belajar
kolaboratif : Meningkatkan pengetahuan anggota kelompok (karena adanya
interaksi) a. Pebelajar belajar memecahkan masalah bersama dalam kelompok
3. 3 b. Memupuk rasa kebersamaan, tiap individu tidak dapat lepas dari
kelompoknya, mereka harus mengenali sifat, pendapat yang berbeda dan mampu
mengolahnya c. Meningkatkan keberanian memunculkan idea atau pendapat
apabila ada teman yang kurang memahami permasalahan untuk membantunya
atau mengajarkannya d. Memupuk rasa tanggung jawab individu e. Setiap
anggota, merasa bahwa dirinya adalah milik kelompok, sehingga memiliki
tanggung jawab yang besar terhadap kelompok 2. Belajar Kuantum (Quantum
Leaning) Menurut Agus Nggermanto (2002), quantum learning ialah cara belajar
yan efektif sehingga mendapat hasil yang sama dengan kecepatan cahaya. Dalam
pembelajaran quantum, guru menciptakan kegiatan belajar yang bergairah dan
menyenangkan. Unsur yang ada dalam kuantum (kebebasan, santai, menakjubkan,
menyenangkan dan menggairahkan). Prinsipnya sugesti (positif ataupun negatif)
dapat mempengaruhi hasil belajar. Teknik untuk memberikan sugesti positif a.
Mendudukkan siswa secara nyaman b. Memasang musik latar didalam kelas c.
Meningkatkan partisipasi individu d. Menggunakan poster untuk memberikan
kesan besar sambil menunjukkan informasi e. Menyediakan guru-guru yang
terlatih dalam seni pembelajaran sugesti Prinsip-prinsip pembelajarn kuantum 1.
Segalanya berbicara 2. Segalanya bertujuan 3. Berangkat dari pengalaman(siswa
mengalami sebelum memberi nama untuk sesuatu yang dipelajari) 4. Akui/hargai
setiap usaha, Jika Layak Dipelajari, Maka Layak Pula Dirayakan. Setiap
keberhasilan perlu dirayakan (tepuk tangan, berteriak hore, catatan pribadi,
jempol, pujian dll)
4. 4 Manfaat belajar kuantum a. Suasana kelas menjadi lebih menyenangkan
sehingga siswa belajar lebih bergairah b. Siswa dapat memanfaat segala sesuatu
yang ada disekitarnya sebagai pendorong belajar c. Siswa belajar sesuai dengan
gaya belajar masing-masing d. Usaha apapun yang dilakukan oleh siswa
sepatutnya dihargai 3. Belajar Kooperatif (cooperative learning) Dalam
kooperatif, seseorang mencari hasil yang saling menguntungkan bagi dirinya dan
menguntungkan pula bagi seluruh anggota kelompok. Belajar kooperatif adalah
pembelajaran yang menggunakan kelompok kecil sehingga siswa bekerja bersama
untuk memaksimalkan kegiatan belajarnya sendiri dan juga anggota lainnya.
Prinsip utama belajar kooperatf: a. Kesamaan tujuan Tujuan yang sama pada
anak-anak dalam kelompok bembuat kegiatan belajar lebih kooperatif. b.
Ketergantungan yang positif Beberapa orang direkrut sebagai anggota kelompok
karena kegiatan hanya dapat berhasil jika anggota dapat bekerja bersama.
Ketergantungan antara individu dapat dilakukan dengan berbagai cara
diantaranya: 1. Beri anggota kelompok peranan khusus untuk membentuk
pengamat, peningkat, penjelas dan perekam, sehingga setiap individu
berkontribusi dalam melengkapi keberhasilan tugas 2. Bagilah tugas menjadi sub-
sub tugas kemudian sub tugas dibagi antar individu 3. Nilailah kelompok sebagai
satu kesatuan yang terdiri dari individu- individu 4. Membuat struktur tujuan
kooperatif dan kompetitif
5. 5 5. Menciptakan situasi fantasi yang menjadikan kelompok bekerjasama untuk
membangun kekuatan imajinatif, dengan aturan yang ditetapkan oleh situasi
Perbedaan belajar kooperatif dan belajar kelompok Kooperatif Kelompok
Memiliki beragam model dan teknik Hanya memiliki satu model yaitu beberapa
siswa tergabung dalam satu kelompok Memiliki struktur, jumlah dan teknik
tertentu Memiliki satu cara, yaitu menyelesaikan tugas tertentu bersama-sama
Mengaktifkan semua anggota kelompok untuk berperan serta dalam penyelesaian
tugas tertentu Menimbulkan gejala ketergantungan antar anggota kelompok
Menggalang potensi sosialisasi diantara anggotanya Sangat tergantung dari niat
baik setiap anggota kelompok Manfaat belajar kooperatif : 1. Meningkatkan hasil
belajar 2. Meningkatkan hubungan antar kelompok (interaksi dan adaptasi) 3.
Meningkatkan rasa percaya diri dan motivasi dalam belajar 4. Menumbuhkan
realisasi kebutuhan untuk belajar lebih kritis (materi rumit, kajian proyek dan
latihan memecahkan masalah) 5. Memadukan dan menerapkan pengetahuan dan
keterampilan 6. Meningkatkan perilaku dan kehadiran di kelas 7. Relatif murah
6. 6 Keterbatasan belajar kolaboratif 1. Memerlukan waktu yang cukup 2.
Memerlukan latihan 3. Model yang digunakan harus sesuai dengan materi ajar 4.
Memerlukan format penilaian yang berbeda 5. Memerlukan kemampuan khusus
guru untuk mengkaji berbagai teknik pelaksanaan belajar kooperatif 4. Belajar
Tematik Pembelajaran tematik merupakan pembelajaran yang dilakukan melalui
tema sebagai pemersatu, melibatkan beberapa mata pelajaran yang berkaitan
dengan tema dan sebagai pusat perhatian yang dipergunakan untuk memahami
gejala dan konsep. Prinsip belajar tematik adalah menggunakan tema sentral
dalam kegiatan belajar yang berlangsung. Mengkombinasikan struktur, urutan,
dan strategi yang diorganisasikan dengan baik. (Meinbach 1996) Karakteristik
pembelajan tematik Kegiatan belajar tematik lebih banyak dilakukan melalui
pengalaman langsung. a. Memberikan pengalaman langsung b. Berpusat pada
anak (anak yang aktif), guru sebagai fasilitator c. Menggali minat-minat umum
siswa d. Pemisahan antar mata pelajaran tidak nampak e. Menyajikan konsep dari
beberapa mata pelajaran dalam satu PBM f. Hasil pembelajaran dapat berkembang
sesuai dg minat dan kebutuhan anak Perlunya belajar secara tematik, a. pada
dasarnya siswa SD kelas awal dalam mahami suatu konsep itu secara utuh,
semakin meningkat dan terperinci serta spesifik pemahamannya terhadap konsep
tertentu dan mengembangkan kecerdasannya secara komprehensif (dengan
kemampuan menangkap/menerima) b. Kenyataan hidup menampilkan fakta yang
utuh dan tematis c. Ada konteksnya d. Guru SD adalah guru kelas, akan lebih
mudah jika mengajarkannya secara utuh/tidak terpisah
7. 7 Manfaat belajar tematik 1. Ada perubahan peran guru dari seorang pemimpin
menjadi sebagai fasilitatator, pembimbing dan mengarahkan 2. Siswa belajar
berdasarkan pengalaman, sehingga ingatan siswa akan lebih melekat. 3.
Meningkatkan kecerdasan logika, estetika, etika dan kinestetika serta life skill
(personal, social, academic, thinking dan vocational skill) B. RUMPUN MODEL
MENGAJAR 1. Rumpun sosial Rumpun model sosial dirancang untuk menilai
keberhasilan dan tujuan akademik. Termasuk studi sosial kebijakan publik dan
memecahkan masalah. Rumpun ini terbagi menjadi 6 yaitu: a. Partner dalam
belajar (kooperatif) b. Investigasi kelompok (menekankan pada rencana
pengaturan kelas umum atau konvensional) c. Bermain peran (siswa diajak
memahami, berperan, dan memecahkan masalah sosial yang efektif) d. Inkuiri
yurisprudensi (memahami dan mengidentifikasi masalah kebijakan publik) e.
Kepribadian dan gaya belajar f. Inkuiri sosial (mengajarkan informasi, konsep,
cara pikir, dan studi tentang nilai sosial dengan memberi tugas yang
menggabungkan kognitif dan social. 2. Rumpun model pemprosesan informasi
Rumpun ini menekankan cara meningkatkan pembawaan seseorang memahami
dunia dengan memperoleh dan mengorganisasikan data, memahami masalah dan
mencari pemecahannya, serta mengembangkan konsep-konsep dan bahasa untuk
menyampaikannya. Dalam rumpun model ini terdapat 8 sub model a. Model
induktif Pebelajar belajar untuk mendapatkan dan mengorganisasikan informasi,
serta menciptakan dan menguji hipotesisi yang mendeskripsikan hubungan
diantara serangkaian data.
8. 8 b. Pencapaian konsep c. Inkuiri ilmiah d. Latihan inkuiri e. Mnemonic
(strategi mengingat dan mengasimilasi informasi) f. Sinektik (workshop) memiliki
dampak pengiring untuk menampilkan kerja kolaboratif dan belajar kelompok g.
Pengorganisasi awal (advance organizer) h. Penyesuaian dengan pebelajar 3.
Rumpun model Personal Rumpun ini dimulai dari pandangan tentang harga diri
individu a. Pengajaran nondirektif Model ini digunakan dengan beberapa cara : 1.
Digunakan sebagai model dasar untuk melaksanakan seluruh model pendidikan 2.
Dikombinasikan dengan model lain untuk meyakinkan bahwa kontak dilakukan
dengan pebelajar 3. Digunakan ketika pebelajar merencanakan proyek belajar
mandiri maupun kooperatif 4. Digunakan sebagai periodik ketika memberikan
konseling kepada pebelajar b. Peningkatan harga diri 4. Rumpun model sistem
perilaku Rumpun model ini tebagi lagi menjadi sub sub model yaitu: 1. Belajar
tuntas dan pembelajaran terprogram 2. Pembelajaran langsung 3. Belajar melalui
simulasi, latihan dan latihan mandiri
9. 9 PROSEDUR PEMBELAJARAN (Modul 4) 1. Kegiatan Pra Pelajaran Pra
pelajaran pelajaran biasa disebut juga dengan pra instruksional atau pendahuluan
pembelajaran yang diarahkan untuk menyiapkan siswa mengikuti pelajaran Upaya
yang dilakukan guru pada tahap prapembelajaran adalah : a. Menciptakan sikap
dan suasana kelas yang menarik b. Memeriksa kehadiran siswa c. Menciptakan
kesiapan belajar siswa (fasilitas yang diperlukan, menciptakan kondisi yang
meningkatkan perhatian siswa, menggunakan berbagai media pembelajaran,
mengontrol seluruh kegiatan siswa dari awal sampai akhir dll) d. Menciptakan
suasana belajar yang demokratis (CBSA= Cara siswa Belajar Aktif) 2. Kegiatan
Awal Pembelajaran Dilaksanan untuk menyiapkan mental siswa dalam memasuki
kegiatan inti pembelajaran. Tujuannya untuk membangkitkan motivasi dan
perhatian siswa dalam mengikuti pembelajaran, memeberikan gambaran yang
jelas tentang batas- batas tugas atau kegiatan yang akan dipelajari. Kegiatan yang
dilakukan dalam awal pembelajaran diantaranya: a. Menimbulkan motivasi dan
perhatian siswa b. Memberi acuan 1. Memberitahukan tujuan (kemampuan) yang
diharapkan atau garis besar materi yang akan dipelajari 2. Menyampaikan
alternatif kegiatan belajar yang akan ditempuh siswa c. Membuat Kaitan 1.
Mengajarkan pertanyaan tentang bahan pelajaran yang sudah dipelajari
sebelumnya 2. Menunjukkan manfaat materi yang telah dipelajari 3. Meminta
siswa mengemukakan pengalaman yang berkaitan dengan materi yang akan
dibahas
10. 10 d. Melaksanakan tes awal Dalam kegiatan awal pembelajaran, guru
hendaknya: 1. Memahami latar belakang siswa(pengetahuan) 2. Dapat menarik
perhatian siswa sehingga perhatian siswa terpusat pada pelajaran yang akan
diikutinya 3. Dapat memberikan bimbingan belajar secara kelompok maupun
individu 4. Dapat menciptakan interaksi edukatif yang efektif 5. Memberikan
penguatan pada siswa 6. Menanamkan disiplin pada siswa 3. Kegiatan Inti Dalam
Pembelajaran Kegiatan inti merupakan proses pembentukan pengalaman dan
kemampuan siswa secara terprogram yang dilaksanakan dalam durasi waktu
tertentu Kegiatan inti merupakan implementasi dari strategi dan pendekatan
belajar. Dalam kegiatan inti, terdapat tiga bentuk model Pembahasan materi
pelajaran dalam pembelajaran yaitu: klasikal, kelompok dan perseorangan. a.
Pembahasan materi pelajaran dalam pembelajaran klasikal Dalam proses
pembelajaran, guru lebih banyak menyajikan materi (eksploratif). Metode yang
digunakan adalah ceramah dan tanya jawab, sehingga siswa lebih banyak
mendengarkan atau bertanya. Prinsip-prinsip pembelajaran klasikal: 1. Sistematis
2. Perhatian dan aktivitas 3. Media pembelajaran 4. Latihan atau penugasan
Kegiatan inti dalam pembelajaran klasikal: 1. Menyajikan bahan pelajaran dengan
ceramah bervariasi 2. Melakukan asosiasi dan memberikan ilustrasi untuk
meningkatkan pemahaman siswa terhadap bahan pelajaran Pada akhir
pembelajaran klasikal, guru : 1. Meminta siswa untuk mengerjakan soal-soal atau
member pertanyaan 2. Menyimpulkan bahan pelajaran yang telah dipelajari.
(dibuat oleh siswa dengan bantuan guru)
11. 11 b. Pembahasan materi pelajaran dalam pembelajaran kelompok Kelompok :
Jumlah siswa 4-6 orang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan belajar. Pembelajaran
kelompok sering disebut dengan kooperatif Prinsip-Prinsip Belajar kelompok : 1.
Adanya topik dan permasalahan 2. Pembentukan kelompok 3. Kerja sama 4.
Perhatian 5. Motivasi 6. Sumber belajar dan fasilitas 7. Latihan dan tugas
12. 12 c. Pembahasan materi pelajaran dalam pembelajaran perseorangan
13. 13 Kegiatan inti dalam pembelajaran perseorangan, yang perlu dilakukan guru
adalah : 1. Menjelaskan secara singkat tentang materi pelajaran yang akan
ditugaskan kepada siswa 2. Memberikan lembaran atau tugas 3. Memantau dan
menilai kegiatan siswa Pada kegiatan akhir, guru memeriksa dan menilai tugas
atau latihan, serta memberikan balikan dan kesimpulan terhadap pekerjaan siswa
4. Kegiatan akhir pembelajaran Dalam kegiatan akhir, yang perlu dilakukan
adalah: a. Meninjau kembali penguasaan siswa Yang perlu diperhatikan dalam hal
ini, sebaiknya memperhatikan kriteria sebagai berikut: 1. Berorientasi pada acuan
hasil belajar dan kompetensi dasar 2. Singkat, jelas dan mudah dipahami 3.
Kesimpulan tidak keluar dari topik yang ditugaskan 4. Dapat menggunakan waktu
sesingkat mungkin b. Melaksanakan penilaian 5. Kegiatan tindak lanjut
pembelajaran Kegiatan ini dapat dilakukan diluar jam pelajaran, sesuai dengan
alokasi waktu yang tersedia. Kegiatan tindak lanjut yang bisa dilakukan untuk
mengoptimalkan penguasaan siswa terhadap kemampuan yang diharapkan
dimiliki siswa: a. Memberikan tugas atau latihan yang harus dikerjakan dirumah
b. Membahas kembali bahan pelajaran yang belum dikuasai oleh siswa c.
Membaca materi pelajaran tertentu d. Memberikan motivasi atau bimbingan
belajar e. Mengemukakan tentang topik yang akan dibahas pada waktu yang akan
datang.
14. 14 KESIMPULAN Belajar kolaboratif tidak sama dengan kerja kelompok.
Kerja kelompok menekankan pada adanya pembagian kerja untuk menyelesaikan
suatu tugas. Belajar kolaboratif ada ketergantungan antar anggota untuk
keberhasilan tugas kelompok dalam berkompetensi dengan kelompok lain. Belajar
quantum intinya adalah belajar yang menyenangkan. Belajar kooperatif pebelajar
saling bekerja sama dalam hal yang saling bantu untuk menyelesaikan tugas
masing-masing . Belajar tematik menggabungkan beberapa mata pelajaran
Rumpun model belajar ada 4 yaitu : model sosial, pemrosesan informasi, personal
dan model sistem perilaku. Model sosial dirancang untuk menilai keberhasilan
dan tujuan akademik, termasuk studi tentang nilai-nilai sosial, kebijakan publik
dan memecahkan konflik tujuannya untuk membentuk masyarakat yang belajar.
Model pemrosesan informasi menekankan pada cara meningkatkan pembawaan
seseorang memahami dunia dengan memperoleh dan mengorganisasikan data,
memahami masalah, memecahkannya dan mengembangkan konsep dan bahasa
untuk menyampaikan. Model personal dimulai dari pandangan diri sendiri tentang
keberhasilan pendidikannya. Model sistem perilaku biasa disebut dengan teori
belajar sosial yang memodifikasi perilaku dalam merespon informasi tentang
seberapa jauh keberhasilan tugas-tugas yang diinginkan. Prosedur pembelajaran
terbagi menjadi lima yaitu, pra pembelajaran, awal, inti, akhir dan tindak lanjut
pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai