Puji syukur kami penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Ketahanan
Keluarga di Masa Pandemi COVID-19”. Penulisan makalah ini merupakan salah
satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah …...
Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki.
Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan
makalah ini, khususnya kepada Dosen saya yang telah memberikan tugas dan
petunjuk kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Kata pengantar i
Daftar isi ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. LATAR BELAKANG 1
B. RUMUSAN MASALAH 1
C. TUJUAN 2
BAB II PENJELASAN 3
A. EKONOMI KELUARGA PADA MASA PANDEMI COVID 19 3
B. KESEHATAN KELUARGA PADA MASA PANDEMI COVID 19 5
C. PSIKIS KELUARGA DI MASA PANDEMI COVID 19 7
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pandemi COVID-19 merupakan peristiwa penyebaran penyakit Coronavirus disease
2019, disingkat menjadi COVID-19 di seluruh dunia. Penyakit ini akibat dari
koronavirus jenis baru yang diberi nama SARS-CoV-2, wabahpenyakit ini pertama kali
terjadi di Kota Wuhan pada bulan Desember 2019 dan ditetapkan sebagai pandemi oleh
organisasi Kesehatan Dunia pada 11 Maret 2020.
Virus ini diperkirakan berasal dari hewan, seperti kelelawar dan unta, dan dapat
menular dari hewan ke manusia, kemudian dari manusia ke manusia. Ketika terinfeksi
virus corona, seseorang akan mengalami gejala mirip flu, seperti demam, batuk dan pilek.
Tetapi beberapa hari setelahnya orang yang terinfeksi virus corona dapat mengalami
sesak nafas akibat infeksi pada paru-paru.
Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah infeksi virus corona yaitu
mencuci tangan dengan benar setelah melakukan kegiatan di luar rumah, menggunakan
masker ketika melakukan kegiatan di luar rumah, selalu menjaga daya tahan tubuh,
menjaga jarak dengan orang lain, isolasi mandiri, dan membersihkan rumah.
B. RUMUSAN MASALAH
Bagaimana ketahanan keluarga dimasa pandemi COVID 19, pada ekonomi,
kesehatan dan psikis?
1
C. TUJUAN
Untuk mengetahui ketahanan keluarga dimasa pandemi COVID 19, pada ekonomi,
kesehatan dan psikis
2
BAB II
PENJELASAN
Terdapat empat sektor yang terdampak akibat wabah Covid-19 yaitu rumah tangga,
UMKM, korporasi, dan sektor keuangan. Rumah tangga menjadi sektor yang pertama
terdampak, dan paling rentan mengalami kesulitan ekonomi, dan kesulitan pangan. Oleh
karena itu, diperlukan berbagai upaya untuk membangun ketahanan ekonomi dan pangan
keluarga di Tengah pendemik covid -19 ini.
Masyarakat yang berada di daerah zona merah saat ini melakukan pembatasan
aktivitas dan jarak sosial. Kondisi ini menggambarkan bahwa sebagian besar masyarakat
telah menjaga jarak sosial selama wabah covid 19. Masyarakat kalangan bawah sebagai
pekerja harian lepas harus tetap bekerja di luar rumah untuk memenuhi kebutuhan pokok
mereka. Bagi kalangan bawah yang bekerja sebagai pekerja harian lepas, maupun buruh
pabrik mingguan, kondisi ini seperti memakan buah simalakama. Seperti yang kita
ketahui, banyak sekali orang yang kehilangan pekerjaannya akibat pandemic ini yang
menimbulkan menurunnya pendapatan sehingga perusahaan tidak mampu menggaji para
karyawannya kemudian memilih mengeluarkan para karyawannya dari pekerjaan
mereka. Sehingga hilangnya pendapatan dalam ekonomi keluarga yang dapat menguji
ketahanan keluarga.
3
Pilihan tetap berada di dalam rumah atau keluar bagi mereka tetap bersiko. Tidak
ada pilihan bagi mereka kecuali tetap bekerja (keluar rumah) untuk memproleh
penghasilan demi memberi makan keluarga.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh keluarga untuk bertahan di tengah
pendemik ini, yaitu menjaga keuangan keluarga dengan baik, menciptakan alternatif
sumber tambahan penghasilan, dan memenuhi kebutuhan pangan secara kreatif.
Menjaga kondisi keuangan di tengah pandemi ini sangat penting bagi ketahanan
ekonomi keluarga. Masyarakat harus bijak dalam membelanjakan uang, dengan menjaga
skala priorititas pada pemenuhan kebutuhan pokok saja dengan seimbang.
Tidak perlu menimbun bahan kebutuhan pokok secara berlebihan, yang penting
dipastikan mencuupi kebutuhan keluarga. Selain itu, masyarakat harus belajar untuk
menahan berbagai keinginan terhadap kebutuhan lain yang masih dapat ditunda.
Hal ini sangat penting untuk menjaga kecukupan pangan masyarakat di Tengah
pendmeik covid -19. Masyarakat juga dapat secara kreatif mengubah kondisi ancaman
saat ini menjadi peluang untuk menciptakan sumber penghasilan tambahan dengan
mmanfaatkan media pemasaran online.
Ide-ide unik seperti produksi masker skala rumah tangga, jasa catering sahur dan
buka puasa sehat,dan ide lainya dapat menjadi sumber tambahan bagi keuangan keluarga.
Cara lain yang cukup menarik adalah dengan gerakan menanam sayuran di rumah.
4
Upaya pemerintah dan masyarakat secara bersama paling tidak dapat membantu
mengurangi potret masyarakat kalangan bawah yang berprofesi sebagai pekerja harian
lepas yang sangat rentan mengalami gangguan ketahanan ekonomi dan pangan.
5
Setengah porsi piring makan berupa sayur dan buah beraneka ragam jenis
dan warna
Seperempat porsi piring makan diisi protein, baik hewani
(telur/ayam/ikan/daging) mapun nabati (kacang-kacangan)
Seperempat porsi piring makan diisi karbohidrat kompleks (beras/biji-bijian)
Lengkapi dengan minyak sehat (ziatun/kedelai/jagung/kanola). Hindari
minyak yang mengandung lemak jenuh atau kolesterol tinggi.
Konsumsi air putih yang cukup. Batasi konsumsi susu hingga 2 gelas per
hari, jus sekitar satu gelas per hari, dan hindari minuman dengan kandungan
gula tinggi.
3. Menjaga higienitas.
Walaupun berada di dalam rumah untuk waktu yang cukup lama, tetap harus
memprioritaskan kebersihan diri dan lingkungan sekitar. Pastikan mencuci tangan dengan
sabun dan air mengalir selama minimal 20 detik secara berkala, seperti sebelum dan
setelah makan, setelah dari toilet, setelah beraktivitas, dan jika tangan kotor. Jika batuk
atau bersin, tutupi hidup dan mulut dengan tisu. Setelahnya, segera buang tisu ke tempat
sampah dan mencuci tangan hingga bersih.
Selain menjaga kesehatan dan kebugaran fisik, disarankan juga untuk memperhatikan
kesehatan mental agar tetap dapat tenang dan berpikiran positif selama menghadapi
pandemi COVID-19. Selektif terhadap informasi yang didapat dan pastikan hanya
menerima dari sumber yang akurat dan dapat dipercaya. Berkomunikasilah selalu dengan
keluarga dan sahabat untuk menanyakan kabar, memberikan dukungan, atau melakukan
kegiatan bersama lewat video call.
6
C. PSIKIS KELUARGA DI MASA PANDEMI COVID 19
1. Pendidikan anak saat pandemic covid 19
Tujuan pendidikan adalah adanya proses perubahan pada aspek kognitif, afektif dan
psikomotorik seseorang atau Penguasaan prinsip kejiwaan peserta didik, dalam hal
belajar dapat menolong dan merangsang semangat peserta didik untuk belajar dengan
lebih efisien dan lebih produktifitas lagi. Produktivitas dan efisiensi pembelajaran dapat
dinilai berdasarkan kepada keseluruhan proses perencanaan, penataan dan
pendayagunaan sumber daya untuk merealisasikan tujuan pendidikan secara efektif dan
efisien, dalam proses perencanaan.
Sekolah merupakan tempat berkumpulnya anak-anak, punya pengaruh penting bagi
perkembangan anak terutama dalam perkembangan sosialnya. Berinteraksi dengan guru
dan teman sebayanya di sekolah.
Peserta didik yang bersekolah menghabiskan waktu 6-8 jam di sekolah, selama di
sekolah mereka dapat belajar dalam kelompok, bergaul dengan teman-teman dan bergaul
dengan lingkungan sekolah
Di saat pandemic covid 19, pemerintah menutup sekolah-sekolah untuk memutus
rantai penularan virus corona. Dengan adanya penutupan sekolah, anak-anak akhirnya
kehilangan momen berinteraksi dengan teman-temannya dan gur-gurnya. Sebenarnya
kemampuan kognitif dan keterampilan sosial dapat dibangun oleh interaksi peserta didik
dengan keluarganya. Namun akan menjadi masalah bila interaksi antar orang tua dan
peserta didik tidak terjadi atau ketidak pahaman orang tua dengan materi belajar anak
atau dengan teknologi yang dijadikan sebagai sarana pembelajaran hingga akhirnya anak
kesulitan untuk meminta bantuan kepada orang tuanya dan enggan untuk belajar.
Seperti yang kita tahu, tidak semua siswa mempunyai kemampuan yang setara, dan
tentunya menimbulkan berbagai dampak psikologis. Tidak semua guru paham
bagaimana menggunakan fasilitas daring sebagai media pembelajaran, hasilnya banyak
siswa mulai merasa tertekan dengan banyaknya tugas yang diberikan guru yang tidak
memperhatikan ranah kognitif, afektif dan psikomotorik siswa. Berikut dampak pandemi
terhadap peserta didik (siswa).
7
2. Gangguan pada psikologis anak saat pandemic covid 19
Orang dewasa bisa dengan mudah menceritakan apa yang mereka rasakan selama
pandemi, berbeda dengan anak-anak mereka merasakan kesulitan untuk merasakan
perasaan tidak nyaman yang mereka alami. Pada masa pandemic ini anak-anak
mengalami kejenuhan dan kebosanan dengan situasi dan konsisi seperti ini, selain
kesulitan belajar, gangguan kesehatan mental juga mempengaruhi keadaan psikis anak,
dimana situasi ini menuntuk anak untuk selalu waspada dengan lingkungan dimana
mereka hidup sehari-hari.
Kondisi ini menimbulkan gangguan kesehatan mental salah satunya yaitu gangguan
psikomatik, rasa cemas, panic dan ketakutan adalah sebab utama gangguan ini
berkelakar dalam tubuh manusia. Sugesti yang dibangun dalam pikiran sangat
berpengaruh terhadap kondisi fisik dan psikis di situasi ini. Psikomatik akan timbul
ketika seseorang merasa stress serta cemas berlebih bahkan dapat menimbulkan depresi.
Berdiam diri di dalam rumah selama berbulan-bulan dapat membuat orang terkena
stress, apalagi dalam konsisi pandemic covid 19. Selama pandemic covid 19, ibu yang
sangat berperan penting dalam keluarganya sehingga tugasnya menjadi bertambah.
Kadang terlalu banyak yang harus diurus hingga membuat lelah dan emosi menjadi tidak
stabil.
Selain itu, lanjutnya, ibu juga harus mengenali penyebab amarahnya. Hal itu juga
perlu dibicarakan dengan pasangan atau anggota keluarga lainnya yang telah dewasa.
Relaksasi atau mengistirahatkan tubuh juga penting dilakukan. Hal itu tentu agar mental
orangtua siap saat harus membantu anak-anak mengerjakan tugas sekolah.
8
yang mengekspresikan kenyamanan atau ketidaknyamanan terhadap keadaan atau
interaksi yang sedang dialami.
Komunikasi yang baik mampu mendorong delapan fungsi keluarga yang terdiri dari
fungsi keagamaan, fungsi sosial budaya, fungsi cinta kasih,fungsi perlindungan, fungsi
reproduksi, fungsi bersosialisai dan pendidikan, fungsi ekonomi dan fungsi pembinaan
lingkungan, bisa berjalan secara optimal.
9
BAB III
KESIMPULAN
Seperti yang kita ketahui, banyak sekali orang yang kehilangan pekerjaannya akibat
pandemic ini yang menimbulkan menurunnya pendapatan sehingga perusahaan tidak mampu
menggaji para karyawannya kemudian memilih mengeluarkan para karyawannya dari
pekerjaan mereka. Sehingga hilangnya pendapatan dalam ekonomi keluarga yang dapat
menguji ketahanan keluarga. Berbagai upaya yang harus terus dilakukan adalah konsisten
terhadap karantina lokal sejumlah daerah yang positif corona, pemenuhan kebutuhan
terhadap alat kesehatan, pemberian bantuan kebutuhan pokok pada masyarakat terdampak
covid-19, implementasi kebijakan relaksasi hutang bagi masyarakat terdampak, dan edukasi
masif covid-19.
10
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Kevin Adrian (4 Juni 2020). 5 Cara Efektif agar Tidak Tertular Virus Corona. Dikutip 18
Persada Gaading (22 April 2020), Komunikasi Keluarga Kunci Utama Hadapi Pandemi
https://www.suaramerdeka.com/URL
Abdurrahim (21 Juni 2020), Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Psikologi dan Pendidikan
https://www.siloamhospitals.com/Contents/NewsEvents/Advertorial/2020/04/14/06/45/Tetap
-Sehat-dan-Bugar-di-Rumah-Selama-Pandemi-COVID-19
http://suarabaru.id/2020/05/06/potret-ketahanan-ekonomi-dan-ketahanan-pangan-keluarga-di-
era-pendemic-covid-19/
https://id.wikipedia.org/wiki
https://radarjogja.jawapos.com/2020/07/03/komunikasi-keluarga-sebagai-pondasi-bangsa-
tangguh-bencana-covid-19/
https://prfmnews.pikiran-rakyat.com/nasional/pr-13383136/pandemi-corona-menguji-
ketahanan-keluarga
11