Anda di halaman 1dari 2

PRESS RELEASE “Aksi Bela Kendeng”

17 Januari 2017

(Semarang, 17/1)—Mahasiswa Semarang yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa


Pembela Kendeng (GMPK) kembali menggeruduk kantor Gubernur Jawa Tengah pada hari
Selasa, 17 Januari 2017. Pada aksi kali ini, GMPK bergabung dengan elemen masyarakat
dalam Aksi Bela Kendeng yang sebelumnya telah memulai aksi sejak pukul 09.00 WIB.

Dengan massa berjumlah sekitar 1000 orang, para demonstran yang tergabung dalam
Aksi Bela Kendeng ini menuntut Ganjar Pranowo selaku Gubernur Jawa Tengah agar mau
keluar dari gedung Gubernur Jateng untuk menemui para demonstran dan memberikan
penjelasan mengenai sikap Ganjar yang pada akhirnya mematuhi putusan MA pada malam
sebelumnya, namun terkesan memberikan kesempatan membuka peluang bagi perusahaan
untuk mengajukan izin baru.

"Ini keputusan saya bukti mematuhi putusan MA, untuk selanjutnya terkait pengajuan
izin lingkungan kembali saya kembalikan kepada PT. Semen Indonesia untuk
melengkapinya," ujar Ganjar pada konferensi pers yang diadakan malam sebelumnya
(cnnindonesia.com). Padahal tuntutan yang dilontarkan oleh warga Kendeng dan demonstran
selama ini sudah jelas, mereka tidak ingin ada pabrik semen di daerah Pegunungan Kendeng.

Tidak hanya Aksi Bela Kendeng yang terjadi di gerbang kantor Gubernur Jateng, di
sisi utara gerbang Kantor DPRD Jateng juga terdapat aksi, namun aksi mereka menyuarakan
hal yang berbeda. Aksi tersebut berisikan massa dari Aliansi Petani Tembakau berjumlah
sekitar 1500 orang yang menyerukan agar pemerintah tidak mengimpor tembakau dari luar
negeri.

Hingga pada pukul 12.00 WIB, para demonstran dari Aksi Bela Kendeng diisi dengan
acara membacakan sajak-sajak sindiran terhadap sikap Ganjar Pranowo yang dinilai leda-
lede. 30 menit kemudian, hampir terjadi kerusuhan yang diawali oleh massa demonstran Aksi
Petani Tembakau yang memakan tempat dari yang telah disediakan dan provokasi berupa
pelemparan botol air minum mewarnai demonstrasi yang terjadi di kantor Gubernur Jateng
ini.
Beruntung, polisi bertindak sigap dan cepat untuk menengahi kedua massa yang
berseteru ini sehingga tidak terjadi kerusuhan yang berkepanjangan. Lanjut, para massa dari
Aksi Bela Kendeng membubarkan diri untuk menghindari potensi-potensi kerusuhan untuk
mewujudkan tujuan awal dari aksi ini yaitu aksi yang damai. Aksi Bela Kendeng pun bubar
pada pukul 13.30 WIB.

Dengan sikap yang telah dikeluarkan oleh Ganjar, maka GMPK bersama elemen
masyarakat akan terus mengawal kasus pabrik semen yang didirikan di pegunungan Kendeng
untuk mewujudkan Kendeng yang lestari dan bebas dari pabrik yang merusak kelestarian
lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai